Anda di halaman 1dari 48

Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

BAB II
GAMBARAN UMUM KOTA

Bab ini menjelaskan kondisi umum kota yang menggambarkan letak geografi,
topografi, dan kondisi geohidrologi dengan batas-batas administratif Kota
Palembang. Selain itu juga menjelaskan tentang kependudukan, sarana dan
prasarana pendidikan, sarana dan prasarana kesehatan, kondisi sosial masyarakat,
kondisi ekonomi kota dan perekonomian masyarakat, visi misi kota yang ingin
dicapai, institusi dan organisasi Pemda serta arah pengembangan pembangunan
kota menurut tata ruang dan wilayah kota.

2.1 Kondisi Geografis, Topografis Dan Geohidrologi Kota Palembang


2.1.1 Kondisi Geografis

Palembang merupakan ibukota Provinsi Sumatera Selatan dan sekaligus


sebagai kota terbesar serta pusat kegiatan sosial ekonomi di wilayah Sumatera
Selatan. Luas wilayah Kota Palembang adalah sebesar 400,61 km2 atau 40.061 Ha.

Secara geografis, posisi Kota Palembang terletak antara 20 52’ sampai 30 5’


Lintang Selatan dan 1040 37’ sampai 1040 52’ Bujur Timur dengan ketinggian rata-
rata 8 meter dari permukaan laut. Letak Kota Palembang ini cukup strategis karena
dilalui oleh jalur jalan Lintas Pulau Sumatera yang menghubungkan antar daerah di
Pulau Sumatera. Selain itu, di Kota Palembang juga terdapat Sungai Musi yang
berfungsi sebagai sarana transportasi dan perdagangan antar wilayah dan
merupakan Kota Air.

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 1


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

2.1.2 Kondisi Topografi

Keadaan topografi Kota Palembang, pada umumnya merupakan dataran


rendah dengan ketinggian rata-rata + 4 – 12 meter di atas permukaan laut, dengan
komposisi: 48% tanah dataran yang tidak tergenang air, 15% tanah tergenang
secara musiman dan 35% tanah tergenang terus menerus sepanjang musim. Lokasi
daerah yang tertinggi berada di Bukit Seguntang Kecamatan Ilir Barat I, dengan
ketinggian sekitar 10 meter dpl. Sedangkan kondisi daerah terendah berada di
daerah Sungai Lais, Kecamatan Ilir Timur II. Kota Palembang dibedakan menjadi
daerah dengan topografi mendatar sampai dengan landai, yaitu dengan kemiringan
berkisar antara ± 0 - 3o dan daerah dengan topografi bergelombang dengan
kemiringan berkisar antara ± 2 – 10o.

Terdapat perbedaan karakter topografi antara Seberang Ulu dan Seberang Ilir.
Wilayah Seberang Ulu pada umumnya mempunyai topografi yang relatif datar dan
sebagian besar dengan tanah asli berada dibawah permukaan air pasang maksimum
Sungai Musi (± 3,75 m diatas permukaan laut) kecuali lahan-lahan yang telah
dibangun dan akan dibangun dimana permukaan tanah telah mengalami
penimbunan dan reklamasi. Dibagian wilayah Seberang Ilir ditemui adanya variasi
topografi (ketinggian) dari 4 m sampai 20 m diatas permukaan laut dan ditemui
adanya penggunaan-penggunaan mikro dan lembah-lembah yang “kontinyu” dan
tidak terdapat topografi yang terjal. Dengan demikian dari aspek topografi pada
prinsipnya tidak ada faktor pembatas untuk pengembangan ruang, baik berupa
kemiringan atau kelerengan yang besar.

Sebagian besar dari wilayah Kota Palembang merupakan dataran rendah yang
landai dengan ketinggian tanah rata-rata +12 meter di atas permukaan laut,
sedangkan daerah yang bergelombang ditemukan di beberapa tempat seperti
Kenten, Bukit Sangkal, Bukit Siguntang dan Talang Buluh-Gandus.

Adanya perbedaan karakter topografi di Kota Palembang (kawasan Seberang


Ulu dengan Seberang Ilir) terkait dengan kondisi hidrologi, berupa keadaan anak-
anak sungai dalam wilayah. Di bagian wilayah Seberang Ulu terdapat anak-anak
sungai yang relatif besar dengan muara pada Sungai Musi. Anak-anak Sungai Musi

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 2


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

yang relatif besar dan berhulu di Pegunungan Bukit Barisan adalah Sungai Ogan dan
Sungai Komering. Sedangkan anak-anak Sungai Musi yang relatif kecil adalah Sungai
Keramasan yang berhulu di Kabupaten Muara Enim. Selain anak-anak sungai
tersebut, terdapat pula anak-anak sungai kecil dan pendek yang bermuara pada
Sungai Musi dan berhulu pada wilayah Kota Palembang dan kawasan sekitarnya,
seperti Sungai Aur dan Sungai Sriguna. Pada bagian wilayah Seberang Ilir, aliran
anak-anak sungai terbagi menjadi 2 (dua) sesuai dengan karakteristik topografi yang
ada, berupa adanya punggungan topografi. Pada bagian Selatan punggungan,
terdapat anak-anak sungai yang mengalir pada Sungai Musi dan berhulu pada
punggungan topografi. Anak-anak sungai tersebut meliputi Sungai Lambidaro,
Sekanak, Buah, Batang, Selincah dan sebagainya. Pada bagian utara punggungan
terdapat anak-anak sungai yang mengalir ke utara, yang bermuara antara lain ke
Sungai Kenten.

2.1.3 Kondisi Geohidrologi

Berdasarkan kondisi geologi, Kota Palembang memiliki relief yang beraneka


ragam dan terdiri dari jenis tanah berlapis alluvial, liat dan berpasir, terletak pada
lapisan yang masih muda, banyak mengandung minyak bumi, yang juga dikenal
dengan lembah Palembang-Jambi. Tanahnya relatif datar dan rendah, tempat-
tempat yang agak tinggi terletak di bagian utara kota. Sebagian Kota Palembang
digenangi air terlebih lagi bila terjadi hujan terus menerus. Sebagian besar jenis
tanah di wilayah Kota Palembang adalah tanah liat dan lapisan aluvial terutama di
wilayah Seberang Ilir. Sedangkan pada wilayah Seberang Ulu terdiri dari tanah liat
berpasir. Adapun rincian lapisan tanah yang terdapat di Kota Palembang berupa
tanah lempung, pasir lempung, napal dan napal pasiran. Keadaan stratigrafi wilayah
Kota Palembang terbagi atas 3 bagian, yaitu :
1. Satuan Alluvial dan Rawa, terdapat di Seberang Ulu dan Rawa-Rawa dibagian
timur dan bagian barat wilayah Kota Palembang.
2. Satuan Palembang Tengah, mempunyai batuan lempung dan lempung pasiran
yang kedap air, tersebar dibagian utara yaitu Kenten, Talang Betutu dan Sungai

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 3


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Ringgit (Kabupaten Banyuasin). Sedangkan disebelah selatan tersebar kearah


Indralaya (Kabupaten Ogan Ilir) dan Gelumbang (Kabupaten Muara Enim).
3. Satuan Palembang Bawah, tersebar dibagian dalam Kota Palembang dengan
arah memanjang ke barat daya tenggara dan merupakan suatu rangkaian
antiklin.

Dari segi hidrologi, Kota Palembang terbelah oleh Sungai Musi menjadi 2 (dua)
wilayah besar yaitu Seberang Ulu dan Seberang Ilir. Sungai Musi merupakan sungai
terbesar dengan lebar rata-rata 504 meter. Ketiga sungai besar lainnya adalah
Sungai Komering, Sungai Ogan, dan Sungai Keramasan yang terletak di Seberang
Ulu. Disamping sungai-sungai besar tersebut terdapat sungai-sungai kecil lainnya
yang terletak di Seberang Ilir yang berfungsi sebagai drainase perkotaan. Terdapat ±
68 anak sungai aktif dengan lebar berkisar antara 3 – 20 meter. Permukaan air
Sungai Musi sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Pada musim kemarau
terjadi penurunan debit sungai, sehingga permukaan air Sungai Musi mencapai
ketinggian yang minimum. Pola aliran sungai di Kota Palembang dapat digolongkan
sebagai pola aliran dendritik, artinya merupakan ranting pohon, di mana dibentuk
oleh aliran sungai utama (Sungai Musi) sebagai batang pohon, sedangkan anak-anak
sungai sebagai ranting pohonnya. Pola aliran sungai seperti ini mencerminkan
bahwa, daerah yang dialiri sungai tersebut memiliki topografi mendatar. Dengan
kekerasan batuan relatif sama (uniform) sehingga air permukaan (run off) dapat
berkembang secara luas, yang akhirnya akan membentuk pola aliran sungai (river
channels) yang menyebar ke daerah tangkapan aliran sungai (catchment area).

Fungsi sungai di Kota Palembang sebelumnya adalah sebagai alat angkutan


sungai ke daerah pedalaman, namun sekarang sudah banyak mengalami perubahan
fungsi antara lain sebagai drainase dan untuk pengendalian banjir. Fungsi anak-anak
sungai yang semula sebagai daerah tangkapan air, sudah banyak ditimbun untuk
kepentingan sosial sehingga berubah fungsinya menjadi permukiman dan pusat
kegiatan ekonomi lainnya, dimana rata-rata laju alih fungsi ini diperkirakan sebesar
± 6% per tahun. Secara geomorfik perubahan bentang alam pada satuan geomorfik
di Kota Palembang berkaitan dengan adanya sedimentasi sungai yang bertanggung
jawab terhadap pendangkalan sungai atau penyebab terjadinya penyempitan

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 4


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

(bottle neck) seperti di daerah Mariana Kecamatan Seberang Ulu I; penambangan


pasir sungai atau gravel pada dasar sungai, yang akan berdampak kepada
pendalaman cekungan; pemanfaatan dataran pada bentaran sungai untuk
permukiman, persawahan serta aktivitas lain yang akan berdampak pada aliran
sungai; dan adanya penebangan hutan illegal di daerah hulu sungai.

Struktur rawa yang ada di Kota Palembang juga dipengaruhi oleh pasang surut
Sungai Musi dan sungai-sungai lain yang bermuara di Sungai Musi. Satuan
geomorfik rawa pada umumnya dicirikan oleh terbentuknya cekungan yang lebih
luas, dengan kedalaman relatif dangkal, genangan air yang relatif stagnant (yang
tergenang tidak mengalir, sepanjang masa), dan bahkan di beberapa lokasi dijumpai
pula area rawa yang telah kering atau tak berair kecuali di musim hujan. Satuan
geomorfik rawa banyak mendominasi terutama kawasan Barat, kawasan Timur,
daerah Seberang Ulu I, dan Seberang Ulu II Kota Palembang. Pada satuan ini
dijumpai pula beberapa cekungan yang relatif lebih dalam bila dibandingkan dengan
beberapa daerah di sekitarnya, dan bentuk bentang alamnya ini merupakan
perairan yang ditumbuhi oleh gulma, yang lazim disebut dengan “lebak”. Daerah ini
dikenal dengan daerah tangkapan air yang banyak digunakan untuk kolam retensi
banjir yaitu di Kecamatan Ilir Barat I, Kambang Iwak Talang Semut di Kecamatan Ilir
Timur I, kolam retensi Rumah Sakit Siti Khodijah, kolam retensi depan Kapolda dan
kolam retensi Kenten di Kecamatan Ilir Timur II.

2.1.4 Klimatologi

Musim yang terdapat di Kota Palembang sama seperti umumnya yang terjadi
di Indonesia. Di Indonesia, hanya dikenal dua musim, yaitu musim kemarau dan
penghujan. Pada bulan Juni sampai dengan September arus angin berasal dari
Australia dan tidak banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim
kemarau. Sebaliknya pada bulan Desember sampai dengan Maret arus angin yang
banyak mengandung uap air berhembus dari Asia dan Samudera Pasifik sehingga
terjadi musim hujan. Keadaan seperti itu berganti setiap setengah tahun setelah
melewati masa peralihan pada bulan April-Mei dan Oktober-Nopember.

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 5


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Keadaan alam Kota Palembang merupakan daerah tropis lembab nisbi,


dengan suhu udara rata-rata sebagian besar wilayah Kota Palembang antara 26,60 -
28,60o Celsius (tahun 2010), curah hujan terbesar jatuh pada bulan Maret dengan
jumlah curah hujan 541,7 mm3. Sedangkan kelembaban udara tahun 2010 rata-rata
berkisar antara 84% (Oktober) sampai 88% (Februari dan September), kecepatan
angin berkisar antara 2 knots – 3 knots, serta tekanan udara rata-rata sebesar
1.009,3 mbar.

Berdasarkan data dalam angka tahun, kelembaban udara rata-rata Kota


Palembang pada tahun 2001 hingga tahun 2010 bervariasi dengan nilai berkisar
pada nilai 79% hingga 88%. Untuk lebih jelasnya mengenai rata-rata suhu udara dan
keadaaan cuaca di Kota Palembang dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2.

Tabel 2.1
Rata-Rata Suhu Udara di Kota Palembang Tahun 2010
0 0
No Bulan Minimum ( C) Maksimum ( C) Rata-Rata
1. Januari 22,0 34,0 26,6
2. Februari 23,1 34,4 27,1
3. Maret 23,2 34,4 27,4
4. April 22,7 35,2 28,1
5. Mei 24,0 35,7 28,5
6. Juni 22,8 34,7 27,5
7. Juli 22,8 34,4 27,3
8. Agustus 22,2 34,4 27,3
9. September 22,3 34,6 27,0
10. Oktober 22,5 34,8 27,7
11. Nopember 22,4 34,2 27,3
12. Desember 21,0 34,6 26,7
Sumber : Palembang Dalam Angka, 2011.

Tabel 2.2
Keadaan Cuaca di Kota Palembang Tahun 2010
Rata-Rata
Kelembaban Curah
No Bulan Kecepatan Angin
Udara Rata2 (%) Hujan (mm)
(km/jam)
1. Januari 86 251,2 3
2. Februari 88 324,9 2

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 6


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Rata-Rata
Kelembaban Curah
No Bulan Kecepatan Angin
Udara Rata2 (%) Hujan (mm)
(km/jam)
3. Maret 87 541,7 2
4. April 85 420,3 2
5. Mei 86 242,9 2
6. Juni 86 171,4 2
7. Juli 85 91,1 3
8. Agustus 85 193,8 3
9. September 88 370,7 2
10. Oktober 84 336,3 2
11. Nopember 86 520,3 2
12. Desember 86 249,1 2
2
Rata 86,0 309,48 2,25
2009 82,25 199,07 2,83
2008 84,8 223,8 3,0
2007 83,5 197,1 2,98
2006 84 294 3,0
2005 87 209 6,46
2004 83 219 3,75
2003 85 226 2,41
2002 79 145 3,74
2001 83 223 2,78
Sumber : Palembang Dalam Angka (PDA) beberapa tahun terbitan, PDA Tahun 2011

2.2 Administratif

Berdasarkan PP No 23 tahun 1998 tentang perubahan batas wilayah Kota


Palembang, luas wilayah Kota Palembang adalah sebesar 400,61 km2 atau 40.061
Ha. Wilayah ini terbagi atas 16 kecamatan dan 107 kelurahan yang terdiri dari 989
Rukun Warga (RW) dan 3.910 Rukun Tetangga (RT). Keenam belas kecamatan
tersebut yaitu Kec. Ilir Timur I, Ilir Timur II, Ilir Barat I, Ilir Barat II, Seberang Ulu I,
Seberang Ulu II, Sukarame, Sako, Bukit Kecil, Gandus, Kemuning, Kalidoni, Plaju,
Kertapati dan 2 kecamatan baru (hasil pemekaran tahun 2007) yaitu Kecamatan
Alang-Alang Lebar dan Sematang Borang.

Kecamatan Gandus merupakan kecamatan yang memiliki wilayah terbesar,


yaitu sebesar 68.780 ha atau 17,17% dari total luas Kota Palembang, sedangkan

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 7


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

kecamatan yang memiliki luasan paling kecil adalah Kecamatan Ilir Barat II, yaitu
6.220 ha atau 1,55% dari total luas Kota Palembang (Lihat tabel 2.3)
Tabel 2.3
Luas Daerah dan Pembagian Wilayah Administrasi Kota Palembang
Luas Persentase
Jumlah Jumlah
Kecamatan Daerah thd Luas Jumlah RT
2 Kelurahan RW
(Km ) Palembang
1 Ilir Barat II 6,22 1,55 7 51 208
2 Gandus 68,78 17,17 5 35 163
3 Seberang Ulu I 17,44 4,35 10 98 450
4 Kertapati 42,56 10,62 6 51 265
5 Seberang Ulu II 10,69 2,67 7 57 254
6 Plaju 15,17 3,79 7 66 218
7 Ilir Barat I 19,77 4,93 6 67 297
8 Bukit Kecil 9,92 2,48 6 39 196
9 Ilir Timur I 6,50 1,62 11 66 264
10 Kemuning 9,00 2,25 6 51 201
11 Ilir Timur II 25,58 6,39 12 89 364
12 Kalidoni 27,92 6,97 5 41 226
13 Sako 18,04 4,50 4 71 249
14 Sematang Borang 36,98 12,85 4 23 108
15 Sukarami 51,46 9,23 7 68 347
16 Alang2 Lebar 34,58 8,63 4 49 208
Jumlah 400,61 100,00 107 922 4.108
Sumber: Palembang Dalam Angka 2011, BPS

Secara administratif, Kota Palembang memiliki batas-batas wilayah sebagai


berikut:
1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Pangkalan Benteng, Desa
Gasing dan Desa Kenten Kecamatan Talang Kelapa,
Kabupaten Banyuasin.
2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Bakung Kecamatan Indralaya
Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kecamatan
Gelumbang Kabupaten Muara Enim.
3. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Balai Makmur Kecamatan Banyuasin
I Kabupaten Banyuasin.
4. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Sukajadi Kecamatan Talang
Kelapa Kabupaten Banyuasin.

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 8


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Gambar 2.1. Peta Administrasi Kota Palembang

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010)


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

2.3. Kependudukan
2.3.1 Laju Pertumbuhan Penduduk dan Penyebaran Penduduk

Tingkat pertumbuhan penduduk di suatu daerah dapat dilihat dari angka


pertumbuhan penduduk. Bila angka tersebut semakin tinggi berarti tingkat
pertumbuhan penduduk semakin cepat.

Jumlah penduduk Kota Palembang pada pertengahan tahun 2009 adalah sebesar
1.438.938 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 1,55% dibandingkan dengan tahun
2008. Sebaran jumlah penduduk Kota Palembang menurut kecamatan dan laju
pertumbuhan rata-rata selama periode tahun 2004-2009 dapat dilihat pada tabel 2.4.

Tabel 2.4
Jumlah Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk
Kota Palembang Tahun 2005 – 2010
Jumlah Penduduk (jiwa) Rata2
No Kecamatan Pertum-
2005 2006 2007 2008 2009 2010 buhan
1. Ilir Barat II 63.264 64.708 65.923 66.966 68.004 63.959 0,27
2. Gandus 50.078 51.182 52.125 52.973 53.795 57.221 2,72
3. Seberang Ulu I 149.135 152.607 155.521 157.933 160.390 162.744 1,76
4. Kertapati 77.978 79.736 81.225 82.520 83.803 80.226 0,60
5. Seberang Ulu II 86.889 88.833 90.482 91.933 93.237 92.276 1,22
6. Plaju 80.749 82.581 84.129 85.464 86.794 79.096 -0,32
7. Ilir Barat I 112.099 114.668 116.833 118.671 120.517 124.657 2,15
8. Bukit Kecil 46.789 47.850 48.748 49.522 50.292 43.811 -1,12
9. Ilir Timur I 78.674 80.599 82.191 83.409 84.701 69.406 -2,12
10. Kemuning 83.423 85.351 86.973 88.331 89.707 82.661 -0,10
11. Ilir Timur II 160.818 164.449 167.522 170.192 172.836 159.152 -0,13
12. Kalidoni 89.617 91.596 93.281 94.795 96.266 99.738 2,17
13. Sako 92.214 94.251 95.986 72.396 73.519 82.661 -1,31
14. Sematang Borang*) - - - 25.148 25.538 32.207 5,53
15. Sukarami 167.066 170.828 174.015 104.700 106.327 139.098 -0,67
16. Alang2 Lebar*) - - - 72.094 73.212 86.371 3,9
TOTAL 1.312.551 1.338.793 1.369.239 1.394.954 1.417.047 1.455.284 18,51
Sumber: PDA 2006, PDA 2007, PDA 2008, PDA 2009, PDA 2010, untuk 2009 data diambil dari Data Dasar
Kesehatan Kota Palembang Tahun 2010
Ket:*) Kecamatan baru terbentuk pada bulan Juli 2007 (setelah pemekaran)

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 10


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Laju pertumbuhan penduduk rata-rata di Kota Palembang selama periode 2005-


2010 mencapai 18,51%. Laju pertumbuhan penduduk ini, pada dasarnya masih tetap
bersifat alami atau karena faktor kelahiran dan kematian, walaupun masih pula
dipengaruhi oleh migrasi.

Perkembangan penduduk dari tahun 2005–2010, terlihat bahwa pada dasarnya


pertumbuhan jumlah penduduk Kota Palembang menunjukkan pola linear. Proyeksi
jumlah penduduk Kota Palembang untuk lima tahun kedepan dilakukan dengan
memproyeksikan jumlah penduduk setiap kecamatan agar diperoleh hasil yang lebih
akurat. Dasar pertimbangannya adalah bahwa setiap kecamatan memiliki karakteristik
perkembangan yang berbeda-beda dan terdapat faktor-faktor tertentu yang
mempengaruhi perkembangan penduduknya.

Dengan menggunakan persamaan 2.1 didapatkan proyeksi penduduk Kota


Palembang 5 (lima) tahun mendatang seperti terlihat pada Tabel 2.5.

Pt q  Pt (1  r )q .......................................................... 2.1

dimana,
Pt+q = Jumlah penduduk pada tahun (t+q)
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
r = Rata-rata pertambahan jumlah penduduk tiap tahun
q = selisih antara tahun proyeksi dan tahun dasar

Tabel 2.5
Proyeksi Jumlah Penduduk per Kecamatan Kota Palembang
Tahun
No Kecamatan
2011 2012 2013 2014 2015
1 Alang-Alang Lebar 86.157 91.429 97.024 102.962 109.263
2 Bukit Kecil 52.033 52.926 53.835 54.759 55.698
3 Gandus 55.684 56.653 57.638 58.641 59.662
4 Ilir Barat I 125.466 128.015 130.617 133.272 135.980
5 Ilir Barat II 70.223 71.501 72.803 74.129 75.478
6 Ilir Timur I 88.013 89.717 91.455 93.225 95.031

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 11


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Tahun
No Kecamatan
2011 2012 2013 2014 2015
7 Ilir Timur II 176.020 179.262 182.564 185.926 189.351
8 Kalidoni 98.010 99.786 101.593 103.434 105.308
9 Kemuning 91.383 93.091 94.830 96.602 98.407
10 Kertapati 85.411 87.049 88.719 90.421 92.156
11 Plaju 88.534 90.309 92.119 93.966 95.849
12 Sako 74.674 75.846 77.038 78.248 79.476
13 Seberang Ulu I 163.549 166.770 170.054 173.404 176.819
14 Seberang Ulu II 95.071 96.940 98.847 100.791 102.773
15 Sematang Borang 25.934 26.336 26.745 27.159 27.581
16 Sukarami 116.237 119.532 122.920 126.404 129.987
PALEMBANG 1.480.171 1.512.495 1.545.671 1.579.727 1.614.695
Sumber Hasil Analisis

Dari hasil proyeksi ini dapat diamati bahwa penduduk Kota Palembang
mempunyai jumlah penduduk yang beragam, terutama pada beberapa kecamatan
mempunyai jumlah penduduk yang besar dibanding dengan kecamatan lainnya. Hal ini
dapat dimengerti karena beberapa kecamatan tersebut mempunyai tingkat mobilitas
yang tinggi seperti perdagangan dan jasa, pemerintahan atau karena kelengkapan
fasilitas baik pendidikan, kesehatan, peribadatan dan lain-lain. Tapi pada beberapa
kecamatan lain menunjukan pertumbuhan penduduk yang kurang tinggi, hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kurangannya fasilitas atau kondisi alam yang
kurang mendukung (daerah banjir, jenis tanah dengan porositas yang tinggi) sehingga
sebagian penduduk lebih memilih tempat tinggal yang mempunyai kelengkapan
fasilitas guna mendukung aktifitasnya.

2.3.2 Kepadatan Penduduk

Kota Palembang mempunyai luas wilayah 400,61 km2 dengan jumlah penduduk
1.438.938 jiwa yang berarti tiap km2 dihuni oleh 3.592 jiwa penduduk. Bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana angka kepadatan penduduk adalah
3.537 jiwa tiap km2, maka telah terjadi peningkatan kepadatan penduduk.

Secara lengkap, data kepadatan penduduk Kota Palembang selama 5 tahun


(tahun 2006-2010) terlihat sebagaimana tersebut dalam gambar 2.2. dan tabel 2.6.

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 12


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Gambar 2.2
Perbandingan Kepadatan Penduduk dari Tahun ke Tahun di Kota Palembang

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 13


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Tabel 2.6
Perkembangan Data Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Palembang Tahun 2006 - 2010

Luas Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010
No Kecamatan Daerah Jumlah Kepadatan Jumlah Kepadatan Jumlah Kepadatan Jumlah Kepadatan Jumlah Kepadatan
2
(Km ) Penduduk
2 2
(jiwa/Km ) Penduduk (jiwa/Km ) Penduduk
2
(jiwa/Km ) Penduduk
2
(jiwa/Km ) Penduduk
2
(jiwa/Km )
1. Ilir Barat II 6,22 64.708 10.403,22 65.923 10.598,55 66.966 10.171,06 66.966 10.766,24 63.959 10.282,80
2. Gandus 68,78 51.182 744,14 52.125 757,85 50.078 728,09 52.973 770,18 57.221 831,94
3. SU I 17,44 152.607 8.750,40 155.521 8.917,49 149.135 8.551,32 157.933 9.055,79 162.744 9.331,65
4. Kertapati 42,56 79.736 1.873,50 81.225 1.908,48 77.978 1.832,19 82.520 1.938,91 80.226 1.885,01
5. SU II 10,69 88.833 8.309,92 90.482 8.464,17 86.889 8.128,06 91.933 8.599,91 92.276 8.631,99
6. Plaju 15,17 82.581 5.443,70 84.129 5.545,75 80.749 5.322,94 85.464 5.633,75 79.096 5.213,97
7. Ilir Barat I 19,77 114.668 5.800,10 116.833 5.909,61 112.099 5.670,16 118.671 6.002,58 124.657 6.305,36
8. Bukit Kecil 9,92 47.850 4.823,59 48.748 4.914,11 46.789 4.716,63 49.522 4.992,14 43.811 4.416,43
9. Ilir Timur I 6,50 80.599 12.399,85 82.191 12.644,77 78.674 12.103,69 83.409 12.832,15 69.406 10.677,85
10. Kemuning 9,00 85.351 9.483,44 86.973 9.663,67 83.423 9.269,22 88.331 9.814,56 82.661 9.184,56
11. Ilir Timur II 25,58 164.449 6.428,81 167.522 6.548,94 160.818 6.286,86 170.192 6.653,32 159.152 6.221,74
12. Kalidoni 27,92 91.596 3.280,66 93.281 3.341,01 89.617 3.209,78 94.795 3.395,24 99.738 3.572,28
13. Sako 18,04 94.251 5.224,56 95.986 5.320,73 92.214 5.111,64 72.396 4.013,08 82.661 4.582,10
14. Smt Borang 51,46 - - - - - - 25.148 488,70 32.207 625,88
15. Sukarami 36,98 170.828 4.619,47 174.015 4.705,65 167.066 4.517,74 104.700 2.831,26 139.098 3.761,44
16. Alang Lebar 34,58 - - - - - - 72.094 2.084,79 86.371 2.497,64
TOTAL 400,61 1.369.239 3.417,89 1.394.954 3.482,07 1.417.047 1.338.793 3.341,89 3.537,22 1.455.284 3.632,67
Sumber ; Palembang Dalam Angka Tahun 2006-2011

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010)


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Data tersebut di atas menunjukkan bahwa sebaran penduduk di Kota Palembang


terlihat tidak merata. Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Ilir Timur I
sebesar 10.677,85 jiwa/Km2 (pada tahun 2010). Sedangkan kecamatan dengan tingkat
kepadatan terendah adalah Kecamatan Sematang Borang yaitu sebesar 625,88
jiwa/km2 pada tahun yang sama.

Untuk tingkat kelurahan, kepadatan tertinggi terdapat di Kelurahan 13 Ilir,


sedangkan kepadatan terendah ada di Kelurahan Gandus. Adapun gambaran lebih
lengkap mengenai penyebaran penduduk menurut desa/kelurahan di Kota Palembang
pada tahun 2009 dan 2010 dapat dilihat pada tabel 2.7.

Tabel 2.7
Sebaran Jumlah Penduduk Kota Palembang Dirinci Per Desa/Kelurahan

Luas Penduduk 2009 Jumlah Penduduk 2010


No Kecamatan Kelurahan Daerah Laki-
(Ha) Jumlah Kepadatan Perempuan Jumlah Kepadatan
Laki
1 Ilir Timur I 6,500 45.357 13.030,92 33.702 35.704 69.406 106,78
18 Ilir 16,00 1.037 1.095 2.132 133,25
16 Ilir 24,00 641 649 1.290 53.75
13 Ilir 8,20 1.836 1.775 3.611 440,37
14 Ilir 8,70 1.961 1.949 3.910 449,43
15 Ilir 22,80 2.511 2.785 5.296 232,28
17 Ilir 30,00 1.465 1.579 3.044 101,47
Kepandean
12,20 936 1.092 2.028 166,23
Baru
20 Ilir I 161,05 5.679 6.034 11.713 72,64
Sei Pangeran 132,86 5.175 5.504 10.679 80,50
20 Ilir III 138,19 5.004 5.395 10.399 75,25
20 Ilir IV 96,00 7.457 7.847 15.304 159,42
2 Ilir Timur II 25,580 172.836 6.756,68 79.407 79.745 159.152 1.437,38
10 Ilir 31,00 2.202 2.157 4.359 140,61
11 Ilir 26,00 1.823 1.740 3.563 137,04
Kuto Batu 33,00 7.191 7.393 14.584 441,94
Lawang Kidul 324,00 6.264 6.182 12.446 38,41
3 Ilir 60,00 8.688 8.779 17.467 291,12
1 Ilir 89,00 2.906 2.886 5.792 65,08
Sungai Buah 139,00 7.053 7.509 14.562 104,76
2 Ilir 214,00 10.849 10.833 21.682 101,32
5 Iilir 256,00 5.791 5.720 11.511 44,96

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 15


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Luas Penduduk 2009 Jumlah Penduduk 2010


No Kecamatan Kelurahan Daerah Laki-
(Ha) Jumlah Kepadatan Perempuan Jumlah Kepadatan
Laki
Duku 421,00 8.458 8.547 17.005 40,39
9 Ilir 479,00 7.621 7.584 15.205 31,74
8 Ilir 486,00 10.561 10.415 20.976 43,16
3 Ilir Barat I 19,770 120.517 6.095,95 62.655 62.002 124.657 63,05
Bukit Lama 122,00 17.722 17.816 35.538 291,30
26 Ilir I 53,00 2.517 2.500 5.017 94,66
Lorok Pakjo 58,00 13.923 13.890 27.813 479,53
Demang
57,00 9.778 10.242 20.020 351,23
Lebar Daun
Bukit Baru 1.524,00 7.874 7.831 15.705 10,31
Siring Agung 163,00 10.841 9.723 20.564 126,16
4 Ilir Barat II 6,220 68.004 10.933,12 32.191 31.768 63.959 102,83
35 Ilir 33,00 5.570 5.495 11.065 335,30
32 Ilir 250,00 6.724 6.761 13.485 53,94
30 Ilir 71,00 10.191 10.007 20.198 284,48
Kemang
100,00 3.024 2.942 5.966 59,66
Manis
29 Ilir 33,00 4.232 4.183 8.415 255,00
28 Ilir 68,00 956 911 1.867 27,46
27 Ilir 67,00 1.494 1.469 2.963 44,22
5 Seberang Ulu I 17,440 160.390 9.196,67 81.669 81.075 162.744 93,32
15 Ulu 81,00 13.189 12.810 25.999 320,98
1 Ulu 62,00 6.007 6.051 12.058 194,48
Tuan Kentang 44,00 5.747 5.653 11.400 259,09
2 Ulu 43,00 4.355 4.478 8.833 205,42
3/4 Ulu 301,00 9.850 9.676 19.526 64,87
5 Ulu 342,00 12.102 11.973 24.075 70,39
7 Ulu 80,00 8.853 8.648 17.501 218,76
8 Ulu 358,00 5.868 5.799 11.667 32,59
Silaberanti 390,00 9.393 9.451 18.844 48,32
9/10 Ulu 43,00 6.305 6.536 12.841 298,63
6 Seberang Ulu II 10,690 93.237 8.721,89 46.245 46.031 92.276 86,24
11 Ulu 25,00 7.129 6.829 13.958 558,32
12 Ulu 17,00 11.358 11.085 22.443 1.320,18
13 Ulu 100,00 8.279 8.273 16.552 165,52
14 Ulu 109,00 6.403 6.225 12.628 115,85
Tangga Takat 228,00 6.231 7.173 13.404 58,79
16 Ulu 394,00 2.937 2.811 5.748 14,59
Sentosa 197,00 3.908 3.635 7.543 38,29
7 Sukarami 36,980 119.128 3.221,42 69.585 69.513 139.098 27,03
Suka Bangun 360,00 8.713 8.778 17.491 55,80

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 16


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Luas Penduduk 2009 Jumlah Penduduk 2010


No Kecamatan Kelurahan Daerah Laki-
(Ha) Jumlah Kepadatan Perempuan Jumlah Kepadatan
Laki
Suka Jaya 540,00 19.840 19.598 39.438 83,88
Sukarami 540,00 8.873 9.245 18.118 38,53
Kebun Bunga 750,00 12.901 12.981 25.882 39,63
Talang Betutu 1.163,00 6.703 6.587 13.290 11,43
Sukodadi 789,00 8.013 7.950 15.963 20,23
Talang Jambe 1.287,00 4.542 4.374 8.916 6,93
8 Sako 18,040 73.519 4.075,33 41.386 41.275 82.661 45,82
Sukamaju 770,00 11.723 11.501 23.224 30,16
Sialang 291,00 9.637 9.907 19.544 67,16
Sako 230,00 16.633 16.561 33.194 144,32
Sako Baru 513,00 3.393 3.306 6.699 13,06
9 Bukit Kecil 9,920 50.292 5.069,76 22.004 21.807 43.881 44,16
Talang semut 431,00 3.379 3.668 7.047 16,35
22 Ilir 43,00 1.469 1.529 2.998 69,72
19 Ilir 76,00 2.182 1.420 3.602 47,39
23 Ilir 18,00 1.671 1.749 3.420 190,00
26 Ilir 345,00 5.220 5.335 10.555 30,59
24Ilir 79,00 8.083 8.106 16.189 204,92
10 Gandus 68,780 53.795 782,13 29.086 28.135 57.221 8,32
Pulo Kerto 3.491,00 5.904 5.690 11.594 3,32
Gandus 2.935,00 5.293 4.917 10.210 3,48
Karang Jaya 187,00 5.637 5.550 11.187 59,82
Karang Anyar 172,00 6.384 6.217 12.601 73,26
36 Ilir 93,00 5.868 5.761 11.629 125,04
11 Kemuning 9,000 89.707 9.967,44 40.782 41.879 82.661 91,85
Sekip Jaya 151,00 7.804 8.230 16.034 106,19
Pahlawan 158,00 6.218 6.661 12.879 81,51
20 Ilir D-II 200,00 7.463 7.472 14.935 74,68
Pipa Reja 121,00 8.218 8.163 16.381 135,38
Talang Aman 180,00 5.779 5.889 11.668 64,82
Ario
90,00 5.300 5.464 10.764 119,60
Kemuning
12 Kalidoni 27,920 96.266 3.447,92 49.914 49.824 99.738 35,72
Sei Lais 802,00 5.889 5.870 11.759 14,66
Sei Selincah 554,00 9.652 9.558 19.210 34,68
Sei Selayur 638,00 9.242 9.286 18.528 29,04
Kalidoni 406,00 12.052 11.640 23.692 58,35
Bukit Sangkal 392,00 13.079 13.470 26.549 67,73
13 Plaju 15,170 86.794 5.721,42 39.855 39.241 79.096 52,14
Plaju Darat 337,00 6.600 6.320 12.920 38,34
Talang Putri 168,00 7.331 7.070 14.401 85,72

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 17


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Luas Penduduk 2009 Jumlah Penduduk 2010


No Kecamatan Kelurahan Daerah Laki-
(Ha) Jumlah Kepadatan Perempuan Jumlah Kepadatan
Laki
Komperta 459,00 1.811 1.582 3.393 7,39
Plaju Ilir 232,00 6.004 6.037 12.041 51,90
Talang Bubuk 111,00 3.872 3.985 7.857 70,78
Plaju Ulu 120,00 9.532 9.489 19.021 158,51
Bagus Kuning 90,00 4.705 4.758 9.463 105,14
14 Kertapati 42,560 83.803 1.969,06 40.494 39.732 80.226 18,62
Karya Jaya 1.608,00 4.106 4.060 8.166 5,08
Keramasan 804,00 5.201 5.005 10.206 12,68
Kemang
160,00 10.043 9.834 19.877 124,23
Agung
Kemas Rindo 1.622,00 7.008 6.897 13.905 8,57
Ogan Baru 63,00 8.728 8.509 17.237 273,60
Kertapati 51,00 5.408 5.427 10.835 212,45
15. Sematang
51,459 25.538 496,28 16.246 15.961 32.207 8,71
Borang
Lebung Gajah 193,70 9.905 9.962 19.867 71,70
Srimulya 568,50 4.096 3.848 7.944 9,77
Sukamulya 1.160,05 1.273 1.210 2.483 1,50
Karya Mulya 663,00 972 941 1.913 2,02
16. Alang2 Lebar 34,581 60.411 1.746,94 43.075 43.296 86.371 24,98
Srijaya 222,80 10.985 11.248 22.233 69,76
Karya Baru 760,55 11.234 11.306 22.540 20,72
Talang Kelapa 911,15 16.582 16.481 33.063 25,37
Alang2 Lebar 523,00 4.274 4.261 8.535 11,41
Sumber: Kecamatan Dalam Angka, BPS Kota Palembang

2.3.3 Kepadatan Hunian Rumah

Kepadatan Hunian Rumah merupakan salah satu ketentuan dari rumah sehat,
selain dari faktor luas rumah, pencahayaan, ventilasi udara, kelembaban, sanitasi
lingkungan rumah, dan sebagainya. Rumah yang terlalu padat penghuninya
menyebabkan semakin mudahnya penularan penyakit diantara penghuni rumah
tersebut dan juga mengurangi privacy penghuni rumah, serta timbulnya perasaan
kurang nyaman.

Untuk Kota Palembang angka kepadatan hunian rumah adalah 4,4 yang berarti
bahwa setiap rumah dihuni oleh 4 orang. Angka tersebut sudah termasuk angka ideal.
(sumber: Profil Kesehatan Kota Palembang Tahun 2010).

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 18


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

2.3.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Golongan Umur dan Sex Ratio

Selanjutnya pada Tabel 2.8 terlihat bahwa jumlah penduduk terbesar merupakan usia
20-24 tahun yaitu 154.372 jiwa penduduk, terdiri dari 76.467 jiwa penduduk laki-laki
dan 77.905 jiwa perempuan. Jumlah penduduk produktif (15-64) berjumlah 792.874
jiwa menanggung sebanyak 323.695 jiwa penduduk bukan usia produktif dengan kata
lain angka beban ketergantungan di Kota ini pada tahun 2010 sekitar 2,45 atau satu
orang penduduk berusia produktif menanggung dua orang usia non produktif.

Tabel 2.8
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
di Kota Palembang pada Pertengahan Tahun 2010
Penduduk
Kelompok Umur Jumlah
Laki-Laki Perempuan
0–4 70.952 66.648 137.600
5–9 70.400 65.715 136.115
10 – 14 66.996 63.257 130.253
15 – 19 69.833 71.888 141.721
20 – 24 76.467 77.905 154.372
25 – 29 71.741 69.829 141.570
30 – 34 60.728 58.830 119.558
35 – 39 52.249 53.264 105.513
40 – 44 46.770 48.895 95.665
45 – 49 40.589 42.831 83.420
50 – 54 35.807 35.578 71.385
55 – 59 26.636 24.353 50.989
60 – 64 14.967 16.205 31.172
65 – 69 10.787 12.272 23.059
70 – 74 7.145 9.198 16.343
75+ 6.229 10.320 16.549
Jumlah 728.296 726.988 1.455.284
Sumber: Palembang Dalam Angka 2011

Angka sex ratio adalah perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan jumlah
penduduk perempuan pada suatu daerah. Pada tahun 2010, angka sex ratio (Rasio
jenis kelamin) Kota Palembang adalah sebesar 100,18% yang berarti bahwa jumlah
penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan.

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 19


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Untuk wilayah kecamatan, rasio jenis kelamin yang tertinggi terdapat di Kecamatan
Gandus sebesar 103,38%, sedangkan rasio terendah ada di Kecamatan Ilir Timur I
dengan angka rasio sebesar 94,39%. Rasio jenis kelamin di Kota Palembang dapat
dilihat pada komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin pada tabel 2.9.

Tabel 2.9
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut Kecamatan Tahun 2010
Jumlah Penduduk
No Kecamatan
Laki-laki Perempuan Jumlah Sex Ratio
1 Ilir Barat II 32.191 31.768 63.959 101,33
2 Gandus 29.086 28.135 57.221 103,38
3 Seberang Ulu I 81.669 81.075 162.744 100,73
4 Kertapati 40.494 39.732 80.226 101,92
5 Seberang Ulu II 46.245 46.031 92.276 100,46
6 Plaju 39.855 39.241 79.096 101,56
7 Ilir Barat I 62.655 62.002 124.657 101,05
8 Bukit Kecil 22.004 21.807 43.811 100,90
9 Ilir Timur I 33.702 35.704 69.406 94,39
10 Kemuning 40.782 41.879 82.661 97,38
11 Ilir Timur II 79.407 79.745 159.152 99,58
12 Kalidoni 49.914 49.824 99.738 100,18
13 Sako 41.386 41.275 82.661 100,27
14 Sematang Borang 16.246 15.961 32.207 101,79
15 Sukarami 69.585 69.513 139.098 100,10
16 Alang-alang Lebar 43.075 43.296 86.371 99,49
TOTAL 728.296 726.988 1.455.284 100,18
Sumber: Palembang Dalam Angka 2011

Tabel 2.10
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut Kelurahan
Luas Jumlah Penduduk 2010 (KDA 2011)
No Kecamatan Kelurahan Daerah
(Ha) Laki-Laki Perempuan Sex Ratio
1 Ilir Timur I 650,00 33.702 35.704 94,39
18 Ilir 16,00 1.037 1.095 94,70
16 Ilir 24,00 641 649 98,77
13 Ilir 8,20 1.836 1.775 103,44
14 Ilir 8,70 1.961 1.949 100,62

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 20


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Luas Jumlah Penduduk 2010 (KDA 2011)


No Kecamatan Kelurahan Daerah
(Ha) Laki-Laki Perempuan Sex Ratio
15 Ilir 22,80 2.511 2.785 90,16
17 Ilir 30,00 1.465 1.579 92,78
Kepandean Baru 12,20 936 1.092 85,71
20 Ilir I 161,05 5.679 6.034 94,12
Sei Pangeran 132,86 5.175 5.504 94,02
20 Ilir D-III 138,19 5.004 5.395 92,75
20 Ilir IV 96,00 7.457 7.847 95,03
2 Ilir Timur II 2.558,00 79.407 79.745 99,58
10 Ilir 31,00 2.202 2.157 102,09
11 Ilir 26,00 1.823 1.740 104,77
Kuto Batu 33,00 7.191 7.393 97,27
Lawang Kidul 324,00 6.264 6.182 101,33
3 Ilir 60,00 8.688 8.779 98,96
1 Ilir 89,00 2.906 2.886 100,69
Sungai Buah 139,00 7.053 7.509 93,93
2 Ilir 214,00 10.849 10.833 100,15
5 Iilir 256,00 5.791 5.720 101,24
Duku 421,00 8.458 8.547 98,96
9 Ilir 479,00 7.621 7.584 100,49
8 Ilir 486,00 10.561 10.415 101,40
3 Ilir Barat I 1.977,00 62.655 62.002 101,05
Bukit Lama 122,00 17.722 17.816 99,47
26 Ilir I 53,00 2.517 2.500 100,68
Lorok Pakjo 58,00 13.923 13.890 100,24
Demang Lebar
57,00 9.778 10.242 95,47
Daun
Bukit Baru 1.524,00 7.874 7.831 100,55
Siring Agung 163,00 10.841 9.723 111,50
4 Ilir Barat II 622,00 32.191 31.768 101,33
35 Ilir 33,00 5.570 5.495 101,36
32 Ilir 250,00 6.724 6.761 99,45
30 Ilir 71,00 10.191 10.007 101,84
Kemang Manis 100,00 3.024 2.942 102,79
29 Ilir 33,00 4.232 4.183 101,17
28 Ilir 68,00 956 911 104,94
27 Ilir 67,00 1.494 1.469 101,70
5 Seberang Ulu I 1.744,00 81.669 81.075 100,73

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 21


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Luas Jumlah Penduduk 2010 (KDA 2011)


No Kecamatan Kelurahan Daerah
(Ha) Laki-Laki Perempuan Sex Ratio
15 Ulu 81,00 13.189 12.810 102,96
1 Ulu 62,00 6.007 6.051 99,27
Tuan Kentang 44,00 5.747 5.653 101,66
2 Ulu 43,00 4.355 4.478 97,25
3/4 Ulu 301,00 9.850 9.676 101,80
5 Ulu 342,00 12.102 11.973 101,08
7 Ulu 80,00 8.853 8.648 102,37
8 Ulu 358,00 5.868 5.799 101,19
Silaberanti 390,00 9.393 9.451 99,39
9/10 Ulu 43,00 6.305 6.536 96,47
6 Seberang Ulu II 1.070,00 46.245 46.031 100,46
11 Ulu 25,00 7.129 6.829 104,39
12 Ulu 17,00 11.358 11.085 102,46
13 Ulu 100,00 8.279 8.273 100,07
14 Ulu 109,00 6.403 6.225 102,86
Tangga Takat 228,00 6.231 7.173 86,87
16 Ulu 394,00 2.937 2.811 104,48
Sentosa 197,00 3.908 3.635 107,51
7 Sukarami 5.429,00 69.585 69.513 100,10
Suka Bangun 360,00 8.713 8.778 99,26
Suka Jaya 540,00 19.840 19.598 101,23
Sukarami 540,00 8.873 9.245 95,98
Kebun Bunga 750,00 12.901 12.981 99,38
Talang Betutu 1.163,00 6.703 6.587 101,76
Sukodadi 789,00 8.013 7.950 100,79
Talang Jambe 1.287,00 4.542 4.374 103,84
8 Sako 1.804,00 41.386 41.275 100,27
Sukamaju 770,00 11.723 11.501 101,93
Sialang 291,00 9.637 9.907 97,27
Sako 230,00 16.633 16.561 100,43
Sako Baru 513,00 3.393 3.306 102,63
9 Bukit Kecil 992,00 22.004 21.807 100,90
Talang semut 431,00 3.379 3.668 92,12
22 Ilir 43,00 1.469 1.529 96,08
19 Ilir 76,00 2.182 1.420 153,66
23 Ilir 18,00 1.671 1.749 95,54
26 Ilir 345,00 5.220 5.335 97,84

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 22


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Luas Jumlah Penduduk 2010 (KDA 2011)


No Kecamatan Kelurahan Daerah
(Ha) Laki-Laki Perempuan Sex Ratio
24Ilir 79,00 8.083 8.106 99,72
10 Gandus 6.878,00 29.086 28.135 103,38
Pulo Kerto 3.491,00 5.904 5.690 103,76
Gandus 2.935,00 5.293 4.917 107,65
Karang Jaya 187,00 5.637 5.550 101,57
Karang Anyar 172,00 6.384 6.217 102,69
36 Ilir 93,00 5.868 5.761 101,86
11 Kemuning 900,00 40.782 41.879 97,38
Sekip Jaya 151,00 7.804 8.230 94,82
Pahlawan 158,00 6.218 6.661 93,35
20 Ilir D-II 200,00 7.463 7.472 99,88
Pipa Reja 121,00 8.218 8.163 100,67
Talang Aman 180,00 5.779 5.889 98,13
Ario Kemuning 90,00 5.300 5.464 97,00
12 Kalidoni 2.792,00 49.914 49.824 100,18
Sei Lais 802,00 5.889 5.870 100,32
Sei Selincah 554,00 9.652 9.558 100,98
Sei Selayur 638,00 9.242 9.286 99,53
Kalidoni 406,00 12.052 11.640 103,54
Bukit Sangkal 392,00 13.079 13.470 97,10
13 Plaju 1.517,00 39.855 39.241 101,56
Plaju Darat 337,00 6.600 6.320 104,43
Talang Putri 168,00 7.331 7.070 103,69
Komperta 459,00 1.811 1.582 114,48
Plaju Ilir 232,00 6.004 6.037 99,45
Talang Bubuk 111,00 3.872 3.985 97,16
Plaju Ulu 120,00 9.532 9.489 100,45
Bagus Kuning 90,00 4.705 4.758 98,89
14 Kertapati 4.308,00 40.494 39.732 101,92
Karya Jaya 1.608,00 4.106 4.060 101,13
Keramasan 804,00 5.201 5.005 103,92
Kemang Agung 160,00 10.043 9.834 102,13
Kemas Rindo 1.622,00 7.008 6.897 101,61
Ogan Baru 63,00 8.728 8.509 102,57
Kertapati 51,00 5.408 5.427 99,65
15. Sematang Borang 2.585,25 16.246 15.961 101,79
Lebung Gajah 193,70 9.905 9.962 99,43

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 23


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Luas Jumlah Penduduk 2010 (KDA 2011)


No Kecamatan Kelurahan Daerah
(Ha) Laki-Laki Perempuan Sex Ratio
Srimulya 568,50 4.096 3.848 106,44
Sukamulya 1.160,05 1.273 1.210 105,21
Karya Mulya 663,00 972 941 103,29
16. Alang-Alang Lebar 2.417,50 43.075 43.296 99,49
Srijaya 222,80 10.985 11.248 97,66
Karya Baru 760,55 11.234 11.306 99,36
Talang Kelapa 911,15 16.582 16.481 100,61
Alan-alang Lebar 523,00 4.274 4.261 100,31
Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2011

2.4. Pendidikan

Pendidikan masyarakat dan pengembangan sumber daya manusia yang


berkualitas merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam mendukung
kemajuan wilayah, termasuk dalam mendukung proses pembangunan sanitasi suatu
wilayah baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

Sarana pendidikan yang terdapat di Kota Palembang, baik negeri maupun swasta
pada tahun 2010/2011 antara lain 285 sekolah Taman Kanak-kanak (TK), 448 Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), 357 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), sebanyak 130 Sekolah Menengah Umum/Madrasah Aliyah
(SMU/MA) dan 54 Sekolah Menengah Kejuruan. Sarana untuk masing-masing
tingkatan sekolah, baik sekolah negeri maupun swasta, digunakan oleh sejumlah murid
yang mengalami perubahan jumlah dari tahun ke tahun. Selama tahun 2010/2011
terdapat murid TK sebanyak 15.510, murid SD/MI sebanyak 180.864 dan murid
SMP/MTs sebanyak 78.431, murid SMU/MA sebanyak 63.251 sedangkan murid SMK
berjumlah 24.463.

Sementara tenaga guru yang tersedia pada tahun 2010/2011 pada masing-
masing sekolah adalah Taman Kanak-kanak (TK) sebanyak 1.510 orang, SD/MI
sebanyak 9.135 orang, SMP/MTs sebanyak 5.531 orang, SMU/MA sebanyak 3.875
orang guru, serta guru SMK sebanyak 1.343.

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 24


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Gambaran mengenai keseimbangan murid dan guru tahun 2010/2011


ditunjukkan dengan rasio murid-guru dimana rasio murid guru TK adalah sebesar
10,27; rasio murid-guru untuk SD/MI dan SMP/MTs adalah masing-masing sebesar
19,80 dan 14,18; SMU/MA adalah sebesar 16,32, sedangkan untuk kejuruan sebesar
18,22.

Tabel 2.11
Sarana Pendidikan di Kota Palembang Tahun 2010
Jumlah Rasio Murid
No Tingkat Pendidikan
Sekolah Murid Guru : Guru
1 TK 285 15.510 1,510 10,27
2 SD/MI 448 180.864 9.135 19,80
3 SMP/MTs 357 78.431 5.531 14,18
4 SMU/MA 130 63.251 3.875 16,32
5 Kejuruan (SMK) 54 24.463 1.343 18,22
Sumber: Palembang Dalam Angka 2011

Tingkat pendidikan penduduk, dalam hal ini adalah angka melek huruf, masih
dipakai sebagai indikator tingkat kesejahteraan keluarga dalam kaitannya dengan
kemampuan keluarga dalam meningkatkan penghasilannya. Untuk Kota Palembang,
pada tahun 2008 Angka Melek Huruf mencapai 105,36%. Angka Partisipasi Kasar untuk
jenjang pendidikan SD/MI tahun 2008 yaitu 106,18%, untuk tingkat SMP/MTs sebesar
103,03% dan untuk tingkat SMA/MA sebesar 94,21%.

Menurut data dari Disdikpora Kota Palembang Tahun 2008, jumlah penduduk
laki-laki dan perempuan yang tidak pernah sekolah berjumlah 282.698 orang;
sedangkan yang tidak/belum tamat SD berjumlah 161.804 orang, yang tamat SD
berjumlah 154.505 orang, SLTP 208.649 orang, SLTA 181.344 orang, diploma 53.455
orang, yang tamat perguruan tinggi 27.214 orang.

Tabel 2.12
Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Prempuan Berusia 10 Tahun Keatas
Dirinci Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Tahun 2010

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 25


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

2.5. Kesehatan

Kesehatan pada dasarnya merupakan salah satu indikator keberhasilaan


pembangunan yang dianggap cukup signifikan, dimana tingkat kesehatan yang tinggi
akan mencerminkan tingkat kesejahteraan yang baik.

Untuk mewujudkan derajat kesehatan di kota Palembang yang optimal, haruslah


didukung oleh sumber daya manusia tenaga kesehatan, sarana dan prasarana
kesehatan, pembiayaan kesehatan yang memadai, serta kebijakan pembangunan
kesehatan untuk melaksanakan berbagai program yang dapat memberikan kontribusi
positif bagi kesehatan terutama bagi lingkungan dan perilaku masyarakat. Agar dapat
melaksanakan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di kota Palembang, saat ini
pemerintah telah melengkapi sarana dan prasarana kesehatan yang terdiri atas rumah
sakit, puskesmas, puskesmas pembantu klinik bersalin dan puskesmas keliling. Pada
tahun 2010, jumlah rumah sakit di Kota Palembang adalah sebanyak 26 unit, yaitu:
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palembang Bari yang terletak di Seberang Ulu, dan
rumah sakit swasta lainnya serta 39 unit Puskesmas, 70 Puskesmas Pembantu dan 20
unit puskesmas keliling. Selain itu terdapat 1 (satu) unit puskesmas terapung. Dengan
keberadaan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai, masyarakat dapat
menikmati pelayanan kesehatan secara optimal.

2.6. Sosial Masyarakat

Masyarakat Kota Palembang terbentuk dari beberapa suku asli dan para
pendatang, dengan kondisi seperti ini, di dalam menjalani kehidupan bermasyarakat,
selama ini tidak terjadi konflik yang serius dan menyebar seperti yang terjadi di
daerah-daerah lain di tanah air. Hal ini disebabkan tingginya rasa saling menghargai
dan menghormati satu sama lainnya. kondisi seperti ini modal dalam menciptakan
iklim yang kondusif bagi kegiatan pembangunan.

Sebagai kota maritim sejak zaman Sriwijaya dan sebagai ibukota provinsi, Kota
Palembang sejak dulu telah menjadi melting pot berbagai suku atau etnis dari manca
negara maupun dari dalam negeri sendiri, seperti Tionghoa (China), India, Arab (Timur
Tengah), Hindustan (India dan Pakistan), Jawa, Sunda, Padang, Bugis, Batak, Melayu;

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 26


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

dan suku-suku yang asli dari Sumatera Selatan seperti suku Palembang, Ogan,
Komering, Semendo, Pasemah, Gumay, Lintang, Musi Rawas, Meranjat, Kayuagung,
Ranau, Kisam, Panesak, dan lain-lain.

Adanya polarisasi permukiman berdasarkan kelompok etnis tertentu dan atau


adanya kelas sosial tertentu dapat membentuk proses sosial dan dinamika masyarakat,
baik yang sifatnya asosiatif maupun yang disasosiatif. Asosiatif dapat berupa bentuk
kerjasama antar mereka, sedangkan yang disasosiatif berupa kompetisi atau
persaingan termasuk di dalamnya konflik sosial. Dalam proses sosial ini dapat
melahirkan solidaritas sosial dalam bentuk tata nilai yang melembaga dalam
masyarakat sebagai himpunan pemahaman bersama atau shared understanding untuk
mengatasi berbagai perbedaan dalam masyarakat meski tidak tertulis maupun
kesenjangan sosial yang semakin melebar, sehingga hal ini merupakan potensi konflik
terhadap proses sosial tersebut. Potensi konflik inilah yang menjadi benih munculnya
kerusuhan di perkotaan, sehingga setiap kali kerusuhan yang menjadi sasaran adalah
daerah perkotaan.

Warga asli Palembang yang sering dikenal dengan istilah 'Wong Palembang'
mayoritas beragama Islam. Bahasa pengantar yang banyak dipergunakan antar suku
yaitu Bahasa Palembang yang berakar dari bahasa Melayu. Rumah adat Palembang
adalah rumah Limas, yang mengandung pengertian lima emas, ”Di mana emas
pertama hingga emas kelima merupakan simbol norma-norma masyarakat, yaitu
keanggunan dan kebenaran, rukun damai, sopan santun, aman sentosa, serta makmur
dan sejahtera.”

Kepercayaan dan agama penduduk Kota Palembang beragam, namun mayoritas


warga masyarakat memeluk agama Islam. Dari segi sarana tempat peribadatan, untuk
umat Islam, setiap tahun jumlahnya terus mengalami peningkatan, yaitu dari 551 unit
masjid pada tahun 2001 menjadi 603 unit pada tahun 2009. Jumlah ini paling banyak
terletak di wilayah Kelurahan Sukajaya sebanyak 23 masjid dan diikuti Kelurahan Sako
sebanyak 17 masjid, sedangkan jumlah Pesantren sebanyak 18 Pesantren dan paling
banyak terletak di wilayah Kelurahan 16 Ulu yaitu sebanyak 3 Pesantren. Jumlah
Langgar/Mushola sebanyak 691 langgar dan paling banyak terletak di wilayah

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 27


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Kelurahan Bukit Lama yaitu sebanyak 20 langgar diikuti Kelurahan 2 Ilir sebanyak 19
langgar.

Jumlah Gereja di Kota Palembang sebanyak 51 gereja, jumlah ini paling banyak
terletak di wilayah Kelurahan 8 Ilir yaitu sebanyak 4 gereja. Sedangkan jumlah pura
sebanyak 23 pura, jumlah ini paling banyak terletak di wilayah Kelurahan Duku yaitu
sebanyak 6 pura diikuti Kelurahan Kepandenan Baru dan Kelurahan 5 Ilir masing-
masing sebanyak 3 pura. Jumlah kelenteng/Vihara sebanyak 55 kelenteng, jumlah ini
paling banyak terletak di wilayah Kelurahan Lorok Pakjo yaitu sebanyak 8 kelenteng
dan diikuti Kelurahan Duku sebanyak 6 kelenteng.

Kehidupan beragama antar penganut agama yang berlainan di Kota Palembang


cukup baik dan dalam situasi rukun serta damai, dimana masing-masing tokoh agama
berperan aktif dalam usaha pembinaan kehidupan religius. Walaupun demikian
Pemerintah Kota masih perlu secara aktif memberikan dan meningkatkan pelayanan
kehidupan beragama dengan mengadakan bimbingan, membangun dan memelihara
sarana peribadatan bagi masing-masing agama; serta melakukan kerjasama dengan
elemen-elemen masyarakat dalam menyusun dan pelaksanaan program-program
pembangunan bidang agama.

Dilihat dari status sosial ekonomi masyarakat kota Palembang, cenderung


mengalami peningkatan. Secara umum pengeluaran perkapita penduduk dikota
Palembang dan propinsi Sumatera Selatan berkisar antara 500.000-1.000.000 rupiah
perbulan yang berarti pendapatan perkapita masyarakat sekarang ini masih rendah.
Mata pencaharian penduduk sebagian besar pedagang, nelayan, buruh, karyawan,
wiraswasta dan sebagian kecil adalah PNS,TNI/Polri, pensiunan dan lain sebagainya.
Penduduk usia angkatan kerja dikota Palembang sekitar 72.79% dari total penduduk
kota Palembang. Sejalan dengan pesatnya kemajuan pembangunan di kota Palembang,
tingkat pendidikan masyarakat juga semakin meningkat dan kualitas sumber daya
manusia secara umum sudah mulai menunjukkan perkembangan ke arah yang lebih
baik.

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 28


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Tabel 2.13
Jumlah Masyarakat Miskin di Kota Palembang Tahun 2010
Jumlah
No Kecamatan Puskesmas
Penduduk Masyarakat Miskin
1 Ilir Barat II Makrayu 77.387 18.144

2 Gandus Gandus 54.878 17.748

3 Seberang Ulu 1 1 Ulu 31.405 10.820


4 Ulu 57.236 15.821
7 Ulu 30.783 14.848
Pembina 28.012 8.412
OPI 20.927 4.953

4 Kertapati Keramasan 22.106 12.647


Kertapati 69.380 27.282

5 Seberang Ulu II Nagaswidak 33.295 28.612


Taman Bacaan 46.913 16.130

6 Plaju Plaju 86.801 23.626

7 Ilir Barat I Kampus 32.290 6.576


Pakjo 29.520 4.719
Padang Selasa 61.969 12.213
Sei Baung 23.679 4.877

8 Bukit Kecil 23 Ilir 20.161 1.837


Merdeka 29.052 4.512

9 Ilir Timur I Ariodilah 25.841 3.225


Dempo 34.361 14.419
Talang Ratu 16.218 4.351

10 Kemuning Basuki Rahmat 41.788 13.839


Sekip 44.182 15.594

11 Ilir Timur II 5 Ilir 28.173 10.112


11 Ilir 21.352 5.994

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 29


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Jumlah
No Kecamatan Puskesmas
Penduduk Masyarakat Miskin
Boom Baru 17.872 11.465
Kenten 39.609 17.978
Sabo Kingking 61.666 30.621

12 Kalidoni Bukit Sangkal 22.374 5.779


Kalidoni 32.031 12.133
Sei Selincah 30.902 13.511

13 Sako Multiwahana 70.021 18.556

14 Sematang Borong Sako 34.396 10.985

15 Sukarami Sosial 46.807 12.260


Sukarami 37.713 7.104
Talang Betutu 27.637 6.542

16 Alang-Alang Lebar Puntikayu 71.740 17.450

Jumlah 1.460.477 465.695


Sumber: Data Dasar Dinkes Tahun 2010

2.7. Perekonomian
2.7.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Salah satu indikator yang digunakan untuk menganalisa pertumbuhan ekonomi


adalah pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Laju pertumbuhan
ekonomi Kota Palembang yang tercermin dalam laju kenaikan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) rata-rata selama kurun waktu 2006-2010, atas dasar harga
konstan tahun 2000 dengan migas adalah sebesar 6,87% dan tanpa migas sebesar
8,22% per tahun. Laju pertumbuhan ini cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan
dengan rata-rata pertumbuhan PDRB Propinsi Sumatera Selatan, yaitu sebesar 4,14%
per tahun. Pertumbuhan masing-masing sektor ekonomi relatif bervariasi,
pertumbuhan tertinggi dialami oleh sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar
13,24%, diikuti dengan sektor Keuangan, persewaan dan jasa (8,52%) dan sektor

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 30


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

perdagangan, hotel dan restoran sebesar 8,38%. Sementara sektor pertambangan dan
penggalian merupakan sektor yang tidak memberikan kontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi Kota Palembang, mengingat sektor tersebut tidak berpotensi di
Kota Palembang. Adapun untuk lebih jelasnya mengenai nilai PDRB dan laju
pertumbuhan ekonomi Kota Palembang atas dasar harga konstan tahun 2000 untuk
periode tahun 2006-2010 dan, dapat dilihat pada tabel 2.14 dan 2.15.

Tabel 2.14
Produk Domestik Regional Bruto Kota Palembang Menurut Lapangan Usaha
(Atas Dasar Harga Konstan 2000)
Tahun 2006 – 2010
PDRB (ADHK 2000)
Lapangan Usaha
2006 2007 2008 2009 2010
1. Pertanian 110.439 116.094 120.337 124.093 126.951
2. Pertambangan & Penggalian 0 0 0 0 0
3. Industri Pengolahan 5.485.441 5.734.651 5.963.705 6.203.585 6.479.068
a. Industri Migas 1.907.981 1.876.308 1.907.981 1.908.152
b. Industri tanpa Migas 3.577.460 3.858.343 4.055.724 4.570.916
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 204.440 217.441 228.040 236.099 250.795
a. Listrik 162.392 171.923 178.448 196.048
b. Gas 7.969 8.665 9.522 10.520
c. Air Bersih 34.079 36.853 40.070 44.227
5. Bangunan 1.080.857 1.172.161 1.247.949 1.336.865 1.444.163
6. Perdagangan, Hotel &Restoran 2.795.938 3.022.420 3.276.507 3.367.981 3.592.542
7. Pengangkutan dan Komunikasi 1.741.812 1.952.723 2.195.547 2.479.961 2.751.036
8. Keuangan, Persewaan & Perusahaan 920.101 1.001.097 1.068.962 1.160.568 1.250.981
9. Jasa-jasa 1.434.767 1.539.369 1.659.064 2.033.752 2.157.818
PDRB dengan Migas 12.226.258 13.087.898 13.998.092 16.942.904 18.053.454
PDRB Tanpa Migas 10.263.311 11.151.255 12.090.111 15.044.463 16.145.302
Sumber : Indikator Ekonomi Kota Palembang Tahun 2010

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 31


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Tabel 2.15
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Palembang
Tahun 2006 – 2010
Pertumbuhan Rata-
No Sektor Ekonomi
2006 2007 2008 2009 2010 Rata

1. Pertanian 1,71 5,12 3,65 3,12 2,30 3,18


2. Pertambangan dan Penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0
3. Industri Pengolahan 3,79 4,54 3,99 4,02 4,44 4,16
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 9,54 6,36 4,87 3,53 6,22 6,10
5. Bangunan 8,70 8,45 6,47 7,12 8,03 7,75
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7,95 8,10 8,41 2,79 6,67 6,78
7. Pengangkutan dan Komunikasi 13,62 12,11 13,48 11,92 11,23 12,47
8. Keu, Psewaan, &Jasa Perusahaan 8,12 8,80 6,78 8,57 7,79 8,01
9. Jasa-Jasa 7,78 7,04 7,94 6,10 6,10 6,99
PDRB dengan Migas 6,95 7,10 6,98 5,64 6,60 6,65
PDRB tanpa Migas 8,42 8,49 7,73 6,47 7,37 7,70
Sumber: Palembang Dalam Angka, PDRB Kota Palembang, tahun 2011

2.7.2 Struktur Ekonomi

Perekonomian suatu wilayah sangat ditentukan oleh besarnya peranan sektor-


sektor ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa. Kontribusi sektor merupakan
cerminan dari perkembangan sektor-sektor dalam menciptakan PDRB setiap
kecamatan. Disamping itu, distribusi sektor dapat pula digunakan untuk melihat
pergeseran struktur perekonomian dan potensi dari masing-masing kecamatan.
Distribusi persentase PDRB secara sektoral menunjukkan peranan masing-masing
sektor dalam sumbangannya terhadap PDRB secara keseluruhan. Semakin besar
persentase suatu sektor semakin besar peranan sektor tersebut didalam
perkembangan ekonomi suatu wilayah, dengan kata lain dengan melihat distribusi
persentase dapat pula melihat struktur ekonomi suatu wilayah.

Dengan mengamati struktur perekonomian akan tampak sampai seberapa jauh


kekuatan ekonomi suatu wilayah. Indikator perekonomian makro semacam ini sangat
penting bagi pengambilan keputusan untuk mengarahkan sasaran kebijakan
pembangunan dimasa yang akan datang. Semakin besar persentase suatu sektor yang

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 32


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

terbentuk semakin besar pula pengaruh sektor tersebut dalam perkembangan


ekonomi suatu wilayah/kota.

Peranan sektor industri pengolahan di Kota Palembang selama periode 2004-


2008 masih merupakan penyumbang terbesar dengan rata–rata kontribusinya sebesar
39,35%. Pada tahun 2002 peranan sektor ini sebesar 43,65% yang merupakan jumlah
terbesar, namun hingga tahun 2008 peranan sektor ini relatif menurun walaupun tetap
mendominasi dengan jumlah sebesar 37,23%. Peranan terbesar kedua dalam
pembentukan PDRB Kota Palembang adalah sektor perdangan, hotel dan restoran
dengan jumlah kontribusi rata–rata sebesar 19,96%. Selama periode 2004-2008,
kontribusi sektor ini terus mengalami peningkatan, dimana pada awal tahun
pengamatan (tahun 2004) kontribusinya sebesar 19,44%, meningkat menjadi 20,46%
pada tahun 2008. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor perdagangan, hotel dan
restoran menunjukkan tingkat perkembangan yang baik, dalam pengertian setiap
tahun kontribusinya semakin meningkat.

Kedua sektor tersebut hingga tahun 2008 masih memegang peranan yang besar
dalam pembentukan total PDRB di sebagian besar kecamatan-kecamatan di Kota
Palembang. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan Kota Palembang masih
menggantungkan perekonomiannya pada sektor industri pengolahan serta sektor
perdagangan, hotel dan restoran. Namun dalam memperkuat perkembangan ekonomi
Kota Palembang kedua sektor tersebut ditunjang pula oleh sektor pengangkutan dan
komunikasi dan sektor jasa-jasa. Bila dilihat dari besarnya sumbangan masing-masing
sektor ekonomi dalam membentuk PDRB, maka Kota Palembang bertumpu pada
empat sektor ekonomi, yaitu sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel
dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi dan sektor jasa-jasa. Keempat
sektor ini memberikan kontribusi terhadap PDRB rata-rata di atas 80% tiap tahunnya,
baik dengan migas maupun tanpa migas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
2.16.

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 33


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

Tabel 2.16
Distribusi Persentase PDRB Kota Palembang Dengan Migas
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2004-2008
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006r) 2007*) 2008**)
1. PERTANIAN 0,91 0,83 0,79 0,77 0,75
a. Tanaman Bahan Makanan 0,19 0,18 0,17 0,16 0,15
b. Tanaman Perkebunan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 0,38 0,37 0,36 0,35 0,35
d. Kehutanan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
e. Perikanan 0,34 0,27 0,26 0,26 0,24
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006r) 2007*) 2008**)
a. Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
b. Pertambangan tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
c. Penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 41,68 40,38 39,19 38,25 37,23


a. Industri Migas 16,06 14,80 13,63 12,51 11,91
1. Pengilangan Minyak Bumi 16,06 14,80 13,63 12,51 11,91
2. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
b. Industri Tanpa Migas 25,62 25,58 25,56 25,74 25,32
1. Makanan. Minuman & Tembakau 8,69 8,68 8,79 8,90 8,72
2. Tekstil, Brg Kulit & Alas kaki 0,51 0,51 0,51 0,51 0,50
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 0,98 0,92 0,87 0,82 0,76
4. Kertas dan Barang Cetakan 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
5. Pupuk, Kimia & Brg, dari Karet 15,14 15,16 15,08 15,20 15,04
6. Semen & Brg, Galian bukan logam 0,14 0,15 0,16 0,16 0,16
7. Logam Dasar Besi & Baja 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
8. Alat Angk, Mesin & Peralatannya 0,14 0,13 0,13 0,12 0,12
9. Barang lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 1,42 1,43 1,46 1,47 1,42
a. Listrik 1,11 1,13 1,16 1,15 1,11
b. Gas 0,05 0,06 0,06 0,06 0,06
c. Air Bersih 0,26 0,24 0,24 0,25 0,25

5. BANGUNAN 7,52 7,60 7,72 7,82 7,79

6. PERDAG, HOTEL & RESTORAN 19,44 19,79 19,97 20,16 20,46


a. Perdag, Besar & Eceran 17,02 17,18 17,32 17,42 17,60

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 34


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

b. Hotel 0,27 0,26 0,25 0,26 0,29


c. Restoran 2,15 2,36 2,41 2,48 2,56

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 10,94 11,71 12,44 13,02 13,71


a. Pengangkutan 7,87 8,15 8,51 8,66 8,53
1. Angkutan Rel 0,18 0,16 0,16 0,14 0,14
2. Angkutan Jalan Raya 3,70 3,89 4,19 4,32 4,20
3. Angkutan Laut 1,30 1,34 1,36 1,36 1,36
4. Angk. Sungai. Danau & Penyebrangan 0,32 0,31 0,30 0,29 0,28
5. Angkutan Udara 1,13 1,18 1,23 1,27 1,32
6. Jasa Penunjang Angkutan 1,25 1,26 1,27 1,27 1,23
b. Komunikasi 3,07 3,56 3,93 4,37 5,18
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006r) 2007*) 2008**)
1. Pos dan Telekomunikasi 3,03 3,53 3,90 4,33 5,14
2. Jasa Penunjang Komunikasi 0,03 0,03 0,03 0,04 0,04

8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA


6,35 6,50 6,57 6,68 6,67
PERUSAHAAN
a. Bank 0,60 0,64 0,68 0,73 0,69
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 0,07 0,07 0,07 0,06 0,06
c. Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
d. Sewa Bangunan 4,96 5,06 5,09 5,14 5,17
e. Jasa Perusahaan 0,72 0,73 0,74 0,74 0,75

9. JASA-JASA 11,74 11,76 11,85 11,85 11,97


a. Pemerintahan Umum 6,35 6,26 6,17 6,20 6,26
1. Adm, Pemerintah & Pertahanan 6,35 6,26 6,17 6,20 6,26
2. Jasa Pemerintah lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
b. Swasta 5,38 5,51 5,68 5,65 5,70
1. Sosial Kemasyarakatan 1,70 1,73 1,80 1,83 1,95
2. Hiburan & Rekreasi 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
3. Perorangan & Rumahtangga 3,61 3,70 3,80 3,73 3,67

JUMLAH 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00


Sumber : PDRB Kota Palembang, 2008.

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa berdasarkan struktur ekonomi yang
ditinjau dari peranan masing-masing sektor dalam pembentukan PDRB, selama 5 (lima)
tahun terakhir (2004-2008) dapat diketahui bahwa peranan sektor primer sangat kecil

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 35


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

dan cenderung tetap. Peranan sektor primer yang terdiri dari sektor pertanian dan
sektor pertambangan dan penggalian dalam pembentukan PDRB (ADHK 2000) dengan
migas pada tahun 2004 dan tahun 2008 masing-masing hanya sebesar 0,69% dan
0,50%. Sedangkan, sektor sekunder yang meliputi kegiatan industri pengolahan, listrik,
gas dan air bersih serta sektor bangunan adalah sebesar 54,99% (tahun 2004) dan
meningkat menjadi 58,79% (tahun 2008). Selanjutnya peranan sektor tersier yang
terdiri dari sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan
komunikasi, sektor keuangan, persewaan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa adalah
sebesar 44,32% (tahun 2004) dan 40,71% (tahun 2008), atau mengalami penurunan
sebesar 3,61% selama kurun waktu 5 tahun.

2.8. Visi dan Misi Kota


2.8.1 Visi Kota

Sesuai dengan visi dan misi dari Walikota Palembang yang terpilih melalui pilkada
langsung Kota Palembang tahun 2008, maka visi pembangunan Kota Palembang
sampai dengan tahun 2013, adalah: “Palembang Kota Internasional, Sejahtera dan
Berbudaya 2013”

2.8.2 Misi Kota

Untuk mewujudkan visi Kota Palembang tersebut, disusun misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas, sehat, bermoral,
berbudaya serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Meningkatkan kesejahteraan dan peran serta masyarakat dalam pembangunan
3. Meningkatkan sarana dan prasarana perkotaan sesuai rencana tata ruang yang
berkelanjutan
4. Meningkatkan pertumbuhan perekonomian melalui peningkatan jejaring kerja
antar daerah baik dalam negeri maupun luar negeri.
5. Melanjutkan reformasi birokrasi baik secara kultural maupun struktural untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 36


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

6. Meningkatkan keamanan, ketertiban masyarakat secara adil dan merata serta


mendorong terlaksananya penegakan hukum
7. Melestarikan sumber daya alam, lingkungan hidup, warisan sejarah dan budaya

2.9. Institusi dan Organisasi Pemda


Institusi di Kota Palembang merupakan suatu komponen yang sangat penting
dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan. Struktur organisasi perangkat
daerah di Kota Palembang telah diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41
Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Adapun Peraturan Daerah Kota
Palembang yang terkait dengan kelembagaan perangkat daerah adalah:
1) Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kota Palembang, Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palembang dan Staf Ahli Walikota.
2) Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Palembang
3) Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Palembang
4) Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan
5) Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 12 Tahun 2008
6) Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pembentukan
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Palembang.
Berdasarkan peraturan daerah tersebut diatas, secara garis besar kelembagaan
Pemerintah Kota Palembang dapat digambarkan sebagai berikut:
- Walikota/Wakil Walikota sebagai pucuk pimpinan eksekutif di Pemerintah Kota
Palembang, dibantu oleh:
- 1 Sekretaris Daerah Kota Palembang
- 4 Asisten, yaitu Asisten Pemerintahan, Asisten Perekonomian dan Pembangunan,
Asisten Administrasi Umum, Asisten Kesejahteraan Rakyat
- 4 Staf Ahli Walikota
- 47 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), terdiri atas:

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 37


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

1) Sekretariat Daerah Kota


2) Inspektorat
3) Bappeda
4) Pelaksana Harian Badan Narkotika Kota
5) Satuan Polisi Pamong Praja
6) Sekretariat DPRD
17 Dinas Daerah, yaitu:
7) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
8) Dinas Kesehatan
9) Dinas Sosial
10) Dinas Tenaga Kerja
11) Dinas Perhubungan
12) Dinas Komunikasi dan Informatika
13) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
14) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
15) Dinas PU Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air
16) Dinas PU Cipta Karya dan Perumahan
17) Dinas Tata Kota
18) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
19) Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehitanan
20) Dinas Pendapatan Daerah
21) Dinas Kebersihan
22) Dinas Penyelamat Bahaya Kebakara
23) Dinas Penerangan Jalan, Pertamanan dan Pemakaman
8 Lembaga Teknis Daerah (Badan/RSUD), yaitu:
24) Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
25) Badan Lingkungan Hidup
26) Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah
27) Badan Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi
28) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan
29) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 38


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

30) Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat


31) RSUD Bari
16 Kecamatan, yaitu:
32) Kecamatan Ilir Barat II
33) Kecamatan Gandus
34) Kecamatan Seberang Ulu I
35) Kecamatan Kertapati
36) Kecamatan Seberang Ulu II
37) Kecamatan Plaju
38) Kecamatan Ilir Barat I
39) Kecamatan Bukit Kecil
40) Kecamatan Ilir Timur I
41) Kecamatan Kemuning
42) Kecamatan Ilir Timur II
43) Kecamatan Kalidoni
44) Kecamatan Sako
45) Kecamatan Sematang Borang
46) Kecamatan Sukarami
47) Kecamatan Alang-Alang Lebar

Bagan berikut menggambarkan Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kota


Palembang secara garis besar dilengkapi dengan garis komando, garis koordinasi dan
garis pertanggungjawaban antar organisasi.

2.10 Tata Ruang Wilayah Kota Palembang


2.10.1 Tujuan Penataan Ruang Kota Palembang

Dengan mempertimbangkan Visi dan Misi Kota Palembang yang berkaitan


dengan aspek penataan ruang, maka tujuan penataan ruang Kota Palembang adalah
mewujudkan ruang wilayah kota yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan
melalui pemerataan pertumbuhan, pelayanan dan keserasian perkembangan kegiatan
pembangunan antar wilayah dengan mewujudkan pemanfaatan ruang yang efisien,

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 39


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

serasi dan seimbang, sesuai dengan kebutuhan pembangunan berbasis sumber daya
alam dan kemampuan daya dukung wilayah.

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palembang, pada dasarnya berfungsi sebagai
matra ruang dalam rencana strategis dan program pembangunan Kota Palembang.
Oleh karena itu, perumusan konsep pengembangan wilayah tetap mengacu pada
tujuan, sasaran serta arah pembangunan jangka panjang yang telah ditetapkan dalam
rencana strategis yang menyebutkan bahwa titik berat pembangunan wilayah Kota
Palembang dalam jangka panjang adalah dalam bidang ekonomi dengan sasaran
utama menciptakan struktur perekonomian daerah yang seimbang antar sektor
perdagangan dan jasa, industri dengan sektor-sektor lainnya serta menciptakan
struktur ruang yang mendukung perkembangan ekonomi kota secara keseluruhan.

Mengacu pada arah pembangunan jangka panjang, maka tujuan pengembangan


wilayah Kota Palembang adalah :

 Mendukung visi Kota Palembang sebagai “Palembang Kota Internasional,


Sejahtera dan Berbudaya 2013”. Secara lebih spesifik, dengan
mempertimbangkan pada kondisi dan permasalahan wilayahnya maka Kota
Palembang diarahkan pada pencapaian sebagai Kota Metropolitan dan Kota
Tepian (Sungai).
 Mewujudkan struktur tata ruang yang seimbang dan optimal dengan
memperhatikan arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya, sistem
kota-kota, sistem prasarana wilayah dan kawasan tertentu.
 Memperkecil kesenjangan perkembangan antar wilayah melalui pemerataan
pertumbuhan dan pembangunan wilayah.
 Menciptakan kelestarian lingkungan hidup dengan senantiasa mempertimbangkan
keseimbangan ekologis

2.10.2 Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Kota Palembang

Rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang Kota Palembang tercakup dalam
rencana sistem pusat-pusat pelayanan sebagai berikut:

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 40


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

A. Pembagian Pusat-Pusat Pelayanan atau Wilayah Pengembangan (WP)

Wilayah Pengembangan (WP) ini secara konsepsual akan menjadi pusat fungsi
pelayanan bagi kawasan sekitarnya yang cenderung mempunyai hirarki di bawah WP
yaitu Unit Development (UD). Perkembangan Kota tidak langsung menyatu dengan
pusat kota, tetapi cenderung akan membentuk satelit pada tiap WP. Lama-kelamaan
WP yang terpisah-pisah berdasarkan fungsinya akan dapat menyatu dan membentuk
Kota yang lebih besar dan kompak.

Gambar 2.3
Konsep Skematik Pembagian Wilayah Pengembangan (WP) dan Unit Development

B. Wilayah Pengembangan (WP) Kota Palembang

Sebagai dasar dalam penyusunan struktur ruang, wilayah Kota Palembang akan
dibagi dalam perwilayahan pembangunan yang didasarkan pada :
1. Luasan wilayah Kota Palembang, sehingga dalam pemanfaatan dan pengendalian
pemanfaatan ruang dapat efisien dan efektif;

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 41


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

2. Karakteristik wilayah yang berbeda dan mempunyai ciri khas tertentu;


3. Perbedaan perkembangan wilayah, sehingga dibutuhkan penanganan dan
perhatian yang berbeda antar setiap wilayah, sehingga tujuan pemerataan dan
pembangunan wilayah dapat dicapai; dan
4. Tingkat aksesibilitas antar wilayah dikaitkan dengan wilayahnya yang merupakan
perairan, sehingga terbentuk kesatuan wilayah dalam sistem perwilayahan
pembangunan.

Adapun pembagian wilayah pengembangan Kota Palembang adalah :

1) Wilayah Pembangunan (WP) Pusat Kota sebagai Pusat Pelayanan Kota dan
diarahkan agar mempunyai fungsi utama sebagai:
 Kawasan Central Businsess District/CBD
 Kawasan pusat perkantoran
 Kawasan pusat kegiatan perdagangan dan jasa di Kota Palembang skala
regional (Nasional dan Internasional)
 Kawasan pusat kegiatan pariwisata
 Kawasan kegiatan pendidikan
 Kawasan permukiman dengan intensitas tinggi dan mengarah pada
bangunan vertikal
2) Wilayah Pembangunan (WP) Alang-alang Lebar sebagai Sub Pusat Pelayanan
Kota dan diarahkan agar mempunyai fungsi utama sebagai:
 Kawasan pengembangan permukiman terutama permukiman dan
perumahan skala besar.
 Kawasan perdagangan dan jasa skala kota dan regional
3) Wilayah Pembangunan (WP) Sukarami sebagai Sub Pusat Pelayanan Kota, dan
diarahkan agar berfungsi utama sebagai:
 Kawasan perdagangandan jasa skala kota dan regional.
 Kawasan pengembangan perumahan dan permukiman
 Kawasan khusus bandara.
 Kawasan khusus militer (TNA AU)

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 42


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

 Kawasan Pengembangan industri ringan dan non polutan serta pergudangan


 Kawasan Pengembangan pertanian dan peternakan
4) Wilayah Pembangunan (WP) Jakabaring sebagai Pusat Pelayanan Kota dan dan
diarahkan agar mempunyai fungsi utama sebagai:
 Pusat perdagangan dan jasa skala regional
 Pengembangan perumahan dan permukiman
 Pusat kegiatan olah raga
 Pusat perkantoran
 Pusat pendidikan
5) Wilayah Pembangunan (WP) Kertapati sebagai Pusat Pelayanan Kota dan
diarahkan agar mempunyai fungsi utama sebagai:
 Kawasan industri non polutif dan pergudangan
 Kawasan permukiman
 Kawasan perdagangan dan jasa
6) Wilayah Pembangunan (WP) Gandus sebagai Sub Pusat Pelayanan Kota dan
diarahkan agar mempunyai fungsi utama sebagai:
 Kawasan pertanian dan pariwisata (Agropolitan dan Agrowisata)
 Kawasan pengembangan permukiman
 Kawasan khusus Militer
 Kawasan perdagangan dan jasa skala lokal
7) Wilayah Pembangunan (WP) Plaju sebagai Sub Pusat Pelayanan Kota dan
diarahkan agar mempunyai fungsi utama sebagai:
 Kawasan industri polutif, terutama Migas
 Kawasan perdagangan dan jasa
 Kawasan permukiman
 Kawasan pariwisata
8) Wilayah Pembangunan (WP) Lemabang sebagai Sub Pusat Pelayanan Kota dan
diarahkan agar mempunyai fungsi sebagai:
 Kawasan industri berat/polutan
 Kawasan perdagangan dan jasa

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 43


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

 Kawasan permukiman
 Kawasan pariwisata
9) Wilayah Pembangunan (WP) Sako sebagai Sub Pusat Pelayanan Kota
 Kawasan perumahan dan permukiman
 Kawasan pengembangan pertanian
 Kawasan perdagangan dan jasa

Selengkapnya tentang konsep skematik wilayah pengembangan Kota Palembang


dapat dilihat pada Gambar dan Tabel berikut :

Gambar 2.4
Konsep Skematik Pembagian Wilayah Pengembangan (WP)

Tabel 2.17
Pembagian Wilayah Pengembangan (WP)
KELURAHAN
NO WP KECAMATAN LUAS (Ha) FUNGSI UTAMA
NO NAMA KELURAHAN

1 Pusat Kota 1 Karang Jaya Gandus 208,28 1. Central Business District (CBD)
(56 Kelurahan) 2 Karang Anyar Gandus 257,31
2. Pariwisata
3 36 Ilir Gandus 61,63
3. Perdagangan dan Jasa
4 27 Ilir Ilir Barat II 9,78
4. Permukiman
5 28 Ilir Ilir Barat II 17,48
5. Perkantoran
6 29 Ilir Ilir Barat II 29,78
6. Pendidikan
7 30 Ilir Ilir Barat II 133,17
8 32 Ilir Ilir Barat II 76,42
9 35 Ilir Ilir Barat II 94,37

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 44


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

KELURAHAN
NO WP KECAMATAN LUAS (Ha) FUNGSI UTAMA
NO NAMA KELURAHAN

10 Kemang Manis Ilir Barat II 50,71


11 Bukit Lama IB I 490,45
12 Lorok Pakjo IB I 307,11
13 26 Ilir D1 IB I 57,17
14 Sei Pangeran IT I 82,60
15 Kepandean Baru IT I 37,95
16 16 Ilir IT I 24,30
17 13 Ilir IT I 15,19
18 14 Ilir IT I 9,84
19 15 Ilir IT I 28,80
20 17 Ilir IT I 48,07
21 18 Ilir IT I 13,47
22 20 Ilir D. I IT I 102,89
23 20 Ilir D.III IT I 66,78
24 20 Ilir D.IV IT I 75,14
25 Lawang Kidul IT II 117,20
26 Kuto Baru IT II 45,22
27 11 Ilir IT II 18,10
28 10 Ilir IT II 12,12
29 9 Ilir IT II 98,44
30 8 Ilir IT II 332,76
31 1 Ilir IT II 495,42
32 Duku IT II 186,09
33 Talang Semut Bukit Kecil 46,99
34 19 Ilir Bukit Kecil 35,67
35 22 Ilir Bukit Kecil 8,97
36 23 Ilir Bukit Kecil 11,48
37 24 Ilir Bukit Kecil 86,54
38 26 Ilir Bukit Kecil 31,81
39 20 Ilir D. II Kemuning 102,47
40 Pipareja Kemuning 175,00
41 Ario Kemuning Kemuning 93,29
42 Sekip Jaya Kemuning 122,64
43 Talang Aman Kemuning 106,73
44 Pahlawan Kemuning 90,79
45 1 Ulu SU I 81,68
46 2 Ulu SU I 32,05

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 45


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

KELURAHAN
NO WP KECAMATAN LUAS (Ha) FUNGSI UTAMA
NO NAMA KELURAHAN

47 3/4 Ulu SU I 93,85


48 5 Ulu SU I 130,42
49 7 Ulu SU I 64,16
50 9/10 Ulu SU I 48,77
51 11 Ulu SU II 38,67
52 12 Ulu SU II 31,84
53 13 Ulu SU II 37,94
54 14 Ulu SU II 120,81
55 Tangga Takat SU II 165,95
56 Demang Lebar Daun Ilir Barat I 297,33

Luas Pusat Kota 5.659,86


2 Alang2 Lebar 1 Srijaya Alang-Alang Lebar 222,71 1. Perrmukiman

(6 Kelurahan) 2 Karya Baru Alang-Alang Lebar 702,97 2. Perdagangan dan jasa skala kota dan
regional
3 Talang Kelapa Alang-Alang Lebar 944,93
4 Alang-Alang Lebar Alang-Alang Lebar 686,22

5 Bukit Baru Ilir Barat I 2.703,74


6 Siring Agung Ilir Barat I 1.731,37
Luas Alang2 Lebar 6.991,93
3 Sukarami 1 Kebon Bunga Sukarami 592,91 1. Perrmukiman
(7 Kelurahan) 2 Talang Betutu Sukarami 1.975,67 2. Perdagangan dan jasa skala kota dan
regional
3 Suka Bangun Sukarami 216,15 3. Pertanian
4 Sukarami Sukarami 499,44 4. Industri (Non Polutan) dan
pergudangan, radius dengan TPA
5 Suka Jaya Sukarami 861,12 5. Bandara
6 Sukadadi Sukarami 502,50 6. Militer
7 Talang Jambe Sukarami 505,90
Luas Sukarami 5.153,69
4 Jakabaring 1 Tuang Kentang SU I 34,11 1. Perdagangan dan jasa skala lokal dan
regional
(6 Kelurahan) 2 8 Ulu SU I 170,97 2. Permukiman
3 15 Ulu SU I 617,44 3. Perkantoran
4 Silaberanti SU I 410,48 4. Sarana Umum (Sport Centre
Internasional)
5 16 Ulu SU II 375,71 5. Pendidikan
6 Plaju Darat Plaju 343,74
Luas Jakabaring 1.952,44
5 Kertapati 1 Karya Jaya Kertapati 1.904,23 1. Perdagangan dan jasa skala lokal dan
regional
(6 Kelurahan) 2 Keramasan Kertapati 1.546,00 2. Permukiman

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 46


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

KELURAHAN
NO WP KECAMATAN LUAS (Ha) FUNGSI UTAMA
NO NAMA KELURAHAN

3 Kemang Agung Kertapati 324,18 3. Industri


4 Kemas Rindo Kertapati 209,74
5 Ogan Baru Kertapati 236,80
6 Kertapati Kertapati 84,85
Luas Kertapati 4.305,81
6 Gandus 1 Pulo Kerto Gandus 1.784,35 1. Pariwisata
(2 Kelurahan) 2 Gandus Gandus 2.496,25 2. Permukiman
3. Pertanian
4. Militer
5. Perdagangan dan Jasa
Luas Gandus 4.280,60
7 Plaju 1 Talang Putri Plaju 136,85 1. Perdagangan dan jasa
(7 Kelurahan) 2 Komperta Plaju 505,54 2. Industri
3 Plaju Ilir Plaju 53,65 3. Permukiman
4 Talang Bubuk Plaju 123,28 4. Pariwisata
5 Plaju Ulu Plaju 51,59
6 Bagus Kuning Plaju 178,05
7 Sentosa SU II 188,96
Luas Plaju 1.237,92
8 Lemabang 1 2 Ilir IT II 235,14 1. Perdagangan dan jasa
(9 Kelurahan) 2 3 Ilir IT II 118,04 2. Permukiman
3 5 Ilir IT II 72,44 3. Pariwisata
4 Sungai Buah IT II 110,01 4. Industri
5 Kalidoni Kalidoni 401,35
6 Bukit Sangkal Kalidoni 449,76
7 Sei Selayur Kalidoni 313,11
8 Sei Lais Kalidoni 706,58
9 Sei Selincah Kalidoni 1.206,16
Luas Lemabang 3.612,58
9 Sako 1 Sukamaju Sako 501,89 1. Perdagangan dan jasa
(8 Kelurahan) 2 Sialang Sako 133,87 2. Permukiman
3 Sako Sako 1.108,77 3. Pertanian
4 Sako Baru Sako 501,30
5 Lebonggajah Sematang Borang 179,35
6 Karya Mulya Sematang Borang 663,00

7 Srimulya Sematang Borang 500,04


8 Sukamulya Sako 1.908,13

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 47


Pokja Sanitasi Kota Palembang
Buku Putih Sanitasi Kota Palembang

KELURAHAN
NO WP KECAMATAN LUAS (Ha) FUNGSI UTAMA
NO NAMA KELURAHAN

Luas Sako 5.496,35


LUAS TOTAL 38.691,18

Sumber : RTRW Kota Palembang Tahun 2004-2014

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP - 2010) II- 48


Pokja Sanitasi Kota Palembang

Anda mungkin juga menyukai