Anda di halaman 1dari 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Posterior Cruciate Ligamen Injury ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di
waktu yang akan datang.

Bekasi, Juni 2017

Penyusun
Diagnosis PCL

Pemeriksaan lutut yang menyeluruh harus mencakup penilaian menyeluruh terhadap keselarasan
ekstremitas bawah, serta gaya berjalan pasien. Gerakan abduksi, rotasi eksternal dan dorongan varus
dapat terjadi pada lutut kekurangan PCL kronis

Berikut adalah beberapa tes klinis spesifik yang sangat sensitif saat menilai cedera PCL. Tes drawer
posterior adalah tes klinis paling sensitif untuk cedera PCL. Tes ini dilakukan dengan pasien dalam posisi
telentang dengan kedua kaki di atas meja dan lutut tertekuk pada 90 derajat. Pada posisi ini, tibialis
medial biasanya sekitar 1 cm di anterior condyle femoralis. Tes laci posterior bisa dinilai sesuai dengan
hubungan ini. Jika tibia dapat dipindahkan posterior dengan nol sampai 5 mm, itu dianggap sebagai
tanda drawer posterior kelas I, meskipun tibia masih berada di anterior medial. .

MRI juga dapat digunakan untuk mendiagnosa PCL injury

Anda mungkin juga menyukai