Anda di halaman 1dari 55

5/27/2018 Makalah Analisis Kualitatif Kation Dan Anion (Ira&Japer) - slidepdf.

com
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di sekitar kita dapat ditemukan banyak ion-ion terlarut seperti pada sungai, limbah,

air laut, atau pun dalam bentuk padatannya seperti pada tanah dan pupuk. Unsur logam dalam

larutannya akan membentuk ion positif atau kation, sedangkan unsur nonlogam akan

membentuk ion negatif atau anion. Metode yang digunakan untuk menentukan keberadaan

kation dan anion tersebut dalam bidang kimia disebut analisis kualitatif. Banyak pendekatan

yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif. Ion-ion dapat diidentifikasi

berdasarkan sifat fisika dan kimianya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kimi analitik kualitatif?

2. Bagaimana cara menganalisis kation?

3. Bagaimana cara menganalisis anion?


1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui kimia analitik kualitatif secara keseluruhan beserta penjelasannya.

2. Memahami dan dapat menganalisis kation secara tepat.

3. Memahami dan dapat menganalisis anion secara tepat.

1.4 Manfaat Penulisan

Hasil penulisan ini diharapkan bermanfaat bagi pembaca dalam bidang kimia analitik

kualitatif mengenai analisis kation dan anion sehingga dapat menganalisis atau
mengidentifikasi kation dan anion dengan tepat sesuai metode yang disajikan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kimia Analitik Kualitatif

Analisis Kualitatif merupakan metode analisis kimia yang digunakan untuk mengenali

atau mengidentifikasi suatu unsur atau senyawa kimia (anion atau kation) yang terdapat

dalam sebuah sampel berdasarkan sifat kimia dan fisikanya. Sifat fisika suatu zat kimia

adalah sifat yang dapat diamati dengan pancaindera dan sifat yang dapat diukur tanpa

mengubah susunan kimia zat tersebut. Sifat yang dapat diamati dengan pancaindera adalah

wujud/rupa, warna, bau, rasa, tekstur, terbentuknya gelembung gas, dan terbentuknya

endapan, sedangkan sifat yang dapat diukur tanpa mengubah susunan kimia zat antara lain

bobot jenis, indeks bias, titik didih, dan titik leleh/beku.

2.2 Analisis Kation

1. Klasifikasi Kation

Kation-kation dikelompokkan dalam lima golongan yang bertujuan untuk analisis

kualitatif sistematik. Kation-kation digolongkan berdasarkan sifat-sifat kation

terhadap beberapa reagensia. Reagensia golongan yang biasanya digunakan untuk

klasifikasi kation adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida, dan

amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan pada kemampuan suatu kation untuk

bereaksi dengan reagensia-reagensia dengan membentuk endapan atau tidak.

Ciri-ciri khas kelima golongan ini adalah:


a. Golongan I

Kation golongan I membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion-ion

golongan ini adalah timbel, merkurium (I) (raksa), dan perak.

b. Golongan II

Kation golongan II tidak dapat bereaksi dengan asam klorida, namun dapat

membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer.

Ion-ion golongan ini adalah merkurium(II), tembaga, bismut, kadmium, arsenik

(III), arsenik (V), stibium (III), stibium (V), timah (II), dan timah (III)(IV).

c. Golongan III

Kation golongan III tidak bereaksi dengan asam klorida encer atau dengan

hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Kation golongan ini

membentuk endapan dengan amonium sulfida dalam suasana netral atau

amoniakal. Kation-kation golongan ini adalah kobalt (II), nikel (II), besi (II), besi

(III), kromium (III), aluminium, zink, dan mangan (II).

d. Golongan IV

Kation golongan ini tidak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan III.

Kation-kation pada golongan IV membentuk endapan dengan amonium karbonat

dengan adanya amonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation-

kation golongan ini adalah: kalsium, strontium, dan barium.

e. Golongan V

Kation-kation pada golongan V adalah kation yang umum yang tidak bereaksi

dengan reagensia-reagensia pada golongan sebelumnya. Kation ini merupakan

golongan kation yang terakhir yaitu ion-ion magnesium, natrium, kalium,

amonium, litium, dan hidrogen.


2. Golongan Kation I: Timbel (II), Merkurium (I), dan Perak (I)

Kation pada golongan pertama membentuk klorida-klorida yang tidak larut. Tetapi

timbel klorida sedikit larut dalam air sehingga tidak pernah mengendap dengan

sempurna bila ditambahkan asam klorida encer pada suatu cuplikan; ion timbel yang

tersisa itu, diendapkan secara kuantitatif dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam

bersama kation golongan kedua.

a. Timbel (Pb)

Timbel merupakan logam berwarna abu-abu kebiruan dengan rapatan sebesar

11,48 g/ml pada suhu kamar. Timbel mudah larut dalam asam nitrat dengan

tingkat kepekatan sedang (8M), dan terbentuk nitrogen oksida:

3Pb + 8HNO​3​ ​3Pb​2 ​+ 6NO​3-​ ​+ 2NO + 4H​2​O

Gas nitrogen (II) oksida yang tidak berwarna bila tercampur dengan udara akan

teroksidasi menjadi nitrogen dioksida berwarna merah:

2NO (tidak berwarna) + O​2 


​ ​2NO​2 ​(merah)

Dengan asam nitrat pekat dapat terbentuk lapisan pelindung berupa timbel nitrat

pada permukaan logam yang mencegah pelarutan lebih lanjut.

Reaksi-reaksi dari ion timbel (II)

1. Asam klorida encer

2. Hidrogen sulfida dalam suasana netral atau asam encer: endapan hitam timbel

sulfida

3. Larutan amonia

4. Natrium hidroksida
b. Merkurium atau Raksa (Hg)

Merkurium adalah logam cair berwarna putih keperakan pada suhu biasa dengan

rapatan 13,534 g/ml pada 25​o​C. Merkurium mudah bereaksi dengan asam nitrat,

namun tidak dipengaruhi oleh asam klorida atau asam sulfat encer (2M).

Reaksi-reaksi dari ion merkurium (I)

1. Asam klorida encer atau klorida-klorida yang larut: endapan putih merkurium

(I) klorida (kalomel)

2. Hidrogen sulfida dalam suasana netral atau asam encer: endapan hitam, yang

merupakan campuran dari merkurium (II) sulfida dan logam merkurium

3. Larutan amonia: endapan hitam yang merupakan campuran logam merkurium

dan merkurium (II) amidonitrat basa.

4. Natrium hidroksida: endapan hitam merkurium (I) oksida

c. Perak, Ag

Perak adalah logam berwarna yang putih, dapat ditempa, liat dengan rapatan 10,5

g/ml dan melebur pada 960,5​o​C. Perak tidak larut dalam asam klorida, asam sulfat

encer (1M) atau asam nitrat encer (2M). Dalam larutan asam nitrat yang lebih

pekat (8M) atau dalam asam pekat panas, perak melarut:

+​
6Ag + 8 HNO​3 
​ ​6Ag​ + 2NO + 6NO​3​- ​+4H​2​O 2Ag

+​
+ 2H​2​SO​4 
​ ​2Ag​ + SO​4​2- ​+ SO​2 ​+ 2H​2​O

Reaksi-reaksi ion perak (I):

1. Asam klorida encer (atau klorida-klorida yang larut): endapan putih perak

klorida

2. Hidrogen sulfida (gas atau larutan-air jenuh) dalam suasana netral atau asam:

endapan hitam perak sulfida

3. Larutan amonia: endapan


4. Natrium hidroksida: endapan coklat perak oksida

Tabulasi reaksi-reaksi kation Golongan I

Pereaksi Pb +​ ​Hg​+ ​Ag​+

Putih, AgCl​2 ↓​ Larut,


​ [
HCl
Ag(NH​3​)2​ ​]2+

+ NH​3
Putih, AgCl​2 ↓​ Larut,
​ [
+ air panas
Ag(NH​3​)2​ ​]2+

Tdk ada prubahan


ahan
Tdk ada prubahan
Tdk ada prubahan

Putih, Hg​2​Cl​2​↓

Putih, Hg​2​Cl​2​↓
H​2​S (+ HCl)
Hitam, Hg ↓ +
Hitam, Hg ↓ + +cc. NHO​3

Didihkan
HgNH​2 ​↓

HgNH​2 ​↓ NH​3​sedikit

+ berlebihan
Tdk ada perubahan
Putih, AgCl​2 ​↓ Larut,
​ [

Ag(NH​3​)​2​]2+

Putih, AgCl​2 ​↓ Larut,
​ [

Ag(NH​3​)2​ ​]2+

itam, Hg ↓ + HgS ↓
Putih, AgCl​2 ​↓ Larut,
​ [ itam, Hg ↓ + HgS ↓

Ag(NH​3​)​2​]2+
​ utih, Hg​2​(NO​3​)​2​S ↓
utih, Hg​2​(NO​3​)​2​S ↓
Putih, AgCl​2 ​↓ Larut,
​ [
itam, Hg+HgO,
Ag(NH​3​)​2​]2+
​ itam, Hg+HgO,
HgNH​2 ​NO​3 ​↓
itam, Hg+HgO​2​,
HgNH​2 ​NO​3 ​↓
itam, Hg+HgO​2​,
Tdk ada perubahan
Hitam, Ag​2​S ↓ HgNH​2 ​NO​3

Hitam, Ag​2​S ↓ HgNH​2 ​NO​3

Hitam, Ag​2​S ↓ Tdk ada peru


↓ coklat, Ag​2​O
Larut, Ag +​
Larut, Ag +​ ↓ coklat, Ag​2​O
+
Larut, Ag ​
↓ coklat, Ag​2​O
Coklat, Ag​2​O ↓ Larut,
​ [
Tdk ada perubahan
Ag(NH​3​)​2​]+​ Tdk ada perubahan
Tdk ada perubahan
Coklat, Ag​2​O ↓ Larut,
​ [

Ag(NH​3​)​2​]+​
KI sedikit
Coklat, Ag​2​O ↓ ​Larut, [
+ berlebihan
Ag(NH​3​)​2​]+​

Coklat, Ag​2​O ↓ Larut,


​ [
hijau HgI
Ag(NH​3​)2​ ​]+​
hijau HgI
Coklat, Ag​2​O ↓ Larut,
​ [
abu-abu
Ag(NH​3​)​2​]+​ abu-abu

Coklat, Ag​2​O ↓ Larut,


​ [ Hg+[HgI​4​]2-

Ag(NH​3​)​2​]+​ ↓ kuning HgI
↓ kuning HgI
↓ kuning HgI

Tdk ada perubahan


NaOH, sedikit
Tdk ada perubahan
berlebih Tdk ada perubahan
)​2
g(CN)2

Tdk ada peru


↓ Putih AgCN
K ​2​CrO​4
↓ Putih AgCN
+ NH3 ↓ Putih AgCN
rO4
Larut, [Ag(CN)2]-
bahan Larut, [Ag(CN)2]-
↓ merah Hg2CrO4 Larut, [Ag(CN)2]-
↓ merah Hg2CrO4

↓ hitam
↓ hitam Na2CO3

+ mendidih
Hg+HgNH2NO3↓
↓ merah Ag2CrO4
↓ merah Ag2CrO4
↓ merah Ag2CrO4
Putih kekuningan
Larut,[Ag(NH3)]+ Putih kekuningan
Larut,[Ag(NH3)]+
g2CO3
Larut,[Ag(NH3)]+
g2CO3

↓ Hitam Hg +
↓ Putih kekuningan
KCN, sedikit
↓ Putih kekuningan
+ berlebihan ↓ Putih kekuningan
N)2
Ag2CO3
bahan Ag2CO3
↓ Hitam Hg + Ag2CO3
↓ Hitam Hg +
↓ Coklat Ag2O
Hg(CN)2

Na2HPO4 ↓ Putih Pb3(PO4)2 ↓ Putih Hg2HPO4 ↓ Kuning Ag3PO4

Kimia Analitik Kualitatif Kation dan Anion ​5


5/27/2018 Makalah Analisis Kualitatif Kation Dan Anion (Ira&Japer) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-analisis-kualitatif-kation-dan-anion-irajaper 6/22
p-dimetilamino- Reaksi spesifik Benzidina (+Br2)
Warna biru
benzilidena rodamina
(+HNO3)
Warna lembayung
3. Golongan kation II: Merkurium (II), Timbel (II), Bismut (III), Tembaga (II),
Kadmium (II), Arsenik (III) dan (V), Stibium (III) dan (V), dan Timah (II) dan
(IV).
a. Merkurium (Raksa), Hg- Merkurium (II)
Rekasi-reaksi ion merkurium (II): 1. Hidrogen Sulfida (gas atau larutan air jenuh): endapan putih
merkurium (II)
klorosulfida terbentuk karena adanya asam klorida encer. Bila ditambahkan
hidrogen sulfida lebih lanjut akan terbentuk endapan hitam merkurium (II)
sulfida.
2. Larutan amonia: endapan putih dengan komposisi tercampur, pada dasarnya
dari merkurium (II) oksida dan merkurium (II) amidonitrat:
2+

+​
2Hg+ NO​3​+ 4NH​3 ​+ H​2​O ​ ​HgO.Hg(NH​2​)NO​3 ​+ 3NH​4​3. Natrium hidroksida bila ditambahkan
dalam jumlah sedikit: endapan merah-
kecoklatan dengan komposisi berbeda-beda, jika ditambahkan dalam jumlah
stoikiometris endapan berubah menjadi kuning ketika terbentuk merkurium
(II) oksida:
Hg​2+ ​+ 2OH​- ​ ​HgO + H​2​O
4. Kalium sianida (RACUN): tidak terdapat perubahan apapun dalam larutan

5. encer
​ ​Lembaran (perbedaan
​ ​atau mata ​dari ion-ion ​uang tembaga lain
​ dari ​mereduksi

sub-golongan ​ion tembaga)


​ ​merkurium (II) menjadi
logamnya:
Cu + Hg​2+ ​ ​Cu​2+ ​+ Hg
b. Bismut, Bi
Bismut adalah logam yang putih-kemerahan, kristalin, getas, dan mempunyai titik
lebur 271,5​o​C. Bismut tidak larut dalam asam klorida namun dapat larut dalam
asam pengoksid seperti asam nitrat pekat, air raja, atau asam sulfat pekat.
Reaksi-reaksi ion bismut (III) 6​
Difenil karbazida
Warna ungu
1. Hidrogen sulfida (gas larutan air jenuh): endapan hitam bismut sulfida

2. Larutan amonia: garam basa putih dengan berbagai komposisi.

3. Natrium hidroksida: endapan putih bismut (III) hidroksida

4. Kalium sianida (RACUN): endapan putih, bismut hidroksida. Reaksi ini


adalah suatu hidrolisis:

Bi​3+ ​+ 3H​2​O + 3CN​- ​ ​Bi(OH)​3 ​+ 3HCN

c. Tembaga, Cu

Tembaga adalah logam berwarna merah muda, lunak, dapat ditempa, dan liat.

Tembaga mempunyai titik lebur 1038​o​C. Tembaga tidak larut dalam asam klorida

dan asam sulfat encer, namun dapat sedikit larut dengan adanya oksigen.

Reaksi-reaksi ion tembaga (II):

1. Hidrogen sulfida (gas atau larutan-air jenuh): endapan hitam, tembaga(II)

sulfida

2. Larutan amonia bila ditambahkan dalam jumlah yang sangat sedikit: endapan

biru suatu garam basa (tembaga sulfat basa).

3. Natrium hidroksida dalam larutan dingin: endapan biru tembaga (II)

hidroksida.

4. Kalium iodida: mengendapkan tembaga (I) iodida yang putih, tetapi

larutannya berwarna coklat tua karena terbentuknya ion-ion tri-iodida (iod).

5. Kalium sianida (RACUN): terbentuk endapan kuning tembaga(II) sianida

apabila ditambahkan dengan sedikit sekali.

d. Kadmium, Cd

Kadmium adalah logam putih keperakan yang dapat ditempa dan liat. Kadmium

mempunyai titik lebut pada 321​o​C dan melarut dengan lambat dalam asam encer

dengan melepaskan hidrogen.

Cd + 2H​+ ​ ​Cd​2+ ​+ H​2

Rekasi-reaksi ion kadmium (II):

1. Hidrogen sulfida (gas atau larutan air jenuh): endapan kuning kadmium sulfida

2. Larutan amonia bila ditambahkan tetes demi tetes: endapan putih kadmium
(II) hidroksida

3. Natrium hidroksida: endapan putih kadmium(II) hidroksida

4. Kalium sianida (RACUN): endapan putih kadmium sianida

5. Kalium tiosianat: tidak membentuk endapan (perbedaan dari tembaga) 6.


Kalium iodida: tidak membentuk endapan (perbedaan dari tembaga)

e. Arsenik, As-Arsenik (III)

Arsenik merupakan zat padat berwarna abu-abu seperti baja, getas, dan berkilap

seperti logam. Arsenik bersublimasi dan timbul bau seperti bawang putih apabila

dipanaskan.

Reaksi-reaksi ion arsenik (III)

1. Hidrogen sulfida: endapan kuning arsenik(III) sulfida

2. Perak nitrat: endapan kuning perak arsenit dalam larutan netral (perbedaan

dari arsenat)

3. Larutan tembaga sulfat: endapan hijau tembaga arsenit (hijau Scheele)

4. Kalium tri-iodida (larutan iod dalam kalium iodida): mengoksidasikan ion

arsenit sambil kehilangan warna

f. Arsenik, As-Arsenik (V)

Reaksi-reaksi ion arsenat:

1. Hidrogen sulfida: tidak terjadi endapan segera dengan adanya asam klorida

encer.

2. Larutan perak nitrat: endapan merah kecoklatan, perak arsenat Ag​3​AsO​4 ​dari

larutan netral. Endapan larut dalam asam dan dalam larutan amonia tetapi

tidak larut dalam asam asetat.

g. Uji-uji Khusus untuk Arsenik yang Berjumlah Sedikit

1. Uji Marsh
2. Uji Gutzeit

3. Uji Fleitzmann

4. Uji Reinsch

5. Uji Kering

h. Stibium, Sb-Stibium (III)

Stibium adalah logam putih keperakan mengkilap yang memiliki titik lebur

630​o​C. Stibium tidak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer. Senyawa-

senyawa stibium (V) mengandung ion antimonat, SbO​4​3-​. Ciri-ciri khasnya serupa

dengan senyawa-senyawa arsenik padanannya.

i. Timah, Sn-Timah (II)

Tabulasi reaksi-reaksi kation Golongan IIA

Kimia Analitik Kualitatif Kation dan Anion ​8


5/27/2018 Makalah Analisis Kualitatif Kation Dan Anion (Ira&Japer) - slidepdf.com
Pereaksi Hg2+ Sn2+ Bi3+ Cu2+ Cd2+

H2S ​↓ Putih 4
↓ Putih
Hg3S2Cl2 ↓ Putih
↓ Putih
↓ Hitam HgS ↓ Putih
lat
Cd(OH)2
Cd(OH)2
Cd(OH)2
Cd(OH)2
nS ​larut
↓ Hitam
↓ Hitam
NaOH,
Bi2Sr3
sedikit
↓ Hitam CuS ↓ Kuning
↓ Hitam CuS ↓ Kuning
↓ Hitam CuS ↓ Kuning +​berlebih
CdS
CdS

NH3, utih
utih
sedikit
OH)3
OH)3

O3 dikit larut
↓Bi(OH)2NO dikit larut
↓Bi(OH)2NO ↓ Biru Cu(OH)2
↓ Biru Cu(OH)2
3
↓ Biru Cu(OH)2
3
↓ ​Biru
↓ ​Biru
↓ ​Biru Tidak larut
Tidak larut
Cu(OH)2CuSO
Tidak larut
Cu(OH)2CuSO
↓ Putih
Cu(OH)2CuSO
↓ Putih rut, (BrI)2-
↓ Putih Putih, CuI2
↓ Putih Putih, CuI2
Putih, CuI2
Cd(OH)2
Cd(OH)2
Cd(OH)2

KCN
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut +​Berlebih
utih
KI
Bi(OH)3

+​Berlebih
ih k larut
ih ↓ Putih
ih ↓ Putih
ih
ih Cd(CN)2

Larut
Larut
(OH)2
[Cd(CN)4]2
(OH)2

(OH)2

(OH)2

(OH)2

↓ Putih
↓ Putih

perubahan
Kuning,
Larut, (BrI)2-
Kuning,
Kuning,
Kuning,

Cu(CN)2 SnCl2
Cu(CN)2
Cu(CN)2 +​Berlebih

Larut
Larut
Larut
Larut

Air ​↓ Putih

BrO(NO)2

Reaksi biru tua

spesifik
warbadida
warbadida

um
um
merah
da
jingga
da
dari coklat
Asam tionat
Asam tionat berubah
Asam tionat

→ hitam
→ hitam
→ hitam
Dinitro-P
Dinitro-P
Dinitro-P
Dinitro-P

depensi ​↓
depensi ​↓
depensi ​↓
depensi ​↓
j
a
u

Uji nyala Biru


Tabulasi Kation-kation golongan II B
abu-abu
Hijau

kebiran

Pereaksi As3+ As5+ Sb3+ Sb5+ Sn4+

H2S
Larut
Larut
Larut
+ HCl pelarut, Coklat
Coklat
dididihkan Coklat
Coklat
asam kuning Sb5S2
Sb5S2
Sb5S2

uning
uning Larut
Larut
s2S5
Larut
Larut
Kuning
dak larut
Kuning
dak larut
Kuning
Merah
Kuning
Merah
Kuning
Merah
SnS2
jingga
SnS2
jingga
SnS2
SnS2
ungu, I2 ​↓
Larut, SnS2 +CCl4
Larut, SnS2
Larut, SnS2 Gelatin,
Larut, SnS2
kuning muda
Larut, SnS2
Merah
(As2S3)
Sb2S3 (SbI)3-

AgNO3 +

Air Putih,
erah
erah
SbOCl
HNO3/NH4OH Putih SbO4
Putih, NaOH/NH4OH Putih,
SbO3
Larut, Sn(OH)4
klat Zink ​↓ Hitam, Sb ↓ Hitam Sb ​Mereduksi
klat
ion Sn4+ ​menjadi
gAsO4 Sn2+
[Ag(NH3)2]+ HgCl2, sedikit
arut berlebih
Tdk ada
SnCl2 + 2 mL HCl endapan
Reaksi spesifik ​↓ kuning
pekat muda
0,5 mL Putih,
HgCl2
SnCl2​↓ Abu-abu
Hg
Coklat tua Barutan
Reagensia
NH4-molibolat Kristalin
Reagensia
putih utanil
rodamin-B
MgNH4SO4 KI + Rodamin-B
HCl pekat, asetat:​↓
Warna
kuning muda
biru
4. Golongan kation III: Besi (II) dan (III),
Aluminium, Kromium (III) dan (VI),
Nikel, Kobalt, Mangan (II) dan (VII), dan
Zink.
Reagensia golongan: hidrogen sulfida (gas
atau larutan air jenuh) dengan adanya
amonia dan amonium klorida, atau larutan
amonium sulfida.
Reaksi golongan: endapan-endapan
dengan berbagai warna: besi (II)
sulfida(hitam),
aluminium hidroksida (putih), kromium (III)
hidroksida (hijau), nikel sulfida (hitam),
kobalt sulfida (hitam), mangan (II) sulfida
(merah jambu), dan zink sulfida (putih).
a. Besi, Fe-Besi (II)
Besi murni adalah logam berwarna putih
perak yang kukuh dan liat. Besi memiliki
titik lebur pada 1535​o​C. Biasanya besi
mengandung sejumlah kecil karbida,
silisida, fosfida, dan sulfida dari besi, serta
sedikit grafit.
b. Besi, Fe-Besi (III)
c. Aluminium – Al
Aluminium adalah logam berwarna putih
yang liat dan dapat ditempa. Aluminium
melebur pada suhu 659​o​C. Aluminium
dapat teroksidasi pada permukaannya
apabila terkena udara. Oksida dari
aluminium melindungi objek oksida lebih
lanjut. Asam klorida encer dapat
melarutkan logam ini dengan mudah.
d. Kromium, Cr – Kromium (II)
Kimia Analitik Kualitatif Kation dan Anion ​11
Putih
Sb(OH)2
5/27/2018 Makalah Analisis Kualitatif Kation Dan
Anion (Ira&Japer) - slidepdf.com
Kromium adalah logam kristalin
berwarna putih, tidak begitu liat,
dan tidak dapat

ditempa. Logam kromium


memiliki titik lebur 1765​o​C.logam
ini larut dalam asam

k
l
o
r
i
d
a
e
n
c
e
r
m
a
u
p
u
n
p
e
k
a
t
.

e. Oksoanion
Logam-Logam
Golongan III: Kromat
dan Permanganat

Oksoanion logam-logam
golongan III seperti kromat
(CrO​4​2-​) dan dikromat (Cr
​ ​ O​72-​
2​ ​ ),

dan permanganat (MnO​4-​​ )


o
direduksi oleh hidrogen sulfida
Kobalt adalah logam berwarna
dalam abu-abu seperti baja yang
suasana asam klorida menjadi bersifat sedikit magnetis.
masing-masing ion-ion kromium Kobalt melebur pada 1490​o​C
(III) dan mangan dan dapat melarut dalam
(II). Dalam pengerjaan analisis, asam-asam mineral encer.
suatu cuplikan yang tidak g
diketahui, anion-anion .
ini sudah diubah menjadi N
kation-kation Golongan III ketika i
proses pemisahan k
e
m l
e
n Nikel adalah logam berwarna
c putih perak dengan sifat material
a yang keras, kukuh,
p bersifat liat, dan dapat ditempa.
a Logam nikel memiliki titik lebur
i pada 1455​o​C dan
t
a s
h e
a d
p i
i k
n i
i t
. m
a
f
g
.
n
K
e
o
t
b
i
a
s
l
.
t
, h
C .
M k
a s
n i
g d
a a
n d
, a
M n
n h
- i
M d
a r
n o
g g
a e
n n
( .
I
I i
) .
Z
Mangan adalah logam berwarna i
putih abu-abu seperti besi tuang. n
Mangan k
,
melebur pada suhu 1250​o​C.
Z
Mangan bereaksi dengan air n
hangat membentuk
Zink adalah logam yang
m berwarna putih kebiruan, mudah
a ditempa dan liat pada
n
g suhu 110-150​o​C. Zink
a mempunyai titik lebur pada
n 410​o​C dan titik didih pada
(
I 9
I 0
) 6​o​C
h .
i
d
r T
o a
b l
u o
l n
a g
s a
i n
K I
a I
t I
i A
o
n
G No Pereaksi Fe +​ ​Fe +​ ​Al +​ ​Cr +​ ​/ Cr +​
o
putih,
1. ​NaOH, tanpa putih,

O​2 Al(OH)​3
Al(OH)​3
+ berlebih
Al(OH)​3

+H​2​O2​ Larut
h, Larut
Larut
Endpn abu2
Endpn abu2
Endpn abu2
san, Endpn abu2
Endapan
hijau biru
Endapan
hijau biru
coklat hijau biru
coklat hijau biru

kmerahan, gelatin,
kmerahan, gelatin,
gelatin,
Fe(OH)​2 gelatin,
Fe(OH)​2
Endapan Cr(OH)​2
Endapan Cr(OH)​2
Endapan Cr(OH)​2
Cr(OH)​2
putih,
Kimia Analitik Kualitatif Kation dan Anion ​12
5/27/2018 Makalah Analisis Kualitatif Kation Dan Anion (Ira&Japer) - slidepdf.com
abu2 hijau
Fe(OH)​3 ​Tak larut
biru gelatin,
——— -
biru gelatin,
——— - Larut
biru gelatin,
Endapan
Cr(OH)​2
kuning 2
Cr(OH)​

2. ​NH​3

+ berlebih
3. ​H2​​ S
h,

+CH​3​OONa

Tak larut
Endapan
Endapan Endapan
Endapan
coklat merah,
coklat merah, putih susu, S
putih susu, S
Fe(OH)​2
————
Tak larut
———–
Endapan
———–
Endapan
———–
Endapan
———–
putih,
———–
putih,
———–
putih,
———
Al(OH)​3 ———
Al(OH)​3 ———
———
Sedikit larut
Endapan ———
Endapan ———
Endapan ———
Endapan ———

abu2 hijau
abu2 hijau
abu2 hijau 4. ​(NH​4​)​2​S
hijau biru
+ O​2
gelatin,
+ HCl
gelatin,
m, FeS
gelatin,
at, gelatin,

Cr(OH)​2
Cr(OH)​2
————– Cr(OH)​2
Endapan
———
Endapan
———
hitam, FeS
hitam, FeS putih
———
————
———— 5. ​KCN

Endapan
Endapan
Endapan
larut, warna
Endapan ——— -
Endapan ——— -
Endapan ——— -
———
putih, ———
putih, ———
putih, ———

Al(OH)​3 + berlebih
Al(OH)​3
Al(OH)​3
larut
——— - coklat
——— - coklat

——— - kemerahan,
Endpn abu2
Endpn abu2 Fe(CN)​3
Endpn abu2 ——— -
Endpn abu2 ——— -
——— -
hijau biru ———
hijau biru ———
hijau biru ———
———
+ O​2

larut
coklat
coklat
6. ​K ​4​[Fe(CN)​6​]​2
kemerahan,
h, kemerahan,
Endapan
Endapan
Fe​3​[Fe(CN)
——— -
———–
——— -
———–
——— -
———–
———
———
———
———
———
———
———
———
tanpa O​2

+NaOH

endapan

merah

7. ​K 3​​ [Fe(CN)​6​] ​Endapan biru tua Warna coklat, ———– ———

Kimia Analitik Kualitatif Kation dan Anion ​13


5/27/2018 Makalah Analisis Kualitatif Kation Dan Anion (Ira&Japer) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-analisis-kualitatif-kation-dan-anion-irajaper 14/22
———– ———
8. ​(NH​4​)2​ ​CNS ​Tak ada perubahan Warna merah
tua
———– ———
9. ​Na​2​HPO​4
+ NaOH
———— -
———— -
Endapan
putih
kekuningan,
FePO​4
————
Endapan
putih, AlPO​4
Endapan larut
Endapan
hijau, CrPO​4
———
10. ​CH​3​COONa
+ encerkan &
panaskan
+ berlebih &
panaskan
———— -
———— -
Warna coklat
kemerahan,
Endapan
coklat
kemerahan,
Tak ada
perubahan
———–
Tak ada
perubahan
Tak ada
perubahan
11. Na​2​CO​3
+ berlebih
———— -
———— -
————
————
Endapan
putih,
Al(OH)​3
larut
Endapan
abu2 hijau
biru gelatin,
Cr(OH)​2
——–
Tabulasi kation golongan III B
2+

2+

2+

7+

2+ ​
No Pereaksi CoNiMn,MnZn
1. ​NaOH
+berlebih

+H​2​O​2

+ H​2​O​2 ​———— - Fe​3​[Fe(CN)​6​]


Endapan biru
prusia
Endapan basa
biru,
Co(OH)NO​3
Tak larut
Endapan hitam
kecoklatan,
Co(OH)​3
Endapan
hijau,
NI(OH)​2
Tak larut
———–
Kimia Analitik Kualitatif Kation dan Anion ​14
Endapan putih,
Mn(OH)​2
Larut
Endapan
coklat,
Mn(OH)​2
Endapan putih
gelatin, Zn(OH)​2
larut
———
5/27/2018 Makalah Analisis Kualitatif Kation Dan Anion (Ira&Japer) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-analisis-kualitatif-kation-dan-anion-irajaper 15/22
Endapan 2. ​NH​3
Endapan basa
Endapan putih,
+berlebih
biru,
hijau,
Zn(OH)​2
Co(OH)NO​3
NI(OH)​2
larut
larut
larut
3. ​(NH​4​)​2​S
+ HNO​3
+ HCl
+ berlebih
+ CHOOH
Endapan putih,
ZnS ​———
———
Tak larut
———
4. ​KCN
+ berlebih
Endapan hitam,
Endapan
Endapan merah
CoS
hitam,
jambu, MnS
Larut
NiS ———
Endapan putih, S

——— -
———
———
——— -
——— larut
———
Lar.Koloid
coklat tua
———
—————— ———
———
5. ​K 4​​ [Fe(CN)​6​]​2 ​+NaOH
Endapan coklat
Endapan
kemerahan,
hijau,
Co(CN​2​)

Ni(CN​2​)
larut
larut
Endapan putih, K ​2​Zn​3​[Fe(CN)​6​]​2
larut
6. ​Na​2​HPO​4
+NH​4
—————— ———
——— ———
———
———
———
Endapan merah
Endapan putih,
———
——–
jambu,
Zn(PO​4​)​2

Mn(NH​4​)PO​4
———
larut
7. ​KNO ​Endapan kuning,
——– ——— ———
K ​3​[Co(NO​2​)6​ ​]
5. Golongan kation IV: Barium, Strontium, dan Kalsium
Reagensia golongan adalah larutan amonium karbonat 1M. Reagensia tidak berwarna
dan memperlihatkan reaksi basa karena hidrolisis.
a. Barium, Ba
Kimia Analitik Kualitatif Kation dan Anion ​15
Endapan putih,
Mn(OH)​2
larut
5/27/2018 Makalah Analisis Kualitatif Kation Dan Anion (Ira&Japer) - slidepdf.com
Barium adalah logam putih perak yang dapat ditempa, liat, dan stabil dalam udara

kering.

b. Strontium, Sr

Strontium adalah logam berwarna putih perak yang dapat ditempa dan liat.

Strontium memiliki titik lebur 771​o​C. Strontium memiliki sifat-sifat seperti

barium.

c. Kalsium, Ca

Kalsium adalah logam putih perak dengan struktur sedikit lunak dan mempunyai

titik lebur 845​o​C.

Tabulasi Kation Golongan IV

Pereaksi Ba +​ ​Sr +​ ​Ca +​


pan putih
NH​3
O​3
+berlebih O​3
han
it larut
it larut
tidak ada endapan tidak ada endapan endapan amorf putih
tidak ada endapan tidak ada endapan endapan amorf putih
endapan amorf putih

CaCO​3
(NH​4​)​2​CO​3 CaCO​3
CaCO​3
+di didihkan

+CH​3​COOH

(NH​4​)​2​C​2​O​4

pan +CH​3​COOH

endapan putih
endapan larut pan putih
endapan putih pan putih
endapan putih
O​4
Sr ​2​C​2​SO​4 O​4
endapan putih CaSO​4
Sr ​2​C​2​SO​4
endapan putih CaSO​4
endapan putih endapan putih CaSO​4
endapan putih
endapan putih endapan larut
endapan larut
Ca​2​C​2​SO​4 endapan larut

Ca​2​C2​ ​SO​4

Ca​2​C​2​SO​4
CaSO​4 ​endapan putih

BaSO​4
pan putih
H​2​SO​4
O​4
+HSO​24 pekat
​ tidak ada endapan
panas tidak ada endapan

K ​4​[Fe(CN)​6​]​2 ​endapan putih

K ​2​Ca[Fe(CN​6​]

K 2​​ CrO​4 ​endapan kuning Endapan kuning tidak ada endapan

Kimia Analitik Kualitatif Kation dan Anion ​16


5/27/2018 Makalah Analisis Kualitatif Kation Dan Anion (Ira&Japer) - slidepdf.com
pan larut

4
kemerahan

endapan jingga

6. Golongan kation V: Magnesium, Natrium, Kalium, dan Amonium.

Pada golongan ini tidak terdapat reagensia golongan umum untuk kation-kation.

Kation-kation golongan V tidak bereaksi dengan asam klorida, hidrogen sulfida,

amonium sulfida atau dengan amonium karbonat. Hal yang dapat dilakukan untuk

mengidentifikasi ion-ion ini adalah dengan uji nyala atau reaksi khusus.

a. Magnesium, Mg

Magnesium adalah logam putih yang dapat ditempa, liat, memiliki titik lebur pada
650​o​C. Logam magnesium dapat terbakar dalam oksigen dengan mudah,

mengeluarkan cahaya putih dan membentuk oksida MgO dan nitrida Mg​3 ​N​2.

b. Kalium, K

Kalium adalah logam berwarna putih perak, lunak, memiliki titik lebur pada

63,5​o​C. Kalium tidak berubah pada udara kering namun dapat teroksidasi dengan

cepat pada udara lembab. Logam kalium menguraikan air dengan dahsyat

menghasilkan hidrogen dan terbakar dengan nyala lembayung. c.


Natrium, Na

Natrium adalah logam berwarna putih perak berteskstur lunak dan memiliki titik

lebur 97,5​o​C. Dalam udara lembab, natrium dapat teroksidasi dengan cepat

sehingga harus disimpan dalam pelarut nafta atau silena. Logam natrium dapat

bereaksi hebat dengan air membentuk natrium oksida dan hidrogen.

d. Ion Amonium, NH​4​+

Ciri-ciri ​Garam-garam khas


​ ion ​amonium amonium
​ ​umumnya serupa
​ ​adalah dengan

senyawa-senyawa ciri-ciri
​ khas ion ​yang logam-logam
​ ​larut dalam alkali.
​ ​air

dengan membentuk larutan yang tidak berwarna.

Tabulasi Kation Golongan V

Pereaksi Mg​2+ ​Na​2+ ​K +​ ​NH​4​+

NaOH

+ air
Kimia Analitik Kual

5/27/2018 Makalah Analisis Kualitatif Kation Dan Anion (Ira&Japer) - slidepdf.com


↓ NaOH
+ berlebih
u uap Putih

NH​4​CO​3 ​↓ putih

Na​2​CO​3 ​+
asam
Na​3​CO(NO​2​)​6

+CH​3​COOH
Na​2​HPO​4 ↓ kuning ↓ kuning

+ CH​3​COOH
H​2​C​4​H​4​O​6 ​+
Kuning titan
Na-asetat

HClO​4 ​↓ kristal

putih
lembayung
Uji nyala Meah tua Kuning

intensif

Nessler ↓ coklat tua, kuning

Pemijaran Menguap, tidak ada


sisa

2.3 Analisis Anion

Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan jumlah
electron. Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Analisis anion tidak jauh berbeda dengan
analisis kation. Pengujian terhadap anion relatif lebih sederhana karena gangguan- gangguan
dari ion-ion lain yang ada dalam larutan minimal (dapat diabaikan). Analisis anion tidak
sesistematis analisis kation. Uji pendahuluan awal pada analisis anion juga berdasarkan pada
sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya gas, dan kelarutannya.

Kimia Analitik Kualitatif Kation dan Anion ​18


5/27/2018 Makalah Analisis Kualitatif Kation Dan Anion (Ira&Japer) - slidepdf.com
Analisis anion dapat dilakukan dengan tiga cara: Bunsen, Gilreath dan Vogel. Bunsen
dengan cara menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan garam bariumnya,
warna, kelarutan garam alkali dan kemudahan menguapnya. Gilreath menggolongkan anion
berdasarkan pada kelarutan garam-garam Ca, Ba, Cd, dan garam perak. Cara vogel yaitu
menggolongkan anion berdasarkan pada proses yang digunakan dalam identifikasi anion yang
menguap bila diolah dengan asam dan identifikasi anion berdasarkan reaksinya dalam larutan.
Analisis anion umumnya menggunakan cara vogel.

Umumnya anion dibagi menjadi 3 golongan utama yaitu:

a. Golongan Sulfat : SO​4​2-​, SO​32-


​ ​, PO​43-
​ ​, Cr ​2​O​42-
​ ​, BO​2-​ ​, CO​32- ​ ​, AsO​4-​ ​b.
​ ​, C​2​O​42-

Golongan Halida : Cl​- ​, Br -​ ​, I​- ​, S​2- ​c. Golongan Nitrat : NO​3​- ​, NO​2​- ​, C​2​H3​ ​O2​ ​-

Kimia Analitik Kualitatif Kation dan Anion ​19


5/27/2018 Makalah Analisis Kualitatif Kation Dan Anion (Ira&Japer) - slidepdf.com
Uji anion dalam larutan

1. Uji Sulfat

Garam BaSO4, BaSO3, Ba2(PO4)3, BaCr2O4, Ba(BO2)2, BaCO3, BaC2O4,


Ba3(AsO4)2 tidak larut dalam air kondisi basa, sedangkan garam barium anion ​lainnya

mudah larut. Berdasarkan sifat tersebut maka pemisahan dan identifikasi untuk
​ golongan
sulfat dapat dilakukan dengan penambahan pereaksi BaCl2. Kecuali barium kromat yang
berwarna kuning, garam barium lainnya berwarna putih.

2. Uji untuk zat pereduksi

3. Uji untuk zat pengoksid

Uji regensia mangan(II)klorida, Zat ini dalam asam klorida pekat akan diubah oleh zat zat
pengoksidasi yang lemah sekalipun menjadi garam(III)mangan yang berwarna

coklat tua. Memungkinkan adanya ion ion kompleks

4. Uji dengan larutan perak nitrat

Jika larutan sampel diasamkan dengan asam nitrat dan ditambahkan perak nitrat maka
hanya golongan anion halida yang akan mengendap sebagai garam perak, yaitu: AgCl
(putih), AgBr(kuning), AgI(kuning muda), Ag2S (hitam).

5. Uji dengan larutan kalsium klorida

Dalam uji ini dibutuhkan ekstrak soda yang bersifat netral, ambil 10ml ekstrak soda dan
jadikan sedikit asam dengan asam nitrat lalu didihkan. Tambah ammonia encer sampai
basa, tambahkan CaCl2 dan diamkan, endapan putih menunjukan fluoride, oksalat,
fosfat, arsenat dan tartrat

6. Uji dengan larutan besi(III) klorida

Endapan kuning sampai coklat Benzoat,suksinat Endapan biru


Heksasianoferat(II) Coklat kemerahan Asetat,Format

Kimia Analitik Kualitatif Kation dan Anion ​20


5/27/2018 Makalah Analisis Kualitatif Kation Dan Anion (Ira&Japer) - slidepdf.com
Merah-darah dihilangkan oleh HgCl2 Tiosianat Ungu-kemerahan
Tiosulfat Coklatdan Endapan Biru Heksasianoferat(III) Lembayung
Salisilat

Hitam-kehijauan Galat ​Hitam-kebiruan Tanat

7. Uji Kromat

Perhatikan filltrat pada uji sulfat, jika berwarna kuning maka anion kromat ada. Tambahkan
pada filtrat Pbnitrat, jika terbentuk endapan kuning maka kromat ada.

8. Uji Asetat

Ambil beberapa tetes sampel, tambahkan etanol, perhatikan bau yang terbentuk, jika

tercium bau buah maka asetat ada.


Kimia Analitik Kualitatif Kation dan Anion ​21
5/27/2018 Makalah Analisis Kualitatif Kation Dan Anion (Ira&Japer) - slidepdf.com
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam analisa kualitatif yang dilakukan berdasarkan metode H​2​S kation-

kation diklasifikasikan dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifat kation tersebut

terhadap beberapa pereaksi. Pereaksi yang paling umum dipakai adalah HCl, H ​2​S,

amonium sulfida dan amonium karbonat. Cara identifikasi anion tidak begitu spesifik

seperti pada identifikasi kation. Identifikasi anion meliputi analisis pendahuluan,

analisis anion dari zat asal, dan analisis anion dengan menggunakan larutan ekstra

soda. Dari hasil analisis sebelumnya (data kelarutan) dan pengetahuan tentang kation

yang ada, dapat memberikan petunjuk tentang anion yang mungkin ada atau tak ada

dalam larutan sampel. Sebagai contoh, zat asal larut dalam air panas, kation yang

ditemukan Pb​2+​, anion yang mungkin ada adalah klorida karena PbCl​2 ​larut dalam air

panas. Tida mungkin nitrat karena timbal nitrat mudah larut dalam air dingin.

3.2 Daftar Pustaka

Svehla, G. (Setiono & Pudjaatmaka, alih bahasa). 1985. Vogel Analsis Anorganik
 ​

Kualitatif Makro dan Semimikro, Edisi 5 Bagian I dan Bagian II . Jakarta: Kalman Media
Pusaka
​http://wanibesak.files.com/2011/06/analisis-kation-dan-anion.pdf
​https://docs.google.com/file/d/0B_7lFpil7ZYOZWRBdy1RMEZwdFU/edit?pli=1
Kimia Analitik Kualitatif Kation dan Anion ​22

Anda mungkin juga menyukai