LIMFOMA MALIGNA
Disusun oleh:
Annisa Sawitri Nurimani Addia
20120310004
Diajukan kepada:
dr. Kus Budayatiningrum, Sp. Rad
PRESENTASI KASUS
LIMFOMA MALIGNA
Oleh:
Annisa Sawitri Nurimani Addia
20120310004
Disetujui oleh:
Dosen Pembimbing Kepaniteraan Klinik
Bagian Ilmu Radiologi
RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan nikmat, petunjuk dan
kemudahan yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan presentasi
kasus yang berjudul:
“LIMFOMA MALIGNA”
Penulisan presentasi kasus ini dapat terwujud atas bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Kus Budayatiningrum, Sp. Rad, selaku Dokter Pembimbing dan Dokter
Spesialis Radiologi di RSUD KRT Setjonegoro.
2. Tenaga medis dan staf Radiologi di RSUD KRT Setjonegoro.
3. Teman-teman coass atas dukungan dan kerjasamanya.
Dalam penyusunan presentasi kasus ini penulis menyadari bahwa masih
memiliki banyak kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik demi
kesempurnaan penyusunan di masa yang akan datang. Semoga dapat menambah
pengetahuan bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
DAFTAR ISI
PRESENTASI KASUS.............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................6
LAPORAN KASUS.................................................................................................6
A. Identitas Pasien.............................................................................................6
B. Anamnesis.....................................................................................................6
C. Resume Anamnesis.......................................................................................8
D. Pemeriksaan Fisik.........................................................................................8
E. Pemeriksaan Penunjang..............................................................................11
F. Diagnosis Kerja...........................................................................................15
G. Usulan Pemeriksaan....................................................................................16
H. Penatalaksanaan..........................................................................................16
I. Komplikasi..................................................................................................16
J. Prognosis.....................................................................................................17
BAB II....................................................................................................................18
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................18
A. Definisi........................................................................................................18
B. Epidemiologi...............................................................................................18
C. Klasifikasi...................................................................................................20
E. Etiologi........................................................................................................22
F. Patogenesis..................................................................................................23
G. Manifestasi Klinis.......................................................................................25
H. Diagnosis.....................................................................................................28
I. Penatalaksanaan..........................................................................................30
J. Prognosis.....................................................................................................31
BAB III..................................................................................................................33
PEMBAHASAN....................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................36
BAB I
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
No RM : 701080
Agama : Islam
B. Anamnesis
Keluhan Utama :
lemas, demam, mual dan muntah tiap kali makan. Selain itu pasien
juga mengeluh BAK panas, nyeri (-), belum BAB sejak 4 hari yang
lalu.
keluhan serupa.
Anamnesis Sistemik
(-)
Sistem Indra:
(-)
Sistem Gastrointestinal : nyeri perut (+), kembung (-) BAB (+), mua
Sistem Urogenital : BAK (+), BAK warna merah (-), BAK men
geluarkan batu (-), nyeri saat BAK (-), panas saat BAK (+)
(-), nyeri sendi (-), nyeri otot (-), edema (-) pada kedua kaki, kesemuta
n (-)
C. Resume Anamnesis
lemas, demam, mual dan muntah setiap kali makan. Selain itu pasien
juga mengeluh BAK panas, nyeri (-), belum BAB sejak 4 hari yang
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
GCS : E4M6V5
Berat Badan : 45 kg
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 37,8 oC
3. Status Generalisata
a. Kulit
kulit baik
b. Kepala
c. Leher
membesar
Paru-paru
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
ronkhi
Jantung
e. Abdomen
1) Inspeksi
2) Auskultasi
3) Perkusi
Timpani
4) Palpasi
f. Ekstremitas
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Kimia Klinik
SGOT 80 U/L 0 – 35
SGPT 33.0 U/L 0 – 35
Widal
S. Typhi O Negatif Negatif
S. Typhi H Negatif Negatif
homogen
parenchym baik
parenchym baik
tekan (-)
Kesan :
- Gastritis
3. Foto Thorax
Interpretasi :
normal
Kesan :
F. Diagnosis Kerja
Limfoma Malignan
Diagnosis Banding :
- Limfadenitis Tuberculosa
- Karsinoma metastatik
- Leukemia
- Mononukleus Infeksiosa
- Ca Gaster
- Ruptur lien
G. Usulan Pemeriksaan
- CT-Scan
- MRI
H. Penatalaksanaan
- Bed rest
- Pemberian infus RL
- Antiemetik
- Operatif
I. Komplikasi
- Lopesia
- Stomatitis
- Gangguan gastrointestinal
- Sepsis
- Kardiotoksis
- Fibrosis pulomonal
- Kematian
J. Prognosis
- Dubia ad bonam
- Dubia ad malam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
1057 ]. Susunan limfe mirip dengan plasma tetapi kadar protein yang lebih
jumlah sel itu sangat besar di dalam saluran limfe. Di dalam limfe tidak
terdapat sel lain. Limfe dalam salurannya digerakkan oleh kontraksi otot
mempunyai saluran limfe atau saluran lain yang berupa saluran limfe,
yang mengalirkan cairan berlebihan langsung dari ruang interstisial. Pada
dasarnya semua limfe dari bagian bawah tubuh (bahkan sebagian besar
bermuara di dalam sistem vena pada pertemuan vena jugularis interna dan
bagian bawah tubuh dapat memasuki vena di dalam daerah inguinal dan
Hop08 \l 1057 ].
darah
lacteal.
C. Epidemiologi
kasus / 100.000 orang / tahun pada pria dan 0,7 – 11,7 kasus / 100.000
dengan bangsa kulit hitam. Insiden limfoma Hodgkin tercatat 0,2 – 5m,7 /
100.000 pada pria dan 0,1 – 4,9 / 100.000 pada wanita. Insiden tertinggi
Hodgkin lebih sering terjadi pada mereka dengan usia 20-30 tahun dan >
55 tahun. Sepuluh dari 15 % kasus terjadi pada usia < 17 tahun. Selama
tiga puluh tahun ini angka kematian limfoma Hodgkin turun 60 % karena
Fre09 \l 1057 ]
D. Klasifikasi
Limfoma jenis ini memiliki dua tipe. yaitu tipe klasik dan tipe
Nodular Sclerosis
Lymphocyte Predominance
Lymphocyte Depletion
Mixed Cellularity
Ada empat tumor dalam kategori ini, yaitu limfoma folikuler sel
besar, limfoma difus sel belah kecil, limfoma difus campuran sel
belah kecil.
Perbedaan antara LH dengan LNH ditandai dengan adanya sel
banyak. Tampak jelas di dalam inti sel adanya anak inti yang besar seperti
E. Etiologi
dan pertanian
Helicobacter pylori).
tulang.
7. Paparan ultraviolet.
F. Patogenesis
tanpa henti.
Sel limfosit dari kelenjar limfe berasal dari sel sel induk
limfosit B.
Apabila ada rangsangan antigen yang sesuai maka limfosit T akan
B akan aktif menjadi imunoblas yang kemuadian menjadi sel plasma dan
limfosit T yang aktif akan berukuran lebih besar dari pada sel T yang
belum aktif.
merupakan akibat terjadinya mutasi gen pada salah satu sel dari kelompok
sel limfosit yang belum aktif yang tengah berada dalam proses
lebih besar, kromatin inti menjadi lebih halus, nukleolinya terlihat dan
G. Manifestasi Klinis
BB turun) BB turun)
Nyeri dada, batuk, napas Mudah lelah
punggung
Teraba pembesaran limonodi Melibatkan banyak kelenjar
neuropati)
Selain tanda dan gejala di atas, stadium limfoma
Tabel 2. Klasifikasi Limfoma Menurut Ann Arbor yang telah dimodifikasi oleh
Costwell
StStadium
I Kanker mengenai 1 regio kelenjar getah bening atau 1 organ
ekstralimfatik (IE)
II Kanker mengenai lebih dari 2 regio yang berdekatan atau 2 regio
yang letaknya berjauhan tapi masih dalam sisi diafragma yang
sama (IIE)
III Kanker telah mengenai kelenjar getah bening pada 2 sisi diafragma
ekstralimfatik
Suffi
x
A Tanpa gejala B
B Terdapat salah satu gejala di bawah ini:
penyebabnya
cm, atau , massa mediastinum dengan ukuran > 1/3 dari diameter
Tabel 3. Skema Stadium LNH dari St. Jude Childrens Research Hospital
H. Diagnosis
berupa darah perifer lengkap dan gambaran darah tepi. Dilakukan juga
protein total, albumin, asam urat, elektrolit (Na, K, Cl, Ca, P), dan gula
darah puasa. Biopsi kelenjar getah bening hanya dilakukan pada satu
Aspirasi sumsum tulang dan biopsi sumsum tulang dari dua sisi
radiologi rutin dapat dilihat dari foto toraks PA dan lateral dan CT scan
1057 ].
I. Penatalaksanaan
bertransformasi menjadi lebih ganas akan memiliki prognosis yang jelek dan
dapat melibatkan sistem saraf pusat. Biasanya memberikan respon terapi yang
Ber14 \l 1057 ]
J. Prognosis
Stadium IV
Jumlah limfosit < 600/mm3 atau < 8% dari total jumlah sel darah
putih
faktor di atas), dan resiko buruk (memiliki 3 atau lebih faktor di atas)
PEMBAHASAN
selama 2 minggu, lemas, mual dan muntah tiap kali makan. Selain itu
pasien juga mengeluh pada saat BAK terasa panas, nyeri (-), belum BAB
Pasien juga menderita gangguan gastrointestinal tract berupa sering mual dan
muntah, adanya riwayat gastritis (maag) disertai rasa panas saat BAK. Hasil
pemeriksaan fisik abdomen ditemukan nyeri tekan (+) pada regio epigastric
mengapa pasien mengeluhkan nyeri pada ulu hati. Selain itu, pada
Strenberg.
Hodgkin antara lain demam > 1 minggu tanpa sebab yang jelas, keringat
nyeri dada, batuk dan napas pendek. Pada pemeriksaan fisik akan teraba
KESIMPULAN
yang dilakukan pada pasien berupa pasien yang sudah mengalami demam > 2 minggu
tanpa sebab, nyeri perut, gangguan pencernaan berupa mual, muntah, gangguan
saluran kemih berupa terasa panas saat berkemih, yang sebagian besar merupakan
peningkatan serta penurunan dari hasil pemeriksaan lab, pemeriksaan USG yang
didapatkan gambaran nodul hypoechoic multiple di lien dan para aorta, serta
gambaran dinding gaster yang irreguler menandakan adanya gastritis, maka pasien
dalam kasus ini di diagnosis dengan Limfoma Malignan tipe non-Hodgkin grade III
menurut Ann Arbor karena sel kanker telah mengenai kelenjar getah bening pada 2
sisi diafragma ditambah adanya organ ekstralimfatik (IIIE) atau limpa (III ES) yang
terkena.
DAFTAR PUSTAKA
Alarcone, P. (2012, October 11). Hodgkin Lymphoma. Diambil kembali dari Medscape:
http://emedicine.medscape.com/article/987101-overview
Ballentine, J. (2012, Januari 20). Non Hodgkin Lymphoma. Diambil kembali dari
Medscape: http://emedicine.medscape.com/article/203399-overview
Berthold, D., & Ghielmini, M. (2014). Treatment of Malignant Lymphoma . Swiss Med
Wkly, 472-480.
Ford-Martin, & Paula. (2010, Juli 25). Malignant Lymphoma. Diambil kembali dari
http://www.healthline.com/galecontent/malignant-lymphoma/
Freedman, & Jeri. (2015). Lymphoma Current and Emerging Trends in Detection and
Treatment. The Rosing Publishing Group, 9.
Hoppe, R., Advani, R., Ambinder RF, & et al. (2014). Hodkin Disease / Lymphoma. J
Natl Compr Newt, 594-622.
Kumar, Abbas, & Fausto. (2015). Pathologic Basis of Disease. Philadephia: Elsevier &
Saunders.
Marcus, Robert, & et al. (2016). Lymphoma : Patology, Detection and Treatment.
Cambridge University Press.
Reksodiputro, A., & Irawan, C. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Limfoma Non-
Hodgkin. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Sudarmanto, M., & Sumantri, A. (2012). Limfoma Maligna. Dalam Buku Ajar
Hematologi Onkologi (hal. 248-254). Jakarta: IDAI Edisi 3.
Toma, P., Granata, C., & et al. (2007). Multimodality Imaging of Hodgkin Disease and
Non-Hodgkin Lymphomas in Children. Radiographics, 1335-1354.