Anda di halaman 1dari 44

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/326674670

Laporan Akhir Pengawasan: Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi


Sulawesi Selatan dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang
Tahun 2018

Technical Report · July 2018


DOI: 10.13140/RG.2.2.32383.71847

CITATIONS READS

0 7,043

1 author:

Ismail ismail
STKIP Muhammadiyah Enrekang
16 PUBLICATIONS   1 CITATION   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Integration Curiosity and Inquiry Based-Learning to Support Students Writing Ability View project

Literacy-based tourism development View project

All content following this page was uploaded by Ismail ismail on 29 July 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Laporan Akhir Pengawasan

PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL


GUBERNUR PROVINSI SULAWESI SELATAN
SERTA  PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL
BUPATI KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2018

Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama


Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu

PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM


KECAMATAN ALLA-ENREKANG

Email: panwascaalla@gmail.com
2018
Sekretaria: JL. Balai Kota No. 1, Belajen-Alla
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah atas kuasa sehingga
penyusunan Laporan Akhir Panwaslu Kecamatan Alla ini dapat berjalan dengan baik
dan lancar. Kami juga berterimakasih kepada setiap pihak yang telah terlibat dan
membantu kami dalam Pengawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi
Sulawesi Selatan, Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang tahun 2018.
Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan dan
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang telah selesai dilaksanakan.
Panwaslu Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang telah melaksanakan serangkaian
pengawasan berdasarkan tahapan-tahapannya, mulai tahapan persiapan, pengawasan
Pemutakhiran Data Pemilih, kampanye, pemungutan dan penghitungan suara serta
perekapannya.
Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati
secara langsung merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan
pemerintahan daerah yang demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945. Penyelenggaraan pemilihan umum secara langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur dan adil dapat terwujud apabila dilaksanakan oleh penyelenggara pemilu
yang mempunyai integritas, profesionalitas dan akuntabilitas. Undang-undang nomor
32 tahun 2004 dan Undang-undang nomor 15 tahun 2011 telah memuat pelbagai
pengaturan untuk menjamin terpenuhinya prinsip pemilu tersebut, guna memastikan
terpenuhinya prinsip demokrasi dalam keseluruhan proses dan hasil pemilu. Tanpa
berpretensi terlebih dahulu mengenai proses, hasil dan kualitasnya, berikut ini laporan
pelaksanaan pengawasan tugas kami dalam Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Serta Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang
Tahun 2018. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna bagi banyak pihak sebagai
dokumentasi, informasi dan bahan study untuk perbaikan-perbaikan dan kebijakan
menyempurnakan proses demokrasi dimasa yang akan datang.
Penyusunan Laporan Akhir Pengawasan yang mencangkup hasil pengawasan,
penaganan pelanggaran dan laporan kinerja organisasi Panwaslu Kecamatan Alla
Kabupaten Enrekang ini sebagai kewajiban yang telah dimandatkan oleh UU nomor 10
tahun 2008 tentang Penyelenggara Pemilu. Laporan ini kami susun sesuai pedoman
Pelaporan Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Enrekang 2019. Semoga Allah SWT.,
selalu memberikan petunjuk-Nya, dan kita selalu dalam lindungan-Nya. Amin.

Terimakasih.

Alla, 5 Juli 2018

Panitia Pengawas Pemilu


Kecamatan Alla
Ketua,

ADAM MALIK

Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | i


Editor:
Ismail, S.Pd., M.Pd. (Penyusun)
Adam Malik (Ketua Panwascam Alla)
Ramadhan S. (Anggota Panwascam Alla)
Abdul Salam, SE. (Kasek Panwascam Alla)
Dwi Antisa (Bendahara Panwascam Alla)
Mutmainnah, S.Pd., (Sekretaris Pokja)
Muh. Herman (Anggota Pokja
Hamzah Dewan (Staf HPP Panwascam Alla)
Ridha Indriani (Staf Panwascam Alla)
Muhammmad Taufik (Staf Panwascam Alla)

Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | ii


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………………… 1

BAB II ORGANISASI PENGAWASAN PEMILU ………………………………………………………… 3


A. Tugas dan Wewenang Panwaslu Kecamatan ……………………………………………… 3
B. Struktur Organisasi …………………………………………………………………………………… 5
C. Sekretariat ……………………………………………………………………………………………….. 6
D. Peningkatan Kapasitas Anggota …………………………………………………………………. 7
E. Koordinasi dan Kerjasama ………………………………………………………………………… 7
F. Fasilitas dan Pendanaan ……………………………………………………………………………. 8

BAB III KEGIATAN DIVISI SDM …………………………………………………………………………….. 10

A. Rekrutmen PPL dan PTPS …………………………………………………………………………. 10


B. Pelaksanaan Kegiatan Divisi SDM Panwas ……………………………………………….. 15

BAB IV PENYELENGGARAAN PEMILU ………………………………………………………………….. 16


A. Peraturan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi
Selatan Serta Pemilihan BUpati dan wakil Bupati Kabupaten Enrekang .......... 16
B. Tahapan dan Jadwal ………………………………………………………………………………….. 16
1. Penyusunan Daftar Pemilih …………………………………………………………………… 16
2. Masa Kampanye ……………………………………………………………………………………. 18
3. Pemasangan APK ………………………………………………………………………………… 18
4. Masa Tenang ………………………………………………………………………………………. 19
5. Perlengkapan Pemungutan Suara …………………………………………………………… 19
6. Pemungutan dan Penghitungan Suara …………………………………………………… 19
7. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara. ……………………………………………………… 20

BAB V PENGAWASAN PEMILU …………………………………………………………………………….. 21


A. Pengertian Pengawasan Pemilu …………………………………………………………………. 21
B. Pengawasan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ……………………. 21
1. Pengawasan Pemutakhiran Data dan Penyusunan Daftar Pemilih …………… 21
2. Pengawasan Kampanye ……………………………………………………………………… 23
3. Pengawasan Pendistribusian C6-KWK ………………………………………………….. 25
4. Pengawasan Masa Tenang ……………………………………………………………………… 26
5. Pengawasan Logistik Pemungutan Suara ……………………………………………… 27
6. Pengawasan Pemungutan dan Perhitungan Suara …………………………………… 27
7. Pengawasan Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara ……………………………… 28

Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | iii


BAB VI PELANGGARAN PEMILU DAN PENANGANANNYA ……………………………………. 31
A. Pengertian Pelanggaran Pemilu………………………………………………………………….. 31
B. Pelanggaran Administrasi Pemilu dan Penanganannya ………………………………. 32
1. Penyusunan Daftar Pemilih …………………………………………………………………… 32
2. Kampanye dan Dana Kampanye …………………………………………………………. 33
3. Masa Tenang ……………………………………………………………………………………… 33
4. Perlengkapan Pemungutan Suara ………………………………………………………… 33
5. Pemungutan dan Perhitungan Suara ……………………………………………………… 33
6. Rekapitulasi Pemungutan Suara ……………………………………………………………… 33

C. Pelanggaran Pidana Pemilu dan Penanganannya………………………………………… 34


1. Penyusunan Daftar Pemilih …………………………………………………………………… 34
2. Kampanye dan Dana Kampanye …………………………………………………………… 35
3. Masa Tenang ………………………………………………………………………………………… 35
4. Perlengkapan Pemungutan Suara ……………………………………………………….. 35
5. Pemungutan dan Penghitungan Suara ………………………………………………… 35
6. Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara …………………………………………………. 35

BAB VII PENUTUP ……………………………………………………………………………………………….. 36

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………… 36
B. Rekomendasi …………………………………………………………………………………………….. 36

Daftar Referensi …………………………………………………………………………………………………… 38

Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | iv


BAB I

PENDAHULUAN

Amanat amandemen Undang-undang Dasar Negara RI tahun 1945


mengisyaratkan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
Undang–Undang. Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah salah satu
sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat diwilayah propinsi atau Kabupaten berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 untuk
memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung oleh rakyat
merupakan proses politik bagi bangsa Indonesia menuju kehidupan politik yang lebih
demokratis dan bertanggungjawab, sedangkan Pengawasan Pemilihan Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah dilakukan oleh Badan Pengawas Pemilu yang dibentuk secara
berjenjang (Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Tingkat
Kecamatan, Pengawas Pemilu Lapangan dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara).
Panitia Pengawas Pemilihan Umum melakukan Pengawasan atas seluruh tahapan
pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Panitia Pengawas
Pemilihan Umum menerima Laporan pelanggaran perundang-undangan Pemilihan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dan mengkajinya dalam waktu sebagaimana
ditentukan dalam undang-undang.
Pemlilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada)
merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan demokrasi yang memiliki karakteristik
yang berbeda dibandingkan dengan bentuk Pemilu lainnya baik Pemilu Anggota
Legislatif maupun Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Hal ini dapat dilihat dari tingkat
kompetisi dan kontestasi pasangan calon, besarnya konflik antar pendukung pasangan
calon, ketidaknetralan penyelenggara. Begitu juga dengan tingginya potensi
pelanggaran terutama menyangkut isu-isu spesifik, antara lain politik uang, abuse of
power (penggunaan kekuasaan), dan manipulasi dana kampanye. Secara umum
pengawasan Pemilu dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, akan tetapi secara
spesifik dilakukan oleh Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota,
Panwaslu Kecamatan dan Pengawas Pemilu Lapangan.
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan
Wakil Bupati di Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang berjalan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku meskipun ada beberapa kendala yang dihadapi.
Kurangnya pengetahuan dan pemahaman terhadap praturan perundang-undangan
begitu juga dengan pengalaman para penyelenggara pemilikada merupakan faktor
utama yang menjadi kendala dalam pesta demokrasi di daerah ini. Ketidak tahuan dan
ketidak ingin tahuan masyarakat terhadap proses penyelenggaran Pemilukada juga
dapat mengakibatkan kurang efektifnya penyelenggaraan Pemilu.
Laporan Akhir hasil pengawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi Sulawesi Selatan serta Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2018 di wilayah
Kecamatan Alla ini diharapkan bisa memberikan gambaran terhadap pelaksanaan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan serta Bupati dan
Wakil Bupati Tahun 2018 yang dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2018.

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 1


Secara umum dari hasil Pengawasan Panwaslu Kecamatan Alla terhadap
pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan serta
Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2018 khususnya di wilayah Kecamatan Alla telah
berjalan sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Hal ini dapat
dilihat dari hasil yang dicapai pada Pelaksanaan Pemilu tersebut, serta suasana yang
kondusif pasca Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi
Selatan serta Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2018 yang berjalan dengan aman dan
tentram.
Penyusunan laporan akhir hasil pangawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan serta Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2018 ini
bertujuan:
1. Sebagai bahan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sebagai
Panitia Pengawas Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi
Selatan serta Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2018 atas keseluruhan
pelaksanaan tugas selama masa bakti.
2. Memberikan gambaran umum hasil pengawasan pada setiap tahapan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan serta Bupati
dan Wakil Bupati Tahun 2018 di Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang.
3. Sebagai bahan analisis dan evaluasi terhadap proses pelaksanaan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan serta Bupati dan Wakil
Bupati Tahun 2018.
4. Sebagai tuntunan normatif peraturan perundang-undangan tentang
Pengawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan
serta Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2018 mengenai laporan
pertanggungjawaban.
5. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pelaksanaan tugas Panitia
Pengawas Pemilihan di masa yang akan datang.

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 2


BAB II

ORGANISASI PENGAWAS PEMILU

A. Tugas dan Wewenang Panwaslu Kecamatan

Dalam rangka mewujudkan penyelenggara pemilihan umum yang berintegritas


dan berkredibilitas serta penyelenggaraan pemilihan umum yang berasaskan langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, adil dan demokratis, diperlukan pengawasan terhadap
pelaksanaan Pemilihan Umum. Pasal 69 ayat (1) Undang-undang Nomor 15 Tahun
2011 menyatakan bahwa Pengawasan penyelenggaraan Pemilu dilakukan oleh
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan,
Pengawas Pemilu Lapangan, dan Pengawas Pemilu Luar Negeri.

Sedangkan pasal 70 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2011 menyatakan bahwa


Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, Pengawas Pemilu Lapangan, dan
Pengawas Pemilu Luar Negeri dibentuk paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tahapan
pertama penyelenggaraan Pemilu dimulai dan berakhir paling lambat 2 (dua) bulan
setelah seluruh tahapan penyelenggaraan Pemilu selesai.

Dasar:
Undang-undang telah mengatur kaitanya dengan tugas, wewenang, dan
kewajiban Panwaslucam. Hal tersebut dapat kita lihat pada UU No. 7 Tahun 2017
Tentang Pemilihan Umum (Pemilu):

Tugas Panwaslu Kecamatan (Pasal 105), Panwaslu Kecamatan bertugas:


 Melakukan pencegahan dan penindalran di wilayah kecamatan terhadap
pelanggaran Pemilu, yang terdiri atas :
1. Mengidentilikasi dan memetakan potensi pelanggaran Pemilu di wilayah
kecamatan;
2. Mengoordinasikan, menyupervisi, membimbing, memantau, dan mengevaluasi
Penyelenggaraan Pemilu di wilayah kecamatan;
3. Melakukan koordinasi dengan instansi pemerintahdaerah terkait;
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu di wilayah
kecamatan;
5. Menyampaikan hasil pengawasan di wilayah kecamatan kepada Bawaslu
melalui Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota atas dugaan
pelanggaran kode etik Penyelenggara Pemilu dan/atau dugaan tindak pidana
Pemilu di wilayah kecamatan;
6. Menginvestigasi informasi awal atas dugaan pelanggaran Pemilu di wilayah
kecamatan; dan
7. Memeriksa dan mengkaji dugaan pelanggaran Pemilu di wilayah kecamatan
dan menyampaikannya kepada Bawaslu Kabupaten/Kota.

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 3


 Mengawasi pelaksanaan tahapan Penyelenggaraan Pemilu di wilayah kecamatan,
yang terdiri atas :
1. Pemutakhiran data pemilih, penetapan daftar pemilih sementara dan daftar
pemilih tetap;
2. Pelaksanaan kampanye;
3. Logistik Pemilu dan pendistribusiannya;
4. Pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara hasil Pemilu di TPS;
5. Pergerakan surat suara, berita acara penghitungan suara, dan sertifikat hasil
penghitungan suara dari TPS sampai ke PPK;
6. Pengawasan rekapitulasi suara di tingkat kecamatan;
7. Pergerakan surat tabulasi penghitungan suara dari tingkat TPS sampai ke PPK;
dan
8. Pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang, Pemilu lanjutan, dan
Pemilu susulan;

 Mencegah terjadinya praktik politik uang di wilayah kecamatan;


 Mengawasi netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan
kampanye sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini di wilayah kecamatan;
 Mengawasi pelaksanaan putusan/keputusan di wilayah kecamatan, yang terdiri
atas:
1. Putusan DKPP;
2. Putusan pengadilan mengenai pelanggaran dan sengketa Pemilu;
3. Putusan/keputusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota;
4. Keputusan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota; dan
5. Keputusan pejabat yang berwenang atas pelanggaran netralitas semua pihak
yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini;

 Mengelola, memelihara, dan merawat arsip serta melaksanakan penyusutannya


berdasarkan jadwal retensi arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
 Mengawasi pelaksanaan sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu di wilayah kecamatan;
 Mengevaluasi pengawasan Pemilu di wilayah kecamatan; dan
 Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Wewenang Panwaslu Kecamatan (Pasal 106), Panwaslu Kecamatan berwenang:


 Menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran
terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai
Pemilu;
 Memeriksa dan mengkaji pelanggaran Pemilu di wilayah kecamatan serta
merekomendasikan hasil pemeriksaan dan pengkajiannya kepada pihak-pihak yang
diatur dalam Undang-Undang ini;
 Merekomendasikan kepada instansi yang bersangkutan melalui Bawaslu
Kabupaten/Kota mengenai hasil pengawasan di wilayah kecamatan terhadap
netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini;

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 4


 Mengambil alih sementara tugas, wewenang, dan kewajiban Panwaslu
Kelurahan/Desa setelah mendapatkan pertimbangan Bawaslu Kabupaten/Kota, jika
Panwaslu Kelurahan/Desa berhalangan sementara akibat dikenai sanksi atau akibat
lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
 Meminta batran keterangan yang dibutuhkan kepada pihak terkait dalam rangka
pencegahan dan penindakan pelanggaran Pemilu di wilayah kecamatan;
 Membentuk Panwaslu Kelurahan/Desa dan mengangkat serta memberhentikan
anggota Panwaslu Kelurahan/Desa, dengan memperhatikan masukan Bawaslu
Kabupaten/Kota;
 Mengangkat dan memberhentikan Pengawas TPS, dengan memperhatikan masukan
Panwaslu Kelurahan/Desa; dan
 Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Kewajiban Panwaslu Kecamatan (Pasal 107)


Panwaslu Kecamatan berkewajiban:
 Bersikap adil dalam menjalankan tugas dan wewenangnya;
 Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan hrgas pengawas
Pemilu pada tingkatan di bawahnya;
 Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Bawaslu Kabupaten/Kota sesuai
dengan tahapan Pemilu secara periodik dan/atau berdasarkan kebutuhan;
 Menyampaikan temuan dan laporan kepada Bawaslu Kabupaten/Kota berkaitan
dengan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh PPK yang mengakibatkan
terganggunya penyelenggaraan tahapan Pemilu di tingkat kecamatan; dan
 Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

B. Struktur Organisasi

Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan merupakan panduan dan acuan


dalam menyusun struktur organisasi pengawas Pemilu disetiap jenjang. Panwaslu
Kabupaten Enrekang telah menetapkan bentuk organisasi Panwaslu Kecamatan Alla,
yang masing-masing terdiri atas:

 Ketua : 1 orang
 Anggota : 2 orang
 Kepala Sekretariat (PNS) : 1 orang
 Bendahara (PNS) : 1 orang
 Pegawai Sekretariat (PNS) : 1 orang
 Staf Sekretariat (Non PNS) : 5 orang
 Panitia Pengawas Lapangan : 8 Orang (Desa/Kelurahan)

Sedangkan dalam mempermudah kelancaran dalam melaksanakan tugas, Panwaslu


Kecamatan Alla melakukan pembagian tugas diatur sebagai berikut:
1. Ketua : Divisi Pengawasan
2. Anggota : Divisi SDM

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 5


3. Anggota : Divisi Pelaporan dan Penanganan Pelanggaran
4. Kesekretariatan Panwaslu Kecamatan bertugas membantu kelancaran tugas
dan wewenang Panwaslu Kecamatan. Kepala Sekretariat Panwaslu Kecamatan
Alla bertanggung jawab kepada Panwaslu Kabupaten Enrekang. Sekretariat
tediri dari Kepala Sekretariat, Bendahara dan Pegawai Sekretariat (Staff PNS
dan Tenaga Kontrak Non PNS). Sedangkan alat kelengkapan ini terdiri dari
Divisi-divisi. Anggota Panwaslu Kecamatan tidak bisa bekerja dengan baik tanpa
didukung oleh Sekretariat dan alat kelengkapan lainnya.

Berikut struktur Organisasi Pengawas Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang:

Adam Malik : Ketua (Divisi Penanganan Pelanggaran dan


Penyelesaian Sengketa)
Ramadhan S. : Anggota (Divisi Pengawasan, Sosialisasi dan Humas)
Ismail, S.Pd., M.Pd. : Anggota (Divisi Organisasi dan SDM)
Abdul Salam, SE. : Kepala Sekretariat
Dwi Antisa : Bendahara
Indriani : Pegawai Sekretariat
Mutmainnah, S.Pd. : Staf Divisi SDM (Non PNS)
Ridha Indriani : Staf Divisi Divisi Penanganan Pelanggaran dan
Penyelesaian Sengketa (Non PNS)
Hamsah Dewang : Staf Divisi Pengawasan, Sosialisasi dan Humas (Non
PNS)
Muh. Herman : Satpam
Muhammad Taufik : Pramubakti

C. Sekretariat

Dalam menjalankan tugasnya, Panwaslvu Kecamatan Alla dibantu oleh


Sekretariat, sebagai mana diatur dalam Pasal 107 Undang-Undang Nomor 15 Tahun
2011, dimana untuk mendukung tugas dan wewenang Panwaslu dibentuk Sekretariat
Kecamatan. Untuk menjamin terselenggaranya Pemilu sesuai dengan prinsip-prinsip
Pemilu dan Peraturan Perundang-undangan, sesungguhnya Sekretariat harus dapat
difungsikan untuk mengerjakan hal-hal yang bersifat teknis dalam Pengawasan Pemilu.
Pemberdayaan Sekretariat secara optimal dalam melaksanakan kerja pengawasan
menjadi tantangan tersendiri bagi Ketua/Anggota Panwaslu Kecamatan.
Dalam rangka mengoptimalkan pendayagunaan SDM, pasal 13 Peraturan
Bawaslu Nomor 30 Tahun 2009 secara teknis telah diatur sesuai dengan kebutuhan
Panwaslu Kecamatan, pihak-pihak yang berperan dalam membantu penyiapan
Sekretariat Panwaslu Kecamatan dalam hal ini tentunya Anggota Panwaslu Kecamatan
berkoordinasi dengan pemerintah ditingkat Kecamatan dengan mengusulkan
permohonan Pegawai Sekretariat Panwaslu Kecamatan kepada Camat Setempat untuk
mengirimkan nama-nama calon Pegawai Sekretariat Panwaslu Kecamatan agar dapat
di verifikasi sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan dan ditetapkan
melalui Surat Keputusan Kepada Daerah dan Keputusan Panwaslu Kepala Sekretariat
Kabupaten Enrekang.

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 6


Demikian pula Panwaslu kecamatan merencanakan rekrutmen/seleksi calon
anggota Pengawas Pemilu lapangan dengan berkoordinasi kepada Panwaslu
Kabupaten Enrekang, dengan memperhatikan peraturan Bawaslu Nomor 10 Tahun
2012 tentang tata cara pengangkatan Anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Provinsi, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas
Pemilihan Umum Kecamatan dan Pengawas Pemilu Lapangan.

D. Peningkatan Kapasitas

Panwas dalam tugasnya harus mampu membangun sebuah pondasi, prisai,


atap yang kokoh, kuat dan rapat terhadap kepemiluan. Apa-apa saja yang menjadi
tugas dan wewenang serta kewajiban dari Panwas terkait dengan kepemiluan.
Menjalankan dan mengamankan kepentingan-kepentingan yang ada untuk tujuan
tegaknya demokrasi yang telah di amanatkan oleh Undang-undang sesuai dengan visi
misi serta asas-asas Pemilu, memahami aturan dan bekerja sesuai dengan aturan, lalu
tegakkan kode etik, dan melaksanakan tugas sesuai tupoksi yang ada (diskription).
Bertindak sesuai dengan prosedur standar, membangun motivasi kerja dengan cara
transparansi, profesionalitas dan akuntabilitas.
Dalam upaya meningkatkan mutu pengawasan, Panwascam Kecamatan Alla
Kabupaten Enrekang telah mengikuti pembinaan melalui Bimbingan Teknis (Bimtek)
dan Rapat-rapat Koordinasi yang dilaksanakan oleh Panwaslu Kabupaten Enrekang
sesuai dengan Tahapan Pemilu. Disamping hal tersebut, secara periodik Panwascam
Alla melakukan Rapat Koordinasi dan pembinaan langsung di lapangan/desa.
Pembinaan yang diikuti bertujuan untuk peningkatan kemampuan Panwascam dan
Kesekretariatannya, yang akan dilanjutkan terhadap peningkatan kapasitas Pengawas
Pemilu Lapangan (PPL). Pembinaan pula telah diberikan langsung oleh Panwaslu
Kabupaten Enrekang melalui Supervisi dan monitoring secara berkala.

E. Kooordinasi dan Kerjasama

Dalam rangka mengoptimalkan Pengawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil


Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan serta Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang
Tahun 2018, Panitia Pengawas Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang melakukan
koordinasi dengan pemangku kepentingan (stacholder) yang memiliki kewenangan
dalam penyelenggaraan Pemilukada. Panwaslu Kecamatan Alla tidak bisa berdiri
sendiri tanpa kerjasama dan koordinasi dengan pihak lain, baik dalam organisasi
Panwaslu pada jenjang yang berbeda maupun dengan organisasi atau lembaga lain.
Bentuk kerjasama tersebut harus berkaitan dengan peningkatan pengawasan Pemilu.
Adapun kerjasama yang sudah dilaksanakan oleh Panwaslu Kecamatan Alla yaitu
sebagai berikut:

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 7


No Nama Lembaga Bentuk Kerjasama
1. Panwaslu Kabupaten Koordinasi
2. PPK Perbaikan DPT
3. Satpol PP Penertiban alat peraga kampanye
4. Kepolisian Penertiban alat peraga kampanye dan Sentra
Gakkumdu
5. Tim pemenangan Penegakan Hukum Pemilu
6. Camat Alla Koordinasi Staf Sekretariat
7. Kepala Desa/Kelurahan Penegakan Hukum Pemilu
8. ASN Penegakan Hukum Pemilu
9. Kepala Sekolah Partisipasi Pengawasan Pemilih Pemula
10. Tokoh Masyarakat Partisipasi Pengawasan

F. Fasilitas dan Pendanaan

1. Fasilitas
Panwaslu Kecamatan Alla mendapatkan fasilitas untuk melakukan tugas dan
kewenangannya dengan melakukan koordinasi dengan Panwaslu Kabupaten Enrekang,
dimana agar Dana yang bersumber dari APBD Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten
Enrekang dapat di upayakan dalam memenuhi kelengakapan fasilitas ke-Sekretariatan
untuk menunjang pelaksanaan berbagai program kegiatan yang berkenaan dengan
tugas, wewenang dan tanggung jawab pengawasan tahapan Pemilu ditingkat
Kecamatan. Adapun fasilitas tersebut diantaranya:
No Jenis Fasilitas Jumlah Keterangan Kondisi
1. Ruangan kantor 1 Bangunan Kontrak/Sewa -
2. Laptop 1 Set Belanja langsung Bagus
3. Printer 1 Buah Belanja langsung Rusak
4. Meja 5 Buah Belanja langsung Bagus
5. Kursi 5 buah Belanja langsung 1 Rusak
6. Lemari 1 buah Belanja langsung Bagus
7. Plang merk 1 buah Belanja langsung Bagus
8. Buku agenda 3 buah Belanja langsung Bagus
9. Fail surat 5 buah Belanja langsung Bagus
10. Papan informasi 2 buah Belanja langsung Bagus
11. Kipas Angin 1 Buah Belanja Langsung Bagus
12. Papan Nama 1 Buah Belanja Langsung Bagus
13. Peta Wilayah 1 Buah Belanja Langsung Bagus
14. Spanduk Media Center 1 Buah Belanja Langsung Bagus
15. Box File 10 Buah Belanja Langsung Bagus
16. Binder Files (bambi) 40 Buah Belanja Langsung Bagus
17. Dispenser 1 Buah Sewa
18. Bola Lampu 3 Buah Belanja Langsung Bagus
19. Alat Dapur Belanja Langsung

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 8


Disamping pendanaan tersebut, juga terdapat pendanaan dalam menunjang
pengawasan sebagai berikut:

1. Honor Panwascam, PPL, PTPS


2. Honor Sekretariat Panwascam
3. Honor Staf Sekretariat Panwascam
4. Honor Rekrutmen (pokja)
5. Biaya Bimbingan Teknis
6. Biaya Perjalanan Dinas Panwaslu Kecamatan
7. Biaya ATK
8. Cetak dan Penggandaan
9. Kebutuhan Rumah Tangga
10. Lembur
11. Makan Minum

2. Penggunaan Sumber Dana

Dari uraian pada poin satu bahwa disamping kebutuhan kelengkapan


kesekretariatan Panwaslu Kecamatan Alla mendapatkan Dana Operasinal Pengawasan.
Pengupayaan dana tersebut dibuat Panwaslu Kabupaten dan direalisasikan kepada
Panwaslu Kecamatan.

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 9


BAB III
KEGIATAN DIVISI SDM

A. REKRUTMEN PPL DAN PTPS


1. Rekrutmen PPL
Proses penjaringan calon Panwas Pemilu Lapangan (PPL) merupakan suatu
tahapan setelah terbentuknya Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang belaku.
PPL adalah ujung tombak terdepan dalam pengawasan di tingkat
Desa/Kelurahan pada tiap-tiap pelaksanaan pemilu di Indonesia sehingga proses
penjaringan calon PPL harus benar-benar berpedoman pada azas-azas
penyelenggaraan pemilihan yakni mandiri, transparan, adil, kepastian hukum, tertib,
kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas, akuntabilitas, efisiensi dan
efektifitas sehingga akan terpilih calon Panwas Kecamatan yang benar-benar bisa
memikul tanggung jawab pengawasan ditingkat paling bawah tersebut.
Merupakan tugas Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan Alla
Kabupaten Tangerang untuk mewujudkan penjaringan calon PPL yang mempunyai
integritas tinggi yang mampu melaksanakan harapan pengawasan yang maksimal.
Adapun landasan hukum/regulasi dalam penjaringan calon Pangawas Pemilu
Lapangan adalah sebagai berikut :
a) Undang-undang No. 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum.
b) Undang-undang No. 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota menjadi Undang-Undang.
Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan keempat Peraturan
Bawaslu Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pembentukan,Pemberhentian, dan
Penggantian Antar Waktu Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Kecamatan, Pengawas Pemilihan Umum Lapangan dan Pengawas Pemilihan Umum
Luar Negeri
Untuk melaksanakan kewajiban penjaringan dan pengangkatan calon PPL
diwilayah Kecamatan Alla, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan Alla telah
melaksanakan proses/tahapan penjaringan calon PPL dengan sebaik-baiknya.

a. Pembentukan Kelompok Kerja dan Panitia Pembentukan PPL


Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan Alla telah berusaha semaksimal
mungkin dalam proses penjaringan PPL ini, terbukti dengan telah dilaksanakannya
tahapan pertama pelaksanaan dengan pembentukan Pokja Pembentukan PPL
Kecamatan Alla. Adapun susunan Pokja Pembentukan PPL yang tertuang dalam
Keputusan Panwaslu Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang tanggal: 21 Desember 2017
adalah sebagai berikut:

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 10


NO NAMA JABATAN
1. Ismail, S.Pd. M.Pd. Ketua
2. Mutmainnah Sekretaris
3. Adam Malik Anggota
4. Ramadhan Anggota
5. Muh. Herman Anggota

Mengingat waktu yang sedikit, Pokja yang telah terbentuk kemudian bergerak
cepat melaksanakan tugas dalam proses/tahapan selanjutnya, sehingga pelaksanaan
pembentukan Panitia Pengawas Lapangan bisa berjalan sesuai jadwal.

b. Pengumuman Pendaftaran dan Penerimaan Berkas Pendaftaran Calon PPL

Proses selanjutnya yakni penyampaian pengumuman pembukaan pendaftaran


calon, penerimaan berkas dan penelitian keabsahan administrasi pendaftaran,
melakukan Tes wawancara sampai dengan penetapan calon terpilih Panwas
Kecamatan dari masing- masing kecamatan di wilayah kabupaten Enrekang.
Proses Pengumuman dan pendaftaran menjadi PPL dilaksanakan mulai tanggal
25 Desember 2017 s.d.3 Januari 2018, dan penerimaan berkas pendaftaran dimulai
pada tanggal 28 Desember 2017 s.d. 3 Januari 2018 peserta yang mendaftar dalam
seleksi PPL di Kecamatan Alla sampai batas waktu yang telah ditetapkan belum
memenuhi target, sehingga diperjang selama dua hari atau sampai tanggal 5 Januari
2018. Delapan (8) Desa/Kelurahan yang membutuhkan minimal masing-masing 2 (Dua)
pendaftar dalam setiap desanya ternyata telah terpenuhi kuota tersebut, jumlah
pendaftar PPL yang masuk sejumlah 20 pendaftar.

c. Pemeriksaan Berkas Administrasi Calon PPL

Tahap selanjutnya yakni penelitian berkas administrasi, yang dilaksanakan tanggal


5 Januari 2018 dan hasil penelitian berkas administrasi ini diumumkan/ditempel pada
tanggal 6 Januari 2018 di Kantor Sekertariat Panwaslu Kecamatan Alla dan melalui Via
SMS. Dari 31 pendaftar yang formulir, 20 diantaranya mengembalikan berkas kepada
Pokja Pembentukan PPL Kecamatan Alla, setelah dilakukan penelitian berkas
administrasi dinyatakan lolos dan dapat mengikuti tahapan selanjutnya yakni sejumlah
20 orang.

d. Tes Wawancara Calon PPL

Tahapan yang tidak kalah penting selanjutnya


adalah proses tes wawancara kepada calon PPL yang
dinyatakan lolos administrasi. Pokja Pembentukan PPL
Panwaslu Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang
melaksakan tahapan tes wawancara pada tanggal 7 s/d
8 Januari 2018, pukul 14:00 Wita sampai selesai,
bertempat di Sekretariat panwascam Alla. Pada tahapan

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 11


ini terlihat sekali persaingan diantara para pendaftar, pengetahuan tentang
kepengawasan, penyelenggaraan pemilu, netralitas, integritas dan kemampuan
diplomasi menjadi sebagian hal yang ditekankan oleh tim Pokja dalam tes wawancara
ini.

e. Penetapan Calon Terpilih


Nama anggota Panwaslu Kelurahan/Desa dipilih dan ditetapkan melalui Rapat
Pleno Panwaslu Kecamatan dan ditetapkan dengan keputusan Panwaslu Kecamatan
dengan dilampiri Berita Acara Penilaian Hasil Tes Wawancara. Setelah melalui proses
ini, akhirnya Pokja memutuskan Pada Tanggal 09 Januari 2018 pendaftar yang lolos
dan ditetapkan sebagai PPL diwilayah Kecamatan Alla adalah sebagai berikut:

No. Nama Keterangan


1 SALMAN Kelurahan Kalosi
2 HASBI Kelurahan Kambiolangi
3 SURATMAN Kelurahan Buntu Sugi
4 MAHYUDDIN, S.IP Desa Bolang
5 USMAN RASI Desa Mata Allo
6 MUHARDI Desa Sumillan
7 TONO Desa Pana
8 SUPRI Desa Taulo

Dengan kerjasama yang baik diantara anggota Pokja yang terdiri dari semua
anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan Alla dan anggota Sekertariat
sehingga terlaksana seluruh tahapan dalam perekrutan PPL se-Kecamatan Alla.
Kecamatan Alla yang terdiri dari 8 Desa/Kelurahan pada akhirnya telah terbentuk
masing-masing 1 (Satu) Orang Pengawas Pemilu Lapangan yang diharapkan
mempunyai kemampuan dalam pengawasan di masing-masing wilayah Desa yang
menjadi wilayah kerja mereka.

f. Pelantikan
Pelantikan dilaksanakan pada
hari Kamis tanggal 11 Januari 2018 jam
09.30 WITA, jadwal ini disesuaikan
dengan jadwal kegiatan Komisioner
Panwaslu Kabupaten untuk dapat
menghadiri kegiatan Pelantikan
Pengawas Kelurahan/Desa
diKecamatan Alla. Pelantikan ini
merupakan Pelantikan Terpadu yang diikuti oleh Kecamatan Baroko, Kecamatan
Masalle, Kecamatan Curio, dan Kecamatan Alla sebagai tuan rumah. Pelantikan ini
sekaligus dengan pengambilan Sumpah dan Janji serta Pembacaan dan Penanda-
Tanganan Fakta Integritas Pengawas Kelurahan/Desa se-Kecamatan Alla. Kegiatan
Pelantikan ini juga di rangkaian dengan Pembekalan Pengawas Kelurahan/Desa se-
Kecamatan Alla yang di bawakan oleh Komisioner Panwaslu Kabupaten Enrekang dan
Panwaslu Kecamatan Alla.

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 12


Kemampuan PPL yang harus terus diasah akan meningkatkan kinerja
pengawasan semakin maksimal, koordinasi yang intensif dengan pemangku
pemerintahan, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan agama, serta tokoh partai politik
diwilayah kerja masing-masing akan menumbuhkan pencegahan terhadap segala
kemungkinan pelanggaran pemilu yang akan atau mungkin dilakukan. Yang penting
dilakukan pula adalah koordinasi dengan Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan Alla
dan Kabupaten Enrekang setiap kegiatan pengawasan mutlak dilakukan untuk tetap
terjaganya kondusifitas di wilayah Kecamatan Alla secara keseluruhan.
Dalam pembekalan terhadap PPL, Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan Alla juga
memberikan arahan tentang kewaspadaan
terhadap daerah-daerah rawan konflik pemilu,
rawan pelanggaran pemilu, menjaga netralitas dan
kesiagaan PPL dalam menjalankan tugas, karena
pengawas bekerja penuh waktu sehingga dalam
kondisi apapun harus bisa melaksanakan tugas
pengawasan dengan sebaik-baiknya. PPL
diharapkan tidak hanya sebagai pelengkap
demokrasi tetapi berperan betul dalam
melaksanakan tugas pengawasan sesuai dengan tingkat kewenangannya masing-
masing.
Pada kesempatan tersebut Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan Alla
sekaligus memberikan beberapa masukan dan arahan kepada pendaftar yang lolos
sebagai PPL tentang beban tugas yang langsung mereka hadapi ketika dilantik menjadi
PPL yakni melakukan pengawasan terhadap kinerja Petugas Pemutakiran Data Pemilih
(PPDP) yang sudah mulai melaksanakan tugas pemutakiran data pemilih dimasing-
masing Desa.
Seperti kita ketahui bersama bahwa PPDP merupakan ujung tombak KPU dalam
melakukan pemutakiran data pemilih, karena ditangan PPDP-lah akan terjadi baik dan
buruknya DPT Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Serta
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2018. Disinilah peran PPL diperlukan pada
tahapan pertama dan ini sangatlah penting.

2. Rekrutmen PTPS
Penjaringan calon PTPS se-kecamatan
Alla merupakan tahapan akhir dalam
rekrutmen panitia pengawas pmilihan umum
Kecamatan Alla yang berdasarkan peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku.
PTPS juga merupakan ujung tombak
terdepan dalam proses pengawasan pada
pelaksanaan pilkada serentak di Indonesia
tanpa terkecuali di Kecamatan Alla khususnya
dan umumnya se-Kabupaten Enrekang.
Kemudian dalam proses penjaringan PTPS se-

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 13


kecamatan Alla tentunya harus berdasarkan pada azaz penyelenggraan yang mandiri,
transfaran, adil, kepastian hukum, tertib, kepentingan umum, keterbukaan,
proporsional, akuntabilitas, efesien, dan efektifitas, sehingga akan terpilih calon PTPS
yang benar-benar bisa memikul tanggung jawab pengawasan di tingkat paling bawah.
Secara umum, proses penjaringan PTPS merupakan tanggung jawab panitia
pengawas di tingkat kecamatan, namun dalam proses pelaksanaannya diberikan
kepada panitia pengawas ditingkat kecamatan melalui panitia pengawas lapangan
(PPL), kemudian untuk melaksanakan kewajiban penjaringan dan penetapan calon
PTPS di wilayah kecamatan Alla, maka panwaslu kecamatan Alla telah melaksanakan
proses penjaringan PTPS yang disesuaikan dengan tahapan penjaringan. Adapun
Tahapan nya sebagai berikut :
a. Pembentukan Pokja ditingkat Kecamatan
b. Penyebaran Pengumuman Pendaftaran dan penerimaan berkas calon PTPS
c. Pemeriksaan berkas dan Pengumuman lulus adaministrasi calon PTPS
d. Pelaksanaan Tes wawancara calon PTPS
e. Pengumuman dan Penetapan calon PTPS
Mengingat waktu yang sangat singkat, setelah
melalui proses penjaringan dari tanggal 19 Mei sampai
dengan tanggal 1 Juni 2018, akhirnya terbentuk PTPS
se-Kecamatan Alla dengan jumlah 48 orang PTPS.
Selanjutnya, panwascam Kecamatan Alla kabupaten
Enrekang menetapkan calon PTPS yang dinyatakan
lulus menjadi PTPS di wilayah kerjanya masing-masing.
Adapun daftar nama-nama PTPS se-kecamatan
Alla sebagaimana Berikut.

NO NOMOR PENDAFTARAN NAMA CALON TPS


I. KELURAHAN KALOSI
1 33-KAL FATAHANNAS 1
2 01-KAL RISAL 2
3 31-KAL SYAWAL 3
4 02-KAL MUHAMMAD ISMAIL 4
5 08-KAL M.ARSAL ALAIHIM 5
6 19-KAL ASTIPA 6
7 41-KAL YUSRIANI YAHYA 7
8 12-KAL MISRAN S A.Md 8
9 44-KAL IMRAN S 9
10 13-KAL ASWAR RISALDI 10
11 32-KAL NUR FAUSIAH 11
II. KELURAHAN KAMBIOLANGI TPS
1 81-KAM MUH IRWANSYAH 1
2 16-KAM SURIANI 2
3 29-KAM HARIANI MANSYUR 3
4 40-KAM MUHARWATI 4
5 22-KAM SAMSUHERWIN 5
6 43-KAM NISNIATI S 6
7 15-KAM SYAMSUL 7
8 17-KAM FATMAWATI S.KOM 8
9 39-KAM SAINAL SANARI 9

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 14


10 38-KAM BAHARUDDIN 10
11 21-KAM JUMARNI 11
III. KELURAHAN BUNTU SUGI TPS
1 05-BS MUSLIMIN S.Pd 1
2 77-BS SRI WAHYUNI AMd 2
3 47-BS SAIRUL UDIN 3
4 60-BS ENDANG HARYANI 4
IV. DESA MATA ALLO TPS
1 30-MA LAHASENG 1
2 11-MA BASRI G 2
3 25-MA SAHARUDDIN 3
V. DESA TAULO TPS
1 20-TAULO NURHAEDAH S. 1
2 49-TAULO DAHRI 2
3 50-TAULO SUMARLIN 3
VI. DESA SUMILLAN TPS
1 72-SUM KHAERAWATI 1
2 70-SUM EVA 2
3 69-SUM ILHAM 3
4 66-SUM ALWARDHATULLATIFAH 5
5 78-SUM IRFAN SAPUTRA SYARIF 6
6 68-SUM MUH.ZULKIFLI ST 4
VII. DESA PANA
1 35-PN SITTI QAMARIAH.P 1
2 36-PN NURLINA 2
3 56-PN ABBAS 3
4 75-PN MISDAR TEPPO 4
5 57-PN RATNAWATI S.Pd 5
6 45-PN RUSLAN 6

VIII. DESA BOLANG


1 55-BL AERNAS 1
2 46-BL SUMARNI 2
3 62-BL HASAN BASRI 3
4 64-BL AL-MUKMIN 4

B. Pelaksanaan Kegiatan Divisi SDM Panwas


Dari beberapa tahapan yang sudah dilaksanakan oleh panwaslu kecamatan Alla
pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Tahun 2018, khususnya Koordiv. SDM dan organisasi telah melaksanakan tahapan
kegiatan sebagai berikut :
1. Rekrutmen PPL se-Kecamatan Alla
2. Pelantikan dan Bimtek PPL di tingkat kecamatan
3. Rekrutmen PTPS se-Kecamatan Alla
4. Rakernis PTPS se-Keamatan Alla
5. Membantu divisi lain dalam pengadaan alat kerja pengawasan
6. Penyusunan laporan
7. Surat Masuk 40
8. Surat Keluar 26

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 15


BAB IV

PENYELENGGARAAN PEMILU

A. Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan


serta Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan dan


Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang tidak terlepas dari aturan
yang berlaku menurut Peraturan Perundang-unadangan sebagai bahan rujukan untuk
menyelenggaraan Pemilu. Pengaturan tersebut mencakup hal sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagamana telah diubah terakhir kali
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah;
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan
Umum;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan
Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
4. Peraturan dan Keputusan KPU; dan
5. Peraturan dan keputusan Bawaslu Republik Indonesia.

B. Tahapan dan Jadwal


KPU Provinsi Sulawesi Selatan dan KPUD Kabupaten Enrekang sesuai dengan
tugas dan wewenangnya dapat merencanakan program, anggaran, dan jadwal
Penyelanggaraan Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur, menyusun dan
menetapkan tata kerja KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, dengan
berpedoman kepada Peraturan perundang-undangan, berkonsultasi dengan DPRD,
Pemerintah untuk menetapkan Program Tahapan, Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan
Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan.

1. Penyusunan Daftar Pemilih


1. KPU Prov/Kab/Kota memberitahukan kepada Pemprov/Pemkab/Pemkot untuk
menyampaikan data kependudukan 6 (enam) Bulan sebelum pemungutan
suara. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Enrekang menyerahkan data DP4
kepada KPU Kabupaten Enrekang.
2. Penyusunan daftar pemilih oleh KPU Prov/Kab/Kota sebanyak jumlah PPS dan
RT/RW untuk di umumkan pada tempat-tempat yang mudah di jangkau
masyarakat. Data yang sudah disusun diserahkan kepada PPS melalui PPK dan
hal inilah yang dijadikan sebagai DPS.
3. PPS melakukan perbaikan DPS jika ada kekeliruan serta memasukkan pemilih
yang belum terdaftar dalam DPS ke dalam daftar pemilih tambahan. Perbaikan
DPS dilaksanakan selama 3 hari.

Daftar pemilih yang digunakan pada saat pelaksanaan Pemilihan Umum


terakhir di daerah dan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dari Pemerintah
Daerah Kabupaten Enrekang, digunakan sebagai data awal daftar pemilih untuk
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan serta Pemilihan

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 16


Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2018. Daftar pemilih tersebut dimutakhirkan dan
divalidasi oleh PPS dengan dibantu oleh Petugas Pemutakhiran Daftar Pemilih (PPDP)
untuk digunakan sebagai bahan penyusunan Daftar Pemilih Sementara (DPS),
Hasil pemutakhiran DP4 tersebut disusun menjadi
Daftar Pemilih Sementara (DPS), kemudian DPS tersebut
diumumkan oleh PPS pada tempat yang mudah terjangkau
oleh masyarakat untuk mendapat tanggapan dari
masyarakat sehingga dapat memberikan kesempatan
kepada hak pilih yang belum terdaftar sebagai pemilih.
Daftar pemilih sementara dan daftar pemilih tambahan yang telah diperbaiki
disahkan dan diumumkan oleh PPS dan di tetapkan pada bulan Maret 2018 oleh KPU
Kabupaten Enrekang untuk menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih
Khusus (DPK). Dari hasil pemutakhiran data pemilih di wilayah Kabupaten Enrekang,
khususnya Kecamatan Alla diketahui bahwa jumlah hak pilih berdasarkan DPT pada
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan serta Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2018 DPT sebanyak 15.607 pemilih yang tersebar di 48
TPS, delapan Desa/Kelurahan.
Pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2018, KPU Provinsi Sulawesi Selatan menetapkan 4 (empat) pasangan calon Gubernur
dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 yang memenuhi
persyaratan. Berdasarkan hasil rapat pleno undian nomor urut pasangan calon, KPU
Provinsi Sulawesi Selatan menetapkan Pasangan Calon sebagai berikut:

1. H. A.M. Nurdin Halid dan H. Abd. Azis Qahar Mudzakkar


2. Ir. H. Agus Arifin Nu’mang, MS dan Mayjen TNI (Purn) Drs. Tanribali Lamo, SH
3. Prof Dr Nurdin Abdullah, M.Agr dan Andi Sudirman Sulaiman, ST
4. H. Ichsan Yasin Limpo, SH.,MH dan Ir. H. Andi Muzakkar, MH

Sedangkan untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang


Tahun 2018, KPU Kabupaten Enrekang menetapkan pasangan calon tunggal yang
memenuhi persyaratan untuk mengiktu Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Enrekang Tahun 2018, sehingga pasangan calon tersebut berhak melawan Kolong
Kosong. Pasangan tersebut adalah:

1. Drs. H. Muslimin Bando, M.Pd dan Asman, SE


2. Kolong Kosong

Pemutakhiran Daftar Pemilih yang kemudian


disingkat Mutarlih merupakan bagian dari tahapan
persiapan pelaksanaan Pemilu maupun Pemilukada.
Agar berlangsungnya proses pemutakhiran daftar
pemilih sesuai ketentuan maka perlu dilakukan
pengawasan secara berjenjang mulai dari Panwaslu
Kelurahan/Desa, Panwaslu Kecamatan dan seterusnya.

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 17


Pengawasan terhadap pemutakhiran data pemilih ini di perlukan untuk
memastikan beberapa hal yaitu :
 Agar setiap warga negara yang memenuhi syarat sebagai Pemilih terdaftar
dalam daftar pemilih;
 Penyerahan DP4 yang telah dikonsolidasikan, diverifikasi dan divalidasi oleh
pemerintah ke KPU;
 Penyusunan Daftar Pemilih yang dilakukan menggunakan DP4 dan DPT Pemilu
terakhir;
 Adanya proses sinkronisasi DP4 dengan DPT Pemilu terakhir;
 Daftar Pemilih dimutakhirkan dan diumumkan secara luas oleh PPS;
 Daftar Pemilih mendapatkan masukan dan tanggapan sebelum ditetapkan
menjadi DPS;
 Penetapan dan pengumuman DPT;
 Pendaftaran Pemilih tambahan

2. Masa Kampanye
Kampanye merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh pasangan calon dan
atau tim kampanye/pelaksana kampanye/ petugas kampanye untuk menyakinkan para
pemilih dalam rangkan mendapatkan dukungan yang sebesar-besarnya, dengan
menawarkan visi, misi dan program pasangan calon secara lisan maupun tertulis
kepada masyarakat. Bentuk kampanye yang diselenggarakan oleh pasangan calon atau
tim kampanye, yaitu sebagai berikut:
 Pertemuan terbatas
 Tatap muka dan dialog
 Penyebaran melalui media cetak dan media elektronik
 Penyebaran melalui radio dan televisi
 Pemasangan alat peraga di tempat umum
 Rapat umum
 Debat publik/ debat terbuka antar calon, dan
 Kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan

Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan serta


Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang dilaksanakan mulai tanggal 15
Februari-24 Juni 2018, dan berakhir 3 (tiga) hari sebelum pemungutan suara.

3. Pemasangan APK

KPU sudah mengatur desain dan materi alat peraga kampanye. Terkait jumlah
masing-masing daerah berbeda-beda, tetapi prinsip desain dan materi diatur oleh KPU.
Aturan yang dimaksud mengenai alat peraga ada di Peraturan KPU (PKPU) Nomor 4
Tahun 2017 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Ketentuan terkait ukuran alat
peraga kampanye terdapat pada pasal 28. Dalam pemasangan APK ini KPU
memperlakukan adil semua APK mulai dari tempat, hingga cara pemasangan

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 18


4. Masa Tenang

Tiga (3) hari sebelum Pemungutan dan Penghitungan suara merupakan masa
tenang, dan seluruh alat peraga kampanye harus dibersihkan serta Pasangan Calon
tidak dibenarkan untuk melaksanakan kampanye dalam bentuk apapun. Pada
Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan serta
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang Tahun 2018, tanggal 24 Juni –
26 Juni 2018 merupakan masa tenang Kampanye Pemilihan Umum Gubernur dan
Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Enrekang Tahun 2018.

5. Perlengkapan Pemungutan Suara (Logistik)

Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Perubahan atas


Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 66 Tahun 2009 tentang Penetapan Norma,
Standar, Prosedur, dan Kebutuhan Pengadaan serta Pendistribusian Perlengkapan
Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah,
Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Norma, Standar, Prosedur, dan Kebutuhan Pengadaan
serta Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah
Dan Wakil Kepala Daerah, meliputi Perlengkapan Penyelenggaraan Pemungutan dan
Penghitungan Suara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah.
Kelengkapan Administrasi lainnya sebagaimana
dimaksud berupa tanda khusus/tinta, alat pencoblos dan
alas pencoblosan surat suara, template penyandang cacat,
segel Pemilu, formulir berita acara Pemungutan dan
Penghitungan Suara di TPS (formulir seri C-KWK-KPU
beserta lampirannya), dan alat kelengkapan lainnya terdiri
dari lem, karet/tali pengikat, label, spidol hitam, sampul kertas, kantong plastik, dan
ballpoint.”

6. Pemungutan dan Penghitungan Suara

Menjelang Pemungutan dan Penghitungan suara, Logistik Pemilu untuk


Pemungutan Suara khususnya di Kabupaten Enrekang telah didistribusikan oleh Tiap-
tiap PPS ke Tiap TPS 1 (satu) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara.
Pendistribusian perlengkapan pemungutan suara di Kecamatan Alla berjalan sesuai
dengan aturan yang berlaku dan tidak ada kekurangan logistik yang diterima oleh TPS.
Pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi Sulawesi Selatan serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang
Tahun 2018 dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU
Provinsi Sulawesi Selatan yaitu tanggal 27 Juni 2017. Pemungutan Suara di Tempat
Pemungutan Suara (TPS) dimulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 13.00 WITA.

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 19


7. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara

Penghitungan suara di setiap TPS pada Pemilihan Gubernur dan Wakil


Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Enrekang Tahun 2018 dilaksanakan mulai pukul 13.00 sampai selesai.
Jumlah TPS di wilayah Kecamatan Alla pada Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Enrekang Tahun 2018 berjumlah 48 TPS yang tersebar di 8 (delapan)
Desa/kelurahan. Hasil rekapitulasi suara dari TPS dikirim ke Panitia Pemungutan Suara
(PPS) untuk selanjutnya dikirim ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk dilakukan
rekapitulasi perolehan suara di tingkat kecamatan.
Pelaksanaan Rekapitulasi hasil Penghitungan suara di TPS dilaksanakan pada
tanggal 27 Juni 2018, dan Rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPS dan PPK
Kecamatan Alla dilaksanakan tanggal 1 Juni 2018.

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 20


BAB V

PENGAWASAN PEMILU

A. Pengertian Pengawasan Pemilu

Pengawasan merupakan kegiatan pengawasan Pemilu adalah kegiatan


mengamati, mengkaji, memeriksa, dan menilai proses Penyelenggaraan Pemilu sesuai
Peraturan Perundang-undangan.
Pengawasan Pemilu bertujuan untuk menegakkan integritas penyelenggara dan
menegakkan hasil Pemilu yang berintegritas dan berkredibilitas untuk mewujudkan
Pemilu yang demokratis, serta untuk memastikan terselenggaranya Pemilukada secara
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil dan berkualitas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan Pemilukada secara menyeluruh. Strategi pengawasan
Pemilukada dilaksanakan dengan menggunakan cara pencegahan terhadap potensi
pelanggaran dan penindakan terhadap dugaan pelanggaran.

B. Pengawasan Pemilihan Kepala Daerah

1. Pengawasan Pemutakhiran Data dan Penyusunan Daftar Pemilih (Pencoklitan)

Dalam pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi


Selatan serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang Tahun 2018,
tidak menutup kemungkinan terjadinya pelanggaran dalam pelaksanaan tahapan
tersebut. Proses Pencoklitan merupakan rangkaian awal penetapan DPT, sehingga
akurasi DPT tersebut ditentukan proses Pencoklitan ini, tugas kita sebagai pengawas
khususnya di tingkat, Kecamatan maupun ditingkat Desa/Kelurahan adalah
mengawasinya dengan ketat, Memastikan Hak Pilih bagi masyarakat dapat terpenuhi

Dalam melakukan pengawasan pencocokan dan penelitian, PPL melakukan


kegiatan mengawasi untuk memastikan hal-hal sebagai berikut:
 PPDP mencatat pemilih yang telah memenuhi syarat, tapi tidak terdaftar dalam
daftar pemilih menggunakan formulir Model A.A-KWK
 PPDP melakukan perbaikan data pemilih apabila terdapat kesalahan
 PPDP mencoret pemilih yang telah meninggal dunia
 PPDP mencoret Pemilih yang telah pindah domisili ke daerah lain
 PPDP mencoret Pemilih yang telah berubah status dari status sipil menjadi status
anggota Tentara Nasional Indonesia atau Kepolisian Negara Republik Indonesia
 PPDP mencoret Pemilih yang belum genap berumur 17 (tujuh belas) tahun dan
belum kawin/menikah pada hari pemungutan suara
 PPDP mencoret data Pemilih yang telah dipastikan tidak ada keberadaannya
 PPDP mencoret Pemilih yang terganggu jiwa/ingatannya berdasarkan surat
keterangan dokter
 PPDP mencoret Pemilih yang sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan
pengadilan berkekuatan hukum tetap;

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 21


 PPDP mencatat keterangan Pemilih berkebutuhan khusus pada kolom jenis
disabilitas; dan
 PPDP mencoret Pemilih, yang berdasarkan identitas kependudukan bukan
merupakan penduduk pada daerah yang menyelenggarakan Pemilihan.
 PPDP memberikan tanda bukti terdftar kepada pemilih dengan menggunakan
formulir Model A.A1-KWK dan menempelkan stiker coklit dengan menggunakan
formulir Model A.A2-KWK pada rumah pemilih sesuai dengan jumlah kepala
keluarga
 PPDP mencatat dan merekapitulasi hasil coklit kedalam formulir model A.A 3-KWK
 PPDP menyampaikan hasil rekapitulasi hasil coklit kepada PPS
 PPS melaksanakan bimbingan teknis pemutakhiran data pemilih kepada PPDP.

Untuk mengoptimalisasi proses pegawasan PPL perlu mencermati jadwal


tahapan pelaksanaan pemutakhiran data pemilih. Kegiatan mengawasi coklit dapat
dilakukan dengan cara melakukan pengawasan secara langsung dan/atau audit
dokumen/Data dan mendokumentasi hasil kerja menggunakan formulir hasil
pengawasan dengan dibantu alat kerja berupa A.DP.1 s/d A.DP.6.

Persiapan Pengawasan:
1. Melakukan koordinasi dengan PPS untuk mendapatkan informasi dari PPS
terkait:
a. Jumlah TPS di wilayah Desa/Kelurahan
b. Daftar PPDP yang diangkat oleh PPS untuk melakukan coklit
2. Membuat rencana Pengawasan
3. Mendapatkan jumlah data pemilih yang akan dilakukan coklit
4. Berkoordinasi dengan pengurus Rt/Rw yang menjadi mitra dilapangan dalam
menmberikan referensi dan informasi mengenai warganya
5. Berkoordinasi dengan petugas kependudukan ditingkat desa/kelurahan jika ada
terdapat warga yang belum memiliki identitas kependudukan
6. PPL harus menjadikan pemilih, PPDP sebagai objek pengawasan

Pelaksanaan Pengawasan:
1. Mendatangi langsung rumah pemilih yang akan di coklit
2. Memastikan proses coklit menggunakan formulir model A-KWK
3. Mendatangi 10 kepala keluarga (KK) dan rumah yang tidak didata dan didatangi
oleh PPDP
4. Mencatat pemilih yang memenuhi syarat tapi belum di lakukan pencocokkan
dan penelitian oleh PPDP.
5. Memmastikan PPDP menempel stiker form A.A2-KWK per KK di bagian

Dalam Pengawasan Pemutakhiran data pemilih, Permasalahan yang dihadapi


Panitia Pengawas Lapangan adalah petugas pemuktahiran tidak mencoret pemilih yang
sudah tidak memenuhi syarat dan tidak mencatat pemilih yang memenuhi syarat
untuk terdaftar di DPT. Di samping masalah yang terjadi di lapangan, pada
pemuktahiran daftar pemilih juga terjadi pada sistem yang dimiliki oleh Komisi
Pemilihan Umum (KPU), yakni Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih). Berdasarkan

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 22


data hasil pengawasan yang dilakukan oleh pengawas pemilihan lapangan (PPL) di
Pilkada 2018, pada saat PPDP melakukan pencocokan dan penelitian dengan sensus
door to door, beberapa pemilih yang tidak memenuhi syarat sudah dicoret. Namun,
pada saat penetapan data pemilih sementara (DPS), data itu muncul kembali lagi untuk
dilakukan perbaikan. Beberapa kasus tersebut tentunya menjadi salah satu tantangan
cukup berat pada pelaksanaan penyelenggaraan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.
Persoalan daftar pemilih ternyata memiliki implikasi cukup besar, tidak hanya pada hak
konstitusional warga, tetapi juga penentuan jumlah tempat pemungutan suara dan
surat suara. Suara rakyat menjadi modal bagi pasangan calon kepala daerah, sehingga
tak heran ketika terjadi pasangan calon yang mengajukan sengketa hasil pemungutan
dan penghitungan suara ke Mahkamah Konstitusi, daftar pemilih selalu menjadi
perkara yang dipersoalkan. Salah satu hal yang diperkarakan mereka adalah
menyangkut daftar pemilih karena ada penambahan daftar pemilih tetap dan surat
keterangan pengganti kartu tanda penduduk elektronik yang diduga asli atau palsu.
Mengingat pentingnya proses ini, panwas
kecamatan Alla memperketat pengawasannya terhadap
proses Pencoklitan ini. PPL Desa/Kelurahan pun ikut
andil dan mengawal dalam tahapan tersebut agar
pelaksanaan Pemutakhiran Data Pemilih bisa berjalan
dengan maksimal sesuai dengan jadwal yang sudah
ditentukan.

2. Pengawasan Kampanye/Alat Peraga Kampanye

Kampanye adalah kegiatan menawarkan visi, misi, program Pasangan Calon


dan/atau informasi lainnya, yang bertujuan mengenalkan atau meyakinkan Pemilih.
Kampanye dilaksanakan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik, Pasangan
Calon dan/atau Tim Kampanye, dan dapat difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh untuk
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dan KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota.
Kampanye dilaksanakan dengan metode: a. pertemuan terbatas; b. pertemuan
tatap muka dan dialog; c. penyebaran Bahan Kampanye kepada umum; d. pemasangan
Alat Peraga Kampanye; dan/atau e. kegiatan lain yang tidak melanggar larangan
Kampanye dan ketentuan peraturan perundangundangan.

Alat Peraga Kampanye adalah semua benda atau bentuk lain yang memuat visi,
misi, dan program Pasangan Calon, simbol, atau tanda gambar Pasangan Calon yang
dipasang untuk keperluan Kampanye yang bertujuan untuk mengajak orang memilih

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 23


Pasangan Calon tertentu, yang difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP
Kabupaten/Kota yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan dibiayai
sendiri oleh Pasangan Calon.

Berdasarkan hasil pengawasan dilapangan, kegiatan


kampanye diwilayah Kecamatan Alla pada umumnya
dilakukan dengan cara pemasangan Alat Peraga Kampanye
(baliho, stiker, spanduk) di tempat umum, ada juga yang
melakukannya dalam bentuk rapat terbatas, atau kegiatan
sosial. Kegiatan Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang Tahun 2018,
yang di laksanakan di Kecamatan Alla antara lain:

Tabel. Rekapitulasi Pengawasan Kampanye Pasangan Calon

Hasil Pengawasan Perhitungan Jumlah Biaya Kampanye


Wilayah
Tanggal Kampanye / Kampanye
Nam Paslon / Wakil Alat
Kegiatan Desa / Jumlah Terbuka/Dialog/Pert Jumlah
Praga/Bahan
Kelurhan Simpatisan emuan tertutup/ (Rp)
Kampanye
Kegiatan lainnya
Nurdin Halid - Abd
Azis Qahhar
6 April Kelurahan Spanduk 1 Dialog/Blusukun di
Mudzakkar (Paslon 200
2018 Kambiolangi Buah pasar Sudu
Gubernur Sulsel
Nomor urut 1)
Agus Arifin Numang -
Tanribali Lamo 27 April Kelurahan Spanduk 1
100 Dialog
(Paslon Gubernur 2018 Buntu Sugi Buah 2,500,000
Sulsel Nomor urut 2)
Ichsan Yasin Limpo Silahturahmi
dan Andi Mudzakkar Baliho 4
dengan Pengurus
(Paslon Gubernur 2 Mei Kalosi dan Buah,
400 DPC Partai
Sulsel Nomor Urut 4 2018 Kambiolangi wireless 1 10,600,000
Demokrat (partai
buah
pendukung)
Nurdin Abdullah-Andi
Desa Taulo Buka Puasa
Sudirman Sulaiman 6 Juni 1 Spanduk 1
(dusun 100 Bersama 3,000,000
(Paslon Nomor Urut 2018 Buah
Malele) Simpatisan
3)

Adapun potensi terjadinya pelanggaran dalam pelaksanaan kampanye yaitu


kampanye diluar jadwal yang sudah ditentukan oleh KPU, mengunakan fasilitas
pemerintah, melibatkan PNS dan anak-anak, menggunakan isu SARA, black campagn,
merusak dan menghilangkan alat peraga pasangan lain dan Dana Kampanye yang tidak
jelas. Panwaslu Kecamatan Alla dalam melakukan pencegahan pelanggaran terhadap
pelaksanaan kampanye dengan mengambil tindakan:

1. Mengirim surat kepada pasangan calon/ tim kampanye untuk mematuhi


jadawal kampanye dan larangan kampanye.
2. Mengingatkan peserta Pemilu (melalui surat dan media lainnya) tentang
ketentuan kampanye serta sanksi terhadap ketentuan tersebut.

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 24


3. Mengikuti dan mendampingi setiap pertemuan atau kampanye yang dilakukan
oleh pasangaan calon/ tim kampanye.
4. Merekomendasikan kepada KPU Kota terkait dengan pelanggaran administrasi
dan/ atau tindak lanjut ke penyidik terkait dugaan pelanggaran pidana
kampanye.
5. Membangun dukungan dan partisipasi kepada masyarakat untuk turut
mengawasi proses pelaksanaan kampanye.

Pemasangan Alat Peraga Kampanye telah ditentukan oleh KPU. Selain yang
ditentukan, lokasi pemasangan Alat Peraga Kampanye dilarang berada di: a. tempat
ibadah termasuk halaman; b. rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan; c. gedung
milik pemerintah; dan d. lembaga pendidikan (gedung dan sekolah).
Pengawasan dilaksanakan dengan cara: a. melakukan pengawasan langsung; b.
mendapatkan salinan surat keputusan penetapan jumlah maksimal Alat Peraga
Kampanye; c. mendapatkan salinan surat persetujuan tertulis dari KPU
Kabupaten/Kota untuk ukuran dan jumlah Alat Peraga Kampanye yang dicetak oleh
pasangan calon; d. mendapatkan salinan surat persetujuan dari KPU Provinsi atau KPU
Kabupaten/Kota untuk penggantian Alat Peraga Kampanye yang rusak; dan e.
mendapatkan salinan berita acara penyerahan Alat Peraga Kampanye.
Hasil pengawasan selama masa kampanye pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Sulawesi Selatan serta Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang
terdapat 47 buah alat peraga kampanye yang melanggar dan dilakukan tindakan oleh
pengawas Pemilu dengan melakukan penertiban terhadap alat peraga tersebut.

Kegiatan Pembersihan dan Penertiban Bahan Peraga Kampanye (BPK) yang


dilaksanakan pada Tanggal 15 Juni 2018, mulai Pukul 13.30 s/d 18.00 WITA di
Kelurahan Kalosi, Kelurahan Kambiolangi, Kelurahan Buntu Sugi, Desa Pana, Desa
Taulo, Desa Sumillan, Desa Bolang, Desa Mata Allo Kecamatan Alla Kabupaten
Enrekang. Penertiban Bahan Peraga Kampanye dilaksanakan karena APK tersebut
memuat nama dan nomor urut paslon serta calon Anggota legislatif yang dipasang
tidak sesuai dengan titik, ukuran, desain dan tahapan yang telah ditentukan
berdasarkan PKPU Nomor 4 Tahun 2017.

3. Pengawasan Pendistribusian C6-KWK

Ada dua potensi kerawanan dalam pendidstribusian C6 yaitu bisa


diperjualbelikan, bisa diberikan pada orang lain atau bukan pemilih bersangkutan. Ini
pengalaman kita pada pemilu sebelumnya, ada C6 yang tidak terdistribusi.
Dalam pendistribusian C6, bisa saja ada kecurangan terselubung, seperti politik
uang untuk mengarahkan masyarakat memilih pasangan calon (paslon) tertentu.

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 25


Untuk itu, Panwas Kecamatan, Pengawas Pemilu Lapangan (PPL), hingga Pengawas
Tempat Pemugutan Suara (TPS) harus bekerja independen mengawal distribusi logistik,
jangan sampai ikut dalam tindak kecurangan. Untuk itu pengawasan di TPS harus
benar-benar diperketat. Pengawas harus memastikan pemilih sesuai dengan data yang
ada. Pada pengitungan harus benar-benar dilihat surat suara sah atau tidak, untuk
siapa suara diberikan termasuk juga potensi terjadinya mobilisasi dan ketidaknetralan
aparatur sipil negara.
Berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Pengawas TPS dan PPL,
Pendistribusian C6 di Kecamatan Alla berjalan dengan lancar sesuai dengan prosedur.
Pendistribusian C6 dimulai pada tanggal 23-26 Juni 2018. Sebanyak 538 C6 (surat
pemberitahuan memilih) di Kecamatan Alla yang tidak bisa di-distribusikan, dengan
rincian sebagai berikut:

Jumlah C6 (surat pemberitauan


NO KELURAHAN/DESA memilih) yang tidak terdistribusi
kepada pemilih
1 KALOSI 149
2 KAMBIOLANGI 184
3 BUNTU SUGI 92
4 PANA 147
5 SUMILLAN 0
6 TAULO 18
7 MATA ALLO 176
8 BOLANG 105
JUMLAH 538

4. Pengawasan Masa Tenang

Sementara itu, pada masa tenang (3 hari sebelum pemungutan suara) yaitu
tanggal 24 Juni sampai dengan 26 Juni 2018, berdasarkan hasil pengawasan dilapangan
sama sekali tidak ditemukan kegiatan kampanye yang dilakukan oleh pasangan calon
maupun oleh Tim Kampanye pasangan calon, hanya saja masih terdapat alat peraga
kampanye dari tiap pasangan calon yang masih terpasang.
Pada tahap masa tenang, Panwascam Alla dan seluruh PPL sekecamatan Alla
bekerjasama dengan Satpol PP, PPK, PPS dan
Kepolisian, Kecamatan Alla dan Kabupaten Enrekang
untuk menertibkan/membersihkan alat peraga
kampanye yang masih terpasang di wilayah Kecamatan
Alla. Alat Peraga Kampanye (APK) Pasangan Calon
Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi
Selatan, dan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Enrekang, serta APK atau bahan Kampanye yang
bermuatan politik tahun 2018 yang telah ditertibkan
dengan rincian sebagai berikut:

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 26


No. Pasangan Calon Gubernur Alat Peraga
1 Nurdin Halid-Aziz Qahhar Madzakkar 34
2 Agus Arifin Nu’mang-Tanribali Lamo 32
3 Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman 21
4 Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar 21
No. Pasangan Calon Bupati
1 H. Muslimin Bando-Asman, SE. 43
2 Kolong Kosong 16
Jumlah 167

Disamping penertiban alat peraga pasangan calon, Panitia pengawas


Kecamatan bersama dengan PPL dan Pengawas TPS melakukan patroli pengawasan
dan pencegahan pada masa tenang pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan
dihelat 27 Juni 2018. Tujuannya untuk mencegah adanya pelanggaran dan kecurangan.
Patroli tersebut dilaksanakan untuk memberikan efek takut melakukan pelanggaran
bagi pihak-pihak yang melakukan pelanggaran. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-
Undang, di mana Bawaslu memiliki mandat melakukan pengawasan. Apabila dalam
patroli dan pengawasan tersebut ditemukan pelanggaran, maka Panwas Kecamatan
akan segera melakukan penindakan. Belajar dari pengalaman, imbuh dia, pelanggaran
justru kerap terjadi di masa tenang. Salah satu isu adalah politik uang. Biasanya masih
di masa tenang, di hari-hari Pilkada di pagi-pagi. Patroli tersebut dilakukan secara
serentak di wilayah kecamatan Alla. Dalam pengawasan dan patroli tersebut, panitia
pengawas kecamatan dan PPL tidak menemukan indikasi pelanggaran di wilayah
kecamatan Alla.

5. Pengawasan Logistik Pemungutan Suara

Panwaslu Kecamatan Alla bersama PPL melakukan pengawasan melekat terkait


kesesuaian perlengkapan dan jadwal pendistribusian perlengkapan pemungutan suara
mulai dari tingkat PPK sampai dengan tingkat PPS dan
TPS. Penerimaan surat suara, serta alat dan
kelengkapan administrasi pemungutan dan
penghitungan suara di tingkat PPK Kecamatan Alla
dimulai sejak Tanggal 25 Juni 2017. Adapun
pendistribusian ke tiap- tiap TPS dimulai sejak tanggal
26 Juni 2018. Dalam pendistribusian logistik tersebut,
panwas tidak menemukan indikasi kecurangan di
wilayah kecamatan Alla.

6. Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan suara

Dalam proses pemungutan suara, KPPS sudah


dibatasi aturan dan diatur dalam undang-undang. Sehingga
harus diawasi, apakah sudah sesuai tahapan dan
tuntunannya. Pada tahap Pemungutan dan Penghitungan

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 27


suara, baik di TPS, maupun PPS-PPK Panwaslu Kecamatan Alla bersama dengan
Panwascam dan PPL selalu mengadakan pengawasan yang optimal. Pelaksanaan
Pemungutan dan Penghitungan Suara pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi Sulawesi Selatan serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang
Tahun 2018 di tingkat TPS dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2018.
Masalah pemilih yaitu dalam Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan serta Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang Tahun 2018 saat
ini terdapat DPTb1 dan DPTb2. Saat pendaftaran,
penyelenggara harus dipastikan melakukan kroscek dengan
benar, terutama bagi pemilih yang menggunakan identitas atau
DPTb2. "Jangan sampai ada yang mencoblos dua kali. Ini berpotensi terjadi, dan jika
benar terjadi lebih dari satu orang maka pemungutan suara harus diulang.
Selain itu, harus dipastikan pula pemilih tersebut memang merupakan warga
setempat. Sebab adanya DPTb2 ditambah Sistem Data Pemilih (Sidalih) yang tidak
mendeteksi beberapa kriteria pemilih, membuat adanya kemungkinan mobilisasi
pemilih. Misalnya, orang sudah pindah tapi belum buat surat
pindah. Kemudian kembali lagi ke alamat sebelumnya hanya
untuk mencoblos. Kerawanan yang lain adalah saat
penghitungan suara. Harus dipastikan, penghitungan suara
sudah memenuhi kriteria seperti dilakukan di tempat yang
terang dan suara yang lantang. Jika ada sesuai yang tidak
sesuai, maka penghitungan suara bisa diulang.
Dapat dipastikan bahwa ada tiga potensi
Kerawanan dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara,
yaitu: (1) Proses dan tahapan pemungutan suara harus
sesuai undang-undang; (2) Kecermatan terhadap pemilih
DPTb2; (3) Proses penghitungan suara. Disinilah Pengawas
TPS dituntut untuk berperan dan menjadi menjadi tulang
punggung sekaligus kepanjangan tangan Panwas dalam
pengawasan di TPS. Untuk itulah Pengawas TPS harus jeli,
harus benar-benar cermat dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga dibutuhkan
Pengawas TPS yang berintegritas, profesional dan netral. Dalam Pemungutan dan
Penghitungan suara pada tanggal 27 Juni 2018 tersebut,
Panitia Pengawas TPS, PPL dan Panwas Kecamatan Alla
tidak menemukan indikasi kecurangan di wilayah
kecamatan Alla.

7. Pengawasan Rekapitulasi dan Penghitungan suara

Pada tahap Rekapitulasi dan Penghitungan suara,


baik di TPS, PPS maupun di PPK Panwaslu Kota bersama
dengan Panwascam dan PPL selalu mengadakan
pengawasan yang optimal. Pelaksanaan Rekapitulasi dan
Penghitungan Suara pada Pemilihan Gubernur dan Wakil

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 28


Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Enrekang Tahun 2018 di tingkat PPS-PPK dilaksanakan pada tanggal 1 Juli
2018.

Pengawasan Rekap hasil perhitungan jadi bagian


dalam penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan serta Pemilihan Bupati
dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang Tahun 2018.
Mekanisme pengawasan telah dilaksanakan oleh Pengawas
Kecamatan dengan baik di PPK, akan tetapi Pengawas
Kecamatan berharap ke depan pemaksimalan teknologi juga
harus dilakukan, seperti halnya pemilihan suara dilaksanakan sekitar pagi hari lalu hasil
pemungutan suaranya sudah bisa diperoleh pada malam hari, hal ini menjadi penting
agar tidak ada kecurigaan dari masyarakat terhadap penyelenggara. Berikut hasil
penghitungan di tingkat PPK Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang:

Buntu Mata
Nama Pasangan Calon Kambiolangi Kalosi Bolang Taulo Sumillan Pana JML
sugi Allo

H. A.M. Nurdin Halid dan H. Abd.


Azis Qahar Mudzakkar 1063 885 254 405 393 288 473 412 4173
Ir. H. Agus Arifin Nu’mang, MS dan
Mayjen TNI (Purn) Drs. Tanribali
Lamo, SH 753 532 602 151 74 97 369 403 2981

Prof Dr Nurdin Abdullah, M.Agr


dan Andi Sudirman Sulaiman, ST 792 1033 198 200 319 271 472 417 3702

H. Ichsan Yasin Limpo, SH.,MH dan


Ir. H. Andi Muzakkar, MH 191 323 80 91 20 107 185 117 1114

Sedangkan untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang


Tahun 2018, KPU Kabupaten Enrekang menetapkan pasangan calon tunggal yang
memenuhi persyaratan untuk mengiktu Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Enrekang Tahun 2018, sehingga pasangan calon tersebut berhak melawan Kolong
Kosong. Pasangan tersebut adalah:

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 29


A DATA PEMILIH
BUNTU MATA
NO URAIAN KAMBIOLANGI KALOSI BOLANG TAULO SUMILLAN PANA
SUGI ALLO JML
Pemilih terdaftar dalam Daftar
1 Pemilih Tetap (DPT) 3621 3544 1483 1086 956 1037 1992 1888 15607
Pemilih terdaftar dalam Daftar
2 Pemilih Pindahan (DPPh) 1 4 2 0 0 0 1 3 11
Pemilih Daftar Pemilih Tambahan
(DPTb)/ Pengguna KTP Elektronik
3 dan Surat Keterangan 58 36 25 4 4 5 9 11 152
4 Total Jumlah (1+2+3) 3680 3584 1510 1090 960 1042 2002 1902 15770
B. DATA PENGGUNA HAK PILIH
BUNTU MATA
NO URAIAN KAMBIOLANGI KALOSI BOLANG TAULO SUMILLAN PANA JML
SUGI ALLO

1 Pengguna hak pilih dalam DPT 2779 2783 1132 876 813 782 1524 1357 12046
Pengguna hak pilih Pemilih dalam
2 Pindahan (DPPh) 1 4 2 0 0 0 1 3 11
Pengguna hak pilih Pemilih Daftar
Pemilih Tambahan
(DPTb)/Pengguna KTP Elektronik
3 dan Surat Keterangan 58 36 25 4 4 5 9 11 152
Total Seluruh pengguna hak pilih
4 Jumlah (1+2+3) 2838 2823 1159 880 817 787 1534 1371 12209
C. DATA PENGGUNAAN SURAT SUARA
BUNTU MATA
NO URAIAN KAMBIOLANGI KALOSI BOLANG TAULO SUMILLAN PANA JML
SUGI ALLO
1 Jumlah surat suara yang diterima
termasuk cadangan 2,5 % 3711 3633 1519 1116 982 1061 2043 1936 16001
2 Jumlah surat suara yang
dikembalikan oleh pemilih karena
rusak/keliru coblos 1 0 1 1 0 1 0 0 4
3 Jumlah surat suara tidak
digunakan 872 810 359 235 165 273 509 565 3788
4
Jumlah surat suara digunakan 2838 2823 1159 880 817 787 1534 1371 12209
5 Selisih Jumlah surat suara yang
diterima termasuk cadangan 2,5 %
dikurangi Jumlah Surat Suara
yang dikembalikan oleh pemilih
karena rusak/keliru coblos, Jumlah
surat suara tidak digunakan,
Jumlah surat suara digunakan
atau: 1 – (2+3+4) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
D. SUARA SAH DAN TIDAK SAH
BUNTU MATA
NO URAIAN KAMBIOLANGI KALOSI BOLANG TAULO SUMILLAN PANA JML
SUGI ALLO
1 Jumlah suara sah 2809 2776 1145 858 806 767 1505 1346 12012
2
Jumlah suara tidak sah 29 47 14 22 11 20 29 25 197
3
Jumlah suara sah dan tidak sah 2838 2823 1159 880 817 787 1534 1371 12209
4 Selisih jumlah suara sah dan tidak
sah dibandingkan dengan jumlah
pengguna hak pilih 0 0 0 0 0 0 0 0 0
E. DATA PEROLEHAN SUARA PASANGAN CALON
NO BUNTU MATA
Nama Pasangan Calon KAMBIOLANGI KALOSI BOLANG TAULO SUMILLAN PANA JML
SUGI ALLO
1 Drs. H. MUSLIMIN BANDO, M.Pd
dan ASMAN, SE 2372 1879 897 656 758 648 1296 1028 9534
2
KOLONG KOSONG 437 897 248 202 48 119 209 318 2478
5 Selisih total perolehan suara
Pasangan Calon dibandingkan
dengan total jumlah suara sah 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 30


BAB VI

PELANGGARAN PEMILU DAN PENANGANANNYA

A. Pengertian Pelanggaran Pemilu

1. Pelanggaran Administrasi Pemilu

Pelanggaran Administrasi Pemilu adalah pelanggaran terhadap ketentuan


Undang-undang nomor 32 tahun 2004 jo. Undang-undang nomor 12 tahun 2008 yang
bukan merupakan ketentuan Pidana Pemilu dan terhadap ketentuan lain yang diatur
dalam ketentuan KPU terkait Penyelenggara Pemilu kada. Yang terkait dalam
pelangggaran Administrasi Pemilu adalah Penyelenggara Pemilu, Pasangan Calon dan
Tim Kampanye.

2. Pelanggaran Pidana Pemilu

Pelanggaran Pidana Pemilu adalah pelanggaran terhadap Ketentuan Pidana Pemilu


kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diatur dalam Undang-undang Nomor 32
tahun 2004 jo. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 yang penyelesaiannya
dilaksanakan melalui pengadilan dalam lingkungan peradilan umum. Ketentuan Pidana
Pemilukada terdapat dalam Pasal 115 UU Nomor 12 tahun 2008 dan pasal 116, pasal
117, pasal 118 dan pasal 119 UU nomor 32 tahun 2004. Yang terkait dalam
Pelanggaran Pidana Pemilukada yaitu setiap orang, pasangan calon, tim kampanye dan
Penyelenggara Pemilukada.

3. Pelanggaran Kode Etik Pemilu

Pelanggaran Kode Etik Pemilu adalah pelanggaran yang dilakukan oleh


penyelenggara Pemilu terhadap prinsip-prinsip moral dan etika penyelenggara Pemilu
yang berpedoman kepada sumpah/janji yang diucapkan sebelum menjalankan tugas
sebagai penyelenggara Pemilu dan asas penyelenggara Pemilu. Yang terkait dalam
pelanggaran kode etik Pemilu adalah penyelenggara Pemilukada baik staf Sekretariat
dari KPU beserta seluruh jajarannya maupun Bawaslu beserta seluruh jajarannya.
Akibat daripada pelanggaran atas kode etik penyelenggara Pemilu DKPP dapat
menjatuhi saksi dan rehabilitasi. Yang dimaksud sanksi dapat berupa teguran tertulis,
pemberhentian semenatra dan pemberhentian tetap.

4. Sengketa Pemilu

Selain tiga jenis pelanggaran Pemilukada di atas, dalam penegakan hukum


Pemilukada juga dikenal istilah sengketa Pemilu kada yang penyelesaiannya menjadi
kewenangan Panwaslukada. Kewenangan Panwaslu untuk penyelesaian sengketa
Pemilukada merupakan kewenangan sisa atau kewenangan residu yang diperoleh
melalui pasal 66 ayat (4) huruf c UU nomor 32 tahun 2004 jo. Pasal 111 ayat (4) dan
pasal 112 PP nomor 6 tahun 2005. Sengketa Pemilukada adalah perselisihan antara

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 31


dua pihak atau lebih yang terjadi dalam penyelenggaraan Pemilukada. Penyelesaian
sengketa Pemilukada adalah proses perundingan untuk memperoleh kesepakatan para
pihak dengan dibantu oleh Panwaslu.

B. Pelanggaran Administrasi Pemilu dan Penanganannya

Panwaslu Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang melakukan penanganan


pelanggaran admnistrasi dengan membuat langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menerima laporan atau temuan tentang pelanggaran administrasi melalui
petugas penerima laporan/ temuan di bawah divisi penanganan pelanggaran.
2. Memeriksa dan meneliti laporan/ temuan apakah memenuhi persyaratan
formal dan material dan/ataupun tidak memenuhi persyaratan formal atau
material yang dituangkan dalalm formulir penerimaan laporan formulir model
A-1KWK dan formulir model A-2KWK diberikan kepada pelapor sebagai tanda
bukti tanda terima laporan/ temuan.
3. Diteruskan kepada Divisi Penanganan Pelanggaran Panwaslu Kabupaten
Enrekang untuk dilakukan pengkajian. Panwaslu Kabupaten Enrekang mengkaji
setiap laporan yang diterima dan memutuskan untuk menindaklanjuti paling
lama 7 (tujuh) hari setelah laporan diterima.
4. Dalam hal Panwaslu Kabupaten memerlukan keterangan tambahan dari
pelapor untuk melengkapi laporan, keputusan dilakukan paling lama 14 (empat
belas) hari setelah laporan diterima.
5. Pengawas Pemilu mengkaji pelanggaran Pemilukada menggunakan acuan
formilir medel A-1KWK dalam Peraturan Bawaslu Nomor 2 tahun 2012.
6. Dalam hal proses pengkajian laporan pelanggaran, Panwaslu dapat meminta
kehadiran pelapor, terlapor, saksi dan/ atau ahli untuk didengar keterangan
dan/ atau klarifikasinya di bawah sumpah.
7. Meneruskan hasil pengkajian dan klarifikasi laporan pelanggaran kepada Sentra
Gakkumdu Panwaslu Kabupaten Enrekang untuk di kaji.
8. Mengumumkan status laporan, dalam hal ini keputusan Panwaslu Kabupaten
dalam penanganan laporan pelanggaran diputuskan dalam Rapat Pleno
Gakkumdu. Dan keputusan atas penanganan laporan pelanggaran tersebut
disampaikan kepada pelapor dan di umumkan di Sekretariat Panwaslu
Kabupaten.

1. Penyusunan Daftar Pemilih

Jenis pelanggaran administrasi yang terjadi di wilayah kerja Panwaslu


Kecamatan Alla pada tahapan penyusunan daftar pemilih yaitu:
1. Kesalahan Penulisan Nama Dalam Daftar Pemilih,
2. Ditemukan Data Pemilih Yang Sudah Meninggal Dunia
3. Ditemukan Data Pemilih Ganda
4. Masih Terdapat Warga Masyarakat Yang Sudah Mempunyai Hak Pilih Tapi
Belum Terdaftar
5. Tidak Mengumumkan Daftar Pemilih Di Tempat Yang Strategis Untuk Dijangkau
Masyarakat.

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 32


Dalam hal ini kami memberikan rekomendasi kepada PPS-PPK agar Warga
Masyarakat yang terlewat untuk segera dapat dimasukan pada Daftar Pemilih.

2. Kampanye dan Dana Kampanye

Kegiatan kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi


Selatan serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang Tahun 2018 di
wilayah Kecamatan Alla berjalan sesuai dengan tahapan yang ditetapkan KPU Provinsi
Sulawesi Selatan dan Kabupaten Enrekang, tidak terjadi kegiatan kampanye yang
melanggar perundang-undangan Pemilu. Kampanye pada masa tenang masih terdapat
alat peraga kampanye dari tiap pasangan calon yang masih terpasang, kami
bekerjasama dengan Satpol PP Kabupaten Enrekang menertibkan/membersihkan alat
peraga kampanye yang masih terpasang di wilayah Kecamatan Alla.
Pada pelaksanaan kampanye terdapat beberapa laporan dan temuan dugaan
pelanggaran kampanye, setelah Panwaslu Kecamatan Alla melakukan klarifikasi dan
kajian terhadap laporan dan temuan tersebut, maka berdasarkan hasil rapat Pleno
menyimpulkan bahwa salah satu laporan dan temuan tersebut termasuk pada
pelanggaran kampanye, sehingga dapat ditindaklanjuti dengan alasan cukup bukti/
memenuhi syarat (baik syarat formal maupun syarat material). Pelanggaran Kampanye
tersebut dilakukan oleh relawan kolong kosong pada pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Kabupaten Enrekang dengan melibatkan seorang ASN yang melakukan orasi
pada pertemuan tersebut.

3. Masa Tenang

Kegiatan Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi


Selatan serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang Tahun 2018 di
wilayah kecamatan Alla berjalan sesuai dengan tahapan yang ditetapkan KPU Provinsi
Sulawesi Selatan dan KPU Kabupaten Enrekang. Tidak terjadi kegiatan kampanye yang
melanggar Perundang-undangan Pemilu. Hanya saja pada masa tenang masih terdapat
alat peraga kampanye dari tiap pasangan calon yang masih terpasang, kami
bekerjasama dengan Satpol PP Kabupaten Enrekang menertibkan/membersihkan alat
peraga kampanye yang masih terpasang di wilayah Kecamatan Alla Kabupaten
Enrekang.

4. Perlengkapan Pemungutan Suara (Logistik)

Pengadaan dan pendistribusian perlengkapan pelaksanaan pemilihan


dilaksanakan sesuai jadwal (tidak ada pelanggaran).

5. Pemungutan dan Penghitungan Suara

Pelaksanaan pemungutan suara dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2018 pukul


07.00 WIB sesuai jadwal / tidak ada pelanggaran, sedangkan penghitungan suara
dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB s/d selesai.

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 33


6. Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara

Rekapitulasi pelaksanaan hasil penghitungan suara mulai dari TPS hingga


Rekapitulasi penghitungan suara di tingkat PPK Kecamatan Alla sudah sesuai dengan
jadwal dan berjalan dengan tertib.

C. Pelanggaran Pidana Pemilu dan Penanganannya

Panwaslu Kecamatan Alla melakukan penanganan pelanggaran pidana Pemilu


dengan membuat langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menerima laporan atau temuan tentang pelanggaran pidana Pemilu melalui
petugas penerima laporan/ temuan di bawah divisi penanganan pelanggaran.
2. Memeriksa dan meneliti laporan/ temuan apakah memenuhi persyaratan
formal dan material dan/ataupun tidak memenuhi persaratan formal atau
material yang dituangkan dalam formulir penerimaan laporan formulir model
A-1KWK dan formulir model A-2KWK diberikan kepada pelapor sebagai tanda
bukti tanda terima laporan/ temuan.
3. Diteruskan kepada pengawas Pemilu untuk dilakukan pengkajian.
Panwaslukada mengkaji setiap laporan yang diterima dan memutuskan untuk
menindaklanjuti paling lama 7 (tujuh) hari setelah laporan diterima.
4. Dalam hal Panwaslukada memerlukan keterangan tambahan dari pelapor
untuk melengkapi laporan, keputusan dilakukan paling lama 14 (empat belas)
hari setelah laporan diterima.
5. Pengawas Pemilu mengkaji pelanggaran pidana Pemilukada menggunakan
acuan formilir model A-1KWK dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
dan Peraturan Bawaslu Nomor 2 tahun 2012.
6. Dalam hal proses pengkajian laporan pelanggaran, Panwaslu dapat meminta
kehadiran pelapor, terlapor, saksi dan/ atau ahli untuk didengar keterangan
dan/ atau klarifikasinya di bawah sumpah
7. Meneruskan Laporan Pelanggaran TIndak Pidana Pemilukada kepada Sentra
Gakkumdu Panwaslu Kabupaten Enrekang.
8. Mengumumkan status laporan, dalam hal ini keputusan Panwaslu dalam
penanganan laporan pelanggaran diputuskan dalam Rapat Pleno Gakkumdu.
Dan keputusan Panwaslu atas penanganan laporan pelanggaran disampaikan
kepada pelapor dan di umumkan di Sekretariat Panwaslu.

1. Penyusunan Daftar Pemilih

Dalam penyusunan daftar pemilih tidak ada pelanggaran pidana.

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 34


2. Kampanye

Dalam masa kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi


Sulawesi Selatan serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang tahun
2018, Panitia pengawas lapangan (PPL) Kecamatan Alla mendapati adanya dugaan
pelanggaran ASN yang terlibat dalam kegiatan politik praktis dalam masa kampanye
pilkada 2018 di Kelurahan Buntu Sugi Kecamatan Alla. ASN tersebut terbukti
melakukan orasi dalam pertemuan dengan relawan Kolong Kosong pada pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati kabupaten Enrekang. Temuan pelanggaran ASN tersebut
telah di klarifikasi dan dikaji oleh pihak Panwaslu Kabupaten beserta Sentra Gakkumdu
dan memenuhi unsur dan terbukti melanggar unsur-unsur tindak pidana Pemilukada.
Proses dugaan pelanggaran tersebut telah direkomendasikan kepada pengadilan
Kabupaten Enrekang.

3. Masa Tenang

Dalam masa tenang tidak ada pelanggaran pidana.

4. Pengadaan dan Distribusi Perlengkapan Pemungutan Suara

Dalam Pengadaan dan Distribusi Perlengkapan Pemungutan Suara tidak ada


pelanggaran pidana.

5. Pemungutan dan Penghitungan

Dalam pemungutan dan penghitungan suara tidak ada pelanggaran pidana.

6. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara

Dalam rekapitulasi hasil penghitungan suara baik oleh PPS hingga PPK tidak ada
pelanggaran tindak pidana Pemilukada.

Hasil Rekapitulasi perhitungan suara di tingkat PPK Kecamatan Alla dalam


pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan serta Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang Tahun 2018.

Nama Pasangan Calon Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan JML Suara

H. A.M. Nurdin Halid dan H. Abd. Azis Qahar Mudzakkar 4173


Ir. H. Agus Arifin Nu’mang, MS dan Mayjen TNI (Purn) Drs. Tanribali Lamo, SH 2981
Prof Dr Nurdin Abdullah, M.Agr dan Andi Sudirman Sulaiman, ST 3702
H. Ichsan Yasin Limpo, SH.,MH dan Ir. H. Andi Muzakkar, MH 1114

Nama Pasangan Calon Bupati Kabupaten Enrekang JML Suara


Drs. H. MUSLIMIN BANDO, M.Pd dan ASMAN, SE 9534
KOLONG KOSONG 2478

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 35


BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Bahwa penyelenggaraan pemilihan umum yang berkualitas diperlukan sebagai


sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam pemerintahan Negara yang
demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2. Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota secara demokratis dalam Negara
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Salah satu faktor penting bagi keberhasilan penyelenggaraan Pemilu terletak
pada kesiapan dan profesionalitas penyelenggara itu sendiri, sebagaimana
telah diamanatkan oleh undang-undang untuk menyelenggarakan Pemilu
menurut fungsi, tugas dan kewenangannya masing-masing.
4. Bahwa penyelenggaraan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi
Sulawesi Selatan dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang
tahun 2018 diwilayah Kecamatan Alla berjalan sesuai dengan jadwal tahapan
yang telah ditetapkan oleh KPU Provinsi Sulawesi Selatan dan KPU Kabupaten
Enrekang.
5. Angka tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Enrekang tahun 2018 di wilayah Kecamatan Alla mencapai di atas
70%.

B. Rekomendasi

1. Sosialisasi dan diseminasi peraturan perundang – undangan tentang Pilkada


sebagaimana tertuang dalam Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan
Peraturan Pelaksanaannya, kurang sekali disosialisasikan kepada masyarakat
luas, sehingga masyarakat kurang memahami aturan main, semangat dan jiwa,
serta konsekuensi – konsekuensi yang bakal terjadi pada Pilkada, sehingga
dalam pelaksanaannya menimbulkan multi – interpretasi dan persepsi yang
berbeda–beda.
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU No.
1/2015 belum mengatur kampanye kotak kosong. Namun realitas dilapangan
kampanye, pemasangan spanduk, baliho, dan/atau alat peraga kampanye
lainnya tersebar di mana-mana bahkan kampanye di media sosial juga mereka
manfaatkan. Dengan demikian mereka hanya berdasarkan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka
Umum ketika mereka akan berkampanye. Sepanjang aturan main terkait
dengan `kotak kosong` belum ada di dalam peraturan perundang-undangan
tentang pemilihan kepala daerah, panwas tidak melarang maupun
membolehkan mereka berkampanye.

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 36


3. Masa Tenang merupakan Tahapan dimana semua kegiatan Kampanye Pilkada
tidak diperbolehkan lagi baik itu oleh tim sukses calon maupun pasangan Calon.
Namun dibalik itu semua, Masa Tenang dapat dijadikan celah oleh pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab. Hal ini terkait UU No 32 tahun 2004 Pasal 75
ayat (2) berbunyi dimaksud pada ayat (1) dilakukan selama 14 (empat belas)
hari dan berakhir 3 (tiga) hari sebelum hari pemungutan suara (masa tenang),
dengan terbatasnya waktu untuk kampanye maka sering terjadi curi start
kampanye dan kampanye diluar waktu yang telah ditetapkan. Kampanye yang
diharapkan dapat mendorong dan memperkuat pengenalan pemilih terhadap
calon kepala daerah agar pemilih mendapatkan informasi yang lengkap tentang
semua calon, menjadi tidak tercapai. Untuk itu ke depan perlu pengaturan
masa kampanye yang cukup dan peningkatan kualitas kampanye agar dapat
mendidik pemilih untuk menilai para calon dari segi program.

Kesimpulan dan rekomendasi tersebut memperlihatkan bahwa masih harus


dilakukan sejumlah perbaikan untuk pengaturan penanganan pelanggaran pemilu
serta penguatan dalam pelaksanaannya kedepan. Sebagai kalimat Penutup tentunya
kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kelemahan dan
kekurangannya, meskipun demikian kami terus berbuat, introspeksi diri dan
mengharapkan bimbingan dan binaan agar lebih maksimal ke depan.
Penyusunan laporan ini merupakan bagian dari tugas penyelenggara Pemilu
yang diamanah oleh konstitusi. Mudah-mudahan tugas dan amanah ini bisa kami
emban sesuai dengan peraturan perundang-undangan demi terwujudnya pemilihan
umum yang bersih, jujur dan adil.
Demikian laporan ini dibuat dan disampaikan, atas perhatian dan kerjasama
yang baik diucapkan terima kasih.

Penyusun,
Divisi Organisasi dan SDM
Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Kecamatan Alla

Ismail, S.Pd., M.Pd.

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 37


REFERENSI

1. Undang-undang No. 1 Tahun 2015


2. Peraturan DKPP No. 2 Tahun 2017
3. PKPU No. 1 Tahun 2017
4. Perbawaslu RI No. 11 Tahun 2014

Panita Pengawas Pemilu Kecamatan Alla | 38

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai