Anda di halaman 1dari 3

Pengolahan Limbah Ternak Untuk Pupuk Organik

Limbah peternakan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, apalagi limbah


tersebut dapat diperbaharui (renewable) selama ada ternak. Limbah ternak masih
mengandung nutrisi atau zat padat yang potensial untuk dimanfaatkan. Limbah ternak kaya
akan nutrient (zat makanan) seperti protein, lemak, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN),
vitamin, mineral, mikroba atau biota, dan zat-zat yang lain (unidentified subtances). Limbah
ternak dapat dimanfaatkan untuk bahan makanan ternak, pupuk organik, energi dan media
pelbagai tujuan (Sihombing, 2002).

Pemanfaatan Sebagai Pupuk Organik

Pemanfaatan limbah usaha peternakan terutama kotoran ternak sebagai pupuk


organik dapat dilakukan melalui pemanfaatan kotoran tersebut sebagai pupuk organik.
Penggunaan pupuk kandang (manure) selain dapat meningkatkan unsur hara pada tanah juga
dapat meningkatkan aktivitas mikrobiologi tanah dan memperbaiki struktur tanah tersebut.

Kandungan Nitrogen, Posphat, dan Kalium sebagai unsur makro yang diperlukan
tanaman, tersaji dalam tabel berikut.

Kadar N, P dan K dalam Pupuk Kandang dari Beberapa Jenis Ternak

Kandungan (%)
Jenis Pupuk Kandang N P2O5 K2O

Kotoran Sapi 0.6 0.3 0.1

Sumber : Nurhasanah, Widodo, Asari, dan Rahmarestia, 2013

Kotoran ternak dapat juga dicampur dengan bahan organik lain untuk mempercepat proses
pengomposan serta untuk meningkatkan kualitas kompos tersebut .

Pembuatan Pupuk Organik Dengan Orgadec

Bahan dan alat untuk pembuatan pupuk organik dengan orgadec sbb : 1 ton kotoran
ternak sapi atau kambing , ambil dan timbang orga dec sebanyak 5 kg

Cara membuat ambil sebagian kotoran ternak dan letakkan pada tempat yang sudah
dipersiapkan dengan ketinggian sekitar 30 cm taburkan sebagian orgadec diatasnya smpe
merata ambil lagi sebagian kotoran ternak dan susun diatas lapisan pertama sampe tingginya
kira kira 30 cm taburkan lagi sampe merata begitu seterusnya hingga beberapa lapis sampe
bahan baku habis dengan ketinggian minimal 1 m, agar diperoleh suhu 60 sampe 70 derajat
sehingga proses penguraian bahan organik dapat optimal dan menghasilkan pupuk organik
yang diharapkan. Tutup rapat, kemudian diamkan selama kurang lebih 2 minggu. Setelah dua
minggu lihat hasilnya.

Ciri-ciri kompos yang sudah jadi :

1. Berwarna coklat kehitaman


2. Suhu lapisan sudah turun
3. Tidak terlalu panas
4. Tidak berbau
5. Strukturnya remah

Alasan Bahan Organik Kotoran Sapi Perlu Dikomposkan

Beberapa alasan mengapa bahan organik seperti kotoran sapi perlu dikomposkan sebelum
dimanfaatkan untuk pupuk tanaman antara lain:

1. Jika tanah mengandung cukup udara dan air, penguraian bahan organik berlangsung secara
cepat sehingga bisa mengganggu pertumbuhan tanaman.
2. Penguraian bahan segar hanya sedikit sekali memasok humus dan unsur hara ke dalam tanah.
3. Struktur bahan organik segar sangat kasar dan daya ikatnya terhadap air kecil, sehingga
jika langsung dibenamkan mengakibatkan tanah menjadi sangat remah.
4. Kotoran sapi tidak selalu tersedia pada saat diperlukan, sehingga pembuatan pupuk kompos
adalah cara penyimpanan bahan organik sebelum dipakai untuk pupuk.

Kandungan Pupuk Kompos Dari Kotoran Sapi

Pupuk kompos dari kotoran sapi yang telah selesai dibuat ini bisa digunakan sebagai pupuk
organik untuk semua jenis tanaman. Menurut hasil penelitian laboratorium, pupuk kompos
dari kotoran sapi ini mengandung sangat banyak unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman,
diantaranya:
-C/N ratio maksimum 20
-Total Nitrogen (N)> 1,81%
-P205 > 1,89%
-K2O> 1,96%
-CaO >2,96%
-MgO > 0,70%
-Kapasitas Tukar Kation > 75 me/100 g
-pH 6,5 – 7,5
Kritik dan Saran

Menurut saya Pengolahan Limbah Ternak Untuk Pupuk Organik ini cukup bagus, ramah
lingkungan dan sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya para petani yang
menggunakan pupuk organik dari limbah ternak. Di video ini juga sudah di jelaskan
bagaimna cara proses pembuatannya.

Anda mungkin juga menyukai