Anda di halaman 1dari 3

PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN OBAT

DAN ATAU CAIRAN INTRAVENA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 3 halaman
Pimpinan Puskesmas
PUSKESMAS
dr. Joanne J. Fransz
PORTO-HARIA
NIP. 198104122010012015

1. Pengertian Pemberian cairan intravena (infus) yaitu memasukkan cairan atau obat langsung ke
dalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu dengan
menggunakan infus set.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk pemberian cairan intravena kepada pasien yang
membutuhkan bantuan tambahan cairan atau obat karena penyakitnya.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Penggunaan dan Pemberian Obat
Dan Atau Cairan Intravena.

4. Referensi Potter dan Perry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Vol 2. EGC. Jakarta. 2006.

5. Prosedur 1. Petugas mempersiapkan alat-alat yang diperlukan:


a. IV Catheter (Abocath) sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
b. Infus set / blood set
2. Cairan infus sesuai kebutuhan
a. Standar infus
b. Tali pembendung (Torniquet)
c. Kapas alkohol 70% dalam tempatnya
d. Betadine dalam tempatnya
e. Kassa stcril
f. Sarung tangan steril
g. Plester
h. Bengkok (nierbekkcn)
3. Gunting verband
4. Pengalas atau Spalk bila perlu (untuk anak-anak)
5. Petugas membawa alat-alat yang diperlukan kc dekat pasien.

PELAKSANAAN :
6. Petugas melakukan identifikasi pasien.
7. Pctugas mempersiapkan psikologis pasicn.
8. Petugas menjelaskan tentang tujuan tindakan, tindakan yang akan dilakukan
dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pasien atau keluarganya.
9. Petugas memberikan fonnulir persetujuan tindakan untuk ditandatangani oleh
pasien atau keluarga pasien.
10. Petugas mengatur cahaya agar penerangan baik.
11. Petugas memasang infus set ke cairan dengan cara :
a. Petugas rnembuka infus set dan menggcser bagian klem hingga 10 cm
dari bagian ruang tetesan dan tutup/klem dengan cara digeser ke bawah.
b. Petugas menghubungkan infus set dengan botol cairan infus kemudian
menggantungkan.
c. Petugas mengisi cairan pada infus set dengan menekan bagian ruang
tetesan hingga ruang tetesan terisi sebagian, kemudian membuka klem
dan mengalirkan cairan hingga slang terisi dan udaranya keluar.
d. Petugas memilih vena yang akan dilakukan penusukan.
e. Petugas rneletakkan pengalas.
f. Petugas menyiapkan plester.
g. Petugas melakukan pembendungan dengan tourniquet di atas vena
yang akan ditusuk.
h. Petugas cuci tangan.
i. Petugas memakai sarung tangan steril.
j. Petugas melakukan desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas
alcohol.
k. Petugas menusukan IV kateter (abocath) ke dalam vena secara perlahan
dengan lubang jarum menghadap ke atas. Bila berhasil darah akan
keluar dan terlihat melalui indikator.
l. Petugas memasukan selang cateter dan menarik bagian jarurnnya,
kemudian menyambungkan pada selang infus.
m. Petugas membuka tourniquet, membuka klem selang infus untuk melihat
kelancaran tetesan. Bila lancar, petugas mengamankan IV cateter
dengan cara di plester.
n. Petugas meletakan kassa steril yang sudah dioles dengan betadine, lalu
menempelkan pada vena yang ditusuk kernudian merekatkan dengan
plester.
o. Petugas memasang plester berikutnya untuk mengamankan slang infus.
p. Petugas memasang spalk bila perlu.
q. Petugas mengatur tetesan infus sesuai kebutuhan.
r. Petugas merapikan pasien dan membereskan alat-alat.
s. Petugas melepas sarung tangan.
t. Petugas mencuci tangan.
6. Diagram Alir

7. Unit terkait
1. UGD
2. Kamar Obat

Anda mungkin juga menyukai