Oleh :
Rahdian Husa
17014101144
Masa KKM : 03Desember 2018 – 30Desember 2018
Pembimbing :
dr. Herdy Munayang, MA
Oleh:
Rahdian Husa
17014101144
Masa KKM : 03 Desember 2018 – 30 Desember 2018
Pembimbing :
1. Kanker........................................................................................................ 4
A. Definisi ............................................................................................... 4
B. Epidemiologi ......................................................................................5
D. Patofisiologi ........................................................................................ 9
G. Pencegahan ......................................................................................... 12
2. Depresi ...................................................................................................... 13
a. Definisi ............................................................................................... 13
b. Manifestasi klinis................................................................................ 13
i
BAB I
PENDAHULUAN
tahapan reaksi emosional dan salah satunya yang sering terjadi adalah Depresi.
Depresi ini bisa terjadi karena munculnya rasa kehilangan, misalnya : pada penderita
kanker payudara yang merasa bahwa ia akan kehilangan bentuk tubuhnya, seorang
penderita kanker mulut rahim akan merasa bahwa ia bukan lagi wanita sejati. Namun
sejalan dengan meluasnya penyakit, maka depresi ini bisa juga diakibatkan oleh rasa
ekonomi, tidak mampu lagi melakukan aktivitas yang disena nginya.Disamping itu
terdapat hal-hal lainnya yang bisa juga memicu timbulnya depresi pada penderita
kanker, antara lain: obat -obatan, komplikasi terapi, dll. Oleh sebab itu penanganan
Depresi pada setiap penderita kanker tidak selalu sama. Diperlukan pemahaman yang
benar dan diagnosis yang tepat agar pemilihan terapi cukup adekuat memperbaiki
Depresi pada penderita kanker secara substansial tidak jauh berbeda dengan
pemilihan metoda yang tepat pada penderita kanker karena depresi pada penderita
kanker bisa hanya merupakan reaksi normal yang terjadi ketika seseorang menghadapi
saat kritis, maupun sudah merupakan gangguan pasikiatrik derajat yang ringan sampai
berat. Terdapat beberapa faktor risiko yang kemungkinan membuat penderita kanker
rentan terhadap depresi. Dampak depresi pada penderita kanker tidak hanya pada
1
penderitanya saja, tetapi juga bisa berakibat pada keluarganya, yang pada akhirnya
terkendali. Ketika sel-sel normal berubah menjadi sel abnormal, tubuh menjadikan sel
tersebut sebagai benda asing sehingga sel darah putih mencari dan menghancurkan sel
mutan.Beberapa penyebab tertentu menjadikan jumlah sel darah putih terlalu sedikit
sehingga sel-sel abnormal tidak dapat terdeteksi dan kemungkinan tumbuhnya kanker
Penyakit kanker berdampak serius pada kualitas hidup seseorang, di mana pasien
sering mengalami penderitaan fisik, psikososial, spiritual, dan masalah lain.1 Masalah
penyakit, depresi, dan kematian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 34,4% pasien
tertinggi terjadi pada pasien kanker yang menjalani terapi kombinasi (pembedahan dan
Beberapa faktor yang memengaruhi depresi pada pasien kanker: (1) terkait
penyakit (lama diagnosis, tingkat keparahan, prognosis yang buruk, dan rasa sakit); (2)
dari internal pasien itu sendiri (ketakutan akan rasa sakit, mati, kehilangan kontrol dan
kemandirian, merasa tidak berdaya); (3) penanganan (efek samping terapi, lama
penangganan, perawatan berulang, mahalnya biaya); dan (4) tim medis (kurangnya
2
komunikasi dan informasi).2 Kondisi depresi pasien kanker perlu diketahui karena
penting untuk penentuan dan penyusunan intervensi yang tepat bagi pasien.3
diantaranya stadium lanjut, pengendalian nyeri dan keluhan yang tidak baik, riwayat
biasanya berlangsung selama 6-9 bulan, dan sekitar 15- 20% pasien bisa berlangsung
sampai 2 tahun atau lebih. Episode depresi cenderung berulang sebanyak beberapa kali
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kanker
1) Definisi
di sekitarnya dan menyebar ke organ tubuh lain yang terjadi karena proliferasi sel yang
tidak terkontrol atau segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang
tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan lainnya,
baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan
Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus
menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta
syaraf tulang belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada
penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya sel kanker akan membelah
terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel
baru yang disebut tumor ganas. Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak
jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya. Kanker dapat terjadi
diberbagai jaringan dalam berbagai organ di setiap tubuh, mulai dari kaki sampai
kepala. Bila kanker terjadi di bagian permukaan tubuh, akan mudah diketahui dan
diobati. Namun bila terjadi didalam tubuh, kanker itu akan sulit diketahui dan kadang -
4
kadang tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul gejala, biasanya sudah stadium lanjut
2) Epidemiologi
World Health Organization (WHO) dan Union for International Cancer Control
sebesar 300 persen di seluruh dunia pada 2030.Dari jumlah tersebut 70 persen berada
100 penderita baru per 100.000 penduduk, artinya ada sekitar 237.000 penderita setiap
tahunnya dari 237 juta penduduk Indonesia. Prevalensi kanker di Indonesia adalah 1,4
per 1000 penduduk atau sekitar 330 orang. Kanker tertinggi di Indonesia pada
perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher rahim, sedangkan pada laki-laki
adalah kanker paru-paru dan kanker kolorektal. Kanker menjadi ancaman serius di
Indonesia dengan jumlah pasien kanker di Indonesia mencapai 6 persen dari 200 juta
3) Faktor Risiko
Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena penyebab
Namun ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan risiko terjadinya kanker,
Faktor keturunan
Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk
5
indung telur, kanker kulit dan kanker usus besar. Sebagai contoh, risiko wanita
untuk menderita kanker meningkat 1,5 s/d 3 kali jika ibunya atau saudara
Faktor Lingkungan
rontgen dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom
atom yang bisa menjangkau jarak yang sangat jauh. Contoh, orang yang
selamat dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II,
Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama
kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan
kanker adalah :
o Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan resiko
6
o Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang
Virus
China virus ini menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. Ini terjadi
o Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma dan
Infeksi
empedu.
7
o Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin merupakan penyebab
kanker lambung, dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera dan peradangan
Faktor perilaku
minuman beralkohol.
o Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan sering
payudara, kanker leher rahim, kanker rahim dan kanker prostat dan buah zakar
pada pria.
tubuh.Keadaan tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana sel
jadi hiperaktif dan berubah sifat menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker.
8
Radikal bebas
Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai
Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi dari
makanan , minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari matahari.
biologis.
4) Patofisiologi
adalah suatu perubahan menjadi kanker. Proses ini melalui 2 tahap yaitu proses
a. Pada tahap inisiasi, zat penimbul kanker mulai beraktivitas mengubah susunan
mutasi gen, sehingga menyebabkan gen berbeda dengan sebelumnya. Nah, gen
mengalami perubahan dan tidak berfungsi lagi. Nah, kalau sudah mengalami
perubahan maka tidak ada lagi yang menahan pertumbuhan sel kanker.
b. Diikuti dengan tahap promosi, pada tahap ini berlangsung 3 proses yaitu
9
mengalami pengulangan siklus sel tanpa hambatan dan dan secara kontinus terus
mengulang.
proses ini melibatkan interaksi kompleks, tidak hanya ditentukan oleh jenis sel kanker
itu sendiri, namun matriks seluler, membrane sel, reseptor endotel serta respon
pasien kanker gagal untuk mengatasi dan memblokir penyebaran sel kanker. Setelah
itu terjadi proses neo angiogenesis. Pembangun atau agen transinogenik sangat
beraneka ragam, diantaranya paparan sinar ultraviolet, radiasi sinar gamma, asbestos,
merkuri, asap kendaraan bermotor, asap rokok, bahan pengawet makanan seperti
dibutuhkan oleh tubuh. dengan demikian sempurnalah kanker sebagai jaringan baru
dalam tubuh.12
5) Manifestasi Klinis
Gejala kanker secara umum yang timbul tergantung dari jenis atau organ
Nyeri dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan syaraf dan pembuluh
sedang tumbuh, dan nyeri juga disebabkan karena ketakutan atau kecemasan.
10
Pendarahan atau pengeluaran cairan yang tidak wajar, misalnya ludah, batuk
atau muntah yang berdarah, mimisan yang terus menerus, cairan puting susu
Penurunan berat badan dengan cepat akibat kurang lemak dan protein (kaheksia)
6) Jenis-jenis kanker
Karsinoma
Yaitu jenis kanker yang berasal dari sel yang melapisi permukaan tubuh atau
permukaan saluran tubuh, misalnya jaringan seperti sel kulit, testis, ovarium,
kelenjar mucus, sel melanin, payudara, leher rahim, kolon, rectum, lambung,
Limfoma
Yaitu jenis kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah, misalnya
jaringan limfe, lacteal, limfa, berbagai kelenjar limfe, timus, dan sumsum tulang.
Limfoma spesifik antara lain adalah penyakit Hodgkin (kanker kelenjar limfe
dan limfa)13
11
Leukemia
Kanker jenis ini tidak membentuk massa tumor, tetapi memenuhi pembuluh
Sarkoma
Yaitu jenis kanker dimana jaringan penunjang yang berada dipermukaan tubuh
seperti jaringan ikat, termasuk sel - sel yang ditemukan diotot dan tulang.13
Glioma
Karsinoma in situ
Yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel epitel abnormal yang masih
7) Pencegahan
makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah, hidup akif fisik, mengupayakan berat
badan yang ideal, dan hidup dengan pola sehat. Pencegahan juga dapat dilakukan
sehingga dapat menurunkan jumlah kematian akibat kanker karena jika kanker
ditemukan pada stadium sangat dini, dimana kanker belum menyebar lebih jauh,
biasanya kanker tersebut dapat diobati dan memberikan hasil yang optimal.14,15
12
B. Depresi
1) Definisi Depresi
Depresi adalah suatu perasaan sedih yang sangat mendalam yang terjadi setelah
yang disayangi. Seseorang bisa jatuh dalam kondisi depresi jika ia terus-menerus
menimpanya dalam waktu lama melebihi waktu normal bagi kebanyakan orang.1
Depresi dapat terjadi pada siapa pun, golongan mana pun, keadaan sosial ekonomi
apa pun, serta pada usia berapa pun. Tetapi umumnya depresi mulai timbul pada usia 20
sampai 40 tahun-an. Depresi biasanya berlangsung selama 6-9 bulan, dan sekitar 15-20%
penderita berlangsung sampai 2 tahun atau lebih. Episode depresi cenderung berulang
2) Manifestasi Klinis
Depresi muncul secara bertahap selama beberapa hari atau minggu.Penderita tampak
tenang dan sedih atau mudah tersinggung dan cemas datang silih berganti, lama – lama
gejala tersebut bertambah berat dan menetap.Gejala depresi yang paling serius adalah
pemikiran tentang bunuh diri.Banyak penderita yang ingin mati atau merasa mereka sangat
perilaku bunuh diri.Rencana bunuh diri merupakan keadaan yang sangat berbahaya
sehingga penderitanya harus dirawat dan diawasi secara ketat, sampai keinginan bunuh
dirinya hilang.
Banyak penderita yang tidak dapat merasakan emosi sedih, gembira, dan senang
secara normal.Dari perspektifnya dunia tampak semakin suram, tidak ada kehidupan, dan
13
menjemukan. Berpikir, berbicaram dan kegiatan umum lainnya semakin jarang dilakukan,
menghancurkan dirinya sendiri, serta tidak dapat berkonsentrasi dengan baik dan daya ingat
menurun.Mereka sering bimbang dan menarik diri, merasa tidak berdaya dan putus asa
Penderita mengalami kesulitan tidur dan seringkali terbangun, terutama pada dini
hari.Gairah dan kenikmatan seksualnya hilang.Nafsu makan yang buruk dan penurunan
berat badan kadang menyebabkan penderita menjadi kurus dan siklus menstruasinya
terganggu atau berhenti.Pada sekitar 20% penderita, gejalanya lebih ringan tetapi
ringanm penderita akan makan sangat banyak sehingga terjadi penambahan berat badan
peristiwa sedih yang berat/traumatik, seperti kematian orang yang dicintai, di-
2. Holiday Blues, merupakan depresi yang terjadi ketika sedang berlibur atau
merayakan suatu momen sedih, mengenang peristiwa masa lalu yang pahit, lalu
timbul depresi. Depresi jenis ini biasanya bersifat sementara, begitu momen
14
3. Depresi Endogenous, merupakan depresi tanpa penyebab yang pasti, tiba – tiba
menarik diri dari pergaulan, jarang berbicara, tidak mau makan dan tidak mau
5. Depresi Agitatif, diketahui dari penderitanya yang tampak sangat gelisah, cemas,
meremas – remas tangannya serta banyak bicara, hiperaktif, tidak bisa diam.
yang nyata. Penderita tampak lusuh, muram, pesimis, tidak suka bercanda atau
curiga, suka mengkritik, dan sering menyesali dirinya sendiri. Pikiran penderita
dipenuhi dengan kekurangan, kegagalan, dan hal – hal negatif, bahkan menikmati
kegagalannya.
F 34.1 Distimia
Pedoman Diagnostik
Ciri esensial ialah efek depresif yang berlangsung sangat lama yang tidak
pernah atau jarang sekali cukup parah untuk memenuhi kriteria gangguan
Biasanya mulai pada usia dini masa dewasa dab berlangsung sekurang-
terbatas.
15
Jika onsetnya pada usia lanjut, gangguan ini seringkali merupakan
mengalami delusi (keyakinan yang salah terhadap sesuatu) atau halusinasi (melihat atau
mendengar sesuatu yang sesungguhnya tidak ada). Mereka yakin telah berbuat dosa atau
kejahatan besar yang tidak dapat diampuni atau mendengar suara-suara yang menuduh
mereka telah melakukan berbagai perbuatan asusila yang tidak senonoh atau suara-suara
melihat peti mati dan orang-orang yang sudah meninggal. Perasaan tidak aman dan tidak
berharga bisa menyebabkan depresi yang sangat berat pada penderita yang yakin bahwa
Depresi merupakan masalah psikologi yang sering terjadi pada pasien kanker.
Depresi dapat meningkatkan persepsi pasien akan rasa sakit, menurunkan sensitivitas
khasiat pengobatan, dan memperpanjang waktu rawat di rumah sakit.. Inventory (BDI).
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 25,71% pasien kanker mengalami depresi ringan;
45,71% mengalami depresi sedang; dan 28,58% mengalami depresi berat., dapat
memberikan psikoterapi lain, misalnya terapi musik yang merupakan bagian dari terapi
komplementer.13,16
16
1) Insiden
Sekitar 6% dari populasi umum mengalami Depresi, sedangkan dari penderita kanker
parahnya kecacadan dan meluasnya stadium dari penyakit kankernya. Pada penderita
kanker stadium lanjut dengan Karnofsky performance < 40 prevalensi depresi nya adalah
75%, sedangkan penderita yang lebih baik fisiknya dengan Karnofsky performance >60
score Karnofsky 40% (ketidakmampuan paling parah), 77% memenuhi kriteria depresi
perubahan citra diri dan percaya diri, perubahan peran sosial dan life style, serta masalah -
kanker sehingga bisa menyebabkan depresi. Beberapa study terakhir juga menunjukkan
bahwa terdapat hubungan antara pemilihan coping yang maladaptive dengan tingginya
derajat depresi. Contoh coping yang maladapative antara lain: perilaku menghindar,
statement negative terhadap dirinya, preokupasi dengan gejala fisiknya. Namun perlu
diingat bahwa tidak semua penderita yang di diagnosis kanker mengalami depresi.18
Stadium lanjut
17
Alkoholik
stroke, dll
3) Gejala Klinis
Psikologis:
o Afek/emosi depresi
o Konsentrasi menurun
o Rasa bersalah
Somatik:
o Libido menurun
1. Bunuh diri:
Percobaan bunuh diri dijumpai pada hampir 1/3 dari penderita kanker yang
mengalami depresi major dan >50% dengan Gangguan Penyesuaian .Pada penderita
18
terminal, kita sering kali kesulitan mengevaluasi pernyataan bunuh diri. Diperlukan
penanganan yang hati -hati, apakah pikiran bunuh diri yang muncul adalah gejala dari
mengakhiri hidup karena tidak kuat menahan gejala –gejala penyakitnya terutama
rasa nyeri. Penderita yang mempunyai risiko tinggi melakukan bunuh diri antara lain:
2. Penelantaran diri Penderita menjadi tidak kooperatif , baik dalam hal pengobatan
maupun menjaga stamina. Kondisi ini tentu akan semakin memperparah penyakitnya
3. Distress pada keluarga Depresi pada penderita kanker tidak hanya mempengaruhi
penderitanya tetapi juga berdampak pada keluarga mereka. Suatu survey di Inggris
pada kanker Mammae menunjukkan bahwa diantara faktor-faktor yang ada, depresi
merupakan faktor terkuat yang menimbulkan masalah perilaku dan emosional pada
anak mereka.
19
BAB III
KESIMPULAN
Penyakit kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel
jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak
terkendali, dan akan terus membelah diri. Kanker dapat terjadi diberbagai jaringan dalam
berbagai organ di setiap tubuh, mulai dari kaki sampai kepala. Bila kanker terjadi di bagian
permukaan tubuh, akan mudah diketahui dan diobati. Namun bila terjadi didalam tubuh,
kanker itu akan sulit diketahui dan kadang - kadang tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul
Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena penyebab kanker
dapat merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan, namun ada
beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan pertumbuhan kanker, yakni faktor
keturunan, faktor lingkungan, faktor makanan yang mengandung bahan kimia, infeksi,
virus, faktor perilaku, gangguan keseimbangan hormonal, faktor kejiwaan dan emosional,
radikal bebas.
Untuk pencegahan kanker dapat di lakukan hal-hal dasar seperti tidak merokok,
menghindari makanan tinggi lemak, menambah makanan tinggi serat seperti sayuran dan
buah, hidup akif fisik, mengupayakan berat badan yang ideal, dan hidup dengan pola sehat.
20
DAFTAR PUSTAKA
1. Block SD: Assessing and Managing Depression in the Terminally ill Patient.
209-218, 2000
2003; 437-450
299
Associated with Cancer. In Stern TA, Sekeres MA, ed. Facing Cancer: A
Complete Guide for People with Cancer, Their Families, and Caregivers. 2004;
203 -214
8. American Cancer Society (ACS). Caring for patient with cancer at home: A
guide for patients and families. Atlanta: American Cancer Society, 2015
21
9. Whitmer, K. M., Pruemer, J. M., Nahleh, Z. A., Jazieh, A. R. Symptom
2009
11. Teodora, B. A., Ianovici, N., Bancilla, S. Modifying factors of chronic pain
Technology, 2012;16(2):226-231
Nursing: A Clinical Approach. 6th Edition. New York: Elsevier Inc, 2010.
13. .Chintamani, C., Gogne, A., Khandelwal, R., Tandon, M., Jain, S., Kumar, Y.,
Narayan, N., Rahul, B., Srinivas, S., & Saxena, S. The correlation of anxiety
14. Boehm, K., Cramer, H., Staroszynski, T., Ostermann, T. Arts Therapies for
15. Beck, A. T., Steer, R. A., Garbin, G. M. Psychometric properties of the Beck
22
16. Martini, S. Smoking Menaning In Young Women Smokers. Jurnal Psikologi
2014;3(2):119-127.
17. Griffiths, J., Ewing, G., Rogers, M. Moving Swiftly On. Psychological Support
18. Osse, B., Dassen, V., Schade, E., Grol, R. The problem experienced by patients
with cancer and their needs for palliative care. Support Care Cancer
2005;13:722-732
20. Mehnert, A., Lehmann, C., Graefen, M., Huland, H., Koch, U. Depression,
anxiety, post-traumatic stress disorder and healthrelated quality of life and its
21. Fann, J. R., Thomas-Rich, A. M., Katon, W. J., Cowley, D., Pepping, M,.
23