Anda di halaman 1dari 9

1

KUESIONER
KEPUASAN KERJA KARYAWAN (MODEL ROBBINS & JUDGE)
EKO HERTANTO
PROGRAM PASCASARJANA

Permasalahan sumber daya manusia dalam kepada sikap dan perasaan seseorang terhadap
organisasi pada dasarnya merupakan masalah pekerjaan mereka. Sikap positif dan kondusif
yang rumit karena menyangkut masalah individu. terhadap pekerjaan menunjukkan kepuasan kerja).
Salah satu gejala yang menyebabkan kurang Menurut Handoko (2008:193), kepuasan kerja
baiknya kondisi kerja suatu organisasi adalah (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang
rendahnya kepuasan kerja. Hal ini karena sikap dan menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan
perasaan pegawai terhadap segala aspek mana para karyawan memandang pekerjaan
lingkungan kerjanya akan mempengaruhi sikap dan mereka. Sementara itu Locke dalam Sopiah
perilaku dalam melaksanakan tugas-tugas yang (2008:170), menjelaskan bahwa ”Kepuasan kerja
diberikan. Kepuasan kerja merupakan titik awal dari merupakan suatu ungkapan emosional yang
masalah-masalah yang muncul dalam organisasi. bersifat positif atau menyenangkan sebagai hasil
Kepuasan kerja menjadi masalah yang cukup dari penilaian terhadap suatu pekerjaan atau
menarik untuk dikaji dan penting, karena terbukti pengalaman kerja”. Sedangkan George dan Jones
besar manfaatnya. Kepuasan kerja merupakan titik (2008:78), mengatakan ”Job satisfaction is the
awal dari masalah-masalah yang muncul dalam collection of feeling and beliefs that people have
organisasi seperti konflik pimpinan-pekerja dan about their work”. (Kepuasan kerja adalah
perputaran pegawai.. Kepuasan kerja merupakan kumpulan perasaan dan keyakinan yang dimiliki
keadaan penting yang harus dimiliki setiap pegawai oleh seseorang tentang pekerjaan mereka). Wexley
yang bekerja, dimana manusia tersebut mampu dan Yukl dalam Mangkunegara (2013:117),
berinteraksi dengan lingkungan kerjanya dan mendefinisikan kepuasan kerja “is the way an
bekerja dengan penuh gairah. employee feels about his or her job”. (Adalah cara
Menurut Mathis dan Jackson (2011:121), pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya).
mendefinisikan kepuasan kerja adalah keadaan Berdasarkan pendapat Wexley, dan Yukl
emosional yang positif yang merupakan hasil dari tersebut, kepuasan kerja adalah suatu perasaan
evaluasi pengalaman kerja seseorang. Sedangkan yang menyokong atau tidak menyokong diri
menurut Gibson et.al (2009:152), menyatakan pegawai yang berhubungan dengan pekerjaannya
bahwa kepuasan kerja merupakan suatu sikap para maupun dengan kondisi dirinya. Perasaan yang
pekerja mengenai pekerjaannya yang dihasilkan berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-
dari persepsi mereka terhadap pekerjaannya aspek seperti upah atau gaji yang diterima,
berdasarkan faktor-faktor yang terdapat dalam kesempatan pengembangan karir, hubungan
lingkungan kerja seperti gaya penyelia, kebijakan dengan pegawai lainnya, penempatan kerja, jenis
dan prosedur, afiliasi kelompok kerja, kondisi kerja, pekerjaan, struktur organisasi perusahaan, mutu
dan manfaat lainnya bagi pekerja. Kemudian pengawasan. Sedangkan perasaan yang
Amstrong (2006:264), mengemukakan bahwa “The berhubungan dengan dirinya, antara lain umur,
term job satisfaction refers to the attitude and kondisi kesehatan, kemampuan, pendidikan.
feelings people have about their work. Positive and Pegawai akan merasa puas dalam bekerja apabila
favorable attitudes towards the job indicate job aspek-aspek pekerjaan dan aspek-aspek dirinya
satisfaction”. (Istilah kepuasan kerja merujuk menyokong dan sebaliknya jika aspek-aspek
2

tersebut tidak menyokong, pegawai akan merasa 4. Tingkat pekerjaan


tidak puas. Pegawai yang menduduki tingkat pekerjaan
Berdasarkan penjabaran yang ada diatas maka yang lebih tinggi cenderung lebih puas
yang dimaksud dengan kepuasan kerja adalah daripada pegawai yang menduduki tingkat
penilaian pegawai tentang berbagai aspek yang pekerjaan yang lebih rendah. Pegawai yang
berkaitan dengan pekerjaannya. Penilaian ini tingkat pekerjaannya lebih tinggi menunjukkan
bersifat subyektif yang diekspresikan dalam kemampuan kerja yang baik dan aktif dalam
perasaan senang atau tidak senang, puas atau mengemukakan ide-ide serta kreatif dalam
tidak puas. Apabila pegawai merasa bahwa bekerja.
pekerjaannya sesuai dengan apa yang 5. Ukuran organisasi perusahan
diharapkannya dan mampu memenuhi kebutuhan- Ukuran organisasi perusahaan dapat
kebutuhannya maka pegawai akan merasa puas mempengaruhi kepuasan pegawai. Hal ini
dan sebaliknya. karena besar kecil suatu perusahaan
Kepuasan kerja berhubungan dengan variabel- berhubungan pula dengan koordinasi,
variabel seperti turnover, tingkat absensi, umur, komunikasi, dan partisipasi pegawai.
tingkat pendidikan, dan ukuran organisasi. Hal ini
Menurut Mangkunegara (2013:120), ada dua
sesuai dengan pendapat Keith Davis dalam
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu
Mangkunegara (2013:117-119), mengemukakan
faktor yang ada pada diri pegawai dan faktor
bahwa “Job satisfaction is related to a number of
pekerjaannya, yaitu:
major employee variables, such as turnover,
1. Faktor pegawai, yaitu kecerdasan (IQ),
absences, age, occupation, and size of the
kecakapan khusus, umur, jenis kelamin,
organization in which an employee works”.
kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja,
1. Turnover
masa kerja, kepribadian, emosi, cara berfikir,
Kepuasan kerja lebih tinggi dihubungkan
persepsi, dan sikap kerja.
dengan turnover pegawai yang rendah.
2. Faktor pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan, struktur
Sedangkan pegawai-pegawai yang kurang
organisasi, pangkat (golongan), kedudukan,
puas biasanya turnovernya lebih tinggi.
mutu pengawasan, jaminan finansial,
2. Tingkat ketidakhadiran (absen) kerja
kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial,
Pegawai yang kurang puas cenderung tingkat
dan hubungan kerja.
ketidakhadirannya (absen) tinggi. Mereka
sering tidak hadir kerja dengan alasan yang
Menurut Ghiselli dan Brown dalam Moh. As’ad
tidak logis dan subjektif.
(2004:112-113), mengemukakan adanya lima faktor
3. Umur
yang menimbulkan kepuasan kerja yaitu:
Pegawai yang tua lebih merasa puas daripada
1. Kedudukan (Posisi)
pegawai yang berumur lebih muda. Hal ini
Seseorang yang bekerja pada pekerjaan yang
diasumsikan pegawai yang tua lebih
lebih tinggi akan merasa lebih puas daripada
berpengalaman menyesuaikan diri dengan
mereka yang bekerja pada pekerjaan yang
lingkungan pekerjaan. Sedangkan pegawai
lebih rendah. Beberapa penelitian
usia muda biasanya mempunyai harapan yang
menunjukkan bahwa hal tersebut tidak selalu
ideal tentang dunia kerjanya, sehingga apabila
benar, tetapi perubahan dalam tingkat
antara harapannya dengan realita kerja
pekerjaanlah yang mempengaruhi kepuasan
terdapat kesenjangan atau ketidakseimbangan
kerja.
dapat menyebabkan mereka menjadi tidak
puas.
3

2. Pangkat (Golongan) 5. Kesempatan Promosi


Pekerjaan yang mendasarkan perbedaan Kesempatan untuk meningkatkan posisi
tingkat (golongan), sehingga pekerjaan jabatan pada struktur organisasi.
tersebut memberikan kedudukan tertentu.
KESIMPULAN
Apabila ada kenaikan upah, maka akan
Kepuasan kerja pada dasarnya adalah tentang
dianggap sebagai kenaikan pangkat, dan
apa yang membuat seseorang bahagia dalam
kebanggaan terhadap kedudukan yang baru itu
pekerjaannya atau keluar dari pekerjaannya. Dalam
akan merubah perilaku dan perasaannya.
kehidupan organisasi, seringkali kepuasan kerja
3. Umur
digunakan sebagai dasar ukuran tingkat
Ada hubungan antara kepuasan kerja dengan
kematangan organisasi. Kepuasan kerja dirasakan
umur pegawai. Umur diantara 25 tahun sampai
sangat penting dan perlu diperhatikan oleh setiap
34 tahun dan umur 40 sampai 45 tahun adalah
perusahaan atau organisasi, karena manusia
merupakan umur-umur yang bisa menimbulkan
merupakan faktor dan pemeran utama proses kerja,
perasaan kurang puas terhadap pekerjaan.
terlepas dari apakah pekerjaan itu sarat teknologi
4. Jaminan Finansial dan Jaminan Sosial
atau tidak, namun pada akhirnya manusialah yang
Masalah finansial dan jaminan sosial
akan menjadikan pekerjaan itu efektif atau tidak.
kebanyakan berpengaruh terhadap kepuasan
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal
kerja.
yang bersifat individual karena masing-masing
5. Mutu Pengawasan
individu akan memiliki tingkat kepuasan yang
Kepuasan karyawan dapat ditingkatkan melalui
berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang
perhatian dan hubungan yang baik dari
berlaku dalam diri setiap individu. Semakin banyak
pimpinan kepada bawahan, sehingga pegawai
aspek yang sesuai dengan keinginan individu
akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian
tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan
yang penting dari organisasi kerja (sense of
kerjanya, dan sebaliknya bila semakin sedikit
belonging).
keinginan yang dapat dipenuhi maka semakin

Sedangkan Robbins dan Judge (2009:119), berkurang pula tingkat kepuasan kerjanya.

menyatakan ada lima faktor kepuasan kerja yaitu: Untuk membuat karyawan merasa puas dalam

1. Kepuasan terhadap Pekerjaan bekerja, pihak pimpinan perusahaan harus

Kepuasan ini tercapai bilamana pekerjaan memastikan bahwa gaji, keamananan dan kondisi

seorang pegawai sesuai dengan minat dan kerja aman serta hubungan rekan kerja dan atasan

kemampuan pegawai itu sendiri. baik. Pimpinan juga harus mampu menyediakan

2. Kepuasan terhadap Imbalan faktor penggerak motivator (intrinsik) kepada

Dimana pegawai merasa gaji atau upah yang karyawan seperti prestasi, pengakuan, tanggung

diterimanya sesuai dengan beban kerjanya dan jawab dan pengembangan kesempatan untuk maju.

seimbang dengan pegawai lain yang bekerja di Bila hal ini mendapat perhatian dari perusahaan

organisasi itu. akan memberikan tingkat kepuasan yang tinggi.

3. Kepuasan terhadap Supervisi Atasan Sedangkan ketidakpuasan karyawan dapat

Pegawai merasa memiliki atasan yang mampu diungkapkan dalam sejumlah cara, misalnya

memberikan bantuan teknis dan motivasi. daripada mengundurkan diri karyawan dapat

4. Kepuasan terhadap Rekan Kerja mengeluh, menjadi tidak patuh, dan menghindari

Pegawai merasa puas terhadap rekan-rekan sebagian tanggung jawab kerja.

kerjanya yang mampu memberikan bantuan


teknis dan dorongan sosial.
4

INDIKATOR KEPUASAN KERJA KARYAWAN MODEL ROBBINS & JUDGE:

1. Kepuasan terhadap Pekerjaan


2. Kepuasan terhadap Imbalan
3. Kepuasan terhadap Supervisi Atasan
4. Kepuasan terhadap Rekan Kerja
5. Kesempatan Promosi

KRITERIA JAWABAN SKOR PENILAIAN

SS = Sangat Setuju 5
S = Setuju 4
KS = Kurang Setuju 3
TS = Tidak Setuju 2
STS = Sangat Tidak Setuju 1

No PERTANYAAN SS S KS TS STS

KEPUASAN TERHADAP PEKERJAAN


Saya sudah merasa puas dengan pekerjaan
1 yang dijalani saat ini

Saya merasa puas dengan beban pekerjaan


2 yang terkadang dilimpahkan kepada anda

Pekerjaan yang saya lakukan saat ini sudah


sesuai dengan latar belakang pendidikan,
3
kemampuan, dan keahlian saya

Saya selalu diberi kebebasan oleh atasan


4 dalam mengerjakan pekerjaan saya

Saya sudah merasa puas dengan fasilitas


5 yang disediakan oleh perusahaan

Pekerjaan saya tidak berperan penting bagi


6 kemajuan perusahaan ini

Pekerjaan saya memberikan saya peluang


mempersiapkan kemajuan saya di masa
7
yang akan datang

8 Saya kecewa atas pekerjaan yang saya jalani


5

saat ini

Pekerjaan saya saat ini kurang menarik


9
Pada dasarnya saya antusias dengan
10 pekerjaan saya saat ini

Saya sering bosan terhadap pekerjaan yang


11 saya lakukan saat ini

Tugas pekerjaan yang diberikan saat ini


12 sesuai dengan kemampuan saya

Pekerjaan yang saya terima saat ini sudah


13 sesuai dengan keinginan saya

Saya merasa bangga terhadap pekerjaan


14 yang saya miliki

Pekerjaan yang dibebankan kepada saya


member saya peluang untuk mengambil
15 keputusan sendiri, menimbulkan kebebasan
dan ketidaktergantungan

KEPUASAN TERHADAP IMBALAN


Saya sudah merasa puas dengan gaji pokok
16 yang diterima saat ini

Gaji yang saya terima saat ini sudah


memuaskan, sesuai dengan beban kerja dan
17
tanggung jawab yang saya emban

Saya sudah merasa puas dengan


penghasilan yang diberikan oleh pihak
18
perusahaan

Sebagai karyawan di perusahaan ini, saya


merasa puas dengan pendapatan yang
19 diterima bila dibandingkan dengan prestasi
kerja yang selama ini saya tunjukkan

Saya sudah puas terhadap tunjangan-


tunjangan yang diberikan oleh perusahaan di
20
luar gaji pokok yang saya terima

Gaji yang saya terima tidak sesuai dengan


21 tingkat pendidikan saya

22 Besar dan jenis tunjangan yang diterima


6

sudah sesuai

Gaji yang saya terima sudah sesuai dengan


tuntutan pekerjaan yang dibebankan kepada
23
saya

Gaji saya sesuai dengan tingkat keterampilan


24 yang saya miliki

Gaji saya sudah sesuai dengan standar gaji


25 yang berlaku di pasar tenaga kerja

Pembagian insentif sudah adil


26
KEPUASAN TERHADAP SUPERVISI ATASAN
Atasan selama ini selalu memberikan
pengarahan kepada bawahan dalam setiap
27
pekerjaan

Komunikasi antara atasan dan bawahan


terjalin dengan baik dalam menyelesaikan
28
masalah-masalah pekerjaan

Atasan selalu bersedia meluangkan waktu


untuk membantu jika saya mengalami
29 kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas
kerja

Atasan selalu memberikan kesempatan untuk


penyampaian ide-ide atau masukan yang
30 mungkin berguna dalam mendukung
tercapainya program-program kerja

Pemahaman atasan terhadap pekerjaan


31 sudah baik

Atasan kurang tegas dalam memberikan


32 peringatan kepada karyawan

Atasan dalam menegakkan disiplin sangat


33 tegas

Atasan secara obyektif menilai prestasi kerja


34 karyawan

Atasan tidak memberikan penghargaan


terhadap keberhasilan karyawan dalam
35
menyelesaikan tugas pekerjaan
7

Adanya umpan balik dari atasan terhadap


36 pekerjaan yang saya kerjakan

Atasan saya konsisten dalam menerapkan


aturan-aturan bagi saya dan karyawan
37
lainnya

Atasan memberikan masukan-masukan


apabila saya mendapat kesulitan dalam
38
penyelesaian pekerjaan

Kontrol pemecahan masalah dan


pengambilan keputusan seimbang antara
39
atasan dan anda

Atasan memberikan pengarahan tetapi anda


40 diizikan untuk mengembangkan diri

Atasan ikut berpartisipasi dalam penentuan


41 tugas

Atasan cenderung untuk lepas tangan dalam


42 diskusi menghadapi suatu masalah

Bimbingan yang diberikan oleh atasan saya


43 jelas
Pada saat bekerja, atasan saya bersedia
memberikan bimbingan bila saya tidak
44
memahami pekerjaan yang ditugaskan

KEPUASAN TERHADAP REKAN KERJA


Hubungan dengan rekan kerja terjalin
45 dengan baik

Bilamana dibutuhkan rekan kerja


memberikan bantuan langsung dalam upaya
46 untuk menyelesaikan pekerjaan tepat pada
waktunya

Setiap tugas dapat saya selesaikan dengan


baik bila ada dukungan dari rekan kerja di
47
kantor

Saya tidak menemukan kesulitan dalam


48 bekerjasama dengan rekan kerja

Seluruh rekan kerja bertanggung jawab


49
terhadap hasil pekerjaan
8

Sesama karyawan tidak menghormati hak-


50
hak individual masing-masing
Suasana kekeluargaan dalam bekerja terbina
51
dengan baik
Kebutuhan sosial saya untuk berinteraksi
52
dengan rekan kerja di kantor terpenuhi
Rekan kerja saya selalu memberi nasehat,

53 dukungan dan membantu saya apabila


menghadapi kesulitan dalam pekerjaan
KESEMPATAN PROMOSI
Semua karyawan di perusahaan ini diberikan
54 kesempatan yang sama untuk promosi

Keadilan kebijakan promosi karyawan sudah


55 diterapkan dengan baik di perusahaan ini

Adanya promosi yang dilakukan oleh


perusahaan memotivasi karyawan untuk
56
lebih berkembang dan maju

Frekuensi waktu untuk promosi untuk


57 karyawan dirasakan sudah tepat

Prestasi kerja yang baik menghasilkan


58
adanya promosi jabatan untuk karyawan
Kebijakan promosi (kenaikan pangkat, atau
59
jabatan) di perusahaan ini belum sesuai
Promosi karyawan di perusahaan ini
60
dilakukan secara obyektif
Tidak ada kesempatan yang diberikan oleh
61
perusahaan untuk meningkatkan karier
Perusahaan memberikan kesempatan

62 seluas-luasnya bagi setiap karyawan untuk


dapat naik jabatan
Proses kenaikan jabatan di perusahaan

63 terbuka bagi siapa saja yang berpotensi


tanpa diskriminasi
9

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, M. A Handbook of Human Handoko, T. Hani. Dasar-Dasar Manajemen


Resource Management Practice, Operasi dan Produksi, Cetakan
Tenth Edition, London: Kogan Page Kesepuluh, Yogyakarta: BPFE, 2008.
Publishing, 2006. Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen
As’ad, Moh. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Psikologi Industri, Cetakan Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
Kesembilan, Yogyakarta: Liberty, 2013.
2004. Mathis, Robert L, & John H. Jackson. Human
George, J.M. & G.R. Jones. Understanding Resource Management, Jakarta:
and Managing Organizational Salemba Empat, 2011.
Behavior, Fifth Edition, New Jersey: Robbins, Stephen P, & Timothy A Judge.
Pearson Prentice Hall, 2008. Organizational Behavior, Thirteenth
Gibson, J.L., J.M. Ivancevich, Donnelly Jr. Edition. New Jersey: Pearson Prentice
Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses, Hall, 2009.
Edisi Bahasa Indonesia, Tangerang: Sopiah, Perilaku Organisasional, Edisi I,
Bina Rupa Aksara, 2009. Yogyakarta: Andi Offset, 2008.

Anda mungkin juga menyukai