SPKKT DS 2
Tema:
Metode pelatihan:
1. Demonstrasi (15 menit) :DPKKT melakukan demonstrasi pada kranium rahang
bawah dengan alat dan bahan yang tersedia sesuai topik pelatihan yang terdapat pada
pemandu DPKKT
2. Simulasi pada kranium rahang bawah dengan alat dan bahan yang tersedia sesuai
topik pelatihan.
Tahap Persiapan
1. Persiapan operator :
- Operator siap menerima pasien dan memakai jas dokter.
- Operator melakukan Senyum, sapa dan salam
- Operator memanggil nama pasien
2. Persiapan pasien :
- Meminta pasien duduk di kursi konsultasi
- Mencatat identitas pasien di lembar rekam medik dan melakukan anamnesis
3. Melakukan evaluasi pre-anestesi.
4. Persiapan Alat dan bahan:
- Baki, alat dasar (kaca mulut, sonde, pinset, probe),
- Syringe spuit, anestetikum lidokain 2% + adrenalin 1:80.000 (ampul),
- Tampon, betadine,
- Kranium rahang bawah/model gigi,
- Alat tulis dan form evaluasi pre-anestesi.
- Posisi kedua
1. Syringe digeser ke arah sisi yang akan dianestesi, harus sejajar dataran oklusal,
jarum ditusukan lebih lanjut sedalam kurang lebih 6 mm, kemudian lakukan
aspirasi.
2. Apabila aspirasi negatif, larutan anestetikum dikeluarkan ½ cc untuk
menganestesi N. Lingualis.
- Posisi ketiga
1. Syringe digeser lagi ke arah posisi pertama tetapi tidak penuh yaitu pada regio
caninus, jarum ditusukan lebih dalam menyusuri tulang kurang lebih 10-15 mm
sampai terasa kontak jarum dengan tulang terlepas.
2. Lakukan aspirasi lagi, apabila negatif maka keluarkan larutan anestetikum 1 cc
untuk menganestesi N. Alveolaris inferior.
3. Keluarkan jarum dari jaringan.
Gambar A. Posisi 1
Gambar B. Posisi 2
Gambar 3. Posisi 3
Tahap penyelesaian
1. Tutup jarum.
2. Kemudian bisa melanjutkan perawatan yang lain yaitu ekstraksi.
Topik 2: Ekstraksi gigi tanpa penyulit
Posisi operator:
- Gigi RB posterior kanan, operator berada di sebelah kanan belakang pasien (jam 9-12).
Posisi pasien:
- posisi pasien untuk pencabutan rahang bawah ±110o terhadap lantai.
Fiksasi alveolar
Operator memposisikan tangan di sekitar area yang akan diekstraksi, untuk:
- Gigi RB posterior kanan, jari telunjuk berada di bukal, ibu jari berada di lingual dan tiga
jari lainnya di area dagu.
Prosedur ekstraksi :
Tahap Penyelesaian
1) Tang (forceps)
Tang ekstraksi digunakan untuk memegang gigi dan kemudian untuk
menggerakannya sehungga perlekatan dengan ligament periodontal terputus.Tang
terdiri dari tiga bagian, yaitu paruh (beak), leheratau engsel (hinge), dan pegangan
(handle) (gambar. 2). Permukaan dalam kedua paruh berbentuk cekung sementara
permukaan luarnya berbentuk cembung. Paruh didesain untuk beradaptasi pada
permukaan akar gigi. Tang dapat diklasifikasikan menjadi tang untuk anak-anak
dan dewasa. Keduanya dapat dibedakan lagi menjadi tang rahang atas dan rahang
bawah. Menurut kegunaannya tang dapat dibagimenjadi tang untuk gigi yang
bermahkota dan tang untuk sisa akar. Tang untuk gigi bermahkota memiliki paruh
yang terbuka, sedangkan tang sisa akar memiliki paruh yang tertutup dan
meruncing.
Gambar 2. Anatomi tang (forceps)
Khusus untuk tang ekstraksi gigi geraham rahang bawah dibedakan menjadi
dua, yaitu tang yang digunakan dari arah samping (gambar 3) dan tang yang
digunakan dari arah depan pasien gambar 4). Keuntungan tang yang
digunakan dari arah depan adalah untuk melakukan pencabutan pada
pembukaan mulut yang sempit atau terbatas. Kerugian dari penggunaan tang
ini adalah tenaga yang dikeluarkan operator lebih besar.
Gambar 4. Tang rahang bawah (molar I, II, III)
2) Elevator
Gambar 15. a. cara mengungkit yang benar (tidak bertumpu pada gigi
tetangga), b. cara mengungkit yang salah (bertumpu pada gigi tetangga)
3) Alat-alat lainnya
Gambar 19. a. posisi pasien untuk pencabutan rahang atas ±120o terhadap lantai
b. posisi pasien untuk pencabutan rahang bawah ±110o terhadap lantai
Gambar 20. Posisi operator untuk pencabutan
2) Tehnik fiksasi
- Gigi RB anterior, kiri dan kanan,,jari tengah berada di lingual, jari telunjuk
berada di labial, dan ibu jari berada di area dagu.
- Gigi RB posterior kiri, jari tengah berada di lingual, jari telunjuk berada di
labial, dan ibu jari berada di area dagu.
- Gigi RB posterior kanan, jari telunjuk berada di bukal, ibu jari berada di
lingual dan tiga jari lainnya di area dagu.
a. b.
c.
Gambar 21. a. Fiksasi rahang atas, b. Fiksasi rahang bawah kiri (region 3), c.
Fiksasi rahang bawah kanan (regio 4)
a. b.
Gambar 22. a. cara memegang tang rahang atas, b. cara memegang tang rahang
bawah
a. Rahang atas.
Tulang alveolar rahang atas lebih dan memiliki vaskularisasi yang lebih kaya
bila dibandingkan dengan rahang bawah.
- Gigi insisif
Gigi insisif sentral maupun lateral memiki akar tunggal yang berbentuk
kerucut dan penampang yang relative mebulat, sehingga gigi ini dapat
dimanipulasi dengan gerakan rotasi dan ekstraksi saja.
- Gigi kaninus
Gigi kaninius merupakan gigi dengan akar paling panjang dalam rongga
mulut dengan penampang agak membulat, namun biasanya ujung akarnya
agak sedikit membengkok ke lateral. Manipulasinya dengan kombinasi
antara gerakan rotasi, luksasi dan ekstraksi; namun lebih dominan gerakan
rotasi dibandingkan dengan luksasi maupun ekstraksi.
- Gigi premolar
Gigi premolar atau geraham kecil (bicuspid) gigi premolar 1 biasanya
memilki 1 atau dua akar di bagian palata dan bukal. Manipulasi dilakukan
dengan lebih banyak melakukan luksasi ke arah bukal dikombinasikan
dengan rotasi dan gerakan ekstraksi. Manipulasi yang tidak jauh berbeda
dapat dilakukan pada gigi premolar 2.
Gambar 24. Manipulasi gigi premolar rahang atas
- Gigi molar
Tulang alveolar rahang atas memang lebih spongiosa dibandingkan
dengan rahang bawah namun gigi molar rahang atas memilik 3 buah akar
yang kuat dan divergen, yaitu dua di bagian bukal dan satu di bagian
palatal. Manipulasi dilakukan dengan lebih banyak melakukan luksasi ke
arah bukal dan gerakan ekstraksi. Tehnik manipulasi yang sama dilakukan
pada molar 2 dan 3. Variasi dari akar pada molar rahang atas sangat
bervariasi dan terdapat struktur penting di superior yaitu sinus maksilaris,
sehingga sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan penunjang
radiografi sebelum pencabutan agar dapat menentukan tehnik ekstraksi
yang tepat dan aman
b. Rahang bawah
- Gigi insisif
Gigi insisif sentral maupun lateral memiki akar tunggal yang berbentuk
pipih, sehingga gigi ini dapat dimanipulasi dengan gerakan luksasi bukal
dan palatal dan gerakan ekstraksi.
Gambar 25. Manipulasi gigi anterior rahang bawah
- Gigi kaninus
Gigi kaninus rahang bawah memiki akar tunggal yang berbentuk kerucut
dan penampang yang relative mebulat, sehingga gigi ini dapat
dimanipulasi dengan lebih banyak gerakan rotasi, dikombinasikan dengan
gerakan luk dan ekstraksi.
- Gigi premolar
Gigi premolar atau geraham kecil (bicuspid) gigi premolar 1 biasanya
dimanipulasi dilakukan dengan luksasi ke arah bukal dan palatal
dilanjutkan rotasi dan gerakan ekstraksi. Pada premolar 2 manipulasi
dilakuakn dengan melakukan gerakan rotasi lalu dilanjutkan dengan
gerakan ekstraksi.
- Gigi molar
Gigi molar rahang bawah pada umumnya memiliki 2 akar di bagian
mesial dan distal. Tehnik manipulasi molar rahang bawah biasanya
dengan melakukan luksasi ke bukal dan lingual dikombinasikan dengan
rotasi sehingga membentuk gerakan seperti angka 8. Sema seperti pada
molar rahang atas variasi akar pada gigi molar sangat beragam sehingga
dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan penunjang radiografi.