Anda di halaman 1dari 4

 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI

Sebelum mengolah air buangan industri maka langkah awal yang perlu
dikerjakan adalah:
 Mengupayakan untuk meminimalisasi bahan cemaran lingkungan
dengan cara pengendalian proses yang sebaik-baiknya.
 Mencari pemikiran segi positif sebelum air dibuang ke lingkungan,
kalau mungkin dan ekonomis lebih baik dimanfaatkan.
Apabila kedua langkah tersebut sudah dilaksanakan tetapi air buangan
tetap mencemari lingkungan, maka barulah diadakan pengolahan terhadap air
buangan tersebut. Dalam mengolah air buangan maka sebagai dasar pemilihan
yang perlu diketahui adalah karakteristik air buangan yang akan diolah.

Pada dasarnya pengolahan air limbah industri dapat dilaksanakan sebagai


berikut:
 Pengolahan Secara Fisika
Yaitu dilakukan terhadap air buangan dengan kandungan bahan-bahan
pencemar yang dapat dipisahkan secara mekanik langsung tanpa penambahan
bahan kimia atau melalui penghancur biologis.
Pada cara fisika ini yang dapat dipisahkan adalah:
 Zat padat tersuspensi seprti butiran-butiran dan
flock (gumpalan).
 Zat padat teremulsi (lemak).
 Zat-zat mengapung dan lain-lain.
 Pengolahan secara fisika ini meliputi:
 Pengayakan,
 Sedimentasi,
 Pengapungan,
 Penyaringan,
 Pengolahan Secara Kimia
Dilaksanakan untuk mengendalikan atau menghilangkan komponen-
komponen cemaran yang ada dalam air buangan dengan penambahan bahan
kimia tertentu.
Yang dapat dilakukan/dipisahkan dengan cara kimia ini antara lain:
 Zat-zat organik yang tidak dapat terdekomposisi.
 Zat-zat organik
 Senyawa-senyawa logam berat,
 Phospat,
 Bakteri patogen.

Pengolahan secara kimia meliputi antara lain:


o Penetralan pH,
o Pengendapan dengan bahan kimia (koagulasi).

 Pengolahan Secara Biologis


Tujuan pengolahan secara biologis adalah menghilangkan zat padat
koloid yang tidak dapat mengendap, serta menstabilkan zat-zat organik dan
dilaksanakan oleh aktivitas jasad renik.
Jasad renik dapat berupa bakteri, kapang, protozoa. Dengan cara
pengolahan biologis yang daapt dipisahkan adalah:
 Zat-zat terlarut koloid,
 Senyawa N dan P.

Pemecahan zat-zat organik menjadi senyawa yang sederhana oleh


mikroorganisme dapat dilaksanakan secara aerob, anaerob maupun aerobik-
anaerob. Secara aerob bila melaksanakan pemecahan zat-zat organik adalah
mikroorganisme aerob yaitu yang hidup denganadanya udara dan
mikroorganisme fakultatif.
Zat-zat organik dapat berupa protein, karbohidrat dan lain-lain. Secara
anaerob yang dapat hidup dan bekerja kalau tidak ada udara.

 Pengolahan Lanjut Dengan Cara Khusus


Beberapa bahan pencemar yang ada dalam air buangan kemungkinan
tidak dapat diolah dengan cara proses-proses pengolahan sebagaimana
diuraikan dimuka. Bahan pencemar tersebut antara lain adalah ion-ion organik
seperti SO4=, K+, persenyawaan-persenyawaan sistetik. Contoh-contoh cara
pengolahan lanjut dengan cara khusus antara lain adalah pengolahan dengan
ion exchange, adsorbsi dengan karbon aktif.

 TEKNIK PENGOLAHAN AIR LIMBAH PT.COCA COLA


BOTTLING MAKASSAR
Teknik pengolahan air limbah yang diterapkan PT. Coca Cola adalah
sebagai berikut :
Air limbah (buangan) dari pabrik dialirkan ke bak awal (bak deoiling)
dimana bak ini terdiri dari 2 bak yang dipisahkan oleh dinding (tembok) yang
bagian bawahnya terdapat lubang untuk mengalirkan air yang sudah bebas oli dari
bak 1 ke bak 2
Pemisahan air limbah dari oli ini atau zat-zat yang mudah terapung pada
bak 1 dilakukan dengan cara manual dengan menggunakan timbah dan saringan
untuk kotoran padat yang ada. Air yang sudah bebas oli atau zat-zat yang mudah
mengapung mengalir dari bak 1 ke bak 2.
Untuk mengalirkan air limbah dari bak 2 ke bak equalisasi (bak 4)
digunakan suatu pompa yang terletak pada sudut bak ini.
Pada bak equalisasi, air yang berasal dari bak awal dihomogenkan dimana
pada bak ini dilengkapi dengan sebuah pompa pengaduk berkekuatan 3 HP.
Air limbah pada bak ini pH-nya selalu dikontrol. Apabila air ini bersifat
basa maka larutan penambahan H2SO4 sambil diaduk sampai pH-nya sekitar 6–8.
Air netral dialirkan dari bak equalisasi ke bak aerasi yang mana akan
bertemu dan bercampur dengan air yang mengandung bakteri (aktivied sludge)
yang berasal dari bak pembibitan bakteri. Pada bak aerasi ini dilengkapi dengan 6
buah pompa yang berfungsi selain untuk mengaduk juga untuk menginjeksi udara
ke dalam air.
Setelah mengalami kontak time dengan bakteri, maka air ini akan menuju
klarifier.
Pada klarifier (tangki pengendap), air yang bercampur dengan bakteri
yang berasal dari bak aerasi akan teraduk secara perlahan sehingga bakteri akan
terendapkan dan air yang jernih akan terbuang secara overflow pada bagian atas
dari tangki ke bak aquarium.
Pada tangki ini dilengkapi dengan agitator motor untuk mengaduk flock
bakteri secara perlahan.
Saluran pembuangan flock pada bagian bawah tangki terbagi dua, satu
saluran menuju ke bak pembibitan dan satu lagi menuju ke bak sand filter. Pada
bak sand filter ini airnya yang jernih akan terbuang ke area limbah, dan ampasnya
yaitu bakteri mati, baik untuk dijadikan pupuk.
Air jernih dari clarifier tadi menuju ke bak aquarium (bio indikator0, dan
selanjutnya terbuang ke area limbah.

Anda mungkin juga menyukai