Anda di halaman 1dari 252

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN


UDARA DIREKTORAT BANDAR UDARA

RENCANA KERJA DAN SYARAT-


SYARAT PRASARANA SISI UDARA

SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN :
LANJUTAN PEKERJAAN KONSTRUKSI LANDAS PACU RY-09 (100 M X 30 M),
TURNING AREA (1500 M2) & STOPWAY (60 M X 30 M)

BANDAR UDARA TEBELIAN SINTANG

KANTOR UNIT PENYELENGGARA


BANDAR UDARA SUSILO SINTANG
TAHUN ANGGARAN 2018
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL
PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT BANDAR UDARA

SPESIFIKASI TEKNIS
PRASARANA SISI UDARA

PEKERJAAN :
LANJUTAN PEKERJAAN KONSTRUKSI LANDAS PACU RY-09
(100 M X 30 M), TURNING AREA (1500 M2) & STOPWAY (60 M X
30 M)

BANDAR UDARA TEBELIAN SINTANG

TAHUN ANGGARAN 2018

Ditetapkan di : Sintang
Pada Tanggal : Februari 2018

KEPALA UNIT PENYELENGGARA


BANDAR UDARA SUSILO SINTANG

Ir.POLTAK GORDON, MT
Pembina (IV/a)
NIP. 19650603 199503 1 001

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 1
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan..............................................................................................
Daftar Isi..................................................................................................................
1.
2.
DASAR.............................................................................................................

I. 3.
II. RUANG LINGKUP............................................................................................ 3.
III. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN................................................................. 5.
DIVISI 1 PERSYARATAN UMUM................................................................... 5.
 Seksi 1-1 Persiapan.......................................................................... 5.
.........
 Seksi 1-2 Pengujian 11.
Lapangan..................................................................
 Seksi 1-3 Pelaksanaan 13.
Pekerjaan.............................................................
 Seksi 1-4 Standar 18.
Rujukan........................................................................
 Seksi 1-5 Bahan Bahan dan 21.
Penyimpanan...............................................
 Seksi 1-6 Dokumen Rekaman 27.
Proyek.......................................................
DIVISI 2 PEKERJAAN 30.
TANAH.......................................................................
 Seksi 2-1 Clearing, Grubbing dan 30.
Stripping..............................................
 Seksi 2-2 Galian............................................................................... 32.
.........
 Seksi 2-3 Urugan.............................................................................. 39.
.........
 Seksi 2-4 Penyiapan Tanah 49.
Dasar............................................................
 Seksi 2-6 Galian 53.
Saluran...........................................................................
 Seksi 2-7 Penyiapan Tanah dasar Pada 55.
RESA.........................................
DIVISI 3 KONSTRUKSI 58.
PERKERASAN...........................................................
 Seksi 3-1 Lapisan Sub 58.
Base......................................................................
 Seksi 3-2 Granular Base 65.
Course................................................................
 Seksi 3-3 Cement Treared Base 74.
Course....................................................
 Seksi 3-4 Aspal Prime 86.
Coat........................................................................
 Seksi 3-5 Aspal Tack 89.
Coat.........................................................................
 Seksi 3-6 Aspal 92.
Hotmix..............................................................................
DIVISI 5 DRAINASE............................................................................... 124
.......... .
 Seksi 5-3 Gorong-Gorong dan Box 124
Culvert................................................. .
DIVISI 6 PEKERJAAN 130
LAINNYA..................................................................... .
 Seksi 6-1 Marking............................................................................. 130
.......... .
 Seksi 6-7 Pasangan Batu Pada Tembok Penahan 134
Tanah.......................... .

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

PRASARANA SISI UDARA

I. DASAR

Dasar Spesifikasi Teknis ini adalah Standar Spesifikasi Teknis


Prasarana Sisi Udara Direktorat Bandar Udara Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Tahun 2011.

II. RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Spesifikasi Teknis ini disesuaikan dengan jenis


pekerjaan yang akan dilaksanakan pada Bandar Udara Tebelian
Sintang Tahun Anggaran 2018 (Optimalisasi) Pekerjaan :
Lanjutan Pekerjaan Konstruksi

Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500


M2) & Stopway

(60 M X 30 M), sebagai berikut :

1. DIVISI 1 PERSYARATAN UMUM

 Seksi 1-1 Persiapan.

 Seksi 1-2 Pengujian Lapangan.

 Seksi 1-3 Pelaksanaan Pekerjaan.

 Seksi 1-4 Standar Rujukan.

 Seksi 1-5 Bahan Bahan dan Penyimpanan.

 Seksi 1-6 Dokumen Rekaman Proyek.

2. DIVISI 2 PEKERJAAN TANAH

 Seksi 2 - 1 Clearing, Grubbing dan Stripping.

 Seksi 2 – 2 Galian Tanah

 Seksi 2 – 3 Urugan

 Seksi 2 – 4 Penyiapan Tanah dasar

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 3
 Seksi 2 – 6 Galian Saluran

 Seksi 2 – 7 Penyiapan tanah dasar pada Runway End


Safty Area (RESA)

3. DIVISI 3 PEKERJAAN KONSTRUKSI

 Seksi 3-1 Lapisan Sub Base

 Seksi 3-2 Granular Base Course

 Seksi 3-3 Cement Treared Base Course

 Seksi 3-4 Aspal Prime Coat

 Seksi 3-5 Aspal Tack Coat

 Seksi 3-6 Aspal Hotmix

4. DIVISI 5 PEKERJAAN DRAINASE

 Seksi 5 - 3 Gorong Gorong dan Box Culvert

5. DIVISI 6 PEKERJAAN LAINNYA

 Seksi 6 - 1 Marking
 Seksi 6 - 7 Pasangan Batu Pada Tembok Penahan Tanah

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 4
III. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

DIVISI 1

PERSYARATAN UMUM

SEKSI 1 - 1 PERSIAPAN

1. Direksi Keet

Kontraktor diwajibkan membuat Direksi keet dan Gudang Kerja luas sekitar
30 m². Spesifikasi mengenai pembuatan direksi keet tersebut harus
disesuaikan dengan gambar rencana dan disetujui oleh Konsultan Pengawas
dan Direksi Teknis di lapangan.

Direksi keet terdiri dari pondasi Tiang Tongkat, dinding triplek, rangka kayu
klas II, atap seng gelombang dan lantai di-floor/diplester.

Perlengkapan pada Direksi keet terdiri dari beberapa set meja, kursi tamu,
papan tulis/white board, file kabinet, gambar rencana, time schedule, grafik
cuaca, buku tamu dan buku harian mingguan standar.

2. Pemasangan Patok dan Pengukuran

A.Persyaratan umum untuk Pengukuran dan Persiapan Kerja.

1) Perlindungan terhadap titik acuan (reference point)/marka yang


diperlukan.

2) Melakukan semua pekerjaan dengan hati-hati dalam rangka


melindungi/mempertahankan semua benchmarks, monumen dan
titik acuan lain.

3) Apabila ternyata ada “reference marks or point” tergeser atau


terganggu maka kontraktor harus melaporkan ke Konsultan
Pengawas serta Direksi Teknis dan secara hati-hati memasang
kembali sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas dan Direksi
Teknis.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 5
B. Persyaratan Umum

1) Yang menjadi lingkup pekerjaan pengukuran meliputi “Traverse


Survey, Center Line Survey, Profile leveling cross section survey
and existing services survey” pada lokasi yang menjadi lingkup
pekerjaan di bawah kontrak untuk persiapan pelaksanaan
pekerjaan lebih lanjut. Semua hasil pengukuran dan informasi
ketinggian harus di transfer dalam bentuk gambar dan
disampaikan ke Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis untuk
mendapatkan persetujuan. Apabila hasil pengukuran dan gambar
sudah betul/akurat dan memuaskan maka Konsultan Pengawas
dan Direksi Teknis serta Kontraktor akan menanda tangani gambar
tersebut, dimana gambar tersebut harus menjadi acuan
pelaksanaan konstruksi.

2) Pelaksanaan pengukuran harus dilaksanakan oleh personil yang


mendapat kendali langsung oleh tenaga ahli pengukuran
(Geodetic Engineer) dan mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis.

C. Bench Marks Existing

1) System koordinat X dan Y sesuai dengan gambar rencana.

2) Terdapat beberapa Bench Marks di lokasi proyek seperti yang


terdapat pada gambar rencana yang dapat dipakai sebagai acuan.

D. Metoda Pengukuran

Kontraktor harus menyampaikan proposal metoda pelaksanaan


pengukuran dimana metoda tersebut harus dilaksanakan mengikuti
standar internasional. Pelaksanaan pengukuran belum dapat dimulai
sebelum proposal metoda pelaksanaan tersebut disetujui oleh
Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis. Kontraktor harus
memperhatikan hal-hal di bawah ini selama melakukan pelaksanaan
pengukuran.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 6
1) Tranverse Survey

a) Semua ukuran harus dimulai dan berakhir pada bench mark


yang pertama.

- “Triangle survey adopting a traverse method” harus


digunakan untuk menentukan titik awal untuk setiap
pengukuran area.

- Sudut horizontal harus diukur tiga kali untuk kedua arah


jarum jam dan berlawanan jalur jam dan sudut yang
dipakai adalah rata-rata dari enam pembacaan.

b) Pengukuran jarak harus dilakukan dua kali. Rata-rata dari dua


pengukuran yang diambil sebagai ukuran jarak. Hal ini apabila
dua ukuran tersebut tidak berbeda melebihi dari toleransi
standard.

c) Kesalahan “angular and linier” akhir tidak boleh melebihi


ketentuan-ketentuan standar.

2) Levelling Survey

a) “Levelling survey” harus dimulai dan berakhir pada bench


mark yang permanen.

c) Toleransi kesalahan akhir tidak boleh melebihi dari 10 √D


dalam satuan mm, dimana D adalah jarak loop (loop
distance) dalam km.

d) Akurasi peralatan harus dalam batas-batas toleransi


spesifikasi produsen/pabrik peralatan.

3) Centerline Survey and Profil Levelling

a) Kontraktor harus memasang patok, paku untuk memudahkan


penentuan lokasi dari titik awal dan levelling pada setiap
interval 20 m sepanjang “center ine” dari area pengukuran.

b) Semua elevasi dari titik-titik ini dan titik-titik yang mengalami


perubahan elevasi, tapi perkerasan dan bangunan sepanjang
Cross Section Levelling harus tercatat.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 7
4) Cross Section Levelling

a) “Cross Section Levelling” harus dilaksanakan tegak lurus


terhadap arah “center line” yang telah ditentukan untuk
setiap pengukuran kawasan pada setiap interval 3 m
sepanjang “center line”.

b) Sepanjang arah tegak lurus “center line” elevasi/level harus


diukur setiap interval 5 m dan setiap perubahan titik/point,
tapi perkerasan, struktur lain seperti drainase, pagar dan lain-
lain.

5) Penyusunan Data dan Pembuatan Peta (Compiling and Mapping)

a) Data pengukuran lapangan harus disusun dan diproses


dengan cara yang akan dijelaskan berikut ini.

b) Data pengukuran selanjutnya diketik dan ditanda tangani oleh


pengawas lapangan (field supervisor) yang harus berisi item-
item di bawah ini :

- Nama dan koordinat dari benchmark yang digunakan


sebagai titik acuan (referensi acuan) untuk pertalian dan
titik utama (linkage and principal points).

- Perhitungan ketidakcocokan evaluasi antara elevasi point


utama awal dan elevasi point utama akhir.

- Nama dan type peralatan yang dipakai.

- Ukuran panjang poligon.

- Metoda perhitungan sudut dan koreksi poligon.

- Lokasi peta dan uraian benchmark harus disampaikan


dalam gambar.

- Semua sketsa lapangan dan hasil perhitungan.

- Koordinat dan elevasi dari titik kritis/utama dan


kemiringan elevasi pada titik pertemuan selama
pelaksanaan survey lapangan, termasuk titik awal dan
titik akhir pada area survey.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 8
- Hasil pengukuran harus diproses untuk menunjukan
semua level, kontur setiap 25 cm interval dan data
lapangan dan diplot pada gambar dengan ukuran A1
dengan skala sebagai berikut :

 Layout Plan Skala 1 : 1000.

 Profil Skala Vertikal 1 : 100, Horizontal 1 : 1000.

 Potongan Melintang Skala 1 : 100 untuk vertikal


dan horizontal.

E. Bench Marks Sementara

Setiap interval 500 m harus dibuatkan bench marks sementara. Lokasi


dan konstruksi bench marks sementara harus mendapat persetujuan
dari Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis.

F. Persyaratan Gambar Topografi

1) Selama satu minggu sesudah pelaksanaan pengukuran selesai


Kontraktor harus sudah menyampaikan gambar blue print tiga set
ke Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis untuk pengecekan dan
persetujuan/approval.

2) Sudah mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas dan


Direksi Teknis, Kontraktor harus menyampaikan gambar topografi
hasil pengukuran ke Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis
sebanyak 5 (lima) set blue print dan 1 (satu) set asli kalkir.

3) Lima set blue print gambar topografi harus dijilid dengan rapi
dengan cover yang mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis.

G. Kontraktor harus menyediakan patok dari kayu kaso ukuran 4-6 cm,
tinggi 200 cm atau sesuai kebutuhan, dicat warna putih dan hitam,
tiap satu km dibutuhkan 80 buah patok.

H. Pengukuran dilakukan Kontraktor bersama Konsultan Pengawas dan


Direksi Teknis, dari mulai Sta. awal sampai Sta. akhir.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 9
3. Papan Nama Proyek

Kontraktor harus menyediakan papan nama proyek berukuran 120 x 80 cm


yang terbuat dari triplek, diberi rangka kayu kaso ukuran 4 – 6 cm, dan
tiang dengan ukuran 5 – 7 cm dicat dengan warna yang sesuai dengan
gambar rencana dan diberi penamaan sesuai informasi dari Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 10
SEKSI 1 - 2 PENGUJIAN LAPANGAN

1. Umum

A. Kontraktor harus menyelenggarakan pengujian bahan-bahan dan


keterampilan untuk pengendalian mutu yang dilaksanakan sesuai
dengan spesifikasi dan menurut perintah Konsultan Pengawas dan
Direksi Teknis.

B. Pengujian untuk persetujuan material dan komposisi campuran akan


dilaksanakan oleh laboratorium indefenden yang sesuai dengan
pengaturan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis. Pengujian
khusus di laboratorium pusat harus juga dilaksanakan bila diminta
demikian oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis.

C. Kontraktor harus menyediakan laboratorium lapangan untuk


kebutuhan pengujian lapangan.

2. Pemenuhan Terhadap Spesifikasi

Semua pengujian harus memenuhi seperangkat standar di dalam


spesifikasi. Bilamana hasil pengujian tidak memuaskan, kontraktor harus
melakukan pekerjaan-pekerjaan perbaikan dan peningkatannya jika
diperlukan oleh Direksi Teknis atau Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis,
dan harus melengkapi pengujian-pengujian untuk menunjukkan
terpenuhinya spesifikasi.

3. Pengukuran dan Pembayaran

Kontraktor harus bertanggungjawab membayar biaya-biaya semua


pengujian yang dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan spesifikasi.
Biaya pengujian yang ditentukan dalam bab ini harus dimasukan dalam
item pembayaran, dan tidak ada pembayaran terpisah yang akan dibuat
untuk pengujian. Alat-alat yang harus disediakan oleh kontraktor adalah
sebagai berikut :

A. Dua set A.S.T.M. Sieves berkisar dari 3” sampai No. 200.

B. Centrefuge extractor untuk bitumen dari bituminous paving mixture.


Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 11
C. Alat-alat untuk menentukan besarnya berat jenis dan void ratio dalam
campuran bituminous, terdiri dari analytical balance sensitive 0,1 gr
dan dilengkapi dengan panstraddle atau stationery support yang lain,
picnometer dengan isi 500 atau 750 ml.

D. Alat Marshall lengkap untuk penentuan dari resistance to plastic flow


menurut A.S.T.M. D-1559-65.

E. Dua 4” diamond crown drills dengan portable core drilling machine


untuk drilling cilinder dari perkerasan bituminous dan semen beton.

F. Compaction set lengkap untuk penentuan moisture density yang


berhubungan dengan tanah dengan memakai modified compaction
test menurut A.S.T.M. D-1557-66.

G. Alat untuk penentuan California Bearing Ratio laboratorium dari tanah


yang dipadatkan menurut A.S.T.M. D-1883-67 dan CBR Lapangan
(Proofing Ring).

H. Alat untuk penentuan liquid limit dan plastic limit dari tanah menurut
A.S.T.M D-423-61T dan D-424-59.

I. Field Density set / sand cone lengkap untuk penentuan kepadatan


tanah dengan memakai metode sand replacment menurut A.S.T.M. D-
1556-64.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 12
SEKSI 1 - 3 PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Umum

A. Uraian

Untuk menjamin kualitas, ukuran-ukuran dan penampilan pekerjaan


yang benar, kontraktor harus menyediakan staf teknik berpengalaman
yang cocok sebagaimana ditentukan dan memuaskan Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis. Staf teknik tersebut jika dan bilamana
diminta harus mengatur pekerjaan lapangan, melakukan pengujian
lapangan untuk pengendalian mutu bahan-bahan dan keterampilan
kerja.

Mengendalikan dan mengorganisir tenaga kerja kontraktor dan


memelihara catatan-catatan serta dokumentasi proyek.

B. Pemeriksaan Lapangan

Sebelum pengaturan lapangan dan pengukuran, kontraktor harus


mempelajari gambar-gambar kontrak dan bersama-sama dengan
Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis mengadakan pemeriksaan
daerah proyek,dan rekontruksi drainase tepi taxiway serta melakukan
pemeriksaan yang terinci semua pekerjaan yang diusulkan.

1) Patok-patok stasiun harus diperiksa

2) Pada lokasi dimana pelebaran harus dilaksanakan, potongan


melintang asli harus direkam dan diperlihatkan.

3) Pada daerah-daerah perkerasan dimana satu pekerjaan perataan


dan/atau lapis permukaan harus dibangun, satu profil memanjang
sepanjang sumbu taxiway, sebagian runway harus diukur, serta
penampang melintang diambil pada interval tertentu untuk
menentukan kelandaian dan kemiringan melintang, dan untuk
menentukan pengukuran ketebalan serta lebarnya konstruksi baru.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 13
2. Pengendalian Mutu Bahan dan Keterampilan Kerja

A. Semua Bahan yang dipasok harus sesuai dengan spesifikasi dan harus
disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis. Sertifikat ujian
pabrik pembuat harus diserahkan untuk semua item-item yang dibuat
pabrik termasuk aspal, semen, kapur, alat konstruksi dan kayu.
Kontraktor harus menyediakan contoh-contoh semua bahan-bahan
yang diperlukan untuk pengujian dan mendapatkan persetujuan
sebelum digunakan dilapangan dan bilamana Konsultan Pengawas dan
Direksi Teknis meminta demikian, sertifikasi selanjutnya harus
dilakukan atau pengujian-pengujian dilaksanakan untuk menjamin
kualitas.

B. Semua ketrampilan kerja harus memenuhi uraian dan persyaratan


spesifikasi dokumen kontrak dan harus dilaksanakan sampai
memuaskan Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis.

C. Bahan harus diuji di lapangan atau di laboratorium atas permintaan


Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis dan kontraktor harus
membantu dan menyediakan peralatan dan tenaga untuk
pemeriksaan, pengujian dan pengukuran.

D. Disain campuran untuk aspal, asphalt treated base course harus


disiapkan dan diuji sesuai dengan spesifikasi dan tidak ada campuran
boleh digunakan pada pekerjaan-pekerjaan terkecuali ia memenuhi
persyaratan spesifikasi dan memuaskan Konsultan Pengawas dan
Direksi Teknis.

E. Hasil semua pengujian termasuk pemeriksaan kualitas bahan


dilapangan dan disain campuran, harus direkam dengan baik dan
dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis.

3. Pengelola Lapangan dari Kontraktor

A. Kontraktor harus menunjukan seorang pimpinan lapangan untuk


memberikan nasihat dan mengatur pekerjaan kontrak, termasuk
pengorganisasian tenaga dan peralatan kontraktor dan bertanggung
jawab bagi pengadaan bahan-bahan yang sesuai dengan persyaratan
kontrak. Pimpinan lapangan harus memiliki pengalaman paling sedikit
selama sepuluh tahun pada pekerjaan proyek dan harus tenaga ahli di
bidang sipil yang mampu. Untuk perbaikan-perbaikan kecil dan
pekerjaan pemeliharaan, persyaratan ini dapat tidak harus dan
tergantung

kepada konfirmasi tertulis dari pemimpin proyek.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 14
B. Kontraktor harus menyediakan layanan pelaksana lapangan dan
quality control yang mampu dan berpengalaman untuk mengendalikan
pekerjaan lapangan dalam kontrak, termasuk pengawas lapangan,
kualitas dan keterampilan kerja, sesuai dengan syarat-syarat kontrak.

4. Pengendalian Lingkungan, Pengendalian Kebersihan Lingkungan,


Kebersihan Peralatan, dan Keselamatan Kerja.

A. Kontraktor harus, menjamin bahwa akan diberikan perhatian yang


penuh terhadap pengendalian pengaruh lingkungan dan bahwa semua
penyediaan disain serta persyaratan spesifikasi yang berhubungan
dengan polusi lingkungan dan perlindungan lahan serta lintasan air
disekitarnya akan ditaati.

B. Kontraktor tidak boleh menggunakan kendaraan-kendaraan yang


memancarkan suara sangat keras (gaduh), dan di dalam daerah
pemukiman suatu sarigan kegaduhan harus dipasang serta dipelihara
selalu dalam kondisi baik pada semua peralatan dengan motor, di
bawah pengendalian Kontraktor.

C. Kontraktor harus juga menghindari penggunaan peralatan berat yang


berisik dalam daerah-daerah tertentu sampai larut malam atau dalam
daerah-daerah rawan seperti dekat Pemukiman, Perkantoran dan lain-
lain.

D. Untuk mencegah polusi debu selama musim kering, Kontraktor harus


melakukan penyiraman secara teratur kepada jalan angkutan tanah
atau jalan angkutan kerilkil dan harus menutupi truk angkutan dengan
terpal.

5. Pengaturan Pekerjaan di Lapangan

A. Alinyemen runway, beserta patok stasiun yang dipasang secara benar


akan diambil sebagai acuan untuk pengaturan lapangan pekerjaan-
pekerjaan proyek. Bilamana tidak ada patok stasiun yang ditemukan,
patok-patok marka atau patok-patok referensi akan didirikan Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis sebelum dimulainya pekerjaan-pekerjaan
kontrak.

B. Jika dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis,


Kontraktor harus mengadakan survai secara cermat dan memasang
patok beton (Bench Marks) pada lokasi yang tetap, sepanjang proyek
untuk memungkinkan disain,

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 15
survai perkerasan, atau pengaturan dilapangan pekerjaan yang harus
dibuat, dan juga untuk maksud sebagai referensi dimasa depan.

C. Kontraktor harus memasang tonggak-tonggak konstruksi untuk


membuat garis dan kelandaian bagi pembetulan ujung perkerasan,
lebar bahu runway, ketinggian perkerasan, drainase samping dan
gorong-gorong, sesuai dengan gambar-gambar proyek menurut
perintah Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis. Persetujuan
Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis atas garis dan ketinggian
tersebut akan diperoleh sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi
berikut sebagai modifikasi (perubahan) yang mungkin diperlukan oleh
Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis yang harus dilaksanakan tanpa
penundaan.

D. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan pelebaran dan


pembangunan baru, penampang melintang harus diambil pada setiap
jarak 5 meter, atau satu jarak lain yang dianggap perlu oleh Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis, digunakan sebagai satu dasar untuk
penghitungan volume pekerjaan yang dilaksanakan. Penampang
melintang tersebut harus digambar pada profil dengan skala dan
ukuran-ukuran ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis,
serta garis-garis dan permukaan penyelesaian yang diusulkan harus
kepada Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis untuk mendapatkan
persetujuan dan tandatangan, serta untuk suatu pengesahan yang
diperlukan. Yang asli dan satu copy akan ditahan oleh Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis dan dua copy yang sudah ditanda tangani
dikembalikan kepada Kontraktor.

E. Pekerjaan-pekerjaan ini harus ditata di lapangan di bawah


pengendalian dan pengaturan penuh oleh Konsultan Pengawas dan
Direksi Teknis, serta dalam satu kesesuaian yang tinggi terhadap
gambar-gambar dan spesifikasi. Setiap koreksi atau perubahan dalam
alinyemen atau ketinggian harus atas dasar

penyelidikan serta pengujian lapangan lebih lanjut dan harus


dilaksanakan sebagaimana yang diperlukan dibawah pengawasan
Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 16
F. Jika diharuskan demikian oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis,
Kontraktor harus menyediakan semua instrumen yang diperlukan,
personil, tenaga dan bahan yang diminta untuk pemeriksaan penataan
di lapangan atau pekerjaan lapangan yang relevan.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 17
SEKSI 1 - 4 STANDAR RUJUKAN

1. Umum

A. Peraturan-peraturan dan standar yang dijadikan acuan dalam


dokumen kontrak akan membentuk persyaratan kualitas untuk
berbagai jenis pekerjaan yang harus di selenggarakan beserta cara-
cara yang digunakan untuk pengujian-pengujian yang memenuhi
persyaratan-persyaratan ini.

B. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk penyediaan bahan-bahan


dan keterampilan kerja yang diperlukan untuk memenuhi atau
melampaui peraturan-peraturan khusus atau standar-standar yang
dinyatakan demikian dalam spesifikasi-spesifikasi atau yang
dikehendaki oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis.

2. Jaminan Kualitas

A. Selama Pengadaan

Kontraktor harus bertanggung jawab untuk melakukan pengujian


semua bahan-bahan yang diperlukan dalam pekerjaan, dan
menentukan bahwa bahan-bahan tersebut memenuhi dan melebihi
persyaratan khusus.

B. Selama Pelaksanaan

Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis mempunyai wewenang untuk


menolak bahan-bahan, barang-barang dan pekerjaan-pekerjaan yang
tidak memenuhi persyaratan minimum yang ditentukan tanpa
konpensasi bagi kontraktor.

C. Tanggung Jawab Kontraktor

Ini adalah tanggungjawab kontraktor untuk melengkapi bukti yang


diperlukan bahwa bahan-bahan, keterampilan kerja atau kedua-duanya
sebagaimana yang diminta oleh Konsultan Pengawas dan Direksi
Teknis atau yang ditentukan oleh dokumen kontrak memenuhi atau
melebihi yang ditentukan dalam standar-standar yang diminta.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 18
Bukti-bukti tersebut harus dalam bentuk yang dimintakan oleh
Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis secara tertulis, dan harus
masuk copy hasil-hasil pengujian yang resmi.

D. Standar-standar

Standar-standar terpakai yang menjadi acuan termasuk, namun


tidak terbatas pada standar tersebut dicantumkan di bawah :

1) BUKU BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN BINA MARGA

2) STANDAR INDUSTRI INDONESIA (SII)

3) PERSYARATAN UMUM BAHAN BANGUNAN DI INDONESIA (PUBI-


1982)

4) PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA (NI-2-1971) DAN (SK


SNI03-XXX-2002)

5) PERATURAN PERENCANAAN BANGUNAN BAJA INDONESIA (PPBBI-


1984) DAN (SNI03-179-2002)

6) AASHTO = AMERICAN ASSOCIATE OF STATE HIGHWAY AND


TRANSPORTATION OFFICIALS (BAGIAN 1 DAN 2)

7) ASTM = AMERICAN SOCIETY FOR TESTING AND MATERIALS


8) BS = BRITISH STANDARDS INSTITUTION

9) MPBJ = MANUAL PEMERIKSAAN BAHAN JALAN

10) AWS = American Welding Society

11) JIS = Japanese Industrial Standard

12) SII = Standard Industrial Indonesia

13) PUBI = Persyaratan Umum Bahan bangunan di Indonesia


(1982)
14) ACI = American Concrete Institute Standard

15) ISO = International Standards Organization

16) FAA = Federal Aviation Administration

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 19
E. Standard International yang secara umum dan luas digunakan sebagai
acuan harus menjadi acuan utama untuk pelaksanaan standard lain
seperti Standard Jepang dan Indonesia dapat digunakan apabila tidak
ada uraian (“articles”) yang dapat digunakan pada standard
International.

F. Persyaratan Standard

Kontraktor harus mengerahkan 3 (tiga) set copy standard yang


relevan dengan spesifikasi pekerjaan, seperti : ASTM, AASTO, JIS,
SNI dan lain-lain 14 (empat belas) hari sebelum item pekerjaan
dimulai.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 20
SEKSI 1 - 5 BAHAN-BAHAN DAN PENYIMPANAN

1. Umum

A. Uraian

Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi


persyaratan sebagai berikut :

1) Memenuhi dengan standar dan spesifikasi yang dapat dipakai.

2) Untuk kekuatan, ukuran, buatan, tipe dan kualitas harus seperti


yang ditentukan pada gambar rencana atau spesifikasi-spesifikasi
lain yang dikeluarkan atau yang disetujui secara tertulis oleh
Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis.

3) Semua produksi harus baru, atau dalam kasus tanah, pasir dan
agregat harus diperoleh dari suatu sumber yang disetujui.

B. Penyerahan

1) Sebelum mengadakan satu pesanan atau sebelum perubahan


satu daerah galian untuk suatu bahan, kontraktor harus
menyediakan kepada Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis
contoh-contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan. Contoh
tersebut harus disertai informasi mengenai sumber, lokasi
sumber, dan setiap klasifikasi lain yang diperlukan oleh Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis untuk memenuhi persyaratan-
persyaratan spesifikasi.

2) Kontraktor harus menyelenggarakan, menempatkan, memperoleh


dan memproses bahan-bahan alam yang sesuai dengan
spesifikasi-spesifikasi ini serta harus memberitahu Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis paling sedikit 30 hari sebelumnya
atau suatu jangka waktu lain yang dinyatakan oleh Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis secara tertulis bahwa bahan
tersebut digunakan dalam pekerjaan. Laporan ini harus berisi
semua informasi yang diperlukan. Persetujuan sebuah sumber
tidak
berarti bahwa semua bahan-bahan dalam sumber tersebut
disetujui.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 21
3) Dalam kasus bahan-bahan aspal, semen, dan kayu struktural dan
bahan-bahan lainnya, sertifikat uji pabrik pembuat diperlukan
sebelum persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis
diberikan. Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis memberikan
persetujuan ini secara tertulis. Pengiriman bahan ke lapangan
harus dilakukan dalam jam kerja proyek dan untuk bahan aspal
langsung dilakukan pemeriksaan penetrasi dan titik lembek.
Selanjutnya bahan yang sudah sampai di lapangan harus diuji
ulang dibawah pengawasan Konsultan Pengawas dan Direksi
Teknis.

2. Sumber bahan-
bahan A. Sumber-
sumber

1) Lokasi sumber bahan yang mungkin, diperlihatkan dalam


dokumen-dokumen atau yang diberikan oleh Konsultan Pengawas
dan Direksi Teknis, yang disediakan sebagai satu petunjuk saja. Ini
adalah tanggung jawab kontraktor untuk mengadakan identifikasi
dan memeriksa kecocokan semua sumber-sumber bahan yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dan untuk mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis.

2) Sumber bahan tidak boleh dipilih dalam sumber alam dilindungi,


hutan lindung, atau dalam daerah yang mudah terjadi longsoran
atau erosi.

3) Kontraktor akan menentukan berapa banyak peralatan dan


pekerjaan yang diperlukan untuk memproduksi bahan-bahan
tersebut memenuhi spesifikasi ini. Konsultan Pengawas dan Direksi
Teknis akan menolak atau menerima bahan-bahan dari sumber-
sumber bahan atas dasar persyaratan kualitas yang ditentukan
dalam kontrak.

4) Tidak boleh ada kegiatan pada lokasi sumber bahan yang akan
menimbulkan erosi atau longsoran tanah, hilangnya tanah
produktif secara lain berpengaruh berlawan dengan daerah
sekelilingnya.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 22
B. Persetujuan

1) Pemesanan bahan-bahan akan diberikan jika Konsultan Pengawas


dan Direksi Teknis telah memberikan persetujuan untuk
menggunakannya. Bahan-bahan tidak boleh digunakan untuk
maksud-maksud lain daripada yang telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis.

2) Jika kualitas atau gradasi bahan tersebut tidak sesuai dengan


kualitas yang telah disetujui Direksi, maka Direksi dapat menolak
bahan tersebut dan minta diganti.

3. Pengangkutan

A. Prinsip Dasar

Seksi ini menetapkan ketentuan-ketentuan untuk transportasi dan


penanganan tanah, bahan campuran panas, bahan-bahan lain,
peralatan, dan perlengkapan. Pelaksanaan pekerjaan harus mengacu
pada Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah Provinsi dan Kabupaten/
Kota, Peraturan Kawasan Bandara Medan Baru yang berlaku, maupun
ketentuan-ketentuan tentang pelestarian sumber daya alam dan
lingkungan hidup.

B. Koordinasi

Kontraktor harus memperhatikan koordinasi yang diperlukan dalam


kegiatan transportasi baik untuk pekerjaan yang sedang dilaksanakan
atau yang sedang dilaksanakan dalam bentuk-bentuk lainnya, maupun
untuk pekerjaan dengan Sub Kontraktor atau perusahaan utilitas dan
lainnya yang dipandang perlu.

Apabila terjadi tumpang tindih pelaksanaan antara beberapa


kontraktor, maka Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis mempunyai
keluasan penuh untuk memerintahkan setiap kontraktor dan berhak
untuk menentukan urutan pekerjaan selanjutnya untuk menjaga
kelancaran penyelesaian seluruh proyek.

C. Pembatasan Beban Lalu Lintas


Bilamana diperlukan Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis dapat
mendapat batas beban dan muatan sumbu untuk melindungi jalan
atau jembatan yang ada di lingkungan proyek.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 23
Pengusaha jasa harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan jalan
maupun jembatan yang disebabkan oleh kegiatan pelaksanaan
pekerjaan.

4. Penyimpanan Bahan

A. Umum

Bahan-bahan harus disimpan dalam cara sedemikian rupa sehingga


bahan-bahan tersebut tidak rusak dan kualitasnya dilindungi dan
sedemikian sehingga bahan tersebut selalu siap digunakan serta
dengan mudah dapat diperiksa oleh Konsultan Pengawas dan Direksi
Teknis. Penyimpanan diatas hak milik pribadi hanya akan diizinkan jika
telah diperbolehkan secara tertulis oleh pemilik atau penyewa yang
diberi kuasa.

Tempat penyimpanan harus bersih dan bebas dari sampah dan air,
bebas penggalian air dan kalau perlu ditinggikan. Bahan-bahan tidak
boleh bercampur dengan tanah dasar, dan bila diperlukan satu lapisan
alas dasar pelindung harus disediakan.

Tempat penyimpanan berisi semen, kapur dan bahan-bahan


sejenis harus dilindungi secocoknya dari hujan dan banjir.

B. Penumpukan Agregat

1) Agregat batu harus ditumpuk dalam satu cara yang disetujui


sedemikian sehingga tidak ada segregasi serta untuk menjamin
gradasi yang memadai. Tinggi tumpukan maksimum adalah lima
meter.

2) Masing-masing jenis berbagai agregat harus ditumpuk secara


terpisah, atau dipisahkan dengan partisi kayu.

3) Penempatan tumpukan material dan peralatan, harus ditempat-


tempat yang memadai dan tidak boleh menimbulkan kemacetan
lalu-lintas dan membendung lintasan air.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 24
4) Tumpukan agregate untuk ATB dan AC harus dilindungi dari hujan
untuk menceagah kejenuhan agregat yang akan menguraingi mutu
bahan yang di hampar.

5) Kontraktor harus melaksanakan penyiraman yang teratur pada


jalan-jalan angkutan, daerah lalu lintas berat lainnya serta
penumpukan material lainnya, khususnya selama musim kering.

C. Penyimpanan Bahan-bahan Aspal

Tempat Penimbunan drum-drum aspal harus pada ketinggian yang


layak dan dibersihkan dari tumbuh-tumbuhan rendah dan sampah-
sampah.

Cara penumpukan untuk berbagai bahan-bahan aspal adalah sebagai

berikut :

1) Drum-drum yang berisi oli pembersih harus ditumpuk diatas ujung


dengan lubang pengisian arah ke atas dan dimiringkan (dengan
menempatkan sebuah sisinya diatas sepotong kayu) untuk
mencegah terkumpulnya air diatas tutup drum.

2) Drum-drum yang berisi minyak tanah, bensin, dan aspal cut back
harus ditumpuk diatas sisinya dengan lubang pengisian di sebelah
atas. Penutup lubang harus diuji mengenai kekencangannya ketika
ditumpuk dan pada selang waktu yang teratur sewaktu
penyimpanan.

3) Drum-drum emulsi aspal dapat ditumpuk diatas ujung atau diatas


sisinya tetapi bila disimpan untuk suatu jangka waktu yang
panjang, drum-drum tersebut harus digulingkan secara teratur.

D. Bahan-bahan yang dltumpuk di pinggir lalan

Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis akan memberikan petunjuk


mengenai lokasi yang tepat untuk menumpuk bahan-bahan di pinggir
jalan, dan semua tempat yang dipilih harus keras, tanah dengan
drainase yang baik, bebas dari menjadi adonan dan kering serta sama
sekali tidak boleh melampaui batas jalan tersebut dimana bahan-
bahan tersebut dapat menimbulkan bahaya atau kemacetan lalu lintas
yang lewat.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 25
Tempat penumpukan harus dibersihkan dari tumbuhan rendah dan
sampah, dan bila perlu tanah tersebut ditinggikan dengan grader.
Agregat dan kerikil harus ditumpuk secara rapi menurut ukuran mal,
dengan sumbu memanjang tumpukan tersebut biasanya sejajar
dengan garis tengah jalan. Aspal dalam drum-drum harus ditumpuk
seperti diuraikan pada item (3) diatas dan dibentuk ke dalam tempat
yang teratur (tidak berserakan sepanjang jalan).

5. Pengukuran dan Pembayaran

A. Royalty (Keuntungan)

Semua biaya untuk kompensasi bagi pemilik lahan atau sumber


bahan, misalnya sewa, royalty (pajak) dan biaya-biaya semacam, akan
dimasukan dalam harga satuan dalam bahan-bahan yang
bersangkutan serta tidak ada pembayaran terpisah kepada kontraktor
untuk biaya-biaya ini.

B. Pekerjaan-pekerjaan Lapangan untuk Sumber Bahan

1) Kontraktor akan menyelenggarakan semua pengaturan untuk


membuka sumber bahan, kecuali diperintahkan lain oleh Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis secara tertulis.

2) Semua biaya yang diperlukan untuk pembukaan sumber-sumber


bahan, seperti pembongkaran tanah selimut dan tanah bagian
atas, serta menimbun kembali lapangan tersebut setelah galian
diselesaikan, akan disediakan dalam harga satuan, dan tidak ada
pembayaran terpisah bagi pekerjaan ini.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 26
SEKSI 1 - 6 DOKUMEN REKAMAN PROYEK

1. Umum

A. Kontraktor akan menyimpan satu rekaman pekerjaan kontrak dan akan


menyelesaikan rekaman semua perubahan pekerjaan dalam kontrak
sejak dimulai sampai selesainya pekerjaan proyek dan harus
memindahkan informasi akhir tersebut ke dalam Dokumen Rekaman
Akhir sebelum penyelesaian pekerjaan.

B. Penyerahan-penyerahan

1) Kontraktor akan meyerahkan kepada Konsultan Pengawas dan


Direksi Teknis untuk persetujuan-nya rekaman proyek tersebut
yang selalu dilaksanakan pada hari ke 25 tiap-tiap bulan, atau
tanggal lain menurut perintah Pimpinan Proyek. Persetujuan
Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis terhadap dokumen ini
diperlukan untuk persetujuan pembayaran.

2) Kontraktor akan menyerahkan kepada Konsultan Pengawas dan


Direksi Teknis untuk mendapatkan persetujuannya Dokumen
Rekaman Proyek Akhir (final) pada waktu permohonan untuk
Sertifikat Penyelesaian Utama, dilengkapi dengan catatan-catatan
berikut :

- Tanggal

- Nomor dan Jadwal Proyek

- Nama dan alamat Kontraktor

- Nomor dan judul masing-masing dokumen rekaman

- Sertifikat bahwa masing-masing dokumen yang


diserahkan adalah lengkap dan akurat

- Tanda tangan Kontraktor atau wakilnya yang diberi kuasa

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 27
2. Dokumen Rekaman Proyek

A. Perangkat Dokumen Proyek

Dengan pemenangan kontrak, Kontraktor akan mendapatkan


seperangkat lengkap semua dokumen dari Pimpinan Proyek
tanpa beban biaya, yang berkaitan dengan Kontrak. Dokumen
tersebut akan meliputi :

1) Persyaratan Umum Kontrak

2) Gambar Rencana Kontrak

3) Spesifikasi

4) Addendum

5) Modifikasi-modifikasi lain terhadap Kontrak (jika ada)

6) Catatan Pengujian Lapangan (jika ada).

B. Penyimpanan

Dokumen proyek tersebut harus disimpan di dalam kantor lapangan


dalam satu file dan rak dan Kontraktor harus menjaga serta
melindunginya dari kerusakan dan hilang sampai pekerjaan selesai
serta harus memindahkan data rekaman tersebut kepada Dokumen
Rekaman Proyek Akhir (final).

Dokumen rekaman tersebut tidak boleh digunakan untuk tujuan


pelaksanaan dan dokumen itu harus dapat diperoleh setiap waktu
untuk pemeriksaan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis.

3. Bahan Rekaman Proyek

Segera setelah semua bahan, aspal, agregat, bahan-bahan runway,


campuran aspal panas, dan sebagainya disetujui, maka semua contoh yang
telah disetujui harus disiapkan dengan baik di lapangan.

4. Pemeliharaan Dokumen Pelaksanaan Proyek

A. Kontraktor harus melimpahkan tanggung jawab pemeliharaan


Dokumen Rekaman kepada salah seorang staf yang ditunjuk
sebagaimana yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
Direksi Teknis sebelumnya.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 28
B. Segera setelah diterimanya Dokumen Kerja (Job Set), Kontraktor harus
memberi tanda pada setiap dokumen dengan judul “Dokumen
Rekaman Proyek – Dokumen Kerja”, dengan huruf cetak setinggi 5 cm.

C. Pemeliharaan

Pada saat penyelesaian kontrak, kemungkinan sejumlah Dokumen


Kerja harus dikeluarkan untuk mencatat masukan-masukan baru dan
untuk pemeriksaan dan dalam kondisi-kondisi yang demikian kegiatan
seperti ini akan dilaksanakan, maka Kontraktor harus mencari cara
yang cocok untuk melindungi Dokumen Kerja tersebut untuk disetujui
oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 29
DIVISI 2

PEKERJAAN TANAH

SEKSI 2 - 1 CLEARING, GRUBBING, DAN STRIPPING

1. Pembersihan/Clearing

Terdiri dari pekerjaan pembersihan dan pembuangan pohon, semak belukar


dan material lain yang tidak digunakan termasuk pemindahan pagar
apabila diperlukan.

2. Penggusuran/Grubbing

Tanah yang digusur dari pekerjaan jika terdapat bekas pohon, akar, tunggul-
tunggul kayu dan material lain yang tidak berguna, mengganggu, harus
bongkar sampai bersih dan semua lubang-lubang yang terjadi akibat
gusuran harus ditutup dengan bahan/ material lain yang disetujui oleh
Pejabat Pembuat Komitmen, dan dipadatkan berlapis-lapis serta diperoleh
kepadatan yang sama dengan kepadatan tanah sekitarnya.

3. Stripping Top Soil

Semua tanah bagian teratas sampai sedalam yang diperintahkan oleh


Pejabat Pembuat Komitmen atau sekurang-kurangnya 20 cm harus dibuang
dari daerah-daerah yang akan direncanakan sebagai lapisan teratas.

Bila pengupasan Topsoil diperlukan dalam perencanaan, pada waktu


pengangkatan stripping, topsoil akan ditempatkan di lokasi yang disetujui.

4. Penempatan Tanah Buangan

Semua bahan-bahan bongkaran, hasil pembersihan, pembongkaran dari


lapisan teratas harus diatur sedemikian rupa sehingga penempatannya
sesuai dengan petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen. Apabila bekas
tanaman-tanaman atau tonggak-tonggak harus dibakar, maka
pembakarannya dapat dilakukan dengan ijin Pejabat Pembuat Komitmen
dan diijinkan oleh Hukum atau Peraturan setempat, apabila diijinkan
pembakaran harus dilakukan pengawasan.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 30
5. Pengukuran

Banyaknya pembersihan serta pembongkaran ditentukan dalam meter


persegi, dari hasil pembersihan serta pembongkaran yang sesungguhnya
adalah yang dilaksanakan dalam pekerjaan itu. Banyaknya tanah bagian
teratas yang dikupas ditentukan dalam meter persegi, dan hasil
pengupasan sesungguhnya adalah yang dilaksanakan dalam pekerjaan itu.

Volume dari clearing dan gubbing ditunjukan dengan perencanaan atau


permintaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen akan banyaknya m2 untuk
pekerjaan tanah clearing dan grubbing.

Untuk pembersihan pohon, volume dari pohon, ditentukan menurut ukuran


diameter, ukuran cm dari pohon, akan dibayar menurut schedule dari
ukuran pohon.

6. Pembayaran

Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang kriterianya


ditetapkan dalam kontrak yang bersangkutan.

Pembayaran dibuat pada harga satuan kontrak per meter-persegi untuk


clearing. Harga ini termasuk ganti-rugi penuh untuk semua material dan
semua tenaga kerja, perlengkapan, dan alat-alat , dan yang diperlukan.

Pembayaran dibuat pada harga satuan kontrak untuk clearing pohon. Harga
ini termasuk ganti-rugi penuh untuk semua material dan semua tenaga
kerja, perlengkapan, dan alat-alat , dan yang diperlukan.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 31
SEKSI 2 – 2 GALIAN

1. Umum

A. Uraian

1) Pekerjaan ini terdiri dari penggalian, penanganan, pembuangan


atau penumpukan tanah atau batu ataupun bahan-bahan lainnya
dari jalan kendaraan dan sekitarnya yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan kontrak yang diterima.

2) Pekerjaan ini biasanya diperlukan untuk pembuatan jalan air dan


selokan-selokan, pembuatan parit atau pondasi pipa, gorong-
gorong, saluran-saluran atau bangunan-bangunan lainnya, untuk
pembuangan bahan-bahan yang tidak cocok dan tanah bagian
atas, untuk pekerjaan stabilisasi dan pembuangan tanah
longsoran, untuk galian bahan konstruksi atau pun pembuangan
bahan-bahan buangan dan pada umumnya pembentukan kembali
daerah jalan, sesuai dengan spesifikasi ini dan dalam pemenuhan
yang sangat bertanggung jawab terhadap garis batas, kelandaian
dan potongan melintang yang ditunjukkan pada gambar rencana
atau seperti diperintahkan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi
Teknis.

3) Terkecuali untuk tujuan pembayaran, persyaratan bab ini berlaku


untuk semua pekerjaan galian yang dilaksanakan dalam
hubungan dengan kontrak, termasuk pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dalam Bab-bab lain, dan semua galian di klasifikasikan
dalam satu atau dua kategori.

B. Definisi

1) Galian batu terdiri dari penggalian batu-batu besar dengan


volume satu meter kubik atau lebih besar atau bahan
konglomerat padat yang keras yang dalam pendapat Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis tidak praktis untuk menggali tanpa
menggunakan peralatan kerja memerlukan peledakan (blasting),
rockbreaker atau jackhammer atau peralatan lain yang
sejenisnya. Ini tidak termasuk bahan batuan yang dalam
pendapat Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis dapat dibuat
lepas dan dipecah-pecah oleh gandengan pembelah hidrolis atau
bulldozer.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 32
2) Semua penggalian lain akan dianggap sebagai galian biasa.
Galian biasa dibedakan menjadi dua kelompok yaitu galian biasa
untuk material timbunan dan galian biasa sebagai bahan
bangunan.

Galian biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak


diklasifikasikan sebagai galian batu dan masih dapat dilakukan
dengan penggaru (ripper) tinggal yang ditarik oleh traktor dengan
berat maksimum 15 ton dan tenaga kuda netto maksimum 180
PK (tenaga kuda)

a) Galian biasa untuk material timbunan

Bahan galian yang memenuhi persyaratan yang akan


digunakan sebagai material timbunan harus bebas dari
bahan-bahan organik dalam jumlah yang merusak, seperti
daun, rumput, akar dan kotoran.

b) Galian biasa sebagai bahan konstruksi

Bahan galian yang tidak memenuhi persyaratan sebagai


bahan timbunan atau material galian dianggap sehingga
tidak diperlukan dalam konstruksi bila Konsultan Pengawas
dan Direksi Teknis menentukan demikian.

C. Standar Rujukan

AASHTO Division 200 Earthwork Section 203 Excavation and


Embankment.

D. Toleransi Ukuran

Kelandaian, garis batas dan formasi akhir setelah penggalian tidak


boleh berbeda dari yang ditentukan lebih besar 2 cm pada setiap titik,
sedangkan untuk galian perkerasan tidak boleh berbeda lebih dari 1
cm dari yang disyaratkan. Pekerjaan yang tidak memenuhi toleransi ini
harus diperbaiki sehingga diterima Konsultan Pengawas dan Direksi
Teknis. Permukaan galian tanah maupun batu yang tidak sesuai dan
terbuka terhadap aliran air permukaan harus cukup rata dan harus
memiliki cukup kemiringan untuk menjamin pengaliran air yang bebas
dari permukaan itu tanpa terjadi genangan.

E. Pemeriksaan di Lapangan

1) Untuk setiap pekerjaan galian yang dibayar di bawah Bab ini,


ketinggian dan garis batasnya harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis, sebelum Kontraktor memulai
pekerjaan.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 33
2) Sesudah masing-masing penggalian untuk lapis tanah dasar,
formasi atau pondasi dipadatkan, kontraktor harus
memberitahukan hal tersebut kepada Konsultan Pengawas dan
Direksi Teknis, dan tidak ada bahan alas dasar atau bahan lainnya
akan dipasang sampai Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis
telah menyetujui kedalaman penggalian dan kualitas serta
kekerasan bahan pondasi.

F. Penjadwalan Pekerjaan

1) Pembuatan parit atau penggalian lainnya memotong jalan


kendaraan harus dilaksanakan dengan menggunakan
pelaksanaan setengah lebar atau secara lain diadakan
perlindungan sehingga jalan tersebut dijaga tetap terbuka untuk
lalu lintas pada setiap waktu.

2) Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas dan


Direksi Teknis gambar rincian semua bangunan sementara yang
diusulkan untuk digunakan, seperti penyangga, penguatan,
cofferdam (bangunan sementara), dinding pemutus aliran
rembesan (cut off) dan bangunan-bangunan untuk pembelokan
sementara aliran sungai serta harus mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis sesuai dengan gambar-
gambar, sebelum melakukan pekerjaan galian yang dimaksudkan
menjadi perlindungan dengan bangunan-bangunan yang
diusulkan tersebut.

G. Penggunaan dan Pembuangan Bahan-bahan Galian

1) Semua bahan-bahan yang cocok yang digali didalam batas-batas


dan lingkup kerja proyek, dimana mungkin akan digunakan
dengan cara yang paling efektif, untuk pembuatan formasi
pematang atau untuk urugan kembali.

2) Bahan-bahan galian yang berisikan tanah-tanah sangat organis,


gambut, berisikan akar-akar atau barang-barang tumbuhan yang
banyak, dan juga tanah yang mudah mengembang, yang
menurut pendapat Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis akan
menghalangi pemadatan bahan lapisan di atasnya atau dapat
menimbulkan suatu penurunan yang tidak dikehendaki atau
kehancuran, akan diklasifikasikan sebagai tidak cocok digunakan
sebagai urugan dalam pekerjaan.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 34
3) Setiap bahan yang melebihi kebutuhan untuk timbunan, atau
setiap bahan yang disetujui Konsultan Pengawas dan Direksi
Teknis menjadi bahan yang tidak cocok untuk urugan, harus
dibuang dan diratakan dalam lapisan-lapisan tipis oleh Kontraktor
diluar Jalan seperti yang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas
dan Direksi Teknis.

4) Kontraktor akan bertanggung jawab untuk semua


penyelenggaraan dan biaya-biaya bagi pembuangan bahan-
bahan lebihan atau bahan tidak cocok, termasuk
pengangkutannya dan mendapatkan izin dari pemilik atau
penyewa lahan dimana buangan tersebut dilakukan.

H. Pengamanan Pekerjaan Galian

1) Selama pekerjaan penggalian, kemiringan galian yang stabil yang


mampu menyangga bangunan-bangunan, struktur atau mesin-
mesin disekitarnya harus dijaga pada seluruh waktu, serta harus
dipasang penyangga dan penguat yang memadai bila permukaan
galian yang tidak ditahan dengan cara lain dapat menjadi tidak
stabil. Bila diperlukan, kontraktor harus menopang struktur-
struktur disekitarnya yang mungkin menjadi tidak stabil atau
menjadi berbahaya oleh pekerjaan galian.

2) Alat-alat berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau


maksud-maksud sejenisnya, tidak diizinkan berdiri atau
beroperasi lebih dekat dari 1,5 meter dari ujung parit terbuka
atau galian pondasi, terkecuali pipa-pipa atau struktur telah
selesai dipasang dan ditutup dengan paling sedikit 60 cm urugan
dipadatkan.

3) Bendungan sementara, dinding pemotong aliran rembesan atau


sarana-sarana lain yang mengeluarkan air dari galian, harus
didisain secara baik dan cukup kuat untuk menjamin tidak
terjadinya roboh mendadak, dimungkinkan mampu mengalirkan
secara cepat bahaya banjir pada struktur.

4) Semua galian terbuka harus dipasang rintangan yang memadai


untuk menghindari tenaga kerja atau lain-lainnya jatuh dengan
tidak sengaja ke dalam galian dan setiap galian terbuka di dalam
daerah badan jalan atau bahu jalan, sebagai tambahan harus
diberi marka pada malam hari dengan drum dicat putih (atau
semacamnya) dengan lampu merah, sehingga diterima Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 35
5) Kontraktor harus bertanggung jawab untuk mengadakan
perlindungan bagi setiap pipa bawah tanah yang berfungsi,
kabel-kabel, konduit atau struktur di bawah permukaan lain yang
dapat dipengaruhi dan harus bertanggung jawab untuk biaya
perbaikan setiap kerusakan yang disebabkan oleh operasinya.

I. Perbaikan Penggalian yang Tidak Diterima

Pekerjaan galian yang tidak memenuhi kriteria toleransi yang


diberikan harus diperbaiki oleh Kontraktor sebagai berikut :

1) Bahan-bahan yang tersisa (karena penggalian yang tidak efisien)


harus dibuang dengan galian berikutnya.

2) Daerah yang telah terlanjur digali, atau daerah dimana telah


bercerai berai atau berjatuhan, harus diurug kembali dengan
urugan terpilih atau bahan pondasi bawah/pondasi atas yang
mana yang dapat diterapkan, sehingga diterima Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis.

2. Pelaksanaan Pekerjaan

A. Prosedur Umum

1) Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan sekecil mungkin


terjadi gangguan terhadap bahan-bahan di bawah dan di luar
batas galian yang ditentukan sebelumnya.

2) Bila bahan tersebut yang nampak keluar di atas garis formasi


atau tanah dasar atau permukaan pondasi adalah lepas-lepas
atau lunak atau secara lain tidak cocok dalam pendapat
Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis, bahan itu secara
keseluruhan harus dipadatkan atau dibuang seluruhnya dan
diganti dengan urugan yang cocok, seperti diperintahkan
Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis.

3) Dimana batu, lapisan keras atau bahan tidak dapat dihancurkan


lainnya ditemukan berada di atas garis formasi untuk saluran
yang dilapisi, atau penggalian permukaan untuk perkerasan dan
bahu jalan, atau di atas bagian dasar parit pipa atau galian
pondasi struktur, bagian tersebut harus digali terus sedalam 20
cm sampai satu permukaan yang merata dan halus. Tidak ada
runcingan-runcingan batu akan ditinggalkan menonjol dari
permukaan yang nampak keluar dan semua bahan-bahan yang
lepas-lepas harus dibuang. Profil galian yang telah ditetapkan
harus
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 36
dikembalikan dengan pengurugan kembali dan dipadatkan
dengan bahan pilihan yang disetujui oleh Konsultan Pengawas
dan Direksi Teknis.

4) Setiap bahan muatan diatas harus disingkirkan dari tebing yang


tidak stabil sebelum penggalian dan talud tebing halus dipotong
menurut sudut rencana talud. Untuk tebing yang tinggi harus
dibuatkan barometer pada setiap ketinggian tebing 5,0 m yang
sesuai dengan gambar standar.

5) Untuk perlindungan tebing terhadap erosi, akan dibuatkan


saluran cut off (penutup aliran rembesan) dan saluran pada kaki
tebing sebagaimana ditunjukan pada Gambar Rencana atau
sebagaimana diperintahkan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi
Teknis di lapangan. Daerah-daerah yang baru selesai digali,
secepatnya harus dilindungi juga dengan penyediaan lempengan
rumput atau tanaman-tanaman lain yang disetujui.

6) Sejauh mungkin dan seperti diperintahkan oleh Konsultan


Pengawas dan Direksi Teknis, Kontraktor harus menjaga galian
tersebut bebas air dan harus melengkapi dengan pompa-pompa,
peralatan dan tenaga kerja, serta membuat tempat air
mengumpul, saluran sementara atau tanggul sementara
seperlunya untuk mengeluarkan atau membuang air dari daerah-
daerah disekitar galian.

B. Penggalian untuk Bahan Urugan

1) Lubang-lubang bahan galian, apakah berada dalam kawasan


Proyek atau dimana saja, harus digali sesuai dengan ketentuan-
ketentuan Spesifikasi ini.

2) Persetujuan untuk membuka satu daerah galian baru, atau meng-


operasikan daerah galian yang ada, harus diperoleh dari
Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis secara tertulis sebelum
suatu operasi galian dimulai.

3) Lubang-lubang harus dilarang atau dibatasi dimana lubang-


lubang tersebut mengganggu drainase asli atau drainase yang
didisain.

4) Di sisi daerah yang miring, lubang-lubang galian bahan diatas sisi


jalan yang lebih tinggi, harus dibuat landai dan dibuat
mengalirkan air untuk membawa semua air permukaan ke
saluran tepi dan ke gorong-gorong di dekatnya tanpa terjadi
genangan.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 37
5) Ujung dari satu lubang galian bahan tidak boleh lebih dekat dari 2
meter dari kaki satu tanggul atau 10 meter dari bagian puncak
satu galian.

6) Semua lubang galian bahan atau sumber bahan yang digunakan


oleh Kontraktor harus ditinggalkan dalam kondisi yang rapih dan
teratur dengan sisi dan talud yang stabil setelah pekerjaan
selesai.

C. Pembongkaran Bangunan Sementara

1) Kecuali diperintahkan lain oleh Konsultan Pengawas dan Direksi


Teknis, semua struktur sementara seperti tanggul sementara atau
penyangga penguat, harus dibongkar oleh Kontraktor setelah
selesainya struktur permanen atau pekerjaan lain untuk mana
galian itu telah dilaksanakan.

2) Bahan-bahan yang dikumpulkan dari bangunan-bangunan


sementara tersebut tetap menjadi milik kontraktor atau mungkin
jika disetujui dianggap cocok oleh Konsultan Pengawas dan
Direksi Teknis, disatukan ke dalam pekerjaan permanen dan
dibayar dibawah item pembayaran yang relevan dimasukkan ke
dalam Daftar Penawaran.

3) Setiap bahan galian yang dapat diizinkan sementara dipasang di


dalam satu jalan air, harus dibuang dalam satu cara sehingga
tidak merusak jalan air. Semua permukaan akhir urugan yang
nampak keluar harus cukup halus dan seragam, dan mempunyai
kemiringan yang cukup menjamin limpasan bebas air permukaan.

3. Pengukuran

Volume galian ditunjukan dengan perencanaan atau permintaan oleh


Pejabat Pembuat Komitmen akan banyaknya m3 untuk pekerjaan galian.

4. Pembayaran

Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang kriterianya


ditetapkan dalam kontrak yang bersangkutan.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 38
SEKSI 2 - 3 URUGAN

1. Umum

A. Uraian

1) Pekerjaan ini terdiri dari mendapatkan, mengangkut, penempatan


dan memadatkan tanah atas bahan berbutir yang disetujui untuk
pembangunan pematang, pengurugan kembali parit-parit atau
galian disekeliling pipa atau struktur serta pengurugan sampai
kepada garis batas, kemiringan dan ketinggian penampang
melintang yang ditentukan atau disetujui.

2) Pekerjaan tersebut tidak termasuk pemasangan bahan filter pilihan


sebagai alas dasar untuk pipa atau saluran beton, atau sebagai
bahan drainase porous yang disediakan untuk drainase di bawah
permukaan. Bahan-bahan ini dimasukkan dalam Spesifikasi-
spesifikasi ini.

B. Definisi

1) Urugan yang dicakup oleh persyaratan-persyaratan bab ini di


bawah satu atau Dua kategori.

a) Urugan biasa

Material yang sesuai yang akan dipergunakan dalam


spesifikasi ini mencakup semua material yang dalam
klasifikasi test ASTM D 2487 dikenal sebagai GW, GP, GM, GC,
SW, SP atau SM.

Material yang tidak sesuai adalah material yang menurut


ASTM D2487 dikenal sebagai SC, ML, OL, MH, OH dan PT.

Dalam hal tertentu, atas petunjuk dari Pemberi Tugas,


material (inorganik) yang diklasifikasikan sebagai SC, ML, CL,
MH dan CH dapat digunakan pada daerah timbunan yang
tidak penting, seperti penimbuan kembali borrow pits atau
timbunan diluar areal perkerasan/rencana perkerasan dan
struktur.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 39
b) Urugan pilihan

Material pilihan yang akan dipergunakan dalam bab ini


mencakup material yang termasuk dalam klasifikasi GW, GP
dan GM.

c) Urugan pilihan digunakan untuk kondisi tanah lunak seperti


rawa-rawa, tanah payau, atau tanah yang selalu terendam air
dimana diperlukan satu tanah urugan dengan plastisitas
rendah (bahan berbutir), dan juga dimana stabilisasi tanggul,
talud yang terjal atau tanah dasar harus ditimbun sampai
ketinggian dan pemadatan yang tertentu. Urugan pilihan dari
bahan sirtu dengan persyaratan t  1.8 ton/m3 dan sudut
geser   20 .

d) Urugan yang diperlukan untuk tujuan umum seperti diuraikan


diatas dan tidak termasuk urugan pilihan, harus dipakai
sebagai urugan biasa.

2) Persyaratan Pemadatan untuk Urugan

a) Kecuali untuk areal dimana akan dibuat konstruksi

perkerasan, semua lapisan timbunan yang berada pada

elevasi 1 m sampai dengan 3 m di bawah permukaan

subgrade harus dipadatkan sekurang kurangnya 90%

terhadap Maximum Dry Density pada Optimum Moisture

Content.

b) Semua timbunan dibawah struktur konstruksi sampai


kedalaman 300 mm harus dipadatkan sampai mencapai
100% MDD pada OMC.

c) Pada daerah airstrip untuk lapisan teratas setebal 150 mm


harus dipakai material timbunan tertentu yang sudah
disetujui Pejabat Pembuat Komitmen.

3) Toleransi Ukuran

a) Semua timbunan yang lebih dari 30 cm dibawah permukaan


tanah dasar harusdipadatkan sampai 95 % MDD pada OMC.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 40
b) Ketinggian dan kemiringan akhir pematang tanah dasar dan
bahu jalan, setelah pemadatan tidak boleh ada dua
sentimeter lebih tinggi atau 2 cm lebih rendah dari yang
ditentukan atau disetujui.

c) Semua permukaan akhir urugan yang nampak keluar harus


cukup halus dan seragam, dan mempunyai kemiringan yang
cukup menjamin limpasan bebas alr permukaan.

d) Permukaan akhir talud pematang tidak boleh berbeda dari


garis profil yang ditentukan lebih dari 10 cm.

e) Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal


padat lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat
kurang dari 10 cm.

4) Contoh-contoh

a) Kontraktor halus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas


dan Direksi Teknis hal-hal berikut ini paling sedikit 14 hari
sebelum mulai digunakannya setiap bahan sebagai urugan :

- Dua contoh bahan dengan berat masing-masing 50 kg,


salah satu dari bahan tersebut akan diterima oleh
Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis sebagai acuan
selama jangka waktu kontrak.

- Satu pernyataan mengenai asal dan komposisi setiap


bahan yang diusulkan sebagai bahan urugan pilihan,
bersama-sama dengan hasil pemeriksaan yang
menyatakan bahwa bahan tersebut memenuhi
Spesifikasi.

5) Penjadwalan Pekerjaan

a) Bagian baru pematang landasan atau rekonstruksi harus


dibangun setengah lebar, kecuali disediakan satu pengalihan
sehingga jalan tersebut dijaga terbuka untuk lalu lintas pada
setiap waktu.

b) Urugan tidak boleh dipasang, dihampar atau dipadatkan


selama hujan atau dibawah kondisi basah dan pemadatan
tidak dapat dikontrol.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 41
6) Perbaikan Urugan yang Tidak Diterima atau tidak stabil

a) Urugan terakhir yang tidak memenuhi penampang melintang


yang ditentukan atau disetujui atau dengan toleransi
permukaan yang ditentukan dalam tabel 2.3.2, harus
diperbaiki dengan membuat terurai permukaan tersebut, dan
membuang atau menambah bahan-bahan yang diperlukan
diikuti dengan pembentukan dan pemadatan kembali.

b) Urugan yang terlalu basah untuk pemadatan, dalam hal


batas-batas kandungan kelembutan seperti yang ditentukan
dan diperintahkan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi
Teknis, harus diperbaiki dengan menggaruk bahan tersebut
sampai kedalaman 15 cm atau seperti penebaran urugan,
masing-masing lapisan harus dipadatkan menyeluruh dengan
peralatan pemadatan yang cocok dan memadai yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis sampai
kepada persyaratan-persyaratan kepadatan berikut :

- Lapisan-lapisan yang lebih dari 30 cm dibawah


permukaan tanah dasar harus dipadatkan sampai 95%
kepadatan kering standar maksimum yang ditetapkan
sesuai AASHTO T99. Untuk tanah-tanah yang berisi lebih
dari 10% bahan-bahan yang tertahan diatas saringan 19
mm, maka kepadatan kering maksimum yang didapat
harus disesuaikan untuk bahan-bahan oversize (kelewat
besar) tersebut seperti diperintahkan oleh Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 42
- Lapisan-lapisan di dalam 30 cm atau kurang, dibawah
permukaan tanah dasar, harus dipadatkan sampai 100%
kepadatan kering standar maksimum yang ditetapkan
sesuai AASHTO T99.

0,3 = 100% OMC

0,3 – 0,7 m  95% OMC

1 – 3 m  90% OMC

- Tergantung kepada jenis pelaksanaan dan persyaratan


khusus Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis, pengujian-
pengujian kepadatan di lapangan dengan methoda
kerucut pasir harus dilakukan di atas masing-masing
lapisan urugan yang telah didapatkan, sesuai dengan
AASHTO T191 (PB. 0103-76) dan jika hasil sesuatu
pengujian menunjukan bahwa kepadatannya kurang dari
kepadatan yang diminta, Kontraktor harus memperbaiki
pekerjaan tersebut sesuai dengan kedalaman penuh
lapisan dan dilokasi yang ditunjukkan oleh Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis, yang tidak boleh berjarak
lebih dari 200 m.

c) Pemadatan urugan tanah harus dilakukan hanya bila kadar


air bahan tersebut berada didalam batas 3% kurang dari
kadar air optimum sampai 1% lebih dari kadar air optimum.
Kadar air optimum akan ditetapkan sebagai kadar air dimana
kepadatan kering maksimum dicapai bila tanah tersebut
dipadatkan sesuai dengan AASHTO T99.

d) Urugan timbunan harus dipadatkan dimulai pada ujung paling


luar serta masuk ketengah dalam satu cara dimana masing-
masing bagian menerima desakan pemadatan yang sama.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 43
e) Jika bahan urugan harus ditempatkan di atas kedua sisi
sebuah pipa atau saluran beton atau struktur,
pelaksanaannya harus sedemikian sehingga urugan tersebut
dibentuk sampai ketinggian yang hampir sama di atas kedua
sisi struktur.

f) Terkecuali disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Direksi


Teknis, urugan disekitar ujung satu box culvert tidak boleh
ditempatkan lebih tinggi dari dasar dinding belakang atau
kepala box culvert sampai bangunan atas dipasang.

g) Urugan ditempat-tempat yang sulit dicapai oleh peralatan


pemadatan harus ditempatkan dalam lapisan-lapisan
horisontal dengan bahan-bahan lepas ketebalan tidak
melebihi 20 cm dan dipadatkan menyeluruh menggunakan
mesin pemadat yang disetujui. Harus diberikan perhatian
khusus untuk menjamin tercapainya pemadatan yang
diterima di bawah dan di samping pipa-pipa, untuk mencegah
rongga-rongga dan untuk menjamin pipa-pipa tersebut
mendapat dukungan sepenuhnya.

2. Pengendalian Mutu

A. Test Laboratorium

Test untuk kondisi kualitas bahan urugan harus dilaksanakan kedua-


duanya untuk sumber pengadaan dan test ditempat seperti
diperintahkan Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis, untuk dapat
memenuhi persyaratan-persyaratan Spesifikasi ini. Test Laboratorium
berikut ini dijadikan rujukan (referensi).
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 44
Tabel 2.3.1 Test Laboratorium Bahan Urugan

` Judul Singkat
ASTM D 421 Dry preparation dari sample tanah
ASTM D 422 Particle size analysis
ASTM D 427 Shrinkage factors
ASTM D 854 Specific Gravity tanah
ASTM D1556 In-situ density, sand cone
ASTM D1557 Moisture-Density relation (metoda D)
ASTM D1883 Bearing Ratio of laboratory compacted
ASTM D2167 In-situ density, rubber balloon
ASTM D2217 Wet preparation dari sample tanah
ASTM D2487 Classification of soils
ASTM D4318 Liquid Limit, Plastic Limit and Plasticity of soils

B. Pengendalian Lapangan

Test Pengendalian Lapangan berikut ini harus dilaksanakan untuk


memenuhi persyaratan Spesifikasi. Kontraktor harus menyediakan
semua bantuan yang diperlukan dalam bentuk tenaga kerja,
pengangkutan dan pengujian.

Tabel 2.3.2 Persyaratan Pengendalian Lapangan

Test Pengendalian Prosedur


a. Pengujian kepadatan urugan padat  Untuk menentukan hubungan
di
lapangan (Test Kerucut Pasir) kepadatan dan kadar air
pemasangan.
(AASHTO T 191)  Harus dilaksanakan setiap layer/lapis
(SNI 03-1976-1990) 20 cm dan untuk setiap 1000 m3
bahan
timbunan sampai kedalaman penuh.
 Urugan ditempatkan dalam lapisan di
bawah formasi konstruksi, harus
diuji
setiap 200 m.
 Untuk urugan kembali di sekeliling
struktur atau di dalam parit gorong-
gorong, paling sedikit satu test
untuk
setiap bagian urugan kembali
selesai
dipasang.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 45
b. Penentuan CBR Lapangan Urugan  Dengan menggunakan alat CBR
Padat lapangan, di lokasi yang diminta
oleh
Konsultan Pengawas dan Teknis dan
dilakukan setiap 1000 m2.

c. Pengujian Permukaan (Surface Test)  Permukaan harus diuji untuk kerataan


serta ketepatan kemiringan Jika
perlu
bagian yang kurang rata maupun
kemiringan atau ketinggian kurang
tepat maka tanahnya harus
dibuang,
ditimbun kembali, dipadatkan lagi,
sampai diperoleh kerataan,
kemiringan
dan ketinggian yang diperlukan.
 Permukaan yang sudah selesai tidak
boleh selisih lebih dari 12 mm jika
ditest
dengan tongkat lurus panjang 3
meter
yang dilaksanakan sejajar tegak
lurus
dengan garis tengah.

C. Percobaan Pemadatan

1) Sebelum pekerjaan pemadatan tanah dilakukan, Kontraktor harus


melaksanakan percobaan pemadatan dengan setiap material yang
akan dipakai untuk timbunan baik itu material dari luar maupun
dari hasil ekskavasi. Kontraktor harus menyerahkan metoda kerja
pemadatan kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk
mendapatkan persetujuan tentang cara kerja yang akan
dilaksanakan.

2) Percobaan pemadatan merupakan suatu demonstrasi pekerjaan


oleh Kontraktor untuk mendapatkan persetujuan dari Pejabat
Pembuat Komitmen tentang metoda yang diusulkan. Bilamana
dalam demonstrasi tersebut kualitas yang dipersyaratkan tidak
dapat dicapai, Pejabat Pembuat Komitmen berhak memerintahkan
Kontraktor untuk mengulanginya. Pekerjaan percobaan ini tidak
dibayar.
3) Percobaan pemadatan termasuk tes laboratorium dan tes
lapangan sesuai yang disyaratkan. Kontraktor harus
menyampaikan semua hasil tes kepada Pejabat Pembuat
Komitmen.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 46
4) Prosedur percobaan meliputi areal percobaan dengan luas tidak
kurang dari 30 meter x 15 meter pada lokasi yang telah disetujui
oleh Pejabat Pembuat Komitmen, dengan ketebalan yang sama
tetapi dengan kadar air yang berbeda dengan :

- Sekurang kurangnya 10 lintasan dengan pneumatic tyred


dengan berat yang akan ditentukan kemudian oleh Pejabat
Pembuat Komitmen pada saat percobaan.

- Sekurang kurangnya 10 lintasan menggunakan peralatan lain


sesuai petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen.

- Metoda lain yang diusulkan Kontraktor untuk dapat mencapai


persyaratan.

5) Dengan cara tersebut pemadatan maksimum yang dapat dicapai


dengan kadar air dan peralatan tertentu. Untuk keperluan ini
mungkin subgrade perlu dijenuhkan dengan air selama beberapa
jam sebelum pekerjan percobaan pemadatan dilaksanakan.

6) Menindak lanjuti pemadatan percobaan, Kontraktor harus


menyampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen usulan metoda
pemadatan untuk setiap jenis material yang akan dipakai dalam
pekerjaan. Usulan Kontraktor harus mencakup juga jumlah dan tipe
peralatan, berat dan tekanan roda bila dipakai pneumatic tired
roller, cara memperoleh kadar air yang diperlukan, jumlah lintasan
dan tebal hamparan sebelum dipadatkan.

7) Bila Pejabat Pembuat Komitmen berpendapat bahwa hasil


pemadatan percobaan telah sesuai dengan yang dipersyaratkan,
maka Pejabat Pembuat Komitmen akan memberikan persetujuan
terhadap metoda yang diusulkan Kontraktor. Bila Pejabat Pembuat
Komitmen tidak menyetujui usulan Kontraktor maka Kontraktor
harus menyerahkan secara tertulis amandemen usulan untuk
pemadatan dan bila diperlukan mengadakan percobaan ulang.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 47
8) Selanjutnya dalam pelaksanaan pekerjaan pemadatan Kontraktor
harus tetap mengikuti prosedur yang telah disetujui oleh Pejabat
Pembuat Komitmen untuk setiap material yang akan dipadatkan
dan hasil pemadatan harus memenuhi persyaratan.

9) Meskipun metoda dan rencana Kontraktor telah disetujui Pejabat


Pembuat Komitmen, Kontraktor harus bertanggung jawab penuh
terhadap pekerjaan tanah sesuai dengan gambar dan persyaratan
yang telah ditentukan.

2. Pengukuran

Volume urugan ditunjukan dengan perencanaan atau permintaan oleh


Pejabat Pembuat Komitmen akan banyaknya m3 untuk pekerjaan urugan.
3. Pembayaran
Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang kriterianya
ditetapkan dalam kontrak yang bersangkutan.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 48
SEKSI 2 – 4 PENYIAPAN TANAH DASAR

1. Umum

A.Uraian

Pekerjaan ini terdiri dari menyiapkan tanah dasar yang langsung


terletak di bawah konstruksi landasan, dalam keadaan siap menerima
struktur perkerasan atau bahu landasan. Tanah dasar tersebut meluas
sampai lebar penuh dasar konstruksi seperti ditunjukkan pada gambar,
dan dapat dibentuk di atas timbunan biasa, timbunan pilihan, galian
batu atau diatas bahan filter porous.

B. Toleransi Ukuran

1) Kemiringan dan ketinggian akhir setelah pemadatan, tidak boleh


berbeda satu sentimeter lebih tinggi atau lebih rendah dari pada
yang ditetapkan atau diatur di lapangan dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis.

2) Permukaan akhir tanah dasar akan dibuat miring melintang jalan


seperti yang ditetapkan atau ditunjukkan pada gambar dan
dibuat cukup rata serta seragam untuk menjamin limpasan air
permukaan yang bebas.

C. Penjadwalan Pekerjaan

1) Semua pekerjaan drainase tepi jalan disebelah tanah dasar harus


diselesaikan dan dapat berfungsi sampai satu tingkat yang dapat
menyediakan drainase yang efektif bagi limpasan air permukaan
dari tanah dasar selama hujan ataupun sebagian hasil banjir dari
daerah sekitarnya.

2) Gorong-gorong, pipa porous dan bangunan-bangunan kecil


lainnya yang diletakkan di bawah tanah dasar harus diselesaikan
sepenuhnya dengan urugan padat, sebelum penyiapan tanah
dasar dimulai.

D. Pengendalian Lalu Lintas

1) Pengendalian lalu lintas harus dilakukan oleh kontraktor sesuai


dengan persyaratan umum kontrak, dan sampai disetujui oleh
Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 49
2) Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap semua
konsekwensi lalu lintas yang dizinkan lewat di atas tanah dasar,
selama pelaksanaan pekerjaan dan Kontraktor harus melarang
lalu lintas tersebut bilamana mungkin dengan menyediakan satu
jalan pengalihan atau pembangunan setengah lebar.

E. Perbaikan Penyiapan Tanah Dasar yang Tidak Diterima

1) Persyaratan yang ditetapkan dalam Seksi "Galian", dan Seksi


"Urugan", harus diterapkan untuk semua penyiapan tanah dasar
dimana relevan (berkaitan).

2) Kontraktor akan memperbaiki atas biaya kontraktor sampai


disetujui Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis, setiap alur
bebas roda, gundukan dan kerusakan-kerusakan lain yang
diakibatkan oleh lalu lintas atau tenaga kerja kontraktor atas
tanah dasar yang sudah selesai.

3) Kontraktor akan memperbaiki sebagaimana diperintahkan


Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis, setiap kemerosotan
tanah dasar disebabkan oleh kekeringan dan retak-retak, atau
dari kebanjiran ataupun kasus alami lainnya. Pekerjaan tersebut
akan dimasukkan untuk pembayaran di bawah bab ini, terkecuali
Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis menganggap kerusakan-
kerusakan tersebut disebabkan oleh kelalaian kontraktor.

2. Bahan-bahan

Bahan tanah dasar dan kualitasnya harus sesuai dengan persyaratan yang
berkaitan untuk timbunan biasa, timbunan pilihan atau galian tanah dasar
yang ada. Bahan-bahan yang digunakan dalam masing-masing keadaan
harus seperti diperintahkan Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis, dan
harus dipasang seperti yang ditetapkan pada Bab sebelumnya.

3. Pelaksanaan Pekerjaan

A. Penyiapan Lapangan

B. Penggalian dan pengurugan untuk tanah dasar harus seperti yang


ditetapkan pada Bab sebelumnya spesifikasi ini.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 50
Kontraktor harus menyediakan dan menggunakan mal logam dan
mistar logam untuk memeriksa punggung atau kemiringan melintang.
Bilamana diminta oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis
ketinggian lapangan harus diperiksa dengan alat survai ketinggian.

C. Pemadatan Tanah Dasar

Pemadatan lapisan tanah di bawah permukaan tanah dasar harus


dilaksanakan sesuai dengan persyaratan spesifikasi yang diberikan
pada Sub Bab sebelumnya.

Spesifikasi-spesifikasi ini :

1) Lapisan-lapisan yang lebih dari 30 cm di bawah permukaan tanah


dasar harus dipadatkan sampai 95% kepadatan kering maksimum
yang ditetapkan sesuai dengan AASHTO T99.

2) Lapisan-lapisan yang berada pada 30 cm atau kurang, dan sampai


permukaan tanah dasar harus dipadatkan sampai 100% kepadatan
kering maksimum.

4. Pengendalian Mutu

Pengujian-pengujian kualitas untuk kepadatan di lapangan dan daya dukung


harus dilakukan untuk setiap 200 m panjang sesuai dengan persyaratan
spesifikasi Seksi sebelumnya. CBR minimum untuk tanah dasar sesuai
gambar rencana yang disesuaikan dengan lokasi landasan yaitu minimal 6
%. Bilamana hal ini tidak dapat dicapai, perlu dipasang bahan perbaikan
tanah dasar bawah atau bahan timbunan pilihan sampai ketebalan yang
diperintahkan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis.

5. Pengukuran

Banyaknya pembersihan serta pembongkaran ditentukan dalam meter


persegi, dari hasil pembersihan serta pembongkaran yang sesungguhnya
adalah yang dilaksanakan dalam pekerjaan itu. Banyaknya tanah bagian
teratas yang dikupas ditentukan dalam meter persegi, dan hasil
pengupasan sesungguhnya adalah yang dilaksanakan dalam pekerjaan itu.

Volume dari clearing dan gubbing ditunjukan dengan perencanaan atau


permintaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen akan banyaknya m2 untuk
pekerjaan tanah clearing dan grubbing.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 51
Untuk pembersihan pohon, volume dari pohon, ditentukan menurut ukuran
diameter, ukuran cm dari pohon, akan dibayar menurut schedule dari
ukuran pohon.

6. Pembayaran

Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang kriterianya


ditetapkan dalam kontrak yang bersangkutan.

Pembayaran dibuat pada harga satuan kontrak per meter-persegi untuk


clearing. Harga ini termasuk ganti-rugi penuh untuk semua material dan
semua tenaga kerja, perlengkapan, dan alat-alat , dan yang diperlukan.

Pembayaran dibuat pada harga satuan kontrak untuk clearing pohon. Harga
ini termasuk ganti-rugi penuh untuk semua material dan semua tenaga
kerja, perlengkapan, dan alat-alat , dan yang diperlukan.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 52
SEKSI 2 – 6 GALIAN SALURAN

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini akan terdiri dari galian parit baru, baik untuk pekerjaan
saluran tetap atau sementara. Galian parit yang adanya untuk menjamin
aliran air yang bebas tanpa genangan, sesuai dengan spesifikasi dan
dengan garis, ketinggian serta rincian yang terlihat pada garnbar atau
sebagaimana diarahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

Pekerjaan tersebut juga meliputi perpindahan atau perlindungan aliran,


kanal irigasi atau saluran air lainnya yang ada yang akan mengalami
gangguan, baik gangguan yang bersifat sementara maupun tetap dalam
rangka pelaksanaan penyelesaian pekerjaan kontrak yang diterima.

2. Toleransi Dimensi

Dimensi galian harus dapat menjamin aliran air yang bebas dan tanpa
genangan pada perioda aliran kecil. Alinyemen galian parit dan profil
penampang melintang yang telah selesai tidak boleh berbeda dengan
yang telah ditentukan atau disetujui sebelumnya.

3. Metode Pekerjaan

A. Kontraktor harus menjamin sepanjang waktu drainase pekerjaan


yang layak dengan menjadwalkan konstruksi galian parit sedemikian,
sehingga drainasi berfungsi sebelum pekerjaan timbunan dan
struktur perkerasan dimulai. Bila diperlukan pemompaan air harus
dilaksanakan untuk menjamin bahwa air tidak menggenangi
pekerjaan.

B. Pemeliharaan periodik baik galian parit sementara maupun permanen


juga harus dijadwalkan sedemikian rupa, sehinga suatu aliran air
yang lancar dapat dipertahankan selama keseluruhan perioda
kontrak dan perioda jaminan.

C. Galian parit harus terlebih dahulu dipotong sedikit lebih kecil dari
penampang melintang yang disetujui, dan pemotongan akhir,
termasuk perbaikan setiap kerusakan yang terjadi selama pekerjaan
konstruksi, harus dilaksanakan setelah penyelesaian semua pekerjaan
yang berdekatan atau bersebelahan.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 53
4. Kondisi Tempat Kerja

Ketentuan mengenai pengeringan tempat pekerjaan dan


pemeliharaan sanitasi setempat harus diterapkan.

A. Pemeliharaan saluran dan pengaliran

Pemeliharaan rutin saluran dan pengalirannya harus


dilaksanakan selama masa konstruksi berlangsung dan setelah
penyelesaian akhir selesai dilaksanakan, sehingga tidak
mengakibatkan penyumbatan.

B. Pekerjaan saluran yang ada dan yang telah diperbaiki harus


lancar dan tidak boleh tersumbat.

Pemeliharaan tersebut harus dilaksanakan secara rutin dan


dapat menampung serta mengalirkan limbah air hujan dari
pemukaan badan jalan.

C. Selama musim hujan kontraktor harus menyediakan pekerja


yang akan mengawasi dan mencatat tidak berfungsinya saluran
tersebut, misalnya terjadi penyumbatan, peluapan, erosi dan
sebagainya. Dan melaporkan pada engineer untuk tindak lanjut.

5. Pengukuran

Volume galian ditunjukan dengan perencanaan atau permintaan oleh


Pejabat Pembuat Komitmen akan banyaknya m3 untuk pekerjaan galian.

6. Pembayaran

Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang kriterianya


ditetapkan dalam kontrak yang bersangkutan

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 54
SEKSI 2 – 7 PENYIAPAN TANAH DASAR
PADA RUNWAY END SAFETY AREA (RESA)

1. Umum

A. Uraian

Pekerjaan ini terdiri dari menyiapkan tanah dasar yang langsung


terletak pada area setelah landasan, dalam keadaan siap menerima
beban. Tanah dasar tersebut meluas sampai lebar penuh dasar jalan
seperti ditunjukkan pada gambar, dan dapat dibentuk di atas
timbunan dari material pilihan dan memiliki tebal 25 cm, dimana harus
mencapai CBR 20%.

1) Toleransi Ukuran

a) Kemiringan dan ketinggian akhir setelah pemadatan, tidak


boleh berbeda satu sentimeter lebih tinggi atau lebih rendah
dari pada yang ditetapkan atau diatur di lapangan dan
disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis.

b) Permukaan akhir tanah dasar akan dibuat miring melintang


jalan maksimal 5% seperti yang ditetapkan atau ditunjukkan
pada gambar dan dibuat cukup rata serta seragam untuk
menjamin limpasan air permukaan yang bebas.
2) Penjadwalan Pekerjaan

a) Semua pekerjaan drainase tepi jalan disebelah tanah dasar


harus diselesaikan dan dapat berfungsi sampai satu tingkat
yang dapat menyediakan drainase yang efektif bagi limpasan
air permukaan dari tanah dasar selama hujan ataupun
sebagian hasil banjir dari daerah sekitarnya.

b) Gorong-gorong, pipa porous dan bangunan-bangunan kecil


lainnya yang diletakkan di bawah tanah dasar harus
diselesaikan sepenuhnya dengan urugan padat, sebelum
penyiapan tanah dasar dimulai.
3) Pengendalian Lalu Lintas

a) Pengendalian lalu lintas harus dilakukan oleh kontraktor sesuai


dengan persyaratan umum kontrak, dan sampai disetujui oleh
Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 55
b) Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap semua
konsekwensi lalu lintas yang dizinkan lewat di atas tanah
dasar, selama pelaksanaan pekerjaan dan ia harus melarang
lalu lintas tersebut bilamana mungkin dengan menyediakan
satu jalan pengalihan atau pembangunan setengah lebar.

Perbaikan Penyiapan Tanah Dasar yang Tidak Diterima

a) Persyaratan yang ditetapkan dalam Bab 2-2. "Galian", dan 2-3


"Urugan", harus diterapkan untuk semua penyiapan tanah
dasar dimana relevan (berkaitan).

b) Kontraktor akan memperbaiki atas biaya kontraktor sampai


disetujui Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis, setiap alur
bebas roda, gundukan dan kerusakan-kerusakan lain yang
diakibatkan oleh lalu lintas atau tenaga kerja kontraktor atas
tanah dasar yang sudah selesai.

c) Kontraktor akan memperbaiki sebagaimana diperintahkan


Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis, setiap kemerosotan
tanah dasar disebabkan oleh kekeringan dan retak-retak, atau
dari kebanjiran ataupun kasus alami lainnya. Pekerjaan
tersebut akan dimasukkan untuk pembayaran di bawah bab
ini, terkecuali Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis
menganggap kerusakan-kerusakan tersebut disebabkan oleh
kelalaian kontraktor.
B. Bahan-bahan

Bahan tanah dasar dan kualitasnya harus sesuai dengan persyaratan


yang berkaitan untuk timbunan biasa, timbunan pilihan atau galian
tanah dasar yang ada. Bahan-bahan yang digunakan dalam masing-
masing keadaan harus seperti diperintahkan Konsultan Pengawas dan
Direksi Teknis, dan harus dipasang seperti yang ditetapkan pada Bab
sebelumnya.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 56
C. Pelaksanaan Pekerjaan

1) Penyiapan Lapangan

a) Penggalian dan pengurugan untuk tanah dasar harus seperti


yang ditetapkan pada Bab 2-2 dan 2-3 spesifikasi ini.

b) Kontraktor harus menyediakan dan menggunakan mal logam


dan mistar logam untuk memeriksa punggung atau
kemiringan melintang. Bilamana diminta oleh Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis ketinggian lapangan harus
diperiksa dengan alat survai ketinggian.
D. Pengendalian Mutu

Pengujian-pengujian kualitas untuk kepadatan di lapangan dan daya


dukung harus dilakukan untuk setiap 50 m panjang sesuai dengan
persyaratan spesifikasi. CBR minimum untuk tanah dasar sesuai
gambar rencana yang disesuaikan dedngan lokasi yaitu harus 10 %
untuk RESA. Bilamana hal ini tidak dapat dicapai, perlu dipasang
bahan perbaikan tanah dasar bawah atau bahan timbunan pilihan
sampai ketebalan yang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas dan
Direksi Teknis.

2. Pengukuran

Banyaknya galian yang harus dibayar adalah jumlah meter kubik yang
diukur dari posisi aslinya dan jumlah biaya harus diperhitungkan dari
agreed cross section.

3. Pembayaran

Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang kriterianya


ditetapkan dalam kontrak yang bersangkutan.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 57
DIVISI 3

KONSTRUKSI PERKERASAN

SEKSI 3 - 1 LAPISAN SUB BASE

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang tercakup dalam pasal ini terdiri dari melengkapi semua
perlengkapan peralatan, serta bahan kerja untuk melaksanakan semua
pekerjaan yang berhubungan dengan pembuatan subbase course dengan
tebal sesuai persyaratan kontrak dan spesifikasi serta gambar-gambar yang
dipergunakan dan disetujui.

2. Bahan

Bahan subbase harus terdiri dari material yang mempunyai partikel dengan
tingkat kekerasan atau fragmen dengan butiran agregat yang terdiri dari
campuran sirtu, batu pecah, kerikil atau material sejenis dari sumber yang
telah disetujui.

Material – material tersebut harus bersih dari humus, lumpur, lempung


yang berlebihan serta bahan organik lainnya. Gradasi dari campuran
agregat kering harus memenuhi suatu persyaratan dibawah ini:

Tabel 3.1.1 Gradasi Gabungan

Saringan A.S.T.M Prosentase passing bobot


kering
3” 100
No. 10 20- 100
No. 40 5- 60
No. 200 0-8

Gradasi dalam daftar di atas mengambarkan batas - batas yang akan


menentukan apakah agregat yang dipakai dari sumber pengadaannya.
Hasil akhir dari penyusunan

/ penggabungan gradasi dengan memakai dasar gradasi limit tersebut,


harus masuk dalam batas grading limit hingga penyusunan/ penggabungan
gradasi tersebut harus mempunyai susunan uniform dari course aggregate
sampai ke fine aggregate.

Jumlah fraksi agregat yang lewat saringan No. 200 tidak boleh lebih dari ½
jumlah fraksi agregat yang lewat saringan No.40. Seluruh agregat yang
dipakai untuk agregat subbase, termasuk fraksi agregat yang lewat
saringan No. 40 harus mempunyai liquid

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 58
limit tidak lebih dari 25% dan plasticity indexnya tidak lebih darl 6% bila
ditest dengan persyaratan ASTM 4318.

Sand equivalent + 95 % dan maksimum jumlah material yang lebih halus


dari 0.02 mm harus kurang dari 3 %.

CBR min sub Base harus lebih besar dari 25 %.

Tabel 3.1.2 Kondisi Kualitas Untuk Bahan Sub Base


Course
Uraian Batas Tes
- Batas Cair Maksimum 25%
- Indeks Plastisitas Maksimum 6%
- Ekivalensi Pasir (bahan halus plastis) Minimum 25%
CBR terendam Minimum 25%
- Kehilangan berat karena Abrasi (500 Maksimum 40%
putaran)
- Campuran lempung dan butir – butir Maksimum 5%
mudah
pecah dalam agregat
- Perbandingan % lolos #200 dan No. 40 Maksimum 5%

3. Cara – Cara Penyusunan Pada Umumnya

Subbase course harus ditempatkan sesuai dengan ketentuan dalam


gambar. Bahannya harus diberi bentuk serta dipadatkan benar - benar
menurut toleransi yang ditentukan. Subbase yang dikarenakan atau bentuk
tidak cukup kuat dan stabil tanpa gerakan peralatan konstruksi, harus
distabilisasikan secara mekanis sampai pada titik kedalaman yang
diperlukan untuk memberikan kestabilan tertentu menurut petunjuk Pejabat
Pembuat Komitmen.

Kestabilan secara mekanis itu meliputi penambahan butiran-butiran halus


(fine grained) untuk mengikat butir-butir dari pada bahan subbase secara
memuaskan guna melengkapi daya tahan, sehingga lapisan itu tidak akan
menjadi cacat dibawah lalu lintas dari pada peralatan konstruksi.

Tambahan pengikat untuk bahan subbase itu tidak boleh menyimpang dari
pada batas - batas persyaratan yang telah ditentukan Pejabat Pembuat
Komitmen.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 59
4. Pelaksanaan Pada PITS (Lubang-lubang)

Semua pekerjaan yang menyangkut pembersihan serta pengupasan lubang-


lubang / pits dan penanganan bahan-bahan yang tidak diinginkan harus
dilaksanakan oleh kontraktor atas biaya sendiri. Bahan subbase harus
diperoleh dari lubang-lubang atau sumber-sumber yang telah diuji /
disetujui.

Bahan didalam lubang-lubang digali dan ditangani sedemikian rupa


sehingga diperoleh suatu hasil yang seragam serta memuaskan.

5. Perlengkapan

Semua perlengkapan yang diperlukan untuk penyusunan yang tepat dari


pada pekerjaan ini harus dalam keadaan siap kerja serta telah diterima oleh
Pejabat Pembuat Komitmen sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.

Perbekalan harus diadakan oleh kontraktor untuk pengadaan air pada


tempat pembangunan itu dengan menggunakan peralatan yang
berkemampuan dan berkapasitas tinggi untuk menjamin penggunaan yang
seragam.

Persiapan peralatan itu harus direncanakan, disusun serta dioperasikan dan


harus mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengaduk semua bahan-
bahan air secara subbase yang mempunyai gradasi dan syarat diharapkan.

6. Trial Compaction

Sebelum dilaksanakan pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus melakukan


uji pemadatan di luar area yang akan dikerjaan dengan persetujuan Pejabat
Pembuat Komitmen. Uji pemadatan dimaksudkan untuk mengetahui jumlah
lintasan optimum sehingga tercapai nilai kepadatan dan CBR sesuai dengan
yang disyaratkan. Luas area untuk uji pemadatan minimal 3 m x 30 m yang
dibagi menjadi 3 segmen, dimana perbedaan tiap segmen adalah pada
jumlah lintasan pemadatan. Selanjutnya dari hasil uji pemadatan apabila
sudah memenuhi persyaratan, maka dijadikan dasar dalam pelaksanaan.
Namun apabila hasil uji pemadatan tidak memenuhi persyaratan, maka uji
pemadatan dapat di ulang kembali.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 60
7. Persiapan Bagian Bawah Lapisan

Sebelum bahan Subbase ditempatkan, maka lapisan yang telah ada


/subgrade harus disiapkan serta diperbaiki sesuai ketentuan dalam
pekerjaan tanah, mengenai timbunan dibawah subbase course dan graded
area.

Lapisan yang telah ada / subgrade harus diperiksa dan disetujui lebih dulu
sebelum dimulai penyelenggaraan penebaran material subbase.

Pemeriksaan kemiringan antara tepi-tepi dari pada lapisan yang telah ada
subgrade harus dengan garis stakes, atau bentuk-bentuk yang ditempatkan
dalam jalur sejajar dengan garis tengah dari pada lapisan yang telah ada /
subgrade serta ditempatkan antara stakes, pins atau sejenis.

Untuk melindungi subgrade serta untuk menjamin pengaliran air yang baik
maka penebaran subbase dimulai sepanjang garis tengah dari pada lapisan
pada satu bagian yang berpuncak atau pada bagian tertinggi dari lapisan
dengan kemiringan satu jurusan.

8. Cara – Cara Untuk Penghamparan Pada Umumnya

Lapisan subbase harus disusun berlapis-lapis tidak boleh kurang dari 7,5 cm
dan tidak boleh lebih dari 20 cm tebalnya setelah dipadatkan.

Karena bahan itu dibentangkan rata maka harus mempunyai ketebalan


yang sama dan tidak diperkenankan adanya tempat-tempat yang
mengalami segregation.

Subbase tidak boleh dihamparkan lebih dari 2.000 meter persegi sebelum
digilas, kecuali dinyatakan lain oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

Tiap percikan air yang diperlukan harus dijaga dalam batas-batas yang
dipersyaratkan. Bahan subbase tidak boleh ditempatkan di atas lapisan
yang lunak atau berlumpur.

Sebelum penempatan dan penghamparan berlangsung, tindakan-tindakan


pencegahan dilaksanakan untuk menjaga agar bahan-bahan yang tidak
diinginkan tidak tercampur kedalam campuran lapisan subbase.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 61
9. Penyelesaian dan Pemadatan

Sesudah penghamparan atau pengadukan, bahan subbase harus benar-


benar dipadatkan dengan menggilas dan menambah air, jika perlu.

Diperlukan pengilasan yang cukup memadai yaitu dengan menggunakan


alat vibratory rollers seberat 14 ton lalu smooth wheel rollers dengan berat
minimum 12 ton untuk melayani kecepatan perletakan dan penghamparan
dari bahan subbase itu. Dalam hal lokasi sulit diperoleh peralatan tersebut
(vibrator), dapat diganti peralatan lain dengan persetujuan Pejabat Pembuat
Komitmen, tetapi tidak mengurangi mutu. Penggilasan harus berlangsung
tahap demi tahap dari dan ke arah jalur yang sedang disusun, dan tiap -
tiap jalur dengan arah longitudinal harus digilas secara berlapis
(overlapping), paling sedikit setengah lebar unit penggilasan.

Banyaknya gilasan yang diperlukan minimum 6 gilasan (passes) atau lebih


sehingga permukaan lower subbase memiliki nilai CBR minimum 25%.

Penggilasan harus berlangsung sampai bahan itu tersusun dan stabil benar-
benar, serta bahan subbase telah dipadatkan sehingga kepadatannya
adalah 95% kepadatan maksimum pada kadar air optimum sebagai yang
ditetapkan oleh ASTM D-1557 Blending dan rolling harus dilakukan
bergantian, menurut keperluan / petunjuk untuk memperoleh satu subbase
yang rata, halus dan dipadatkan secara merata pula. Lapisan itu tidak boleh
digilas pada waktu dasar lapisan lunak atau berlumpur atau jika
penggilasan menimbulkan gelombang di subbase.

Jika penggilasan menghasilkan ketidakrataan yang melebihi 12 mm apabila


diuji dengan tongkat lurus dari 3 meter, maka permukaan yang tidak rata
harus digusur untuk kemudian ditimbun kembali dengan bahan yang sama
seperti yang dipakai dalam menyusun lapisan itu dan digilas lagi seperti
tersebut diatas.

Sepanjang tempat-tempat yang tak dapat dimasuki mesin penggilasan


maka bahan subbase harus ditumbuk benar-benar dengan alat - alat
tumbuk mekanis atau tangan.

Penambahan air selama penggilasan apabila perlu, harus dalam jumlah


tertentu serta dengan peralatan yang disetujui oleh Pejabat Pembuat
Komitmen.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 62
Air tidak boleh ditambahkan sedemikian rupa banyaknya sehingga air itu
dapat memasuki lapisan dasar dan menyebabkan menjadi lunak.

Pemadatan lapisan terakhir diberi siraman air yang ringan dan digilas
dengan Vibro roller seberat 12 ton, agar lapisan subbase menjadi rata dan
padat.

10. Pengendalian Lapangan

Test Pengendalian lapangan berikut ini harus dilaksanakan untuk memenuhi


persyaratan spesifikasi. Galian untuk lubang uji dan penimbunan kembali
dengan bahan Sub base Course dipadatkan dengan sempurna, harus
dikerjakan oleh kontraktor dibawah pengawasan Konsultan Pengawas dan
Direksi Teknis. Untuk

Laporan hasil uji kepadatan lapangan, harus memuat tentang titik


koordinat dan elevasi hasil pengujian tersebut.

Tabel 3.1.3 Persyaratan Pengendalian Lapangan

Test Pengendalian Prosedur


a. Ketebalan dan keseragaman Sub Base Pemeriksaan visual dan pengukuran ketebalan
setiap
Course hari. Dilakukan untuk setiap 200 panjang lapisan
Sub
Base Course yang dipasang.

b. Test Kepadatan di tempat, Lapis Sub Harus dilakukan untuk setiap 1000 m2 dan tiap
Base tebal
Course ( Test Kerucut pasir) lapis pekerjaan 20 cm, untuk menentukan
kepadatan
AASHTO T 191, PB0103-76 dengan membandingkan terhadap test
kepadatan
laboratorium untuk kepadatan kering maksimum.

c. Penentuan CBR di tempat lapis Sub Dengan menggunakan field CBR dan
Base dilaksanakan
Course minimum setiap 1000 m2 area runway pada
lapis
akhir/final levell.

d. Pengujian permukaan / Surface Test Permukaan harus diuji untuk kerataan serta
ketepatan
kemiringan dan tinggi tiap bagian yang terdapat
kurang rata maupun kemiringan atau ketingian
kurang
tepat harus digaru tanahnya, dibangun kembali,
dipadatkan lagi, sampai diperoleh kerataan serta
kemiringan dan ketinggian yang diperlukan.
Permukaan yang sudah selesai tidak boleh selisih
lebih dari 12 mm jika ditest dengan tongkat lurus
dari
3 meter yang dilaksanakan sejajar serta tegak
lurus
dengan garis tengah.

e. Toleransi ketebalan ± 1 cm terhadap tebal design.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 63
11. Ukuran

Jumlah bayaran harus ditatapkan dengan menghitung banyaknya jumlah


meter kubik berdasarkan ketentuan dimensi dan gambar detail yang
digunakan.

12. Pembayaran

Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang kriterianya


ditetapkan dalam kontrak yang bersangkutan.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 64
SEKSI 3 – 2 GRANULAR BASE COURSE

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang tercakup dalam pasal ini terdiri dari melengkapi semua
perlengkapan, peralatan, bahan dan kerja serta melaksanakan semua
pelaksanaan yang berhubungan dengan pembangunan base course,
setebal sesuai dengan persyaratan kontrak, spesifikasi serta gambar yang
dapat digunakan dan disetujui.

2. Bahan

Aggregate harus terdiri dari batu pecah, fine aggregate yang merupakan
hasil screening yang diperoleh dari pemecahan batu (minimum pecah 3
sisi).

Batu pecah dari batu gunung, batu kali yang dipecah sedemikian hingga
butirannya yang ukurannya sesuai dengan persyaratan dan harus bebas
dari kelebihan bahan - bahan yang gepeng/ flat, panjang / elongated, lunak
atau hancur, kotor dan bahan lainnya yang tidak diinginkan.

Gradasi itu harus memenuhi persyaratan gradasi limit seperti tabel dibawah
ini :

Tabel 3.2.1 Gradasi Agregat Base Course

% Lapisan bobot normal size of


Saringan A.S.T.M aggregat
e
3” 1.5”
3” 100 100
1.5” 80-100 100
¾” 60-100 80-100
3/8” 45-60 65-80
No. 4 30-50 40-60
No. 8 20-40 30-50
No. 40 10-30 15-30
No. 200 0-10 0-10
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 65
A. Agregat

Cara yang dipakai dalam menghasilkan batu pecah adalah sedemikian


rupa sehingga hasil pemecahannya adalah mempunyai gradasi yang
sama/ sesuai. Pemecahan itu harus menghasilkan bahan pecah yang
mempunyai gradasi dengan syarat, bahan tersebut semuanya
tertinggal disaringan No. 4 dan yang harus sekurang - kurangnya 90 %
berat mempunyai satu muka bidang pecah.

Apabila perlu, batu pecah itu harus disaring sebelum dipecah untuk
memenuhi persyaratan ini.

Semua bahan yang mutunya rendah harus dibuang. Batu pecah harus
terdiri dari bahan yang keras, awet / tahan aus, dan tidak mempunyai
bagian yang panjang /elongated, lunak/soft atau hancur serta harus
bebas dari kotoran - kotoran bahan - bahan lain yang tidak diinginkan
tidak lebih dari 5 % dan harus mempunyai nilai Los Angeles Abrassion
test 40 % setelah 500 putaran seperti yang ditentukan oleh ASTM C
131 - 81 Los Angeles Roller Test (Abrassion test).

Bahan - bahan pecahan tidak boleh menunjukan kenyataan akan


hancur atau menunjukan satu total kehilangan yang lebih besar dari
12% jika dikenakan 5 putaran / cycles dari pada sodium sulphate
Accelerated Soundness Test dengan menggunakan ASTM C - 88 - 76.

Semua bahan yang lolos saringan No. 4 yang dihasilkan dalam proses
pemecahan, baik kerikil maupun batu kali, harus disatukan dalam
bahan base kecuali jika terdapat satu jumlah yang berlebihan yang
apabila dimasukan tidak akan memenuhi persyaratan gradasi.

B. Bahan Halus Tambahan

Apabila bahan halus tambahan, melebihi dari bahan yang memang


terdapat dalam bahan base course, perlu untuk membentuk gradasi
bagi pembuatan dari pada gradasi yang dispesifikasikan, atau untuk
pengikatan bahan base, atau untuk penggantian kepadatan tanah dari
pada bahan yang tertapis dengan saringan No.40, maka bahan
tersebut dicampur secara seragam dan diaduk dengan bahan base
course pada mesin pemecah atau oleh sebuah mesin yang
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 66
diuji. Tidak akan ada pekerjaan ulangan dari pada bahan base course
ditempat untuk memperoleh gradasi yang dispesifikasikan.

Bahan halus tambahan untuk maksud ini harus diperoleh dari


pemecahan batu kali atau kerikil.

Tabel 3.2.2 Kondisi Kualitas Untuk Bahan Base Course

Uraian Batas Tes


- CBR terendam Minimum 80%
- Kehilangan berat karena Abrasi Maksimum 40%
(500
putaran)
- Campuran lempung dan butir – Maksimum 5%
butir
mudah pecah dalam agregat
- Perbandingan % lolos #200 dan No. 40 Maksimum 5%
- Soundness Tes (Sodium Sulphate) Maksimum 12%

3. Operasi Dalam PITS dan Quarries

Semua pekerjaan yang ada sangkut pautnya dengan pembersihan/ clearing


dan pengupasan/ striping fidder quarries dan pits termasuk pembuangan
bahan-bahan yang tidak diinginkan harus dilakukan oleh Kontraktor atas
biaya sendiri. Bahan itu akan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga
diperoleh hasil yang seragam dan memuaskan.

4. Perlengkapan

Semua perlengkapan yang diperlukan untuk pelaksanaan-pelaksanaan ini


harus dalam keadaan siap (tersedia) untuk bekerja dan telah disetujui oleh
Pejabat Pembuat Komitmen, sebelum pelaksanaan itu dimulai.

5. Trial Compaction

Sebelum dilaksanakan pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus melakukan


uji pemadatan di luar area yang akan dikerjaan dengan persetujuan Pejabat
Pembuat Komitmen. Uji pemadatan dimaksudkan untuk mengetahui jumlah
lintasan optimum sehingga tercapai nilai kepadatan dan CBR sesuai dengan
yang disyaratkan. Luas area untuk uji pemadatan minimal 3 m x 30 m yang
dibagi menjadi 3 segmen, dimana

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 67
perbedaan tiap segmen adalah pada jumlah lintasan pemadatan.
Selanjutnya dari hasil uji pemadatan apabila sudah memenuhi persyaratan,
maka dijadikan dasar dalam pelaksanaan. Namun apabila hasil uji
pemadatan tidak memenuhi persyaratan, maka uji pemadatan dapat di
ulang kembali.

6. Mempersiapkan Lapis Base Course

Lapis Base course harus diuji dan diterima baik oleh Pejabat Pembuat
Komitmen sebelum kegiatan penempatan /placing dan penghamparan/
spreading material base coourse dimulai.

Setiap tempat bekas roda kendaraan atau bagian yang lunak, yang tampak
dikarenakan keadaan pengaliran air/drainase kurang baik, atau perbaikan
kecil, atau sebab-sebab lainnya, harus diperbaiki dan digilas sampai benar-
benar padat sebelum base course ditempatkan diatasnya.

Pemeriksaan mengenai kemiringan antara tepi-tepi lapisan perkerasan/


pavement harus memakai grade stakes, steel pins atau mal-mal yang
ditempatkan pada jalur-jalur yang sejajar dalam garis tengah lapisan teratas
itu dan berselang-seling yang cukup untuk menutup garis tali atau check
boards ditempat antara stakes, pins atau mal-mal dimaksud.

Untuk melindungi base course dan untuk menjamin pengaliran air/drainage


yang baik, penebaran base akan dimulai sepanjang garis tengah landasan
atau taxiway pada bagian yang tertinggi atau pada sisi lapisan teratas yang
tertinggi dengan kemiringan satu jurusan.

A. Pelaksanaan Penghamparan

Bahan aggregate base harus ditempatkan di underlying course


sedemikian rupa untuk memperoleh adukan base yang sesuai dengan
susunan gradasi dengan kadar air yang disyaratkan, dan dalam jumlah
tertentu untuk mencapai tebal lapisan aggregate base serta kepadatan
sesudah dipadatkan.

Bahan itu harus dibentuk menjadi bagian yang sama / uniform section.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 68
Pejabat Pembuat Komitmen akan menguji adukan untuk menetapkan
bahwa pengadukan tersebut lengkap dan lagi memuaskan dan kadar
air yang telah sesuai dengan persyaratan harus dijaga benar-benar
sebelum pemadatan dimulai.

Tidak diadakan penghamparan kecuali jika telah disetujui. Harus dijaga


benar-benar supaya bahan dari underlying course tidak tercampur
teraduk dengan bahan aggregate base.

Apabila perlu, aggregate base harus digaru hingga diperoleh


permukaan yang rata, dan sama, lurus kemiringan dan cross section
sampai adukan ini dalam keadaan yang baik untuk pemadatan.

B. Cara Pemadatan

Lapisan aggregate harus dilaksanakan berlapis-lapis yang tebal setiap


lapisannya tidak boleh kurang dari 6 cm atau lebih tebal dari 10 cm.

Gradasi aggregate yang sudah ditebarkan harus seragam dan tidak


mengandung pemecahan- pemecahan atau unsur-unsur bahan yang
halus ataupun kasar pada suatu tempat. Aggregate dimaksudkan tidak
boleh ditebar melebihi 1500 meter persegi sebelum digilas, kecuali
diperkenankan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

Setiap pembasahan (penambahan air) yang dianggap perlu harus


dijaga berada dalam batas-batas ini.

Tiada bahan apapun boleh ditempatkan dipemukaan yang lunak atau


berlumpur.

Kontraktor diwajibkan mengadakan test untuk menetapkan kepadatan


maksimum serta kadar air yang dari pada aggregate base itu. Bahan
aggregate base harus mempunyai kadar air yang memuaskan pada
saat pengilasan dimulai.

Setiap perbedaan kecil harus dibetulkan dengan pembasahan


(penambahan air) jika dipandang perlu. Selama pekerjaan
penempatan dan penebaran berlangsung, maka disyaratkan untuk
mencegah tercampurnya bahan untuk subgrade, subbase atau
shoulder dalam adukan / aggregate base.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 69
C. Penyelesaian Pemadatan

Konstruksi base coure dikerjakan berlapis-lapis tersebut sedemikian


dapat mencapai struktur yang homogen, kemudian dipadatkan
dengan menggunakan Smoothwheel Rollers dengan berat 8 – 12 ton,
Pneumatic Tire Roller dan Vibro Roller sampai benar-benar padat dan
jika perlu dengan penambahan air.

Harus disediakan mesin penggilas dalam jumlah yang mencukupi


untuk pelaksanaan yang memuaskan bagi pemadatan bahan yang
telah ditempatkan / dihamparkan seperti disyaratkan di atas.
Penggilasan harus berlangsung bertahap dari tepi-tepi ke pusat jalur
yang sedang dilaksanakan dari satu sisi menuju ke arah bahan yang
telah ditebarkan sebelumnya dengan overlapping uniformly tiap jejak
roda belakang yang terdahulu dengan setengah lebar jejak semacam
itu dan seterusnya sampai daerah lapisan seluruhnya selesai digilas
oleh roda belakang. Penggilasan harus berlangsung terus menerus
sampai batu itu benar-benar tersusun baik, celah-celah antara bahan
dikurangi sampai jumlah minimum sehingga gerakan batu didepan
penggilasan penggilasan tidak kelihatan lagi.

Penggilasan harus berlangsung terus sampai bahan base selesai


dipadatkan mempunyai kepadatan tidak kurang dari 100% dari
kepadatan seperti yang ditetapkan oleh ASTM D-1557 dan minimal
mempunyai nilai CBR 80 %.

Penggarukan dan penggilasan harus dilakukan ganti bergantian


menurut keperluan atau petunjuk agar memperoleh base course itu
tidak akan digilas apabila underlying course lunak atau ada
pemindahan / pergerakan pada agregate basenya.

Apabila penggilasan itu menghasilkan ketidakrataan melebihi 10 mm


jika diuji dengan tongkat lurus 3 meter, maka permukaan yang tidak
rata harus dibongkar, kemudian ditimbuni dengan bahan yang sama
dipakai untuk pembuatan lapisan itu, dan akhirnya digilas, menurut
keperluan.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 70
Sepanjang tempat yang tak dapat dimasuki mesin penggilas, bahan
base course ditumpuk sungguh-sungguh dengan alat-alat tumbuk
mekanis (mechanical tampers).

Penambahan air yang selama penggilasan apabila perlu, harus dalam


jumlah serta peralatan yang disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

D. Perlindungan/Protection

Pekerjaan pada lapisan aggregate base tidak boleh dilakukan apabila


subgradenya basah. Pada umumnya, peralatan untuk keperluan
perbaikan kecil boleh jalan melalui bagian-bagian lapisan aggregate
base yang telah selesai, asal tidak menimbulkan kerusakan dan
perlengkapan semacam itu berjalan melalui seluruh lebar lapisan
aggregate base untuk menghindari roda kendaraan, kepadatan yang
tidak rata, akan tetapi Pejabat Pembuat Komitmen akan berwenang
penuh untuk memberhentikan semua perbaikan kecil yang meliputi
lapisan aggregate yang sudah selesai atau yang sebagian selesai
apabila, menurut pendapatnya perbaikan semacam itu menimbulkan
kerusakan.

Setiap kerusakan yang ditimbulkan pada lapisan aggregate base


karena kegiatan alat perlengkapan melalui base course itu harus
diperbaiki oleh kontraktor melalui biaya sendiri.

E. Pemeliharaan

Setelah lapisan aggreate base selesai, kontraktor harus melakukan


semua pekerjaan pemeliharaan yang diperlukan untuk menjaga agar
lapisan aggregate base tetap dalam keadaan yang memuaskan untuk
priming.

Setelah priming maka permukaan harus dijaga agar tetap bersih dan
bebas dari bahan yang tidak diinginkan. Lapisan aggregate base harus
dalam keadaan kering setiap saat.

Apabila pembersihan dianggap perlu atau apabila prime coat


terganggu, maka pekerjaan yang bersifat memulihkan harus diadakan
atas biaya kontraktor sendiri.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 71
Sebelum persiapan dimulai untuk penggunaan lapisan berikutnya
lapisan aggregate base harus dibiarkan mengering hingga kadar air
rata - rata pada keseluruhan dalam lapisan agregate base kurang dari
80 % dari kadar air optimum campuran aggregate base.

Pengeringan tidak boleh berlangsung sedemikian lamanya hingga


permukaan lapisan aggregate base menjadi berdebu dengan akibat
kehilangan unsur pengikat.

Apabila selama masa pemulihan, permukaan lapisan aggregate base


mengering itu harus dijaga agar tetap basah dengan menambah air
sampai saat prime coat digunakan.

3. Pengendalian Lapangan

Test Pengendalian lapangan harus dilaksanakan untuk memenuhi


persyaratan spesifikasi harus dikerjakan oleh kontraktor dibawah
pengawasan Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis. Apabila kesusutan
base lebih dari 10 mm Kontraktor harus memperbaiki daerah-daerah itu
dengan cara mengupas menambah campuran base yang memadai,
menggilas, membuat bentuk kembali dan menyelesaikan sesuai dengan
persyaratan teknis pelaksanaan ini.

Kontraktor harus mengganti atas biayanya, atas bahan base ditempat-


tempat yang dibor untuk keperluan pengetesan. Berikut persyaratan
pengendalian di lapangan.

Laporan hasil uji kepadatan lapangan, harus memuat tentang titik


koordinat dan elevasi hasil pengujian tersebut.

Tabel 3.2.3 Persyaratan Pengendalian Lapangan


Test Pengendalian Prosedur
a. Ketebalan dan keseragaman Base Pemeriksaan visual dan pengukuran
Course ketebalan
setiap hari. Dilakukan untuk setiap 200
panjang
lapisan Base Course yang dipasang

b. Test Kepadatan di tempat, Lapis Base Harus dilakukan untuk setiap 1000 m2 dan
tiap
Course ( Test Kerucut pasir) tebal lapis pekerjaan 20 cm, untuk
menentukan
AASHTO T 191, PB0103-76 kepadatan dengan membandingkan
terhadap
test kepadatan laboratorium untuk
kepadatan
kering maksimum.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 72
c. Penentuan CBR di tempat lapis Base Dengan menggunakan field CBR dan
Course dilaksanakan minimum setiap 1000 m2
area
runway pada lapis akhir/final levell

d. Pengujian permukaan / Surface Test Permukaan harus diuji untuk kerataan serta
ketepatan kemiringan dan tinggi tiap
bagian
yang terdapat kurang rata maupun
kemiringan
atau ketingian kurang tepat harus digaru
tanahnya, dibangun kembali, dipadatkan
lagi,
sampai diperoleh kerataan serta
kemiringan
dan ketinggian yang diperlukan. Permukaan
yang sudah selesai tidak boleh selisih lebih
dari
12 mm jika ditest dengan tongkat lurus dari
3
meter yang dilaksanakan sejajar serta
tegak
lurus dengan garis tengah.

e. Toleransi ketebalan ± 1 cm terhadap tebal design

4. Ukuran

Jumlah bayaran harus ditatapkan dengan menghitung banyaknya jumlah


meter kubik berdasarkan ketentuan dimensi dan gambar detail yang
digunakan.

5. Pembayaran

Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang kriterianya


ditetapkan dalam kontrak yang bersangkutan.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 73
SEKSI 3 – 3 CEMENT TREARED BASE COURSE

1. Lingkup Pekerjaan

A. Pekerjaan ini meliputi penyediaan, pencampuran, penghamparan dan


pemadatan aggregate, semen dan air sehubungan dengan
persyaratan dalam spesifikasi ini dan harus sesuai dengan dimensi
dan potongan melintang yang tertera dalam gambar serta garis dan
kemiringan yang ditentukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

B. Cement Treated Base harus dibuat dalam satu deretan dari lajur
paralel. Sambungan konstruksi memanjang harus dicetak dengan
cetakan sementara yang dipasang sesuai ketinggian dan kemiringan
yang dipersyaratkan sedemikian sehingga memungkinkan pemadatan
dan penyelesaiannya. Cetakan samping harus dibuka sebelum lajur
disampingnya dibuat.

2. Bahan

A. Agregat

1) Aggregate yang dipakai dapat dari batu pecah, material halus


secara alami berasal dari pemecahan agregat sendiri.

2) Gravel yang dipecah maupun yang tidak dipecah harus merupakan


batuan yang keras, tahan terhadap keausan, memenuhi kualitas,
memenuhi gradasi, dan tidak mengandung batuan pipih,
memanjang, bebas dari kotoran dan material lain yang tidak layak
untuk konstruksi.

3) Metoda yang dipakai untuk memproduksi batu pecah harus dapat


menghasilkan produksi yang konsisten. Bila perlu guna memenuhi
persyaratan atau mengeliminasi kelebihan partikel halus, hasil
pecahan disaring dulu.

4) Semua material yang lolos saringan No. 4 hasil dari pemecahan


batu, gravel, atau hasil daur ulang dapat dicampurkan kedalam
material base sepanjang memenuhi persyaratan gradasi.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 74
5) Gradasi harus memenuhi batasan dalam tabel berikut ini apabila
diuji dengan metoda ASTM C 136 dan ASTM D 75

Tabel 3.3.1 Gradasi Agregat Untuk CTB

Persentase Lolos Saringan


Ukuran Saringan
Gradasi A Gradasi B

2 in (51 mm) 100 1 100 1

No. 4 (4.75 mm) 45 - 100 55 - 100


No. 10 (1.80 mm) 37 - 80 45 - 100
No. 40 (450 ìm) 15 - 50 25 - 80
No. 80 (210 ìm) 0 - 25 10 - 35

1 Ukuran agregat maksimum 1 in (25.4 mm) bila digunakan sebagai lapis


pondasi perkerasan beton semen.

6) Gradasi dalam tabel tersebut adalah batasan yang menentukan


kelayakan agregat yang dapat dipakai sebagai sumber material.
Gradasi akhir ditentukan berdasarkan batasan tabel tersebut dan
harus merata dari kasar sampai halus.

7) Bagian dari agregat base, termasuk material yang dicampur yang


lolos saringan No. 40 harus mempunyai Liquid Limit tidak lebih dari
25 % dan Plasticity Index lebih dari 6 % apabila diuji dengan
metoda ASTM D 423 dan ASTM D 424.

8) Material yang tidak layak seperti lempung, lanau, gypsum,


potongan potongan kayu dan plastik harus dibuang dari agregat
base.

Tabel 3.3.2 Syarat-syarat Kualitas Agregate CTBC

Jenis Pengujian Batas Pengujian


Indeks Plastisitas 0–6%
Kehilangan berat karena Abrasi 500 putaran 0 – 35 %
Hasil kali indeks Plastisitas dengan prosentase lolos 75 25 %
micron
Batas Cair 0 – 25 %
Bagian yang lemah 0–2%
CBR Minimal 100
Rongga dalam Agregat Mineral pada kepadatan minimum Minimal 14

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 75
B. Semen Portland

Semua Portland yang dipakai harus dari merek yang sudah lazim
dipakai di Indonesia dan memenuhi persyaratan ASTM C 150 untuk
semen tipe I. Dengan persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen semen
dengan additive puzzolan mungkin dipakai dengan syarat kandungan
puzzolan tidak lebih dari 30 % berat.

C. Air

Air yang dipakai untuk mencampur dan mengawetkan adukan harus


bersih, tidak mengandung bahan-bahan yang dapat mengurangi
kualitas seperti lumpur, minyak, asam, bahan-bahan organik, alkali,
garan atau kotoran lainnya yang merugikan.

3. Kadar Semen

A. Sebelum pekerjaan dimulai, harus diadakan tes laboratorium terhadap


contoh agregat, semen dan air untuk menentukan jumlah semen yang
diperlukan guna memenuhi persyaratan.

B. Kadar semen harus ditentukan berdasarkan percobaan laboratorium


(laboratory test) dan percobaan campuran (trial mix).

C. Spesimen tes dibuat dengan kadar semen berbeda beda dan


dipadatkan sesuai ASTM D 1557 dan kadar air optimum ditentukan
untuk setiap kadar semen.

Sample yang dipadatkan pada OMC akan ditentukan kuat desaknya


(compressive strength) sesudah 7 hari dan direndam selama 24 jam.

Kadar semen yang akan dipakai adalah kadar semen terhadap berat
yang menghasilkan karakteristik kuat laboratorium pada 7 hari tidak
kurang dari 52 kg/cm2, berdasarkan tes terhadap sekurang kurangnya
6 silinder. Karakteristik kuat desak ditentukan dengan rumus X 6 – 1 x
Sd6 dimana.

X6 = rata rata dari 6 tes

Sd6 = standar devisi dari 6 tes


Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 76
Tabel 3.3.3 Persyaratan Hasil Pelaksanaan

Pengujian Batas – Batas Metode


Kekuatan Pengujian

Kuat Tekan (tes silinder) ASTM D 1633-63


Kg/cm2
7 Hari 54

28 Hari 120

CBR % Min.100 AASHTO T 193-72

4. Trial Compaction

Sebelum dilaksanakan pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus melakukan


uji pemadatan di luar area yang akan dikerjaan dengan persetujuan Pejabat
Pembuat Komitmen. Uji pemadatan dimaksudkan untuk mengetahui jumlah
lintasan optimum sehingga tercapai nilai kepadatan dan CBR sesuai dengan
yang disyaratkan. Luas area untuk uji pemadatan minimal 3 m x 30 m yang
dibagi menjadi 3 segmen, dimana perbedaan tiap segmen adalah pada
jumlah lintasan pemadatan. Selanjutnya dari hasil uji pemadatan apabila
sudah memenuhi persyaratan, maka dijadikan dasar dalam pelaksanaan.
Namun apabila hasil uji pemadatan tidak memenuhi persyaratan, maka uji
pemadatan dapat di ulang kembali.

5. Pengendalian Lapangan

Pengujian-pengujian pengendalian lapangan berikut ini harus dilakukan


untuk memenuhi persyaratan Spesifikasi. Membuat lubang uji dan pengisian
kembali dengan bahan CTB dipadatkan dengan baik, harus dilaksanakan
oleh Kontraktor di bawah pengawasan Konsultan Pengawas dan Direksi
Teknis. Laporan hasil uji kepadatan lapangan, harus memuat
tentang titik koordinat dan elevasi hasil pengujian tersebut.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 77
Tabel 3.3.4 Persyaratan Pengendalian Lapangan

Test Pengendalian Prosedur


a. Ketebalan dan keseragaman CTB Pemeriksaan visual dan pengukuran
ketebalan
setiap hari. Dilakukan untuk setiap 200
panjang
lapisan CTB yang dipasang

b. Test Kepadatan di tempat, Lapis Base Harus dilakukan untuk setiap 1000 m2 dan
tiap
Course ( Test Kerucut pasir) tebal lapis pekerjaan 20 cm, untuk
menentukan
AASHTO T 191, PB0103-76 kepadatan dengan membandingkan
terhadap
test kepadatan laboratorium untuk
kepadatan
kering maksimum.

c. Penentuan CBR di tempat lapis Base Dengan menggunakan field CBR dan
Course dilaksanakan minimum setiap 1000 m2
area
runway pada lapis akhir/final levell

d. Pengujian permukaan / Surface Test Permukaan harus diuji untuk kerataan serta
ketepatan kemiringan dan tinggi tiap
bagian
yang terdapat kurang rata maupun
kemiringan
atau ketingian kurang tepat harus digaru
tanahnya, dibangun kembali, dipadatkan
lagi,
sampai diperoleh kerataan serta
kemiringan
dan ketinggian yang diperlukan. Permukaan
yang sudah selesai tidak boleh selisih lebih
dari
10 mm jika ditest dengan tongkat lurus dari
3
meter yang dilaksanakan sejajar serta
tegak
lurus dengan garis tengah.

e. Toleransi ketebalan ± 5 mm terhadap tebal design

6. Metode Pelaksanaan

A. Batasan Cuaca

Cement Treated Base tidak boleh dihampar pada waktu hari hujan.

B. Pekerjaan di Pit dan Quarry


Material diperoleh dari borrow pit, quarry yang telah disetujui, material
harus diambil untuk ditangani sedemikian rupa sehingga material
yang didapat seragam dan sesuai dengan yang diharapkan.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 78
C. Peralatan

1) Semua peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan


ini harus dalam kondisi baik dan harus sudah disetujui oleh Pejabat
Pembuat Komitmen sebelum pekerjaan dimulai.

2) Kontraktor harus menyediakan air dilokasi dalam jumlah yang


cukup untuk pelaksanaan pekerjaan ini.

3) Peralatan untuk melaksanakan pekerjaan ini harus mempunyai


kapasitas yang cukup untuk mencampur material/ agregat +
semen dan air dengan proporsi sedemikian sehingga dapat
dihasilkan cement treated base course dengan gradasi dan
konsistensi sesuai persyaratan.

D. Cetakan dan Penghamparan

1) Penghamparan Cement Treated Base dapat dilaksanakan dengan


menggunakan cetakan atau dengan menggunakan alat
penghamparan tanpa cetakan samping.

2) Bila menggunakan cetakan kayu atau metal, panjang minimum


adalah 3 meter dan harus mempunyai ketebalan sama dengan
tebal padat base course dan dapat menghasilkan alignment yang
bagus. Cetakan harus ditempatkan sesuai dengan garis, elevasi
dan kemiringan sesuai gambar rencana.

3) Agar ketinggian dan kemiringan sesuai persyaratan dan gambar


dapat terpenuhi, lapisan teratas dari cement treated base harus
dihampar dengan menggunakan menchanical paver.

4) Lapisan dibawah lapisan teratas dapat dihampar dengan


menggunakan motor grader, power shovel atau peralatan yang
sejenis.

5) Bila Kontraktor menggunakan alat penghampar, peralatan dan


supply material harus mampu menghampar dan memadatkan
dalam ketebalan dan kontur yang memenuhi persyaratan.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 79
6) Persiapan Lapisan Bawah Hamparan (Underlying Course).

a) Sebelum cement treated base dihampar, lapisan dibawahnya


harus disiapkan sesuai yag dipersyaratkan.

b) Lapisan bawah ini harus sudah disetujui oleh Pejabat Pembuat


Komitmen sebelum penghamparan dimulai.

c) Pengecekan ketinggian dan kemiringan hamparan dapat


dilakukan dengan grade stakes, steelpins, atau mal (forms)
yang ditempatkan berupa lajur lajur sejajar dengan sumbu dari
perkerasan (landasan, taxiway, jalan dsb), dalam interval
sedemikian sehingga memungkinkan benang-benang dapat
direntang diantara stakes, pins, atau mal tersebut.

d) Untuk melindungi lapisan bawahnya (underlying course) dan


agar drainase berfungsi dengan baik, penghamparan CTB
harus dimulai dari tengah pada perkerasan yang berbentuk
punggung (crowned) atau pada bagian tertinggi pada
perkerasan yang miring kesatu arah.

E. Pencampuran

1) Cement Treated Base harus dicampur di mixing plant sentral, dapat


sistem batching maupun menerus (continous). Perbandingan
agregat dan semen dapat berdasarkan berat ataupun volume.

2) Agregat untuk CTB harus dipisahkan paling tidak dalam dua ukuran
dan setiap ukuran harus disimpan terpisah. Satu tempat berisi
agregat yang tertinggal diatas saringan No. 4 dan tempat satunya
lagi berisi agregat yang lolos saringan No. 4.

3) Dalam semua mesin pengaduk proses air dapat berdasarkan berat


atau volume. Peralatan pencampuran ini harus dilengkapi dengan
alat pengukur sehingga Pejabat Pembuat Komitmen dapat mencek
jumlah air per batch atau debit aliran pada continous plant. Air
tidak boleh dituang sebelum agregat masuk kedalam mixer.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 80
4) Bagian dalam mixer harus selalu dibersihkan sehingga tidak ada sisi
campuran yang mengeras yang tertinggal didalamnya.

5) Apapun plant yang digunakan, semua harus dituangkan sedemikian


sehingga dapat terdistribusi merata dalam agregat selama
pencampuran (mixing).

6) Pemasukan material kedalam batching plant atau tingkat


pemasukan (rate of feed) dalam continous mixer tidak boleh
melebihi kapasitas mixing plant.

7) Waktu mixing dalam continous plant tidak boleh kurang dari 30


detik, kecuali bila dapat dibuktikan bahwa dengan waktu kurang
dari 30 detik persyaratan kadar semen dan kuat desak dapat
dicapai secara konsisten.

F. Penempatan

1) Penggunaan mixer dengan cara penugasan yang diluncurkan


(chute) diijinkan bila dengan cara ini dapat dijamin tidak terjadi
segragasi.

2) Pada lampiran bawahnya (underlying course) sudah tidak terdapat


alur alur atau bagian bagian yang lunak. Apabila permukaannya
kering maka harus dibasahi secukupnya akan tetapi tidak boleh
sampai menyebabkan lapisan bawah tersebut menjadi lumpur
pada saat campuran akan diletakkan.

3) Truk untuk transport campuran base course ini harus dilengkapi


dengan tutup pelindung (protective cover). Kapasitas truk
sekurang kurangnya 10 ton.

4) Material base harus dihampar diatas underlaying course yang telah


disiapkan dengan ketebalan sedemikian sehingga bila dipadatkan
permukaannya sesuai dengan ketinggian dan dimensi yang
dipersyaratkan.

5) CTB harus dibuat secara berlapis lapis dengan ketebalan sesudah


dipadatkan tidak lebih dari 250 mm. Batasan ini dapat diabaikan
bila Kontraktor dapat membuktikan dengan tebal lebih dari 250
mm dapat dicapai kepadatannya yang diminta.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 81
6) Bila pembuatan CTB dilaksanakan secara berlapis lapis, maka
permukaan lapisan terbawah harus dikasarkan dengan garu agar
terjadi ikatan yang kuat dengan lapisan diatasnya. Lapisan kedua
dan seterusnya dapat dihampar dan dipadatkan 24 jam sesudah
lapisan terbawah. Sebelum meletakkan lapisan berikutnya, lapisan
yang akan ditumpangi harus dibasahi secukupnya agar terjadi
ikatan yang kuat.

7) Tenggang waktu antara mixing dan penghamparan tidak boleh lebih


dari 30 menit.

8) Peralatan untuk menghapar material base harus dapat


menghasilkan lapisan base dengan ketelitian, ketepatan serta
keseragaman tebal dan lebar.

G. Pemadatan

1) Segera sesudah dihampar, material base harus dipadatkan dan


tenggang waktu antara penghamparan dan penyelesaian rolling
terakhir tidak boleh lebih dari 45 menit agar dapat dicapai
kepadatan optimum.

2) Alat pemadat (roller) yang harus tersedia dalam jumlah dan


kapasitas yang cukup agar spesifikasi terpenuhi antara lain vibro
roller, PTR dan tandem roller.

3) Rute peralatan pemadatan harus direncana secara seksama untuk


menghindari terjadinya alur alur akibat jejak roda kendaraan atau
traktor.

4) Bilamana perlu, sesudah pemadatan material base dirapikan


(trimmed) dengan motor grader sesuai dengan ketinggian yang
tertera dalam gambar.

5) Penyelesaian harus sampai permukaan lapisan sesuai dengan


gambar potongan melintang dengan toleransi ± 10 mm diatas
atau dibawah permukaan rencana dan bila diuji dengan batang
lurus sepanjang 3 meter yang diletakkan sejajar atau tegak lurus
terhadap sumbu perkerasan, tidak boleh ada perbedaan tinggi
sebesar 6 mm pada setiap titik.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 82
6) Tes kepadatan lapangan harus dilakukan sekurang kurangnya satu
kali untuk setiap 1.000 m luas cement treated base. Kepadatan
yang dipersyaratkan adalan 98 % dari kepadatan laboratorium
pada OMC. Kepadatan lapangan ditentukan dengan metoda ASTM
D 1556.

7) Semua peralatan dan kendaraan yang menurut pendapat Pejabat


Pembuat Komitmen dapat merusak CTB atau material curring tidak
diijinkan melewati base course yang sudah jadi dalam 24 jam
pertama dari waktu curring.

H. Pre-cracking

Pemecahan (precracking) lapisan CTB dimaksudkan untuk


menghindari terjadinya pecah karena susut yang tidak terkendali.

Setiap lapisan CTB harus dipecah (precrack) menjadi kotak kotak


berukuran

3,50 x 3,50 m². Metoda pemecahan dapat dipilih dari beberapa


metoda berikut :

1) Menggergaji setelah CTB mengeras

2) Membuat retakan pada CTB yang belum mengeras dengan


menggunakan vibrtory plate dan pembuatan retakan.

3) Memotong sambungan pada CTB yang belum mengeras dengan


menggunakan cutting wheel.

Apabila Kontraktor memilih membuat retakan pada saat cTB belum


mengering, baik itu dengan vibratory plate maupun dengan cutting
wheel, retakan buatan tersebut harus diisi dengan aspal cair untuk
menghindarkan retakan tersebut menyambung kembali karena
pekerjaan pemadatan atau sebab lainnya.

Retakan yang dibuat harus sekurang kurangnya sepertiga tebal dari


lapisan.

I. Sambungan Konstruksi (Construction Joint)

1) Setiap hari pada akhir penghamparan, sembungan konstruksi


melintang (tranverse construction joint) harus dibuat dengan suatu
header atau memotong kembali material yang sudah dipadatkan
untuk membentuk potongan melintang yang vertikal.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 83
2) Permukaan inii harus ditutup dengan tanah basah, material lain
yang layak atau metoda lain yang disetujui.

3) Proteksi terhadap construction joint memungkinkan penempatan,


penghamparan dan pemadatan material base course tanpa
merusak pekerjaan yang dilaksanakan sebelumnya. Bila
lingitudinal construction joint diperlukan; pada bagian lebar
konstruksi, dapat digunakan cetakan samping atau dibentuk
dengan cara memotong tegak lurus material yang sudah
dipadatkan.

4) Pelaksanaan pemadatan pada tempat yang berdampingan dengan


construction joint harus sedemikian sehingga pemadatan merata
pada seluruh lapisan.

5) Sebelum meletakan material baru menyambung konstruksi yang


sudah padat, permukaan joint harus dibersihkan dan dibasahi.

J. Proteksi dan Curing

1) Sesudah lapisan cement treated base selesai dilaksanakan sesuai


spesifikasi, maka konstruksi ini harus dilindungi dari pengeringan
selama 7 hari dengan cara membasahi dengan air. Bahan yang
dapan menahan air atau karung karung goni dapat digunakan
untuk keperluan ini.

2) Metoda curing harus segera dimulai dan tidak boleh lebih dari 12
jam sesudah penyelesaian pekerjaan CTB. Dalam kondisi apapun
permukaan CTB yang baru diletakkan dan dipadatkan tidak boleh
menjadi kering.

K. Kuat Desak Lapangan

1) Kontraktor harus mengambil sampel dengan core drill sebanyak 4


buah untuk setiap 2.000 m2 dari cement treated base yang sudah
berumur 7 hari guna menentukan kuat desaknya. Lokasi core
ditentukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen secara acak.

2) Bila hasil tes sampel tidak memenuhi persyaratan, area tersebut


harus diganti oleh Kontraktor atas biayanya sendiri. Tambahan
sampel mungkin diperlukan untuk menentukan luas area yang
harus diperbaiki.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 84
7. Ukuran

Jumlah bayaran harus ditatapkan dengan menghitung banyaknya jumlah


meter kubik berdasarkan ketentuan dimensi dan gambar detail yang
digunakan.

8. Pembayaran

Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang kriterianya


ditetapkan dalam kontrak yang bersangkutan.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 85
SEKSI 3 – 4 ASPAL PRIME COAT

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang tercakup dalam pasal dari persyaratan teknis pelaksanaan


ini terdiri dari memperlengkapi semua peralatan, bahan dan kerja serta
melaksanakan semua kegiatan yang bertalian dengan penggunaan bahan
aspal pada lapisan aggregate base yang disiapkan sebelumnya yang
tercantum pada persyaratan kontrak serta sesuai dengan pasal dari
persyaratan teknis dan gambar-gambar yang dapat digunakan.

2. Bahan

Jenis asphalt untuk Prime Coat ini adalah Asphalt Cement 60/70 komposisi
sesuai hasil tes viscositas, perihal bahan-bahan dilaksanakan dengan
memakai pressure distributtor yang memenuhi syarat. Pemakaian asphalt
jenis lain hanya dibenarkan dengan ijin Pejabat Pembuat Komitmen /
Direktorat Bandar Udara.

Dalam garis besarnya, jumlah bahan asphalt tergantung dari texture dari
base course, dan banyaknya berkisar 2 kg/m 2 jika terlalu pekat dapat
diijinkan menggunakan bahan pengencer secukupnya.

Tabel 3.4.1 Material Aspal untuk Prime Coat

Temperatur Aplikasi
Tipe dan Grade Spesifikasi ºF ºC
Aspal Emulsi
SS-1, SS-1h ASTM D 977 70-160 20-70
MS-2, HFMS-1 ASTM D 977 70-160 20-70
CSS-1, CSS-1h ASTM D 2397 70-160 20-70
CMS-2 ASTM D 2397 70-160 20-70
Cutback Asphalt
RC-250 ASTM D 2028 165+ 75+
RC-70 ASTM D 2028 120+ 50+

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 86
Volume harus dikoreksi dengan volume pada 60°F (15°C) sesuai dengan
ASTM D 1250 for cutback asphalt, and Table IV-3 of The Asphalt Institute's
Manual MS-6 for emulsified asphalt.

3. Batas-Batas Cuaca

Prime Coat dapat digunakan hanya apabila permukaan yang ada tetap
kering tetapi kelembaban cukup untuk memperoleh penyebaran bahan
asphalt yang merata pada waktu suhu udara berada di atas 15 ° C dan
apabila cuaca tidak berkabut atau hujan. Persyaratan suhu dapat diabaikan
hanya apabila disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

4. Perlengkapan

Perlengkapan yang digunakan oleh kontraktor harus meliputi sapu listrik


atau peniup listrik, sebuah distributor bahan asphalt yang otomatis serta
peralatan untuk memanaskan bahan asphalt, serta peralatan-peralatan
tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan bagian ini, dioperasikan
sedemikian hingga temperatur asphalt pada kepanasan yang merata dapat
digunakan secara seragam pada kelebaran permukaan yang berbeda-beda
dengan perbandingan yang sudah ditentukan serta terawasi dari 0.20
sampai 7.50 kg.

Perlengkapan distributor harus berisikan pula sebuah alat pengukur volume


yang seksama atau calibrated, serta sebuah thermometer untuk mengukur
suhu isi tangki.

5. Penggunaan Bahan Dari Aspal

Menjelang digunakan bahan utama, semua kotoran dan benda lainnya yang
tidak diinginkan harus disingkirkan dari permukaan dengan sapu listrik atau
alat peniup seperti ditentukan.

Bahan untuk priming harus digunakan dengan bantuan sebuah distributor


dengan perbandingan seperti yang disetujui oleh Pejabat Pembuat
Komitmen serta suhu dalam tahap yang dispesifikasikan dalam persyaratan
teknis pelaksanaan ini. Setelah penggunaan ini selesai maka permukaan
yang telah diprime harus dibiarkan mengering selama 48 jam tanpa
diganggu, atau selama waktu yang diperpanjang/diperpendek menurut
keperluan untuk membiarkan prime itu kering
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 87
hingga tidak akan terbawa oleh lalu-lintas peralatan, masa atau jangka
waktu lain yang disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen. Kemudian
permukaan itu harus dibina oleh kontraktor sampai pekerjaan lapisan
berikutnya dimulai. Kontraktor harus melindungi permukaan yang sudah
diprime terhadap kerusakan selama masa itu, termasuk menyediakan dan
menghamparkan pasir yang diperlukan untuk menghapus bahan asphalt
yang berkelebihan.

6. Tanggung Jawab Kontraktor Mengenali Aspal

Contoh-contoh bahan asphalt yang diusulkan Kontraktor untuk dipakai.


disertai dengan sebuah pertanyaan mengenai data-data teknis dan
laboratorium harus mendapatkan persetujuan sebelum penggunaan bahan
tersebut. Hanya bahan yang didemontrasikan dengan percobaan dan
hasilnya memuaskan yang dapat diterima baik, Kontraktor harus
melengkapi laporan test yang dapat diakui untuk setiap saat pengangkutan
ataupun pengaspalan ke lokasi proyek.

Laporan tersebut harus diserahkan Pejabat Pembuat Komitmen untuk


mendapatkan ijin penggunaannya.

Surat keterangan jaminan pabrik / data sheet harus dilampirkan.

7. Ukuran

Jumlah biaya untuk prime coat ditentukan dengan memperhitungkan luas


dalam meter persegi dari ukuran pada gambar-gambar yang digunakan /
disetujui.

8. Pembayaran

Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang kriterianya


ditetapkan dalam kontrak yang bersangkutan.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 88
SEKSI 3 – 5 ASPAL TACK COAT

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang tercakup dalam pasal ini tediri dari memperlengkapi semua
mesin, peralatan, bahan-bahan dan pekerja serta pelaksanaan semua
kegiatan yang bertalian dengan penggunaan bahan aspal pada lapisan
aspal beton yang telah ada, yang memenuhi persyaratan kontrak serta
sesuai dengan pasal ini dan gambar-gambar yang dapat
digunakan/disetujui.

2. Bahan

Jenis asphalt untuk Coating ini biasanya menggunakan Asphalt Cement


60/70 perihal bahan-bahan dilaksanakan dengan memakai pressure
distributor yang memenuhi syarat. Pemakaian asphalt jenis lain hanya
dibenarkan dengan ijin Pejabat Pembuat Komitmen. Pemakaian tack coat
berkisar 1 kg/m2 dengan komposisi berdasarkan tes viscositas aspal, namun
jika terlalu pekat diijinkan menggunakan bahan pengencer secukupnya.

Tabel 3.5.1 Material Aspal untuk Tack Coat

Temperatur Aplikasi
Tipe dan Grade Spesifikasi ºF ºC
Aspal Emulsi
SS-1, SS-1h ASTM D 977 70-160 20-70
MS-2, HFMS-1 ASTM D 977 70-160 20-70
CSS-1, CSS-1h ASTM D 2397 70-160 20-70
CMS-2 ASTM D 2397 70-160 20-70
Cutback Asphalt
RC-70 ASTM D 2028 120+ 50+

Volume harus dikoreksi dengan volume pada 60°F (15°C) sesuai dengan
ASTM D 1250 for cutback asphalt, and Table IV-3 of The Asphalt Institute's
Manual MS-6 for emulsified asphalt.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 89
3. Peralatan/Perlengkapan

Perlengkapan yang digunakan oleh kontraktor harus meliputi sapu listrik


atau peniup listrik (compressor), sebuah distributor bahan asphalt (sprayer)
yang otomatis serta peralatan untuk memanaskan bahan asphalt, serta
peralatan - peralatan tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan
bagian ini.

Sprayer tersebut harus beroda angin yang ukurannya sedemikian rupa


sehingga muatan yang dihasilkan di-base atau sub-base harus
direncanakan, dilengkapi, dirawat serta dioperasikan sedemikian hingga
asphalt pada kepanasan yang merata dapat digunakan secara seragam
pada kelebaran permukaan yang berbeda-beda dengan perbandingan yang
sudah ditentukan ser-ta terawasi dari 0.20 sampai 7,50 kg.

Perlengkapan distributor harus berisikan pula sebuah alat pengukur volume


yang seksama atau calibrated, serta sebuah thermometer untuk mengukur
suhu isi tangki.

4. Penggunaan Bahan Aspal

Sebelum pelaksanaan tack coat, maka seluruh permukaan yang akan


dilaksanakan harus dibersihkan terlebih dahulu dengan compressor sapu
listrik dilengkapi dengan blower, ditambah dengan sapu lidi apabila perlu
atau dengan peralatan lain yang disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen .

Segala macam kotoran dan tanah liat atau benda-benda lainnya yang tidak
diinginkan harus dibersihkan dari permukaan.

Bagian permukaan yang direncanakan untuk dilaksanakan harus kering dan


dalam keadaan yang memuaskan.

Pelaksanaan pemberian tack coat dikerjakan dengan menggunakan


pressure distributor yang mermenuhi syarat. Permukaan yang telah di tack
coat tidak boleh terganggu sesuai penjelasan Pejabat Pembuat Komitmen,
kemungkinan adanya pengeringan dan kerusakan dari tack coat tersebut.
Permukaan ini harus dijaga sampai ada penggelaran asphalt concrete
diatasnya. Kontraktor harus menghindarkan dan menjaga permukaan
tersebut terhadap kerusakan-kerusakan selama waktu itu, termasuk
menyiram pasir jika terdapat tempat-tempat yang terlalu banyak bahan
asphalt untuk tack coat.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 90
5. Tanggung Jawab Kontraktor Mengenai Bahan Aspal

Contoh-contoh bahan asphalt yang diusulkan Kontraktor untuk dipakai,


disertai dengan sebuah pernyataan mengenai data-data teknis dan
laboratorium harus mendapatkan persetujuan sebelum penggunaan bahan
tersebut. Hanya bahan yang didemontrasikan dengan percobaan dan
hasilnya memuaskan yang dapat diterima baik, Kontraktor harus
melengkapi laporan test yang dapat diakui untuk setiap saat pengangkutan
ataupun pengaspalan ke lokasi proyek.

Laporan tersebut harus diserahkan Pejabat Pembuat Komitmen untuk


mendapatkan ijin penggunaannya.

Surat keterangan jaminan pabrik / data sheet harus dilampirkan.

6. Ukuran

Jumlah biaya untuk tack coat ditentukan dengan memperhitungkan luas


dalam meter persegi dari ukuran pada gambar-gambar yang digunakan /
disetujui.

7. Pembayaran

Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang kriterianya


ditetapkan dalam kontrak

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 91
SEKSI 3 – 6 ASPAL HOTMIX

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang tercakup dalam pasal ini terdiri dari penyediaan pekerjaan
asphalt mixing plant, equipment dengan material serta pelaksanaan
pekerjaan yang berhubungan dengan pemasangan dan penghamparan
lapisan aspal hotmix sesuai dengan tebal lapisan sesuai dengan gambar,
ketentuan dan syarat kontrak serta sesuai dengan spesifikasi ini.

2. Bahan

A. Aspal

Jenis aspal yang digunakan untuk pekerjaan landas pacu, taxiway dan
apron sesuai dengan kondisi iklim di Indonesia adalah AC 60/70
dengan kualitas import.

Prosentasi berat aspal yang dipergunakan pada campuran aspal hotmix


harus berdasarkan hasil analisa saringan agregat dan percobaan
campuran sebagaimana yang termuat dalam Job Mix Formula yang
telah disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

Jenis spesifikasi dan suhu campuran untuk aspal Kualitas Import


adalah sebagai berikut :

Penetration grade 60 –
70 Spesification ASTM
D 946 Kadar Parafin
kurang dari 2 %

Mixing Temperature ditentukan berdasarkan tes viscositas


atau biasanya 150° C - 160° C

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 92
Tabel 3.6.1 Persyaratan Aspal Keras Pen 60

Spesifikasi
No Jenis Pengujian Metode min max Satuan
Pengujian

1. Penetrasi pada 25 º, 100 g, ASTM D 5-95 60 70 0,1 mm


5 detik

2. Titik Lembek ASTM D 36 - 86 48 56 ºC


3. Titik Nyala ( COC ) ASTM D 92 - 90 232 - ºC
4. Daktilitas pada 25 º C, ASTM D 113 – 86 100 - cm
5 cm/menit

5. Berat Jenis ASTM D 70 - 82 1,01 1,06 -


6. Kelarutan dalam C2HCl3 ASTM D 2042 99 - %
7. Kehilangan berat ( TFOT ) ASTM D 1754 - 94 - 0,2 %
8. Penetrasi setelah TFOT ASTM D 5-95 80 - % asli
9. Daktilitas setelah TFOT ASTM D 36 - 86 100 - cm
10 Kadar Parafin SNI 03-3639-1994 0 2 %

Dengan memperhatikan kondisi setempat, terutama iklim/ suhu untuk


daerah-daerah yang temperatur udaranya lebih rendah dari 25 º C,
dapat digunakan alternatif bahan aspal dengan nilai penetrasi yang
lebih besar dari AC 60/70 dengan persetujuan Pejabat Pembuat
Komitmen.

Tabel Material Aspal


3.6.2 Alternatif

Spesifikasi Grade
Penetration Viscosity
Grade
Grade ASTM D 3381 Keteranga
n
ASTM D 946

40-50 AC-5 AR-1000 Aspal PG 60-70 pada umumnya cocok


60-70 AC-10 AR-2000 untuk kondisi iklim tropis.
Namun
85-100 AC-15 AR-4000 dimungkinkan untuk menggunakan
aspal
100-120 AC-20 AR-8000 dengan spesifikasi pada table ini
dengan
120-150 AC-30 memperhatika kondisi setempat,
n
AC-40 terutama iklim/ suhu.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 93
B. Agregat

Agregat harus terdiri dari batu pecah, screenings, bahan lain, butiran-
butiran, material-material yang disetujui yang mempunyai sifat dan
kualitas yang sama dan memenuhi semua persyaratan bila
dicampurkan dalam batas gradasi tersebut diatas. Agregat kasar harus
terdiri dari bahan yang bersifat tahan aus/keras dan bebas dari lapisan
(coatings) yang melekat dan sesuai ketentuan-ketentuan dari
persyaratan A.S.T.M. D-692-79, A.S.T.M.D-693-77. Course agregat bila
di test berdasarkan Los Angeles Abrassion Test, harus tidak boleh
hilang lebih dari 25 %.

Untuk bandar udara yang direncanakan menampung pesawat


terbang narrow body maka untuk course agregat proses
Pemecahan batu harus memenuhi syarat-syarat (tertinggal) pada
saringan No. 8 sebagai berikut :

1) Minimum 75 % dari berat butiran yang mempunyai bentuk


minimum tiga muka bidang pecah.

2) 100 % dari berat butiran dengan satu atau lebih muka bidang
pecah.

3) Penelitian material sebagai berikut :

a) Sand equivalent minimum 65% bila diuji dengan ASTM


D.2419-74

b) Kotoran organik maximum 3% bila diuji dengan ASTM C.40-


79

c) Mix design aspal beton dengan methode marshall memenuhi


syarat seperti ayat 23.1. bila diuji dengan ASTM D.1559-79

d) Tidak boleh menampakkan adanya tanda-tanda bercerai-berai /


desintergration bilamana diadakan percobaan lima kali dengan
Sodium Sulphate Soundness Test mempergunakan A.S.T.M
C. 88 dengan jumlah kehilangan lebih besar dari 9 % dan bila
diadakan Magnesium Sulphate Soundness Test pada
material tidak boleh lebih dari 12 %.

Bagian dari material yang tertinggal dari saringan No. 8 disebut


Course agregat dan bagian yang lewat saringan No. 8 disebut
Fine Agregat, dan material lewat saringan No. 200 disebut
sebagai Filler.

Bagian dari fine agregat, termasuk Filler yang lewat saringan No.
40 harus mempunyai plasticity Index tidak lebih dari 6%,
seperti ditentukan A.S.T.M
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 94
D. 424, dan liquid limit tidak boleh lebih dari 25% bila diuji
dengan A.S.T.M - D. 423. Sebelum penerimaan terakhir dari
agregat yang diinginkan sifat-sifat letak dari agregat tersebut
stripping harus ditentukan.

Dengan dilakukan persiapan dari paving mixture yang sesuai


dengan spesifikasi berikut. Sesudah pencampuran dilakukan lalu
disebarkan / dipasang dalam lapisan yang lepas dan tipis dan
dibiarkan di udara selama 24 jam sebelum di test, ukuran sample
test tersebut dalam botol gelas bersih, ditutup dengan tutup yang
rapat. Sample test harus ditutupi seluruhnya, air distalasi dengan
temperature antara 27 dan 28 derajat celcius. Botol dan isinya
harus dibiarkan dalam waktu 24 jam, kemudian contoh harus
dikocok kuat - kuat untuk waktu 15 menit. Contoh campuran harus
diuji untuk strippingnya. Bila percobaan stripping terlihat adanya
lapisan aspal terlepas dari permukaan agregat, maka perlu
penggunaan anti strip agens atau agregat tersebut tidak boleh
digunakan.

Tabel 3.6.3 Ketentuan Agregat Kasar

Pengujian Standar Nilai


Kekekalan bentuk agregat terhadap larutan ASTM C 88 Maks.10 %
Sodium
Sulphate Soundness Test untuk surface course

Kekekalan bentuk agregat terhadap larutan ASTM C 88 Maks. 12 %


Sodium
Sulphate Soundness Test untuk base course

Abrasi dengan mesin Los Angeles pada bandar ASTM C 131 Maks. 25 %
udara dengan berat pesawat lebih dari 28 ton

Abrasi dengan mesin Los Angeles pada bandar ASTM C 131 Maks. 40 %
udara dengan berat pesawat maksimum 28
ton
Partikel Pipih ASTM D 4791 Maks 25 %

Partikel Lonjong ASTM D 4791 Maks 10 %


Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 95
Tabel 3.6.4 Ketentuan Agregat Halus

Pengujian Standar Nilai

Material Lolos Saringan No. 200 ASTM C. 40-79 Maks. 3 %

Plasticity index ASTM D 4318 Maks 6 %

Liquiid limit ASTM D 4318 Maks 25 %

Agregat halus tidak boleh mengandung pasir alami lebih dari 15


persen teerhadap total berat agregat. Jika digunakan, pasir alami
harus memenuhi persyaratan ASTM D 1073 dan harus memiliki
plasticity index maksimum 6 % dan liquid limit maksimum 25 % bila
diuji sesuai dengan ASTM D 4318.

Agregat halus harus memiliki nilai sand equivalent minimum 65 % bila


diuji sesuai dengan ASTM D 2419. Agregat halus tidak boleh
mengandung pasir alami lebih dari 15 % terhadap total berat agregat
sesuai persyaratan ASTM D 1073. Kotoran organik maximum 3% bila
diuji dengan ASTM C.4079

C. Filler

Bila filler merupakan tambahan yang diperlukan pada agregat yang


ada maka

harus terdiri dari debu batu pecah. Portland cement atau bahan lain
yang disetujui. Material Filler harus memenuhi persyaratan dari
A.S.T.M D. 242.

D. Stockpiling Agregat

Agregat disimpan sedemikian rupa sehingga mencegah adanya


segregasi dan longsoran. Stockpiling Agregat diatur sedemikian rupa
hingga lapisan - lapisan tidak melebihi satu meter, diatas dasar yang
keras dan bersih dengan tidak lebih dari 5 prosen kemiringan.

Course agregat dan fine agregat di tempat penimbunan dipisahkan


oleh sekat atau alat lain dengan persetujuan Pejabat Pembuat
Komitmen dan sekeliling timbunan dibuat drainage yang baik. Bagian
tengah dasar dari tempat penyimpanan agregat merupakan titik
tertinggi untuk pengeringan kadar air yang berkelebihan. Agregat yang
menjadi segregasi atau kotor dengan bahan
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 96
dipindahkan atau diproses lagi, atau dipisahkan dari material
berkualitas yang dapat diterima atas biaya kontraktor.

E. Gradasi Agregat

Gradasi agregat untuk aspal hotmix harus berada dalam batas - batas
dalam tabel berikut :

Tabel 3.6.5 Gradasi Agregat AC dan ATB

Lolos Saringan
Persentase
Saringan A.S.T.M Terhadap Berat

ATB AC
Max. 1” Max. 3/4”
1” (25.0 mm) 100 100
¾” (19.0 mm) 82 – 100 100
½” (12.5 mm) 70 – 90 75-95

3/8” (9.5 mm) 60 – 82 60 – 82

No.4 (4.75 mm) 42 – 70 42 – 70

No. 10 30 – 60 30-60

No. 40 15 – 40 15-40
No. 80 8 – 26 8 – 26
No. 200 3– 8 3–8

1) Bituminous percent

Stone gravel5.5 - 6.5 5.5 - 7

Kadar Bitumen dari mixture diperhitungkan dari berat mixture


seluruhnya, untuk persyaratan Gradasi agregat dan kadar bitumen
disamping hal - hal tersebut, dapat pula dipakai komposisi lain
sesuai dengan persyaratan Teknis yang berlaku umum (A.S.T.M)
tebal lapisan yang dilaksanakan, serta atas persetujuan Pejabat
Pembuat Komitmen.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 97
2) Gradasi

Dalam tabel tadi menunjukan batas - batas yang akan menentukan


agregat yang dipersyaratkan untuk dapat dipakai dari sumber
pengadaan.

Gradasi yang ditentukan terakhir di dalam batas yang ditetapkan


dalam tabel tersebut harus dipilih merata dari yang course sampai
fine dan tidak boleh dari batas terendah dari suatu sieve sampai
batas tertinggi dari sieve - sieve yang berdekatan atau sebaliknya.

Untuk mengetahui prosentasi dari seluruh material yang lolos


saringan No. 200, suatu sample dari course agregat dan fine
agregat harus dicuci. Dari jumlah material yang lolos saringan No.
200 minimum separuhnya harus lolos saringan No. 200 dengan dry
sieving.

Meskipun diatur dengan komposisi limit yang , telah ditetapkan


masih perlu juga pengawasan teliti terhadap bahan - bahan yang
dipakai untuk pelaksanaan disesuaikan dengan Job Mix Formula.

3. Job Mix Formula / Syarat Campuran

Tidak diperkenankan mulai pekerjaan, sebelum kontraktor


menyelesaikan suatu formula Job mix yang memuaskan berdasarkan
Marshall Test Method yang disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen sesuai
dengan Petunjuk dan pelaksanaan tentang pekerjaan aspal beton
yang dikeluarkan oleh Direktorat Bandar Udara sebagaimana
ditentukan dalam Marshall Method Mixtures. Kontraktor harus melaporkan
Formula Job Mix kepada Pejabat Pembuat Komitmen dengan
memberitahukan prosentasi yang pasti bagi tiap fraksi saringan dari pada
agregat, dan bagi aspal serta temperature yang dimaksudkan dari hasil
campuran yang dihasilkan dari mixer.

4. Marshall Method Mixture

A. Laporan Design Mixture

Kontraktor harus mengerjakan Job Mix Formula menurut metode


marshall dengan ketentuan dan batas seperti berikut :
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 98
Tabel 3.6.6 Persyaratan Hasil Uji Marshall

Test Property ATB AC

Number of blows 75 75

Stability (MIN) 1800 lbs 2200 lbs

Flow (MAX) 4 mm 4 mm

Flow (MIN) 2 mm 2 mm

Voids total Mix % 3– 5 3– 4

Voids Filled With Bitumen % 76 – 82 76 – 82

Jika sudah melewati mixing plant hasil Marshall Design Mixture gagal
membuat trial area yang memuaskan, grading dan perbandingan
susunan mixture dapat diganti seperlunya atas persetujuan Pejabat
Pembuat Komitmen dan dalan ketentuan-ketentuan bagi lapisan
tersebut, untuk mendapatkan suatu mixture yang dapat dikerjakan
dengan baik dan dapat diterima sebagai permukaan /surface yang
memenuhi syarat.

Sesudah adanya persetujuan atas trial area oleh Pejabat Pembuat


Komitmen, Mixture tersebut ditetapkan sebagai " Job Mix " dan
kemudian menjadi approved mixture yang disetujui.

B. Temperatur

Temperatur untuk mixing dan pemadatan pada prinsipnya didapatkan


dari hasil tes viscositas aspal, secara umum untuk AC 60/70
temperatur mixing dan pemadatan sebagai berikut :

Mixing temperature : Aspal cement 149° C - 160° C.

: Agregat 160° C - 170° C.


Temperature agregat tak boleh lebih
dari 14° C diatas temperature aspal
cement.

Laying temperature : Antara 135° C - 155° C

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 99
Rolling temperature : Seperlunya untuk memperoleh field
density yang dimaksud tetapi tidak
boleh kurang dari 122° C . (sesuai
hasil trial compaction).

Berikut Toleransi yang diberikan terhadap Job Mix Formula telah


disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

Tabel 3.6.7 Job Mix Toleransi

Toleransi Plus atau Minus

 Agregat passing sieve No. 8 to 100 4%

 Agregat passing sieve No. 4 and large 7%

 Agregat passing sieve No. 100 and No. 200 2%

 Aspal cement 0,4 %

 Temperatures of mixing 14° C

C. Kepadatan / Density

Kepadatan dari lapisan Bituminous yang dipadatkan dari semua


campuran yang direncanakan dalam penyesuaian dengan metode
marshall dapat dihubungkan dengan "Job Mix Density", apabila tidak
lebih darl 10 % berat dari jumlah agregat telah tertahan pada saringan
1 inch.

"Job Density" dilaksanakan dengan pembuatan darl contoh - contoh


"Job mix" yang disetujui 6 standard Marshall Specimen, menentukan
beratnva titik berat khusus masing- masing dan membandingkan
dengan arti nilai dari keenam. Tiap hasil yang berbeda lebih darl 0,015
sebanyak max 2 hasil percobaan dan persyaratan maka harus ditolak
dan hasil-hasil sisa lainnya menjadi "Job Mix Density" Absolute
density ditentukan sebagai berikut :

10

Absolute density = % Agg. By weight + % Bituminous. By


weight SP.gr.agg.SP.Gr.bit

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 100
Ini semua harus tunduk pada Pejabat Pembuat Komitmen dan metode
penggilasan yang telah disetujui sebelum pencampuran mixing atau
laying dilanjutkan. Density control dari lapisan marshall method
didapatkan dengan pengambilan dua contoh dari tiap base dan
surface cource paling sedikit satu kali setiap 4 jam dan tidak kurang
dari dua kali sehari, dan kepadatannya ditentukan.

Nilai rata-rata ddapatkan dari dua contoh dari daerah yang sama
diambil sebagai field density dari lapisan yang dipadatkan. Field
density harus sedemikian rupa sehingga dari dua puluh deretan nilai
rata – rata dimaksud, harus tidak lebih dari tiga hasil dibawah 98 %
dari Job Mix Density atau 94 % dari absolute density. Bahan yang tidak
memenuhi persyaratan harus dibuang dan diganti. Contoh-contoh
boleh juga dipakai untuk menentukan ketebalannya.

5. Trial Compaction

Sebelum dilaksanakan pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus melakukan


uji pemadatan di luar area yang akan dikerjaan dengan persetujuan Pejabat
Pembuat Komitmen. Uji pemadatan dimaksudkan untuk mengetahui jumlah
lintasan optimum sehingga tercapai nilai kepadatan lapangan sesuai
dengan yang disyaratkan. Luas area untuk uji pemadatan minimal 3 m x 30
m yang dibagi menjadi 3 segmen, dimana perbedaan tiap segmen adalah
pada jumlah lintasan pemadatan. Selanjutnya dari hasil uji pemadatan
apabila sudah memenuhi persyaratan, maka dijadikan dasar dalam
pelaksanaan. Namun apabila hasil uji pemadatan tidak memenuhi
persyaratan, maka uji pemadatan dapat di ulang kembali.

Setelah "Job Mix" mendapatkan persetujuan, harus dilaksanakan uji


coba/trial compaction di daerah yang telah disetujui oleh Pejabat
Pembuat Komitmen dengan

menggunakan campuran ini untuk menetapkan method


penggilasan (rolling) yang dikehendaki untuk menghasilkan
kepadatan yang di persyaratkan. Daerah percobaan minimum seluas 3
m x 30 m. Tiga contoh harus diambil dari daerah percobaan yang
dipadatkan dan kepadatan yang dipersyaratkan untuk setiap contoh tidak
kurang dari 99 % dari "Job Mix Density" atau tidak kurang dari 95 % dari
Absolute density.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 101
Apabila kepadatan lapangan / field density yang diperlukan tidak memenuhi
prosedur pemadatan yang harus disyaratkan daerah-daerah percobaan
selanjutnya disediakan dan dilakukan pengujian sampai hasil memenuhi
persyaratan.

6. Pembatasan Berkenaan Dengan Cuaca

Setiap lapisan dapat dilaksanakan hanya apabila kondisi permukaan dalam


keadaan kering dan apabila cuaca tidak hujan basah.

7. Bituminous Batch Mixing Plant

Daerah penyimpanan yang cukup disediakan untuk masing - masing ukuran


dari pada agregat yang mempunyai ukuran berbeda harus tetap dipisahkan
sampai di bawa ke cold elevator yang menuju ke drier lapangan untuk
menyimpan harus rapih dan teratur dan Stockpiles yang terpisah mudah
dicapai mendapatkan sample. Plants yang dipergunakan untuk menyiapkan
Bituminous mixture berupa batch mixing plants.

A. Persyaratan bagi semua plant

Mixing plant dan peralatan pendukung lainnya harus mempunyai


kapasitas kerja seluruhnya disesuaikan dengan scope pekerjaannya
dan diatur dapat melayani pekerjaan konstruksi bitumen yang
dimaksudkan, dan peralatan tersebut harus dikalibrasi terlebih dahulu
oleh pemberi pekerjaan untuk menghasilakan kualitas maupun
kuantitas yang optimal.

1) Skala Timbangan

Skala ketetapan harus sampai 0.5 % dari pada beton yang


diperlukan. Alat penimbang / timbangan harus dipasang teguh
supaya Pejabat Pembuat Komitmen menganggap perlu kontraktor
harus mempunyai minimum sepuluh mata timbangan 50 pound
untuk melakukan test skala.

2) Equipment untuk Bituminous material

Tangki - tangki untuk memanasi dan menampung material yang


diinginkan dengan cara telah ditentukan sedemikian rupa sehingga
nyala api tidak sampai menjilat tangki.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 102
Sistem sirkulasi Bituminous material diatur agar kelancaran dan
kelanjutan pekerjaan yang terjamin baik. Diharuskan menakar dan
mengadakan sampling dalam tangki - tangki penyimpanan.

3) Pengisian Drier

Plant harus dilengkapi dengan alat mekanis yang dengan cermat


menuangkan agregat ke dalam drier agar hasilnya sama begitu
pula temperaturnya.

4) Drier

Plants disertai satu atau beberapa drier selang yang selalu


mengaduk agregat selama proses heating dan drying.

Drier harus dibuat sedemikian rupa sehingga granulars serta


contentnya lebih rendah dan mempunyai angka lebih kecil 0,5 %
dan untuk menaikan granular ke temperatur yang tetap bagi
pemanasan binder. Setiap kali diadakan pencegahan adanya
temperature yang melebihi dan selalu dihindari setiap resiko
pembakaran.

5) Screens

Dalam hal ini harus disediakan plant screen yang dapat


memisahkan / menyaring semua agregat baik proporsi dan ukuran
yang telah ditentukan dan mempunyai kapasitas normal lebih
besar dari kapasitas maksimum mixer screen untuk aspal hotmix
maximum 1".

6) Bins

Plant harus dilengkapi dengan storage bins yang berkapasitas


cukup melayani mixer yang sedang berkerja dengan kapasitas
maximal. Bins harus diatur agar tiap macam agregat tersimpan
cukup dan terpisah.

Bila mempergunakan filler hydrated line, harus disediakan dry


storage khusus dan plant harus dilengkapi dengan alat untuk
mengisi material semacam itu ke dalam mixer, setiap bins harus
diberi penyalur keluar yang ukuran dan letaknya akan
menyebabkan menumpuknya material ke compartment atau bins
yang lainnya.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 103
Tiap compartment harus diberi cutlot gate agar tidak bocor, gates
harus terbuka sepenuhnya dan secepatnya, bins dibuat
sedemikian rupa hingga sample dapat diambil segera.

Bins harus diberi tongkat penunjuk angka / tool - tale devices yang
menunjukan banyaknya agregat di dalam bins pada titik
seperempat bagian bawah.

7) Unit Bituminous Control

Harus diusahakan sebaik-baiknya untuk menentukan persentase


aspal dan pada campuran dengan cara menimbang ataupun
mengukurnya. Harus diusahakan mengatur banyaknya atau
mengalir bahan aspal ke dalam mixer/ bacth.

8) Termometric Equipment

Sebuah thermometer khusus dengan skala yang cukup harus


ditempatkan di pipa pengaliran aspal dekat pipa pengisisi /
charging valve dari mixer unit. Plant juga harus dilengkapi dengan
alat pengukur panas yang ditempatkan pada katup pembuka dari
drier untuk mengetahui temperature yang dipanasi.

Pejabat Pembuat Komitmen memerintahkan penggantian


thermometer yang ada dengan alat pencatatan panas yang
disetujui agar temperature campuran dapat diatur dengan baik.

9) Dust Collector

Plant harus dilengkapi dengan suatu dust collector untuk


mengalirkan atau mengembalikan dengan teratur semua atau
sebagian bahan ke dalam hot elevator.

10) Persyaratan Keamanan

Harus disediakan tenaga yang cukup aman ke mixer platform dan


sampling point dan tangga berpagar ke bagian plant unit yang lain
harus dipasang di tempat -tempat yang diperlukan pada waktu
plant bekerja. Agar Pejabat Pembuat Komitmen mengambil sample
dan dapat mengetahui data

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 104
temperature campuran, disediakan alat yang diperlukan untuk
dengan cepat mencapai atas truck.

Harus dilengkapi alat untuk mengukur skala alat penera, alat


sampling dan sejenisnya yang ditempatkan di sekitar mixer
platform.

Semua gerigi, roda, rantai, gigi dan bagian bergerak lainya yang
membahayakan harus ditutup seluruhnya.

Dalam atau disekitar tempat truck memuat, setiap saat harus


dijaga cukup lapang dan terhalang, dan bersih dari ceceran
berasal dari mixer platform.

B. Persyaratan bagi batching plant

1) Weight box atau hopper

Alat ini harus dilenkkapi dengan alat penimbang yang teliti untuk
setiap jenis ukuran agregat dalam suatu weight box atau hopper
yang cukup besarnya untuk menampung satu bacth penuh. Pintu
penutup/ gate harus rapat agar tidak adanya material yang lolos
ke mixer selama proses penimbangan.

2) Bituminous Control

Alat pengukur bahan aspal harus mempunyai ketelitian sampai


dengan 0,5 %.

Bucket aspal harus kuat/kokoh dengan tutupnya dari metal dan


terpisah dan dapat dibuka. Panjang katup penuang atau bar
penyemprot/spray bar tidak boleh kurang dari tiga perempatnya
panjang mixer dan harus dapat menuang langsung ke mixer.

Katup pembuka dan bar penyemprot/spray bar bucket aspal harus


dipanasi seperlunya.

Jika dipergunakan selubung uap, harus dialirkan dengan baik dan


sambungannya harus dibuat sedemikian rupa agar tidak
mengganggu proses penimbangan.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 105
Kapasitas bucket aspal minimum 15 % lebih berat dari pada berat
aspal yang diperlukan satu bacth. Pada plant harus dilengkapi
suatu charging value yang tak bocor, yang Cepat terbuka jika kena
panas secukupnya yang ditempatkan tepat diatas bucket aspal.

Jarum penunjuk / indicator dial dapat menunjukan minimum 15 %


lebih berat bahan aspal yang dipergunakan setiap bacth.

Alat pengontrol harus dipasang ditiap dial setting yang dengan


otomatis kembali ke tanda semula pada tiap - tiap bacth bahan
aspal yang ditambahkan. Jarum penunjuk harus dapat dilihat jelas
oleh operator. Setelah periode dry mixing selesai, pengaliran
bahan aspal harus dikontrol.

Setelah secara otomatis pengaliran seluruh bahan bitumen yang


dipakai dalam satu bacth dituangkan dalam waktu lebih dari 15
detik. Besar kecilnva lubang spray bar harus memungkinkan untuk
pemakaian bahan aspal dengan merata keseluruh ruangan mixer.
Bagian pengatur aspal diantara katup pengisi dan spray bar harus
berkatup dan berlubang untuk memeriksa pengukur, bila alat
pengukur dipasang pada bucket bahan aspal.

3) Mixer

Bacth mixer harus dari type yang mengaduk secara merata


/homogen sesuai job mix tolerance. Jika mixer tidak berselubung,
mixer box harus dilengkapi dengan pelindung debu/dust hood.
Blade clearance dan bagian yang berputar maupun yang tetap
tidak boleh lebih dari 1 inch.

4) Pengawasan waktu pengadukan/control of mixing time.

Untuk mengawasi pekerjaan dalam suatu proses pengadukan /

mising cycle, harus dipasang suatu time lock yang teliti yang akan

menutup terus weight box gate. sampai mixer gate terbuka pada

waktu proses selesai satu proses.


Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 106
Time lock juga menahan terus bucket bahan aspal selama periode
dry mix dan menahan mixer gate selama periode dry mix dan hot
mix. Periode yang dry mix adalah waktu antara terbukanya weight
box dan tertuangnya bahan aspal. Periode hot mix adalah waktu
antara terbuangnya bahan aspal dan terbukanva mixer gate.
Timing control harus dapat disetel selama satu siklus 3 menit.

Satu batch counter sebagai bagian dari pengatur waktu harus


dipasang dan khusus untuk mencatat batch batch yang teraduk
baik. Penyetelan time interval ditentukan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen yang selanjutnya akan mengunci kotak yang menutup
pengatur waktu sampai diadakan suatu perubahan tentang timing
period.

5) Bahan Bakar

Bahan bakar yang dipergunakan batching plant dalam


memproduksi campuran aspal hotmix harus menggunakan bahan
bakar minyak / tidak diperbolehkan menggunakan bahan
bakar batu bara.

8. Bituminous Pavers / Aspal Finisher

Bituminous pavers harus mempunyai tenaga penggerak sendiri dan

dilengkapi dengan screed atau strike off bilamana perlu dilengkapi dengan

alat pemanas dan dilengkapi automatic level serta Alat ini harus dapat

menebarkan dan meratakan lapisan - lapisan Bituminous plant mix material

sesuai tebal, kemiringan, kerataan yang ditentukan.

Alat tersebut harus mempunyai hopper yang dapat menampung kapasitas


cukup sehingga dapat mcnghasilkan pemeliharan, yang merata / homogen.
Hopper harus dilengkapi dengan sistim distribusi untuk mengatur adukan
yang merata dimuka screed.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 107
Pemasangan screed atau strike off sedemikian rupa sehingga dapat
menghasilkan secara effektif pekerjaan yang sempurna (tidak tearing,
shoving, pouging). Aspal Finisher harus mampu berjalan dengan lancar
sambil menghamparkan adukan memuaskan.

9. Rollers

Rollers harus dalam keadaan baik dapat bergerak ke muka dan ke belakang
dengan kecepatan yang dapat diatur agar adukan aspal hotmix tidak
bergerak / dispavement.

Jumlah, type dan berat dari rollers harus cukup untuk memadatkan aspal
hotmix sampai pada kepadatan yang disyaratkan selama campuran masih
dalam keadaan dapat dikerjakan.

Rollers yang harus disediakan adalah three wheel rollers, dual tandem
rollers, three axle wheel rollers, pneumatic tire rollers. Tidak diijinkan
pemakaian alat yang mengakibatkan pecahnya agregat secara berlebihan.

10. Persiapan Bahan Agregat

Agregat untuk campuran hot mix harus dikeringkan dan dipanasi di plant
sebelum dimasukan ke mixer. Bila mulai dituang di mixer campuran agregat
kadar airnya tidak boleh lebih 0,5%. Air dalam agregat dihilangkan dengan
memanasinya sampai tidak terjadi penguapan.

Sebelum bahan tersebut dituangkan, agregat harus dipanaskan hingga


mencapai temperature yang ditentukan pada Job Formula terdapat dalam
Job Tolerance yang ditetapkan. Temperatur tertinggi dan pemanasannya
harus diatur agar tidak mengakibatkan kerusakan pada agregat.

Harus diperhatikan agar agregat yang banyak mengandung calcium dan


magnesium tidak rusak karena panas. Agregat harus dipisahkan sesuai jenis
ukurannya dan dimasukkan ke bin – bin yang terpisah siap untuk
dicampurkan dengan bahan aspal. Plant harus dilengkapi dengan Peralatan
mekanis yang teliti yang dengan teratur menuangkan agregat dalam drier
sehingga siperoleh hasil yang sejenis dengan temperature yang sama. Bila
diperlukan untuk mengaduk bahan - bahan maka harus dilengkapi
Compartments feeders.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 108
11. Persiapan Bituminous Mixture

Sebelum dibawa ke lokasi penghamparan, agregat harus dicampur dengan


bahan aspal di mixing plant. Campuran adukan dilaksanakan pada
temperature yang ditetapkan dalam Marshall method mixtures.

Agregat kering yang telah disiapkan tersebut diatas, harus dicampur dalam
plant dengan perbandingan yang disyaratkan untuk tiap jenis agregat yang
diperlukan untuk mendapatkan gradasi yang ditetapkan. Banyaknya
agregat pada setiap bacth harus ditentukan ditimbang dan dimasukan ke
dalam mixer.

Dalam penakaran volume menurut bagian - bagiannya ukuran terbukanya


katup harus ditentukan dan katup harus dikunci pada tempatnya. Material
aspal harus dicairkan didalam ketel atau tangki pemanas yang diatur
hingga pemanas seluruh isinya merata.

Jumlah material aspal pada tiap bacth atau jumlah yang ditera untuk
continous mixer harus disetujui Pejabat Pembuat Komitmen dan ditimbang
serta dituang kedalam mixer pada temperature yang telah ditetapkan yang
bertahan pada batas terendah untuk dapat mencampur dan menghampar
secukupnya.

Untuk bacth mixer semua bahan agregat harus sudah di dalam mixer
sebelum material aspal ditambahkan kedalamnya. Temperatur yang dapat
dalam batas-batas yang telah ditentukan harus rnendapatkan persetujuan
dari Pejabat Pembuat Komitmen. Tidak diperkenankan menuangkan
agregat kedalarn mixer pada temperature lebih dari 14 derajat
celcius diatas temperature material aspal.

Pencampurannya harus berlangsung terus sampai pada waktu yang


ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen sedemikian rupa sehingga
seluruh permukaan agregat dilapisi oleh aspal.

Jangka waktu ini tergantung pada mix design dan mixing plant yang
dipergunakan. Cara menghitung mixing time dalam continous mixer adalah
membagi berat isi seluruh mixer selagi bekerja dengan berat mixer yang
dihasilkan tiap detiknya.

Pugmil dead capacity in kilogram


Mixing time ini seconds
Pugmil output in kilogram persiapan

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 109
12. Pengangkutan Dan Penyimpanan / Delivery Aspal Hotmix

Mengangkut hot mix dari mixing plant ke tempat pelaksanaan pekerjaan


harus menggunakan truk yang baknya dari metal, kokoh, bersih dan tidak
terdapat bahan lainnya. Setiap kali dimuati harus ditutup dengan kanvas
atau semacamnya yang cukup ukuran dan tebalnya untuk menghindari
debu ataupun pengaruh cuaca. Campuran aspal hotmix harus
dihamparkan pada temperature antara 140 °C - 160 °C atau sesuai
dengan hasil uji viscositas campuran aspal hotmix harus sampai di tempat
pelaksanaan pada temperature dalam tolerance yang diijinkan dalam Job
Mix Formula yang telah disetujui.

13. Penghamparan Dan Pelaksanaannya

A. Persiapan dan Pelaksanaan

Sebelum campuran aspal hotmix dihamparkan, maka permukaan


lapisan yang ada harus dibersihkan dari material yang terlepas
dengan sweeper yang dilengkapi blower atau sapu lidi sesuai petunjuk
Pejabat Pembuat Komitmen. Hanya diijinkan menghampar campuran
aspal hotmix di atas lapisan yang kering, yang dalam keadaan baik
dan hanya pada waktu cuaca baik.

Tidak diijinkan menghampar campuran aspal hotmix bila


temperatur tidak memenuhi syarat.

Grade control antara pinggiran runway, taxiway atau shoulders harus


dengan tongkat - tongkat grade atau paku - paku baja yang dipasang
pada garis sejajar dengan center line, dan jarak tiap tongkat atau paku
tersebut cukup dekat untuk merentangkan tali. Penghamparan harus
dimulai pada tempat terjauh dari mixing plant dan terus menuju
kearah mixing plant, kecuali bila diperintahkan lain oleh Pejabat
Pembuat Komitmen .

Tidak diperkenankan melewati material yang sudah dihamparkan,


sampai material dipadatkan dengan cara yang telah ditetapkan dan
sudah mendingin sama dengan temperature sekitarnya.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 110
B. Machine Spreading

Setelah sampai ditempat pelaksanaan hotmix dimasukan/ dituang


kedalam bituminous paver dan segera dihamparkan selebar yang
telah ditetapkan. Selanjutnya digilas dengan tinggi lapisan yang
merata sehingga bila pekerjaan selesai akan memenuhi tebal yang
ditetapkan dan sesuai dengan grade dan surface contour yang
ditetapkan. Kecepatan paver harus diatur agar campuran aspal hotmix
tidak melesak dan terkoyak (pulling dan tearing).

Campuran aspal hotmix harus dihamparkan memanjang dengan


minimum 3 m. Penghamparan dimulai dari sepanjang sumbu runway
atau taxiway pada bagian yang tertinggi dengan slope searah, untuk
menjamin drainage yang baik, strip selebar 15 cm, didekat tempat
dimana material nantinya dihamparkan tapi tidak boleh dibiarkan
tanpa digilas 2 jam sesudah dihampar. Setelah jalur pertama
dipadatkan, diikuti yang kedua kemudian dipadatkan seperti jalur
hamparan yang pertama, kecuali jika penggilasan diperlebar sampai
meliputi 15 cm dari jalur terdahulu sebelum dipadatkan.

Sekiranya jalur hamparan disampingnya atau yang kedua tidak dapat


dihamparkan dalam waktu 2 jam, 15 cm dari jalur hamparannya yang
pertama tadi harus digilas. Sesudah jalur hamparan kedua dihamparkan
dan digilas harus dipasang Satu penggaris lurus yang, panjangnya paling
sedikit 3 m. Melintang

sambungan memanjang / longitudinal joint untuk memeriksa


kemiringan dan

contour dari permukaan tersebut. Bidang tepi lurus dari jalur


hamparan permukaan harus bersih dari debu atau kotoran lainnya
sebelum ada campuran aspal hotmix yang dihamparkan disebelahnya.

Jika bidang permukaan sambungan telah kering dan berdebu, maka


bidang permukaan tersebut harus disikat aspal. Selain dengan
menyikat aspal persetujuan Pemimpin Proyek. Jika selagi pekerjaan
spreading machine perlu dialihkan dari jajaran yang berdekatan, maka
tempat yang tidak terisi harus diisi dengan campuran aspal hotmix
yang baru diambil dari hopper pada spreading machine atau dari truck.
Tidak diperkenankan mengambil campuran aspal hotmix yang sudah
dihamparkan untuk mengisi jalur tersebut, ditempat - tempat yang

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 111
ada obstacle nya yang tidak dapat dihindarkan atau sulit
mempergunakan mesin untuk penghamparan dan penyelesaiannva
penghamparan dapat dilakukan denyan tangan. Jika diperkenankan
menghampar dengan campuran aspal hotmix ditimbun diatas dump
sheets diluar tempat yang dihampiri dan dihamparkan merata dengan
sekop panas. Menghamparkan dalam lapisan yang tipis dan rata
sampai dipenuhi lebar dan tinggi yang ditentukan dengan
menggunakan garu yang panas, hingga pada saat pekerjaan selesai
akan diperoleh tebal yang ditentukan dan menurut grade serta surface
contour yang tertera pada recana.

14. Pemadatan

Sesudah penghamparan yang telah mendapatkan persetujuan dari Pejabat


Pembuat Komitmen hot mix harus dipadatkan seluruhnya dan merata
dengan mesin gilas. Penggilasan dimulai segera setelah penghamparan,
hingga tidak menyebabkan displacement atau retak rambut. Pada jalur
hamparan pertama penggilasan dimulai pada kedua tepinya dan diteruskan
kearah tengah jalur. Pada jalur yang dihamparkan berikutnva, penggilasan
dimulai dari sisi sebelah luar menuju ke arah jalur yang telah selesai
dipadatkan.

Selanjutnya sisi lainnya digilas dan diteruskan menuju ketengah jalur


tersebut. Pemadatan pertama / initial rolling harus dilaksanakan
memanjang, dengan steel wheel rollers berat total 8 - 10 ton. tidak
boleh lebih dari 10 ton, roller harus dipadatkan dengan lintasan berulang -
ulang / panjang lintasan bolak - balik dari rollers senantiasa harus cukup
lambat untuk menghindarkan terjadinya displacement dari hotmix dengan
kecepatan max 2.5 Km/ jam.

Setiap terjadi displacement akibat membaliknya arah rollers atau sebab


lain, harus dikembalikan dengan menggunakan garu, dan bila perlu dengan
campuran aspal hotmix yang baru. Bila diperlukan penggilasan arah
diagonal dapat dilaksanakan atas persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen.
Harus cukup tersedia rollers untuk mengimbangi hotmix plant. Penggilasan
harus kontinyu sampai semua bekas penggilasan hilang, sampai texture
permukaannya sama dengan grade penampungannya tetap serta mencapai
density yang disyaratkan. Harus dilakukan
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 112
field density test paling sedikit 2 kali sehari dan field density ditetapkan
menurut A.S.T.M. Mencegah melekatnya aspal pada rollers maka roda-
rodanya harus dibasahi dengan teratur namun kebanyakan air maupun oli
juga tidak diperbolehkan.

Rollers harus dirawat dengan baik dan dijalankan oleh pengemudi yang
cakap dan berpengalaman. Rollers harus dijalankan terus sedapat mungkin
sehingga semua bagian pavement mendapat cukup tanpa menunjukan
perpindahan secepat mungkin dimana temperatur campuran aspal hotmix
masih panas, Intermediate rolling diikuti alat pneumatic rollers dengan
operaring, weight tiap ban sebesar 300 psi sampai 450 psi dan berat total
minimum 10 ton, dengan gilasan paling sedikit 8 gilasan.

Final rolling dikerjakan dengan two wheel tandem atau three axle
tandem sewaktu

aspal concrete masih cukup panas untuk menghilangkan jejak dari rollers.
Berat steel wheel rollers minimum 12 ton dan digilas sampai permukaan
menunjukan texture yang uniform, rapat dan licin. Pada tempat - tempat
yang tak dapat dilalui rollers, campuran aspal hotmix harus dipadatkan
sepenuhnya dengan hand stampers.

15. Joint

A. Umum

Mixtures pada joint harus sesuai dengan persyaratan surface dan


mempunyai texture, kepadatan, kelicinan sama dengan hagian -
bagian lain yang ada. Dalam pelaksanaan semua joint, harus
diusahakan untuk menyatukan dengan jalur yang berdekatan setinggi
yang telah ditetapkan dari jalur itu.

Pelaksanaan penyambungan / joint harus dilaksanakan dengan cara


memotong kembali dari pada hasil pelaksanaan sebelumnya, sehingga
menunjukan tebal lapisan penuh dan bidang pemotongan tersebut
harus disikat aspal secukupnya bila dipandang perlu. Campuran yang
baru pada joint tersebut harus digaru, dipadatkan dengan
penggilasan.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 113
B. Transerve

Pelaksanaan jalur sedapat mungkin / continue. Rollers hanya akan


melewati bagian yang tidak tertutup dan tranverse joint jika
penghamparan jalur terputus. Pada sambungan melintang dipadatkan
2 arah (melintang dan memanjang) supaya tidak terjadi gelombang.

C. Longitudinal Joint

Joint - joint pada longitudinal joint type hot joint, maka untuk maksud
ini pemadatan setiap jalur harus disiapkan selebar 30 cm, pada
tepinya sepanjang jalur yang akan dihubungkan dengan jalur lainnya
yang berdekatan, pada daerah ini pemadatan dilaksanakan bersama-
sama jalan berikutnya yang berdekatan.

16. Membuat Edges / Shaping Edges

Selama permukaan dipadatkan dan diratakan, kontraktor harus


melaksanakan seteliti mungkin, bagian luar dari pinggiran pavement sesuai
persyaratan.

Pinggiran tersebut harus dibentuk sama tinggi waktu campuran aspal


hotmix masih panas dengan garu atau besi yang rata dan dipadatkan
dengan taper / penumbuk atau dengan lain metode yang memenuhi syarat.

Pada Bandar udara yang sedang beroperasi semua penghentian


penghamparan / overlay baik memanjang maupun melintang harus
diadakan tappering. Slope tappering memanjang 1 % dan slope tapering
melintang 2,5 % selisih tinggi perkerasan dengan shoulder tidak boleh lebih
dari 3 cm.

Tappering memanjang harus dibongkar pada saat dimulai kembali


pekerjaan atau berdasarkan petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen terdapat
metode lain.

17. Surface Test

Test untuk memenuhi kemiringan yang ditetapkan harus dilaksanakan oleh


kontraktor segera setelah dimulainya pemadatan dan perbedaannya harus
diperbaiki dengan menyingkirkan atau menambah material dan
melanjutkan menggilas.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 114
Permukaan yang sudah selesai tidak diperkenankan berbeda lebih dari 3
mm, untuk campuran aspal hotmix sebagai konstrusi surface course jika
ditest dengan tongkat lurus / straight edge yang sejajar atau tegak lurus
pada centre line sepanjang 3 m, setelah penggilasan terakhir selesai,
kehalusan jalur harus dites lagi. Gundukan atau lekukan yang melebihi
toleransi atau air yang menggenang dipermukaan harus segera diperbaiki
dengan membongkar dan mengganti dengan hot mix sesuai dengan
petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen dan pembiayaannya dibebankan
kontraktor.

18. Sampling Pavement

Komposisi kepadatan dan kerapatan / density pavement ditentukan oleh


Pejabat Pembuat Komitmen, kontraktor harus mengambil sample yang
cukup dari pavement yang sudah selesai dengan menggunakan coredrill.

Setiap hari harus mengambil sample, kontraktor harus mengganti bagian


pavement yang diambil samplenya dan perbaikannya dilaksanakan oleh
kontraktor tanpa

memungut biaya. Jika komposisi dan kepadatan tidak memenuhi batas-


batas toleransi yang ditentukan, harus diadakan perbaikan sedemikian rupa
sehingga persyaratan terpenuhi.

19. Tanggung Jawab Kontraktor Atas Bahan Aspal Dan Agregat

Samples dari bahan aspalt dan agregat yang akan dipergunakan oleh
kontraktor, serta keterangan tentang sumbernya dan sifatnya harus
diserahkan dan mendapatkan persetujuan sebelum mulai dipergunakan.

Kontraktor harus mempunyai data-data teknis mengenai bahan aspal dan


agregat dari pabrik / perusahaan /leveransir sesuai ketentuan yang
tercantum dalam RKS. Hanya material yang sudah terbukti ditest
memuaskan untuk keperluan tersebut dapat diterima.

Untuk memeriksa bahwa cukup tersedia peralatan yang dipergunakan,


keadaan dan bekerjanya plant, pengawasan berat atau perbandingan, jenis
material, dan atau menentukan, meneliti temperature pada waktu
mempersiapkan campuran aspal hotmix, Pejabat Pembuat Komitmen /
Petugas yang ditunjuk setiap saat dapat memasuki ke semua bagian paving
plant.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 115
20. Sampling Dan Testing

Kontraktor diharuskan melakukan semua sampling dan testing yang


dianggap perlu guna menjamin tercapainva pengawasan yang teliti dari
material dan campuran aspal hotmix. Bilamana kontraktor mengambil
samples untuk testing, dia diharuskan mengambil duplikasi samples itu bila
diperintahkan dan menyerahkannya kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

Samples tersebut dipak dengan baik dan ditandai dengan terang agar
mudah dibandingkan dengan samples yang disimpan kontraktor. Melakukan
sampling dan testing tiap material dan campuran aspal hotmix harus
menurut A.S.T.M test dengan cara yang telah ditetapkan. Untuk tiap
pengiriman aspal harus didapat surat pernyataan suppliernya.

Setiap lebih kurang 4 (empat) jam dalam mixing periodes, suatu sample
dari agregat diambil dari tiap hot bin dan gradingnya ditentukan bersama
combined grading. Combined grading ini diperiksa menurut grading "Job
mix" yang ditetapkan. Tambahan sample dari bahan adukan mixed material
diambil ditempat mixing setiap paling sedikit 4 (empat) jam dan sekurang-
kurangnya 2 kali sehari untuk percobaan Marshall Speciment.

Grading analysis dari agregat dan bitument content determination


(penentuan kadar bitumen) dilaksanakan pada material yang diambil dari
sample yang sama. Hasil setiap analisa harus diberikan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen dalam 4 (empat) jam sampling dalam setiap
penyesuaian yang ternyata diperlukan harus dilaksanakan segera atas
persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen. Diijinkan untuk melanjutkan,
membawa mixed materials dari plant setelah adanya adjustment dan
pernyataan hasilnya diterima oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 116
20. Pengendalian Mutu

A. Umum

Kontraktor harus mengembangkan Program Pengendalian Mutu.


Program tersebut meliputi elemen-elemen yang berpengaruh terhadap
mutu perkerasan yang diantaranya adalah : rancangan campuran,
gradasi agregat, kualitas material, manajemen material, proporsi
pencampuran dan transportasi, penghamparan dan penyelesaian,
sambungan, kompaksi, kerataan permukaan, tenaga kerja, dan
rencana penghamparan.

Kontraktor melaksanakan pengendalian mutu pada sampling,


pengujian, dan inspeksi selama tahap pekerjaan dan harus
menunjukkan hasil yang sesuai dengan persyaratan kontrak, dengan
jumlah pengetesan minimum. Kontraktor harus menunjukkan kepada
Konsultan Pengawas bahwa semua peralatan yang digunakan sudah
dikalibrasi dan akan memenuhi prosedur yang ditentukan dalam
spesifikasi pengujian.

A. Pengujian Permukaan Perkerasan

1) Permukaan perkerasan harus diperiksa dengan mistar lurus


sepanjang 3 meter, yang disediakan oleh Kontraktor, dan harus
dilaksanakan tegak lurus dan sejajar dengan sumbu jalan sesuai
dengan petunjuk Konsultan Pengawas untuk memeriksa seluruh
permukaan perkerasan.

2) Pengujian untuk memeriksa toleransi kerataan yang disyaratkan


harus dilaksanakan segera setelah pemadatan awal,
penyimpangan yang terjadi harus diperbaiki dengan membuang
atau menambah bahan sebagaimana diperlukan. Selanjutnya
pemadatan dilanjutkan seperti yang dibutuhkan. Setelah
penggilasan akhir, kerataan lapisan ini harus diperiksa kembali dan
setiap ketidakrataan permukaan yang melampaui batas-batas
yang disyaratkan dan setiap lokasi yang cacat dalam tekstur,
pemadatan atau komposisi harus diperbaiki sebagaimana yang
diperintahkan oleh Konsultan Pengawas.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 117
B. Ketentuan Kepadatan

1) Kepadatan semua jenis campuran aspal yang telah dipadatkan,


seperti yang ditentukan dalam AASHTO T 166, tidak boleh kurang
dari 98 % untuk semua campuran aspal lainnya.

2) Cara pengambilan benda uji campuran aspal dan pemadatan


benda uji di laboratorium masing-masing harus sesuai dengan
AASHTO T 168 dan SNI-06-2489-1991 untuk ukuran butir
maksimum 25 mm atau ASTM D5581 untuk ukuran maksimum 50
mm.

3) Kontraktor dianggap telah memenuhi kewajibannya dalam


memadatkan campuran aspal bilamana kepadatan lapisan yang
telah dipadatkan sama atau lebih besar dari nilai-nilai yang
diberikan. Bilamana rasio kepadatan maksimum dan minimum
yang ditentukan dalam serangkaian benda uji inti pertama yang
mewakili setiap lokasi yang diukur untuk pembayaran, lebih besar
dari 1,08 maka benda uji inti tersebut harus dibuang dan
serangkaian benda uji inti baru harus diambil.

Tabel 3.6.8 Ketentuan Kepadatan

Kepadatan Jumlah benda Kepadatan Nilai minimum seti


yang uji Minimum Rata- ap pengujian
perpengujian tunggal
disyaratkan rata (% JSD) (% JSD)
(% JSD)

98 3-4 98,1 95
5 98,3 94,9
6 98,5 94,8

C. Jumlah Pengambilan Benda Uji Campuran Aspal

1) Pengambilan Benda Uji Campuran Aspal

Pengambilan benda uji umumnya dilakukan di instalasi


pencampuran aspal AMP, tetapi Pejabat Pembuat Komitmen dapat
memerintahkan pengambilan benda uji di lokasi penghamparan
bilamana terjadi segregasi yang berlebihan selama pengangkutan
dan penghamparan campuran aspal.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 118
2) Pengendalian Proses

Frekuensi minimum pengujian yang diperlukan dari Kontraktor


untuk maksud pengendalian proses harus seperti yang ditunjukkan
dalam Tabel di bawah ini atau sampai dapat diterima oleh Pejabat
Pembuat Komitmen.

Contoh yang diambil dari penghamparan campuran aspal setiap


hari harus dengan cara yang diuraikan di atas. Enam cetakan
Marshall harus dibuat dari setiap contoh. Benda uji harus
dipadatkan pada temperatur yang disyaratkan dan dalam jumlah
tumbukan yang disyaratkan. Kepadatan benda uji rata-rata dari
semua cetakan Marshall yang dibuat setiap hari akan menjadi
Kepadatan Marshall Harian.

Konsultan Pengawas harus memerintahkan Kontraktor untuk


mengulangi proses campuran rancangan dengan biaya Kontraktor
sendiri bilamana Kepadatan Marshall Harian rata-rata dari setiap
produksi selama empat hari berturut-turut berbeda lebih 1 % dari
Kepadatan Standar Kerja (JSD).

Untuk mengurangi kuantitas bahan terhadap resiko dari setiap


rangkaian pengujian, Kontraktor dapat memilih untuk mengambil
contoh di atas ruas yang lebih panjang (yaitu, pada suatu frekuensi
yang lebih besar) dari yang diperlukan.
Tabel 3.6.9 Pengendalian Mutu

Pengujian Frekwensi pengujian


Aspal
:
Aspal berbentuk drum ³√ Dari jumlah drum
Aspal curah Setiap tangki aspal
Jenis Pengujian aspal drum dan curah
mencakup :
Penetrasi dan Titik Lembek

Agrega
t:
- Abrasi dengan mesin Los Angeles 5000 m3
- Gradasi agregat yang ditambahkan 1000 m3
ke
tumpukan
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 119
Pengujian Frekwensi pengujian
- Gradasi agregat dari penampung 250 m3 (min. 2
panas
(hot bin) pengujian per hari)

- Nilai setara pasir (sand equivalent) 250 m3


Campura
n:
- Suhu di AMP dan suhu saat sampai di Setiap batch dan
lapangan pengiriman

- Gradasi dan kadar aspal 200 ton (min. 2


pengujian per hari)

- Kepadatan, stabilitas, kelelehan, 200 ton (min. 2


Marshall
Quo-tient, rongga dalam campuran pengujian per hari)
pd.
75 tumbukan

- Rongga dalam campuran pd. Setiap 3000 ton


Kepadatan
Membal

- Campuran Rancangan (Mix Design) Setiap perubahan


Marshall agregat/rancangan

3) Pemeriksaan dan Pengujian Rutin

Pemeriksaan dan pengujian rutin akan dilaksanakan oleh


Kontraktor di bawah pengawasan Konsultan Pengawas untuk
menguji pekerjaan yang sudah diselesaikan sesuai toleransi
dimensi, mutu bahan, kepadatan pemadatan dan setiap ketentuan
lainnya yang disebutkan dalam Seksi ini.

Setiap bagian pekerjaan, yang menurut hasil pengujian tidak


memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus diperbaiki
sedemikian rupa sehingga setelah diperbaiki, pekerjaan tersebut
memenuhi semua ketentuan yang disyaratkan, semua biaya
pembongkaran, pembuangan, penggantian bahan maupun
perbaikan dan pengujian kembali menjadi beban Kontraktor.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 120
4) Pengambilan Benda Uji Inti Lapisan Beraspal

Kontraktor harus menyediakan mesin bor pengambil benda uji inti


(core) yang mampu memotong benda uji inti berdiameter 4”
maupun 6” pada lapisan beraspal yang telah selesai dikerjakan.
Biaya ekstraksi benda uji inti untuk pengendalian proses harus
sudah termasuk ke dalam harga satuan Kontraktor untuk
pelaksanaan perkerasan lapis beraspal dan tidak dibayar secara
terpisah.

D. Pengujian Pengendalian Mutu Campuran Aspal

1) Kontraktor harus menyimpan catatan seluruh pengujian dan


catatan tersebut harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas
tanpa keterlambatan.

2) Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas hasil


dan catatan pengujian berikut ini, yang dilaksanakan setiap hari
produksi, beserta lokasi penghamparan yang sesuai :

a) Analisa ayakan (cara basah), paling sedikit dua contoh agregat


dari setiap penampung panas.

b) Temperatur campuran saat pengambilan contoh di instalasi


pencampur aspal (AMP) maupun di lokasi penghamparan (satu
per jam).

c) Kepadatan Marshall Harian dengan detil dari semua benda uji


yang diperiksa.

d) Kepadatan hasil pemadatan di lapangan dan persentase


kepadatan lapangan relatif terhadap Kepadatan Campuran
Kerja (Job Mix Density) untuk setiap benda uji inti (core).

e) Stabilitas, kelelehan, Marshall Quotient, paling sedikit dua


contoh.

f) Kadar aspal dan gradasi agregat yang ditentukan dari hasil


ekstraksi kadar aspal paling sedikit dua contoh. Bilamana cara
ekstraksi sentrifugal digunakan maka koreksi abu harus
dilaksanakan seperti yang disyaratkan SNI 03-3640-1994.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 121
E. Pengendalian Kuantitas dengan Menimbang Campuran Aspal

Dalam pemeriksaan terhadap pengukuran kuantitas untuk


pembayaran, campuran aspal yang dihampar harus selalu dipantau
dengan tiket pengiriman campuran aspal dari rumah timbang sesuai
dengan Spesifikasi ini.

21. Pengukuran

Jumlah besarnya biaya untuk surface course akan ditentukan dengan


menghitung jumlah meter persegi dari dimensi pada gambar - gambar
yang dipergunakan / disetujui.

Untuk bahan lapisan perkuatan (misalnya AC dan ATB) jumlah meter kubik
dari bahan yang telah dihampar dan diterima, yang dihitung sebagai hasil
perkalian luas lokasi dan tebal yang diterima.

Pejabat Pembuat Komitmen dapat menyetujui atau menerima suatu


ketebalan yang kurang berdasarkan pertimbangan teknis maka
pembayaran campuran aspal akan dihitung berdasarkan luas atau volume
hamparan yang dikoreksi dengan menggunakan faktor koreksi berikut ini :

Tebal nominal yang diterima

Ct = -----------------------------------

Tebal nominal design/rancangan

Bilamana Pejabat Pembuat Komitmen menerima setiap campuran aspal


dengan kadar aspal rata-rata yang lebih rendah dari kadar aspal yang
ditetapkan dalam rumus perbandingan campuran. Pembayaran campuran
aspal akan dihitung berdasarkan luas atau volume hamparan yang
dikoreksi dengan menggunakan faktor koreksi berikut ini. Tidak ada
penyesuaian yang akan dibuat untuk kadar aspal yang dilampaui nilai yang
disyaratkan dalam rumus Perbandingan Campuran.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 122
Kadar aspal rata-rata yang diperoleh dari hasil ekstraksi

Cb = -----------------------------------------------------------------------------

Kadar aspal yang ditetapkan dalam Rumus Perbandingan Campuran

Luas atau volume yang digunakan untuk pembayaran adalah:

Luas atau volume x Ct x Cb

Kuantitas yang sebagaimana ditentukan di atas harus dibayar menurut


Harga Kontrak per satuan pengukuran.

22. Pembayaran

Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang kriterianya


ditetapkan dalam kontrak yang bersangkutan berdasarkan hasil
pengukuran.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 123
DIVISI 5

DRAINASE

SEKSI 5 – 3 GORONG-GORONG DAN BOX CULVERT

1. Lingkup Pekerjaan

A. Pekerjaan ini akan terdiri dari konstruksi batu dari gorong-gorong


pipa dan saluran beton termasuk tembok kepala gorong-gorong,
bangunan lubang pemasukan dan lubang pengeluaran dan
pekerjaan lainnya yang berhubungan dengan perlindungan
terhadap erosi untuk menjamin aliran air yang bebas dan tanpa
genangan, semuanya sesuai dengan gambar dan spesifikasi ini
dan pada lokasi yang diunjuk oleh Pelaksanaan Kegiatan.

B. Pekerjaan juga harus termasuk pemasangan saluran berlapis


beton, dengan pelat penutup dimana diperlukan, pada lokasi
yang disetujui dan dimana air rembesan dari saluran air yang
tidak diperkeras dapat mengakibatkan ketidakstabilan lereng
pada timbunan.

STANDAR RUJUKAN

AASHTO M 170 = Gorong-gorong beton bertulang, saluran dan


pipa saluran pembuang.

AASHTO M 170 = Gorong-gorong pipa logam bergelombang


(corrugated).

2. Penetapan Titik Ukur Dan Lokasi Pekerjaan

Pada gambar pengukuran penampang memanjang yang diajukan


dalam spesifikasi ini, maka kontraktor harus memperlihatkan,
sebagai tambahan untuk profil dasar saluran dari semua aliran dan
saluran gorong-gorong yang dilintasi oleh proyek tersebut, ketinggian
dasar saluran bagian hulu dan bagian hilir dan ukuran bagian dalam
dari semua gorong-gorong yang ada. Gambar Penampang
memanjang yang ditandai demikian untuk setiap bagian kontrak
tertentu harus diajukan kepada Pelaksana Kegiatan sekurang-
kurangnya 30
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 124
hari sebelum memulai tanggal rencana Kontraktor untuk setiap
pekerjaan gorong-gorong dalam seksi itu.

Kontraktor juga harus memeberi tanda pada gambar penampang


memanjang yang diusulkan mengenai panjang dan kelandaian semua
selokan dan saluran, baik yang diberi pasangan maupun tidak dan
termasuk pula saluran beton. Usulan yang telah ditandai harus
dimaksudkan dalam setiap lokasi.

Dalam waktu 30 hari sejak penerimaan dari gambar penampang


memanjang, yang telah ditandai seperti diuraikan diatas untuk setiap
seksi dari kontraktor maka Pelaksana Kegiatan akan menyetujui atau
memperbaiki usulan kontraktor untuk saluran beton dan harus
memberitahu kontraktor secara tertulis mengenai lokasi, sifat dan
batas pekerjaan gorong-gorong yang diperlukan dalam seksi itu.

3. Penjadwalan Kerja

Pekerjaan gorong-gorong atau saluran beton tidak akan dimulai


sebelum persetujuan tertulis Pelaksanaan Kegiatan dilingkup
pekerjaan telah dikeluarkan.

Drainase yang memuaskan harus berada dalam keadaan berfungsi


dan efektif sebelum suatu penggalian atau pekerjaan timbunan
dilaksanakan. Pada umumnya, pekerjaan-gorong-gorong diselesaikan
secara khusus sebelum pekerjaan timbunan dapat dimulai, kecuali
dipasang sementara adalah drainase yang memadai dan dijamin oleh
kontraktor.

Sesuai dengan ketentuan spesifikasi ini, maka tidak ada persiapan


tanah dasar atau pekerjaan pelapisan perkerasan, baik pada jalur
kendaraan maupun pada daerah bahu jalan, dapat dimulai sebelum
gorong-gorong, tembok kepala gorong-gorong dan bangunan lainnya
dibawah permukaan tanah dasar telah diselesaikan.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 125
4. Box Culvert

Pekerjaan box culvert atau saluran beton tidak akan dimulai sebelum
persetujuan dan memenuhi ketentuan berikut :

Box culvert dan pelat harus dibuat sesuai dengan bentuk dan dimensi
yang diberikan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan
oleh Pemberi Tugas.

Seluruh pekerjaan beton bertulang harus memenuhi ketentuan yang


disyaratkan dalam Spesifikasi Beton dan Spesifikasi Baja Tulangan.

Seluruh pekerjaan pasangan batu harus memenuhi ketentuan yang


disyaratkan dalam Spesifikasi Pasangan Batu Adukan.

5. Gorong-Gorong Pipa Logam Gelombang

Pipa logam bergelombang (corrugated) dapat dirakit di lokasi


penempatannya atau dirakit di dalam galian parit yang telah
disiapkan.

Pipa logam bergelombang (corrugated) yang telah dirakit lebih


dahulu harus diturunkan ke tempatnya dengan tali baja (slings) dan
pipa tidak boleh terlalu panjang karena dapat menyebabkan
tertekuknya sambungan. Perhatian khusus harus diberikan untuk
menghindari kerusakan pada ujung pipa dan kemungkinan jatuhnya
pipa selama pengangkutan dan pemasangan.

Semua pipa logam bergelombang (corrugated) yang telah dirakit


harus dibaut dengan tepat dan alur sambungan harus terpasang
dengan benar untuk menghindari adanya regangan yang berlebihan.

6. Perbaikan Pekerjaan Yang Kurang Memuaskan

Pekerjaan pengukuran yang menunjukkan profil permukaan yang ada


atau yang telah dibangun, permukaan lantai dasar atau ukuran
gorong-gorong yang ada harus diulangi sebagaimana diperlukan
untuk memperoleh suatu catatan yang teliti mengenai kondisi fisik
sehingga memuaskan Pelaksana Kegiatan.

Setiap pekerjaan konstruksi tambahan yang diakibatkan oleh


kesalahan atau ketidak cocokan data-data yand diperlihatkan pada
gambar penampang memanjang yang diajukan harus dilaksanakan
oleh Kontraktor atas biaya sendiri.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 126
Semua pekerjaan dan bahan-bahan untuk konstruksi gorong-gorong
maupun saluran beton harus sesuai dengan toleransi dimensi dan
sesuai dengan berbagai ketentuan. Untuk memperbaiki perkerjaan
yang kurang memuaskan yang diberikan dalam seksi-seksi
sepesifikasi ini dan relevan dengan pekerjaan atau bahan-bahan yang
bersangkutan.

7. Persiapan Tempat Kerja

Penggalian dan persiapan parit serta pondasi untuk saluran beton


dan gorong-gorong harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.

Bahan-bahan alas harus ditempatkan sesuai dengan ketentuan dalam


spesifikasi.

8. Penempatan Pipa Gorong-Gorong

Pipa-pipa harus diletakan dengan hati-hati, nap atau ujung berulir ke


arah hulu, (klep spigot) atau ujung berlidah dimasukan seluruhnya
kedalam nap atau alur-alur yang berdampingan, dan tepat menurut
garis maupun kelandaian yang dipersyaratkan.

Sebelum bagian-bagian pipa selanjutnya diletakkan, maka setengah


bagian bawah nap tersebut sebelumnya harus diberi adukan semen
pada sisi dalam dengan ketebalan yang cukup sehingga permukaan
sebelah dalam dari pipa berikutnya rapat dan rata. Pada waktu yang
sama setengah bagian atas dari lidah pipa berikutnya harus diberi
adukan sama.

Setelah pipa tersebut diletakkan, maka sisa sambungan harus diisi


dengan adukan dan tambahan yang cukup untuk membentuk sebuah
selimut disekeliling sambungan tersebut. Bagian dalam dari
sambungan dibersihkan dan dirapikan sampai halus. Adukan pada
bagian luar harus dibiar lembab selama dua hari atau hingga
Pelaksana Kegiatan mengijinkan urugan kembali dimulai.

Pengurugan kembali dan pemerataan disekitar dan diatas pipa


gorong-gorong harus dilaksanakan, dengan menggunakan bahan-
bahan yang sesuai dengan persyaratan yang diberikan untuk
timbunan pilihan. Bahan-bahan tersebut harus terdiri dari tanah dan
kerikil yang bebas dari gumpalan tanah liat dan
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 127
bahan-bahan organik serta tidak mengandung batu-batu yang akan
tertanam pada suatu saringan 25 mm.

Timbunan harus dilaksanakan sampai ketinggian minimum 300 mm


diatas puncak pipa dan untuk jarak minimum 1,5 x diameter dari
sumbu pipa ke salah satu sisi, kecuali didalam suatu parit. Perhatian
khusus harus diberikan untuk menjamin bahwa urugan kembali
dibawah selubung pipa harus cukup padat.

Alat berat untuk memindahkan dan memadatkan tanah tidak boleh


beroperasi lebih dekat dari 1,50 meter hingga gorong-gorong telah
tertutup dengan material pilihan dengan kedalaman sekurang-
kurangnya 600 mm diatas puncak pipa-pipa tersebut. Alat ringan
boleh dioperasikan didalam batas-batas diatas asal saja urugan
kembali telah ditempatkan dan dipadatkan serta memberikan suatu
perlindungan minimum 300 mm diatas bagian atas pipa. Meskipun
demikian, kontraktor harus bertanggung jawab dan harus
memperbaiki setiap kerusakan yang diakibatkan operasi-operasi
tersebut.

Pipa-pipa harus diselimuti dengan beton sesuai dengan perincian


yang terlihat pada gambar atau sebagaimana diarahkan oleh
Pelaksana Kegiatan bila ketebalan lapis perlindungan yang
ditempatkan lebih dari pada maksimum atau kurang dari pada
minimum sebagaimana ditunjuk pada gambar atau spesifikasi pabrik
pipa untuk ukuran dan kelas tertentu.

9. Tembok Kepala Gorong-Gorong Serta Bangunan Saluran


Masuk Dan Saluran Keluar

Kecuali diperlihatkan sebaliknya pada gambar, maka pekerjaan lantai


olak dan perlindungan erosi yang berhubungan dengan pekerjaan
gorong-gorong harus dibuat dengan menggunakan pasangan batu
adukan. Pada umumnya pekerjaan pasangan batu adukan juga harus
digunakan untuk tembok kepala gorong-gorong kecil dan bangunan
lainnya yang tidak diperlukan untuk memikul beban konstruksi yang
berat.

Tembok kepala gorong-gorong besar atau dibawah timbunan yang


tinggi, atau bangunan pendukung beban lainnya yang berhubungan
dengan perkerjaan gorong-gorong harus dibuat dengan pasangan
batu, atau bila pembebanan cukup tinggi, dengan beton bertulang.
Bahan-bahan yang akan digunakan

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 128
harus sesuai yang diarahkan oleh Pelaksana Kegiatan, dan harus
memperhitungkan kualitas dan bentuk dari batu yang tersedia untuk
pekerjaan pasangan batu, dan juga ketrampilan dari tukang batu
yang mengerjakan.

10. Pengukuran

Kuantitas yang diukur untuk pembayaran gorong-gorong pipa beton


bertulang maupun tanpa tulangan haruslah jumlah meter panjang
dari pipa baru atau perpanjangan yang dipasang, yang diukur dari
ujung ke ujung pipa yang dipasang.

Kuantitas yang diukur untuk pembayaran gorong-gorong pipa logam


gelombang (corrugated) haruslah jumlah ton dari struktur pipa baru
atau perpanjangan yang dipasang dan diterima oleh Pemberi Tugas.

Kuantitas yang diukur untuk struktur lainnya yang diuraikan disini


haruslah kuantitas dari berbagai macam bahan yang digunakan, yang
dihitung seperti yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini.

Kecuali untuk galian batu dan bahan drainase porous yang


digunakan, tidak ada pengukuran yang terpisah untuk pembayaran
akan dilakukan untuk pekerjaan galian atau timbunan, biaya
pekerjaan ini dipandang sebagai pelengkap untuk melaksanakan
pekerjaan gorong-gorong pipa dan sudah termasuk dalam harga
penawaran untuk gorong-gorong pipa termasuk berbagai macam
bahan yang digunakan dalam pelaksanaan.

11. Pembayaran

Kuantitas gorong-gorong pipa yang diukur sebagaimana yang


disyaratkan di atas, harus dibayar menurut Harga Kontrak per satuan
meter panjang untuk gorong-gorong pipa beton dan per kg untuk
gorong-gorong pipa baja, dimana harga dan pembayaran tersebut
haruslah merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan
pemasangan semua.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 129
DIVISI 6

PEKERJAAN LAINNYA
SEKSI 6 - 1 MARKING

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan meliputi, dari spesifikasi pasal ini terdiri dari penyediaan semua
instalasi, perlengkapan, material dan pekerjaan serta pelaksanaan semua
kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan marking dan permukaan-
permukaan, tergantung kepada persyaratan-persyaratan dari kontrak dan
gambar-gambar yang dipergunakan.

2. Material-Material

Cat untuk tanda-tanda pada asphalt concrete (AC) dan pada concrete
pavement harus ada cat khusus lalu – lintas dari pabrik, atau cat lain yang
disetujui. Tanda-tanda landasan harus dicat putih, sedangkan tanda-tanda
lainnya harus kuning. Bahan pencampur air supaya tidak mudah licin dan
terbakar akibat gesekan terutama pada waktu landing. Dasar material dari
cat synthetic emulsion. Spesifikasi cat marka sebagaimana dalam tabel
berikut :

Tabel 6.1. 1 Spesifikasi cat marka bandar udara

Uraian Keterangan

Type of Paint /Tipe Cat Synthetic Emulsion

Viscosity/Kekentalan 90-95 KU (25˚C)

Specific Gravity/Berat Jenis 1.5 ± 0.03

Dilution Water

Dilution Ratio 5 % (with brush)

Standard Coverage/Daya Tutup 2-3 m²/Kg

Recommended Dry Film Thickness 60~70µ ( 1 coat )

Drying Time/Waktu Kering (30ºC) :


Set to touch 30 minutes

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 130
Uraian Keterangan

Dry Hard 2 hours


Over Coating after 2 hours

Totally Dry 8 hours

3. Pembatasan Cuaca

Pengecatan dikerjakan hanya apabila permukaannya kering dan bersih


serta cuaca tidak terlampau berangin, berdebu atau berkabut. Cuaca yang
cocok ditentukan oleh Pemberi Tugas.

4. Peralatan

Semua peralatan untuk pekerjaan dan termasuk alat-alat yang diperlukan


untuk membersihkan permukaan yang ada, pemberian tanda dengan mesin
dan alat pembantu semacam untuk menyelesaikan pekerjaan harus
mendapat persetujuan Pemberi Tugas.

Mesin pemberi tanda yang disetujui ialah atomizing spray-type marking


machine cocok untuk pemakaian cat lalu lintas. Ia akan menghasilkan
ketebalan yang sama dan rata pada pelaksanaan yang dikehendaki dan
direncanakan sedemikian rupa untuk mengerjakan tanda-tanda dari cross-
sections dan tepi harus jelas dan nyata tanpa cipratan dan dalam batas
keseluruhan seperti ditentukan.

Ukuran dari macam-macam tanda dan strip-strip diadakan seperti dilihat


dalam gambar-gambar.

Penyesuaian yang cocok diadakan pada penyemprotan atau penyemprotan-


penyemprotan dari mesin tunggal, atau dengan mengadakan peralatan
tambahan yang mampu mengecat dengan lebar yang dikehendaki.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 131
5. Pelaksanaan

Tanda-tanda dilaksanakan dilokasi sesuai dimensi dan letak seperti tertera


dalam gambar-gambar. Pengecatan tidak boleh dilaksanakan sebelum
permukaan yang akan di cat disetujui oleh Pemberi Tugas.

Cat sebelum digunakan harus dicampur sesuai dengan instruksi pabrik. Cat
pada ketentuan asli tanpa tambahan thiner harus langsung dicampur dan
digunakan pada permukaan perkerasan dengan marking machine.

Pembersihan dan persiapan permukaan yang akan di coated. Permukaan


dibersihkan dan bebas dari pasir, kotoran, minyak, debu dan benda asing
lainnya sehingga permukaan jalan benar-benar bersih, tanpa lubang
maupun tonjolan.

Penggunaan cat dengan menggunakan mesin, apabila dilaksanakan dengan


sikat, perlu persetujuan / penjelasan Pemberi Tugas. Pelaksanaan
penjelasan dilaksanakan lapis demi lapis, lapis pertama harus kering
terlebih dahulu sebelum lapisan kedua dilaksanakan. Cat tidak meleleh,
kering atau lentur bila dilaksanakan pada permukaan asphalt. Dalam
mengerjakan strip-strip lurus, setiap perbedaan tepi melebihi 1 centimeter,
dalam 15 meter harus dihapus dan harus dibetulkan. Lebar dari pada
tanda / marking harus seperti direncanakan dan ada dalam toleransi 5
persen.

Semua pengecatan dilakukan oleh tenaga-tenaga Ahli dan berpengalaman.


Pengecatan harus menggunakan alat-alat yang sesuai.

Kontraktor melengkapi data teknis dari kualitas material-material


dipesan untuk pekerjaan.

6. Perlindungan

Sesudah pelaksanaan mengecat, semua marking harus dilindungi


sementara selama cat belum kering. Cat yang baru harus dilindungi dari
semua lalu lintas baik kendaraan maupun pejalan kaki, dan lain-lainnya
yang dapat mengakibatkan kerusakan cat. Kontraktor harus bertanggung
jawab menempatkan tanda perintang yang sesuai, bendera-bendera dan /
atau barikade-barikade, tirai pelindung atau penutup yang diperlukan.
Semua permukaan harus dilindungi dari segala kerusakan.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 132
7. Kegagalan Pelaksanaan Disebabkan Oleh Material Dan
Pelaksanaannya

Apabila material tidak memenuhi persyaratan atau rencana tidak


dilaksanakan menurut persyaratan atau pekerjaan tidak cukup, material
atau pekerja harus diganti sesuai dengan petunjuk Pemberi Tugas atas
biaya Kontraktor.

8. Pengukuran

Volume marking diukur sesuai dengan meter persegi yang telah


dilaksanakan dan sesuai dengan gambar-gambar yang disetujui.

9. Pembayaran

Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang kriterianya


ditetapkan dalam kontrak yang bersangkutan.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 133
SEKSI 6 – 7 PASANGAN BATU

PADA TEMBOK PENAHAN TANAH

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan pasangan batu untuk saluran


drainase, dinding penahan tanah maupun pekerjaan lain.

Pada umumnya batu adukan tidak akan digunakan untuk bangunan-


bangunan yang menahan beban seperti gorong-gorong plat, tembok
penahan tanah sepanjang jalur lalu lintas, atau tembok kepala gorong-
gorong pada gorong-gorong.

2. Toleransi Dimensi

Permukaan setiap pasangan batu tidak akan berbeda lebih dari 30 mm


terhadap profil permukaan rata-rata pasangan batu disekitarnya.

Untuk pasangan selokan dan saluran air, profile permukaan rata-rata yang
dibentuk dengan pasangan batu tidak boleh berbeda lebih dari 20 mm
terhadap profile lantai dasar saluran yang ditentukan atau disetujui. Juga
tidak berbeda lebih dari 50 mm terhadap profil penampang melintang yang
ditentukan atau disetujui.

Ketebalan minimum setiap pasangan batu adukan harus 100 mm.

Profil akhir untuk bangunan kecil yang tidak menahan beban seperti
kantong lumpur dan lantai olak tidak boleh berbeda lebih dari 20 mm
terhadap yang ditentukan atau disetujui.

3. Pengajuan Persetujuan

Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor harus mengajukan kepada


Pelaksana Kegiatan dua contoh seberat 50 kg yang masing-masing
mewakili batu yang diusulkan untuk digunakan. Salah satu dari contoh ini
akan ditahan oleh Pelaksana Kegiatan untuk rujukan selama perioda
kontrak. Hanya batu yang disetujui oleh Pelaksana Kegiatan akan digunakan
didalam pekerjaan.

Pekerjaan pasangan batu adukan tidak boleh dimulai sampai pelaksana


Kegaiatan telah menyetujui penyiapan pembentukan dimana pekerjaan
tersebut ditempatkan.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 134
4. Penjadwalan Kerja

Jumlah pasangan batu adukan yang dilaksanakan pada suatu waktu


tertentu harus dibatasi sesuai dengan kecepatan pemasangan untuk
menjamin agar semua batu ditempatkan dengan adukan.

Bila pasangan batu adukan akan dipasang pada lereng atau sebagai
pasangan selokan, maka pembentukan harus dipersiapkan dalam tahap
pertama seperti tidak akan ada pasangan. Pembentukan terakhir sampai
garis yang diperlukan harus dibuat segera sebelum pemasangan pasangan
batu.

5. Kondisi Tempat Kerja

Mempertahankan suatu tempat kerja secara terus menerus kering dan


menjamin fasilitas sanitasi yang layak, dengan menyediakan peralatan dan
tenaga kerja untuk pengeringan pengalihan saluran air dan pembangunan
saluran sementara, menjamin tidak ada gangguan dalam kontinuitas
prosedur pengeringan.

Bila pekerjaan sedang dilaksanakan pada saluran yang ada atau daerah lain
dimana aliran bawah tanah dapat tercemar, maka kontraktor harus
memelihara sepanjang waktu pada tempat pekerjaan yang sebenarnya
suatu persediaan air dari kualitas air minum untuk digunakan oleh para
pekerjaan untuk mencuci, bersama dengan persediaan secukupnya dari
sabun dan disinfektan.

6. Perbaikan Pekerjaan Yang Kurang Memuaskan

Pekerjaan pasangan batu yang tidak memenuhi toleransi yang diberikan


harus diperbaiki oleh kontraktor atas biayanya sendiri dengan cara yang
diarahkan oleh Pelaksana Kegiatan.

Kontraktor harus bertanggung jawab untuk kestabilan dan keutuhan semua


pekerjaan yang telah diselesaikan. Ia harus mengganti dengan biayanya
sendiri setiap pekerjaan yang menjadi rusak atau terlantar karena
kecerobohan atau kelalaian pada pihaknya menurut pendapat Pelaksana
Kegiatan. Tetapi kontraktor tidak akan bertanggung jawab untuk kerusakan
yang timbul dari alam seperti angin topan atau dari pergeseran lapisan
tanah yang tidak dapat dihindari ditempat perkerjaan tersebut, dengan
syarat bahwa pekerjaan yang rusak tersebut telah diterima sebelumnya
secara tertulis dengan hasil memuaskan dan lengkap oleh Pelaksana
Kegiatan.
Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 135
7. Bahan-Bahan Konstruksi Pasangan Batu Adukan

A. Batu

Batu harus terdiri dari batu alam atau batu galian yang kasar, kuat/
keras liat, tahan lama, padat, tahan terhadap pengaruh udara dan air
serta cocok dalam segala hal untuk fungsi yang dituju.

Kualitas dan ukuran batu harus disetujui oleh Pelaksana Kegiatan


sebelum digunakan. Batu untuk pasangan selokan dan saluran air
harus sedapat mungkin empat persegi bentuknya.

Kecuali ditentukan tidak seperti di dalam gambar atau spesifikasi


maka setiap batu harus berbobot lebih dari 6 kg.

B. Adukan

Adukan haruslah adukan semen sesuai dengan persyaratan dari


spesifikasi ini.

8. Konstruksi Pasangan Batu Adukan

A. Persiapan Pembentukan atau Pondasi

Pembentukan untuk lapisan pasangan adukan harus dipersiapkan


sesuai dengan ketentuan seksi selokan dan saluran air.

Pondasi atau parit untuk tembok kepala atau bangunan dari pekerjaan
pasangan batu adukan harus dipersiapkan sesuai dengan ketentuan.

B. Persiapan Batu

Batu-batu harus dibersihkan dari cacat dan bahan-bahan yang


merusak, yang dapat mengganggu ikatan dengan adukan.

Sebelum pemasangan, maka batu harus dibasahi seluruhnya dan


diberikan waktu yang cukup untuk menyerap air sampai jenuh.

C. Penempatan Lapisan Batu

Suatu alas dari adukan baru paling sedikit setebal 30 mm harus


ditempatkan pada bentuk yang dipersiapkan. Alas adukan ini harus
dibentuk sedikit demi sedikit sedemikian rupa sehingga batu-batu
permukaan tersebut selalu tertanam dalam adukan sebelum
mengeras.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 136
Batu-batu harus tertanam dengan kuat satu dengan lainnya untuk
mendapatkan ketebalan lapisan yang diperlukan, diukur tegak lurus
terhadap lereng. Adukan tambahan harus ditempatkan untuk mengisi
semua ruang antara batu-batu dan harus diselesaikan hampir sama
rata dengan permukaan lapisan tetapi tidak menutupi batu-batu.

Pekerjaan harus dilanjutkan dari dasar lereng menuju ke atas dan


permukaan harus diselesaikan segera setelah pengerasan awal dari
adukan dan menyapunya dengan sebuah sapu kaku.

D. Permukaan yang diselesaikan harus dirawat.

Lereng dan batu-batu yang berdampingan harus dirapikan dan


disempurnakan untuk menjamin pertemuan yang halus dan rata
dengan pekerjaan pasangan batu adukan yang memungkinkan
drainasi yang lancar dan mencegah penggeseran pada tepi-tepi
pasangan.

E. Pembangunan Struktur Pasangan Batu Adukan

Tembok kepala yang akan dibangun dalam parit atau bangunan


lainnya dengan menggunakan dukungan tanah atau acuan, harus
dibangun dengan pengisian parit atau acuan dengan adukan setebal
60 % dari ukuran maksimum batu-batu dalam adukan yang belum
mengeras. Adukan tambahan kemudian harus diberikan dan diproses
tersebut diulangi sampai acuan itu terisi penuh. Adukan berikutnya
ditambahkan kemudian sampai bagian atas untuk memperoleh suatu
permukaan atas yang rata halus.

Bila bentuk batu adalah sedemikian sehingga saluran mengunci


dengan cukup kuat, dan bila suatu adukan digunakan maka bangunan
pekerjaan pasangan batu adukan dapat juga dibangun tanpa acuan.

9. Pengukuran Dan Pembayaran

A. Pengukuran

Pasangan batu harus diukur untuk pembayaran dalam meter kubik


sebagai volume pekerjaan yang diselesaikan dan diterima, dihitung
sebagai volume teoritis yang ditentukan oleh garis dan penampang
yang disyaratkan dan disetujui.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 137
Setiap bahan yang dipasang sampai melebihi volume teoritis yang
disetujui harus tidak diukur atau dibayar.

Landasan rembes air (permeable bedding), penimbunan kembali


dengan bahan porous atau kantung penyaring harus diukur dan
dibayar sebagai Drainase Porous, seperti yang disebutkan dalam
Spesifikasi ini. Tidak ada pengukuran atau pembayaran terpisah yang
harus dilakukan untuk penyediaan atau pemasangan lubang sulingan
atau pipa, juga tidak untuk acuan lainnya atau untuk galian dan
penimbunan kembali yang diperlukan.

B. Dasar Pembayaran

Kuantitas, harus dibayar dengan Harga Kontrak per satuan meter


kubik dari pengukuran. Dimana harga dan pembayaran tersebut harus
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan pemasangan
semua bahan, untuk galian yang diperlukan dan penyiapan seluruh
formasi atau pondasi, untuk pembuatan lubang sulingan dan
sambungan konstruksi, untuk pemompaan air, untuk penimbunan
kembali sampai elevasi tanah asli dan pekerjaan akhir dan untuk
semua pekerjaan lainnya atau biaya lain yang diperlukan atau lazim
untuk penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang
diuraikan dalam Pasal ini.

Spesifikasi Teknis : Lanjutan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu RY-09 (100 M X 30 M), Turning Area (1500 M2) &
Stopway (60 M X 30 M)
Tahun Anggaran 2018 138

Anda mungkin juga menyukai