STEP 1
- Milestones : tahapan tumbuh kembang anak sesuai dengan tahap usia
nya. Yang diukur : motoric kasar, halus, bahasa, emosi, dan sosial
- Head lag : sikap kepala bayi ketika badan diangkat dari posisi baring
ke posisi duduk dengan menarik kedua tangan bayi. (+) kalau kepala masih tertinggal
dibelakang ketika ditarik. (-) kalau usia bayi 5 bulan
STEP 2
1. Apa perbedaaan pertumbuhan & perkembangan pada anak?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan?
3. Mengapa anak belum bisa duduk sendiri?
4. Apa hubungan status gizi kurang dengan mikrosefali?
5. Adakah hubungan ibu transfuse darah dengan bayi saat dilahirkan & keluhan
sekarang?
6. Apa saja tahapan milestone perkembangan & pertumbuhan pada anak?
7. Sebutkan ciri-ciri dari developmental delay?
8. Apa saja pemeriksaan fisik & penunjang yang perlu dilakukan untuk pasien?
9. Bagaimana DD dari dx scenario (developmental delay)?
10. Apa etiologi dari scenario?
11. Bagaimana patofisiologi dari scenario?
12. Bagaimana penantalaksanaan dari scenario?
STEP 3
1. Apa perbedaaan pertumbuhan & perkembangan pada anak?
- Pertumbuhan : perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ
atau individu yang diukur dg ukuran berat (pound, kg), ukuran panjang (cm, meter),
dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium, nitrogen). Perubahan dari aspek fisik
c. Faktor pasca natal : infkesi pada otak, selaput otak. Contoh lain adanya infeksi seperti
meningitis, meningoensefalitis, infeksi tubuh lain menahun, trauma kapitis, tumor
otak, gangguan pembuluh darah otak, epilepsy, malnutrisi
f. Aktivitas sosial : anak bisa saling interaksi dengan orang lain/ anak lain
5. Adakah hubungan ibu transfuse darah dengan bayi saat dilahirkan & keluhan sekarang?
Kejang :
bayi kuning bilirubin 1 tinggi . kalau ibu tranfusi darah maka ada incompabilitas pada
golongan darah janin & ibu. Ketidak selrasa peninigkatan pemecahan darah (hemilisis)
bilirubin 1 meningkat (larut lemak) menembus sawar otak penimbuann otak
kerusakan otak kejang
7. Apa saja pemeriksaan fisik & penunjang yang perlu dilakukan untuk pasien? (bagaimana
jenis tes nya?)
Cara menentukan developmental delay (deteksi dini tumbuh kembang)
a. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan : mengetahui status gizi kurang / lebih,
mikro/makrosefali dg pengukuran TB, BB, lingkep
b. Deteksi dini penyimpangan perkembangan :
- Develompmental delay : dengan KPSP untuk mengetahui perkembangan anak normal
/ terdapat penyimpangan
- Gangguan daya lihat : tes daya lihat (TDL) untuk deteksi dini kelainan daya lihat.
Dilakukan setiap 6 bulan pada anak usia prasekolah (36-72 bulan)
- Ganggauan daya dengar : tes daya dengar (TDD) untuk menemukan gangguan
pendengaran sejak dini. Dilakukan setiap 3 bulan & 6 bulan
c. Deteksi dini penyimpangan mental emosional :
- Gangguan mental emosional : menggunakan KMME (kuesioner masalah mental
emosional), dilakukan tiap 6 bulan
- Autisme : dengan pemeriksaan CHAT (checklist for autism in toddlers) untuk
mendeteksi autis pada anak usia 18 – 36 bulan
- Gangguan pemusatan perhatian / hiperaktivitas : dengan menggunakan formulir GPPH,
untuk mengetahui gangguan pemusatan perhatian pada anak 36 bulan ke atas
(deteksi Bahasa dengan apa?)
Dx : developmental delay