25 OKTOBER 2010
Oleh :
Gery Bagaskara Lintang 1 (051.0013.00037),Webber Graft Sompotan 2 (051.0013.00109),
Sidiq Muhammad 3 (051.0013.00099)
1,2,3
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil,Universitas Trisakti
E-mail : gery_bagaskara@yahoo.com, webber_graft@ymail.com, sidiqmuhammad@ymail.com
Intisari
Secara umum sifat kegempaan di daerah Sumatera dipengaruhi oleh aktivitas subduksi lempeng
Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia dan sistem patahan Sumatra yang membujur dari Aceh
sampai Lampung. Gempa bumi ini terjadi pada zona awal penunjaman (subduksi) lempeng Indo-
Australia terhadap lempeng Eurasia di Samudra India yang dikenal dengan zona megathrust.
Pada tanggal 25 Oktober 2010, pukul 21:42:20 WIB telah terjadi gempabumi di Samudra India,
dengan kekuatan 7.2 (Mw), pada lokasi koordinat 99.93 BT; 3.61 LS dan kedalaman 10 km.
Dalam waktu kurang dari 5 menit BMKG berhasil menyebarkan informasi gempabumi tersebut
disertai dengan warning potensi tsunami kepada institusi perantara (institusi interface) dan
masyarakat, sehingga segera bisa ditindak lanjuti.
Kata kunci: gempa bumi, Tsunami Mentawai,aktivitas lempeng
Abstract
In general, the nature of seismicity in the area affected by the Sumatra subduction activity of the
Indo-Australian plate and the Eurasian plate to the Sumatra fault system stretching from Aceh to
Lampung. This earthquake occurred in the initial zone of subduction (subduction) Indo-
Australian plate against the Eurasian plate in the Indian Ocean, known as megathrust zone.
On October 25, 2010, at 21:42:20 pm has been an earthquake in the Indian Ocean, with the
strength of 7.2 (Mw), the location coordinates of 99.93 BT; LS 3.61 and a depth of 10 km. In less
than 5 minutes BMKG successfully deploy earthquake information is accompanied by the
potential for a tsunami warning to an intermediary institution (institution interface) and the
community, so it can immediately be followed up.
Keywords: earthquake, Tsunami Mentawai, subduction activity
1. PENDAHULUAN 7,7 mengguncang Kepulauan Mentawai,
Sumatera Barat. Gempa bumi ini berpusat di
Latar Belakang
lepas pantai baratdaya Pulau Pagai, pada
Pada 25 Oktober 2010, pukul 21:09:22 WIB koordinat 3,484° Lintang Selatan dan
terjadi gempa bumi dengan magnituda Mw 100,114° Bujur Timur dengan kedalaman
20,6 km di bawah dasar laut (USGS, 2010). Gempa bumi juga pernah terjadi akibat
Gempa bumi dangkal ini telah menghasilkan tumbukan di zona subduksi wilayah ini
tsunami di sepanjang pantai Kepulauan adalah gempa berkekuatan Mw 8,5 dan 7,9
Sipora, Pagai Utara, dan Pagai Selatan, yang berlangsung pada 12 September 2007.
Mentawai dan menewaskan 448 orang serta Gempa Mentawai, 25 Oktober 2010
merusak fasilitas umum dan rumah penduduk tampaknya terjadi di dekat zona yang pecah
(BNPB, 2010). tersebut. Gempa Mentawai ini telah
menambah urutan gempa bumi berskala
besar di sepanjang megathrust Sunda. Dalam
tahun 2004, terjadi gempa bumi berkekuatan
Mw 9,3 mengambil tempat 800 km sebelah
utara lokasi Gempa Mentawai, pada tahun
2005 wilayah ini kembali dilanda gempa
berkekuatan Mw 8,6 berlokasi 700 km arah
utara antara Nias dan Simeulue.
Gambar 1. Peta Pusat Gempa
Gambar 4.Gambar mekanisme fokal sumber gempa bumi
Selain mengguncang Kepulauan Mentawai,
gempa bumi tersebut juga dirasakan di Bukit
Tinggi, Sumatera Barat dan Bengkulu
dengan skala intensitas III MMI. Bahkan
guncangan gempa terasa hingga Singapura
dan Thailand dengan intensitas yang lebih
kecil, (USGS, 2010). Berdasarkan tatanan
tektoniknya, Gempa Mentawai 2010 terjadi
akibat adanya pensesaran naik di permukaan
pada batas lempeng subduksi Indo-Australia
dan subduksi lokal Sunda. Pada lokasi ini,
lempeng IndoAustralia bergerak ke arah Gempa yang terjadi pada tahun 2009
utara-timur laut terhadap lempeng Sunda berpusat sekitar 300 km utara Padang
dengan kecepatan 57- 69 mm/tahun. berkekuatan Mw 7,5. Gempa Mentawai, 25
Berdasarkan solusi mekanisme fokal dan Oktober 2010 adalah perulangan dari
kedalamannya, gempa ini memiliki kejadian yang sama yang pernah terjadi
mekanisme sesar naik, dan terjadi di dalam tahun 1797 berkekuatan Mw 8,7-8,9
sepanjang plate interface. dan dalam jangkauan pecahnya terjadi pula
gempa Mw 8,9 - 9,1 dalam tahun 1833
(Briggs drr., 2006).
2. KEGEMPAAN DAN TSUNAMI
Gempabumi yang terjadi di daerah
megathrust Sumatra pada umumnya
berpotensi mempunyai magnitude besar dan
berpotensi menimbulkan tsunami yang
Gambar 2. Kepulauan Mentawai diambil dari udara mengancam kepulauan busur muka Sumatera
dan pantai barat Sumatera. Sejak tahun 2000 pernah terjadi dan menimbulkan tsunami di
sampai dengan 2010 tercatat 17 kali Perairan Barat Sumatera antara lain, terjadi
gempabumi dengan magnitude 7 – 9 skala pada tahun 1797 (M~8,4); 1833 (M~9,0);
Richter dan diantaranya adalah gempabumi 1861 (M~8,5); 1881 (Mw 7,3); 2004 (Mw
dan tsunami Aceh yang menimbulkan korban 9,2); 2005 (Mw 8,7); dan 25 Oktober 2010.
ratusan ribu jiwa dan kerusakan infrastruktur Gempa bumi Kepulauan Mentawai, 25
yang sangat dahsyat. Dari pemodelan Oktober 2010, terjadi pukul 09:42:22 WIB,
tsunami rata-rata waktu tempuh gelombang pada koordinat 3.484°LS, 100.114°BT,
tsunami sampai ke Kepulauan Pagai- kedalaman 20,6 km di bawah dasar laut.
Mentawai sekitar 7 menit. Gempa Mentawai
tahun 2010 menimbulkan tsunami besar di
beberapa tempat di Kepulauan Pagai-
Mentawai.Gempabumi dengan magnituda
Mw 7,7 yang mengguncang Kepulauan
Mentawai, Sumatera Barat dapat
dikelompokkan sebagai gempa tektonik
dengan pusat gempa 20,6 KM dibawah dasar
laut (gempa dangkal).