“AWAS…….”
“DAKKKKK……” Suara bola basket mengenai muka ku,
Sambil sedikit merintih (laki apaan coba pke merintih), Aku mencoba bangun.
Mungkin untuk pertama kalinya banyak orang mengelilingiku, yang sebelumnya mungkin keberadaanku
tak pernah dianggap.
bukan kepedulian yang aku dapatkan, namun tatapan sindiran…. Ah sudah lah setidaknya namaku
sedikit, sangat sedikit, paling tidak sedikit sekali lebih di kenal.
“Tapi tunggu dulu….. Ada satu orang yang meanggil nama ku dengan tulus” dalam hati penuh harapan
akan kepedulian seorang teman.
Yoi nama ku EDDO mahasiswa tingkat-2 jurusan sastra, tidak ada yang istimewa dari hidup ku, bangun
pagi, makan pagi, kuliah, makan siang, pulang, nugas, tidur malam. Seperti itu kurang lebih rutinitas ku.
“Woy, berhenti menatap pacar ku dengan tatap mesum begitu…..” sekejap adegan drama korea
terhenti gara-gara pacar Irene siapa lagi kalua bukan AL
“Dia itu cowo, tak usah terlalu di pedulikan, ayo lebih baik kita cari makan saja” gangu Al.
“kalau begitu aku tinggal dulu ya….” Irene sambil melambai halus.
Dalam hati ku berkata “tak akan aku pakai ini plester luka, karena ini merupakan bukti kepedulian Irene
pada ku”
Dengan muka lebam, aku pulang ke rumah, sepanjang jalan mungkin orang heran, dengan muka lebam
ini aku masih tetap kewata seperti sudah kehilangan akal sehat.
Mulai dari kejadian itulah kehidupan ku sedikit mulai berubah, sejak kejadian itu juga aku lebih sering
menonton pertandingan basket agar lebih sering bisa memandangnya dari kejauhan.
SIMPATI ATAU EMPATI MERUPAKAN POTENSI SEKALIGUS PELUANG?