Anda di halaman 1dari 12

Lampiran 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Penyakit Diare Pada Anak : Perawatan Penyakit Diare pada


Anak di Ruang Ade Irma Suryani RSUD Arjawinangun
Kabupaten Cirebon

Oleh :
FRANSISKA OKTAFIANI
NIM. P2.06.20.2.15.054

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
CIREBON
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyakit Diare pada Anak


Sub Pokok Bahasan : Perawatan Penyakit Diare pada Anak
Sasaran : Orang tua An. K
Target : An. K (Pasien)
Waktu : 20 Menit
Hari/Tanggal : Kamis, 17 Mei 2018
Tempat : Ruang Ade Irma Suryani
Penyuluh : Fransiska Oktafiani

A. Latar Belakang

Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan global di negara-

negara berkembang, salah satunya adalah Negara Indonesia. Kajian Badan

Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat (2016) di Jawa Barat penyakit

diare menjadi penyakit menular yang penyumbang angka Kejadian Luar

Biasa (KLB) tertinggi yaitu 1.084.766 kasus. Sedangkan KLB kasus diare

di Kota Cirebon berjumlah 6.303 kasus, dan di Kabupaten Cirebon

mencapai 32.342 kasus. Kejadian di atas memberikan pacuan kepada kita

sebagai warga Indonesia agar mengkritisi masalah ini. Penanganan yang

cepat dan tepatlah yang harus dilakukan karena diare dengan dehidrasi

berat dapat menimbulkan kematian.

B. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang

perawatan diare pada anak, peserta penyuluhan dapat mengerti dan


melaksanakan hidup sehat melalui pendekatan Komunikasi, Informasi dan

Edukasi (KIE) sehingga kesakitan dan kematian diare dapat dicegah.

C. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan Peserta penyuluhan

mampu :

1. Menjelaskan pengertian diare

2. Menjelaskan penyebab diare

3. Menjelaskan tanda dan gejala diare

4. Menjelaskan cara penularan diare

5. Menjelaskan pencegahan diare

6. Menjelaskan penanganan diare

D. Metode

Diskusi dan ceramah

E. Media

Leaflet

F. Kegiatan Pembelajaran

No Tahapan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu


1. Pembukaan 1. Salam Pembuka 1. Menjawab 5 Menit
2. Perkenalan salam
3. Tujuan 2. Berkenalan
4. Kontrak waktu, 3. Mendengarkan
tempat dan 4. Menyetujui
topik. 5. Menyatakan
5. Kesiapan siap
2. Pelaksanaan 1. Menjelaskan defi Memperhatikan dan 10 Menit
nisi diare, penye- mendengarkan
bab, tanda
dan gejala, penu-
laran,
pencegahan, dan
penanganan diare
2. Menjelaskan cara
pembuatan
larutan gula
garam (LGG)
3. Penutup 1. Evaluasi 1. Menjawab 5 Menit
2. Kesimpulan pertanyaan
3. Rencana tindak 2. Mendengarkan
lanjut kesimpulan.
4. Salam Penutup 3. Memperhatikan
tindak lanjut.
4. Menjawab
salam.

G. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi struktur
a. Penyuluh sudah siap sebelum kegiatan dilaksanakan

b. Alat dan tempat siap sebelum kegiatan dilaksanakan.

2. Evaluasi Proses

a. Alat dan tempat bisa digunakan sesuai rencana

b. Peserta mau atau bersedia untuk melakukan kegiatan yang telah

direncanakan.

3. Evaluasi hasil

a. Metode evaluasi : diskusi dan tanya jawab

b. Jenis pertanyaan : lisan

c. Jumlah soal : 3 soal meliputi :

1) Apa yang dimaksud dengan diare?

2) Apa saja tanda-gejala yang muncul?

3) Kapan harus dibawa ke tenaga kesehatan?


Lampiran Materi

Perawatan Diare pada Anak

A. Pengertian

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2011) mengatakan “diare


adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi
lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih
sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari”. Dapat di simpulkan
diare adalah pengeluaran tinja atau berak yang encer lebih dari 3 kali
sehari.

B. Penyebab

Menurut Hidayat (2012) :

1. Virus

2. Jamur

3. Alergi makanan

4. Obat-obatan

5. Psikologis

Sedangkan Wong (2009) mengatakan :

1. Makanan dan air yang terkontaminasi

2. Lingkungan yang kurang bersih

3. Hygiene yang buruk

4. Sanitasi yang jelek


C. Tanda dan gejala

1. Gelisah atau rewel

2. Tinja cair atau lember dan atau disertai lendir atau darah.

3. Mual atau muntah

4. Demam

5. Napsu makan menurun

6. Berat badan menurun

7. Nyeri perut

8. Mata cekung

9. Bibir atau mulut kering

10. Elastisitas atau kekenyalan kulit saat dicubit melambat > 1 detik

11. Kulit pada bagian dubur atau anus lecet

D. Bahaya diare

Menurut Amin (2015) mengatakan bahwa diare yang berlangsung tanpa

penanganan medis dapat menyebabkan kematian akibat kekurangan

cairang dan elektrolit dalam tubuh.

E. Pencegahan

1. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting:

a. Sebelum makan

b. setelah buang air besar

c. sebelum memegang bayi

d. setelah menceboki anak dan


e. sebelum menyiapkan makanan

2. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan

cara merebus.

3. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga

(lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain).

4. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya

menggunakan jamban dengan tangki septik.

F. Pengobatan dan perawatan di Rumah

1. Segera beri banyak minum dengan:

a. Air susu ibu

b. Kuah sayur

c. Kuah sop

d. Air tajin

e. Sari buah

f. Air teh

g. Air matang

h. Larutan gula garam

2. Bila ada beri oralit

3. Berikan oralit setiap kali berak

a. Sampai umur 1 tahun : 50-100 ml (1 /2 – 1 gelas) setiap kali buang

air besar.

b. Umur 1-5 tahun : 100-200 ml (1- 11 /2 gelas) setiap kali buang

air besar.
Cara menyiapkan oralit :

1) Sediakan 1 gelas air matang (200 ml)

2) Masukan semua bubuk oralit kemasan 200 ml, ke dalam gelas.

3) Aduk sampai larut

4. Teruskan pemberian makanan


a. Selama diare :
1) Teruskan dan tingkatkan pemberian ASI pada bayi yang menyusui.
2) Anak usia diatas 6 bulan, berikan makanan seperti :
3) Bubur dan sayuran
4) Sari buah segar
5) Beri makanan lebih dari 6 kali sehari
b. Setelah diare :
Beri makanan lebih sering dari biasanya, minimal selama 3
minggu, dan teruskan seperti biasanya.
c. Harus diperhatikan :
1) Jangan beri makanan seperti pedas, terlalu asin atau asam.
2) Jangan beri makanan yang sudah rusak atau basi
5. Mencari pengobatan lanjutan
Segera bawa ke puskesmas atau rumah sakit, bila tidak membaik dalam 3
hari atau ada salah satu tanda :
a. Diare terus menerus
b. Muntah berulang-ulang
c. Rasa haus yang nyata
d. Makan/minum sedikit
e. Demam
f. Ada darah salam tinja
Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat. (2016). Provinsi Jawa Barat
Dalam Angka: Jawa Barat Province in Figures 2016. Diambil pada tanggal 28
Februari 2018 dari www.pusdalisbang.jabarprov.go.id/
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Buku Saku Petugas Keseha-
tan. (edisi 2011). Diambil pada tanggal 28 Februari 2018 dari
www.depkes.go.id/
Hidayat, A.A.A. (2012). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. (edisi kedua). Jakar-
ta: Salemba Medika.
Puspita, Triana (2016). Satuan Acara Penyuluhan Diare pada Anak. Diambil pada
tanggal 5 Mei 2018 dari http://trianapuspita96.blogspot.co.id
Wong, D.L. (2009). Wong’s Essentials of Pediatric Nursing. (Andry Haryono,
Sari Kurnianingsih & Setiawan, penerjemah). Mosby, Inc. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai