Anda di halaman 1dari 13

1.

Prinsip Pengaturan Dan Pengendalian Motor


Pengontrolan Motor

Adalah pengaturan dan pengendalian motor dari start sampai motor itu berhenti, agar operasi
atau kerja motor tersebut sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan.

Fungsi pengontrolan ada tiga :

1. Pengontrolan pada waktu start


2. Pengontrolan pada waktu motor keadaan jalan, misal : pengaturan kecepatan,
pembalikan arah putaran.
3. Pengontrolan pada waktu menghentikan motor (pengereman).

Cara pengontrolan dibagi tiga :

1. Pengontrolan dengan tangan (manual control)


2. Pengontrolan semi otomatik (semi automatik control).
3. Pengontrolan otomatis (automatik control).

Komponen-Komponen Pengontrolan
a. Saklar togel

b.Tombol tekan (Push Button)

c. Saklar Putar Cam (Cam Switch).

d. Saklar batas (limit switch)

e. Lampu indicator dan sekering

f. Kontaktor magnit (Magnetic ContactorI)

g. Timer
2. PENGOPERASIAN TOMBOL ON DAN OFF

Gambar 6 : Tombol Push Button ON dan OFF

Jika tombol ON ditekan, arus listrik dari jala-jala akan mengalir melewati
MCB, tombol off, tombol ON, coil MC dan selanjutnya ke fasa lain,
sehingga MC bekerja dan motor induksi tiga fasa bekerja. Kontak normaly
open (NO) berfungsi sebagai pengunci, sehingga walaupun tombol ON sudah
tidak ditekan arus listrik tetap mengalir ke coil MC melewati kontak NO
(pengunci) maka motor tiga fasa tetap bekerja .

Jika tombol OFF ditekan, maka arus akan terputus sehingga coil MC tidak
dialiri arus lagi. Akibatnya MC tidak bekerja dan motor induksi tiga fasa juga
tidak bekerja
GAMBAR RANGKAIAN

Gambar 7. Pelaksanaan Rangkaian Power dan Kontrol

CARA KERJA RANGKAIAN


Apabila MCB 3 fasa (rangkaian power) di ON-kan maka tegangan listrik
mengalir masuk ke MC namun motor belum hidup. Kemudian pada saat
menghidupkan MCB 1 fasa (rangkaian kontrol) maka tegangan mengalir
melewati tombol OFF (NC) dan berhenti di tombol ON karena sifat tombol
NO. Apabila tombol ON ditekan sekali maka otomatis berubah menjadi NC
(sesaat) kemudian motor 3 fasa akan hidup karena ada arus yang mengalir ke
motor 3 fasa. Meskipun kemudian tombol ON dilepas motor 3 fasa tetap
hidup karena arus juga dilewatkan kontaktor bantu yang akan lock setelah
ada tegangan yang melewati dan samapi ke beban kontrol (MC). Apabila
menekan tombol OFF (NC) maka arus listrik akan terputus karena tombol
berubah (NO) sesaat. Setelah dilepaskan arus tetap tidak mengalir karena
beban pada kontaktor bantu juga putus. Jadi kondisi rangkaian kontrol OFF.

TOR berfungsi mengantisipasi terjadinya trip dan overload beban pada


rangkaian power. Apabila TOR mendeteksi adanya trip atau overload maka
akan otomatis memutus rangkaian kontrol. Dengan terputusnya rangkaian
kontrol maka secara langsung MC akan terputus. TOR dapat di asumsikan
tombol OFF otomatis pada rangkaina kontrol.
3.pada instalasi umum
4. Penyambungan Rangkaian Motor Work Interchangeably
(Kerja Bergantian)

Peralatan:
 MCB
 Push Botton ON dan OFF
 LED Panel : 3 pcs = Red, Yellow and Green (Type apa saja, 220V)
 Relay Magnetic : 2 pcs = R1 dan R2 (Omron MK2P-1, 220V)
 Timer : 3 pcs = T1, T2 dan T3 (Omron H3CR-A8, 220V)

Khusus untuk foto gambar rangkaian ini, saya mengadaptasikan kerja rangkaian lampu flip-
flop seperti pada gambar dibawah ini berjudul Wiring Diagram Rangkaian Lampu Flip Flop
Menggunakan TDR (Timer), dengan hanya menggunakan 2 timer saja pada kerja rangkaiannya.
Rangkaian ini bisa diaplikasikan pada rangkaian kerja motor sirkulasi, atau kerja motor induksi 3
phasa yang bekerja secara terus menerus. Pada sistem kerja seperti itulah rangkaian ini sangat
dibutuhkan, agar motor induksi dapat diistirahatkan kerjanya. Karena pemakaian yang terlalu lama
bisa juga mengurangi umur sebuah motor induksi.

Prinsip kerjanya adalah, ketika tombol On ditekan maka motor 1 akan bekerja sesuai waktu yang
diinginkan. Ketika telah mencapai waktunya, maka motor 1 akan mati dan bersamaan itu juga motor 2
akan bekerja sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Dan begitu telah mencapai waktunya,
maka motor 2 akan mati dan motor 1 akan menyala lagi sesuai ketetapan waktunya.. begitu
seterusnya. Dan untuk mematikan kerja rangkaian ini, cukup dengan menekan tombol Off. Rangkaian
ini menggunakan tegangan 220V pada rangkaian pengendalinya,
artinya Timer, Relaydan Kontaktor menggunakan koil bertype 220V (perhatikan pengabelan yang
berwarna hijau terang).
5.KONTAKTOR MAGNET
Fungsi Kontaktor
Kontaktor digunakan untuk mengerjakan atau mengoperasikan dengan seperangkat alat control
beban, seperti :

1. Penerangan
2. Pemanas
3. Pengontrolan Motor – motor Listrik
4. Pengaman Motor – motor Listrik

Pada gambar diatas, kontak 3 dan 4 adalah NC sedangkan kontak 1 dan 2 adalah NO. Apabila
tidak ada arus maka kontak akan tetap diam. Tetapi apabila arus dialirkan dengan
menutup switch maka kontak 3 dan 4 akan menjai NO sedangkan kontak 1 dan 2 menjadi NC.

Contoh kontaktor Magnet


Gambar 4 : Cara Kerja MC

Aplikasi
Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan
kontrol yang dioperasikan secara manual meliputi hal :

Pada penangan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun alat
manual yang cocok. Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit
mengoperasikannya. Sebaliknya, akan relatif sederhana untuk membangun
kontaktor magnetis yang akan menangani arus yang besar atau tegangan yang
tinggi, dan alat manual harus mengontrol hanya kumparan dari
kontaktor.Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari satu
operator (satu lokasi) dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan dan
bahaya operasi.Pengoperasian yang harus diulang beberapa kali dalam satu
jam, dapat digunakan kontaktor untuk menghemat usaha. Operator secara
sederhana harus menekan tombol dan kontaktor akan memulai urutan event
yang benar secara otomatis.Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan
alat pilot atau sensor yang sangat peka.Tegangan yang tinggi dapat diatasi
oleh kontaktor dan menjauhkan seluruhnya dari operator, sehingga
meningkatkan keselamatan / keamanan instalasi.Dengan menggunakan
kontaktor peralatan kontrol dapat dipasangkan pada titik-titik yang jauh.
Satu-satunya ruang yang diperlukan dekat mesin adalah ruangan untuk
tombol tekan.Dengan kontaktor, kontrol otomatis dan semi otomatis mungkin
dilakukan dengan peralatan seperti kontrol logika yang dapat diprogram
seperti Programmable Logic Controller (PLC).
Debawah ini kontaktor magnet lebih banyak digunakan di bidang industri dan laboratonium. Hal
ini karena kontaktor mudah dikendalikan dari jarak jauh. Selain itu, dengan perlengkapan
elektronik dapat mengamankan rangkaian listrik.

Keuntungan menggunakan kontaktor ialah:

1. Pelayanannya mudah
2. Momen kontak cepat
Sedangkan Kerugiannya:

1. Mahal harganya,
2. Perawatannya cukup sukar,

Anda mungkin juga menyukai