Anda di halaman 1dari 32

PROPOSAL OPSI 2014

EKSTRAK KEPITING SUNGAI UNTUK MENINGKATKAN


PRODUKTIVITAS, KUANTITAS, DAN KUALITAS
PERKEMBANGBIAKAN TELUR PADA AYAM PETELUR

Bidang Ilmu : Sains Terapan


Kelompok Bidang Penelitian : Pertanian
No Registrasi :
Ketua Tim Peneliti
Nama Lengkap : Reza Aulia Akbar
NIS : 14392
Kelas : X
Anggota Peneliti
Nama Lengkap : Marisha Salsabila
NIS : 14238
Kelas : X
Pembimbing
1. Nama Lengkap : Izzuddien Sobri
NIM : P07131112072
Bidang Studi yang diampu : Gizi dan Kesehatan
2. Nama Lengkap : Zainal Abidin A. M
NIP : -
Bidang Studi yang diampu : Metodologi Penelitian
Instansi lain yang terlibat
Nama Instansi : 1. Laboratorium Biotek Fakultas TPHP Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta.
2. Laboratorium Pertanian Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta
3. Laboratorium Pangan Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
4. Balai Peternakan Guwosari, Pajangan, Bantul,
Yogyakarta.
Alamat : 1. Jl. Flora No 1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281
2. Jl. Flora, Bulaksumur, Yogyakarta
3. Jl. Flora, Bulaksumur, Yogyakarta
4. Dusun Gandekan, Guwosari, Pajangan, Bantul,
Yogyakarta
Core Business Instansi : 1. Uji analisis proksimat kandungan kalori, protein,
energi, air, lemak, kolesterol, dan kalsium
2. Uji kuantitas dan kualitas telur
3. Uji kandungan ekstrak kepiting sungai
4. Uji produk pada unggas (ayam petelur)

SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA


JL. HOS COKROAMINOTO 10, YOGYAKARTA
TAHUN 2014
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Makalah : Ekstrak Kepiting Sungai untuk Meningkatkan


Produktivitas, Kuantitas, dan Kualitas
Perkembangbiakan Telur pada Ayam Petelur
2. Bidang Ilmu : Sains Terapan
3. Kelompok Bidang Penelitian : Pertanian
4. Ketua Tim Penelitian
Nama Lengkap : Reza Aulia Akbar
NIS : 14392
Kelas :X
e-mail : rezaakbar.hadrohalmuchtar@gmail.com
Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Yogyakarta
Alamat Sekolah : Jalan Hos. Cokroaminoto No 10 Yogyakarta,
telepon (0274) 513454, faks: (0274) 542602
5. Menyatakan bahwa substansi ini, yang berjudul “Ekstrak Kepiting Sungai untuk
Meningkatkan Produktivitas, Kuantitas, dan Kualitas Perkembangbiakan Telur pada
Ayam Petelur” belum pernah disertakan dalam lomba apapun, dan dikerjakan dengan
melibatkan anggota peneliti sebanyak 2 orang, pembimbing sebanyak 2 orang, dengan
rincian sebagai berikut:
Anggota Peneliti
Nama Lengkap : Marisha Salsabila
NIS : 14238
Kelas : X
Pembimbing
1. Nama Lengkap : Izzuddien Sobri
NIM : P07131112072
Bidang Studi yang diampu : Gizi dan Kesehatan
2. Nama Lengkap : Zainal Abidin A. M
NIP : -
Bidang Studi yang diampu : Metodologi Penelitian

Yogyakarta, 19 April 2014


Kepala Sekolah Ketua Tim Peneliti

RUDI PRAKANTO, S.Pd. M. Eng REZA AULIA AKBAR


NIP. 19680323 199503 1 003 NIS : 14392

ii
PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama Lengkap : Reza Aulia Akbar
NIS : 14392
Kelas :X
Sekolah : SMA Negeri 1 Yogyakarta
Alamat Sekolah : Jalan Hos. Cokroaminoto No 10 Yogyakarta
Telepon/faks sekolah : (0274) 513454, faks: (0274) 542602
Alamat Rumah : Gandekan, Guwosari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta
Telepon/HP : 087738588595
Menyatakan bahwa makalah ini, yang berjudul “Ekstrak Kepiting Sungai untuk Meningkatkan
Produktivitas, Kuantitas, dan Kualitas Perkembangbiakan Telur pada Ayam Petelur” adalah

1) Sepenuhnya ditulis oleh tim peneliti yang beranggotakan sebanyak 2 orang dengan rincian
sebagai berikut
Anggota Peneliti
Nama Lengkap : Marisha Salsabila
NIS : 14238
Kelas : X

2) Dikerjakan di bawah pembimbing,


1. Nama Lengkap : Izzuddien Sobri
NIM : P07131112072
Bidang Studi yang diampu : Gizi dan Kesehatan
2. Nama Lengkap : Zainal Abidin A. M
NIP : -
Bidang Studi yang diampu : Metodologi Penelitian

3) Orisinal karya tim peneliti ini, tanpa ada unsur plagiarisme baik dalam aspek substansi maupun
penulisan.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Bila dikemudian hari
ditemukan kekeliruan, maka kami bersedia menanggung semua risiko atas perbuatan yang
kami lakukan sesusi dengan aturan yang berlaku.

Yogyakarta, 19 April 2014

Yang membuat pernyataan


Pembimbing Penelitian I, Pembimbing Penelitian II, Ketua tim penelitian,

Materai 6000

IZZUDDIEN SOBRI ZAINAL ABIDIN A. M REZA AULIA AKBAR


NIM. P07131112072 NIS. 14392
Kepala Sekolah

RUDI PRAKANTO, S.Pd. M. Eng


NIP. 19680323 199503 1 003
iii
RINGKASAN/RESUME PROPOSAL PENELITIAN

Kepiting sungai (Parathelphusa convexa) merupakan kepiting yang tidak disukai


masyarakat petani, salah satunya di Daerah Gandekan, Guwosari, Pajangan, Bantul,
Yogyakarta. Menurut masyarakat petani di daerah tersebut, kepiting sungai dianggap
sebagai hama tanaman persawahan, merusak tekstur tanah penanaman tanaman dan
membuat lubang-lubang sarang di tanah area sawah, tepi saluran irigasi, dan membocorkan
air yang dibutuhkan untuk mengairi sawah. Di sisi lain, kepiting sungai memiliki manfaat
pada kandungan ekstraknya. Afrianto (2008) menyatakan kepiting sawah mengandung
protein dan kalsium yang tinggi. Dalam 100 gram kepiting mengandung 89 mg kalsium dan
18,06 gram protein. Selain itu juga mengandung zat besi dan kolesterol. Ini merupakan
keunggulan tersendiri bagi kepiting sawah.
Produsen telur atau peternak ayam dan bebek petelur di Balai Peternakan Guwosari,
Pajangan, Bantul, Yogyakarta dituntut untuk mengusahakan peningkatan kuantitas dan
kualitas telur guna pemenuhan permintaan pasar akan telur ayam dan telur bebek. Pada
dasarnya, jumlah telur yang dihasilkan unggas tidak selalu didukung dengan kualitas yang
baik, sehingga hal tersebut masih menjadi masalah nyata bagi produsen telur atau peternak
unggas. Dalam masyarakat produsen dan peternak, Rasyaf (1982) menyatakan bahwa
permintaan konsumen akan telur ayam dan telur bebek semakin tinggi dari tahun ke
tahun seiring dengan meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat maka juga akan
meningkatkan pemenuhan masyarakat akan protein khususnya dari telur ayam dan telur
bebek yang memang selama ini merupakan sumber protein utama bagi masyarakat.
Kepiting sungai merupakan hama tanaman area persawahan. Disisi lain, kepiting
sungai memiliki ekstrak yang mengandung protein, zat kitin, dan kalsium yang tinggi. Dari
perumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan ekstrak kepiting
sungai (Parathelphusa convexa) dalam meningkatkan produktivitas, kuantitas, dan kualitas
perkembangbiakan telur pada ayam petelur. Ekstrak kepiting sungai (Parathelphusa
convexa) dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas, kuantitas, dan kualitas
perkembangbiakan telur pada unggas.
Penelitian ini merupakan penelitian observasi-eksperimental (penemuan atau
discovering) yang dilakukan dengan serangkaian percobaan terhadap produk yang di teliti
dan perhitungan sekaligus observasi di lapangan secara langsung.
Ekstrak kepiting sungai (Parathelphusa convexa) dihasilkan dari proses fermentasi dan
filtrasi kepiting sungai. Prosedur kerja pada penelitian ini dilakukan dengan 4 tahapan,
yaitu pengemasan ekstrak kepiting sungai dan pengujian langsung, analisis kimiawi
ekstrak kepiting sungai, analisis fisik dan komposisi ekstrak kepiting sungai, serta
pengolahan dan pembuatan ekstrak kepiting sungai. Ekstrak kepiting sungai
(Parathelphusa convexa) yang dihasilkan disuntikkan pada unggas (ayam petelur) dan
dilakukan pengamatan dan analisis yang mencakup produktivitas, kuantitas, dan kualitas
perkembangbiakan telur tersebut.
Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan meninjau karakteristik
ekstrak kepiting sungai (Parathelphusa convexa), perbandingan hasil akhir pada pengaruh
produktivitas dan kualitas perkembangbiakan telur pada ayam petelur, pengaruh pada
berat, lama masa bertelur dan kesehatan ayam petelur, serta pengaruh pada kualitas dan
karakter fisik telur yang dihasilkan.
Oleh karena itu, pemanfaatan ekstrak kepiting sungai (Parathelphusa convexa) dapat
digunakan untuk meningkatkan produktivitas unggas, kuantitas atau jumlah telur yang
dihasilkan memiliki kualitas telur yang tinggi, melalui proses filtrasi dan fermentasi
kepiting sungai. Sehingga dapat memenuhi kuantitas dan kualitas telur permintaan pasar
akan telur ayam dan telur bebek yang selama ini masih menjadi masalah nyata bagi
peternak telur.
iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita sehingga kita dapat menyelesaikan proposal Karya Tulis Ilmiah
Remaja (KTIR) yang berjudul “EKSTRAK KEPITING SUNGAI UNTUK
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS, KUANTITAS, DAN KUALITAS
PERKEMBANGBIAKAN TELUR PADA AYAM PETELUR”

Kami menyadari bahwa proposal ini dapat terselesaikan atas bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Rudi Prakanto, S.Pd. M. Eng, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Yogyakarta.
2. Izzuddien Sobri, selaku pembimbing penelitian I.
3. Zainal Abidin A. M, selaku pembimbing penelitian II
4. Bapak/Ibu Guru SMA Negeri 1 Yogyakarta
5. Orang tua kami tercinta.
6. Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan, mendapatkan balasan dari
Tuhan Yang Maha Esa. Kami selaku penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dan kesalahan dalam penyusunan karya tulis ini. Untuk itu, segala saran dan kritik dari para
pembaca sangat kami butuhkan demi kesempurnaan penyusunan laporan di masa yang akan
datang.
Akhirnya dalam kesederhanaan bentuk ini, kami berharap semoga karya tulis ini dapat
memberikan manfaat bagi pembacanya.

Penyusun

v
DAFTAR ISI

PROPOSAL OPSI 2013 ............................................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................................ ii
PERNYATAAN ORISINALITAS............................................................................................iii
RINGKASAN/RESUME PROPOSAL PENELITIAN............................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ v
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... ix
BAB I .......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................................. 2
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………………………………2
BAB II ........................................................................................................................................ 3
LANDASAN TEORI ................................................................................................................. 3
A. Kajian Pustaka ................................................................................................................... 3
1. Kepiting Sungai (Parathelphusa convexa) ................................................................... 3
2. Kandungan Kepiting Sungai ......................................................................................... 4
3. Ayam Petelur ………………………………………………………………………....4
4. Telur Layak Konsumsi ……………………………………………………………….4
5. Filtrasi …………………………………………………………………………...…....5
6. Fermentasi …………………………………………………………………..….…….5
B. Kerangka Pikir .................................................................................................................. 5
BAB III ....................................................................................................................................... 7
METODOLOGI PENELITIAN ................................................................................................. 7
A. Hipotesis Penelitian ........................................................................................................... 7
B. Jenis Penelitian ……………………………………………………………………....…..7
C. Metode Pengumpulan Data ……………………………………………………………...7
D. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................................................... 8
E. Variabel Penelitian ............................................................................................................ 8
F. Alat dan Bahan Penelitian ................................................................................................. 8
G. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................................................... 8
vi
H. Prosedur Kerja ................................................................................................................. 11

I. Teknik Analisis Data ........................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 17

LAMPIRAN ............................................................................................................................. 18

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kepiting sungai (Parathelphusa convexa)……………………....…………...…3


Gambar 2 Kerangka pikir penelitian……………...…...…………………....……………...5
Gambar 3 Pengolahan ekstrak kepiting sungai (parathelphusa convexa)…………..….11
Gambar 4 Analisis fisik dan komposisi ekstrak kepiting sungai………………...……..12
Gambar 5 Analisis kimiawi ekstrak kepiting sungai………………………..…....……..13

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Timeline kegiatan penelitian……………………………………..………….8


Tabel 2 Timeline rencana kegiatan penelitian …………...…. …………………..........9
Tabel 3 Skala uji organoleptik ……………………………………………………....16

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kepiting sungai (Parathelphusa convexa) merupakan kepiting yang tidak disukai


masyarakat petani, salah satunya di Daerah Gandekan, Guwosari, Pajangan, Bantul,
Yogyakarta. Menurut masyarakat petani di daerah tersebut, kepiting sungai dianggap
sebagai hama tanaman persawahan, membuat rusak tekstur tanah penanaman tanaman dan
membuat lubang-lubang sarang di tanah area sawah, tepi saluran irigasi, dan
membocorkan air yang dibutuhkan untuk mengairi sawah karena lubang yang telah
dibentuk kepiting sungai. Jenis Terrathelphusa (Perbrinckia) pernah merusak tanaman
tembakau muda secara total di Banyumas. Selain itu, kepiting sungai memiliki jumlah
populasi yang cukup banyak. Keberadaanya pun mudah ditemukan di sungai, sawah, dan
tempat yang lain sebagai habitatnya. Disisi lain, kepiting sungai (Parathelphusa convexa)
memiliki kandungan kalori dan protein yang tinggi. Afrianto (2008) menyatakan kepiting
sawah mengandung protein dan kalsium yang tinggi. Dalam 100 gram kepiting
mengandung 89 mg kalsium dan 18,06 g protein. Selain itu juga mengandung zat besi dan
kolesterol. Ini merupakan keunggulan tersendiri bagi kepiting sawah.
Produsen telur atau peternak ayam dan bebek petelur di Balai Peternakan Guwosari,
Pajangan, Bantul, Yogyakarta dituntut untuk mengusahakan peningkatan kuantitas dan
kualitas telur guna pemenuhan permintaan pasar akan telur ayam dan telur bebek. Pada
dasarnya, jumlah telur yang dihasilkan unggas tidak selalu didukung dengan kualitas yang
baik, sehingga hal tersebut masih menjadi masalah nyata bagi produsen telur atau peternak
ayam petelur. Penelitian ini berawal dari bahan bacaan yang penulis temukan, yang
menunjukkan Rasyaf (1982) bahwa permintaan konsumen akan telur ayam dan telur
bebek semakin tinggi dari tahun ke tahun, apalagi seiring dengan meningkatnya
pendapatan perkapita masyarakat maka juga akan meningkatkan pemenuhan
masyarakat akan protein khususnya dari telur ayam dan telur bebek yang memang
selama ini merupakan sumber protein utama bagi masyarakat.
Oleh karena itu, pemanfaatan ekstrak kepiting sungai (Parathelphusa convexa) dapat
digunakan untuk meningkatkan produktivitas, kuantitas, dan kualitas melalui proses
filtrasi dan fermentasi. Sehingga dapat memenuhi kuantitas dan kualitas telur permintaan
pasar akan telur ayam yang selama ini masih menjadi masalah nyata bagi peternak telur.

1
B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, terdapat perumusan masalah diantaranya :


1. Kepiting sungai merupakan hama tanaman persawahan, merusak tekstur tanah
penanaman tanaman dan melubangi tanah area persawahan, tepi saluran irigasi, dan
membocorkan air yang dibutuhkan untuk mengairi sawah.
2. Kepiting sungai memiliki ekstrak yang mengandung protein dan kalsium yang tinggi,
sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas, kuantitas atau jumlah
yang dihasilkan, dan kualitas perkembangbiakan telur pada ayam petelur.
Dari perumusan masalah tersebut, tedapat pertanyaan penelitian, diantaranya :
1. Bagaimana pemanfaatan kepiting sungai (Parathelphusa convexa) untuk
meningkatkan produktivitas, kuantitas, dan kualitas perkembangbiakan telur pada
ayam petelur ?
2. Bagaimana kandungan ekstrak kepiting sungai (Parathelphusa convexa) untuk
meningkatkan produktivitas, kuantitas, dan kualitas perkembangbiakan telur pada
ayam petelur ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini, diantaranya :


1. Untuk memanfaatkan ekstrak kepiting sungai (Parathelphusa convexa) dalam
meningkatkan produktivitas, kuantitas, dan kualitas perkembangbiakan telur pada
ayam petelur.
2. Untuk mengetahui kandungan ekstrak kepiting sungai (Parathelphusa convexa)
untuk meningkatkan produktivitas, kuantitas, dan kualitas perkembangbiakan telur
pada unggas.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi masyarakat umum


a. Mengurangi hama kepiting sungai (Parathelphusa convexa) yang merugikan
bagi masyarakat petani dan lingkungan area persawahan.
b. Ekstrak kepiting sungai (Parathelphusa convexa) dapat meningkatkan
produktivitas, kuantitas atau jumlah telur yang dihasilkan, dan kualitas
perkembangbiakan telur pada ayam petelur.
2. Bagi penulis, memberikan wawasan tentang cara pemanfaatan kepiting sungai dan
kandungan ekstrakya untuk meningkatkan produktivitas, kuantitas atau jumlah telur
yang dihasilkan, dan kualitas perkembangbiakan telur pada ayam petelur.
2
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Kepiting sungai memiliki kandungan protein, dan kalsium cukup tinggi. Kandungan
protein, dan kalsium dengan jumlah di atas mampu dimanfatkan sebagai campuran pakan
ayam maupun itik petelur untuk menghasilkan telur yang berkualitas. Kualitas itu
diantaranya cangkang telur yang terlihat kokoh, dan keras, warna kuning telur yang
semakin kuning, rasa yang nikmat, dan kandungan gizi yang bagus. Selain bertambahnya
kualitas, dan kuantitas, penggunaan kepiting sawah ataupun ekstraksinya mampu
membuat unggas semakin sehat, dan masa bertelurnya menjadi lebih lama. Peningkatan
akan kualitas, dan kuantitas ini bisa diakibatkan adanya protein dan zat kitin pada kepiting
sungai. (Afrianto, Edi dan Evi Liviawaty, 1992)

1. Kepiting Sungai (Parathelphusa convexa)


Adapun pembahasan tentang kepiting sungai, menurut J. A. L Coooke, kepiting
sungai (Parethelphusa Convexa) adalah,

Gambar 1
Kepiting sungai (Parathelphusa convexa)

“The tribe Caridea is made up of various types of shrimp and prawns, including
the shapping shrimps, which make a loud snapping noise with their chelae when
disturbed. Although most of the species of caridea are marine, some live in brackish
water, and some in fresh water (Parathelphusa convexa). Of the marine species, some
are found in deep water, others at medium depths, and still others in shallow waters.
The caridea are principally distinguished from the Panaeidea because their third pair
of perelopods does not carry any chelae ; the Caridea also have a more pronounced
curvature of the abdominal segment. This curvature is caused by an overlapping of
the pleura of the second abdominal segment over the pleura of the first segment. (The
pleura are lateral extensions of the plates covering the back of the animal).”
(J.A.L.Coooke,1968)

3
2. Kandungan Kepiting Sungai

Kepiting sungai memiliki kandungan 90 kcal energi, 79,02 gram air, 18,06 gram
protein, 1,08 gram lemak, 78 rol (mg) kolesterol, 89 (mg) kalsium, 0,74 (mg) besi per
seratus gramnya dibandingkan dengan komposisi gizi berbagai spesies ikan dan
makanan laut lain. (Sumber: U.S. Department of Agriculture, Composition of Foods,
Agriculture Handbook no. 8-11)

3. Ayam Petelur

Ayam petelur merupakan ayam yang sangat efisien untuk manghasilkan telur, dan
sangat potensial untuk diusahakan karena mudah untuk dipelihara, cepat berproduksi,
dan produksinya berupa telur disukai masyarakat. Menurut Susilorini, Sawitri dan
Muharlien (2009) Ayam petelur adalah ayam yang sangat efisien untuk
menghasilkan telur dan mulai bertelur umur ± 5 bulan dengan jumlah telur sekitar
250 - 300 butir per ekor per tahun. Telur merupakan sumber protein hewani,
bergizi tinggi, disukai masyarakat, mudah didapat, harga terjangkau, dan dapat dibuat
berbagai produk seperti roti, kue, telur asin dan lain-lain. Menurut Komala (2008)
Kandungan komposisi gizi telur terdiri antara lain : air 73,7 % ; Protein 12,9 % ;
Lemak 11,2 % dan Karbohidrat 0,9 %. dan kadar lemak pada putih telur hampir
tidak ada. Ditambahkan Sudaryani (2003) bahwa hampir semua lemak di dalam
telur terdapat pada kuning telur, yaitu mencapai 32 %, sedangkan pada putih telur
kandungan lemaknya sangat sedikit. Maka pengamatan lemak dan kolesterol lebih
efektif dilakukan pada kuning telur.

4. Telur Layak Konsumsi

Kualitas telur konsumsi dapat dilihat dari beberapa faktor diantaranya adalah
warna kuning telur dan kandungan gizi didalam telur (seperti kadar lemak dan kadar
kolesterol kuning telur). Kadar lemak dan kadar kolesterol kuning telur perlu
diperhatikan, karena secara umum kadar lemak dan kadar kolesterol kuning telur
dianggap cukup tinggi. Sehingga ada larangan bagi penderita kolesterol tinggi
untuk mengkonsumsi telur, karena makanan dengan kadar lemak dan kolesterol tinggi
dapat menimbulkan penyakit. Menurut uraian dari Oetoyo dari Fakultas kedokteran
Universitas Indonesia, lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan
kalori paling tinggi (Anonimous, 2007). Menurut Kim Woo Jae (2007) Kolesterol
merupakan salah satu komponen lemak, kolesterol yang dibutuhkan oleh tubuh, secara
normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat, tetapi jumlah
4
kolesterol tersebut dapat meningkat jumlahnya karena makanan eksterm
yang berasal dari lemak hewani, telur dan junkfood. Kolesterol yang berlebih
dalam tubuh akan tertimbun dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan
penyempitan pembuluh darah dan bisa menyebabkan penyakit jantung.

5. Filtrasi

Filtrasi adalah proses melepaskan campuran solid-liquid melalui material porus


(filter) kemudian menahan solid lebih besar dari lubang porus, solid akan tertahan
dipermukaan filter. Filtrasi ini disebut filtrasi permukaan, filtrasi intip, atau filtrasi
penyangga. Apabila semua solid terhambat dalam masa porus, proses disebut
filtrasi pada volume dan filtrasi ada kedalaman (Reynold, 1982).

6. Fermentasi

Menurut Buckle dkk (1985) bahwa fermentasi merupakan hasil proses


metabolisme an aerobic dari beberapa jenis mikroorganisme seperti jenis bakteri,
kapang dan khamir. Proses fermentasi akan terjadi perubahan kualitas bahan makanan
menjadi lebih baik dari bahan asalnya baik dari aspek gizi, daya cerna serta
meningkatnya daya simpan. Dalam melakukan proses fermentasi aktifitas
mikroorganisme dipengaruhi oleh pH, suhu, komposisi zat makanan dan adanya zat
inhibitor (Raudati dkk, 2001).

B. Kerangka Pikir

Populasi kepiting sungai


(Parathelphusa convexa)
merugikan masyarakat petani

Kepiting sungai Kepiting sungai


(Parathelphusa convexa) (Parathelphusa
convexa) memiliki
belum dimanfaatkan
ekstrak, kalori, kalium
secara maksimal dan protein yang tinggi

Dimanfaatkan untuk Dihasilkan ekstrak Kepiting


meningkatkan sungai (Parathelphusa
produktivitas, kuantitas, convexa) melalui proses
dan kualitas
perkembangbiakan telur filtrasi dan fermentasi

Gambar 2
Kerangka pikir penelitian
5
Populasi kepiting sungai (Parathelphusa Convexa) menjadi masalah nyata bagi
masyarakat di Daerah, Dusun Gandekan, Guwosari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta. Kepiting
sungai dianggap sebagai hama tanaman persawahan, membuat rusak tekstur tanah penanaman
tanaman dan membuat lubang-lubang sarang di tanah area sawah, tepi saluran irigasi, dan
membocorkan air yang dibutuhkan untuk mengairi sawah karena lubang yang telah dibentuk
kepiting sungai. Sekarang ini, kepiting sungai (Parathelphusa Convexa) masih belum
dimanfaatkan secara maksimal. Ditinjau dari kandungannya, ekstrak kepiting sungai
mengandung kalori, kalium dan protein yang tinggi. Ekstrak kepiting sungai dapat dihasilkan
melalui proses fermentasi dan filtrasi secara bertahap. Ekstrak yang telah dihasilkan
dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas, kuantitas, dan kualitas perkembangbiakan
telur.

6
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :


1. Ekstrak kepiting sungai (Parathelphusa convexa) dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan produktivitas ayam petelur, kuantitas atau jumlah telur yang dihasilkan,
dan kualitas perkembangbiakan telur pada ayam petelur.
2. Ekstrak kepiting sungai (Parathelphusa convexa) memiliki kandungan kalori, zat
kitin, dan protein yang cukup tinggi sehingga dapat meningkatkan produktivitas,
kuantitas, dan kualitas perkembangbiakan telur pada ayam petelur.

B. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasi-eksperimental (penemuan atau
discovering) yang dilakukan dengan serangkaian percobaan terhadap produk yang di teliti
dan perhitungan sekaligus observasi di lapangan secara langsung.

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk melengkapi tulisan ini dengan cara :


1. Studi Pustaka
Studi Pustaka dilakukan dengan menkaji literatur, buku, dan makalah seminar
yang relevan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.
2. Metode Observasi
Observasi dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung serta dengan
mencatat gejala-gejala yang terjadi pada objek penelitian secara keseluruhan dengan
fakta-fakta yang ada di masyarakat.
3. Metode Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber yang
berasal dari dokumen yang merupakan data sekunder seperti internet.
4. Metode Eksperimen
Eksperimen dilakukan dengan proses pembuatan dan pengujian produk secara
langsung ekstrak kepiting sungai (Parathelphusa convexa) untuk meningkatkan
produktivitas, kuantitas, dan kualitas perkembangbiakan telur pada ayam petelur.
7
D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi
Populasi kepiting sungai atau kepiting sawah (Parathelphusa convexa).
2. Sampel
Sampel penelitian yang digunakan adalah kepiting sungai atau kepiting sawah
(Parathelphusa convexa), keong sawah, ayam petelur.

E. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas :
a. Jumlah dan komposisi ekstrak kepiting sungai yang diberikan pada beberapa
ayam petelur pengujian.
b. Komposisi pemberian ekstrak kepiting sungai untuk ayam petelur yang
ditinjau dari jumlah telur yang dihasilkan (kuantitas), kualitas, dan
perbandingannya.

F. Alat dan Bahan Penelitian


Adapun alat dan bahan yang digunakan antara lain :
1. Alat : Penyaring, wajan, alat parut kelapa, pisau, gunting, baskom, sendok
makan, sarung tangan lateks, neraca timbang, alat suntik, botol, gelas.
3. Bahan : Kepiting sungai atau kepiting sawah (Parathelphusa convexa),
kulit ari kelapa, keong sawah, ayam petelur, air.

G. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dimulai pada tanggal 20 Desember 2013 dan direncanakan selama
8 bulan (selesai pada bulan Agustus 2014) yang meliputi pencarian bahan, pembuatan
produk, percobaan, dan pengujian produk.
Kegiatan yang telah dilakukan dan rencana penelitian yang akan dilakukan, dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 1
Timeline kegiatan penelitian (Yang Telah Dilakukan)
No. Waktu Tempat Kegiatan
1 Jum’at, 20 Desember 2013 Rumah Peneliti Penemuan masalah

2 Sabtu, 21 Desember 2013 Rumah Peneliti Pembahasan


masalah

8
3 Sabtu, 28 Desember 2013 Laboratorium Perancangan
Geospasial Pesisir konsep desain
Parangtritis penelitian
4 Sabtu, 28 Desember 2013 Laboratorium Penulisan desain
Geospasial Pesisir penelitian
Parangtritis
5 Sabtu, 28 Desember 2013 Rumah Peneliti Perincian alat,
bahan, dan biaya
pembuatan alat
6 Sabtu, 11 Januari 2014 SMA Negeri 1 Pencarian referensi
Yogyakarta pada data primer
(buku, ensiklopedia)
7 5 Maret – 13 April 2014 Hotel Cailendra Pembinaan dan
Extension konsultasi desain
penelitian

Tabel 2
Timeline rencana kegiatan penelitian (Yang Akan Dilakukan)

No. Waktu Tempat Kegiatan


1 1 hari Sungai dan Pencarian populasi
Sawah kepiting sungai
2 1 hari Sungai dan Pengamatan
Sawah perilaku kepiting sungai
3 2 hari Rumah Peneliti Pengujian
(Eksperimen) 1 langsung
terhadap kepiting sungai
4 1 hari Rumah Peneliti Proses fermentasi
kepiting sungai
5 2 hari Rumah Peneliti Proses filtrasi
kepiting sungai
6 3 hari Rumah Peneliti Pengujian
(Eksperimen) 2 langsung
terhadap kepiting sungai
7 3 hari Rumah Peneliti Proses fermentasi
kepiting sungai
8 3 hari Rumah Peneliti Proses filtrasi
kepiting sungai
9 3 hari Rumah Peneliti Pengujian
(Eksperimen) 3 langsung
terhadap kepiting sungai
10 3 hari Rumah Peneliti Proses fermentasi
kepiting sungai
11 3 hari Rumah Peneliti Proses filtrasi
kepiting sungai

9
12 3 hari Rumah Peneliti Pengujian
(Eksperimen) 4 langsung
terhadap kepiting sungai
13 3 hari Rumah Peneliti Proses fermentasi
kepiting sungai
14 3 hari Rumah Peneliti Proses filtrasi
kepiting sungai
15 3 hari Rumah Peneliti Pengujian
(Eksperimen) 5 langsung
terhadap kepiting sungai
16 3 hari Rumah Peneliti Proses fermentasi
kepiting sungai
17 3 hari Rumah Peneliti Proses filtrasi
kepiting sungai
18 1 minggu Laboratorium Uji laboratorium
Pangan UGM kandungan ekstrak
kepiting sungai
19 3 hari SMA Negeri 1 Pengeditan dan
Yogyakarta koreksi penelitian

20 1 minggu Laboratorium Uji laboratorium


Pangan UGM kandungan ekstrak
kepiting sungai
21 1 bulan Balai Peternakan Pengujian produk
Guwosari, Pajangan, pada unggas
Bantul
22 1 minggu Laboratorium Biotek Analisis proksimat
Fakultas TPHP kandungan ekstrak
Universitas Gadjah Mada kepiting sungai
Yogyakarta
23 1 minggu Laboratorium Pertanian Peninjauan kuantitas dan
Universitas Gadjah Mada kualitas telur
Yogyakarta
24 3 minggu Rumah Peneliti, Evaluasi dan
SMA Negeri 1 perbaikan hasil
Yogyakarta
25 1 bulan Rumah Peneliti, Penyusunan
SMA Negeri 1 laporan penelitian
Yogyakarta
26 3 hari Rumah Peneliti Penyelesaian dan
pengeditan laporan
penelitian (koreksi)

10
F. Prosedur Kerja

Pada penelitian ini, terdapat 4 tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Penelitian tahap I : Pengolahan dan pembuatan ekstrak kepiting sungai
(Parathelphusa convexa)

Kepiting sungai Pengolahan dan


(Parathelphusa pemipihan
convexa) kepiting sungai

Proses fermentasi
Baskom atau kepiting sungai
wajan ditutup (pncampuran
rapat dengan kulit ari
kelapa

Proses filtrasi : Gumpalan


Penyaringan ekstrak kepiting
hasil fermentasi sungai

Gambar 3
Pengolahan ekstrak kepiting sungai (Parathelphusa convexa)
a. Pengambilan sampel kepiting sungai
Peneliti mengambil bahan kepiting sungai dari area persawahan dan sungai
dengan jumlah 100 gram per area yang menjadi tempat pengambilan sampel.
b. Proses fermentasi kepiting sungai
Kepiting sungai diolah dan dipipihkan semua bagian tubuhnya. Proses ini
dilakukan dengan menampung kepiting sungai pada wajan. Hasil perasan kepiting
sungai diberikan beberapa kulit ari kelapa. Kulit ari kelapa kelapa merupakan
bahan yang menjadi stater untuk berlangsungnya proses fermentasi. Setelah itu,
wajan atau baskom ditutup rapat dan didiamkan selama 24 jam pada suhu kamar
selama proses fermentasi berlangsung.
c. Proses filtrasi kepiting sungai
Setelah proses fermentasi selesai, dilanjutkan proses filtrasi, yaitu dengan
menyaring campuran kepiting sungai (Parathelphusa convexa) dan kulit ari
kelapa yang sudah terfermentasikan. Kemudian campuran tersebut ditampung
dengan alat penyaring dan diperas.

11
d. Penyuntikkan pada unggas ayam telur
Pada perasan yang dihasilkan akan terdapat gumpalan-gumapan. Gumpalan
tersebut disaring dan hasil dari proses filtrasi atau penyaringan tersebut adalah
ekstrak kepiting sungai (Parathelphusa convexa). Ekstrak tersebut disuntikkan
pada unggas ayam petelur.
2. Penelitian tahap II : Proses analisis fisik dan komposisi ekstrak kepiting sungai

Analisis fisik
dan komposisi
ekstrak
kepiting sungai

Ekstrak pertama Ekstrak kedua Ekstrak ketiga Ekstrak keempat Ekstrak kelima
(perbandingan (perbandingan (perbandingan (perbandingan (perbandingan
kepiting kepiting kepiting sungai kepiting sungai : kepiting
sungai:kulit ari sungai:kulit ari : kulit ari kelapa kulit ari kelapa sungai:kulit ari
kelapa = 1 : 1) kelapa 2 : 1), = 1 : 2) = 3 : 1) kelapa = 4 : 1)

Gambar 4
Analisis fisik dan komposisi ekstrak kepiting sungai

Pada penelitian tahap II dilakukan analisis fisik dan komposisi ekstrak kepiting
sungai (Parathelphusa convexa) terhadap kelima sampel ekstrak, ekstrak pertama
(perbandingan kepiting sungai : kulit ari kelapa = 1 : 1), ekstrak kedua (perbandingan
kepiting sungai : kulit ari kelapa = 2 : 1), ekstrak ketiga (perbandingan kepiting sungai
: kulit ari kelapa = 1 : 2), ekstrak keempat (perbandingan kepiting sungai : kulit ari
kelapa = 3 : 1), ekstrak kelima (perbandingan kepiting sungai : kulit ari kelapa = 4 :
1), Tujuan dari analisis fisik dan komposisi ini adalah untuk mengetahui
komposisi sampel ekstrak kepiting sungai dan karakter fisik terbaik, meliputi
warna, aroma, tekstur.

12
3. Penelitian tahap III : Analisis kimiawi ekstrak kepiting sungai

Analisis kimiawi ekstrak


kepiting sungai

Analisis proksimat kandungan


protein, energi, air, lemak,
dan kalsium di laboratorium Pembandingan komposisi
Fakultas TPHP Universitas berbagai spesies ikan, keong
Mada Yogyakarta dan laboratorium dan makanan dari laut
Pangan Gadjah Mada

Gambar 5
Analisis kimiawi ekstrak kepiting sungai

Setelah ditemukan ekstrak dengan komposisi yang terbaik, dilakukan analisis


proksimat meliputi kandungan kalori, protein, energi, air, lemak, kolesterol, dan
kalsium di laboratorium Biotek Fakultas TPHP Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
dan di laboratorium Pangan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Sementara untuk
pembandingnya digunakan komposisi gizi berbagai spesies ikan, keong sawah dan
makanan dari laut lain.
4. Penelitian tahap IV : Pengemasan ekstrak kepiting sungai dan pengujian langsung
Ekstrak kepiting sungai yang sudah dapat digunakan kemudian dikemas pada
botol. Cara penggunaanya dilakukan dengan cara penyuntikkan ekstrak kepiting
sungai kepada beberapa sampel ayam petelur. Pada tahap ini juga dilakukan
pengamatan secara langsung terhadap hasil dari sampel ayam petelur, meliputi
jumlah telur yang dihasilkan, kualitas, kemudian membandingkannya dengan hasil
sebelumnya. Setelah itu, meninjau kualitas telur, cangkang, warna, rasa. Pengujian
tersebut akan dilakukan di laboratorium Pertanian Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta.

13
G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :


1. Karakteristik ekstrak kepiting sungai (Parathelphusa convexa)
Karakteristik ekstrak kepiting sungai (Parathelphusa convexa) terdiri atas
kandungan kalori, protein, energi, air, lemak, kolesterol, dan kalsium. Karakter fisik
yang meliputi warna, penampilan visual, dan tekstur dibandingkan dengan komposisi
gizi berbagai spesies ikan, keong sawah dan makanan dari laut lain.
a. Kandungan ekstrak kepiting sungai (Parathelphusa convexa)
Untuk mengetahui unsur perbedaan kandungan kalori, protein, energi, air, lemak,
kolesterol, dan kalsium ekstrak kepiting sungai dengan spesies ikan, keong sawah,
dan makanan dari laut lain dihitung menggunakan rumus :

Keterangan :
: Perbedaan rata-rata kandungan ekstrak kepiting sungai dan spesies ikan,
keong sawah, dan makanan dari laut lain.
: Rata - rata kandungan spesies ikan, keong sawah, dan makanan dari laut
lain.
2. Perbandingan hasil akhir pada pengaruh produktivitas dan kualitas perkembangbiakan
telur pada ayam petelur
Produk ekstrak kepiting sungai yang telah dihasilkan diujikan pada ayam petelur
dengan pembanding spesies ikan, keong sawah, dan makanan dari laut lain.
a. Pengaruh pada berat, lama masa bertelur dan kesehatan ayam petelur
Untuk mengetahui efek atau pengaruh pada berat dan ayam petelur dengan
pemberian produk ekstrak kepiting sungai, dilakukan dengan membandingkan berat
dan tingkat kesehatan ayam petelur dengan pmberian ekstrak spesies ikan, keong
sawah, dan makanan dari laut lain maupun ekstrak kepiting sungai menggunakan
rumus :

Keterangan :
: Berat rata-rata ayam petelur dengan pemberian ekstrak kepiting sungai.
: Berat rata - rata ayam petelur dengan pemberian ekstrak spesies ikan, keong
sawah, dan makanan dari laut lain.

14
Keterangan :
: Lama masa bertelur rata-rata pada ayam petelur dengan pemberian ekstrak
kepiting sungai.
: Lama masa bertelur rata - rata ayam petelur dengan pemberian ekstrak spesies
ikan, keong sawah, dan makanan dari laut lain.

Keterangan :
: Tingkat kesehatan rata-rata ayam petelur dengan pemberian ekstrak kepiting
sungai.
: Tingkat kesehatan rata - rata ayam petelur dengan pemberian ekstrak spesies
ikan, keong sawah, dan makanan dari laut lain.
b. Pengaruh pada kualitas dan karakter fisik telur yang dihasilkan
Untuk mengetahui pengaruh kualitas telur pada ayam petelur yang meliputi
tingkat kekokohan (keras) cangkang, warna kuning telur, dan kenikmatan rasa,
dengan pemberian produk ekstrak kepiting sungai, dilakukan dengan
membandingkan berat dan tingkat kesehatan ayam petelur dengan pemberian
ekstrak spesies ikan, keong sawah, dan makanan dari laut lain maupun ekstrak
kepiting sungai menggunakan rumus :

Keterangan :
: Tingkat kekokohan cangkang telur rata-rata ayam petelur dengan pemberian
ekstrak kepiting sungai.
: Tingkat kekokohan cangkang telur rata-rata ayam petelur dengan pemberian
ekstrak spesies ikan, keong sawah, dan makanan dari laut lain.
Kegiatan analisis karakter fisik dilakukan dengan langkah berikut, pertama,
melakukan reduksi, yaitu mengecek dan mencatat kembali data-data uji
organoleptik yang telah terkumpul dengan metode skoring. Selanjutnya, dilakukan
interpretasi, yakni menafsirkan data-data yang telah terkumpul dengan menghitung
rata-rata dari hasil skoring dan membandingkan hasil tersebut dengan hasil telur
dari pemberian ekstrak spesies ikan, keong sawah, dan makanan dari laut lain.
15
Maka dari itu, didapatkan karakter fisik hasil telur dari pemberian ekstrak kepiting
sungai dibandingkan dengan hasil telur dari pemberian ekstrak spesies ikan, keong
sawah, dan makanan dari laut lain dengan rumus :

Keterangan :
: Perbedaan rata-rata hasil telur dengan pemberian ekstrak kepiting sungai pada
ayam petelur dan hasil telur dengan pemberian ekstrak spesies ikan, keong
sawah, dan makanan dari laut lain pada ayam petelur
: Rata-rata hasil telur dengan pemberian ekstrak spesies ikan, keong sawah, dan
makanan dari laut lain pada ayam petelur
Skala skor yang digunakan untuk uji organoleptik adalah sebagai berikut :
Tabel 3
Skala uji organoleptik

No Kenikmatan rasa Warna kuning telur


1 Tidak enak Kuning pucat
2 Biasa Kuning
3 Agak enak Kuning cerah pekat
4 Enak
5 Sangat enak

16
DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, Edi dan Evi Liviawaty. 1992. Pemeliharaan Kepiting. Kanisius:


Yogyakarta.
J. A. L. Coooke, Associate Curator, Department of Entomology, The American Museum of
Natural History, New York, New York. 1968. The Illustrated Encyclopedia of the Animal
Kingdom. New York : The Stonehouse Press)
U.S. Department of Agriculture, Composition of Foods, Agriculture Handbook no. 8-11.
Susilorini, Sawitri dan Muharlien. 2009. Budidaya 22 Ternak Potensial, Jakarta : Penebar
Swadaya.

Komala, I. 2008. Kandungan Gizi Produk Peternakan


Sudaryani, T .2003. Kualitas Telur. Jakarta : Penebar Swadaya Cetakan ke-4
Anonimous. 2007. Cara Cerdas Menyikapi Kolesterol
Kim Woo Jae. 2007. Kolesterol. Yayasan Jantung Indonesia
Reynold, T.D., 1982, Unit Operation and Process in Environmental Engineering, University
Wadsworth, Inc., A & M, Texas
Buckle, K.A., R.A Edward, G.H.Fleet dan M.Wooton, 1985. Ilmu pangan.
Universitas Indonesia, Jakarta.

Raudati, e.,Mahakka dan E. Sahara, 2001. Peningkatan mutu daging biji buah pinang
(pendium eduk) sebagai pakan ternak melalui proses fermentasi dengan penambahan
dedak halus. Jurnal peternakan dan lingkungan. Vol. 70. Universitas Andalas, Padang

17
LAMPIRAN

A. Daftar Riwayat Hidup


1. Nama lengkap : Reza Aulia Akbar
Tempat, tanggal lahir : Bantul, 28 November 1997
Sekolah : SMA Negeri 1 Yogyakarta
Alamat Sekolah : Jalan Hos. Cokroaminoto 10, Yogyakarta
Alamat Rumah : Gandekan, Guwosari, Pajangan, Bantul
Telepon : 087738588595
E-mail : rezaakbar.hadrohalmuchtar@gmail.com
Penelitian yang pernah
dibuat : 1. Alat Penanam, Penyiram, dan Penyebar Pupuk
Benih Biji-Bijian Dengan Sistem Otomatis
2. Almari Pengering Pakaian Hemat Energi
3. Sharpening Brain as a Game Developer
Mindset on The Precision, Patience, and
Education of The Child
4. Environmental RTC Game to Bring
Awareness Children of Environment and Vision
of Knowledge
Motto hidup : “Try not to become a man of success but
rather to become a man of value”
Penghargaan : - Juara Umum pada Toyota Eco Youth 2014
- Juara 1 pada Toyota Eco Youth 2014
- Medali perunggu pada Lomba Penelitian
Ilmiah Remaja (LPIR) tingkat nasional 2012
- Medali Emas pada Lomba Peneliti Belia
(LPB) DIY- Jateng 2013
- Bronze Medal of Lomba Peneliti Belia (LPB)
DIY-Jateng 2012
2. Nama : Marisha Salsabila
Tempat, Tanggal Lahir : Palu, 6 Juni, 1998
Penelitian yang pernah
dibuat : 1. Alat Penanam, Penyiram, dan Penyebar
Pupuk Benih Biji-Bijian dengan Sistem
Otomatis
2. Environmental RTC Game to Bring
Awareness Children of Environment and
Vision of Knowledge
Sekolah : SMA Negeri 1 Yogyakarta
Motto hidup : “Keep it easy just go on fight and tawakall.
Hamasah!”
Penghargaan : - Juara Umum pada Toyota Eco Youth 2014
- Juara 1 pada Toyota Eco Youth 2014
- Gold Medal Lomba Peneliti Belia (LPB) DIY- Jateng
2013
ESTIMASI DANA

Adapun estimasi dana yang diperlukan dalam penelitian ini adalah seperti pada tabel di
bawah ini,

Barang yang Harga per satuan


No Jumlah barang barang Total harga
Dibutuhkan

Rp 50.000,00 per
1. Ayam percobaan 6 Rp 300.000,00
ekor

2. Uji laboratorium 4 kali uji Rp 200.000 per uji Rp 800.000,00

3. Kelapa 10 Rp 2.000 Rp 20.000,00

Rp 10.000,00 per
4. Alat penyaring 2 Rp 20.000,00
jumlah barang

5. Wajan 1 Rp 100.000,00 Rp 100.000,00

6. Dokumentasi Rp 15.000,00 Rp 15.000,00

7. Pembuatan kandang 2 Rp 50.000,00 Rp 100.000,00

Jumlah Rp 1.355.000,00
LOGBOOK PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai