Anda di halaman 1dari 6

Media Kedokteran Hewan Vol. 24, No.

1, Januari 2008

Hambatan Produksi Reactive Oxygen Species Radikal Superoksida (O2.-) oleh


Antioksidan Vitamin E (α- tocopherol ) pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)
yang Menerima Stressor Renjatan Listrik
The Inhibition of Vitamin E (α- tocopherol ) Antioxidant to Superoxide Radical Reactive
Oxygen Species (O2.-) Production on the White Rat (Rattus norvegicus)
Stressed by an Electric Shock

Lilik Maslachah 1, Rahmi Sugihartuti 1 dan Rahma Kurniasanti 2

1) Therapeutika Veteriner , 2) Pharmacology Veteriner Departemen Ilmu Kedokteran Dasar


Veteriner , Fakultas Kedokteran Hewan, Kampus C Universitas Airlangga,
Jl. Mulyorejo Surabaya-60115. Tlp. 031-5992785. e-mail : maslachah@ telcom.net

Abstract
The research was done to prove the inhibition of antioxidant vitami n E (α- tocopherol) 400 IU
to superoxide radical reactive oxygen spesies (O 2) production on the white rats ( Rattus norvegicus )
serum stressed by an electric shocks. There were twenty one Wistar male s divided into three groups (
P0, P1 and P2). P0 (contro l) was given 3 ml drug solution, P1 was given a stressor and 3 ml drug
solution. P2 was given a stressor and vitamin E emulsion. The treatment were done every day for 14
days. The serum blood of each treatment was carried out at day fourteen and were examined for
radical superoxide (O 2) level. It could be concluded that 3ml vitamin E (α - tocopherol) 400 IU could
decrease the Reactive Oxygen Species (ROS) radical superoxide on the rats stressed by an electric
shock.

Key words : α- tocopherol, stressor, radical superoxide



Pendahuluan Reactive Oxygen Species (ROS) merupakan oksi -


Dalam keadaan yang semakin komplek s menje- dan yang sangat reaktif dan mempunyai aktivitas
lang era globalisasi dan adanya tekanan kesulitan yang berbedaa. Dampak negatif senyawa tersebut
hidup yang semakin berat saat ini membuat banyak timbul karena aktivitasnya, sehingga dapat merusak
orang tidak bisa beradaptasi, yang akhirnya akan komponen sel yang sangat penting untuk memperta -
mempengaruhi keseimbangan (hom oestasis) di dalam hankan integritas sel. Setiap ROS yang terbentuk
tubuhnya. Keadaan seperti ini (kronik) dapat menim- dapat memulai suatu reaksi berantai yang terus
bulkan gangguan terhadap sistem organ dengan berlanjut sampai ROS itu dihila ngkan oleh ROS yang
tingkatan yang berbeda -beda (Covelli, 1992). Bila lain atau sistem antioksidannya (Wijaya, 1996).
beban yang diberikan melebihi batas ambang, maka Studi terbaru menunjukkan bahwa kejadian de -
akan menimbulkan respon s stres, yaitu respons yang presi, hipertensi dan penyakit jantung, adalah pe nyakit
terjadi pada saat individu tidak mampu mengatasi yang diperkirakan ada hubungannya dengan respon s
beban fisik atau psikologik (Riley, 1981). Stres yang stres yang memegang peranan penting dalam masa -
berat diketahui dapat menyebabkan stres oksidatif lah kesehatan (Atkinson et al., 1993). Penyakit jantung
(ketidakseimbangan antara jumlah radikal bebas dan koroner merupakan penyebab kematian utama di
antioksidan tubuh) yang pada keadaan norma l negara maju. Hasil survei kesehatan rumah tangga
aktivitas Reactive Oxygen Species (ROS) dalam tubuh tahun 1992 melaporkan penyakit sistem sirkulasi
dikendalikan oleh sistem antioksidan tubuh. Berbagai sudah merupakan penyebab kematian yang semakin
penelitian baik pada manusia atau hewan coba , di- banyak di Indonesia. Upaya menurunkan morbiditas
laporkan bahwa aktivitas fisik yang berlebi han dapat dan mortalitas penyakit jantung koroner, pengendali-
meningkatkan jumlah radikal super oksida (O 2) darah an faktor resiko merupakan prioritas utama baik pada
hingga 75 kali (Halliwell dan Guetteridge, 1999). pencegahan primer maupun s ekunder, diperlukan
pemahaman yang baik menge nai faktor resiko serta

21
.-
Maslachah; Hambatan Produksi Reactive Oxygen Species Radikal Superoksida (O 2 ) oleh …

mekanisme yang berperan pada penyakit jantung maka perlu dilakukan penelitian mengenai mekanis-
koroner (Alwi, 1996). me molekuler antioksidan Vitamin E terhadap
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi perlindungan pembuluh darah dengan melihat
dari endothelium dipengaruhi oleh ROS yang dapat hambatan produksi Reactive Oxygen Species radikal
menginaktivasi Nitrix Oxid (degradasi NO). Faktor ini Superoxid yang disebabkan oleh stresor renjatan
dapat menginduksi perubahan profil ekspresi gen listrik. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini
pada endotel dan otot polos pembuluh darah yang adalah peranan superoxide (O2 -) sebagai salah satu
menyebabkan fenotipe proather osklerotik pembuluh Reactive Oxygen Species (ROS) dalam kerusakan
darah. pembuluh darah.
Degradasi NO akan menyebabkan disfungsi
vasomotor, aktivasi endotel mengekpresikan molekul Metode Penelitian
adhesi, proliferasi otot polos menginduksi, ekspresi Tahap persiapan
gen inflamasi, menginduksi apoptosis, migrasi dan Pada tahap persiapan, hewan coba tikus putih
reorganisasi matrik seluler yang dapat mengganggu (Rattus norvegicus), jenis kelamin jantan umur tiga
vasorelaksasi yang tergantung endotel , semuanya ini bulan, sehat dengan berat tubuh sekitar 200 gram
merupakan mekanisme yang mengawal i perkemba- diadaptasikan dengan kon disi lingkungan, pakan dan
ngan atherosclerosis, hipertensi dan penyakit jantung minum ad libitum selama satu minggu.
koroner (Taniyama dan Griendling, 2003). Reaksi
antara NO dengan superoxid akan meng hasilkan Tahap perlakuan
peroksinitrit (ONOO _) dan Reaktive Oksigen Spesies Seluruh hewan percobaan (21 ekor) dibagi
(ROS) yang merupakan oksidan yang sangat poten secara acak dalam tiga kelompok. Masing-masing
(Faraci, 2003; Ungvari et al., 2003) kelompok terdiri dari tujuh ekor tikus. Emulsi
Antioksidan adalah senyawa yang dapat me lin- vitamin E diberikan secara oral dengan menggunakan
dungi sistem biologis di dalam tubuh. Aktivitas anti - sonde lambung sehari sekali pada pagi hari sebelum
oksidan di dalam tubuh merupakan suatu kesatuan pemberian pakan dan 15 menit sebelum diberi streso r
sistem yang saling terkait dan saling mempengaruhi , selama 14 hari. Stresor diberikan dengan elektrik shock
contohnya Superoxide dismutase, katalase dan gluta - (renjatan listrik) selama 14 hari. Perincian mengenai
tion peroxydase. Kekurangan salah satu komponen perlakuan terhadap masing -masing kelompok adalah
ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan status sebagai berikut : kontrol negatif (Po1) yaitu kelom-
antioksidan secara menyeluruh dan mengakibatkan pok tikus yang hanya diberi perlakuan pelarut obat 3
perlindungan terhadap serangan ROS menjadi lemah ml, kontrol positif (Po2) yaitu kelompok tikus yang
(Halliwell, 1991). diberi stresor elektrik shock (renjatan listrik) selama 14
Perbaikan fungsi endotel dengan pemberian hari dan pelarut obat 3 ml, kelompok perlakuan (P1)
terapi antioksidan belum banyak diketahui. Vitamin yaitu kelompok tikus yang diberi stresor elektrik shock
E merupakan barisan pertama pertahanan terhadap (renjatan listrik) selama 14 hari dan emulsi vitamin E
proses peroksida asam lemak tak jenuh ganda dosis 400 IU 3ml.
(General Adaptation Syndrome , GAS) yang terdapat
pada fosfolipid membran seluler. Tocopherol berti ndak Model pemberian stresor
sebagai antioksidan pemutus rantai pada membran Perlakuan stresor pada tikus dengan cara
yang merupakan salah satu dari berbagai macam mengalirkan arus listrik melalui kawat tembaga
antioksidan. Efektivitas vitamin E dalam pencegahan didasar kotak kaca perlakuan, kotak kaca perlakuan
stres oksidatif atau peroksidasi lipid masih perlu berdinding kaca dengan rangka alumuni um, bagian
banyak dikaji. Hasil penelitian terbaru menunjukkan atas bertutup kaca, alas kotak diberi lempengan
kemampuan vitamin E dalam menurunkan kadar kawat tembaga untuk mengalirkan arus listrik. Kotak
kreatin kinase yang merupakan salah satu indikator kaca perlakuan berukuran 50x40x30 cm. Ren jatan
stres oksidatif pada kerusakan otot, juga dapat listrik yang diberikan memiliki arus listrik sebesar
menurunkan kadar Malondialdehide (MDA), menu- 5,0-30,0mA (rerata 18 mA). Tegangan 220Volt dan
runkan kerusakan DNA dari sel darah putih serta Frekuensi 60Hz. Aliran arus listrik pada kaki akan
dapat menurunkan produksi pentane dan produk mengejutkan tikus. Setiap renjatan diberikan interval
peroksidasi lipid dari mitokondria (Acker et al., 2003). empat menit untuk tiap sesi. Jumlah pemberian
Dengan merujuk pada fakta di atas karena renjatan berpedoman pada penelitian Asnar (2001).
Vitamin E mempunyai potensi sebagai antioksidan

22
Media Kedokteran Hewan Vol. 24, No. 1, Januari 2008

Tabel 1. Pemberian Stressor Renjatan Listrik pada Tikus Putih


Hari perlakuan Banyak renjatan Banyak sesi
Hari ke – 1 4 rejatan 2 sesi
Hari ke – 2 8 rejatan 2 sesi
Hari ke – 3 10 rejatan 3 sesi
Hari ke – 4 12 rejatan 3 sesi
Hari ke – 5 14 rejatan 4 sesi
Hari ke – 6 16 rejatan 4 sesi
Hari ke – 7 18 rejatan 5 sesi
Hari ke – 8 20 rejatan 5 sesi
Hari ke – 9 22 rejatan 6 sesi
Hari ke – 10 24 rejatan 6 sesi
Hari ke – 11 26 rejatan 7 sesi
Hari ke – 12 28 rejatan 7 sesi
Hari ke – 13 30 rejatan 8 sesi
Hari ke – 14 32 rejatan 8 sesi

Persiapan sampel serum Analisis statistik


Sebelum pengambilan darah , hewan coba Hasil penelitian yaitu optical density ( OD ) dari
dipuasakan terlebih dahulu selama 12 jam tetapi air superoxid dianalisis menggunakan uji ANOVA dan
minum tetap diberikan, kemudian dianestesi dengan bila terdapat perbedaan antar perlakuan dilanjutkan
eter dan selanjutnya darah diambil dengan cara intra dengan uji LSD (Kusriningrum, 1989).
cardial sebanyak 6 ml , darah didiamkan selama
setengah jam. Dipindahkan dalam tabung sentrifu s Hasil dan Pembahasan
dan disentrifus dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 Hasil penelitian yang dilakukan dengan meng -
menit. Serum darah diambil kemudian dimasukkan gunakan 21 ekor tikus jantan yang terbagi dalam tiga
dalam vial dan disimpan dingin sebelum dilakukan kelompok perlakuan, didapatkan hasil nilai optical
percobaan selanjutnya yaitu pemeriksaan superoxid density (OD) dari pemeriksaan kad ar superoxid
(O2-). seperti terlihat pada Tabel 2.

Pemeriksaan superoxid Tabel 2. Nilai Optical Density (OD) Superoxid


Mikroplat U disiapkan dan tempat sampel yang
No P0 P1 P2
akan dimasukkan ditandai. Pengenceran p-Nitro Blue
Tetrazolium Chlorida ( NBT) sebanyak 2 mg/ml 1. 0,1070 0,1640 0,1175
dalam Hank’s Balanced Salts Solution ( HBSS) bebas 2. 0,1145 0,1575 0,1310
fenol red 0,9%. Ditambahkan pengenceran Super -
3. 0,1105 0,1455 0,1175
oxide Dismutase (SOD) sebanyak 200 μg/ml ke
dalam larutan HBSS bebas fenol red 0,9 % . Sampel 4. 0,1110 0,1525 0,0745
100 μl dimasukkan ke dalam sumur mikroplat ke- 5. 0,1225 0,1415 0,1200
mudian 100 μl Simoxan 150 μg/ml dimasukkan pada
tiap sumuran yang terisi sampel dan diinkubasikan 6. 0,1170 0,1225 0,1580
selama 10 menit. Terakhir 100 μl NBT dimasukkan 7. 0,1150 0,1325 0,1235
pada setiap sumuran yang sudah terisi sampel. Jumlah 0,7975 1,0160 0,8420
Mikroplat ditutup dengan aluminium foil dan di -
inkubasi selama 30 menit pada suhu kamar. Langkah Rata-rata 0,1139 a ± 0,1451 b ± 0,1203 a ±
terakhir dilakukan pembacaan hasil menggunakan ± SD 0.0504 0,0144 0,0246
ELISA reader dengan panjang gelombang 4 50 nm Superskrip yang berbeda pada kolom berbeda
a, b

dan diperoleh data nilai Optical Density (OD) dari menunjukkan perbedaan yang nyata pada (p< 0,05 );
kadar Superoxid (Ungvari et al., 2003). P0: Kontrol; P1: Kontrol Stressor; P2: Stressor +
emulsi Vitamin E dosis 400 IU

23
.-
Maslachah; Hambatan Produksi Reactive Oxygen Species Radikal Superoksida (O 2 ) oleh …

Berdasarkan data hasil penelitian nilai OD kadar superoksid akan menyebabkan gangguan pada
superoxid dengan pembacaan pada ELISA reader spasme pembuluh darah. Superoksid dapat meng -
yang diperoleh, kemudian dianalisis den gan menggu- inaktivasi NO dan menghambat sintesis prostasiklin
nakan ANOVA didapatkan F hitung lebih besar dari sehingga dapat mengganggu keseimbangan antara
F tabel. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat faktor relaksasi dan kontraksi yang dilepaskan dari
perbedaan yang nyata di antara perlakuan. Kemudian endotel dan dapat menyebabkan spasme arterial
dilanjutkan dengan uji LSD dengan taraf siqnifikansi (Sozmen et al., 1998). Hal ini menunjukkan bahwa
5% didapatkan bahwa perlakuan P0 (k ontrol) endotel mempunyai peran yang sangat penting
memiliki kadar superoxid yang terendah yang sebagai pengatur vaskuler, sebagai target dari
berbeda nyata dengan kelompok P1 (stresor) (p < peningkatan tekanan darah. Adanya peningkatan
0,05); sedangkan dengan perlakuan P2 (stresor + radikal superoxid pada tikus yang menerima stresor
Vitamin E) tidak berbeda nyata (p > 0,05). Hasil akan dapat mengganggu relaksasi yang tergantung
penelitian ini bisa dijelaskan bahwa adanya endotel melalui inaktivasi endothelium derived nitric
perbedaan pada kelompok P0 (kontrol) dengan oxide yang akan mengakibatkan penurunan sintesis
kelompok P1 (kontrol stesor) yang ditunjukkan NO karena penurunan aktivitas ekspresi dari
dengan hasil nilai OD nya disebabkan karena pada endothelium Nitric Oxide Siynthase (eNOS). Mekanisme
keadaan stres baik yang disebabkan oleh la tihan fisik penurunan sintesis NO disebabkan karena penuru -
yang berlebihan atau stres emosional dapat nan aktivitas dan ekspresi eNOS, penurunan
menyebabkan sympatoadrenal discharge, yang ditunjuk- sensitivitas otot polos pembuluh darah pada NO dan
kan dengan peningkatan kadar noradrenalin dan peningkatan degradasi NO oleh reaktif oksigen
adrenalin yang sangat tinggi (Kestin et al., 1993). Hasil spesies superoxid yang mekanisme semuanya ini
penelitian Sozmen et al. (1998) juga menjelaskan memainkan peran penting pada pen urunan sintesis
bahwa katekholamine ( noradrenalin dan adrenalin) NO pada atherosklerosis dan hiperkolesteolemia
sebagai sumber yang sangat penting dalam (Kawashima, 2004).
pembentukan radikal bebas oksigen yaitu dengan Peningkatan produksi superox id dapat mening-
cara autooksidasi dalam reaksi yang sangat komplek. katkan degradasi NO untuk menurunkan sintesis
Adanya perbedaan pada kelompok kontrol dan NO. Degradasi NO oleh superoksid merupakan
kelompok stresor pada kadar superoxid sesuai mekanisme penting gangguan pada relaksasi yang
dengan hasil penelitian yang dilakukan Maslachah, tergantung endotel. Hasil penelitian yang lain juga
(2000) bahwa pada tikus yang diberi stresor dengan menjelaskan bahwa fungsi endotel berhubungan
swimming stress dapat meningkatkan ka dar dengan bioaktivitas dari NO yang ter gantung
Malondialdehide (MDA) serta dapat meningkatkan interaksinya dengan ROS khususya superoxid. Reaksi
Circulaing endothel. Hal ini menunjukkan bahwa pada NO dengan superoxid akan dihasilkan peroxynitrit
pemberian stresor dengan elektrik shock (renjatan (ONOO-) yang merupakan reaktif nitrogen spesies.
listrik) peningkatkan produksi radikal superoxid Peroksinitrit ini akan menggangu fung si endotel yang
mempunyai efek sitotoksik yang akan menyebabkan menyebabkan penurunan aktivi tas eNOS. Reaksi
peroksidasi membran phospolipid sehingga akan dengan superoxid dapat menurunkan bioavaibilitas
meningkatkan malondialdehide sebagai hasil peroksi- NO, gangguan fungsi vasomotor, peningkatan
dasi lipid dan kerusakan jaringan serta menyebabkan agregrasi platelet dan peningkatan adhesi monosit
disfungsi sel endotel yang ditunjukkan dengan dan leukosit pada endotel, proliferasi ot ot polos
peningkatan pelepasan endotel pada sirkulasi. Stres (Faraci 2003, Muzaffar et al., 2003, Ungvari et al .,
juga diketahui akan dapat mengurangi efektifitas 2003, Kawashima, 2004). Hasil penelitian yang
pemanfaatan antioksidan di dalam tubuh sehingga dilakukan oleh Nicholas (2004) menunjukkan
menyebabkan ketidakseimbangan antara pembentu - interaksi antara NO dan supero xid pada penelitian in
kan radikal bebas dengan sistem scavenger akan vitro dan in vivo menghasilkan peroksinitrit yang
timbul suatu keadaan yang disebut stres oksidatif dapat mengoksidasi tetrahidrobiopterin (BH4) yang
dan hal ini dapat menyebabkan kerusakan sel. merupakan kovaktor esensial untuk semua NO
Adanya disfungsi sel endotel dapat sintase dalam waktu singkat (menit) yang
mengganggu keseimbangan antara faktor relaksasi menimbulkan efek langsung pada aktivitas eNOS
dan kontraksi dari otot polos pembuluh darah . dan disfungsi endotel.
Gangguan pada endotel untuk melepaskan mediator Pada hasil penelitian adany a perbedaan pada
vasodilatasi (NO) dapat disebabkan karena kelompok P1 (kontrol stresor) dengan kelompok P2
penurunan pembentukan , peningkatan degradasi, (stresor + emulsi vitamin E) dapat dijelaskan bahwa
dan penurunan sensitivitasnya untuk membentuk pemberian vitamin E pada tikus yang diberi stresor
NO. Adanya gangguan keseimbangan produksi NO dengan elektrik shock (renjatan listrik) dapat
dan peningkatan produksi radikal bebas seperti menurunkan produksi radikal superoxid hal ini

24
Media Kedokteran Hewan Vol. 24, No. 1, Januari 2008

disebabkan karena vita min E mempunyai potensi Daftar Pustaka


sebagai antioksidan pemutus rant ai pada membran
Acker S, Koymansm LM, and Bast A. 2003. Molecular
yang dapat mencegah kerusakan sel oleh peroksidasi
Pharmacology of Vitamin E : Structural Aspects
lipid dan menghambat pembentukan radikal bebas.
of Antioxidant Activity. Ncbi.nlm.com . 213-217.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Thomas, 1995 bahwa pemberian Alwi I. 1996. Peran triad lipid pada penyakit ja ntung
antioksidan vitamin E dapat menurunkan akumulasi koroner. Medika. Desember No.12 Thn.XXII.
LDL secara nyata dari 3 ,25 ± 0,53 ng/menit/cm2 932-973.
menjadi 2,73 ± 0,71 ng/menit/cm2. Disamping itu Asnar E. 2001. Peran Perubahan Limfosit Penghasil
efektifitas vitamin E dalam mengikat atau bereaksi Sitokin dan Peptida Motilitas Usus Terhadap
dengan radikal oksigen lebih cepat 5 x 10 4 kali dari Modulasi Respon Imun Mukosal Tikus Yang
pada dengan PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) Stres Akibat Stresor Renjatan Listrik. Disertasi .
sehingga vitamin E efektif sebagai antioksidan Program Pascasarjana. Universitas Airlangga .
membran dalam menghambat outooksidasi PUFA
Atkinson RL. 1993. Introduction To Psychology 8 th
yang mengandung lipid seperti fospolipid.
Ed. Harcout BraceJavanovich. Inc. 222 -237.
Efektivitas vitamin E dalam mencegah oksidatif stres
juga ditunjukkan oleh hasil penelitian yang dilakukan Barone FC. 1992. Tumor Necrosis Factor & A
Acker et al., 2003 terhadap indikator stres oksidatif Mediator of Focal Ischemic Brain An jury.
seperti pengukuran kerusakan DNA, Creatine Kinase Stroke. 128: 1233-1244.
(CK) Thiobarbituric Acid Reacting Substance (TBARS/ Coveli V. 1992. What Is Stress. How Does It
MDA) dan Conjugate D ienes (CD) bahwa pemberian Correlated With The Immune System. In Stress
vitamin E dosis 400 IU selama 48 hari dapat And The Immune System. Annals New York.
menurunkan CK dan me mbantu menurunkan Acad. Sci: 212-215.
kerusakan otot oleh radikal bebas, produksi MDA
Faraci FM. 2003. Hyperhomocysteinemia A Million
menurun pada subyek yang mengkonsumsi 1200 mg
Ways to Lose Control & in Arterioscl erosis.
vitamin E selama 14 hari akibat kelelahan ( stres
Trombosis and Vascular. Biologi 23 : 371-373.
fisik), juga adanya penurunan kerusaka n DNA pada
sel darah putih akibat kelelahan. Vitamin E juga Halliwell B. 1991. Reactive oxygen species in living
dapat menurunkan produksi pentane dan produk systems. Source biochemistry and role in human
peroksidase dari mitokondria. decease. Am J. Med. 91: 110-115
Tidak adanya perbedaan pada kelompok P0 Halliwell and Gutteridge JMC. 1999. Free Radicals in
(kontrol) dengan kelompok P2 (stresor + emulsi Biology and Medicine . 3 rd Edition. Oxford
vitamin E) menunjukkan bahwa vit amin E mampu University Press New York. 136-147.
menghambat produksi radikal superoxid pada tikus Kawashima S. 2004. Malfunction of vascular control
yang menerima stresor seperti pada kelompok
in lifestyle related diseases . Endothelial nitric
kontrol karena kemampuannya dalam memutus
oxide (NO) synthase/NO system in
reaksi berantai pada tikus yang menerima stresor
atherosclerosis. J. Pharmacol . Sci. 96: 411-419.
sehingga pembentukan radikal superoxid dihambat.
Kestin AS, Ellis PA, and Barnard MR. 1993. Effect of
strenuous exercise on platelet activati on state
Kesimpulan
and reactivity. Circulation 88(1): 1502 -1511.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
pemberian stressor dapat meningkatkan produksi Kusriningrum R. 1989. Dasar Perancangan Percobaan
Reactive Oxygen Species (ROS) radikal superoxid (O2-) dan Rancangan Acak Lengkap. Fakultas
serum tikus putih. Pemberian vitamin E dosis 400 IU Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga.
selama 14 hari dapat menurunkan produksi Reactive Maslachah L. 2000. Pengaruh antioksidan probucol
Oxygen Species (ROS) radikal superoxid (O2-) serum terhadap kadar malondial dehide (mda) dalam
tikus putih yang menerima stres or. darah dan jumlah circulating endothel pada
tikus yang menerima stressor . Thesis. Program
Ucapan Terima Kasih Pasca Sarjana. Universitas Airlangga.
Ucapan terima kasih ditunjukkan kepada Muzaffar S, Jeremy, Angelin, S mith, and Shukla. 2004.
Proyek DUE-Like BATH III yang telah membiayai Role of endothelium and nitric oxide synthases
melalui riset grand Fakultas Kedokter an Hewan in modulating superoxide formation induced by
Universitas Airlangga. endotoxin and cytokines in porcine pulmonary
arteries. Thorax. 58: 598-604

25
.-
Maslachah; Hambatan Produksi Reactive Oxygen Species Radikal Superoksida (O 2 ) oleh …

Nicholas K. 2004. Regulation of endothelial nitric Thomas MJ. 1995. The role of radical and
oxide synthase by tetrahydrobiopterin in antioxidants: how do we know that they are
vascular disease. Arterioscler. Thromb. Vasc. working? Critical Review in Food Science and
Biol. 24: 413-420 Nutrition. 35(1&2): 21-29.
Riley. 1981. Psychoneuriendrocrinology on i mmuno Ungvari Z, Csiszar A, and Endwards JG. 2003.
compethence and neoplasia. Science. 212: 1100- Increased superoxide production in coronary
1109. arteries in hyperhomocystemia. role of tumor
Sozmen B, Kozaz L, Taskiran D, and Tuzens. 1998. necrosis factor α, NAD(P)H, oxidase and
Effect of n dicycloprorylmethyl amino 2 inducible nitric oxide synthase . J. Arterioscler.
oxazoline (S 3341) on antioxidant status and Thromb. Vasc. Biol. 23: 418 -424.
nitric oxide in hypertensive patients . Current Wijaya A. 1996. Radikal bebas dan parameter status
Medical Researh and Opinion . 14(2): 89-96 antioksidan. Forum Diagnostikum Prodia . Diag-
Taniyama Y and Griendling K. 2003. Reactive oxygen nostics Educational Cervices. 1 -12.
species in the vasculature. Molecular and cellular
mechanisms. J. Hypertension . 42: 1075-1081.

26

Anda mungkin juga menyukai