Anda di halaman 1dari 5

Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Sipil

Politeknik Negeri Padang MATERIAL dan


PERKERASAN JALAN

PENGUJIAN KELEKATAN ASPAL TERHADAP AGREGAT

( AG – 08 )

A. Jadwal Pelaksanan
Hari/Tanggal : Selasa /8 November 2015
Waktu : 08.00 - Selesai
Tempat : Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang.

B. Tujuan Pratikum
a. Tujuan umum
 Dapat menentukan besarnya nilai kelekatan aspal dengan agregat secara
visual

b. Tujuan khusus
 Dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian kelekatan agregat
terhadap aspal.
 Dapat menggunakan peralatan pengujian kelekatan agregat terhadap
aspal dengan baik dan benar.
 Dapat mencatat, menghitung dan menganalisa data pengujian kelekatan
agregat terhadap aspal.
 Dapat menyimpulkan dan membandingkan hasil dari pengujian yang
dilakukan dengan mengacu kepada standar yang digunakan.

C. Referensi

a. SNI 03 – 2439 – 1991 tentang pengujian kelekatan agregat terhadap aspal


b. Departemen Teknik Sipil PNP. Modul Pratikum Bahan Perkerasan Jalan.

D. Dasar Teori
Kelekatan aspal terhadap agregat dipengaruhi oleh sifat agregat terhadap air.
Granit dan bebatuan atau yang mengandung silica merupakan agregat yang

KELAS 2B SIPIL’14
AG-08
KELOMPOK 2 ALFA
Hal.1-4
Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang MATERIAL dan
PERKERASAN JALAN

bersifan hidripilk yaitu agregat yang senang terhadap air. Agregat yang seperti
ini tidak baik untuk bahan campuran dengan as[pal karena memungkinkan
terjadinya striping yaitu lepasnya lapis aspal dari agregat karena pengaruh air,
sebaliknya agregat seperti dianit dan andesit disebut agregat hidriphobik yaitu
agregat yang tidak mudah terikat dengan air sehingga antar aspal dan agregat
tercipta ikatan yang baik.

Selain itu ada beberapa factor yang mempengaruhi kelekatan antara agregat
dengan aspal yaitu :

1. Pori-pori dan arbsorbsi agregat


2. Agregat berpori berguna untuk menyerap aspal sehingga ikatan
antara aspal dengan agregat tercipta dengan baik.
3. Bentuk dan struktur permukaan
4. Agregat berbentuk kubus dan kasar lebih baik dari pada agregat
berbentuk bulat dan halus.
5. Ukuran butiran
Macam-macam pelapisan aspal adalah :

Pelapisan agregat kering dengan aspal cair (cut black)


Pelapisan agregat kering dengan aspal emulsi cepat mengendap (rappid
setting), sedang mengendap dan lambvat mengendap.
Pelapisan agregat basah dengan aspal cair (cut black)
Pelapisan agregat kering dengan aspal keras

Kelekatan aspal terhadap agregat juga dipengaruhi oleh sifat agregat terhadap
air. Granit dan batuan yang mengandung silica merupakan agregat yang bersifat
hidrifilik yaitu agregat yang senang terhadap air. Agregat yang demikian tidak
baik digunakan untuk campuran aspal karena dapat menyebabkan
stripping,sebaliknya agregat yang tidak mudah terikat oleh air akan lebih bagus
sehingga ikatan antara aspal dan agregat terikat cukup baik

E. Peralatan Dan Bahan


1. Peralatan
 Saringan nomor 6,3 mm dan 9,5 mm

KELAS 2B SIPIL’14
AG-08
KELOMPOK 2 ALFA
Hal.2-4
Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang MATERIAL dan
PERKERASAN JALAN

 Wadah atau panic


 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gr
 Spatula
 Oven
 Thermometer logam
 Gelas ukur 1000 ml
 Kuali
 kompor
2. Bahan
 Aspal cair sebanyak 5 gr
 Agregat lolos saringan 9,5 mm tertahan saringan 6,5 mm sebanyak 100
gr.
 Air bersih
Catatan :

a. aspal yang diuji adalah aspal keras berasal dari PT PERTAMINA PEN
60/70
b. air yang digunakan berasal dari lingkungan sekitar labor Bahan Teknik
Sipil

F. Keselamatan Kerja
1. Memakai pakaian praktek selama kegiatan pratikum
2. Membaca referensi terlebih dahulu sebelum memulai pratikum
3. Gunakan peralatan sesuai fungsinya berdasarkan petunjuk pengujian dan
petunjuk pembimbing pratikum
4. Periksalah keadaan peralatan sebelum digunakan
5. Gunakan sarung tangan saat melakukan pengujian
6. Bersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai pratikum

G. Prosedur Pelaksanaan
1. Menyiapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan
2. Saring agregat dak ambil agregat yang lolos saringan 9,5 mm tertahan
saringan 6,5 mm sebanyak 100 gr.
3. Cuci agregat tersebut dengan air bersih lalu oven selama 24 jam.
KELAS 2B SIPIL’14
AG-08
KELOMPOK 2 ALFA
Hal.3-4
Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang MATERIAL dan
PERKERASAN JALAN

4. Panaskan aspal cair lalu tuangkan aspal tersebut diatas agregat tadi yang
setelah dioven (dalam keadaan panas) sebanyak 5 gr lalu diaduk secara
merata pada saat panas tersebut.
5. Setelah rata diaduk dinginkan agregat terlebih dahulu pada suhu ruang
6. Lalu masukkan agregat kedalam gelas ukur kaca 1000 ml setelah itu
masukkan air hingga seluruh permukaan agregat atau campuran agregat
dengan aspal tertutup oleh air.
7. Biarkan selama 24 jam pada suhu ruang
8. Setelah itu amati percobaan tersebut secara visual. Apakah ada agregat yang
terlepas dari aspal dan persentasekan.
9. Catat hasil pengamatan pada formulir pengamatan

H. Data Pemeriksaan Dan Perhitungan


Dari hasil pengujian dan percobaan yang telah dilakukan didapatkan bahwa
kelekatan aspal terhadap agregat mencapai 96 % ,dengan adanya sedikit
gelembung udara

I. Kesimpulan

 Dari hasil pengujian kelekatan agregat terhadap aspal ,didapatkan


persentase kelekatan agregat sebanyak 96 % ,dan terlihat sedikitnya
gelembung yang terjadi
 Menurut SNI 03-2439-1991 , tentang pengujian kelekatan agregat terhadap
aspal yang juga dipengaruhi oleh sifat agregat terhadap air.
 Dengan demikian agregat tersebut baik digunakan sebagai campuran bahan
perkerasan jalan

J. Lampiran

a. Data Kelompok
b. Skema Prosedur Pengujian
c. Gmbar Prosedur Pengujian
d. Gambar Peralatan Pengujian

KELAS 2B SIPIL’14
AG-08
KELOMPOK 2 ALFA
Hal.4-4
Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang MATERIAL dan
PERKERASAN JALAN

KELAS 2B SIPIL’14
AG-08
KELOMPOK 2 ALFA
Hal.5-4

Anda mungkin juga menyukai