Sarana
Kegiatan Program
13 K1
14 K4
15 PN
16 PN DI FASYANKES
17 PN DI NON FASYANKES
18 KF1
19 KF2
20 KF3
21 VIT A NIFAS
22 KN1
23 KN Lengkap
24 NK
Jumlah Balita yang memiliki dan menggunakan
25 buku KIA
Puskesmas melaksakan
28 penjaringan
Puskesmas yang
melaksanakan penjarkes
peserta didik kelas 1 (yang Jumlah SD yang
29 mencakup target 100% dijaring
sekolah sasaran)
Puskesmas
31 melaksanakan
penjaringan
Puskesmas yang
melaksanakan penjarkes
peserta didik kelas 7 & 10 Jumlah Peserta Didik
33 (yang mencakup target Kelas 7 yang dijaring
100% sekolah sasaran)
39 umur ≥ 60 tahun
40 umur ≥ 70 tahun
42 Tingkat Kemandirian A
44 Tingkat Kemandirian C
Pasangan calon pengantin mendapat pelayanan
45 kesehatan reproduksi calon pengantin
KB
48 PUS 4 T ber KB
49 Komplikasi
Pelayanan Keluarga
Berencana
50 Kegagalan
51 Efek Samping
52 Drop Out
53 Kondom
54 Pil
55 Suntik
56 AKDR
Peserta KB Aktif
57 Implan
58 MOW
59 MOP
61 Kondom
62 Pil
63 Suntik
64 AKDR
Jumlah Peserta KB Paska
Persalinan
65 Implan
66 MOW
67 MOP
Jml Kb Paska
68 Persalinan
DEFINISI OPERASIONAL
Peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon terus-
menerus hingga saat ini untuk menjarangkan kehamilan atau yang
mengakhiri kesuburan.
Jumlah absolut puskesmas PKRT di kab/kota DIBAGI Jumlah Puskesmas di wilayah kerja
Jumlah absolut puskesmas mampu PP KtPA di kab/kota DIBAGI Jumlah Puskesmas di
wilayah kerja
Jumlah absolut puskesmas yang membina bayi/ balita/ anak usia sekolah/ remaja
terlantar di panti/LKSA DIBAGI Jumlah Puskesmas di wilayah kerja
Jumlah absolut puskesmas yang memberikan layanan kesehatan kepada balita sakit
sesuai standar (MTBS) DIBAGI Jumlah Puskesmas di wilayah kerja
Jumlah absolut puskesmas yang di wil. Kerjanya melaksanakan kelas ibu balita DIBAGI
Jumlah Puskesmas di wilayah kerja
Cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga
kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu DIBAGI Jumlah sasaran ibu
hamil di suatu wilayah kerja pada waktu tertentu
Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar
paling sedikit 4x dengan distribusi waktu 1x pada trimester 1, 1x pada trimester ke 2,
2x pada trimester ke 3 di suatu wil, kerja pada kurun waktu tertentu DIBAGI Jumlah
sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja pada waktu tertentu
Cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan di suatu wil. Kerja dalam kurun waktu tertentu
DIBAGI Jumlah sasaran ibu bersalin di suatu wilayah kerja pada waktu tertentu
Cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan di fasilitas pelayanan kesehatan di suatu wil.
Kerja dalam kurun waktu tertentu DIBAGI Jumlah sasaran ibu bersalin di suatu wilayah
kerja pada waktu tertentu
Cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan di luar fasilitas pelayanan kesehatan di suatu wil.
Kerja dalam kurun waktu tertentu DIBAGI Jumlah sasaran ibu bersalin di suatu wilayah
kerja pada waktu tertentu
Cakupan pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam - hari ke 3 pasca persalinan sesuai
standar DIBAGI Jumlah sasaran ibu bersalin di suatu wilayah kerja pada waktu tertentu
Cakupan pelayanan kepada ibu pada hari ke 4 - 28 pasca persalinan sesuai standar
DIBAGI Jumlah sasaran ibu bersalin di suatu wilayah kerja pada waktu tertentu
Cakupan pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin
sesuai standar paling sedikit 3x dengan distribusi waktu 6 jam - hari ke 3 (KF1), hari ke
4 - hari ke 28 (KF2), dan hari ke 29 - 42 (KF3) setelah bersalin di suatu wil. kerja pada
kurun waktu tertentu DIBAGI Jumlah sasaran ibu bersalin di suatu wilayah kerja pada
waktu tertentu
Cakupan ibu nifas yang mendapatkan Vit A 200.000 SI sebanyak 2 kali yaitu 1 kaspsul
segera setelah melahirkan dan 1 kapsul 24 jam setelah pemberian kapsul pertama
DIBAGI Jumlah sasaran ibu bersalin di suatu wilayah kerja pada waktu tertentu
(jumlah neonatus yangmendapat layanan sesuai standar pada 6 - 48 jam setelah lahir
di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu DIBAGI jumlah seluruh sasaran bayi
di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun)
Cakupan puskesmas yang minimal 50% desa / kelurahan di wil. Kerjanya melaksanakan
kelas ibu dalam kurun waktu 1 tahun DIBAGI Jumlah Puskesmas di suatu wil. Kerja
dalam waktu tertentu
Cakupan puskesmas yang melaksanakan orientasi P4K di suatu wil. Kerja dalam kurun
waktu 1 tahun DIBAGI Jumlah Puskesmas di suatu wil. Kerja dalam waktu tertentu
Cakupan puskesmas yang melaksakan penjaringan kesehatan bagi peserta didik kelas 1
SD/MI/SDLB di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun ajaran DIBAGI
Jumlah Puskesmas di suatu wil. Kerja dalam waktu tertentu
Cakupan puskesmas yang melaksakan penjaringan kesehatan bagi peserta didik kelas 7
SMP/MTs/SMPLB dan kelas 10 SMA/SMK/MA/SMALB di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu 1 tahun ajaran DIBAGI Jumlah Puskesmas di suatu wil. Kerja dalam
waktu tertentu
Jumlah sasaran Lansia (umur ≥ 60 tahun) di wilayah kerja dalam kurun 1 tahun
Jumlah Lansia Risti yang dibina / yang mendapat pelayanan (umur ≥ 70 tahun)
Jumlah sasaran Lansia (umur ≥ 70 tahun) di wilayah kerja dalam kurun 1 tahun
Jumlah sasaran Lansia (umur ≥ 60 tahun) di wilayah kerja dalam kurun 1 tahun
Jumlah calon pengantin (terpilah laki-laki dan perempuan) dengan anemia (berdasarkan
pemeriksaan klinis dan/atau laboratorium), dibagi jumlah calon pengantin (terpilah laki-laki dan
perempuan) yang mendapat pelayanan kesehatan reproduksi calon pengantin di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun, dikali 100%.
Jumlah calon pengantin (terpilah laki-laki dan perempuan) dengan kekurangan gizi (Indeks
Massa Tubuh/IMT <18,5 atau Lingkar Lengan Atas/LiLA <23,5 cm), dibagi jumlah calon pengantin
(terpilah laki-laki dan perempuan) yang mendapat pelayanan kesehatan reproduksi calon
pengantin di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun, dikali 100%.
Persentase PUS dengan “4T” yang menjadi peserta KB terhadap seluruh PUS dengan
“4T” di wilayah kerja tertentu.
= Jumlah PUS “4T” ber-KB / Jumlah PUS dengan “4T”
x 100%
= Jumlah peserta KB yang mengalami efek samping / Jumlah peserta KB aktif x 100%
Persentase peserta kondom aktif terhadap total Peserta KB Aktif, di suatu wilayah kerja
tertentu.
= Jumlah peserta Kondom Aktif / Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
Persentase peserta KB pil aktif terhadap total Peserta KB AKtif, di suatu wilayah kerja
tertentu.
= Jumlah peserta KB Pil Aktif / Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
Persentase peserta KB suntik aktif terhadap total Peserta KB Aktif, di suatu wilayah
kerja tertentu.
= Jumlah peserta KB Suntik Aktif / Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
Persentase peserta AKDR aktif terhadap total Peserta KB Aktif, di suatu wilayah kerja
tertentu.
= Jumlah peserta AKDR Aktif / Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
Persentase peserta implan aktif terhadap total Peserta KB Aktif, di suatu wilayah kerja
tertentu.
= Jumlah peserta Kondom Aktif / Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
Persentase perempuan di-MOW terhadap total Peserta KB Aktif, di suatu wilayah kerja
tertentu.
= Jumlah Perempuan di-MOW / Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
Persentase laki-laki di-MOP terhadap total Peserta KB Aktif, di suatu wilayah kerja
tertentu.
= Jumlah Laki-laki di-MOP / Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
= Jumlah ibu paska persalinan menggunakan KB Pil / Jumlah Peserta KBPP x 100%
= Jumlah ibu paska persalinan menggunakan KB Pil / Jumlah Peserta KBPP x 100%
= Jumlah ibu paska persalinan menggunakan KB Suntik / Jumlah Peserta KBPP x 100%
= Jumlah ibu paska persalinan menggunakan AKDR / Jumlah Peserta KBPP x 100%
= Jumlah ibu paska persalinan menggunakan implan / Jumlah Peserta KBPP x 100%
= Jumlah ibu paska persalinan menjalani MOW / Jumlah Peserta KBPP x 100%
= Jumlah ibu paska persalinan yang suaminya menjalani MOP / Jumlah Peserta KBPP x
100%
= Jumlah ibu paska persalinan ber KB / Jumlah sasaran ibu bersalin x 100%