PENDAHULUAN
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang dapat menerima informasi kondisi dalam dan luar tubuh untuk
direspon oleh saraf pusat. Impuls listrik yang dihantarkan oleh saraf akan
di saraf pusat.
perasa.
3
2.2 Anatomi dan Fisiologi Sistem Indera
yang protektif di tengkorak, yaitu rongga orbita. Setiap mata terdiri atas
dan suatu sistem sel dan saraf yang berfungsi mengumpulkan, memproses,
4
Mekanisme Penglihatan
retina dan menghasilkan sebuah bayangan yang kecil dan terbalik. Ketika
dilatasi maksimal, pupil dapat dilalui cahaya sebanyak lima kali lebih
ini sendiri diatur oleh dua elemen kontraktil pada iris yaitu papillary
Kontraksi dan dilatasi pupil terjadi pada kondisi dimana intensitas cahaya
berubah dan ketika kita memindahkan arah pandangan kita ke benda atau
objek yang dekat atau jauh. Pada tahap selanjutnya, setelah cahaya
terfokus pada benda yang dekat dan jauh. Setelah cahaya mengalami
refraksi, melewati pupil dan mencapai retina, tahap terakhir dalam proses
visual adalah perubahan energi cahaya menjadi aksi potensial yang dapat
5
Setelah aksi potensial dibentuk pada lapisan sensori retina, sinyal
serebri.
6
Jaras Penglihatan
7
2.2.2 Indera Pendengaran (Telinga)
1. Telinga luar (auris externa) meliputi daun telinga dan Liang telinga
3. Telinga dalam (auris interna) adalah bagian yang paling penting karena
Anatomi Telinga
8
Mekanisme Pendengaran
daun telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau
tingkap lonjong. Energi getar yang telah diamplifikasi ini akan diteruskan
sehingga kanal ion terbukan dan terjadi penglepasan ion bermuatan listrik
dari badan sel. Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut,
temporalis.
9
Mekanisme Pendengaran
10
Jaras Pendengaran
11
2.2.3 Indera Pengecap
dengan gigi. Terdiri dari otot serat lintang. Otot intrinsik melakukan gerak
halus & otot ekstrensik melakukan gerak kasar saat mengunyah dan
menelan.
a. Papil sirkumvalata
b. Papil fungiformis
c. Papil filiformis
Anatomi Lidah
12
Lidah berfungsi dalam proses pengecapan (pahit, manis, asin, dan
terletak pada papil-papil lidah. Papil yang mengandung kuncup kecap ini
papil fungsiformis terletak pada bagian ujung anterior lidah. Selain itu,
kuncup kecap ini juga terdapat pada palatum, tonsila, epiglotis, dan
esofagus proksimal. Kuncup kecap ini mengandung sel kecap dan sel
oleh sel sustentakular yang menjadi sel kecap. Pada usia di atas 45 tahun,
kemampuan mengecap.
13
Jaras Pengecapan
berbeda, yaitu:
a. Dua pertiga anterior lidah dipersarafi oleh saraf fasialis, yang awalnya
solitarius dan diproyeksikan oleh sel saraf orde kedua. Kemudian, sel saraf
ini menuju nukleus talamus bagian ventral posterior medial dan bersinaps
dengan sel saraf orde ketiga. Sel saraf tersebut kemudian menuju korteks
serebral, yaitu pada area insular opercular yang terletak pada bagian bawah
sekresi saliva selama ingesti makanan, diperankan oleh jaras saraf yang
traktus solitarius.
14
Jaras Pengecapan
Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan epidermis dan lapisan
dermis. Lapisan Epidermis adalah lapisan luar yang terus berganti, tipis
dan tidak mempunyai pembuluh darah ataupun sel saraf. Lapisan dermis
terletak di bawah epidermis terdiri atas sel-sel yang longgar dengan letak
15
Tipe-Tipe Reseptor Sensoris Pada Kulit
1. Mekanoreseptor
2. Thermoreseptor
3. Reseptor Nyeri
1. Merkel’s disc
tidak dikenali.
2. Meisner’s corpuscle
b. Lapisan Dermis
1. Reseptor Ruffini’s
2. Reseptor Paccini’s
16
3. Reseptor free nerve ending
17
Jaras Indra Peraba
Jalur Propriopatis
18
Jalur Protopatis
19
2.2.5 Indera Penciuman / Penghidu (Hidung)
menjadi kavum nasi kanan dan kiri. Setiap kavum nasi mempunyai 4 buah
nasofaring melalui koana. Di sebelah lateral dan depan dibatasi oleh nasus
Anatomi Hidung
20
Jaras Olfaktorius
neuron kedua adalah sel mitral dan tufted cell bulbus olfaktorius. Neurit
subkalosa) dan didepan komisura anterior. Serabut yang keluar dari nuklei
21
Nervus Olfaktorius dan Traktus Olfaktorius Serta Jaras Olfaktorius
22
2.3 Kelainan Sistem Sensoris
a. Indera Penglihatan
Lesi N.Opticus
23
ICD
24
b. Indera Pendengaran (Telinga)
ICD
1. Tuli konduktif
ICD
2. Tuli Sensorineural
rambut pada organ korti yang terjadi akibat suara keras, infeksi
25
sensorineural biasanya pada tingkat ringan hingga berat dan
atau parah.
ICD
Unspecified
3. Tuli Campuran
26
ICD
1. Ageusia
2. Hipogeusia
3. Disgeusia
ICD
ICD
ICD
27
3. Perasaan yang timbul secara spontan, tanpa adanya perangsangan
(parestesia)
ICD
ICD
terputus.
perasaan tidak enak dan tidak menyenangkan pada suatu daerah tubuh
ringan.
28
terasanya perasaan pada daerah permukaan tubuh tertentu yang tidak
e. Indera Penciuman
ICD
a) Anosmia
dapat bersifat partial atau total. Hal ini dapat disebabkan oleh
udara yang berisi odoran tidak dapat larut dalam membran mukus
b) Hiposmia
c) Disosmia
29
1. Troposmia, yaitu kesalahan persepsi terhadap suatu odoran.
pusat.
Prinsip Pemeriksaan
distribusidermatom.
penemuanlain.
30
4. Lesi saraf perifer sering disertai berkurang atau hilangnya keringat,
bawah kulit.
2. Kuas halus, kapas, bulu, tissue, atau bila terpaksa dengan ujung jari
raba/taktil.
3. Tabung yang diisi air dingin atau air panas untuk sensasi suhu. Lebih
40-45ºC. suhu kurang dari 5ºC dan lebih dari 45ºC dapat
menimbulkan rasanyeri.
31
6. Untuk pemeriksaan sensasi gerak dan posisi tidak diperlukan alat
khusus
Cara Pemeriksaan
1. Pemeriksaan modalitas
posisi, getar dan suhu) diperiksa lebih dulu sebelum memeriksa fungsi
sensorik diskriminatif/kortikal.
Cara Pemeriksaan:
dengan kiri)
32
6) Penderita juga diminta menyatakan apakah terdapat perbedaan
33
c. Pemeriksaan Sensasi Taktil atau Raba
kulitnya lebihtebal.
34
d. Pemeriksaan sensasi getar/vibrasi
Cara pemeriksaan:
padat/keras.
lainnya. (Gambar1)
35
Pemeriksaan Sensasi Getar / Vibrasi
36
f. Pemeriksaan sensasi suhu
Cara pemeriksaan:
ditutup.
pemeriksa.
37
2. Pemeriksan sensorik diskriminatif/kortikal
posisi) harus baik dan tidak ada gangguan tingkat kesadaran, kadang-
tubuh.
38
b. Gangguan Graphesthesia
dengan kiri.
Gangguan Grapestesia
39
Gambar 2.5Gangguan Stereognosis
baik.
baik.
Tes Barognosis
40
BAB III
KESIMPULAN
Sistem sensoris atau dalam bahas ainggris Sensory System berarti yang
berhubungan dengan panca indera. Sistem ini membahas tentang organ akhir yang
dihantarkan oleh saraf sensoris dari berbagai organ indra menuju ke otak untuk
ditafsirkan. Mata adalah organ fotosensitif yang sangat berkembang dan rumit,
yang memungkinkan analisis cermat dari bentuk, intensitas cahaya, dan warna
yang dipantulkan objek. Telinga adalah organ sensorik yang berhubungan dengan
pendengaran dan keseimbangan, dan dapat dibagi menjadi tiga bagian. Lidah
terletak pada dasar mulut. Bagian tepinya bersentuhan dengan gigi. Terdiri dari
otot serat lintang. Lidah berfungsi dalam proses pengecapan (pahit, manis, asin,
dan asam). Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan epidermis dan lapisan
dermis. Bagian hidung dalam terdiri atas struktur yang membentang dari nares
nasofaring.
median Chiasma Opticum, Lesi di sisi kanan Traktus Opticus, Lesi dibagian
anterior Radiatio optica kanan, Lesi diseluruh Radiatio optica kanan. Kelaianan
sensoris pada Telinga antara lain : Tuli konduktif, Tuli Sensorineural, Tuli
41
Campuran. Kelaianan sensoris pada Telinga antara lain : Ageusia, Hipogeusia,
Disgeusia. Gejala sensoris pada kulit antara lain : Hilang perasaan kalau di
Nyeri , dan Gerakan yang canggung serta simpang siur. Kelaianan sensoris pada
42
DAFTAR PUSTAKA
43