Anda di halaman 1dari 3

ARTIKEL

Keunggulan dan Keterbatasan


Beberapa Metode Penelitian
Kesehatan
Oleh: Syahrudji Naseh
Puslit Ekologi Kesehatan, Badan Litbang Kesehatan

enurut cara pengumpulan data, "community intervention trials" adalah


M metode penelitian dapat dibedakan
antara sensus dan penelitian sampel.
Metode sensus biasanya dilaksanakan 10
beberapa bagian penelitian eksperimental ini.

Tulisan ini hanya membahas keunggu-


tahun sekali dan mencacah seluruh populasi. lan (advantages) dan keterbatasan (disadvan-
Di banyak negara, termasuk Indonesia, tages) dari beberapa penelitian non ekspe-
kegiatan ini seringkali dimonopoli oleh suatu rimental yang sangat sering digunakan, khu-
instansi semacam Biro Pusat Statistik yang susnya di Badan Litbang Kesehatan. Metode
melaksanakan antara lain Sensus Penduduk penelitian itu adalah penelitian kohor (cohort
dan Sensus Ekonomi. studies), penelitian kasus kelola (case-control
studies) dan penelitian "cross-sectional".
Untuk penelitian kesehatan, penelitian Tulisan ini disarikan dari buku buku epide-
sampellah yang kerap digunakan. Metode ini miologj dan metode penelitian.
mengamati sebagian kecil dari populasi yang
ada. Pada dasarnya, penelitian ini dapat Penelitian Kohor
dibedakan antara penelitian eksperimental dan
non eksperimental. Penelitian kohor dikenal juga sebagai
longitudinal studies, prospective studies a-
Untuk penelitian eksperimental, biasa- taupun follow-up studies. Pada penelitian ini,
nya peneliti memberikan intervensi atau mani- sampel yang semula bebas dari suatu penyakit
pulasi, seperti dikatakan Rothman (1986): tetapi berbeda status paparan (exposure) nya,
"Set of observations, conducted under diikuti sampai waktu tertentu.
controlled circumstances, in which the
scientist manipulates the conditions to Keunggulan metodf ini terutama karena
ascertain what effect such manipulation has dapat menghitung angka insidensi (incidence
on the outcome". Percobaan klinik (clinical rate), yaitu angka yang mencerminkan kasus
trials) yang menggunakan pasien klinik baru suatu penyakit. Pisamping itu juga
sebagai subyek, percobaan lapangan (field dapat mengeksplorasi lebih dari satu variabel
trials) yang meneliti subyek yang sehat dan tergantung (outcome), nyaris tanpa "bias"

22 Media Litbangkes VoL HI No. 01/1993


ART1KEL

dan dapat menetapkan angka risiko secara kelompok kasus, sehingga bila kelompok ke-
langsung dari satu saat ke saat yang lain. lola tersebut mempunyai penyakit yang
diamati, maka kelompok kelola tersebut
Sebaliknya, karena waktu yang diperlukan seharusnya menjadi kelompok kasus. Sebagai
untuk penelitian ini relatif lebih lama dan me- catatan, status penyakit yang dimaksud di
merlukan jumlah sampel yang cukup besar, sini tidak melulu mengidap atau tidak me-
maka penelitian ini sangat mahal dantidak ngidapnya seseorang terhadap suatu penyakit,
efisien. Keterbatasan lainnya, kadang-kadang tetapi dapat juga umpamanya sudah mening-
hasil penelitian ini berlakunya tidak cukup gal atau masih hidupnya seorang bayi.
lama. Sementara itu, subyek yang dipakai
sebagai sampel ada saja yang tidak dapat Pada penelitian ini, setelah 2 kelompok
diikuti sampai selesai (drop out). subyek dipilih, ditanyakan atau diamati faktor
faktor yang mempengaruhi status penyakit
Salah satu contoh penelitian kohor dapat tersebut secara retrospektif, entah 1 tahun
dilihat pada "The Lancet" tanggal 26 yang lalu ataupun beberapa waktu yang lalu.
Desember 1987 denganjudul "Cannabis and Untuk melihat faktor faktor yang mempenga-
Shizophrenia, a Longitudinal Study of ruhi kematian perinatal umpamanya, dita-
Swedish Conscripts" oleh Andreasson dkk. nyakan tentang ada tidaknya pemeriksaan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa risiko kehamilan, komplikasi hamil, komplikasi
pecandu mariyuana untuk terkena bersalin, penolong persalinan, faktor ling-
"schizophrenia" 6 kali lipat dibanding yang kungan, status sosial ekonomi dan pendidikan
bukan pecandu. Penelitian itu mengguna- ibu.
kan 45.570 sampel yang diikuti perkem-
bangannya selama 15 tahun. Keunggulan metode ini terutama dapat
digunakan dengan kasus penyakit yang sedikit,
Penelitian Kasus Kelola umpamanya terhadap ADDS, kematian
perinatal dan maternal. Disamping itu, relatif
Sebenaraya, informasi yang diharapkan murah, waktunya relatif singkat dan peneliti-
dari penelitian kasus kelola hampir sama annya merupakan penelitian yang relatif
dengan yang dihasilkan dari penelitian kohor, kecil.
tetapi waktunya lebih pendek dan jauh
lebih efisien. Penelitian ini yang juga sering Sebaliknya kritik terhadap metode peneli-
disebut sebagai penelitian retrospektif me- tian ini, karena adanya banyak "bias".
rupakan bagian dari epidemiologi modern. Masalah "selection bias" terjadi karena
sulitnya memilih kelompok kasus dan kelom-
Berbeda dari penelitian kohor yang subjek pok kelola. Bias yang lain adalah "infor-
penelitiannya diambil berdasarkan status mation bias" atau "recall bias". Contohnya,
keterpaparan (exposure status), penelitian ka- seorang ibu yang kehilangan anaknya akan
sus kelola memilih kelompok kasus dan ke- selalu lebih ingat kejadian-kejadian terdahulu
lompok kelola berdasar status penyakit (di- daripada seorang ibu yang anaknya masih
sease status), sehingga secara umum harus segar bugar pada saat wawancara. Atau se-
terbebas dari status keterpaparan. orang ibu yang bayinya cacad (kelompok ka-
sus) akan selalu lebih ingat obat yang dima-
Disamping itu, kelompok kelola harus be- kan pada trimester pertama kehamilannya
rasal dari populasi yang sama dengan

Media Litbangkes VoL HI No. 01/1993 23


ARTIKEL
dibanding ibu yang bayinya normal (kelompok atau kasus penyakit yang sedikit (rare),
kelola). banyak "bias" yang timbul, kurang baik
it untuk meramalkan kecenderungan, memer-
Sementara itu, dalam penelitian ini hanya lukan sampel besar, kurang akurat untuk
dapat diamati satu variabel tidak bebas saja. menggambarkan suatu penyakit dan faktor
Keterbatasan yang lain adalah tidak dapat risiko serta tidak dapat menghitung angka
dihitungnya angka insidensi. insidensi.

Penelitian "Cross-Sectional" • Daftar Pustaka

Kalau pada penelitian kohor dan kasus 1. Andreasson, S., [ et al ]. Cannabis and Schi-
kelola ada pendekatan periode waktu ter- zophrenia, a Longitudinal Study of Swedish
tentu (period time approach) baik secara Conscripts. The Lancet, 26 Desember 1987.
prospektif (ke depan) maupun retrospektif
(ke belakang), pada penelitian cross-sectional 2. Pratiknya, A.W.(1986) Dasar-dasar Meto-
dologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan.
waktunya hanya pada saat observasi saja
Rajawali. Jakarta
(point time approach). Oleh karenanya, meto-
de ini sering pula disebut sebagai penelitian 3. Rothman, K.J. (1986) Modem Epidemiology,
prevalensi atau kadang-kadang disebut sebagai Little Brown, .
survai. Disebut sebagai penelitian prevalensi
karena hasil penelitian hanya dapat meng- 4. Schlesselman, J.J. (1982) Case-control
hitung angka prevalensi yaitu angka yang Studies: Design, Conduct, Analysis. Oxford
menggambarkan banyaknya kasus (baru dan University Press..
lama) pada periode tertentu saja.

Penelitian ini yang merupakan penelitian


yang paling lemah diantara penelitian
epidemiologik lainnya, dapat dipakai sebagai
tahap pertama dalam penelitian kohor atau
dapat pula digunakan untuk rnencari
kelompok kasus dan kelompok kontrol dalam
penelitian kasus kelola. Akan tetapi, biasanya M/skfoftsrta membuat mamisia setengah
penelitian inilah yang paling sering dilakukan, mfsk/a. M/sto'n//wa membuat majwsfa
umpamanya dalam Survai Kesehatan Rumah benar-bensr m/sfo'n.
Tangga dan Survai Demografi Kesehatan
Indonesia. Dari survai-survei tersebut, dapat
diketahui umpamanya data tekanan darah ibu
hamil, proporsi akseptor KB dan prevalensi
penyakit kencing manis. 7DW

Keunggulan metode penelitian ini antara


lain mudah dilaksanakan, relatif murah,
menghasilkan angka prevalensi dan dapat
mengamati banyak variabel. Sedangkan
keterbatasannya tidak dapat meneliti kondisi
24 Media Litbangkes VoL III No. 01/1993

Anda mungkin juga menyukai