Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CUCI TANGAN DAN BATUK EFEKTIF


DI RUANG ICU RSUD BANGIL PASURUAN

Oleh:

1. Wahyu Melia Rohliana


2. Eka Aminatuz Sholihah
3. Jihan Reza Fatwani
4. Hafidz Aminullah
5. Winda Priatiningsih

PROGAM STUDI D3 KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan acara penyuluhan (SAP) berjudul cuci tangan dan batuk efektif ini dibuat untuk
memenuhi tugas klinik diruangan ICU RSUD Bangil Pasuruan dan tugas praktik klinik
mahasiswa DIII Keperawatan Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto. Yang dibuat oleh:

Kelompok : 7 (Tujuh)

Tingkat/Semester : 3/V

Nama Anggota : 1. Wahyu Melia Rohliana


2. Eka Aminatuz Sholihah
3. Jihan Reza Fatwani
4. Hafidz Aminullah
5. Winda Priatiningsih

Satuan acara penyuluhan ini juga sudah disetujui dan ditanda tangani oleh:

Bangil, 04 Januari 2019

Ketua Kelompok

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : Cuci tangan dan batuk efektif

Hari / Tanggal Penyuluhan : Sabtu, 05 Januari 2019

Pukul : 09.00-09.30 WIB

Sasaran : Keluarga pasien ICU RSUD Bangil, Pasuruan.

Tempat : Ruang ICU RSUD Bangil, Pasuruan

A. Latar Belakang
Cuci tangan merupakan salah satu tindakan yang mudah dan murah untuk mencegah
penyebaran penyakit. Tangan kita sendiri justru seringkali menjadi perantara dari berbagai
bakteri untuk masuk kedalam tubuh kita. Agar memperoleh hasil yang maksimal sebaiknya
kita mengetahui bagaimana teknik mencuci tangan yang benar.
Sayangnya, banyak orang yang meremehkan kebiasaan sehat ini dan menganggapnya
tidak penting. Padahal dengan membiasakan cuci tangan yang baik, hidup anda dan keluarga
dapat lelbih sehat. Berbagai macam masyarakat di dunia mencuci tangan dengan sabun
untuk alasan yang berbeda-beda, walaupun pada umumnya perilaku mencuci tangan dengan
sabun itu secara luas di ketahui untuk membersihkan tangan dari kuman namun perilaku ini
tidak otomatis di lakukan unutk tujuan tersebut. Sebuah studi awal dengan pendekatan
kualitatif di Kerela, India menunjukkan bahwa orang dewasa menginginkan tangan yang
bersih atas dasar kenyamanan, tangan tidak bau, menunjukkan kecintaan mereka terhadap
anak-anaknya dan mempraktekkan tanggung jawab sosial mereka dalam masyarakat.
Tidakan yang sering kita anggap sepele namun merupakan hal yang sangat penting
dalam menjaga hygiene tangan maupun kulit serta salah satu upaya efektif dalam mencegah
infeksi nosokomial. Apapun yang anda lakukan dalam memberikan asuhan keperawatan
terhadap klien sebelum dan sesudah kontak dengan klien, segera “cuci tangan”
Sedangkan sesuatu yang sering dialami oleh masyarakat yaitu batuk. Batuk
merupakan gerakan refleks yang bersifat reaktif terhadap masuknya benda asing ke dalam
saluran pernapasan. Gerakan ini terjadi atau dilakukan tubuh sebagai mekanisme alamiah
untuk melindungi organ paru-paru. Batuk terjadi sebagai akibat stimulasi mekanik atau
kimia pada nervus aferen pada percabangan bronkus. Batuk secara terkekeh-tekeh dapat
menyebabkan seseorang kehilangan banyak energi, sulit untuk mengeluarkan dahak dan
dapat mengiritasi tenggorokan.
Sebagian besar orang mencari pertolongan medis agar batuk cepat mereda,
sementara itu ada orang yang takut batuknya menjadi penyakit yang serius. Batuk
mempengaruhi interaksi personal dan sosial, mengganggu tidur dan sering menyebabkan
ketidaknyamanan pada tenggorakan dan dinding dada. Untuk mengantisipasi hal-hal
tersebut, kita dapat menggunakan teknik batuk efektif.
Batuk efektif merupakan batuk yang dilakukan dengan sengaja. Namun
dibandingkan dengan batuk biasa, batuk efektif dilakukan melalui gerakan yang terencana
atau dilatih terlebih dahulu, sehingga menghambat berbagai penghalang atau menghilangkan
penutup saluran pernapasan.
Teknik batuk efektif akan memberikan banyak manfaat, diantaranya untuk
melonggarkan dan melegakan saluran pernapasan maupun mengatasi sesak napas akibat
adanya lendir yang memenuhi saluran pernapasan. Lendir baik dalam bentuk dahak
(sputum) maupun sekret dalam hidung, timbul akibat adanya infeksi pada saluran
pernapasan maupun karena sejumlah penyakit yang diderita oleh seorang individu.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan pasien dan keluarga
memahami dan memperagakan cara mencuci tangan dan teknik batuk efektif.

2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu:
a. Menjelaskan pengertian cuci tangan dan batuk efektif
b. Menjelaskan tujuan cuci tangan dan batuk efektif
c. Menjelaskan teknik cuci tangan dan batuk efektif
d. Mampu memperagakan teknik batuk efektif

C. Pokok Bahasan
Cuci tangan dan teknik batuk efektif

D. Sub Pokok Bahasan


a. Pengertian cuci tangan dan batuk efeketif
b. Tujuan cuci tangan dan batuk efektif
c. Teknik cuci tangan dan batuk efektif

E. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi dan tanya jawab

F. Media dan Alat


1. Media : leaflet
2. Alat : Tissue/sapu tangan, wadah tertutup untuk penampungan dahak dan gelas
berisi air hangat
G. Proses Pelaksanaan

No. Tahapan & Waktu Kegiatan Penyaji Kegiatan Audien


1. Pembukaan  Memberi salam  Menjawab salam
(5 menit)  Memperkenalkan  Mendengarkan dan
anggota klompok dan memperhatikan
pembimbing
 Melakukan kontrak  Menyepakati kontrak
waktu
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan dan
dan materi yang akan mendengarkan
diberikan

2. Kegiatan  Menggali  Menanggapi dan


(20 menit) pengetahuan audien menjelaskan
tentang cuci tangan,
nafas dalam dan batuk  Memperhatikan dan
efektif mendengarkan
 Memberikan  Memperhatikan dan
reinforcement positif mendengarkan
 Menjelaskan
pengertian cuci  Memperhatikan dan
tangan dan batuk mendengarkan
efektif  Memperhatikan dan
 Menjelaskan tujuan mendengarkan
Nafas dalam dan  Memperhatikan dan
batuk efektif serta mendengarkan
cuci tangan.  Mendemontrasikan
 Menjelaskan teknik batuk efektif
nafas dalam, batuk  Memberikan
efektif dan cuci pertanyaan
tangan.
 Mendemonstrasikan  Memperhatikan dan
teknik nafas dalam, mendengarkan
batuk efektif dan cuci  Memberikan jawaban
tangan.
 Mendemonstrasikan
bersama
 Memberi kesempatan  Memperhatikan dan
audien untuk mendengarkan
bertanya
 Memberikan
reinforcement positif  Memperhatikan dan
 Memberikan mendengarkan
kesempatan pada
audien lain untuk
menjawab
 Memberikan
reinforcement positif
dan meluruskan
konsep
 Meminta masukan
dari pembimbing
akademik dan atau
pembimbing klinik
3. Penutup  Evaluasi validasi  Menyimak
(5 menit)  Menyimpulkan  Memperhatikan dan
bersama-sama mendengarkan
 Mengucapkan terima  Memperhatikan dan
kasih mendengarkan
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
penutup
G. Pengorganisasian
a. Penyaji : Jihan Reza
b. Moderator : Hafidz Aminullah
c. Observer/dokumentasi : Winda P
d. Fasilitator : Eka Aminatuz, Wahyu Melia

Uraian Tugas
Moderator
- Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
- Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
- Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan audien
- Menyampaikan kontrak waktu
- Merangkum semua audien sesuai kontrak
- Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
- Menganalisis penyajian
b. Penyaji
- Bertangung jawab memberikan penyuluhan
- Memahami topik penyuluhan
- Meexplore pengetahuan audien tentang batuk efektif
- Menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik batuk efektif dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh audien
- Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
c. Fasilitator
- Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal acara.
- Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada moderator jika ada
ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.
- Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam mengajukan
pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
- Membagikan leaflet di akhir acara.
e. Observer
- Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
- Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
- Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP
f. Pembimbing
- Memberikan arahan dan masukan terhadap kelancaran penyuluhan.
- Mengevaluasi laporan dari observer.

J. Setting Tempat

Keterangan:

Penyaji

Moderator

Observer/fasilitator

Pembimbing

Pasien

Keluarga pasien
K. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan adalah:
1. Evaluasi Struktur
a. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
b. Kontrak dengan peserta pada H-1, diulangi kontrak pada hari H.
c. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.
d. Pasien dan keluarga ± 10 orang ditempat penyuluhan sesuai kontrak yang
disepakati.
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang latihan batuk
efektif, tentang definisi batuk efektif, tujuan batuk efektif, teknik batuk efektif dan
mampu memperagakan cara batuk efektif.
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit peserta mampu
a. 80% sasaran mampu menyebutkan pengertian batuk efektif dengan benar
b. 60% sasaran mampu menjelaskan tujuan batuk efektif
c. 60% sasaram mampu menjelaskan teknik batuk efektif dengan benar
d. 60% sasaran mampu mendemonstrasikan batuk efektif
Lampiran Materi

NAFAS DALAM DAN BATUK EFEKTIF

A. Pengertian
1. Nafas dalam
Latihan nafas dalam adalah bernapas dengan perlahan dan menggunakan
diafragma, sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada
mengembang penuh (Parsudi, dkk., 2002)
2. Batuk Efeketif
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar dimana dapat energi
dapat dihemat sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara
maksimal (Smeltzer, 2001).

B. Tujuan Teknik nafas dalam dan Batuk Efektif


1. Mengurangi nyeri luka operasi saat batuk
2. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
3. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laboratorium
4. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret
5. Meningkatkan distribusi ventilasi.
6. Meningkatkan volume paru
7. Memfasilitasi pembersihan saluran napas

C. Indikasi teknik nafas dalam dan batuk efektif


Dilakukan pada pasien seperti : COPD/PPOK, Emphysema, Fibrosis, Asma, chest
infection, pasien bedrest atau post operasi

D. Kontra indikasi batuk efektif


1. Tension pneumotoraks
2. Hemoptisis
3. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infark miokard
akut infark dan aritmia.
4. Edema paru
5. Efusi pleura yang luas

E. Alat dan Bahan yang disediakan


1. Tissue/sapu tangan
2. Wadah tertutup berisi cairan desinfektan (air sabun / detergen, air bayclin, air lisol) atau
pasir.
3. Gelas berisi air hangat

E. Cara Mempersiapkan Tempat Untuk Membuang Dahak


1. Siapkan tempat pembuangan dahak: kaleng berisi cairan desinfektan yang dicampur
dengan air (air sabun / detergen, air bayclin, air lisol) atau pasir.
2. Isi cairan sebanyak 1/3 kaleng.
3. Buang dahak ke tempat tersebut.
4. Bersihkan kaleng tiap 2 atau 3 kali sehari.
5. Buang isi kaleng bila berisi pasir : kubur dibawah tanah.
6. Bila berisi air desinfektan : buang di lubang WC, siram.
7. Bersihkan kaleng dengan sabun

D. Tehnik nafas dalam


1. Menarik napas (inspirasi) secara biasa beberapa detik melalui hidung (bukan menarik
napas dalam) dengan mulut tertutup
2. Kemudian mengeluarkan napas (ekspirasi) pelan-pelan melalui mulut dengan posisi
seperti bersiul
3. Dilakukan dengan atau tanpa kontraksi otot abdomen selama ekspirasi
tidak ada udara ekspirasi yang mengalir melalui hidung
akan terjadi peningkatan tekanan pada rongga mulut, kemudian tekanan ini akan
diteruskan melalui cabang-cabang bronkus sehingga dapat mencegah air trapping dan
kolaps saluran napas kecil pada waktu ekspirasi
E. Teknik Batuk Efektif
1. Tarik nafas dalam 4-5 kali
2. Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik
3. Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat dan spontan
4. Keluarkan dahak dengan bunyi “ha..ha..ha” atau “huf..huf..huf..”
5. Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan

MENCUCI TANGAN

A. Mencuci Tangan
Mencuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan dengan kuat secara
bersamaan menggunakan zat pembersih yang sesuai dan dibilas dengan air mengalir dengan
tujuan menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin. Ada dua prosedur pencucian
tangan yang dapat dilakukan.
Kegagalan untuk melakukan kebersihan dan kesehatan tangan yang tepat dianggap
sebagai sebab utama infeksi nosokomial yang menular di pelayanan kesehatan, penyebaran
mikroorganisme multiresisten dan telah diakui sebagai kontributor yang penting terhadap
timbulnya wabah.

B. Pentingnya Cuci Tangan


Penularan lewat Tangan
 Infeksi fecal-oral: gastroenteritis (virus, kuman, parasit), kolera, disenteri, tifus, cacingan,
hepatitis A, leptospirosis, candidiasis, polio.
 Tak langsung lewat tangan: SARS, flu burung.
 Langsung lewat kuku tangan: bisul, jerawat, makanan tercemar (basi)

C. Manfaat Mencuci Tangan


Hal utama dalam pencegahan dan pengendalian infeksi
 Sederhana dan efektif mencegah infeksi
 Menciptakan lingkungan yang aman
 Pelayanan kesehatan menjadi aman
 Bila tangan kotor,cuci dengan sabun atau antiseptic di air mengalir
 Bila tangan tak tampak kotr,bersikamn denga gosok cairan berbasis alcohol atau hand
sanitizer

D. Lima Waktu Penting Mencuci Tangan Sehari Hari.


 sebelum memasukan makanan ke dalam mulut
 sebelum mengolah makanan
 sebelum memegang bayi
 setelah menceboki anak
 setelah buang air kecil(BAK) dan buang air besar (BAB)

E. Lima Waktu Penting Melakukan Cuci Tangan Di Lingkungan Rumah Sakit


1. Sebelum Kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan asepsis
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien.

F. Cara Cuci Tangan 6 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir,
ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan .Bersihkan kedua
pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri dengan
membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan
memakai handuk atau tisu.
LEMBAR OBSERVER PENYULUHAN

 Observer pelaksanaan kegiatan penyuluhan

I. Persiapan :

………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..

II. Penyajian Materi :

………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..

III. Respon Peserta :

………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..

IV. Sesi Tanya jawab :


………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..

V. Reinforcement :

………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..
DAFTAR HADIR PESERTA PKRS

TIM PKRS RUANG ICU MELATI

RSUD BANGIL, PASURUAN

Bangil, 05 Januari 2019

No. Nama Peserta Alamat TTD

1. 1.

2. 2.
3. 3.

4. 4.

5. 5.
6. 6.

7. 7.
8. 8.

9. 9.

10. 10.
11. 11.

12. 12.
13. 13.

14. 14.

15. 15.
16. 16.

17. 17.
18. 18.

19. 19.
DAFTAR PERTANYAAN PKRS

TIM PKRS RUANG ICU MELATI

RSUD BANGIL, PASURUAN

Bangil, 05 Januari 2019

NO. NAMA PERTANYAAN JAWABAN

Anda mungkin juga menyukai