Pembimbing :
1. Dr.Eng.I Made Yulistya Negara,ST.,M.Sc.
2. Dimas Anton Asfani,ST.,MT.,Ph.D.
1
PENDAHULUAN
Pemeliharaan
motor
Kesimpulan
Page 3
Kenapa Kelembaban?
Kelembaban pada isolasi belitan motor dapat
menyebabkan oksidasi, penurunan kualitas
isolasi dan kerusakan koneksi,kelembaban
yang tinggi menyebabkan kondensasi bebas
pada peralatan, dimana dapat mengakibatkan
bahaya hubung singkat.
Page 4
Kenapa Kontaminasi?
Kontaminasi ini akan mempengaruhi
kekuatan isolasi, dapat menyebabkan
tracking, dan flashover. Kontaminasi pada
isolasi belitan motor bisa diakibatkan adanya
minyak, oli, garam, debu yang bercampur
dengan bahan kimia,serta partikel yang
mengumpul menjadi konduktif ,atau
kontaminasi juga bisa karena pemeliharaan
yang salah misalnya karena overgreased.
Page 5
Kerusakan isolasi stator motor akibat
kelembaban dan kontaminasi
Kerusakan bearing
Tracking
Hubung
Hubung
dan pada
isolasi isolasi
singkat
singkat
akibat
akibat
antar dalam
phasa
Kontaminasi coil
kontaminasi
greased
• http://soemarno.org/2008/09/15/typical-kerusakan-winding/
• M.Culbert(MIEEE), “A review of cleaning method for motor winding” ,IRIS POWER LP, 2008
• Greg C. Stone, Edward A. Boulter, Ian Culbert, Hasnain Dhirani , “Electrical Insulation for Rotating Machines – 6
Design, Evaluation, Aging, Testing and Repair”, Wiley – IEEE Press, 2004
Kelembaban dan kontaminasi menyebabkan
korosi pada stator dan rotor
7
Pengujian Tahanan Isolasi
dan Indeks Polarisasi
𝐼𝑅 min 10
PI= 𝐼𝑅 min 1
[3] FLUKE corporation, Insulation Resistance testing aplication note, fluke dgitial library,2007.
Page 8
Rangkaian Ekivalen Tahanan Isolasi
Menurut
Arus Bocor
IEEE std 43-2000
Arus Absorpsi
Arus
Permukaan Arus Konduktansi
Kapasitansi
1/10 RTG
RTG
CTG
Tegangan test dari Tahanan Terbesar
alat ukur 1/10 CTG
saat Pengujian
Impedansi internal
alat ukur Page 9
Kurva arus yang termonitor dari
rangkaian ekivalen tahanan isolasi Menurut
Standar IEEE 43 2000
Arus konduktansi (IG)=
konstan=0
ITArus total
Page 10
Resistansi terhadap Ground (RTG)
Kapasitansi terhadap Ground (CTG) [4]
RTG=RT.KT
Dimana :
RTG= Resistansi terhadap ground (MΩ)
KT = koefisien tahanan isolasi pada temperatur °𝐶
RT = Tahanan rata-rata hasil pengukuran tahanan isolasi pada saat temperatur °𝐶
CTG= 𝒁𝟐 − 𝑹𝑻𝟐
Dimana :
CTG= Kapasitansi terhadap ground (nF)
Z =impedansi sistem isolasi motor
RT =Tahanan rata-rata hasil pengukuran tahanan isolasi pada saat temperatur °𝐶
[4] McKinnon,David L. Using Six Fault Zone Approach For Predictive Maintanance On Motors.2011.
Page 11
RANCANGAN PERCOBAAN DAN
PENGUJIAN
Page 12
SAAT KONDISI NORMAL
Motor Induksi
MegaOhm Meter/
3 phasa
Insulation Tester
Page 13
SAAT KONDISI KELEMBABAN
Humidifier Chamber
(Akrilik)
Motor Induksi
Kelembaban
mencapai
95%
Humidy meter
Page 15
Kenapa harus diukur setiap
hari?dan hanya 14 hari?
Karena percobaan yang dilakukan pada tugas akhir saya ini adalah percobaan
accelerated agging, dimana motor diberi kelembaban diatas batas kelembaban
yang seharusnya (≥95%), sehingga setiap hari harus dicek bagaimana progres
penurunan nilai tahanan isolasi dan indeks polarisasinya. Idealnya motor
dioperasikan pada lingkungan yang kering dan bersih, kelembaban < 60%.
(50% ∓5%)
Data yang diambil hanya sampai hari ke-14 karena data pengujian tahanan
isolasi pada hari ke 14 sudah dapat mewakili akibat kelembaban dan
kontaminasi pada tahanan isolasi dan indeks polarisasi.
• Ivan,Pica “The Effect of thermal and radiation accelerated ageing on the AC Electric Motor Paramter” ,
National Atomic Energy Agency
• Sugarman and Sheets, “The Accelerated Aging of a Small Electric Motor,” 1987 International Coil Winding As 16
sociation, Inc. and IEEE Electrical Insulation Conference, EIC/EMCWA, 1987
HASIL DAN ANALISA
Page 17
DATA PENGUJIAN SAAT KONDISI
NORMAL
Tahanan isolasi masih besar dan
sampai menit ke 10 nilainya terus
Tabel 2. Data pengujian tahanan isolasiyang
naik, saat kondisi
berartinormal
isolasi dalam
Menit ke U-Ground keadaan bersih dan kering
V-Ground W-Ground Keterangan
(MΩ) (MΩ) (MΩ)
1 495.7 446.68 368.7 Alat ukur:
2 665.9 620 440 SANWA
MG1000
3 784 745 687 “Digital
4 926 950 845 Insulation
Nilai Indeks PolarisasiTester”
masih >4 yang
5 1908.1 1267 1096.1
berarti kualitas isolasi untuk phasa
6 2028 1768.5 U,V dan1785
W masih bagus sekali
Suhu
7 2521 1946 1956 ambient: 31
8 2756 2524 2450 C
9 3621 3512 3565.8
10 3995.4 3997.8 3996.7
PI 8.06 8.95 10.84
Page18
Analisa data yang akan dijelaskan akan diwakili
oleh[4]Phasa U
Menghitung PI, RTG, dan CTG:
𝐑
𝟏𝟎𝒎𝒊𝒏 𝟑𝟗𝟗𝟓.𝟒𝑴𝜴
PI=𝑹𝟏𝒎𝒊𝒏 = 𝟒𝟗𝟓.𝟕𝑴𝜴 =8.06
40−31
Kt=(0.5) 10 = (0.5)0.9 =0.536
𝐑 1970.11
Z=𝒄𝒐𝒔𝑻 𝜽= =2373.6 MΩ
0.83
[4] McKinnon,David L. Using Six Fault Zone Approach For Predictive Maintanance On Motors.2011
Page 19
Rangkaian Ekivalen Tahanan Isolasi
Saat Kondisi Normal (Phasa U)
Indeks Polarisasi
Nilai Isolasi dalam keadaan
8.06 Bagus Sekali
Resistansi terbesar saat
pengujian
1/10 R2
RTG
CTG
1/10 C1
Impedansi internal alat
ukur Page 20
Kurva Tahanan isolasi terhadap waktu ( dari hasil pengujian ) Phasa U
Saat Kondisi Normal (Phasa U)
4000
3000
2500
Perbandingan kurva tahanan isolasi terhadap
2000
1000
Page 21
DATA PENGUJIAN SAAT KONDISI
TERJADI KELEMBABAN
Tahanan
Tabel 3. Data pengujian tahanan isolasi
isolasi saat masih
kondisi terjadibesar tetapi
kelembaban
sampai menit ke 10 nilainya naik
Menit ke U-Ground turun, V-Ground
disebabkan adanyaW-Groundmoisture Keterangan
(MΩ) (MΩ)
pada isolasi motor (MΩ)
1 230 318.7 315.9 Alat ukur:
2 321.5 480.8 459 SANWA
MG1000
3 465.6 Nilai429.1
Indeks polarisasi untuk
590.3 Phasa U, V dan
“Digital
4 599.3 W sudah
542.6 < 4, tetapi
645.3isolasi masih dalam
Insulation
keadaan bagus, penurunan nilai indeks
5 556.7 656.1 ini diakibatkan
792.6 Tester”
polarisasi karena adanya
6 697.4 765.7 pada isolasi
kelembaban 745.1
belitan motor
Suhu
7 760.1 718.4 899.3 ambient: 31 C
8 863.1 878.1 956.6 Kelembaban:
9 799 784.1 974.4 95%
menggunakan
Nilai
Persamaan dan perhitungan
Kualitas Isolasi
3.06 Bagus 321.43 403
yang sama untuk PI, RTG dan CTG
Rangkaian Ekivalen Tahanan Isolasi Saat Kondisi Terjadi Kelembaban
Resistansi terbesar 1/10 R2
RTG saat pengujian
CTG
1/10 C1
Page 24
DATA PENGUJIAN SAAT KONDISI
TERJADI KONTAMINASI
Tabel 4. Data pengujian tahanan isolasi saat kondisi terjadi kontaminasi
Menit ke U-Ground V-Ground W-Ground Keterangan
(MΩ) Tahanan isolasi masih(MΩ)
(MΩ) besar tetapi
1 287.4 sampai322.6
menit ke 10 nilainya
303 naikAlat ukur:
turun, disebabkan adanya
Nilai Indeks mositure
polarisasi untuk
SANWA Phasa U, V
2 340.8 340.8 467
dan atau garam
dan Wpada isolasi
sudah < 4,motor
tetapi isolasi masih
MG1000
3 490.3 490.3
dalam keadaan 566 cukup “Digital
bagus (> 2) ,
4 556.0 556penurunan nilai684 indeksInsulation
polarisasi ini
diakibatkan karena adanyaTester”
kelembaban
5 608.1 608.1 652
6 686.1
sekaligus kontaminasi
696.1 674
pada isolasi belitan
Suhu ambient:
motor 31 C
7 656.7 666.7 784.1
Kelembaban:
8 747.0 757.1 884 95%
9 796.8 766.8 867
10 686.9 654.9 702.9
PI 2.39 2.03 2.32
Page 25
Analisa diwakili oleh Phasa U, dan dengan
Indeks Polarisasi RTG (MΩ) CTG (nF)
menggunakan
Nilai
Persamaan dan perhitungan
Kualitas Isolasi
yang2.39 sama untuk Cukup BagusPI, RTG313.9 dan CTG
393.5
1/10 C1
500
waktu (dari hasil pengujian) dengan Kurva
400
200
Page27
KESIMPULAN
Page 28
nilai indeks polarisasi untuk Phasa U adalah saat kondisi normal nilainya
8.06, saat kelembaban nilainya 3.06 , dan saat kontaminasi nilainya 2.39.
Gambar kurva tahanan isolasi terhadap waktu dari hasil pengujian dengan
kurva arus terhadap waktu hasil simulasi gambarnya berbanding terbalik,
karena sesuai dengan hukum ohm yaitu arus berbanding terbalik dengan
resistansi
Page 29
TERIMA KASIH
“MANJADDA WAJADA”
30
31
Pada aplikasinya apakah harus tiap hari
diukur ,karena harus dimatikan terlebih
dahulu?
Pada aplikasinya, misalnya di pembangkit , pengujian tahanan isolasi tentu
saja tidak dilakukan setiap harinya, tetapi saat ada pemeliharaan periodik yaitu:
• Pemeriksaan sederhana yang dilakukan setiam 8.000 jam
• Pemeriksaan sedang, setiap 16.000 jam
• Pemeriksaan serius , setiap 32.000 jam
Tetapi, apabila motor atau peralatan listrik tiba-tiba mengalami kerusakan atau
gangguan, maka pengujian tahanan isolasi merupakan pengujian yang paling
sederhana dan mudah untuk mengetahui kemampuan isolasi motor, sebelum
melakukan test atau pengujian lainnya.
32
Akibat kelembaban pada Indeks
polarisasi
33
Akibat kelembaban pada
Tahanan Isolasi
34
Akibat kontaminasi pada Indeks
polarisasi
8.25
10, 7.78
7.5 20, 7.45
30, 7.06
6.75 40, 6.78
6 50, 6.12
60, 5.84
70, 5.52
5.25 80, 5.21
90, 4.91
Indeks Polarisasi
35
Akibat kontaminasi pada
Tahanan Isolasi
700
600
80, 567.5
90, 565.4
70, 543.8
60, 513.7
Tahanan ISolasi
200
100
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150
jam operasi
36
Saat kondisi normal
500
10, 498.3
100, 497.4
60, 496.8 110, 496.7 130, 496.6
50, 496.1 70, 496.280, 496.290, 496.2 120, 496.3
30, 495.7 140, 495.7
495 40, 494.7
20, 494.4
Tahanan Isolasi
490
485
480
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150
jam operasi
37
Saat Kondisi Normal
20, 8.08
10, 8.06 30, 8.06
40, 8.06
50, 8.06 140, 8.06
8.05 110, 8.05 130, 8.05
60, 8.04
70, 8.04
80, 8.04
90, 8.04
100, 8.04 120, 8.04
8
Indeks Polarisasi
7.95
7.9
7.85
7.8
7.75
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150
Jam operasi
38
Fungsi pemeliharaan
- Untuk meminimalisir kecelakaan
- Untuk memperpanjang life time peralatan
- Untuk mengurangi kerugian akibat perbaikan
- Untuk menghindari shutdown yang tidak diinginkan
- Untuk keselamatan kerja
- Menghindari downtime agar bisa menguntungkan perusahaan
pengguna motor atau peralatan listrik
39
Kenapa harus 14 hari?
Setiap harinya baik pada kondisi normal , kelembaban, maupun kontaminasi
selalu dilakukan pengujian tahanan isolasi, dengan begitu dapat dilihat
seberapa besar pengaruh kelembaban dan kontaminasi yang diberikan,
terhadap nilai tahanan isolasi dan indeks polarisasinya pada motor yang diuji,
dan dikarenakan keterbatasan waktu penelitian dan juga pada hari ke 14 sudah
dapat terlihat pengaruh kelembaban dan kontaminasi pada nilai tahanan isolasi
dan indeks polarisasi motor , maka diambil data sampai hari ke 14 untuk
semua kondisi , setidaknya data tersebut dapat mewakili bahwa kelembaban
dan kontaminasi dapat menyebabkan turunnya nilai tahanan isolasi dan indeks
polarisasi pada motor.
40
Mekanisme Kegagalan
insulasi Belitan Stator
Mekanisme kegagalan dari lilitan stator adalah
• Penurunan usia
menyebabkan kerapuhan, penyusutan, dan retakan pada isolasi
• Sebab-sebab elektris
korona, slot discharge, petir, switching surge, fasa-tunggal, tegangan tidak
seimbang, efek panas berlebih, dan uji kegagalan
• Sebab-sebab mekanis
getaran, ikatan dan pasak longgar, bar amortisseur patah, bilah kipas, besi
longgar, koneksi longgar, sinkronisasi close-in atau out-of-step, dan benda
asing
• Penyebab panas
overloading, panas berlebih dari laminasi hubung-singkat, siklus termal,
kehilangan pendingin, panas berlebih dari kegagalan isolasi, dan tape
separation.
• Penyebab lingkungan dan kontaminasi lingkungan
debu atau partikel conducting, kelembaban, minyak, dan partikel magnetik
41
KEUNTUNGAN & KERUGIAN PENGUJIAN
TEGANGAN DC
• KEUNTUNGAN • KERUGIAN
• Lebih dipiih pada peralatan yang memiliki • Sisa charge setelah uji tegangan DC
nilai charge kapasitansi yang sangat tinggi, harus dihilangkan dengan hati-hati.
seperti kabel. • Waktu yang dibutuhkan untuk
• Lebih rendah merusak isolasi daripada melakukan uji tegangan tinggi lebih
lama dibandingkan dengn uji
tegangan AC. tegangan tinggi AC.
• Tes dapat dihentikan sebelum terjadi • Dimungkinkan adanya efek
kegagalan peralatan. berbahay akibat pengujian tegangan
• Pengukuran dapat diambil secara tinggi DC pada beberapa jenis
bersamaan. kabel.
• Data historis dapat dikompilasi dan tersedia • Kerusakan yang tidak terdeteksi
untuk evaluasi. dengan DC, dapat menyebabkan
kegagalan saat tegangan AC.
• Tidak perlu ada tes tahanan isolasi terpisah
• Temperatur dan tegangan
sebelum tes overpotential DC. mempengaruhi resistivitas.
• Ukuran dan berat peralatan signifikan
berkurang dibandingkan dengan tegangan
uji AC.
42
Gill,Paul, Electrical equipment maintanance and testing .,CRC press,2008
PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI
43
Gill,Paul, Electrical equipment maintanance and testing .,CRC press,2008