Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS

KETERAMPILAN PROSES DI SMAN 4 JEMBER


1)
Rivalia Anggraini, 2 Sri Wahyuni), 2) Albertus Djoko Lesmono
1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika
2)
Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Email: rivalia_anggraini@yahoo.co.id

Abstract

Student Worksheet (LKS) Skills-based process in question is the print media


that helps students in learning and contents of LKS loading procedure using the skills
learned process. Making LKS is intended to help students learning activities through
process skills with the help of worksheets. The research objective of this development
is to generate Student Worksheet (LKS) is valid, determine skill learning process of
the students after using a skill-based worksheets Process., And evaluate the response
of the students after using the Student Worksheet (LKS) Skills-based process. LKS
Development Process Skills-based development model learning device 4-D. The
conclusion of this study were 1) the student worksheet skill-based process developed
into the category quite valid and feasible for use, 2) process skills for teaching and
learning activities are classified as good, 3) student responses yielded positive
results, or in other words students were delighted with LKS-based learning using
process Skills

Key words : student worksheet, Skill-based process

Bagaimanapun pemahaman konsep sains


PENDAHULUAN tidak hanya mengutamakan hasil (produk)
saja, tetapi proses untuk mendapatkan
Fisika merupakan salah satu cabang konsep tersebut juga sangat penting dalam
IPA yang mempelajari tentang alam dan membangun pengetahuan siswa. Menurut
fenomena yang terjadi di dalamnya melalui hasil penelitian Rusmiyati (2009: 35)
serangkaian proses ilmiah yang meliputi menyatakan bahwa mata pelajaran fisika
kegiatan observasi, membuat hipotesis, yang disampaikan melalui proses
eksperimen, serta evaluasi data yang penyelidikan ilmiah, dapat melatih dan
berdasarkan sikap ilmiah (Trianto, 2010: mengembangkan keterampilan proses pada
137). Artinya pembelajaran fisika tidak siswa. Salah satu cara melatihkan dan
sebatas menuntut siswa untuk mengusai mengembangkan kemampuan berpikir
fakta, konsep, prinsip dan hukum semata, yaitu melalui pembelajaran sains yang
namun juga diharapkan siswa dapat menekankan pada pendekatan keterampilan
menguasai seluruhnya melalui proses proses (Ardhiamtari, 2015: 313).
penemuan. Hal ini didukung penelitian Salah satu upaya untuk mencapai
Ambasari (2013: 83) yang menyatakan tujuan pembelajaran dengan baik
bahwa Pendidikan tidak hanya tidak hanya diperlukan bahan ajar yang mendukung
ditetapkan pada penguasaan materi, tetapi dalam proses pembelajaran. Bahan ajar
juga pada penguasaan keterampialan. adalah segala bentuk bahan yang disiapkan

350
Rivalia, Pengembangan Lembar Kerja… 351

dan digunakan guru untuk membantu adanya bahan ajar yang dapat menunjang
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di proses pembelajaran tersebut misalnya
kelas (Prastowo, 2011: 16). Salah satu Lembar kegiatan Siswa (LKS). Menurut
bahan ajar adalah Lembar Kerja Siswa Susiwi (2009: 32) Keterampilan proses
(LKS). Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah terdiri dari aspek proses mengamati,
lembaran-lembaran berisi materi, mengklasifikasikan, memprediksi,
ringkasan, dan tugas yang harus di mengkomunikasikan, mengukur,
kerejakan oleh peserta didik. Peran Lembar menyimpulkan. Dengan menggunakan
Kerja Siswa(LKS) dalam pembelajaran LKS berbasis Keterampilan Proses, siswa
salah satunya adalah sebagai bahan ajar akan melakukan tahapan belajar sesuai
yang bisa meminimalkan peran pendidik dengan ketrampilan proses sains.
namun lebih mengaktifkan peserta didik. Keterampilan proses digunakan untuk
Oleh karena itu untuk memperbaiki minat menyatakan prosedur, proses dan metode
siswa untuk belajar dapat dilakukan guru paling penting yang digunakan para ilmuan
dengan cara membuat LKS lebih sistematis, ketika menyelesaikan persoalan
berwarna serta bergambar untuk menarik experimental (Mulyono, 2012: 44). Dengan
perhatian dalam mempelajari LKS tersebut. LKS berbasis Keterampilan proses
Berdasarkan hasil observasi diharapkan dalam belajar siswa merasa
penyelenggaraan pembelajaran seperti yang tertarik sehingga tidak ada unsur
diidealkan seringkali tidak terwujud dalam keterpaksaan dalam melakukannya dan
realitanya di sekolah. Siswa belajar sesuatu mencapai tujuan pembelajaran dengan baik.
bukan karena hal yang dipelajari menarik Berdasarkan uraian di atas, dirasa perlu
namun karena siswa menghindari hal yang melakukan penelitian yang bertujuan untuk
tidak menyenangkan misalnya rendahnya Menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
nilai mata pelajaran hingga tidak naik kelas. berbasis Keterampilan Proses yang valid.
Oleh karena itu keterampilan proses dalam Selain itu mengetahui Keterampilan Proses
pembelajaran yang mengedepankan siswa setelah melakukan pembelajaran
pengalaman personal untuk meningkatkan menggunakan LKS berbasis Keterampilan
kreativitas peserta didik dianggap perlu. Proses, dan mengetahui respon siswa
Hal ini didukung oleh penelitian Hansah setelah menggunakan Lembar Kerja Siswa
(2013: 38) menyatakan bahwa Keikut (LKS) berbasis Keterampilan Proses.
sertaan siswa dalam proses belajar dapat
meningkatkan aktivitas belajar yang METODE
optimal sehingga diharapkan dapat Jenis penelitian yang sudah
meningkatkan pula hasil belajar. Selain itu dilakukan adalah penelitian pengembangan
menurut Rizal (2014: 163) siswa belajar yang menghasilkan produk berupa LKS
fisika melalui keterampilan proses dapat berbasis keterampilan proses dan LKS
membuat siswa memproses serta pegangan guru yang telah digunakan di
memperoleh pengetahuan, dan SMAN 4 Jember dengan subjek penelitian
keterampilan yang menjadi kebutuhannya. siswa kelas X IPA 1.
Pendekatan keterampilan proses dapat Desain penelitian yang digunakan
meningkatkan kemampuan berfikir ilmiah adalah model pengembangan 4-D yang
untuk memecahkan suatu permasalahan telah dimodifikasi oleh peneliti menjadi 3-
dalam pembelajaran. D karena keterbatasan waktu dan biaya
Keterampilan Proses Sains yang dimiliki oleh peneliti.
memberikan kesempatan siswa untuk Teknik analisis data untuk validasi
secara nyata bertindak sebagai seorang logic adalah sebagai berikut:
ilmuan (Dimyati, 2006: 139). Dalam a. Menentukan rata-rata nilai validasi dari
pelaksanaan pembelajaran berbasis semua validator untuk setiap indikator
keterampilan proses maka diperlukan dengan rumus:
352 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol.4 No.4, Maret 2016, hal 350 - 356

N = Jumlah skor maksimum


Ii 
 n
j  1Vij ….……… (1)
n Untuk mengetahui persentase respon
Dengan : siswa untuk masing-masing indikator maka
Vij adalah nilai validator ke terhadap dilakukan langkah-langkah berikut.
indikator ke-i a. Melakukan rekapitulas data kedalam
n adalah jumlah validator tabel yang meliputi aspek indikator,
persentase respon siswa tiap
Menentukan rata-rata nilai untuk setiap pernyataan (PP), persentase respon
aspek dengan rumus: siswa tiap indikator (PI), dan
Persentase respon siwa secara
Ai 
 m
j  1I ji .….……… (2) keseluruhan.
m b. Menentukan persentase respon siswa
Dengan : secara keseluruhan
Ai adalah rata-rata nilai aspek ke-i Persentase respon siswa dihitung
Iij adalah rata-rata aspek ke-I indikator dengan menggunakan rumus,
ke-j
m adalah jumlah indikator dalam aspek presentase respon siswa  A 100%
ke-j B
…………………………………… (5)
b. Menentukan nilai Va atau nilai rerata
total dari rerata nilai dengan rumus : Keterangan:
A = Proporsi siswa memilih
B = Jumlah siswa (Responden)
Va 
 n
j  1Ai ….……… (3)
n
(Trianto, 2010:241-242)
Dengan :
Va dalah nilai rata-ratatotal untuk semua
aspek
Ai adalah rata-rata nilai aspek ke-i HASIL DAN PEMBAHASAN
n adalah jumlah aspek.
Validasi para ahli difokuskan pada Validasi terhadap LKS berbasis
format, isi, ilustrasi, dan bahasa yang keterampilan proses di SMAN 4 Jember
mencakup semua perangkat pembelajaran dilakukan oleh 3 validator yaitu 2 dosen
yang dikembangkan (Frisnoiri, 2014: 53). pendidikan fisika di FKIP Universitas
Teknik analisis data untuk Jember Prof. Dr. I ketut Mahardika, M.Si
mempresetasikan skor Keterampilan proses
dan Rif’ati Dina H., S.Pd. M.Si., serta1
masing-masing aspek kognitif proses yang
telah diamati, dihitung dengan orang guru SMAN 4 Jember yaitu Dra.
menggunakan persamaan berikut. Eny Setyowati. Dari ketiga validator
P tersebut didapatkan beberapa revisi
PKPS   100% ………… (4) sebelum dilakukan validasi. Revisi tersebut
N meliputi penambahan rumus, format tulisan
Keterangan :
dan penambahan ilustrasi gambar. Setelah
PKPS = Presentase nilai keterampilan proses dilakukan revisi maka diperoleh hasil
P = Jumlah skor yang diperoleh siswa seperti pada tabel 1.
Rivalia, Pengembangan Lembar Kerja… 353

Tabel 1 Hasil validasi logic LKS berbasis keterampilan proses untuk siswa dan
pegangan guru

Indikator Rata-rata
No Instrumen Validitas Katagori
LKS Aspek
Format 3.5
Lembar Kerja Siswa
Isi 3.6 3.8
1 berbasis Cukup Valid
Bahasa 3.8
Keterampilan Proses
Ilustrasi 4.2

Berdasarkan tabel 1 di atas, nilai Lembar Kerja Siswa (LKS) dikatakan


validitas LKS berbasis keterampilan proses cukup valid bahwa terletak pada interval 3
sebesar 3,8 dari skala 1-4 dan termasuk ≤ Va < 4. LKS berbasis keterampilan proses
dalam kategori Cukup valid. Sedangkan ini dapat dikatakan mampu mengukur apa
LKS pegangan guru mendapat skor 3,8 dan yang harus diukur dan cukup layak untuk
dalam kategori cukup valid. Hal ini sesuai digunakan untuk pembelajaran di dalam
dengan teori yang menyebutkan bahwa kelas.

Tabel 2 Presentase Keterampilan Proses siswa


Indikator
Presentase
No Keterampilan Pert. 1 Pert. 2 Pert. 3 Pert. 4 Kategori
Ket. Proses
Proses
1 Mengamati 83.33% 82% 88.2% 88.2% 85.43% Baik
2 Menanya 79.86% 77% 84% 83.30% 81.04% Baik
3 Klasifikasi 87.50% 87% 69% 96% 84.88% Baik
4 Hipotesis 93.8% 94.40% 88% 84% 90.05% Baik
Melakukan
5 79.20% 89.50% 89% 84% 85.43% Baik
Percobaan
Menulis Hasil
6 95.80% 93.70% 92.40% 88.20% 92.53% Baik
percobaan
7 Implementasi 90.30% 79% 76.40% 77.80% 80.88% Baik
8 Kesimpulan 95.10% 90% 90.30% 91% 91.60% Baik
Menerapkan Cukup
9 88.90% 84.70% 62.50% 62% 74.53%
Konsep Baik
Mengkomunika
10 76.40% 90% 86.80% 84% 84.30% Baik
si

Data keterampilan proses secara mengklasisfikasi, mengkomunikasikam,


keseluruhan yang dijelaskan tabel 2 di atas melakukan percobaan, implementasi,
dari pertemuan 1 sampai 4 menunjukkan menanya, menerapkan konsep.
bahwa urutan indikator keterampilan proses Mengimplementasi data menjadi
yang diperoleh siswa dari yang persentase indikator dengan persentase terendah
tertinggi ke persentase yang terendah karena siswa belum terbiasa
adalah menulis hasil percobaan, menghubungkan konsep yang telah didapat
kesimpulan, menulis hipotesis, mengamati, dengan masalah alam yang ada
354 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol.4 No.4, Maret 2016, hal 350 - 356

disekitarnya, sehingga kemampuan LKS sesuai dengan penelitian Widayanto


untuk membantu siswa berpikir konstektual (2009: 4) bahwa jika skor lebih besar
masih harus disempurnakan. Dari data atau sama dengan 75% dan di bawah
analisis Persentase Keterampilan Proses 100% maka keterampilan proses siswa
didapatkan semua indikator termasuk dapat dikatakan baik.
dalam kategori baik. Sehingga dapat
Keterampilan proses siswa akan
diketahui meskipun persentase
semakin tinggi jika semakin tinggi
keterampilan proses sains siswa tiap
keterlibatan siswa dalam praktikum dan
indikator pada tiap pertemuan bersifat
kegiatan ilmiah lainnya. Selain itu menurut
fluktuatif, namun demikian secara
penelitian Rahayu (2011: 34) menunjukkan
keseluruhan persentase keterampilan proses
bahwa pendekatan keterampilan Proses
sains siswa selama mengikuti kegiatan
yang merupakan pembelajaran penelitian
pembelajaran dengan menggunakan LKS
dapat meningkatkan potensis siswa dalam
berbasis Keterampilan Proses adalah
proses sains dan sikap ilmiah.
sebesar 85.06% dan tergolong baik. Hal ini
Tabel 3. Data Hasil Respon Siswa

No Aspek Presentase
1 Kemenarikan LKS Senang Tidak Senang
98,6 % 1,4 %
2 Keterbaruan LKS Baru Tidak Baru
87,7 % 12,2 %
3 Berminat Tidak Berminiat
Proses Pembelajaran
97% 3%
Mudah Sulit
4 Bahasa
97% 3%
5 Senang Tidak Senang
Ilustrasi
100% 0%

Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat di bahasa, dan ilustrasi yaitu sebesar 100%.
jelaskan bahwa respon siswa terhadap LKS Sesuai dengan hasil validasi oleh validator
berbasis Keterampilan Proses yang paling yang menyatakan bahwa LKS berbasis
rendah pada aspek keterbaruan siswa keterampilan proses sains berada dalam
tentang pendapat siswa bahwa suasana saat kategori cukup valid yang dapat menunjang
pembelajaran di kelas adalah baru sebesar respon positif siswa tentang LKS berbasis
80,5% dan tidak baru sebesar 19,5%. keterampilan proses dengan aspek format
Namun gambaran secara umum bahwa LKS mendapat rata-rata nilai validasi 3.53; aspek
berbasis Keterampilan Proses mendapat isi mendapat rata-rata nilai 3.8; aspek
respon positif dari siswa yaitu pada aspek bahasa mendapat rata-rata 3.83; dan aspek
kemenarikan komponen 98,6%, ilustrasi mendaat rata-rata nilai sebesar
keterbaruan komponen 87,7, proses 4.16. menjawab senang. Hasil penelitian ini
pembelajaran 97%, bahasa 97%, dan sependapat dengan hasil penelitian Tarmizi
ilustrasi 100%. Sesuai teori yang ada, siswa (2010 : 58) Siswa menyatakan setuju bahwa
merespon positif jika besarnya percentage penerapan pendekatan ketrampilan proses
of agreement ≥ 50% (Trianto, 2010: 241- membuat siswa sangat mudah memahami
242). Respon siswa paling tinggi terdapat materi. Cara guru menyajikan pembelajaran
pada aspek yang menyangkut LKS berbasis dengan penerapan model ketrampilan
Keterampilan Proses baik dalam aspek proses menarik.
Rivalia, Pengembangan Lembar Kerja… 355

DAFTAR PUSTAKA
SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan data yang diperoleh Ambasari, W., Santosa. S., dan Maridi.
pada tahap pengembangan, analisis 2013. Penerapan Pembelajaran
perhitungan, serta pembahasan pada bab Inkuiri Terbimbing terhadap
sebelumnya, maka hal-hal yang dapat Keterampilan Proses Sains Dasar
disimpulkan bahwa validitas dari Lembar pada Pembelajaran Biologi Siswa
Kerja Siswa (LKS) pada materi Dinamika kelas VIII Negeri 7 Surakarta. Jurnal
Partikel masuk ke dalam kriteria yang Pendidikan Biologi. Vol 5, (1): 81-95
cukup valid dengan skor validitas sebesar Ardhiamtari. 2015. Pengembangan LKS
3,8. Sedangkan LKS pegangan guru berbasis keterampilan Proses Sains
mendapat skor validitas 3.8 dengan kriteria pada materi hukum-hukum dasar
cukup valid. Selain itu Keterampilan proses kimia. Jurnal Pendidikan dan
selama kegiatan belajar mengajar dengan Pembelajaran kimia Universitas
menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) Lampung. Vol. 4 (1): 312-323
berbasis Keterampilan Proses tergolong Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan
baik dengan perolehan persentase rata-rata Pembelajaran. Jakarta: Penerbit
sebesar 85,06 %. Respon siswa terhadap Rineka Cipta
Lembar Kerja Siswa berbasis Keterampilan Frisnoiri, S. 2014. Pengembangan
Proses pada materi Dinamika Partikel yang perangkat Pembelajaran melalui
dikembangkan adalah positif yaitu pada Pendekatan Matematika Realistic.
aspek kemenarikan komponen98,6%, Jurnal Pendidikan Matematika
keterbaruan komponen 87,7, proses Paradikma UNIMED. Vol. 7 (1): 47-
pembelajaran 97%, bahasa 97%, dan 58.
ilustrasi 100%. Hansah. F., Yulianti. D., dan Sugianto.
Berdasarkan pengembangan dan 2013. Pembelajaran Fisika
penelitian yang telah dilakukan, maka Menggunakan Better Teaching and
saran yang dapat diajukan yaitu pengenalan Learning Berketerampilan Proses
dan bimbingan terhadap LKS berbasis Untuk Meningkatkan Aktivitas
Keterampilan Proses harus benar-benar Belajar Siswa di SMP. Unnes Physec
diperhatikan, agar pada saat pembelajaran Educatiom Journal. Vol. 2 (3): 37-42
siswa tidak mengalamai kesulitan dalam Mulyono, Y., Bintari, S. H., Rahayu, E. S.,
menggunakan. Selain itu hal lainnya yang dan Widiyaningrum, P. 2012.
harus diperhatikan adalah manajemen Pengembangan Perangkat
waktu pada saat pembelajaran perlu Pembelajaran Dengan Pendekatan
diperhatikan dengan baik. Hal ini Scientific Skill Teknologi
dimaksudkan agara kegiatan pembelajaran Fermentasi Berbasis Masalah
dapat berjalan dengan lancar. Saran Lingkungan. Journal of Education
berikutnya adalah sebelum pelaksanaan uji research. Vol . 41 (1) : 19-27
pengembangan, setiap kelompok harus Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif
dipastikan telah dibagikan alat dan bahan Membuat Bahan Ajar Inovatif.
yang baik kondisinya. Bagi peneliti lanjut, Yogyakarta: DIVA Press
sebaiknya penelitian pengembangan Rahayu, E. 2011. Pembelajaran Sains
perangkat LKS berbasis Keterampilan dengan Pendekatan Keterampilan
Proses bisa dilakukan penelitian lagi Proses untuk meningkatkan Hasil
sampai tahap penyebaran. Belajar da kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa. Jurnal Pendidikan
Fisika Indonesia. Vol . 7 (1) : 33-37
356 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol.4 No.4, Maret 2016, hal 350 - 356

Rizal, M. 2014. Pengaruh Pembelajaran Ei. Hd.” Jurnal Pengajaran MIPA.


Inkuiri Terbimbing dengan Multi Vol. 3 (1): 33-37
Representasi terhadap Keterampilan Tarmizi. 2010. Ketuntasan Belajar Siswa
Proses Sains dan Penguasaan Konsep Melalui Penerapan Pendekatan
IPA Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Keterampilan Proses PadaKonsep
Sains. Vol. 2 (3): 159-165 Sistem Gerak Tumbuhan di SMA
Rusmiti, A. & Yulianti, A. 2009. Negeri 3 Pidie. Jurnal Pendidikan
Peningkatan Keterampilan Proses Biologi. Vol.1 (2): 50-58
Sains dengan Menerapkan Model Trianto. 2010. Mendesain Model
Problem Based-Instruction. Jurnal Pembelajaran Inovatif- Progresif.
Pendidikan Indonesia. Vol. 5 (1): 33- Jakarta : Penerbit Kencana
37 Widayanto. 2009. Pengembangan
Susiwi. (2009). Analisis Keterampilan Keterampilan Proses dan
Proses Sains Siswa SMA Pada Pemahaman Siswa Kelas X Melalui
“Model Pembelajaran Praktikum D. Kit Optik. Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia, Vol. 5 (1): 1-7.
Rivalia, Pengembangan Lembar Kerja… 357

Anda mungkin juga menyukai