Anda di halaman 1dari 5

Sari Pediatri, Vol. 4, No.

Sari Pediatri, Vol.2,4,September 2002: 782002


No. 2, September - 82

Asma pada Anak


Arwin AP Akib

Asma pada anak mempunyai berbagai aspek khusus yang umumnya berkaitan dengan
proses tumbuh dan kembang seorang anak, baik pada masa bayi, balita, maupun anak
besar. Peran atopi pada asma anak sangat besar dan merupakan faktor terpenting yang
harus dipertimbangkan dengan baik untuk diagnosis dan upaya penatalaksanaan.
Mekanisme sensitisasi terhadap alergen serta perkembangan perjalanan alamiah penyakit
alergi dapat memberi peluang untuk mengubah dan mencegah terjadinya asma melalui
kontrol lingkungan dan pengobatan pada seorang anak. Pendidikan pada pasien dan
keluarga merupakan unsur penting penatalaksanaan asma pada anak yang bertujuan
untuk meminimalkan morbiditas fisis dan psikis serta mencegah disabilitas. Upaya
pengobatan asma anak tidak dapat dipisahkan dari pemberian kortikosteroid yang
merupakan anti-inflamasi terpilih untuk semua jenis dan tingkatan asma. Pemberian
kortikosteroid topikal melalui inhalasi memberikan hasil sangat baik untuk mengontrol
asma tanpa pengaruh buruk, walaupun pada anak kecil tidak begitu mudah untuk
dilakukan sehingga masih memerlukan alat bantu inhalasi.

Kata kunci: reaksi inflamasi, allergic march, mengi, relievers controllers

A sma merupakan penyakit kronik tersering


pada anak dan masih tetap merupakan
masalah bagi pasien, keluarga, dan bahkan
para klinisi dan peneliti asma. Mengacu pada data
asma diharapkan dapat membawa perbaikan dalam
penatalaksanaan asma.

epidemiologi Amerika Serikat pada saat ini di- Patogenesis


perkirakan terdapat 4-7% (4,8 juta anak) dari seluruh
populasi asma. Selain karena jumlahnya yang banyak, Reaksi inflamasi
pasien asma anak dapat terdiri dari bayi , anak, dan
remaja, serta mempunyai permasalahan masing-masing Patogenesis asma dapat diterangkan secara sederhana
dengan implikasi khusus pada penatalaksanaannya. sebagai bronkokonstriksi akibat proses inflamasi yang
Pengetahuan dasar tentang masalah sensitisasi alergi terjadi terus-menerus pada saluran napas. Karena itu
dan inflamasi khususnya, telah banyak mengubah sikap pemberian anti-inflamasi memegang peranan penting
kita terhadap pengobatan asma anak, terutama tentang pada pengobatan dan kontrol asma. Terlihat bahwa
peran anti-inflamasi sebagai salah satu dasar pengo- setelah pemberian inhalasi kortikosteroid akan terjadi
batan asma anak. Oleh karena itu pengertian yang penurunan bermakna sel inflamasi dan pertanda
lebih baik tentang peran faktor genetik, sensitisasi dini permukaan sel pada sediaan bilas dan biopsi bron-
oleh alergen dan polutan, infeksi virus, serta masalah koalveolar. Pemberian bronkodilator saja tidak dapat
lingkungan sosioekonomi dan psikologi anak dengan mengatasi reaksi inflamasi dengan baik.
Pada tingkat sel tampak bahwa setelah terjadi
pajanan alergen serta rangsang infeksi maka sel mast,
Alamat Korespondensi: limfosit, dan makrofag akan melepas faktor kemotaktik
Dr. Arwin A.P. Akib, Sp.A(K)
Subbagian Alergi-Imunologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM.
yang menimbulkan migrasi eosinofil dan sel radang
Jl. Salemba no. 6 Jakarta 10430. lain. Pada tingkat molekul terjadi pelepasan berbagai
Telepon: 021-3161144 Fax.: 021-3907743. mediator serta ekspresi serangkaian reseptor permukaan

78
Sari Pediatri, Vol. 4, No. 2, September 2002

oleh sel yang saling bekerjasama tersebut yang akan telah kita ketahui bahwa diagnosis asma pada anak
membentuk jalinan reaksi inflamasi. Pada orkestrasi tidak selalu mudah untuk ditegakkan. Beberapa kriteria
proses inflamasi ini sangat besar pengaruh sel Th2 diagnosis untuk itu selalu mempunyai berbagai
sebagai regulator penghasil sitokin yang dapat memacu kelemahan, tetapi umumnya disepakati bahwa hiper
pertumbuhan dan maturasi sel inflamasi alergi. Pada reaktivitas bronkus tetap merupakan bukti objektif
tingkat jaringan akan tampak kerusakan epitel serta yang perlu untuk diagnosis asma, termasuk untuk asma
sebukan sel inflamasi sampai submukosa bronkus, dan pada anak.
mungkin terjadi rekonstruksi mukosa oleh jaringan Gejala klinis utama asma anak pada umumnya
ikat serta hipertrofi otot polos. adalah mengi berulang dan sesak napas, tetapi pada
anak tidak jarang batuk kronik dapat merupakan satu-
Sensitisasi satunya gejala klinis yang ditemukan. Biasanya batuk
kronik itu berhubungan dengan infeksi saluran napas
Berbagai penelitian asma pada anak memperlihatkan atas. Selain itu harus dipikirkan pula kemungkinan
adanya suatu pola hubungan antara proses sensitisasi asma pada anak bila terdapat penurunan toleransi
alergi dengan perkembangan dan perjalanan penyakit terhadap aktivitas fisik atau gejala batuk malam hari.
alergi yang dikenal sebagai allergic march (perjalanan
alamiah penyakit alergi). Secara klinis allergic march Mengi pada bayi
terlihat berawal sebagai alergi saluran cerna (diare alergi
susu sapi) yang akan berkembang menjadi alergi kulit Sebagian besar manifestasi akan muncul sebelum usia
(dermatitis atopi) dan kemudian alergi saluran napas 6 tahun dan kebanyakan gejala awal sudah ditemukan
(asma bronkial, rinitis alergi). pada masa bayi, berupa mengi berulang atau tanpa
Suatu penelitian memperlihatkan bahwa kelompok batuk yang berhubungan dengan infeksi virus.
anak dengan gejala mengi pada usia kurang dari 3 Hubungan antara mengi semasa bayi dengan kejadian
tahun, yang menetap sampai usia 6 tahun, mempunyai asma pada masa kehidupan selanjutnya telah banyak
predisposisi ibu asma, dermatitis atopi, rinitis alergi, dibahas, para peneliti umumnya melaporkan bahwa
dan peningkatan kadar lgE, dibandingkan dengan hanya sebagian kecil saja (3-10%) dari kelompok bayi
kelompok anak dengan mengi yang tidak menetap. mengi yang berhubungan dengan infeksi virus tersebut
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa anak mengi akan memperlihatkan progresivitas klinis menjadi asma
yang akan berkembang menjadi asma terbukti bronkial.
mempunyai kemampuan untuk membentuk respons Infeksi virus semasa bayi yang menimbulkan
lgE serta respons eosinofil pada uji provokasi berbagai bronkiolitis dengan gejala mengi terutama disebabkan
stimuli. Proses sensitisasi diperkirakan telah terjadi sejak oleh virus sinsitial respiratori (RSV), virus parainfluenza,
awal masa kehidupan, secara bertahap mulai dari dan adenovirus. Kecenderungan bayi mengi untuk
rangsang alergen makanan dan infeksi virus, sampai menjadi asma sangat ditentukan oleh faktor genetik
kemudian rangsang aeroalergen. Proses tersebut akan atopi. Sebagian besar bayi tersebut jelas mempunyai
mempengaruhi modul respons imun yang akan lebih riwayat keluarga atopi serta menunjukkan positivitas lgE
cenderung ke arah aktivitas Th 2. anti-RSV serum, dibandingkan dengan bayi mengi yang
Kecenderungan aktivitas Th2 akan menurunkan tidak menjadi asma.
produk IL-2 dan IFN-γ oleh Th2. Terbukti bahwa anak Kemampuan bayi untuk membentuk lgE anti RSV
dengan respons IFN-γ rendah pada masa awal ini diyakini sebagai status sensitisasi terhadap alergen
kehidupannya akan lebih tersensitisasi oleh aeroalergen secara umum. Jadi bayi mengi dengan ibu atopi yang
dan menderita asma pada usia 6 tahun dibandingkan mengandung lgE anti-RSV tersebut sudah dalam
dengan anak dengan respon IFN-γ normal. keadaan tersensitisasi, dan hal ini merupakan faktor
risiko terjadinya asma. Sejalan dengan hal itu maka
banyak peneliti telah melaporkan positivitas lgE spesifik
Diagnosis terhadap berbagai alergen (susu, kacang, makanan laut,
debu rumah, serbuk sari bunga) pada bayi merupakan
Masalah penting pada morbiditas asma adalah faktor risiko dan prediktor untuk terjadinya asma. Para
kemampuan untuk menegakkan diagnosis, dan seperti peneliti tersebut juga menyatakan semakin dini terjadi

79
Sari Pediatri, Vol. 4, No. 2, September 2002

sensitisasi maka risiko untuk menjadi asma menetap Pendidikan dan penjelasan tentang asma pada
juga semakin besar. Dengan demikian maka tidak pasien dan keluarga merupakan unsur penting
begitu penting hubungan antara saat timbul mengi penatalaksanaan asma pada anak. Perlu penjelasan
pada bayi dengan besarnya risiko terjadinya asma, sederhana tentang proses penyakit, faktor risiko,
karena yang menentukan sebetulnya adalah seberapa penghindaran pencetus, manfaat dan cara kontrol
dini tejadi sensitisasi alergen pada bayi mengi tersebut. lingkungan, cara mengatasi serangan akut, pemakaian
Penelitian umum bayi mengi memperlihatkan bahwa obat dengan benar, serta hal lain yang semuanya
kejadian asma akan lebih kerap pada bayi yang mulai bertujuan untuk meminimalkan morbiditas fisis dan
mengi pada usia lebih besar, berbeda dengan perkiraan psikis serta mencegah disabilitas.
sebelumnya bahwa semakin muda timbulnya mengi Bila ditangani dengan baik maka pasien asma dapat
maka risiko untuk kejadian asma semakin besar. memperoleh kualitas hidup yang sangat mendekati
anak normal, dengan fungsi paru normal pada usia
Atopi dewasa kelak walaupun tetap menunjukkan saluran
napas yang hiperresponsif.
Sebagian sangat besar asma pada anak mempunyai
dasar atopi, dengan alergen merupakan pencetus utama
serangan asma. Diperkirakan bahwa sampai 90% anak Pencegahan
pasien asma mempunyai alergi pada saluran napas,
terutama terhadap alergen dalam rumah (indoor Upaya pencegahan asma anak mencakup pencegahan
allergen) seperti tungau debu rumah, alternaria, kecoak, dini sensitisasi terhadap alergen sejak masa fetus,
dan bulu kucing. pencegahan manifestasi asma bronkial pada pasien
Telah disebutkan sebelumnya bahwa sebagian besar penyakit atopi yang belum menderita asma, serta
pasien asma berasal dari keluarga atopi, dan kandungan pencegahan serangan dan eksaserbasi asma.
IgE spesifik pada seorang bayi dapat menjadi prediktor Kontrol lingkungan merupakan upaya pencegahan
untuk terjadinya asma kelak di kemudian hari. Karena untuk menghindari pajanan alergen dan polutan, baik
itu sangat penting untuk menelusuri dan membuktikan untuk mencegah sensitisasi maupun penghindaran
faktor atopi sebagai pendekatan diagnosis klinis pada pencetus. Para peneliti umumnya menyatakan bahwa
anak dengan gejala klinis yang sesuai dengan asma alergen utama yang harus dihindari adalah tungau debu
bronkial. Riwayat atopi dalam keluarga, riwayat rumah, kecoak, bulu hewan peliharaan terutama
penyakit atopi sebelumnya pada pasien, petanda atopi kucing, spora jamur, dan serbuk sari bunga. Polutan
fisis pada anak, petanda laboratorium untuk alergi, dan harus dihindari adalah asap tembakau sehingga mutlak
bila diperlukan uji eliminasi dan provokasi, dapat dilarang merokok dalam rumah. Polutan yang telah
menunjang diagnosis asma pada anak tersebut. diidentifikasi berhubungan dengan eksaserbasi asma
adalah asap kendaraan, kayu bakar, ozon, dan SO2.
Penghindaran maksimal harus dilakukan di tempat
Tata laksana anak biasa berada, terutama kamar tidur dan tempat
bermain sehari-hari. Untuk Indonesia, walaupun
Pada masa anak terjadi proses tumbuh- kembang fisis, belum ada data yang menyokong, agaknya kita harus
faal, imunologi, dan perilaku yang memberi peluang menghindari obat nyamuk dan asap lampu minyak.
sangat besar bagi kita untuk melakukan upaya Beberapa klinik telah melakukan upaya pencegahan
pencegahan, kontrol, self-management, dan pengobatan sensitisasi terhadap fetus dan bayi, antara lain dengan
asma. Walaupun medikamentosa selalu merupakan memberikan diet hipo dan non alergenik serta
unsur penting pengobatan asma anak, harus tetap penghindaran asap rokok. Walaupun secara teoritis
diingat bahwa hal tersebut hanyalah merupakan salah pemberian diet hipoalergenik pada masa trimester ketiga
satu dari berbagai komponen utama penatalaksanaan kehamilan sangat menarik, ternyata bukti klinis
asma. Penatalaksanaan asma yang baik harus disokong penelitian tersebut tidaklah menggembirakan. Tidak
oleh pengertian tentang peran genetik, alergen, terlihat perbedaan kejadian penyakit alergi pada umur
polutan, infeksi virus, serta lingkungan sosioekonomi 5 tahun antara kelompok perlakuan dan kelola. Hasil
dan psikologis pasien beserta keluarga. lebih baik justru akan terlihat pada bayi yang mendapat

80
Sari Pediatri, Vol. 4, No. 2, September 2002

ASI dari ibu dengan diet hipoalergenik pada masa laktasi. Obat pelega asma bertujuan untuk melegakan
Sebaliknya terbukti bahwa ibu perokok akan memba- saluran napas dan menghilangkan serangan serta
hayakan perkembangan paru bayi baik dilakukan pada eksaserbasi akut dengan pemberian bronkodilator.
masa sebelum maupun setelah kelahiran, yang Bronkodilator yang banyak dipakai saat ini adalah _ 2-
berpengaruh terhadap peningkatan risiko terjadinya agonis, selain xantin dan antikolinergik. Obat
mengi dan infeksi virus serta asma kronik anak. pengontrol asma bertujuan menjaga dan mengontro
Berdasarkan pengetahuan dasar tentang proses asma persisten dengan mencegah kekambuhan. Obat
sensitisasi dan allergic march maka upaya pencegahan pengontrol asma yang banyak dipergunakan adalah
asma dilakukan juga dengan mencegah dan meng- kortikosteroid, selain anti-inflamasi lain seperti sodium
hambat perjalanan alamiah penyakit alergi. Upaya kromolin, nedokromil, inhibitor dan antagonis
tersebut antara lain adalah dengan mencegah leukotrien, serta berbagai antihistamin generasi baru.
timbulnya suatu penyakit alergi (asma) pada anak yang Obat β2 –agonis bermanfaat untuk dipakai sebagai
telah tersensitisasi. Suatu uji klinis multisenter ETAC terapi intermiten asma episodik, sebagai tambahan terapi
(early treatment of the atopic child) telah menunjukkan intermiten, atau terapi rutin penunjang anti-inflamasi
manfaat setirizin untuk menghambat timbulnya asma pada asma relaps berulang atau kronis, sebelum aktifitas
pada anak kecil penderita dermatitis atopi yang sudah fisik untuk menghambat exercise induced asthma, dan
tersensitisasi terhadap alergen tertentu tetapi belum untuk penolong asma akut. Obat ini tersedia dalam
menderita asma. bentuk oral, atau inhalasi yang efektif dilakukan dengan
Untuk anak yang sudah menderita asma dilakukan inhaler dosis terukur, rotohaler, atau nebuliser.
pengobatan pencegahan dan kontrol asma yang Teofilin merupakan preparat metil-xantin yang
bertujuan untuk mencegah kekambuhan, atau pada masanya sangat populer untuk terapi rumatan
menurunkan kekerapan serta derajat serangan asma, asma kronik ringan, dan sebagai penunjang pengobatan
dengan pemberian sodium kromolin, ketotifen, asma kronik berat. Walaupun saat ini masih banyak
inhibitor dan antagonis leukotrien, serta kortikosteroid. dipakai, teofilin tidak begitu menarik lagi setelah
Sodium kromolin sulit diaplikasi pada anak kecil, pengobatan anti-inflamasi untuk asma lebih terfokus
sedangkan inhibitor serta antagonis leukotrien baru kepada kortikosteroid. Selama ini efek anti-inflamasi
dianjurkan untuk anak besar (>12 tahun) saja. teofilin memang masih sering dipertanyakan. Selain
Ketotifen sejauh ini memberikan efek profilaksis itu metabolisme teofilin diketahui akan terganggu
terutama untuk asma ringan. Berbagai jenis anti- dalam keadaan demam oleh penyakit tertentu, seperti
histamin generasi baru mungkin dapat bermanfaat pula influenza, atau oleh obat seperti eritromisin, simetidin,
sebagai pencegah asma tetapi uji klinis yang memadai dan siprofloksasin. Pada anak, teofilin juga diketahui
untuk itu belum ada. dapat mempengaruhi prestasi sekolah sehingga tidak
Sejauh ini kortikosteroid merupakan antiinflamasi dianjurkan untuk diberikan pada anak dengan
terpilih yang paling efektif untuk pencegahan asma. gangguan psikologis atau gangguan belajar.
Pemberian kortikosteroid inhalasi dapat mengontrol Obat antikolinergik selain bersifat bronkodilator
asma kronik dengan baik, walaupun pada anak kecil juga akan mengurangi hipersekresi mukus dan
relatif lebih sulit dilakukan sehingga membutuhkan mengatasi iritabilitas reseptor batuk. Obat ini tersedia
alat bantu inhalasi. dalam bentuk inhalasi dan nebulasi, terbukti efektif
untuk asma akut bila diberikan bersama b2-agonis.
Seperti telah disebutkan maka pengontrol asma
Pengobatan Asma merupakan pengobatan yang efektif untuk pencegahan
asma dan dipergunakan untuk semua tingkatan asma.
Pengobatan asma pada dasarnya bertujuan untuk Kortikosteroid merupakan obat terpilih dan sangat
mendapatkan dan menjaga status aktivitas anak normal efektif, baik dalam bentuk parenteral dan oral untuk
dan faal paru normal, mencegah timbulnya asma jangka pendek, maupun bentuk inhalasi yang terutama
kronik, serta mencegah pengaruh buruk tindakan dicadangkan untuk pemakaian jangka panjang. Sejak
pengobatan. Secara umum obat asma dapat dibagi mula pertama dipergunakan lebih dari 20 tahun lalu
menjadi dua kelompok, yaitu obat pelega (relievers) terlihat bahwa kortikosteroid inhalasi jelas memberi
dan obat pengontrol (controllers). efek terapi sangat baik untuk asma ringan, sedang, dan

81
Sari Pediatri, Vol. 4, No. 2, September 2002

berat; baik untuk pengobatan jangka pendek maupun 5. Sherrill DL, Stein R, Halonen M, Holberg CJ, Wright
jangka panjang. Sejauh ini tidak ditemukan efek buruk A, Martinez FD. Total serum lgE and its association with
asthma symptoms and allergic sensitization among chil-
yang berarti bila diberi dengan dosis yang dianjurkan. dren. J Allergy Clin Immunol 1999; 104:28-36.
6. Saphiro GG. Management of pediatric asthma. Care by
the specialist. Immunol Allergy Clin North Am 1998;
Daftar Pustaka 18:1-23.
7. Bergmann RL, Edenharter G, Bergmann KE, Lau S,
Wahn U, Multicenter allergy study research group. So-
1. Gern JE, Lemanske Jr RF. Pediatric allergy: can it be
cioeconomic status is a risk factor for allergy in parentas
prevented? Immunol Allergy Clin North Amer 1999;
but not in their children. Clin Exp Allergy 2000;
19:233-52.
30:1740-5.
2. Wiesch DG, Meyers DA, Bleecker ER. Genetics of
8. ETAC Study Group, Wahn U. Allergic factors associ-
asthma. J Allergy Clin Immunol 1999; 104:895-901.
ated with the development of asthma and the influence
3. Postma DS, Meijer GG, Koppelman GH. Definition of
of centirizine in a doubleblind, randomized, placebo-
asthma: possible approaches in genetic studies. Clin Exp
controlled trial: first result of ETAC. Pediatr Allergy
Allergy 1998; 28suppl.1:S62-4.
Immunol 1998; 9:116-24.
4. Maartinez FD. Asthma phenotypes. Wheezy infants and
9. Pedersen S. Safety and efficacy of inhaled corticosteroid
wheezy children. Immunol Allergy Clin North Amer
in children. Immunol Allergy Clin North Am 1999;
1998 ; 18:25-33.
19:753-81.

82

Anda mungkin juga menyukai