Anda di halaman 1dari 3

Om Swastyastu

Assalamualaikum Wr.Wb

Salam Sejahtera Bagi Kita Semua

Yang Terhormat Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Blahbatuh

Yang Saya Hormati Bapak Dekan SMA Negeri 1 Blahbatuh

Yang Saya Hormati Bapak/Ibu Dewan Juri Lomba

Serta teman-teman semua yang cintai dan banggakan

Pertama- tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunianya sehingga kita dapat berkumpul disini dalam keadaan sehat wal’afiat.
Sebelum saya melanjutkan pidato , perkenankan saya untuk akan memperkenalkan diri terlebih
dahulu. Perkenalkan nama saya Komang Lestari Dewi perwakilan dari kelas XI MIPA 6. Pada
Kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato yang berjudul “Generasi Muda Peduli
Sampah Di Indonesia”

Hadirin yang berbahagia, Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan
sampah sudah menjadi persoalan serius terutama di kota-kota besar, tidak hanya di Indonesia saja,
tapi di seluruh dunia. Negara-negara maju telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi
masalah tersebut, begitupun bagi pemerintah daerah dimana persampahan merupakan masalah
yang serius.

Produksi sampah yang terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk,
perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbunan
sampah dengan karakteristik sampah yang berdeba-beda. Meningkatnya daya beli masyarakat
terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan
penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap
kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan.

Tidak jarang kita melihat sampah-sampah berserakan di mana-mana terutama di sungai


atau pinggir jalan. Seakan dua tempat ini menjadi tempat terakhir para sampah itu diletakkan.
Fenomena ini telah dianggap biasa oleh masyarakat luas khususnya di Indonesia. Mereka dengan
PD (percaya diri) nya war-wer membuang bungkusan makanan seenaknya sendiri. Tak ada rasa
kasihan terhadap lingkungan sekitar. Boro-boro peduli, menyimpan bungkusan makanan atau
minuman sejenak aja tidak bisa. Padahal di pinggiran jalan terdapat banyak tempat sampah yang
tersedia. Beralasan apalagi para pembuang sampah sembarangan itu?

Keegoisan inilah yang menyebarkan virus malas membuang sampah pada tempatnya.
Mereka sama sekali tidak peduli akan dampak yang ditimbulkan dari menyepelekan keberadaan
sampah. Bila keadaan ini dibiarkan terus menerus maka akan berakibat pada pencemaran
lingkungan. Beberapa dampak dari membuang sampah sembarangan dapat dirasakan ketika
musim penghujan tiba. Terdapat Laporan banjir sana-sini. Banyak rumah dan pemukiman warga
yang tenggelam, banyak warga yang terserang penyakit deman berdarah oleh gigitan nyamuk.
Setelah semua itu terlanjut terjadi, lalu siapakah yang patut kita salahkan sekarang?

Hadirin semua, masalah sampah dapat dikurangi dengan melakukan prinsip 4 R yang bisa
diterapkan dalam keseharian di lingkup terkecil, yakni : Reduce ( mengurangi ), Reuse ( memakai
kembali ), Recycle ( mendaur ulang ), Replace ( mengganti ). Sebagai generasi muda harus mampu
menjadi agen of change terhadap keberadaan sampah tersebut. Gunakanlah skill kalian sehingga
dapat merubah persepsi bahwa sampah yang awalnya harus dibuang dapat disulap menjadi sesuatu
yang dapat dimanfaatkan. Sampah an-organik menjadi kerajian yang memilki nilai jual . Dan
sampah organik dimanfaatkan kembali seperti sebagai bahan baku kompos, bokashi dan batako.
Bila ini dilakukan, maka masalah sampah bukan hanya dapat teratasi, tetapi juga dapat menjadi
alternatif peningkatan perekonomian masyarakat.

Selain itu salah satu bentuk kontribusi nyata generasi kita pada lingkungan yaitu
diwujudkan dengan adanya organisasi SISPALA( Siswa Pencipta Alam ) salah satunya di blasman.
Adanya organisasi tersebut medorong siswa untuk menunjukkan kepeduliannya pada lingkunagn
sekitar. Contohnya selesai upacara bendera anggota sispala berkumpul dan membawa kantung
kresek untuk memungut sampah dan di sekitar menjaga agar lingkungan tetap asri. Hal- hal ini
perlu diapresiasi agar generasi muda kita selanjutnya mampu menjadikan pedoman mereka untuk
membangun bangsa lebih baik karena sekecil apapun kontribusi kalian akan terpengaruh pada
alam ini . Mari wujudkan Indonesia Asri dengan bebas sampah!
Hadirin yang berbagia, sekian pidato dari saya apabila ada kesalahan kata saya mohon
maaf. Kalau ada sumur diladang, tanda petani kurang kerjaan. Kalau ada umur yang panjang, bertemu kita dilain
kesempatan. Akhir kata saya ucapkan parama santih,

OM SANTIH, SANTIH,SANTIH, OM

Anda mungkin juga menyukai