Anda di halaman 1dari 19

TAHAP 1.

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

Nama Kepala Keluarga : Tn. Suroso

Alamat : Kedung Pane, Ngaliyan RT 05/ RW XI

Bentuk Keluarga : Nuclear Family

Tabel 1. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah

No Nama Kedudukan Umur L Pendidikan Pekerjaan Pasien Keterangan


. /
P
1 Tn. Suroso Kepala 53 L SD Buruh Pasien -
Keluarga tahun
2 Ny. Istri 54 P - Buruh - -
Rukiyah tahun
3 Sdr. Anak - L STM - - -
Yuliandoko

Kesimpulan Tahap 1 :

Di dalam keluarga Tn. Suroso berbentuk nuclear family didapatkan pasien


Tn. Suroso usia 53 tahun, tidak tamat SD, seorang buruh dengan penyakit colitis
ulseratif.
TAHAP II. STATUS PASIEN

A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. Suroso
Umur : 53 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat : Kedung pane, Ngaliyan, RT 05/ RW XI
Suku : Jawa
Tanggal Periksa : 04 Agustus 2015

B. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama

Nyeri perut bagian kiri bawah, sesak, sakit gigi, dan sakit kepala

2. Riwayat Penyakit Sekarang


 Nyeri perut dirasakan sejak 1 tahun yang lalu
 Sakit kepala, Sakit gigi dan lesi di mulut dirasakan sekitar 2
minggu yang lalu.
 Sesak sejak 1 tahun yang lalu, berkeringat pada malam hari
sehingga sering mandi tengah malam.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat Penyakit Serupa : disangkal
Riwayat Penyakit Hipertensi : disangkal
Riwayat Penyakit Gula : disangkal
Riawayat Alergi : disangkal
Riwayat Mondok : (+)
Riwayat Tuberculosis : (+) dengan
pengobatan yang belum selesai ( hanya 3 bulan)
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Sakit Serupa : tidak diketahui
Riwayat Hipertensi : tidak diketahui
Riwayat Sakit Gula : tidak diketahui

5. Riwayat Kebiasaan
Riwayat makan-makanan pedas merangsang : (+)
Riwayat jajan diwarung : (+)
Riwayat makan yang manis : disangkal
Riwayat konsumsi junk food/ fast food : disangkal
Riwayat merokok : disangkal
Riwayat alkohol : disangkal
Riwayat olahraga teratur : disangkal
Riwayat makan teratur : (+)
Riawayat diet rendah serat : disangkal
6. Riwayat sosial ekonomi

Pasien adalah seorang buruh harian yang tinggal bersama istri dan
anaknya. Istri pasien juga seorang buruh harian. Dengan status
ekonomi kurang.

7. Riwayat gizi
Pasien makan 2-3 kali sehari dengan nasi, sayur, tahu dan tempe.
Pasien jarang mengkonsumsi daging, sayur dan buah-buahan. Kesan
gizi cukup
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 82 x/ menit
Frekuensi Nafas : 18 x/ menit
Suhu : 36,9 0C
2. Status Gizi
BB = 52
TB = 168
IMT = 52/(1,68)2 = 18,42
3. Mata : dalam batas normal
4. Leher : dalam batas normal
5. Jantung : dalam batas normal
6. Pulmo : wheezing (+)
7. Abdomen
Inspeksi : dalam batas normal
Auskultasi : dalam batas normal
Perkusi : dalam batas normal
Palpasi : nyeri tekan pada perut bagian kiri bawah
8. Ektremitas : dalam batas normal
9. Status Neurologis: dalam batas normal

D. RESUME

Sejak tanggal 29 juli 2015 ( pada hari periksa) pasien mengeluhkan sakit
gigi, sakit kepala, mual, nyeri seperti ditusuk-tusuk dan melintir, muntah
darah, sesak nafas dan berkeringat sehingga pasien sering mandi pada
malam hari . Pasien sering mengkonsumsi makanan pedas dan makan di
warung. Dari pemeriksaan fisik didapatkan status gizi cukup, pada
pemeriksaan paru terdapat suara tambahan seperti wheezing. Dan pada
pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri pada daerah perut kiri bawah.

PATIENT CENTERED DIAGNIOSIS


1. Diagnosis Holistik
Tn. Suroso umur 53 tahun, nuclear family, colitis ulseratif, status gizi
cukup, hubungan keluarga cukup harmonis, dan hubungan dengan
masyarakat sekitar terjalin baik. Status ekonomi kurang.
2. Diagnosis Biologis
Colitis ulseratif
3. Diagnosis Psikologis
Pasien terbebani dengan penyakitnya, hubungan pasien dengan
keluarga lain cukup dan saling mendukung.
4. Diagnosis Sosial, Ekonomi, Budaya
Pasien merupakan anggota masyarakat biasa, cukup berperan aktif
dalam kegiatan kemasyarakatan, hubungan dengan masyarakat baik,
status ekonomi kurang.

PENATALAKSAAN

1. Non Medikamentosa
- Edukasi kepada pasien dan keluarga untuk menjaga pola makan
dan kebersihan, jangan makan makanan yang pedas merangsang,
dan hindari faktor penyebab sesak.
- Memberi pengetahuan pada pasien tentang pentingnya kepatuhan
mengkonsumsi obat.
- Diet rendah purin dan makan makanan yang bergizi.

2. Medikamentosa
Paracetamol 3 x 1tablet perhari
Amoxicillin 3x 1 tablet perhari

FOLLOW UP

Tanggal : 06 Agustus 2015

1. Subyektif : sesak masih dirasakan pasien, dan nyeri pada perut pasien
sudah berkuranng
2. Obyektif
Tanda Vital : TD: 110/80 mmHg, HR: 82x/ menit, RR: 18x/menit, T:
370C
3. Status Lokalis
Inspeksi : distensi (-)
Auskultasi : bising usus normal
Perkusi : tympani
Palpasi : nyeri tekan (+)
4. Assesment : colitis ulseratif
5. Planning :
Paracetamol 3 x 1tablet perhari
Amoxicillin 3x 1 tablet perhari

FLOW SHEET
Nama : Tn. Suroso (53 tahun)
Diagnosis : Colitis ulseratif

Tabel 2. Flowsheet penderita


Tanggal Tanda Keluhan Rencana Terapi Target
Vital
06/08/1 TD: Sesak Non Medikamentosa 1. Patuh
5 110/80 masih 1. Edukasi kepada dalam
mmHg, dirasakan pasien dan meminu
HR: 82x/ pasien, keluarga untuk m obat
menit, nyeri menjaga pola dan dapat
RR: perut makan dan melakuka
18x/menit sudah kebersihan, n cara
, T: 370C berkuran jangan makan minum
g makanan yang obat
pedas yang
merangsang, benar
dan hindari 2. Nyeri
faktor penyebab perut
sesak. berkuran
2. Memberi g
pengetahuan
pada pasien
tentang
pentingnya
kepatuhan
mengkonsumsi
obat.
3. Diet rendah
purin dan
makan makanan
yang bergizi.

Medikamentosa
1. Paracetamol 3 x
1tablet perhari
2. Amoxicillin 3x
1 tablet perhari

TAHAP III. IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

1. FUNGSI HOLISTIK
a. Fungsi Biologis
Keluarga terdiri atas penderita ( Tn. Surosos 53 tahun) , istri ( Ny,
Rukiyah 54 tahun), dan satu orang anaknya ( Sdr. X tahun) tinggal
bersama dalam satu rumah.
b. Fungsi Psikologis
Hubungan keluarga cukup harmonis, saling mendukung, dan perhatian
satu sama lain.
Sesama anggota keluarga saling mengingatkan dalam mengkonsumsi
obat dan dalam hal lainnya.
c. Fungsi Sosial
Penderita dan keluarga hanya sebagai anggota masyarakat biasa.
Hubungan dengan masyarakat sekitar baik, dan cukup aktif dalam
kegiatan kemasyarakatan.
d. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Penderita bekerja sebagai buruh harian. Istri bekerja sebagai buruh
harian dan status ekonomi pasien kurang.
e. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi
Komunikasi anggota keluarga berlangsung cukup baik, permasalahan
diselesaikan dengan cara dimusyawarahkan bersama-sama.

2. FUNGSI FISIOLOGIS
Tabel 3. APGAR score keluarga

No Pernyataan Tn. Ny. Rukiyah


Suroso
1. Saya puas bahwa saya dapat 1 2
kembali kepada keluarga saya,
bila saya menghadapi masalah
2. Saya puas dengan cara-cara 1 2
keluarga saya membahas serta
membagi masalah dengan saya
3. Saya puas bahwa keluarga 1 2
saya menerima dan
mendukung keinginan saya
melaksanakan kegiatan dan
ataupun arah hidup yang baru

4. Saya puas dengan cara 2 2


keluarga saya menyatakan rasa
kasih sayang dan menanggapi
emosi
5. Saya puas dengan cara-cara 2 2
keluarga saya membagi waktu
bersama

Rata-rata APGAR score keluraga = 7+10/ 2 = 8,5


Kesimpulan : fungsi fisisologis keluarga Tn. Suroso baik.

3. FUNGSI PATOLOGIS
Tabel 4. Fungsi Patologis SCREEM keluarga
Sumber Patologi Keterangan
Social Interaksi sosial cukup, aktif dalam kegiatan
_
kemasyarakatan
Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya
baik, banyak tradisi budaya yang masih _
diikuti
Religion Beragama dan memiliki pemahaman terhadap
_
ajaran agama, ketaatan ibadah baik
Economic Pengahasilan keluarga tidak cukup untuk
+
memenuhi kebtuhan sehari-hari
Education Tingkat pendidikan keluarga kurang, Tn.S
+
hanya tamat SD kelas 2 (tidak menempuh
wajib belajar 9 tahun)
medical Kesadaran akan pentingnya kesehatan cukup
baik, jika sakit pasien segera berobat ke _
dokter, puskemas dan rumah sakit

Kesimpulan :
Terdapat fungsi patologis pada keluarga Tn. Suroso yaitu fungsi
ekonomi dan edukasi.

4. GENOGRAM

Diagram 1. Genogram keluarga Tn. Suroso


Keterangan :
: Laki- laki : pasien

: Perempuan : tinggal serumah

: laki-laki, perempuan meninggal


Kesimpulan : penyakit yang diderita pasien tidak ditemukan pada anggota
keluarganya. Dari genogram tersebut tidak ada penyakit yang diturunkan
maupun penyakit yang menular.

5. POLA INTERAKSI KELUARGA

Tn.S

Ny.R Sdr.L
RRrr
r

Kesimpulan : Pola interaksi dua arah antar anggota keluarga berjalan bai
dan harmonis.

6. FAKTOR PERILAKU
a. Pengetahuan
Tingkat pendidikan keluarga ini masih kurang, ada anggota
keluarga yang belum tamat SD. Pengetahuan penderita tentang
kesehatan dan pola hidup sehat masih kurang.
b. Sikap
Penderita dan keluarganya sudah memiliki kesadaran tentang
pentingnya kesehatan namun belum dapat menerapkan pola hidup
sehat, penderita kurang menjaga kebersihan, masih sering jajan
mengkomsunsi makan pedas merangsang dan jajan di warung.
c. Tindakan
Penderita dan keluarga segera datang berobat ke puskesmas saat
sakit.
7. FAKTOR NON PERILAKU
a. Lingkungan
Rumah tidak tertata rapi, kebersihan kurang, ventilasi dan pencahayaan
juga kurang. saluran pembuangan limbah lancar, sampah keluarga
dibuang di tempat sampah. Lingkungan sekitar cukup bersih.
b. Keturunan
Tidak diketahui faktor keturunan yang mempengaruhi penyakit
penderita dikarenakan orang tua penderita telah meninggal ketika
kecil.
c. Pelayanan Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi oleh keluarga ini jika sakit
adalah puskesmas. Pasien tidak memiliki kartu jaminan kesehatan
8. LINGKUNGAN INDOOR
Keluarga ini tinggal disebuah rumah dengan ukuran 15x15 m2,
rumah mengahadap kebarat. Rumah tidak memiliki pagar pembatas.
Terdiri dari ruang tamu, 4 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 wc, 1 gudang,
tempat ibadah dan dapur. Pintu masuk dan keluar ada 2 dibagian depan
ruang tamu dan didepan kamar tidur. Dinding terbuat dari batu bata yang
sebagian sudah di cat, lantai rumah berupa ubin. Ventilasi dan
pencahayaan rumah kurang. Atap rumah tersusun dari genteng dan langit –
langit rumah ditutup dengan pelapon. Masing- masing kamar tidur
dilengkapi dengan sebuah ranjang dan kasur. Perabotan rumah tangga
sederhana. Sumber air untuk kebutuhan sehari- harinya keluarga ini
menggunakan air atretis. Sehari – hari keluarga memasak menggunakan
kompor minyak tanah, dan minum dengan merebus air sendiri.
Kamar WC Gudang
mandi

Mushola Kamar
Dapur
tidur

Ruang
Kamar tamu
Kamar Kamar
tidur
tidur tidur

Denah rumah Tn. Suroso

9. LINGKUNGAN OUTDOOR
Lingkungan sekitar rumah berupa perkampungan dengan kondisi
masyarakat akrab dan baik. Rumah satu dengan yang lainnya saling
berdempetan. Terdapat selokan untuk menyalurkan limbah rumah yang
terdapat di depan rumah dan alirannya lancar. Sampah dibuang di tempat
sampah. Rumah langsung berhadapan dengan jalan dengan kondisi jalan
sudah dibeton.

RESUME IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Holistik (Biopsikososial) : baik


2. Fungsi Fisiologis (APGAR) : baik
3. Fungsi Patologis (SCREEM) : ada fungsi patologis yaitu ekonomi dan
edukasi
4. Fungsi Genogram Keluarga : tidak ada penyakit yang diturunkan
5. Fungsi Pola Interaksi Keluarga : baik
6. Fungsi Perilaku Keluarga : kurang
7. Fungsi Non Perilaku Keluarga : cukup
8. Fungsi Lingkungan Indoor : kurang
9. Fungsi Lingkungan Outdoor : cukup
DAFTAR MASALAH

1. Masalah Medis
Colitis ulseratif
2. Masalah Nonmedis
a. Kesadaran penderita dan keluarga tentang arti kesehatan masih rendah
b. Pengetahuan penderita dan keluarga tentang pola hidup sehat masih
rendah
c. Kebiasaan penderita mengkonsumsi minuman pedas merangsang
d. Rumah kurang sehat (kerapian kurang, kebersihan kurang, ventilasi
dan pencahayaan kurang)
e. Asupan makanan bergizi kurang
f. Kepatuhan pasien meminum obat kurang

PRIOROTAS MASALAH

PRIORITAS MASALAH

DAFTAR I T R JUMLAH
NO IxTxR
MASALAH P S SB Mn Mo Ma
1 Kesadaran 5 5 5 3 4 3 3 28,000
penderita dan
keluarga tentang
arti penting
kesehatan masih
rendah
2 Pengetahuan 5 5 5 3 4 4 4 30,000
penderita dan
keluarga tentang
pola hidup sehat
masih kurang
3 Kepatuhan pasien 5 5 5 3 4 5 4 31,000
meminum obat
4 Rumah kurang 4 5 4 3 4 3 3 26,000
sehat
5 Asupan makan 5 5 3 3 4 4 4 28,000
bergizi kurang
6 Kebiasaan 5 5 5 3 4 4 3 29,000
penderita
mengkonsumsi
minuman pedas
merangsang

Keterangan:
1 = Tidak penting
2 = Agak penting
3 = Cukup penting
4 = Penting
5 = Sangat penting
Keterangan :
I = Importancy ( pentingnya masalah)
P = Pravalence (Besarnya masalah)
S = Severry ( akibat yang ditimbulkan oleh masalah)
SB = Social Benefit ( keuntungan sosial karena selesainya
masalah )
T = Technology ( teknologi yang tersedia)
R = Resource ( sumber daya yang tersedia)
Mn = Man ( tenaga yang tersedia)
Mo = Money (sarana yang tersedia)
Ma = Material ( pentingnya masalah)

DIAGRAM PERMASALAHAN PASIEN

Kesadaran penderita dan keluarga tentang Asupan makanan bergizi kurang


arti kesehatan masih rendah

Pengetahuan penderita dan keluarga Tn. S 53 thn Rumah kurang sehat (kerapian
tentang pola hidup sehat masih kurang, kebersihan kurang,
Colitis ulsertif
rendah ventilasi dan pencahayaan kurang)

Kebiasaan penderita mengkonsumsi Kepatuhan pasien minum obat


minuman pedas merangsang kurang
TAHAP IV. HUBUNGAN ANTARA POLA HIDUP DAN LINGKUNGAN
TIDAK SEHAT DENGAN COLITIS ULSERATIF

Penyakit kolitis ulseratif (KU) merupakan penyakit inflamasi kronik pada


kolon (usus besar) terutama mengenai bagian mukosa kolon. Penyakit ini
termasuk salah satu inflammatory bowel diseases (IBD) yang hingga saat ini
belum diketahui penyebabnya secara jelas (Ardizzone, 2003). Penyebab IBD
memang masih belum jelas, namun berhubungan dengan faktor genetik dan faktor
lingkungan sebagai pemicunya hal ini terbukti dari 10-20% penderita pasti
memiliki anggota keluarga yang terkena penyakit yang sama (Collins, 2006). KU
termasuk penyakit autoimun yang berkaitan dengan respon inflamasi dari bakteri
pada kolon (Ardizzone, 2002).

Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya colitis ulseratif antara lain


faktor genetik, faktor lingkungan, diet dan faktor infeksi. Selain faktor resiko
tersebut ada faktor intrinsik yang mempengaruhi seperti gangguan imun, alergi,
genetik, herediter, dan psikosomatik. Dan ada juga faktor ekstrinsik diantaranya
faktor diet, infeksi dan obat-obatan (Ardizzone, 2003).

Terdapat beberapa masalah yang ditemukan terkait dengan terjadinya


colitis ulseratif yang dialami oleh penderita. Penderita dan keluarganya belum
menyadari pentingnya kesehatan sehingga belum menerapkan pola hidup sehat.
Status ekonomi yang kurang menyebabkan keterbatasan penderita dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk asupan makanan sehingga status gizi
kurang. Asupan gizi yang kurang menyebabkan daya tahan tubuh yang menurun
sehingga rentan terhadap infeksi. Kebiasaan penderita yang sering mengkonsumsi
makanan yang pedas merangsang juga tidak baik karena dapat mengiritasi saluran
cerna sehingga terjadi peradangan pada saluran cerna dan menyebabkan infeksi.
Lingkungan yang tidak sehat juga membuat penderita dan keluarganya dan
keluarganya rentan terhadap penyakit.
TAHAP V. SIMPULAN DAN SARAN

V-A. SIMPULAN

Diagnosis Holistik

1. Diagnosis biologis
Colitis ulseratif
2. Diagnosis psikologis
Penderita mengalami beban pikiran terhadap penyakitnya. Hubungan
penderita dengan anggota keluarga lain baik dan saling mendukung.
3. Diagnosis sosial
Hubungan dengan masyarakat sekitar berjalan baik, kondisi lingkungan
dan rumah kurang sehat, pendidikan penderita dan keluarganya kurang,
status ekonomi kurang.

V-B. SARAN

Saran komprehensif

Saran yang dapat diberikan kepada penderita dan keluarganya adalah sebagi
berikut:

1. Promotif
Edukasi penderita dan keluarga mengenai pentingnya melakukan pola
hidup dan edukasi mengenai pentingnya kepatuhan minum obat.
2. Preventif
Mengkonsumsi makanan sehat untuk mneningkatkan daya tahan tubuh,
tidak pedas merangsang, tidak jajan sembarangan, menjaga kebersihan
rumah dan lingkungan sekitar.
3. Kuratif
Paracetamol 3x1 tablet perhari
Amoxicillin 3x 1 tablet perhari
4. Rehabilitatif
Berolahraga teratur untuk menjaga kebugaran tubuh.

Anda mungkin juga menyukai