Unit kilang dirancang untuk mengolah minyak mentah dengan kapasitas 600 m3/hari. Kapasitas
kilang ini dapat turun samapi 300 m3/hari, ini disebabkan oleh peralatan yang tua serta menurunnya
hasil dari sumber minyak mentah.
Sejak pertengahan oktober 1990, kapasitas kilang ini dapat ditingkatkan kembali menjadi 600
m3/hari. Hal ini dapat dicapai setelah diadakan beberapa modifikasi/perbaikan peralatan, serta
ditunjang dengan meningkatnya produk dari sumber bahan baku, dimana sumur-sumur yang tidak
produktif diaktifkan lagi oleh pertamina.
Bahan baku ( raw material ) yang diolah merupakan campuran antara HPPO dengan LPPO pada
perbandingan tertentu agar kandungan wax dalam bahan baku tersebut antara 20 s/d 30 % berat.
Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan produk PH sola yang memenuhi syarat untuk diolah di wax
plant.
Hasil-hasil produksi :
Kilang termasuk destilasi atmosfir yang merupakan proses secara fisika dimana pemisahan fisik-fisika
minyak bumi berdasarkan atas perbedaan trayek didihnya pada tekanan sedikit diatas atmosfir.
Proses tersebut meliputi :
Temperature pemanasan harus tinggi, tidak boleh melebihi 370 ºC karena cenderung terjadi
perengkahan yang dapat merusak mutu produksi ataupun merusak peralatan.
a) Pompa
Alat ini berfungsi untuk memindahkan cairan dari tempat ke tempat lain melalui media/system
perpipaan. Pompa yang digunakan ada 2 jenis :
Alat ini berfungsi memindahkan panas cairan yang satu ke cairan yang lain, sehingga tak ada panas
yang hilang. HE ini dimaksudkan untuk memanfaatkan panas dari hasil residu sehingga pemanas
pendahuluan bagi minyak mentah sebelum masuk dapur, dengan demikian akan meringankan beban
dapur dan penghemat bahan bakar serta air pendingin.
c) Dapur ( Furnace )
Berfungsi untuk memanaskan minyak mentah sampai suhu tertentu sebelumkekolom penguapan
( evaporator ) dengan menggunakan bahan baker gas dan fuel oil.
Alat ini berfungsi untuk memisahkan uap air dan cairan dari minyak mentah yang telah dipanaskan
didapur dan dibantu dengan injecsi steam.
e) Kolom Stripper
Berfungsi untuk membenaskan fraksi-fraksi ringan yang masih terikat dalam produk dengan bantuan
injeksi uap air bertekanan melalui bagian dasarnya. Jumlah kolom stripper ada 3:
f) Kolom Fraksinasi
Suatu alat yang berfungsi untuk memisahkan minyak mentah menjadi fraksi-fraksi berdasarkan
trayek didihnya masing-masing. Kolom ini yang dipakai hanya ( C-1 ) yang terdiri dari 21 tray dan
dilengkapi dengan :
bawahnya.
g) Kondensor
Berfungsi untuk mengembunkan uap air yang keluar dari puncak kolom C-1, sehingga media
pendingin adalah air yang dialirkan melalui tube, sedangkan uap minyak melalui shell :
Keterangan :
Berfungsi untuk mendinginkan cairan yang dihasilkan dari kondensor maupun stripper sehingga suhu
yang diinginkan. Jenis cooler yang dipakai :
- Jenis Box
Berfungsi untuk memisahkan produk dari air dan gas sebelum produk dialirkan ke tangki ke tangki
penimbun. Karena perbedaan berat jenis maka air akan turun ke dasar separator dan ddidrain
(buang). Melalui puncak separator gas dialirkan kembali ke kondensor untuk diembunkan. separator:
Alat ini berfungsi untuk menampung minyak mentah yan telah diolah dan hasil-hasil produk kilang.
Berdasarkan fungsinya tangki dibedakan menjadi :
- Tangki produksi
- Tangki sirkulasi
- Tangki slop
k) Alat Instrument
Merupakan alat Bantu proses untuk mengetahui dan mengatur proses variable agar operasi dapat
berjalan dengan baik seprti yang diharapkan, alat ini untuk mengatur/mengontrol/mengetahui suhu,
tekanan, level dan jumlah aliran. Peralatan ini digerakkan oleh udara yang bertekanan yan
gdihasilkan oleh bagian utilities.
l) Sistem Perpipaan
Berfungsi sebagai sarana transportasi flow utama proses serta menyalurkan media penunjang guna
terwujudnya proses pengolahan yang diinginkan.
Pada prinsipnya perawatan/pemeliharaan adalah bertujuan agar seluruh peralatan kilang tetap
dalam keadaan baik dan aman selama beroperasi, juga diharapkan agar proses kilang tetap
menghasilkan produk yang optimal. Karena itulah untuk mencapai tujuan tersebut diatas maka
pemeliharaan adalah syarat mutlak diperlukan demi menunjang kelancaran segi operasional kilang.
Dalam hal ini sesuai dengan fungsi dan tugasnya seksi pemeliharaan baik secara rutin harian ataupun
pemeliharaan berkala/tahunan untuk shut down.
Untuk pemeliharaan/perawatan mengecek yang berkala atau tahunan ini dilaksanakan atas dasar
telah memenuhi batas-batas jam operasi kilang untuk dilakukan shut down.
Minyak mentah dari lapangan dicampur dalam tangki penimbunan. Setelah minyak mentah
dibebaskan dari impuritasnya yang berupa air dan Lumpur, kemudian minyak mentah tersebut
dipompakan di tangki G sebelum T 101 dan 102. selanjutnya minyak mentah dipompakan melewati 3
buah Heat Exchanger ( HE 1,2,3 ) yang dipasang tersendiri yang bertujuan sebagai pemanas awal
sebelum minyak mentah tersebut dipanaskan di dapur/furnace. HE 1 media pemanasnya adalah
produksi solar, HE 2, 3 pemanasnya adalah produksi residu. Temperature sebelum masuk HE = 34 ºC
dan setelah melewati HE 3 suhu menjadi 150 ºC.
Setelah keluar dari HE, minyak mentah dipanaskan di furnace untuk diuapkan sampai 350 ºC. uap
dan cairan yang kemudian dipisahkan di evaporator (VI). Cairan dari VI dialirkan ke residu tripper (C5)
sebagai produk residu. Dari dasar C5 sebelum residu dialirkan ke tangki, lebih dahulu panasnya
dimanfaatkan di HE 2 dan HE 3 sebagai media minyak mentah. Kemudian dilewatkan box cooler 1
(BC1), keluar dari BC1 suhu 90 ºC yang berarti tidak memenuhi syarat untuk ditampung ditangki
timbun residu, sedangkan uap dari puncak evaporator (VI) dan puncak (C5) dialirkan ke kolom
fraksinasi C2. hasil samping dari colom C1 adalah perthasol CC yang dialirkan ke cooler 1 dan 2 untuk
didinginkan,kemudian dialirkan ke separator 8 (S8) dan selanjutnya dialirkan ketangki T112 dan T113.
Hasil samping dari kolom C1 yang lain dialirkan menuju kerosine stripper (C3) dan solar stripper (C4).
Uap dari C3 dan C4 dikembalikan kekolom C1, sedangkan produk dasar C3 dialirkan ke cooler 7,8 dan
12 kemudian dilewatkan S5 sebagai produk kerosene dan ditampung ditangki T106, T124, T125,
T126. dari dasar C4 produk dialirkan ke C6, C10, C11, dan S6 lalu produk solar ditampung ditangki
T120, T127, T111. cairan dari dasar C1 dialirkan ke BC2 dan dilewatkan S7 sebagai produk PH solar
ditampung di T118,119. dari puncak colom C2 uap dikondensasikan dengan Cd 1,2,3,4 kemudian
didinginkan di BC 3,4,5,6. Suhu luar dari BC 38 ºC setelah dilewatkan SP1 untuk dipisahkan dari
kandungan airnya dialirkan ke T114 dan T116 sebagai produk perthasol Ca kemudian dialirkan ke
tangki T115, dikembalikan ke puncak C2 sebagai reflux. Uap yang tidak dapat mengembun di CD
1,2,3,4 dilewatkan di CD 5 s/d 12 kemudian didinginkan di cooler 5 dan9 untuk didinginkan kemudian
melewati S4 sebagai produk perthasol Cb, danditampung di T110. sementara produk dasar C2
didinginkan di cooler C3 dan 4 dilewatkan S2 senagai produk perthasol Cb dan ditampung di T109
dimana sebagian dikembalikan lagi ke C2 sebagai reflux dan sebagai produk. Untuk lebih jelasnya
proses kilang ini dapat dilihat pada skema aliran proses.