com
BAB I
PENDAHULUAN
Di sekitar kita dapat ditemukan banyak ion-ion terlarut seperti pada sungai, limbah,
air laut, atau pun dalam bentuk padatannya seperti pada tanah dan pupuk. Unsur logam dalam
larutannya akan membentuk ion positif atau kation, sedangkan unsur nonlogam akan
membentuk ion negatif atau anion. Metode yang digunakan untuk menentukan keberadaan
kation dan anion tersebut dalam bidang kimia disebut analisis kualitatif. Banyak pendekatan
yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif. Ion-ion dapat diidentifikasi
Hasil penulisan ini diharapkan bermanfaat bagi pembaca dalam bidang kimia analitik
kualitatif mengenai analisis kation dan anion sehingga dapat menganalisis atau
mengidentifikasi kation dan anion dengan tepat sesuai metode yang disajikan
BAB II
PEMBAHASAN
Analisis Kualitatif merupakan metode analisis kimia yang digunakan untuk mengenali
atau mengidentifikasi suatu unsur atau senyawa kimia (anion atau kation) yang terdapat
dalam sebuah sampel berdasarkan sifat kimia dan fisikanya. Sifat fisika suatu zat kimia
adalah sifat yang dapat diamati dengan pancaindera dan sifat yang dapat diukur tanpa
mengubah susunan kimia zat tersebut. Sifat yang dapat diamati dengan pancaindera adalah
wujud/rupa, warna, bau, rasa, tekstur, terbentuknya gelembung gas, dan terbentuknya
endapan, sedangkan sifat yang dapat diukur tanpa mengubah susunan kimia zat antara lain
1. Klasifikasi Kation
klasifikasi kation adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida, dan
amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan pada kemampuan suatu kation untuk
b. Golongan II
Kation golongan II tidak dapat bereaksi dengan asam klorida, namun dapat
membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer.
(III), arsenik (V), stibium (III), stibium (V), timah (II), dan timah (III)(IV).
c. Golongan III
Kation golongan III tidak bereaksi dengan asam klorida encer atau dengan
hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Kation golongan ini
amoniakal. Kation-kation golongan ini adalah kobalt (II), nikel (II), besi (II), besi
d. Golongan IV
Kation golongan ini tidak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan III.
dengan adanya amonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation-
e. Golongan V
Kation-kation pada golongan V adalah kation yang umum yang tidak bereaksi
Kation pada golongan pertama membentuk klorida-klorida yang tidak larut. Tetapi
timbel klorida sedikit larut dalam air sehingga tidak pernah mengendap dengan
sempurna bila ditambahkan asam klorida encer pada suatu cuplikan; ion timbel yang
tersisa itu, diendapkan secara kuantitatif dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam
a. Timbel (Pb)
11,48 g/ml pada suhu kamar. Timbel mudah larut dalam asam nitrat dengan
Gas nitrogen (II) oksida yang tidak berwarna bila tercampur dengan udara akan
Dengan asam nitrat pekat dapat terbentuk lapisan pelindung berupa timbel nitrat
2. Hidrogen sulfida dalam suasana netral atau asam encer: endapan hitam timbel
sulfida
3. Larutan amonia
4. Natrium hidroksida
b. Merkurium atau Raksa (Hg)
Merkurium adalah logam cair berwarna putih keperakan pada suhu biasa dengan
rapatan 13,534 g/ml pada 25oC. Merkurium mudah bereaksi dengan asam nitrat,
namun tidak dipengaruhi oleh asam klorida atau asam sulfat encer (2M).
1. Asam klorida encer atau klorida-klorida yang larut: endapan putih merkurium
2. Hidrogen sulfida dalam suasana netral atau asam encer: endapan hitam, yang
c. Perak, Ag
Perak adalah logam berwarna yang putih, dapat ditempa, liat dengan rapatan 10,5
g/ml dan melebur pada 960,5oC. Perak tidak larut dalam asam klorida, asam sulfat
encer (1M) atau asam nitrat encer (2M). Dalam larutan asam nitrat yang lebih
+
6Ag + 8 HNO3
6Ag + 2NO + 6NO3- +4H2O 2Ag
+
+ 2H2SO4
2Ag + SO42- + SO2 + 2H2O
1. Asam klorida encer (atau klorida-klorida yang larut): endapan putih perak
klorida
2. Hidrogen sulfida (gas atau larutan-air jenuh) dalam suasana netral atau asam:
Putih, Hg2Cl2↓
Putih, Hg2Cl2↓
H2S (+ HCl)
Hitam, Hg ↓ +
Hitam, Hg ↓ + +cc. NHO3
Didihkan
HgNH2 ↓
HgNH2 ↓ NH3sedikit
+ berlebihan
Tdk ada perubahan
Putih, AgCl2 ↓ Larut,
[
Ag(NH3)2]2+
Putih, AgCl2 ↓ Larut,
[
Ag(NH3)2 ]2+
itam, Hg ↓ + HgS ↓
Putih, AgCl2 ↓ Larut,
[ itam, Hg ↓ + HgS ↓
Ag(NH3)2]2+
utih, Hg2(NO3)2S ↓
utih, Hg2(NO3)2S ↓
Putih, AgCl2 ↓ Larut,
[
itam, Hg+HgO,
Ag(NH3)2]2+
itam, Hg+HgO,
HgNH2 NO3 ↓
itam, Hg+HgO2,
HgNH2 NO3 ↓
itam, Hg+HgO2,
Tdk ada perubahan
Hitam, Ag2S ↓ HgNH2 NO3
Ag(NH3)2]+
KI sedikit
Coklat, Ag2O ↓ Larut, [
+ berlebihan
Ag(NH3)2]+
↓ hitam
↓ hitam Na2CO3
+ mendidih
Hg+HgNH2NO3↓
↓ merah Ag2CrO4
↓ merah Ag2CrO4
↓ merah Ag2CrO4
Putih kekuningan
Larut,[Ag(NH3)]+ Putih kekuningan
Larut,[Ag(NH3)]+
g2CO3
Larut,[Ag(NH3)]+
g2CO3
↓ Hitam Hg +
↓ Putih kekuningan
KCN, sedikit
↓ Putih kekuningan
+ berlebihan ↓ Putih kekuningan
N)2
Ag2CO3
bahan Ag2CO3
↓ Hitam Hg + Ag2CO3
↓ Hitam Hg +
↓ Coklat Ag2O
Hg(CN)2
+
2Hg+ NO3+ 4NH3 + H2O HgO.Hg(NH2)NO3 + 3NH43. Natrium hidroksida bila ditambahkan
dalam jumlah sedikit: endapan merah-
kecoklatan dengan komposisi berbeda-beda, jika ditambahkan dalam jumlah
stoikiometris endapan berubah menjadi kuning ketika terbentuk merkurium
(II) oksida:
Hg2+ + 2OH- HgO + H2O
4. Kalium sianida (RACUN): tidak terdapat perubahan apapun dalam larutan
5. encer
Lembaran (perbedaan
atau mata dari ion-ion uang tembaga lain
dari mereduksi
c. Tembaga, Cu
Tembaga adalah logam berwarna merah muda, lunak, dapat ditempa, dan liat.
Tembaga mempunyai titik lebur 1038oC. Tembaga tidak larut dalam asam klorida
dan asam sulfat encer, namun dapat sedikit larut dengan adanya oksigen.
sulfida
2. Larutan amonia bila ditambahkan dalam jumlah yang sangat sedikit: endapan
hidroksida.
d. Kadmium, Cd
Kadmium adalah logam putih keperakan yang dapat ditempa dan liat. Kadmium
mempunyai titik lebut pada 321oC dan melarut dengan lambat dalam asam encer
1. Hidrogen sulfida (gas atau larutan air jenuh): endapan kuning kadmium sulfida
2. Larutan amonia bila ditambahkan tetes demi tetes: endapan putih kadmium
(II) hidroksida
Arsenik merupakan zat padat berwarna abu-abu seperti baja, getas, dan berkilap
seperti logam. Arsenik bersublimasi dan timbul bau seperti bawang putih apabila
dipanaskan.
2. Perak nitrat: endapan kuning perak arsenit dalam larutan netral (perbedaan
dari arsenat)
1. Hidrogen sulfida: tidak terjadi endapan segera dengan adanya asam klorida
encer.
2. Larutan perak nitrat: endapan merah kecoklatan, perak arsenat Ag3AsO4 dari
larutan netral. Endapan larut dalam asam dan dalam larutan amonia tetapi
1. Uji Marsh
2. Uji Gutzeit
3. Uji Fleitzmann
4. Uji Reinsch
5. Uji Kering
Stibium adalah logam putih keperakan mengkilap yang memiliki titik lebur
630oC. Stibium tidak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer. Senyawa-
senyawa stibium (V) mengandung ion antimonat, SbO43-. Ciri-ciri khasnya serupa
H2S ↓ Putih 4
↓ Putih
Hg3S2Cl2 ↓ Putih
↓ Putih
↓ Hitam HgS ↓ Putih
lat
Cd(OH)2
Cd(OH)2
Cd(OH)2
Cd(OH)2
nS larut
↓ Hitam
↓ Hitam
NaOH,
Bi2Sr3
sedikit
↓ Hitam CuS ↓ Kuning
↓ Hitam CuS ↓ Kuning
↓ Hitam CuS ↓ Kuning +berlebih
CdS
CdS
NH3, utih
utih
sedikit
OH)3
OH)3
O3 dikit larut
↓Bi(OH)2NO dikit larut
↓Bi(OH)2NO ↓ Biru Cu(OH)2
↓ Biru Cu(OH)2
3
↓ Biru Cu(OH)2
3
↓ Biru
↓ Biru
↓ Biru Tidak larut
Tidak larut
Cu(OH)2CuSO
Tidak larut
Cu(OH)2CuSO
↓ Putih
Cu(OH)2CuSO
↓ Putih rut, (BrI)2-
↓ Putih Putih, CuI2
↓ Putih Putih, CuI2
Putih, CuI2
Cd(OH)2
Cd(OH)2
Cd(OH)2
KCN
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut +Berlebih
utih
KI
Bi(OH)3
+Berlebih
ih k larut
ih ↓ Putih
ih ↓ Putih
ih
ih Cd(CN)2
Larut
Larut
(OH)2
[Cd(CN)4]2
(OH)2
(OH)2
(OH)2
(OH)2
↓ Putih
↓ Putih
perubahan
Kuning,
Larut, (BrI)2-
Kuning,
Kuning,
Kuning,
Cu(CN)2 SnCl2
Cu(CN)2
Cu(CN)2 +Berlebih
Larut
Larut
Larut
Larut
Air ↓ Putih
BrO(NO)2
spesifik
warbadida
warbadida
um
um
merah
da
jingga
da
dari coklat
Asam tionat
Asam tionat berubah
Asam tionat
→ hitam
→ hitam
→ hitam
Dinitro-P
Dinitro-P
Dinitro-P
Dinitro-P
depensi ↓
depensi ↓
depensi ↓
depensi ↓
j
a
u
kebiran
H2S
Larut
Larut
Larut
+ HCl pelarut, Coklat
Coklat
dididihkan Coklat
Coklat
asam kuning Sb5S2
Sb5S2
Sb5S2
uning
uning Larut
Larut
s2S5
Larut
Larut
Kuning
dak larut
Kuning
dak larut
Kuning
Merah
Kuning
Merah
Kuning
Merah
SnS2
jingga
SnS2
jingga
SnS2
SnS2
ungu, I2 ↓
Larut, SnS2 +CCl4
Larut, SnS2
Larut, SnS2 Gelatin,
Larut, SnS2
kuning muda
Larut, SnS2
Merah
(As2S3)
Sb2S3 (SbI)3-
AgNO3 +
Air Putih,
erah
erah
SbOCl
HNO3/NH4OH Putih SbO4
Putih, NaOH/NH4OH Putih,
SbO3
Larut, Sn(OH)4
klat Zink ↓ Hitam, Sb ↓ Hitam Sb Mereduksi
klat
ion Sn4+ menjadi
gAsO4 Sn2+
[Ag(NH3)2]+ HgCl2, sedikit
arut berlebih
Tdk ada
SnCl2 + 2 mL HCl endapan
Reaksi spesifik ↓ kuning
pekat muda
0,5 mL Putih,
HgCl2
SnCl2↓ Abu-abu
Hg
Coklat tua Barutan
Reagensia
NH4-molibolat Kristalin
Reagensia
putih utanil
rodamin-B
MgNH4SO4 KI + Rodamin-B
HCl pekat, asetat:↓
Warna
kuning muda
biru
4. Golongan kation III: Besi (II) dan (III),
Aluminium, Kromium (III) dan (VI),
Nikel, Kobalt, Mangan (II) dan (VII), dan
Zink.
Reagensia golongan: hidrogen sulfida (gas
atau larutan air jenuh) dengan adanya
amonia dan amonium klorida, atau larutan
amonium sulfida.
Reaksi golongan: endapan-endapan
dengan berbagai warna: besi (II)
sulfida(hitam),
aluminium hidroksida (putih), kromium (III)
hidroksida (hijau), nikel sulfida (hitam),
kobalt sulfida (hitam), mangan (II) sulfida
(merah jambu), dan zink sulfida (putih).
a. Besi, Fe-Besi (II)
Besi murni adalah logam berwarna putih
perak yang kukuh dan liat. Besi memiliki
titik lebur pada 1535oC. Biasanya besi
mengandung sejumlah kecil karbida,
silisida, fosfida, dan sulfida dari besi, serta
sedikit grafit.
b. Besi, Fe-Besi (III)
c. Aluminium – Al
Aluminium adalah logam berwarna putih
yang liat dan dapat ditempa. Aluminium
melebur pada suhu 659oC. Aluminium
dapat teroksidasi pada permukaannya
apabila terkena udara. Oksida dari
aluminium melindungi objek oksida lebih
lanjut. Asam klorida encer dapat
melarutkan logam ini dengan mudah.
d. Kromium, Cr – Kromium (II)
Kimia Analitik Kualitatif Kation dan Anion 11
Putih
Sb(OH)2
5/27/2018 Makalah Analisis Kualitatif Kation Dan
Anion (Ira&Japer) - slidepdf.com
Kromium adalah logam kristalin
berwarna putih, tidak begitu liat,
dan tidak dapat
k
l
o
r
i
d
a
e
n
c
e
r
m
a
u
p
u
n
p
e
k
a
t
.
e. Oksoanion
Logam-Logam
Golongan III: Kromat
dan Permanganat
Oksoanion logam-logam
golongan III seperti kromat
(CrO42-) dan dikromat (Cr
O72-
2 ),
O2 Al(OH)3
Al(OH)3
+ berlebih
Al(OH)3
+H2O2 Larut
h, Larut
Larut
Endpn abu2
Endpn abu2
Endpn abu2
san, Endpn abu2
Endapan
hijau biru
Endapan
hijau biru
coklat hijau biru
coklat hijau biru
kmerahan, gelatin,
kmerahan, gelatin,
gelatin,
Fe(OH)2 gelatin,
Fe(OH)2
Endapan Cr(OH)2
Endapan Cr(OH)2
Endapan Cr(OH)2
Cr(OH)2
putih,
Kimia Analitik Kualitatif Kation dan Anion 12
5/27/2018 Makalah Analisis Kualitatif Kation Dan Anion (Ira&Japer) - slidepdf.com
abu2 hijau
Fe(OH)3 Tak larut
biru gelatin,
——— -
biru gelatin,
——— - Larut
biru gelatin,
Endapan
Cr(OH)2
kuning 2
Cr(OH)
2. NH3
+ berlebih
3. H2 S
h,
+CH3OONa
Tak larut
Endapan
Endapan Endapan
Endapan
coklat merah,
coklat merah, putih susu, S
putih susu, S
Fe(OH)2
————
Tak larut
———–
Endapan
———–
Endapan
———–
Endapan
———–
putih,
———–
putih,
———–
putih,
———
Al(OH)3 ———
Al(OH)3 ———
———
Sedikit larut
Endapan ———
Endapan ———
Endapan ———
Endapan ———
abu2 hijau
abu2 hijau
abu2 hijau 4. (NH4)2S
hijau biru
+ O2
gelatin,
+ HCl
gelatin,
m, FeS
gelatin,
at, gelatin,
Cr(OH)2
Cr(OH)2
————– Cr(OH)2
Endapan
———
Endapan
———
hitam, FeS
hitam, FeS putih
———
————
———— 5. KCN
Endapan
Endapan
Endapan
larut, warna
Endapan ——— -
Endapan ——— -
Endapan ——— -
———
putih, ———
putih, ———
putih, ———
Al(OH)3 + berlebih
Al(OH)3
Al(OH)3
larut
——— - coklat
——— - coklat
——— - kemerahan,
Endpn abu2
Endpn abu2 Fe(CN)3
Endpn abu2 ——— -
Endpn abu2 ——— -
——— -
hijau biru ———
hijau biru ———
hijau biru ———
———
+ O2
larut
coklat
coklat
6. K 4[Fe(CN)6]2
kemerahan,
h, kemerahan,
Endapan
Endapan
Fe3[Fe(CN)
——— -
———–
——— -
———–
——— -
———–
———
———
———
———
———
———
———
———
tanpa O2
+NaOH
endapan
merah
2+
2+
7+
2+
No Pereaksi CoNiMn,MnZn
1. NaOH
+berlebih
+H2O2
——— -
———
———
——— -
——— larut
———
Lar.Koloid
coklat tua
———
—————— ———
———
5. K 4 [Fe(CN)6]2 +NaOH
Endapan coklat
Endapan
kemerahan,
hijau,
Co(CN2)
Ni(CN2)
larut
larut
Endapan putih, K 2Zn3[Fe(CN)6]2
larut
6. Na2HPO4
+NH4
—————— ———
——— ———
———
———
———
Endapan merah
Endapan putih,
———
——–
jambu,
Zn(PO4)2
Mn(NH4)PO4
———
larut
7. KNO Endapan kuning,
——– ——— ———
K 3[Co(NO2)6 ]
5. Golongan kation IV: Barium, Strontium, dan Kalsium
Reagensia golongan adalah larutan amonium karbonat 1M. Reagensia tidak berwarna
dan memperlihatkan reaksi basa karena hidrolisis.
a. Barium, Ba
Kimia Analitik Kualitatif Kation dan Anion 15
Endapan putih,
Mn(OH)2
larut
5/27/2018 Makalah Analisis Kualitatif Kation Dan Anion (Ira&Japer) - slidepdf.com
Barium adalah logam putih perak yang dapat ditempa, liat, dan stabil dalam udara
kering.
b. Strontium, Sr
Strontium adalah logam berwarna putih perak yang dapat ditempa dan liat.
barium.
c. Kalsium, Ca
Kalsium adalah logam putih perak dengan struktur sedikit lunak dan mempunyai
CaCO3
(NH4)2CO3 CaCO3
CaCO3
+di didihkan
+CH3COOH
(NH4)2C2O4
pan +CH3COOH
endapan putih
endapan larut pan putih
endapan putih pan putih
endapan putih
O4
Sr 2C2SO4 O4
endapan putih CaSO4
Sr 2C2SO4
endapan putih CaSO4
endapan putih endapan putih CaSO4
endapan putih
endapan putih endapan larut
endapan larut
Ca2C2SO4 endapan larut
Ca2C2 SO4
Ca2C2SO4
CaSO4 endapan putih
BaSO4
pan putih
H2SO4
O4
+HSO24 pekat
tidak ada endapan
panas tidak ada endapan
K 2Ca[Fe(CN6]
4
kemerahan
endapan jingga
Pada golongan ini tidak terdapat reagensia golongan umum untuk kation-kation.
amonium sulfida atau dengan amonium karbonat. Hal yang dapat dilakukan untuk
mengidentifikasi ion-ion ini adalah dengan uji nyala atau reaksi khusus.
a. Magnesium, Mg
Magnesium adalah logam putih yang dapat ditempa, liat, memiliki titik lebur pada
650oC. Logam magnesium dapat terbakar dalam oksigen dengan mudah,
mengeluarkan cahaya putih dan membentuk oksida MgO dan nitrida Mg3 N2.
b. Kalium, K
Kalium adalah logam berwarna putih perak, lunak, memiliki titik lebur pada
63,5oC. Kalium tidak berubah pada udara kering namun dapat teroksidasi dengan
cepat pada udara lembab. Logam kalium menguraikan air dengan dahsyat
Natrium adalah logam berwarna putih perak berteskstur lunak dan memiliki titik
lebur 97,5oC. Dalam udara lembab, natrium dapat teroksidasi dengan cepat
sehingga harus disimpan dalam pelarut nafta atau silena. Logam natrium dapat
NaOH
+ air
Kimia Analitik Kual
NH4CO3 ↓ putih
Na2CO3 +
asam
Na3CO(NO2)6
+CH3COOH
Na2HPO4 ↓ kuning ↓ kuning
+ CH3COOH
H2C4H4O6 +
Kuning titan
Na-asetat
HClO4 ↓ kristal
putih
lembayung
Uji nyala Meah tua Kuning
intensif
Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan jumlah
electron. Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Analisis anion tidak jauh berbeda dengan
analisis kation. Pengujian terhadap anion relatif lebih sederhana karena gangguan- gangguan
dari ion-ion lain yang ada dalam larutan minimal (dapat diabaikan). Analisis anion tidak
sesistematis analisis kation. Uji pendahuluan awal pada analisis anion juga berdasarkan pada
sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya gas, dan kelarutannya.
Golongan Halida : Cl- , Br - , I- , S2- c. Golongan Nitrat : NO3- , NO2- , C2H3 O2 -
1. Uji Sulfat
mudah larut. Berdasarkan sifat tersebut maka pemisahan dan identifikasi untuk
golongan
sulfat dapat dilakukan dengan penambahan pereaksi BaCl2. Kecuali barium kromat yang
berwarna kuning, garam barium lainnya berwarna putih.
Uji regensia mangan(II)klorida, Zat ini dalam asam klorida pekat akan diubah oleh zat zat
pengoksidasi yang lemah sekalipun menjadi garam(III)mangan yang berwarna
Jika larutan sampel diasamkan dengan asam nitrat dan ditambahkan perak nitrat maka
hanya golongan anion halida yang akan mengendap sebagai garam perak, yaitu: AgCl
(putih), AgBr(kuning), AgI(kuning muda), Ag2S (hitam).
Dalam uji ini dibutuhkan ekstrak soda yang bersifat netral, ambil 10ml ekstrak soda dan
jadikan sedikit asam dengan asam nitrat lalu didihkan. Tambah ammonia encer sampai
basa, tambahkan CaCl2 dan diamkan, endapan putih menunjukan fluoride, oksalat,
fosfat, arsenat dan tartrat
7. Uji Kromat
Perhatikan filltrat pada uji sulfat, jika berwarna kuning maka anion kromat ada. Tambahkan
pada filtrat Pbnitrat, jika terbentuk endapan kuning maka kromat ada.
8. Uji Asetat
Ambil beberapa tetes sampel, tambahkan etanol, perhatikan bau yang terbentuk, jika
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
terhadap beberapa pereaksi. Pereaksi yang paling umum dipakai adalah HCl, H 2S,
amonium sulfida dan amonium karbonat. Cara identifikasi anion tidak begitu spesifik
analisis anion dari zat asal, dan analisis anion dengan menggunakan larutan ekstra
soda. Dari hasil analisis sebelumnya (data kelarutan) dan pengetahuan tentang kation
yang ada, dapat memberikan petunjuk tentang anion yang mungkin ada atau tak ada
dalam larutan sampel. Sebagai contoh, zat asal larut dalam air panas, kation yang
ditemukan Pb2+, anion yang mungkin ada adalah klorida karena PbCl2 larut dalam air
panas. Tida mungkin nitrat karena timbal nitrat mudah larut dalam air dingin.
Svehla, G. (Setiono & Pudjaatmaka, alih bahasa). 1985. Vogel Analsis Anorganik
Kualitatif Makro dan Semimikro, Edisi 5 Bagian I dan Bagian II . Jakarta: Kalman Media
Pusaka
http://wanibesak.files.com/2011/06/analisis-kation-dan-anion.pdf
https://docs.google.com/file/d/0B_7lFpil7ZYOZWRBdy1RMEZwdFU/edit?pli=1
Kimia Analitik Kualitatif Kation dan Anion 22