Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Setiap wanita menginginkan dapat melahirkan bayi dengan sempurna dengan persalinan

yang lancar. Persalinan dapat di lakukan dengan dua cara yaitupersalinan melalui vagina

lebih di kenal dengan alami atau normal dan persalinan dengan tindakan operasi melalui

pembedahan pada dinding abdomen dan dinding rahim atau yang di sebut operasi seksio

sesarea dengan sayatan rahim utuh serta berat janin di atas 500 gram untuk mengeluarkan

bayi (h, 2007). Tindakan seksio sesarea yang dapat menyebabkan luka karna akibat

pembedahan pada abdomen. Pada dasarnya prisip penyembuhan pada semua luka sama.

Variasinya tergantung pada lokasi keparahan dan luas cedera. Kemmpuan sel dan

jaringan untuk meregenerasi melalui pertumbuhan selakan mempengaruhi proses

penyembuhan luka (potter & perry, 2005).

Menurut manuaba (nurani & dkk, 2015) infeksi setelah operasi persalinan yang masih

mengancam maka Perawatan setelah operasi memerlukan perhatian untuk mengurangi

angka kematian atau angka kesakitan. Persalinan sectio caesarea (sc)sering menyebabkan

ketidakmandirian yang terjadi kepada pasien yang di karenakan rasa sakit stelah di

lakukan operasi, pasien merasa lemah dan kurang mobilisasi atau aktifitas .luka pasca

bedah sectio caesarea membutuhkan perawatan yang tepat . Untuk mencegah terjadinya

infeksi harus di lakukan perawatan luka yang tepat . Terjadinya infeksi pada sectio

caesarea 80 kali lebih tinggi dibandingkan dengan persalinan pervaginam (farrer & helen,

2001).
Angka kematian merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Di

bandingkan dengan negara negara asean lainya Angka kematian ibu (AKI), angka

kematian neonatus (AKN) angka kematian bayi (AKB), dan angka kematian balita

(AKABA) di indonesia termasuk tinggi. Menurut kesehatan indonesian dan survey 2007 .

AKI sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, AKN 19 per 1000 kelahiran hidup AKB

34 per 1000 kelahiran hidup, dan AKABA 44 per 1000 kelahiran hidup . Salah satu

upaya upaya pencapaian millenium development goals (MDG’s) dan tujuan

pembangunan kesehatan. Dakam peningkatan pelayanan kesehatan ibu sangat di

prioritaskan yaitu dengan menurunkan angka kematian ibu pada tahun 2015 menjadi 102

per 100.000 kelahiran hidup dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992

(SKRT). Untuk menurunkan kematian ibu di perlukan upaya upaya dengan kehamilan,

kelahiran, nifas(kemenkes RI 2011). Berdasarkan laporan dari SDKI 2012 angka

kematian ibu sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup dengan target 102 per 100.000

kelahiran hidup . pada tahun 2013 penyebab kasus kematian di provinsi lampung di

sebabkan oleh partus lama ebanyak 1 kasus infeksi sebanyak 9 kasus eklamsi sebanyak

46 kasus perdarahan sebanyak 47 kasus dan lain lain sebanyak 54 kasus . (riskesdas,

2013).

Pada tahun 2000 di dunia ini di laporkan bahwa 10 tahun sebelumnya wanita yang

melahirkan melalui tindakan seksio caesarea meningkat 4 kali lebih tinggi di bandingkan

tahun sebelumnya . Prevalensi seksio sesarea di amerika serikat persalinan seksio sesarea

dari seluyruh persalinan sebanyak 35%, Australia 35%, skotlandia 43%, dan perancis

28%.
Bedah sesar di indonesia hanya di lakukan karna adanya indikasi medis tertentu dan

karna kehamilan komplikasi (depkes 2001). Hasil yang di tunjukan oleh riskesdas 2013

menunjukan kelahiran bedah sesar sebesar 9,8 persen, dengan jumlah tertinggi (19,9 %)

di DKI jakarta dan terendah (3,3%) di sulawesi tenggara . Menurut karakteristik dan

secara umum pola persalinan melalui bedah sesar menunjukan jumlah tertinggi pada

kuintil indeks kepemilikan teratas pendidikan tinggi/lulus PT (25,1), pekerjaan sebagai

pegawai (20,8%) dan tinggal di perkotaan (13,8%) .

Melahirkan melalui tindakan seksio sesarea yang membutuhkan sedikit pergerakan

daripada ibu yang melahirkan secara spontan, oleh karna itu ibu harus di motivasi untuk

melakukan mobilisasi dini . Rasa sakit akibat luka operasi akan terasa 2-3 hari setelah

operasi sehingga ibu enggan untuk menggerakan badan apa lagi turun dari tempat tidur

(Netty, 20013 ). Kebanyakan ibu memiliki kekhawatiran jika anggota tubuh tertentu di

gerakan pasca pembedahan karna takut akan mempengaruhi luka pasca operasi. Padahal

hampir semua jenis operasi membutuhkan mobilisasi dini atau suatu pergerakan yang di

lakukan sedini mungkin aalkan keseimbangan tubuh tidak menjadi gangguan dan mampu

menahan rasa nyeri sehingga tidak sepenuhnya masalah ini perlu di khawatirkan.

(kusmiran, 2008).

Mobilisasi dini biasanya di lakukan setelah tindakan sectio caesarea. Mobilisasi dini

merupakan suatu kegiatan untuk membimbing pasien post operasi keluar dari tempat

tidur dan membimbing pasien selakas mungkin untuk berjalan. Mobilisasi sini

merupakan salah satu factor yang berperan memppercepat penyembuhan luka pasca

bedah dan dapat mencegah komplikasi .dengan di lakukanya mobilisasi dini maka
kontraksi uterus membaik sehingga findus uterus keras dan dapat menghindari resiko

pendarahan abnormal karna kontraksi dapat menyempitkan pembulu darah yang terbuka .

Selain itu mobilisasi dini pada ibu nifas di harapkan dapat membuat ibu nifas lebih sehat

dan lebih kuat, selain dapat melancarkan pengeluaran lochea dan mempercepat proses

penyembuhan luka proses persalinan juga dapat mempercepat evolusi kandungan,

melancarkan alat perkemihan dan gastrointestinal serta mempercepat fungsi air susu ibu

karna mobilisasi dini juga melancarkan peredaran darah dan mempercepat metabolisme

(manuaba, 2009).

Mobilisasi sangat penting di lakukan agar mempercepat kesembuhan ibu setelah di

lakukanya operasi sehingga ibu dapat melakukan aktifitas sehari hari dengan normal

jika mobilisasi di lakukan terlambat akan mengakibatkan kondisi ibu semakin

memuburuk dan bisa mngakibatkan pemulihan section caesarea menjadi terlambat

(marfuah, 2015).

Menurut penelitian sebelumnya yang di lakukan oleh indarmien netty pada tahun 2012

dengan sampel 42 responden menunjukan hubungan yang bermakna antara mobilisasi

dini dengan proses penyembuhan luka post seksio sesarea .

penelitian lain juga mengatakan adanya hubungan antara mobilisasi sini dengan proses

penyembuhan luka post section caesarea penelitian ini di lakukan oleh reni heryani dan

ardeni dengan judul pengaruh mobilisasi dini dengan terhadap prnyrmbuhan luka post

section caesarea dengan sampel sebanyak 15 orang yang hasilnya terdapat pengaruh

antara mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka post seksio sesarea.


penelitian yang di lakukan oleh rimayanti simangunsong pada tahun 2018 yang hasilnya

tidak beda dengan penelitian sebelumnya dengan judul hubungan mobilisisai dini dengan

proses penyembuhan luka post seksio sesarea di rumah sakit gmm pancaran kasih

manado dengan sampel 30 orang juga menunjukan ada hubungan antara mobilisasi dini

dengan proses penyembuhan lukia post seksio sesarea.

B. Rumusan masalah

Setiap wanita yang setelah di lakukan operasi seksio caesarea akan mengalami ketakutan

atau kecemasan untuk menggerakan badan atau melakukan mobilisasi dini yang

karenakan rasa nyeri pasca operasi . SV ehingga pasien pasca operasi sangat jarang atau

bahkan tidak melakukan mobilisasi dini padahal kegiatan mobilisasi dini sangatlah

penting untuk proses penyembuhan luka pasca operasi.

Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan

mobilisasi dini dengan proses penyembuhan luka sectio caesarea dan rumusan masalah

penelitian ini adalah “apakah ada hubungan mobilisasi dini dengan proses penyembuhan

luka post operasi sectio caesarea di mitra husada pringsewu lampung 2018”.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan mobilisasi dini dengan proses penyembuhan luka post sectio

caesarea di rumah sakit mitra husada 2018.

2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi responden yang melakukan seksio

sesarea di rumah sakit mitra husada 2018

b. Untuk mengetahui karakteristik berdasarkan usia, pendidikan , pekerjaan,

indikasi sectio caesarea dan riwayat pembedahan sebelumnya di mitra husada

pringsewu lampung

c. Untuk mengetahui distribusi responden berdasarkan kemampuan mobilisasi

dini pada pasien post sectio caesarea di mitra husada pringsewu lampung 2018

d. Untuk menganalisis hubungan mobilisasi dini dengan proses penyembuhan

luka post sectio caesarea

D. Manfaat penelitian

a. Aplikatif

Di harapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan dan dapat

di lakukakan oleh setiap ibu post operasi sectio caesarea . penelitian ini dapat di

manfaatkan oleh tenaga medis untuk menerapkan mobilisasi dini sebagai salah

satu cara untuk menyembuhkan luka sectio caesarea.

b. Institusi

Hasil penelitian dapat di manfaatkan sebagai referensi dan untuk menambah

informasi tentang hubungan mobilisasi dini dengan proses penyembuhan luka

post sectio caesarea bagi mahasiswa STIKes muhammadiyah pringsewu lampung

c. Penelitian

Sebagai bahan atau dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai hubungan

mobilisasi dini dengan proses penyembuhan luka post sectio caesarea


E. Ruang lingkup

1. Metode penelitian

Metode yang di lakukan adalah analitik dengan desain cross sectional

2. Sasaran penelitian

Seluruh ibu post seksio sesarea

3. Dimana

penelitian yang di lakukan di rumah sakit

4. Obyek penelitian

Obyek penelitian ini adalah mobilisasi yang dilakukan oleh ibu post seksio sesarea

5. Kapan

Penelitian di lakukan tahun 2019


DAFTAR PUSTAKA

farrer, & helen. (2001). perawatan maternitas edisi 2. jakarta.

h, wiknjosasto. (2007). ilmu kebidanan. jakarta: yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo.

kusmiran. (2008). kesehatan reproduksi remaja dan wanita jakarta.

manuaba. (2009). ilmu kebidanan dan penyakit kandungan dan keluarga berencana. jakarta.

marfuah, I. (2015). hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap ibu dalam mobilisasi dini pasca

sectio caesareadi rumah sakit umum daerah DR. Moerwrdi.

Netty, Indarmien. (20013 ). Hubungan Mobilisasi dini Dengan Penyembuhan Luka Seksio

Sesarea Di Ruang Rawat Gabung Kebidanan RSUD H. Abdul Manap Kota jambi Tahun

2012. VOL 15 NO 1.

nurani, & dkk, dian. (2015). faktor faktor yang berhubungan proses penyembuhan luka. vol 3

nomor 1, 10.

potter, P, & perry, A. (2005). buku ajar fudamental keperawatan. jakarta

Anda mungkin juga menyukai