Anda di halaman 1dari 9

Lampiran 1.

FormulirLaporanInsidenKeselamatanPasien di Puskesmas/Klinik

LAPORAN INSIDEN

(SifatRahasia, tidakbolehdifotocopy, wajibdilaporkan paling lambat 2 x 24 jam)

I. DATA PASIEN:
Nama : Mawar
Tanggallahir : 13 Maret 2000
NomorRekamMedis : 1314
JenisKelamin : Perempuan
Penanggungjawabbiaya : Abdul
Jenispasien :Rawatjalan, rawatinap, GawatDarurat
Tanggalmasuk : 5 April 2017

II. RINCIAN KEJADIAN:


1. Tanggal dan waktu kejadian : 5 April 2017
2. Deskripsisingkat kejadian : Pasien datang dalam keadaan dehidrasi
berat karen diare
3. Kronologis terjadinya kejadian : pada saat pasien datang KU lemah dan
pre syok lalu petugas UGD melakukan pemasangan infus tetapi gagal
4. JenisKejadian: KTC
5. Orang pertama yang melaporkankejadian: petugas IGD
6. Tempatkejadian: Puskesmas Kebong
7. Unit kerja yang terkaitdengankejadian: Dinas Kesehatan
8. Akibatkejadian: pasien menjadi syok karena tidak segera mendapat cairan
9. Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya. ; memanggil
petugas yang lebih profesional tetapi tidak berhasil
10. Tindakantersebutdilakukanoleh: perawat senior
11. Apakahkejadian yang sama pernah terjadi di tempat kejadian,; tidak pernah
12. kapan dan tindakan apa yang telahdiambil
13. Apakahkejadian yang sama pernah terjadi di tempat kerja yang lain’

Pelapor: Nama; Agus

Paraf

Tanggalpenyampaianlaporan: 5 April 2017


Penerimalaporan:

Nama:

Paraf:

Tanggalmenerimalaporan:

Grading RisikoterhadapKejadian: Merah, Kuning, Hijau, Biru

Business Owner at Mashaji Corporation

Sakit dan penyakit merupakan suatu peristiwa yang selalu menyertai hidup
manusia sejak jaman Nabi Adam. Kita memahami apapun yang menimpa
manusia adalah takdir, sakit pun merupakan takdir. Lantas kalau sakit
merupakan takdir, kalau kita sakit kenapa harus mencari sehat /kesembuhan?
Lantas bua apa dan apa manfaat berobat? Dari sinilah landasan kita berpijak
dalam memahami sehat, sakit, obat dan upaya pengobatan.

SEHAT – SAKIT PANDANGAN ALQURAN


Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku),
Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha
Penyayang di antara semua Penyayang”. Maka Kamipun memperkenankan
seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami
kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka,
sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua
yang menyembah Allah.
(Al Quran Surah Al Anbiyaa’ [21]:83-84)

Ayat diatas mengisahkan Nabi Ayub yang ditimpa penyakit, kehilangan harta
dan anak-anaknya. Dari seluruh tubuhnya hanya hati dan lidahnya yang tidak
tertimpa penyakit, karena dua organ inilah yang dibiarkan Allah tetap baik dan
digunakan oleh Nabi Ayub untuk berzikir dan memohon keridhoan Allah, dan
Allah pun mengabulkan doanya, hingga akhirnya Nabi Ayub sembuh dan
dikembalikan harta dan keluarganya.

Dari sini dapat diambil pelajaran agar manusia tidak berprasangka buruk kepada
Allah, tidak berputus asa akan rahmat Allah serta bersabar dalam menerima
takdir Allah. Karena kita sebagai manusia perlu meyakini bahwa apabila Allah
mentakdirkan sakit maka kita akan sakit, begitu pula apabila Allah
mentakdirkan kesembuhan, tiada daya upaya kecuali dengan izin-Nya kita
sembuh.

(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakan Aku, Maka Dialah yang menunjuki Aku.
Dan Tuhanku, yang Dia memberi Makan dan minum kepadaKu. Dan apabila
aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku. Dan yang akan mematikan Aku,
kemudian akan menghidupkan aku (kembali). Dan yang Amat kuinginkan akan
mengampuni kesalahanku pada hari kiamat”. (Al Quran surah Asy Syu’araa’
[26]: 78 – 82)

KONSEP SAKIT
Di hadapan Allah, orang saki bukanlah orang yang hina. Mereka justru
memiliki kedudukan yang sangat mulia.

“Tidak ada yang yang menimpa seorang muslim kepenatan, sakit yang
berkesinambungan (kronis), kebimbangan, kesedihan, penderitaan, kesusahan,
sampai pun duri yang ia tertusuk karenanya, kecuali dengan itu Allah
menghapus dosanya.:
(Hadist diriwayatkan oleh Al-Bukhari)

Bahkan Allah menjanjikan apabila orang yang sakit apabila ia bersabar dan
berikhtirar dalam sakitnya, selain Allah menghapus dosa-dosanya.

“Tidaklah seorang muslim tertimpa derita dari penyakit atau perkara lain
kecuali Allah hapuskan dengannya (dari sakit tersebut) kejelekan-kejelekannya
(dosa-dosanya) sebagaimana pohon menggugurkan daunnya.”
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim)

“Jika kamu menjenguk orang sakit, mintalah kepadanya agar berdoa kepada
Allah untukmu, karena doa orang yang sakit seperti doa para malaikat.”
(HR. Asy-Suyuti)

KONSEP SEHAT
Nabi Muhammad SAW lewat sunnahnya memberi perhatian yang serius
terhadap kesehatan manusia. Sunnah Nabi menganggap keselamatan dan
kesehatan sebagai nikmat Allah yang terbesar yang harus diterima dengan rasa
syukur.

Firman Allah dalam Al Quran Surah Ibrahim [14]:7


Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika
kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Bentuk syukur terhadap nikmat Allah melalui kesehatan ini adalah senantiasa
menjaga kesehatan sesuai dengan sunnatullah.

Rasulullah bersabda. “Dua nikmat yang sering tidak diperhatikan oleh


kebanyaka manusia yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari yang
diriwayatkan oleh Ibnu Abbas).

A. Konsep Hidup SehatSehat (Arab"Al-


shihah”), dalam Islam bukan hanya merupakan sesuatu yang
berhubungan dengan masalah fisik (jasmani), melainkan juga menyangkut psikis
(jiwa).Karena itulah mengapa Islam memperkenalkan konsepsi al-Shihhah wa al-
afiyat (lazimdiucapkan sehat wal'afiat).
B. Maksud dari konsep itu yakni suatu kondisi sehat di mana seseorang
mengalamikesehatan yang paripurna, jasmani, dan rohani atau fisik dan psikis. Jika makna
sehatseluruhnya berhubungan dengan masalah fisik-ragawi, maka makna al-afiat
ialah segalabentuk perlindungan Allah SWT untuk hamba-Nya dari segala macam tipu
daya. Atau,menurut istilah Quraish Shihab ialah berfungsi bagi seluruh anggota tubuh
manusiasesuai dengan tujuan pencipta-Nya.C. Penerapan Pola Hidup SehatUntuk
mengetahui lebih jauh bagaimana cara menerapkan pola hidup sehat itu di dalamkehidupan
kita masing-masing, berikut ini dapat kita ikuti beberapa terapi yangdiajarkan oleh Islam
kepada umat manusia:Pertama, senantiasa memelihara kebersihan dzahir dan bathin.
Kebersihan adalahpangkal kesehatan, Nabi Muhammad saw. pernah bersabda: Al-
nadhafatu min al-iman(kebersihan itu sebagian dari iman). Yang paling esensial dari
kebersihan diri itu adalahkebersihan hati, jiwa (qalb), dan pikiran (aql). Dalam berbagai
kenyataan, kita seringmenemukan ada saja di antara orang yang mudah berburuk sangka
(su'udzan) atau sukacuriga kepada orang lain. Bahkan ada yang sampai berburuk sangka
kepada Allah,Na'udzu bi Allah min dzalik.Dari lubuk hati yang bersih serta akal yang sehat,
seseorang akan memperolehkesehatan yang sempurna. Bukankah banyak orang yang
mengalami gangguan kesehatandisebabkan oleh faktor tidak sehatnya kedua hal tersebut?
Maka, tidak mengherankan jika para dokter menyarankan setiap pasiennya yang
mengalami stres (ketegangan) untukhidup secara teratur, mengurangi, bahkan tidak
membebani diri dengan pikiran danperasaan yang berat-berat.Saran seperti itu,
sebenarnya telah kita kenal sejak lama melalui konsepsi, al-'aql al-salim fi al-
jism al-salim (akal yang sehat akan membuahkan jiwa yang sehat pula).Di dalam
banyak ayat Alquran, Allah mengisyaratkan betapa urgensnya kita memeliharakebersihan
hati dan jiwa itu. Misal, firman-
Nya, ”Dan barang siapa yang beriman kepada
Allah,
niscaya Dia akan memberi petunjuk hatinya” ( TQS Al
-Tagabun 64:11). Hati yangtidak bersih akan sulit sekali untuk menerima petunjuk-petunjuk
Allah, dan itumerupakan penyakit yang amat berbahaya.Untuk menjaga kebersihan hati
sekaligus menghindarkan dari hal seperti itu, maka Allah

mengajari kita selalu bermohon kepada-


Nya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan
hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami,
dankaruniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah
yangMaha Pemberi Karunia (TQS Ali 'Imran ayat 8).Ke-dua, hendaknya kita mencari
nafkah yang halal dan thayyib, kemudianmengonsumsinya pula secara yang halal dan baik.
Nafkah yang halal bukanlah sesuatu yang semata-mata berhubungan dengan hasil
jerih payah pekerjaan seseorang, melainkan juga berhubungan dari mana
sumber dan dari mana kita memperolehnya. Sebab dalam
banyak kenyataan, seringkali ada di antara kita berpikir "yang penting uang”
tidak
terpikirkan bagaimana dan apa akibat spiritualnya pernyataan seperti itu.Mengenai petunjuk
kehalalan dan kebaikan sesuatu yang hendak kita konsumsi itu,
antara lain Allah mengisyaratkan bahwa: “Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal
lagi baik dari apa saja yang terdapat di bumi, dan janganlah kita mengikuti langkah-
langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu” (TQS
Al-Baqarah ayat 68). Sebagai contoh, daging yang baik untuk dikonsumsi antara laindilihat
dan ditentukan pula dari bagaimana proses penyembelihannya, apakah sesuaidengan ajaran
Allah atau tidak (Alquran Surah Al-Maidah ayat 5).Ketiga, memohon perlindungan dan
kesehatan kepada Allah atas apa yang kita konsumsi.Setiap kali memulai kegiatan
makan atau minum secara proporsional "makan danminumlah, dan janganlah
berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan",
demikian peringatan dari Allah swt. Kemudian, dahuluilah denganpermohonan
kepada Allah, semoga apa yang hendak kita konsumsi itu, dijauhkan dariberbagai macam
penyakit melainkan sebaliknya akan mendatangkan kesegaran dankebugaran
tubuh. Sebab pada dasarnya makan serta minum itu, bertujuan untukmenyehatkan tubuh
dan mengganti sel-sel yang diperlukan oleh setiap organ tubuh.Hakikat rezeki yang kita
peroleh dan konsumsi itu dari Allah juga. Karenanya, pedomandalam menciptakan pola
konsumsi itu, misalnya Allah menyatakan harus proporsional(Alquran surah Al-
A'raf ayat 31). Demikian pula Nabi Muhammad saw. memberi isyaratdan contoh untuk itu,
misalnya, Makanlah pada saat lapar dan berhentilah sebelumkenyang.Memang pola
konsumsi masyarakat kita selama ini masih pada taraf makan untuksekadar kenyang bukan
untuk kesehatan. Kita makan tidak beraturan waktunya, dan lain-lain. Padahal kalau kita
telusuri soal ini, maka dalam salah satu hadis Nabi Muhammadsaw. riwayat Muslim
dinyatakan, "Perut itu adalah tempatnya bersarang penyakit danpengaturan makanan adalah
obat utama. Maka, pantaslah jika kemudian beliau sering kalimelaksanakan ibadah puasa
sunah, yang selanjutnya perlu kita teladani, terutama setiaphari Senin dan Kamis.

Keempat, memelihara keteraturan hidup. Seringkali ada orang yang mudah


terkenapenyakit, karena penyebabnya ia tidak memiliki disiplin diri terhadap makan,
tidur,istirahat, bekerja dan berolahraga. Umumnya masyarakat kita masih
lebihmengutamakan tampilan lahiriah daripada pemenuhan gizi makanan dan kalau sudah
sibukbekerja sampai lupa jadwal makan.Akibatnya lambung dan usus terganggu, maag,
kekurangan gizi, dan sebagainya. Nantimemeriksakan kesehatannya pada waktu sakit.
Padahal Islam menerapkan suatu perinsipal-wiqayat khayr mi al-ilaj (pencegahan lebih baik
dari mengobati).Kelima, perbanyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran yang segar, serta
sering meminummadu. Buah-buahan sering diibaratkan Allah SWT dengan "makanan
surga". Mengapa?Dalam ayat ditemukan misalnya Allah menyatakan, "Dan Kami jadikan
kepadanya kebun-kebun kurma dan anggur dan pancarkan padanya beberapa mata air,
supaya merekamakan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka.
Makamengapakah mereka tidak bersyukur (TQS Yaasin ayat 1-3).Bahkan di dalam Al-
Duhhan/44:55, Allah ta'ala berfirman, "Di dalamnya merekameminta segala macam buah-
buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran)."Adapun madu, Allah menyatakan pula
secara eksplisit bahwa madu itu adalah syifa(obat). Firman-
Nya: “Kemudian makanlah dari (tiap
-tiap macam) buah-buahan dantempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan
(bagimu). Dari perut lebah itu keluarminuman (madu) yang bermacam-macam
warnanya, di dalamnya terdapat obat yangmenyembuhkan bagi manusia.
Sesungguhnya pada apa yang demikian itu benar-benarterdapat tanda-tanda (kebesaran
Tuhan) bagi orang yang mau memikirkan. (TQS An-Nahl ayat 69).Keenam, hendaknya
kita sering membaca dan mengikuti ajaran Alquran. MembacaAlquran adalah bagian dari
zikir kepada Allah, sedangkan zikir mendatangkan ketenangan jiwa. "Sesungguhnya
dengan mengingat Allah, jiwa akan memperoleh ketenangan."(Alquran surah Al-
Ra'd ayat 28, Alquran Surah Yunus ayat 57).Namun dalam banyak hal, terkadang manusia
baru menjadikan Alquran sebagai barangantik sehingga jarang disentuh apalagi untuk
ditelaah isinya. Padahal kalam Allah ituadalah hudan (petunjuk) bagi hidup dan kehidupan
umat manusia. Salah satu fungsinya,Alquran sebagai obat yang mujarab untuk mengobati
penyakit, terutama kejiwaanseseorang yang dilanda rasa gundah gulana.Kiranya dapat kita
pahami bahwa secara umum Allah swt telah menyatakan bahwa semuapenyakit ada
obatnya. Seperti tersurat melalui pernyataan Nabi Ibrahim as. Bahwa,

Anda mungkin juga menyukai