PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
complete physical, mental and social well-being and not merely the
karena itu adanya gangguan kesehatan mental tidak bisa kita remehkan,
hidup yang baik, menikmati kehiduoan kejiwaan yang sehat, bebas dari
1
kesehatan terintegrasi, komprehensif dan berkesinambungan melalui
prevalensi gangguan jiwa berat pada penduduk Indonesia sekitar 1,7 per
dan Jawa tengah. Menurut data di Sulawesi Selatan didapatkan hasil 2,6
permil untuk gangguan jiwa berat dan sekitar 9,3 permil untuk gangguan
gangguan jiwa ini dapat berdampak pada penambahan beban negara dan
(DALYs) yang hilang karena semua penyakit dan cedera di dunia dan
diperkirakan meningkat hingga 15% pada tahun 2020. Kasus depresi saja
menyumbang 4,3% dari beban penyakit dan merupakan salah satu yang
2
terbesar penyebab kecacatan di seluruh dunia, khususnya bagi
perempuan.1
jiwa adalah dampak modernisasi dimana tidak semua orang siap untuk
pada tutorial klinik ini adalah menganalisis masalah atau hambatan pada
jiwa.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3
b. Menganalisis faktor yang menyebabkan gangguan kesehatan jiwa
masyarakat.
C. Manfaat
1. Bagi Institusi
2. Bagi puskesmas
BAB II
4
TINJAUN PUSTAKA
A. Kesehatan Jiwa
kesehatan jiwa adalah lebih dari tidak adanya penyakit mental; dan
5
Kementrian Kesehatan RI (2012) menyebutkan individu dengan
dengan baik.
yaitu :
6
adanya persediaan makanan untuk hari itu maka seakan-akan
dia telah memperoleh seluruh kenikmatan dunia.” (HR
Tirmidzi).
3) Percaya diri
7
Seseorang yang percaya diri merupakan indikasi dari
8
terhadap yang dipimpinnya. Demikian juga, seorang pembantu
adalah pemimpin (penjaga) harta tuannya dan bertanggung
jawab terhadap yang dipimpinnya itu. Ketahuilah bahwa setiap
kalian adalah pemimpin dan setiap kalian bertanggung jawab
terhadap yang dipimpinnya.” (HR Bukhari)
2007).
9
seseorang serta kemampuan belajar untuk menghadapi
3) Keadaan lingkungan
10
Lingkungan sosial budaya dan geopolitik dimana
2011).
4. Gangguan Jiwa4
11
Seseorang yang tidak mampu menghadapi atau mengatasi
12
hari (Kemenkes RI, 2015).Gangguan jiwa secara langsung
2012).
1) Psikologis
13
gangguan jiwa ringan maupun berat (Yosep, Puspowati, &
Sriati, 2009).
2) Genetik
3) Lingkungan
4) Holistik elektik
14
faktor lain yang turut andil menjadi penyebab gangguan
Nurhidayat, 2003).
15
Maramis & Maramis (2009) membagi gangguan jiwa ke dalam
2009).
sadar.
16
Neurosis menurut gejalanya dibagi menjadi beberapa
17
tetapi jika tidak dapat diatasi maka akan berlanjut menjadi
Sulistyarini, 2016).
18
mengakhiri hidup, hilangnya kemampuan untuk melakukan
1) Gangguan kognitif
2) Gangguan perhatian
3) Gangguan asosiasi.
19
Asosiasi merupakan kesan atau gambaran ingatan yang
4) Gangguan pertimbangan
5) Gangguan pikiran
6) Gangguan kesadaran
7) Gangguan kemauan
20
tidak, yang menyertai suatu pikiran, biasa berlangsung lama
9) Gangguan ingatan
memproduksi isi.
21
BAB III
No.96 dan dipimpin oleh drg. Hj. Yayi Manggarsari, M.Kes. Dahulu
Toddopuli.
22
Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Toddopuli sebagai berikut.
menjadi 21 pegawai yang terdiri dari 21 orang PNS dan 5 orang pegawai
RT.
Adapun visi, misi, dan motto dari Puskesmas Toddopuli, adalah sebagai
berikut.
23
1) Visi
2) Misi
Manajerial.
bidang kesehatan.
3) Motto
4) Budaya Kerja
24
Ramah dan Sopan Santun
pengunjung.
5) Tata Nilai
T : Tanggung Jawab
O : Optimis
D : Disiplin
D : Dedikasi
O : Objektif
P : Profesional
U : Ulet
L : Loyal
B. Keadaan Demografi
Jumlah KK : 3.618 KK
25
Gambar A.3. Demografi Puskesmas Toddopuli
Mesjid : 6 buah
Gereja : 3 buah
TK : 10 buah
SD/Sederajat : 8 buah
SMP/Sederajat : 3 buah
SMA/Sederaja : 2 buah
26
Posyandu Teratai V di Jl.Babussalam
4. Jumlah Posbindu :
27
c. KIA dan KB : Ratih Puspita Ratu, Amd, Keb
Rawat Jalan
a) Kartu : Husniah
28
Unit Puskesmas Keliling : Syarifuddin, AMK
f. Perawat : 7 orang
g. Apoteker : 1 orang
h. Farmasi : 1 orang
i. Sanitarian : 1 orang
j. Bidan : 3 orang
l. Laboratorium : 1 orang
m. Gizi : 1 orang
berikut.
a. Poli Umum
b. Poli Gigi
29
d. Poli TB, Kusta, dan Konseling HIV
f. Ruang Bersalin
h. Imunisasi
i. Laboratorium
m. Homecare 24 Jam
5) Program UKK
30
6) Program UKS dan Kesehatan PKPR
9) Perkesmas
3. Program Inovasi
4. Program Unggulan
a. Lorong Sehat
Kelurahan Paropo
Kelurahan Paropo.
5. Homecare
31
HASIL IV
HASIL SURVEI
B. Data penderita gangguan kesehatan jiwa pada triwulan akhir tahun 2018
32
2 penderita gangguan kesehatan jiwa disebabkan oleh pelayanan
C. Data Pasien
Identitas pasien
Nama :M
Umur : 12 Tahun
Agama : Islam
Suku : Makassar
Diagnosis : F.84.0
Alloanamnesis
tidak bisa duduk diam dirumah, keluhan ini dirasakan ibunya sejak
seusianya.
33
2. Penderita gangguan kesehatan jiwa disebabkan oleh perilaku
Identitas pasien
Nama :N
Umur : 33 Tahun
Agama : Islam
Suku : Makassar
Diagnosis : F.32
Anamnesis
bulan yang lalu, kurang minat dengan hal yang biasa diminati,
pasien juga sering merasa bersalah pada dirinya dan akhir-akhir ini
Identitas pasien
Nama :I
Umur : 27 Tahun
Agama : Islam
Suku : Makassar
Diagnosis : F.20
34
Alloanamnesis/Anamnesis:
sewaku SD. Saat ini pasien tampak berbicara cepat dan tidak
pernah melihat objek lain yang tidak dapat dilihat orang lain.
Identitas pasien
Nama : RS
Umur : 50 Tahun
Agama : Islam
Suku : Makassar
Diagnosis : F.40
Alloanamnesis
tetangganya.
Identitas pasien
35
Nama : AR
Umur : 63 Tahun
Agama : Islam
Suku : Bugis
Diagnosis : F.20
Alloanamnesis/Anamnesis
Identitas pasien
Nama :L
Umur : 53 Tahun
Agama : Islam
Suku : Makassar
36
Diagnosis : F.29
Alloanamnesis
yang lalu, menurutnya pasien sering marah tidak jelas dan sering
Identitas pasien
Nama :R
Umur : 47 Tahun
Agama : Islam
Suku : Makassar
Diagnosis : F.20
Alloanamnesis
37
saudaranya pasien sering berbicara sendiri terkait cerita-cerita
pelayanan kesehatan.
Identitas pasien
Nama : DD
Umur : 60 Tahun
Agama : Islam
Suku : Makassar
Diagnosis : F.60.0
Alloanamnesis
38
Identitas pasien
Nama :M
Umur : 71Tahun
Agama : Islam
Suku : Makassar
Diagnosis : F.29
Alloanamnesis
sering melihat hal-hal yang tidak dapat dilihat orang lain, sehingga
Identitas pasien
Nama :R
Umur : 61 tahun
Agama : Islam
Suku : Bugis
39
Alamat : Jl. Pandang No.4
Diagnosa : F29
Alloanamnesis
bahwa dirinya sering dibicarakan oleh orang lain. Setiap kali ada
40
BAB IV
penyelesaiannya yaitu
Kriteria
A. Besar Masalah
1. Identifikasi Masalah
41
masyarakat
terhadap
pentingnya
pengobatan
Peran pelayanan
kesehatan 10 penderita 6 penderita
3 60%
terhadap edukasi (100%) (60%)
dan konseling
2. Besar Masalah
berikut:
= 1 + 3,3 log 3
= 1 + 3,3 (0,47)
= 1 + 1.55
= 2.55
=3
60−40
=
3
= 6.6
42
Nilai
3.33 6.66 13.3 26.6
Penemuan kasus baru 3.33
1 X
gangguan kesehatan jiwa
Tingkat kesadaran masyarakat
2 terhadap pentingnya X 26.6
pengobatan
Peran pelayanan kesehatan
3 X 26.6
terhadap edukasi dan
konseling
B. Kegawatan Masalah
Cukup 3
3 Cukup mendesak 3 Cukup murah
berpengaruh
1. Keganasan Masalah
43
Penemuan kasus baru (3+3+3+3+3+3+3)
1 3
gangguan kesehatan jiwa 7
Tingkat kesadaran
(4+4+4+4+4+4+4)
2 masyarakat terhadap 4
7
pentingnya pengobatan
Peran pelayanan
(4+4+4+4+4+4+4)
3 kesehatan terhadap 4
7
edukasi dan konseling
2. Urgensi Masalah
3. Biaya
44
Penemuan kasus baru
1 gangguan kesehatan jiwa 3 3.5 3.4 9.9
Tingkat kesadaran
2 masyarakat terhadap 3 4.2 3.4 10.6
pentingnya pengobatan
Peran pelayanan
3 kesehatan terhadap 4 5 3.7 12.7
edukasi dan konseling
C. Kemudahan Penanggulangan
KEMUDAHAN
No MASALAH Jumlah
PENANGGULANGAN
Penemuan kasus baru gangguan (4+4+4+4+4+4+4)
1 4
kesehatan jiwa 7
Tingkat kesadaran masyarakat (3+3+3+3+3+3+3)
2 3
terhadap pentingnya pengobatan 7
Peran pelayanan kesehatan terhadap (4+4+4+4+4+4+4)
3 4
edukasi dan konseling 7
D. PEARL Factor
terkait
45
1 = Setuju
0 = Tidak Setuju
No MASALAH P E A R L
1 Genetik 1 1 1 1 1
2 Lingkungan 1 1 1 1 1
3 Perilaku 1 1 1 1 1
4 Pelayanan Kesehatan 1 1 1 1 1
dalam rumus :
Tingkat kesadaran
(26.6+10.6)
masyarakat (26.6+10.6
2 26.6 10.6 3 1 x3x1 =
terhadap )x3= 111.6
111.6
pentingnya
46
pengobatan
Peran pelayanan
kesehatan terhadap (26.6+12.7 (26.6+12.7)
3 26.6 12.7 4 1
edukasi dan )x4= 157.2 x4x1= 157.2
konseling
Dari hasil tabel sebelumnya, didapatkan urutan dari proritas masalah adalah
sebagai berikut.
kesehatan terhadap edukasi dan konseling. Maka dengan dasar inilah, Peran
pelayanan kesehatan terhadap edukasi dan konseling akan menjadi prioritas untuk
47
Identifikasi kasus baru dan konseling kepada
MARKETING masyarakat
menjalani pengobatan
48
Tabel Paired Comparison
A B c d e Total
a B a a e 2
b b b e 2
c d e 0
d e 1
e 0
Total
0 1 0 0 4
Vertikal
Total
2 2 0 1 0
Horizontal
Total 2 3 0 1 4 10
Tabel Kumulatif
e 4 4/10 X 100 % 40 % 60 %
b 3 3/10 X 100 % 30 % 70 %
a 2 2/10 X 100 % 20 % 80 %
d 1 1/10 X 100 % 10 % 90 %
TOTAL 10 100%
49
b. Kurangnya media seperti brosur dan pamflet yang menjelaskan
mengenai kesehatan jiwa.
c. Tempat tinggal pasien yang mengalami gangguan kesehatan jiwa merupakan
kawasan padat penduduk
d. Gangguan kesehatan jiwa masih dianggap tabuh oleh masyarakat dan
menjalani pengobatan.
Rencana Kegiatan :
50
BAB V
KESIMPULAN
kegiatan di puskesmas
Peran pelayanan kesehatan terhadap edukasi dan konseling yang masih minim
(UKP)
51
DAFTAR PUSTAKA
Jiwa.
52