(Morfologi Tumbuhan)
“ BUAH ”
DISUSUN OLEH :
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan
perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan
melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi
utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku
industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan,
mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan
terpenoid. Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi.
Buah semu dari tin, Ficus carica. Dinding luar buah semu adalah dasar bunga majemuk
yang menangkup, menutupi 'biji-biji' yang sebetulnya masing-masing adalah sebutir buah.
Arti botani
Dalam batasan tersebut, variasi buah bisa sangat besar, mencakup buah
mangga, buah apel, buah tomat, cabai, dan lain-lain. Namun juga bulir (kariopsis)
padi, 'biji' (juga merupakan bulir!) jagung, 'biji' bunga-matahari, 'biji' lada, atau polong
kacang tanah. Sementara, dengan batasan ini, buah jambu monyet atau buah
nangka tidak termasuk buah sejati.
Arti hortikultura atau pangan
Pembentukan buah
Urutan perkembangan sejenis buah persik, Prunus persica, mulai dari kuncup bunga di awal
musim dingin hingga masaknya buah di pertengahan musim panas, lebih dari 7½ bulan
kemudian.
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal
buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel
telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa
penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik.
Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya
tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh
menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma
yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji,
membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini
melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan
kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga),
bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp,
tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan
pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu,
kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan
gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini
terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak,
pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang
terbuahi.
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada
bunga, dikenal sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih
jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar
disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp (epicarpium); yang di
dalam disebut dinding dalam atau endokarp (endocarpium); serta lapisan tengah
(bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium).
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah
tenggelam, terkadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung
perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah
dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian
utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu. Itulah sebabnya menjadi
penting untuk mempelajari struktur bunga, dalam kaitannya untuk memahami
bagaimana suatu macam buah terbentuk.
Bulir gandum
Buah kurung bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)
Buah geluk sejenis berangan (Castanea sativa), dinding luarnya seperti kayu
Buah buni sebangsa ceplukan (Physalis peruviana), terlindung oleh kelopak bunga yang
turut berkembang bersama buah
Buah batu embacang (Mangifera foetida), memperlihatkan kulit bijinya yang liat keras, di
antara daging yang berserabut
Tipe-tipe buah
Buah-buah itu sedemikian beragam, sehingga sukarlah rasanya untuk
menyusun suatu skema pengelompokan yang dapat mencakup semua macam buah
yang telah dikenal orang. Belum lagi adanya kekeliruan-kekeliruan yang
mempertukarkan pengertian biji dan buah (misal: 'biji' jagung, yang sesungguhnya
adalah buah secara botani).
Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun buah
semu, dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:
buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah,
yang berisi satu biji atau lebih.
buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal
buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas,
namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Contohnya
adalah sirsak (Annona).
buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian
buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya
seakan-akan menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas (Ananas), bunga
matahari (Helianthus).
Buah kering
Buah tunggal, atau tepatnya buah sejati tunggal, lebih jauh lagi dapat
dibedakan atas bentuk-bentuk buah kering (siccus), yakni yang bagian luarnya
keras dan mengayu atau seperti kulit yang kering; dan buah berdaging (carnosus),
yang dinding buahnya tebal berdaging.
Buah padi (caryopsis, atau bulir) memiliki dinding buah yang tipis, dan
berlekatan menyatu dengan kulit biji. Kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula
dengan biji. Buah terbungkus oleh sekam. Buah suku padi-padian (Poaceae) dan
teki-tekian (Cyperaceae) termasuk ke dalam kelompok ini.
Bulir atau buah padi adalah buah sekaligus biji. Bagian buah terletak di
sebelah luar, terdiri dari lemma, palea, dan skutelum (scutellum). Bagian biji terdiri
dari lapisan aleuron (hanya setebal satu lapis sel), endospermia (tempat
penyimpanan cadangan makanan), dan embrio.
Buah keras atau geluk (nux) terbentuk dari dua helai daun buah (carpel) atau
lebih; bakal biji lebih dari satu, namun biasanya hanya satu yang menjadi biji
sempurna. Dinding buah keras, kadangkala mengayu, tidak berlekatan dengan kulit
biji. Contohnya adalah buah sarangan (Castanopsis).
Beberapa jenis buah keras, kulitnya mengalami pelebaran sehingga
membentuk semacam sayap yang berguna untuk menerbangkan buah ini—jika
masak—menjauh dari pohon induknya. Buah bersayap (samara) semacam ini
contohnya adalah buah meranti (Shorea) dan kerabatnya dari suku
Dipterocarpaceae.
Buah kering yang memecah (dehiscens) umumnya berisi lebih dari satu biji,
sehingga memecahnya buah nampaknya terkait dengan upaya untuk memencarkan
biji, agar tidak terkumpul di suatu tempat. Misalnya adalah:
Buah kendaga
Buah kendaga (rhegma) seperti buah belah, namun ruang-ruang itu masing-
masing memecah, sehingga bijinya terlempar keluar. Masing-masing ruang
terbentuk dari satu daun buah. Contoh: para (Hevea), jarak (Ricinus).
Buah kotak
Terdiri atas satu atau beberapa daun buah, berbiji banyak. Buah ini memecah
jika masak, namun kulit buah yang pecah sampai lama tidak terlepas dari tangkai
buah. Ada banyak macam buah kotak. Buah kotak sejati (capsula) terdiri atas dua
daun buah atau lebih; jumlah ruangannya sesuai dengan jumlah daun buah asalnya.
Buah ini membuka dengan bermacam-macam cara. Contohnya adalah durian
(Durio), anggrek (Orchidaceae). 'Daging buah' durian yang dimakan sebetulnya
adalah arilus (salut biji), perbesaran dari selaput penutup biji.
Selain itu, masih ada lagi beberapa jenis buah kotak seperti berikut ini:
Buah bumbung
Buah bumbung (folliculus) berasal dari bakal buah yang terdiri atas satu daun
buah dengan banyak biji. Jika masak, kotak terbelah menurut salah satu
kampuhnya, biasanya kampuh perut. Contohnya adalah widuri (Calotropis), kepuh
(Sterculia).
Buah polong
Buah polong (legumen) terdiri atas satu daun buah dengan satu ruangan dan
banyak biji; sering pula ruangan ini terpisah-pisah oleh sekat semu. Jika masak,
ruangan akan terbuka menurut kedua kampuhnya yang memanjang. Contohnya
adalah aneka jenis polong-polongan (Fabaceae, atau dulu disebut Leguminosae).
Buah lobak
Buah lobak (siliqua) tersusun dari dua daun buah dengan satu ruangan yang
tersekat oleh sekat semu. Buah terpecah menurut kedua kampuhnya ketika masak,
namun ujungnya masih berlekatan. Biji sebentar masih melekat pada sekat semu,
yang sebetulnya adalah tembuni, sebelum pada akhirnya terlepas. Contohnya
adalah jenis-jenis Cruciferae.
Buah berdaging
Buah-buah tunggal berdaging pada umumnya tidak memecah (membuka)
ketika masak. Salah satu perkecualiannya adalah pala (Myristica). Beberapa bentuk
buah berdaging, di antaranya:
Buah buni
Buah buni (bacca) mempunyai dinding buah terdiri dari dua lapisan, yakni
lapisan luar (eksokarp atau epikarp) yang tipis dan lapisan dalam (endokarp) yang
tebal, lunak dan berair. Biji-biji lepas dalam lapisan dalam tersebut. Contohnya
adalah buni (Antidesma), belimbing (Averrhoa), jambu biji (Psidium), tomat
(Lycopersicum) .
Buah mentimun
Buah mentimun (pepo) serupa dengan buah buni, namun dengan dinding luar
yang lebih tebal dan kuat. Pada buah yang masak, di tengahnya sering terdapat
ruangan dan daging buahnya bersatu dengan banyak biji di dalam ruangan tersebut.
Contohnya adalah mentimun (Cucurbita) dan kerabatnya.
Buah jeruk
Buah jeruk (hesperidium) adalah variasi dari buah buni dengan tiga lapisan
dinding buah. Lapisan luar yang liat dan berisi kelenjar minyak; lapisan tengah yang
serupa jaringan bunga karang dan umumnya keputih-putihan; serta lapisan dalam
yang bersekat-sekat, dengan gelembung-gelembung berisi cairan di dalamnya. Biji-
biji tersebar di antara gelembung-gelembung itu. Contoh: buah jeruk (Citrus).
Buah batu
Buah batu (drupa) memiliki tiga lapisan dinding buah. Eksokarp umumnya
tipis menjangat (seperti kulit); mesokarp yang berdaging atau berserabut; dan
endokarp yang liat, tebal dan keras, bahkan dapat amat keras seperti batu.
Contohnya adalah mangga (Mangifera), dengan mesokarp berdaging; atau kelapa
(Cocos), yang mesokarpnya berserabut.
Buah delima
Dinding luarnya liat, keras atau kaku, hampir seperti kayu; dinding dalam tipis,
liat, bersekat-sekat. Masing-masing ruang dengan banyak biji. Selaput biji tebal
berair dan dapat dimakan. Contohnya adalah delima (Punica).
Buah ganda
Buah berganda adalah buah yang terbentuk dari satu kuntum bunga yang
memiliki banyak bakal buah. Tiap-tiap bakal buah itu tumbuh menjadi buah yang
tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak
seperti satu buah. Sesuai dengan bentuk-bentuk buah penyusunnya, maka dikenal
beberapa macam buah berganda. Misalnya:
Buah majemuk
Pada beberapa jenis tumbuhan, seperti pace, bunga muncul secara teratur dan terus
menerus sepanjang tahun, sehingga kita dapat melihat adanya bunga, pentil (buah muda)
dan buah masak pada waktu yang bersamaan di satu pohon
buah padi majemuk, misalnya jagung (Zea). Tongkol jagung sebetulnya berisi
deretan buah-buah jagung, bukan biji jagung.
buah kurung majemuk, misalnya buah bunga matahari (Helianthus).
buah buni majemuk, misalnya buah nanas (Ananas).
buah batu majemuk, misalnya buah pandan (Pandanus), pace (Morinda).
Pemencaran biji
Variasi dalam bentuk dan struktur buah terkait dengan upaya-upaya
pemencaran biji. Pemencaran ini bisa terjadi dengan bantuan hewan, angin, aliran
air, atau proses pecahnya buah yang sedemikian rupa sehingga melontarkan biji-
bijinya sampai jauh.
Cara lain adalah apa yang disebut epizoik, yakni pemencaran dengan cara
menempel di bagian luar tubuh binatang. Buah atau biji yang epizoik biasanya
memiliki kait atau duri, agar mudah melekat dan terbawa pada rambut, kulit atau
bagian badan binatang lainnya. Misalnya pada buah-buah rumput jarum
(Andropogon), sangketan (Achyranthes), pulutan (Urena) dan lain-lain.
Pemencaran sendiri
Daftar Pustaka
http://wikipedia.com/buah
Drs. Suroso Adi Yudianto,M.Pd.1992. Mengerti Morfologi Tumbuhan (Apa dan Mengapa). Bandung :
Transito Bandung.