Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH PANCASILA

“BAB II”

Dosen Pengampu :

Dr. Acep Supriadi, M.Pd, M.AP

Disusun Oleh :

Prio Siswondo (1810115110012)

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2018
1. Apakah keputusan penting yang diambil dalam sidang Panitia Perancang Undang-Undang
Dasar?

Jawaban :

Dalam sidang tersebut diambil dua keputusan penting, yaitu :

a. menyetujui Rancangan Preambul yang sudah ditandatangani pada 22 Juni 1945, yaitu Piagam
Jakarta

b. membentuk Panitia Kecil Perancang Undang-Undang Dasar yang berkewajiban merumuskan


rancangan isi batang tubuh UUD 1945. Panitia Kecil ini diketuai oleh Mr. Soepomo yang
beranggotakan enam orang, yaitu A.A. Maramis, KRT Wongsonegoro, H. Agoes Salim, R.
Pandji Singgih, dr. Soekiman, dan Ahmad Soebarjo.

Berdasarkan dua keputusan tersebut berarti Panitia Perancang Undang-Undang Dasar telah
menyetujui Piagam Jakarta sebagai Pembukaan UUD 1945 yang akan dipergunakan nanti.

2. Pada tanggal 18 Agustus 1945, sidang PPKI menghasilkan beberapa keputusan, apa sajakah
keputusan-keputusan tersebut?

Jawaban :

Keputusan-keputusan tersebut antara lain :

a. Memilih Presiden dan Wakil Presiden. Secara aklamasi sidang menunjuk Bung Karno sebagai
Presiden, dan Bung Hatta sebagai Wakil Presiden.

b. Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 dengan beberapa revisi :

1). Piagam Jakarta dijadikan Pembukaan UUD 1945 setelah perubahan :

a). rumusan sila pertama, “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya” diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”

b). kata-kata “menurut dasar” antara sila pertama dan kedua dihilangkan.

2). Rancangan Hukum Dasar, yang merupakan hasil perumusan Panitia Perancang Hukum
Dasar (Ketua Soepomo) disahkan menjadi UUD 1945 dengan beberapa perubahan, yaitu
Pasal 6 Ayat (1) dan Pasal 29 Ayat (1).
3. Apa makna Pembukaan UUD 1945 bagi perjuangan bangsa Indonesia?

Jawaban :

Makna Pembukaan UUD 1945 bagi perjuangan bangsa Indonesia yaitu :

1. Sumber motivasi dan aspirasi perjuangan serta tekad bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan
nasional.

2. Sumber dari cita hokum dan cita moral yang ingin ditegakkan, baik dalam lingkungan maupun
dalam hubungan dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

3. Landasan perjuangan bangsa dan Negara Indonesia. Pembukaan UUD 1945 yang telah
dirumuskan secara padat dan khidmat, mengandung makna yang sangat dalam dan
mempunyai nilai-nilai universal dan lestari. Universal karena ia mengandung nilai-nilai yang
dijinjung tinggi oleh bangsa-bangsa yang beradab di seluruh muka bumi. Lestari karena ia
mampu menampung dinamika masyarakat dan akan tetap menjadi landasan perjuangan
bangsa dan Negara selama bangsa Indonesia tetap setia kepada Negara Proklamasi 17 Agustus
1945.

4. Dalam pasal berapakah Negara Indonesia dikatakan negara hukum?

Jawaban :

Pasal yang mengatur tentang Negara Indonesia sebagai negara hokum adalah Pasal 1 Ayat (3).
Ketentuan ini berasal dari Penjelasan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945. Negara hokum adalah negara yang menegakkan supremasi hokum untuk menegakkan
kebenaran dan keadilan, dan tidak ada kekuasaan yang tidak dipertanggungjawabkan.

5. Sejalan dengan kesepakatan untuk mempertegas system pemerintahan Presidensial, maka


Presiden dan Wakil Presiden haruslah memiliki legimitasi yang kuat. Legimitasi yang kuat
hanya bias diperoleh jika Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat,
karena dalam system Presidensial setidak-tidaknya memiliki empat ciri, apa sajakah ke empat
ciri tersebut?

Jawaban :

Ke empat ciri tersebut antara lain :

1. adanya masa jabatan Presiden yang bersifat pasti

2. Presiden di samping kepala Negara sekaligus juga sebagai kepala pemerintahan


3. adanya mekanisme saling mengawasi dan saling mengimbangi

4. adanya mekanisme impeachment.

6. Apa yang mendasari perubahan ketentuan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden?

Jawaban :

Perubahan ketentuan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden didasarkan pada pemikiran :

a. untuk mngejawantahkan paham kedaulatan rakyat

b. menjadikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih mempunyai legimitasi yang kuat

c. memperkuat system pemerintahan presidensial yang dianut yang mana salah satu
cirinya adalah adanya periode masa jabatan yang pasti bagi Presiden dan Wakil Presiden

d. Presiden dan Wakil Presiden terpilih tidak dapat dijatuhkan dalam masa jabatannya,
kecuali melanggar hokum berdasarkan hal-hal yang tercantum di dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 melalui prosedur konstitusional, yaitu
melalui impeachment.

Impeachment sebenarnya merupakan pengecualian. Artinya, jika Presiden atau Wakil Presiden
melakukan pelanggaran hukum yang ditentukan dalam Undang-Undang Dasar, ini merupakan
konsistensi penerapan Negara hokum, yakni tidak ada pengecualian penerapan hukum walaupun
terhadap Presiden dan Wakil Presiden.

Anda mungkin juga menyukai