Anda di halaman 1dari 8

BAB 6

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan menguraikan pembahasan mengenai hasil

penelitian tentang hubungan obesitas dengan kejadian varises di Desa

Olean Tengah. Hal-hal yang akan diteliti meliputi tingkat obesitas dan

derajat varises dan Keterbatasan Penelitian.

6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil

6.1.1 Mengidentifikasi Obesitas di Desa Olean Tengah

Berdasarkan tabel 5.3 di atas, menunjukkan bahwa obesitas

terbanyak pada grade 1 dengan IMT 30 – 34,5 yaitu berjumlah 14

responden (48,3%). Sedangkan prosentase paling sedikit pada grade 3

berjumlah 3 responden (10,3%).

Pada grade 1 obesitas di gambarkan sebagai hasil dari IMT 30-

34 ( Katherine et al., 2012). Obesitas dapat diketahui dari tanda dan

gejala diantaranya adalah wajah yang membulat, dagu rangkap, leher

relatif pendek, dada yang membusung dengan payudara yang membesar

mengandung jaringan lemak, perut membuncit diserta dinding perut yang

berlipat-lipat serta kedua tungkai umumnya berbentuk X dengan kedua

pangkal paha bagian dalam saling menempel dan bergesekan akibatnya

menyebabkan laserasi dan ulserasi yang dapat menimbulkan bau yang

kurang sedap ( Ticoalu dkk., 2012).

Obesitas disni timbul akibat ketidakseimbangan antara asupan

energy dengan pengeluaran energy, lemak menghasilkan lebih banyak


energy dibandingkan karbohidrat atau protein. Setelah makan, lemak

dikirim ke jaringan adipose untuk disimpan sampai dibutuhkan sebagai

energy. Oleh karena itu kelebihan asupan lemak dari makanan dapat

dengan mudah menambah berat badan. Kelebihan asupan protein juga

dapat di ubah menjadi lemak tubuh.Jika asupan protein melebihi

kebutuhan tubuh, asa amino akan melepaskan ikatan nitrogennya dan di

ubah melalui serangkaian reaksi menjadi trigliserida. Konsumsi

karbohidrat yang melebihi kebutuhan juga tidak menguntungkan bagi

tubuh. Kelebihan karbohidrat akan disimpan dalam bentuk glikogen atau

lemak . Glikogen akan disimpan di hati dan otot. Lemak akan disimpan

disekitar perut, ginjal, dan bawah kulit. Oleh karena itu kelebihanasupan

karbohidrat dapat menyebabkan obesitas (Kharismawti dan Sunarto,

2010).

Pada tabel 5.2 di atas, menunjukkan bahwa obesitas terbanyak

yaitu terjadi pada perempuan disbanding laki-laki dengan jumlah

responden 27 responden ( 93,1 %).

Dalam jurnal lain juga dijelaskan bahwa dari 30 responden,

Obesitas paling terbanyak pada perempuan dengan jumlah responden 27

dan pada laki- laki sebanyak 3 responden (K.Moha dkk., 2017)

6.1.2 Mengidentifikasi kejadian varises di Desa Olean Tengah

Berdasarkan tabel 5.3 di atas, menunjukkan bahwa varises

terbanyak yaitu pada grade 2 sebanyak 20 responden (69%) sedangkan

presentase paling sedikit yaitu pada grade 4 dan 5 dengan masing-masing

jumlah responden 1.
Pada grade 2 varises memilki gambaran yaitu terdapat varises vena

(Groenendael et al., 2009). Sedangkan menurut piazza, 2014 pada grade 2

di gambarkan seperti tali yang melebar, teraba, vena subkutan . >3 mm.

Ada pendapat dari seorang ahli Pravan di dalam penelitiannya ,

berpendapat varises merupakan pembuluh vena yang membengkak tak

lazim yang muncul pada kaki. Varises pada kaki di alami oleh satu dari

lima orang dewasa terutama lebih sering dijumpai pada wanita. Para pakar

kesehatan menduga bahwa varises adalah sesuatu yang diturunkan ,

meskipun faktor-faktor lain seperti fluktusi hormonal dan kelebihan berat

badan dapat mempengaruhi pembentukannya. Varises terjadi ketika satu

atau lebih katub tidak dapat menutup . ketika terjadi, darah terhenti dan

merenggangkan pembuluh darah . Semakin melemahnya pembuluh

darah, seakin banyak katub yang tidak menutup secara benar. Pembuluh

darah semakin besar dan lebar seiring dengan bertambahnya waktu dan

mulai tampak seperti bongkahan rantai yang berkelok-kelok di bawah kulit

(Pravan,2015).

Berdasarkan table 5.1 di atas di dapatkan bahwa menurut usia 36-

45 terdapat 20 responden dari jumlah total 29 responden dengan

prosentase 69% dan merupakan prosentase terbanyak. Kemudian

menurut usia 26-35 terdapat 9 responden dari jumlah total 29 dengan

prosentase 31%. Sehingga dalam pengelompokan usia sangat

berpengaruh pada terjadinya varises.

Pada proses tersebut umumnya terjadi pada wanita dan orang

dewasa yang lebih tua, varicose vena mempengaruhi 22 juta wanita dan
11 juta pria bersia natra 40-80 tahun (Piazza, 2014).Sehingga menurut

pendapat seorang ahli Prasad, ditemukan bahwa dalam usia rentang 11-20

hanya didapatkan prosentase 10%, dengan usia 21-30 tahun di dapatkan

prosentase 24% , adan usia 31-40 thaun di dapatkan dengan prosentase

terbanyak yaitu 24% yang beresiko tinggi terhadap terjadinya varises.

Dikarenakan karena faktor usia maka semakin matang usianya, semkin

tinggi pula terjadinya varises (Pravan,2015)

Berdasarkan tabel 5.2 diatas menunjukkan bahwa prosentase jenis

kelamin terbanyak adalah perempuan sebanyak 27 responden 93,1%..

Dalam jurnal di jelaskan bahwa varises paling sering terjadi pada

perempuan dibnading laki-laki dengan prosentase 60% dan laki-laki

50%.kemudian dalam kasus syndrom CVI paling banyak juga terjadi pada

prempuan sebanyak 22-33% dan pada laki-laki 10-20% (Krzyściak dan

Kozka, 2011). Kemudian penelitian lain yang dilakkan oleh Kap selcuk et

al., 2014 varises mayoritas di dominasi oleh perempuan dengan prosentasi

30 respnden dan pada laki-laki 19 responden dari total responden 49.Dan

menurut Pravan 2015, varises pada kaki dialami oleh satu dari lima orang

dewasa , dan lebih sering dijumpai pada perempuan di banding laki-laki.

6.1.3 Analisis Hubungan Obesitas dengan Kejadian varises di Desa Olean

Tengah Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo.

Berdasarkanhasil penelitian, didapatkan Hasil uji statistik dengan

menggunakan windows SPSS 16 denagn menggunakan uji spearmank


rank , di dapatkan nilai p sebesar 0,001 ≤ α = 0,05, dari hasil analisis

tersebut dapat disimpulkan bahwa H1 diterima yang artinya terdapat

hubungan antara Obesitas dengan Kekjadian Varises di Desa Olean

Tengah Kecamatn Situbondo.

Menurut Kapiziz et al., 2014 dijelaskan bahwa varises di

pengaruhi oleh berbagai faktor yang diantaranya dalah obesitas. Pada

orang yang mengalami obesitas dapat menyebabka terjadinya tekanan

intra abdomen ,dan tekanan ini ditransmikan ke ujung vena vermoralis

yang mengarah ke distensi dari tungkai bawah ke vena dinding yang

mendukung statis dan disfungsi katub vena. Hal ini terjadi karena vena

pada dinding pembuluh darah secara permanen di bawah tekanan yang

lebih besar pada obesitas, selain itu peningkatan intra tekanan perut

berkompromi terhadap kembalinya limfatik, menciptakan efek gabungan

dari hypertensi hympovenous. Kemudiann di jelaskan bahwa pada orang

obesitas di asumsikan sebagai kurangnya aktivitas fisik yang membatasi

pengosongan vena kaki. Hal ini di asumsikan bahwa gemuk tidak sehat,

karena berat badan mereka dan gaya hidup, memiliki mobilitas terbatas

dari sendi pergelangan kaki , sehingga mengurangi kontraksi luas otot

trisep dengan gangguan fungsi pompa betis yang dapat menyebabkan

terjadinya gangguan pada vena (Belczak et al., 2014).

Menurut pendapat Rij van et al., 2008 berpendapat bahwa

tekanan di perut pada orang obesitas akan merusak terhadap fungsi vena

dan mengkatkan laju refluks.Pada orang obesitas dengan efek lemak

yang terkandung di dalam perut efektif menekan pembuluh darah di

panggul dan dan menimpa pembuluh darah di pangkal paha.


Pendapat lain di kemukakan oleh Seidel et al., 2011 bahwa

pada obesitas dapat menghambat aliran darah yang normal dari

vena dangkal dan adari tungkai bawah karena peningkatan

adipositas dan jaringan fibrosa yang mengelilingi pembuluh darah

,yang akan menyebabkan sorder di dalam sirkulasi vena kulit dan

merusak drainase vena , sehingga menyebabkan statis dan

berikutnya muncul varises.

6.1.4 Keterbatasan Penelitian

Merupakan bagian riset keperawatan yang menjelaskan

keterbatasan dalam penulisan riset, dalam setiap penulisan pasti

mempunyai kelemahan-kelemahan yang ada, kelemahan tersebut ditulis

dalam keterbatasan (Aziz A, 2009).

Adapun keterbatasan atau hambatan peneliti dalam penyusunan

skripsi ini yaitu pada metode pengumpulan data yang menggunakan

metode door to door yang mengharuskan peneliti mendatangi tempat

responden yang jaraknya jauh, dan tidak mengetahui tempat responden

yang akan diteliti meskipun mengetahui alamat yang dituju.

Penelitian ini hanya meneliti tentang obesitas yang dihitung

berdasarkan IMT, masih terdapat beberapa teknik lainnya yang

berhubungan dengan obesitas yang belum diteliti seperti ; dengan teknik

pengukuran rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) dan metode bio

electikal inpedence analysis (BIA).

Anda mungkin juga menyukai