Anda di halaman 1dari 26

TUGAS METODE PENELITIAN DAN STATISTK

Penyajian Data Tabel dan Diagram

Disusun oleh:
Arinta Setyani (P27226016007)
Citra Octia I (P27226016011)
Darmawan R F (P27226016012)
Dina Chrisnova (P27226016016)
Ema Pradina (P27226016019)
Eva Yuliana M (P27226016021)
Fathur Rohman A (P27226016022)
Gesita Amaliyah P (P27226016027)
Lingga Arvi D (P27226016034)
Rosentanthika Nur A (P27226016042)
Salma Ardianti (P27226016043)
Yustika Herawati (P27226016049)

D III A FISOTERAPI tk 3
JURUSAN DIPLOMA III FISIOTERAPI
POLITEKNIK KEMENKES SURAKARTA
Th 2018/2019

1
DAFTAR ISI

Halaman Cover.....................................................................................................................1

Daftar Isi ..............................................................................................................................2

Ringkasan ............................................................................................................................3

I. PEMBAHASAN

A. Penyajian data....................................................................................................4

B. Penyajian data dan tabel.....................................................................................4

1. Tabel.........................................................................................................4

2. Diagram...................................................................................................11

Contoh soal .........................................................................................................................18

Daftar pustaka......................................................................................................................20

Lampiran .............................................................................................................................21

2
RINGKASAN

Tabel adalah sebuah alat untuk menampilkan informasi dalam bentuk matrik.
Tampilan data atau informasi yang ada dalam tabel dibuat dalam bentuk baris dan kolom.

Diagram adalah gambaran tentang suatu data yang lebih memntingkan hasil
penelitian. Biasanya diagram diurutkan dari data sedikit ke banyak atau sebaliknya. Berbeda
dengan grafik yang lebih mementingkan dinamika pada data yang disajikan. Diagram ini
dapat berupa diagram lingkaran ataupun diagram batang

Cara membaca Tabel dan diagram secara umum : membaca judul table dan
diagram ,membaca informasi/data yang terdapat pada tabel,diagram ,mengajukan pertanyaan
tentang isi table dan diagram, membuat simpulan isi tabel,diagram berdasarkan jawaban dari
pertanyaan.

3
A. Penyajian Data

Kegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasilkan data angka-angka yang


disebut ‘data kasar’ (raw data) yang menunjukkan bahwa data tersebut belum diolah dengan
teknik statistik tertentu. Jadi data tersebut masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh
yang bisanya berupa skor dan relative banyak tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan
penelitian, data termasuk yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang
bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk
keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun dalam sebuah tabel. Penyajian data ini
bertujuan memudahkan pengolahan data dan pembaca memahami data.
B. Penyajian Tabel dan Diagram

Dalam membuat karya ilmiah biasanya kita dituntut untuk dapat menyajikan data
secara gamblang atau jelas. Data berupa angka-angka akan sangat sulit tentunya untuk
disajikan dalam bentuk paragraf. Oleh karenannya kita perlu menggunakan fungsi tabel,
diagram untuk mendapatkan data secara cepat dan akurat. Dan sebelum kita belajar
menggunakannya alangkah lebih baiknya jika kita pelajari terlebih dahulu apa sih yang
dimaksud tabel,dan diagram.

I. Tabel

1. PENGERTIAN TABEL

Tabel adalah sebuah alat untuk menampilkan informasi dalam bentuk matrik.
Tampilan data atau informasi yang ada dalam tabel dibuat dalam bentuk baris dan kolom.
Tabel menyajikan data yang diklasifikasikan secara sistematik, dalam jumlah menurut
kesatuan tertentu. Tabel juga dapat menjadi alat pembantu untuk perangkuman gagasan-
gagasan tertentu dan sekaligus untuk dijadikan alat komunikasi antara peneliti dan
pembacanya Tabel terdiri dari Judul, baris dan kolom. Hal ini yang membedakan tabel
dengan teks tulis lainnya, seperti wacana, diagaram, kurva, bagan, grafik dan peta. Dari judul
tabel kita mengetahui secara singkat dan jelas mengenai pokok yang terkandung dalam suatu

4
tabel. Dalam judul diterangkan mengenai apa, di mana, dan bagaimana perekembangan suatu
fakta tertentu.
1.UNSUR-UNSUR TABEL

1.Nomor Tabel

2.Judul Tabel

3.Garis-garis yang membangun tabel

 Garis pembuka

 Garis penutup

 Garis pemisah

 Garis tepi

4.Nomor kolom

5.Nomor Baris

6.Sumber(data kutipan)
Format penulisan tabel

Tabel dibuat pada kertas naskah. Huruf dan angka tabel harus dicetak (tidak ditulis
tangan). Kolom-kolom tabel disusun sedemikian rupa sehingga tabel mudah dibaca.

3. Cara Membaca Tabel


Cara-cara membaca tabel agar mendapatkan informasi yang sesuai dengan isi tabel
adalah sebagai berikut.
1. Baca judulnya. Cara pertama ini merupakan langkah penting. Resapkan isi judul tabel
yang anda hadapi itu karena judul itu memeberi anda ringkasan yang padat tentang
informasi yang akan disampaikan.
2. Baca informasi yang ada di atas, di bawah, atau di sisinya. Informasi yang ada
merupakan kunci penejelasan tentang materi yang disajikan, dapat berupa urutan tahun,

5
persentase, dan angka-angka.
3. Ajukan pertanyaan tentang tujuan tabel tersebut. Anda dapat mengetahui tujuan itu
dengan mengubah judul itu menjadi pertanyaan: dimana, seberapa banyak, atau
bagaimana terjadi. Dan jawabannya ada pada tabel tersebut.
4. Baca tabel itu. Sementara membacanya secara menyeluruh, tetaplah ingat akan maksud
dan tujuannya, dan dapatkan keterangannya dalam informasi yang disajikan di sana.
Penyajian table mengikuti ketentuan berikut :
1) Penyajian table harus dilakukan secara sistematis, oleh karena itu judul table perlu
mendapatkan penomoran. Sistem penomoran ini dimulai secara berturut-turut sejak
bab I sampai dengan selesai.

2) Penulisan nama tabel menggunakan huruf besar di awal kata title case.

3) Penomoran tabel menggunakan angka arab.

4) Tabel dibedakan menjadi dua macam, yaitu tabel dalam teks dan tabel dalam
lampiran. Tabel dalam lampiran menggunakan urutan penomoran sendiri, jadi tidak
menyambung nomor tabel dan teks.

5) Penyajian tabel sedapat mungkin dalam satu halaman.

6) Pembuatan kolom dan baris harus jelas. Setiap kolom dan baris harus diberi nama
untuk penjelasan.

7) Format judul tabel ditulis di tengah dan simetris di atas tabel yang bersangkutan, di
bawah kata “Tabel”. Kata-kata dalam judul tabel ditulis sebagai berikut.

 Kata-kata isi diawali dengan huruf capital.

 Kata-kata fungsi ditulis dengan huruf kecil.

4.Contoh Tabel
tabel Penjualan Sepeda Motor Bulan Januari dan Februari tahun 2009.
Penjualan Sepeda Motor
pada Bulan Januari dan Februari tahun 2009

6
Persentase
Merek Januri Februari Total
(%)
Honda 179.695 200.486 380.181 48,8
Yamaha 162.135 180.723 342.858 43,8
Suzuki 22.369 29.576 51.945 6,6
Kawasaki 3.016 3.219 6.235 0,8
Total 367.215 414.004 781.219 100

5.Interprestasi atau Pengungkapan data tabel diatas dalam bentuk kata-kata


Penjualan Sepeda Motor pada Bulan Januari dan Februari tahun 2009. Jumlah
penjualan Sepeda Motor merek Honda pada tahun 2009 sebanyak 380.181 unit, yaitu
179.695 unit pada bulan januari dan 200.486 unit pada bulan Februari. Kalaui
dipersentasekan menjadi 48,8%. Merek Yamaha terjual sebanyak 342.858 unit, yaitu 162.135
unit pada bulan Januari dan 180.723 unit pada bulan Februari. kalau dipersentasekan menjadi
43,8%. Penjualan merek Suzuki sebanyak 51.945 unit, yaitu 22.369 unit pada bulan Januari
dan 29.576 unit pada bulan Februari, persentasenya 6,6%. Sedangkan merek Kawasaki terjual
sebanyak 3.016 unit pada bulan Januari dan 3.016 unit pada bulan Februari, totalnya 6.235
unit, dan kalau dipersentasikan menjadi 0,8%. Penjualan total sepeda motor pada bulan
Januari dan Februari 2009 adalah sebanyak 781.219 unit, yaitu 367.215 unit pada bulan
Januari dan 414.004 unit bulan Februari, sehingga persentasen penjualannya mencapai 100%.
6.Jenis-jenis Tabel
Untuk menyusun sekumpulan data yang besar kecilnya belum tersusun secara teratur ke
dalam bentuk yang teratur, sebaiknya data itu disajikan dalam sebuah tabel. Dalam hal ini,
tabel yang biasa digunakan ada tiga jenis, yaitu:
1. Tabel baris-kolom
2. Tabel kontingensi
3. Tabel distribusi frekuensi.
Adapun penjelasan dari masing-masing jenis tabel diatas adalah sebagai berikut.
1) Tabel baris-kolom
Tabel baris-kolom adalah tabel yang menyajikan data atau informasi dalam bentuk baris
dan kolom secara terperinci.
Contoh tabel baris-kolom

7
Jumlah Mahasiswa Semester II di FBS
Jurusan S-1 D-3 Jumlah

L P L P

PBSI 35 45 - - 80
EED 47 63 - - 110
EFORISM - - 34 43 77
BHS. JEPANG - - 31 42 73
BHS. BALI - - 33 35 68
SENI RUPA 34 14 - - 48
Jumlah 116 122 98 120 456

Keterangan :
L : Laki-laki
P : Perempuan
Pengungkapan data tabel diatas dalam bentuk kata-kata
Jumlah mahasiswa semester II di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS). Jumlah mahasiswa
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia program S-1 untuk mahasiswa laki-laki
berjumlah 35 orang dan mahasiswa perempuan berjumlah 45 orang totalnya totalnya 80
orang. Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (EED) jumlah mahasiswa laki-lakinya 47 orang
dan jumlah mahasisswa perempuannya 63 orang, totalnya 110. Jurusan D-3 Bahasa Inggris
(EFORISM) jumlah mahasiswa laki-lakinya 34 orang dan jumlah mahasiswa perempuan 43
orang, totalnya 77orang. Jurusan Bahasa Jepang jumlah mahasiswa laki-lakinya 31 orang dan
jumlah mahasiswa perempuannya 42 orang, totalnya 73 orang. Jurusan Pendidikan Bahasa
Bali jumlah mahasiswa laki-lakinya 33 orang dan jumlah mahasiswa perempuannya 35
orang, totalnya 68 orang. Jurusan Pendidikan Seni Rupa jumlah mahasiswa laki-lakinya 34
orang dan jumlah mahasiswa perempuannya 14 orang, totalnya 48 orang. Total keseluruhan
jumlah mahasiswa di Fakultas Bahasa dan Seni adalah 456 orang, yang terdiri dari 214 orang
laki-laki yaitu 116 orang dari program S-1 dan 98 orang dari program D-3, dan 242 orang
perempuan yaitu 122 orang dari program S-1 dan 120 orang dari program D-3.
2) Tabel Kontingensi
Tabel Kontingensi adalah tabel yang menyajikan data atau informasi dalam bentuk baris

8
dan kolom yang disajikan secara umum saja.
Contoh tabel kontingensi
Jumlah Mahasiswa Semester II di FBS

Jurusan S-1 D-3 D-2 Jumlah


PBSI 80 - - 80
EED 110 - - 110
EFORISM - 77 - 77
BHS. JEPANG - 73 - 73
BHS. BALI 68 - - 68
SENI RUPA 48 - - 48
Jumlah 306 150 - 456

Pengungkapan data tabel diatas dalam bentuk kata-kata


Untuk jurusan PBSI program S-1 total mahasiswanya berjumlah 80 orang, jurusan
EED (Pend. Bahasa Inggris) program S-1 total mahasiswanya berjumlah 110 orang, jurusan
EFORISM (D-3 Bahasa Inggris) total mahasiswanya berjumlah 77 orang, jurusan Pend.
Bahasa Jepang program D-3 total mahasiswanya berjumlah 73 orang, jurusan Pend. Bahasa
Bali program D-3 total mahasiswanya berjumlah 68 orang, jurusan Pend. Seni Rupa program
S-1 total mahasiswanya berjumlah 48 orang. Total keseluruhan jumlah mahasiswa untuk
semua jurusan baik itu program S-1 maupun program D-3 di FBS adalah berjumlah 456
orang yang terdiri dari 306 orang mahasiswa untuk program S-1 dan 150 orang mahasiswa
untuk program D-3.
3) Tabel Distribusi Frekuensi
Sebelum dibahas mengenai tabel distribusi frekuensi ada tiga istilah yang perlu
dibahas, yaitu array, data tidak terkelompok dan data terkelompok. Array adalah penyusunan
sekumpulan data menurut urutan nilainya, mulai dari data yang terkecil sampai nilai data
yang terbesar.
Data tidak terkelompok adalah data yang nilai-nilainya belum disusun dalam tabel
distribusi frekuensi. Data terkelompok adalah data yang nilai-nilainya sudah disusun dalam
tabel distribusi Frekuensi.
Untuk memberikan pengertian mengenai tabel distribusi frekuensi, sebenarnya setiap
orang dapat mendefinisikannya berdasarkan bentuk umumnya Oleh karena itu, berikut ini

9
akan diberikan bentuk umum dari tabel distribusi frekuensi, seperti nampak dalam tabel
berikut.
Contoh Tabel Distribusi Frekuensi.
Bentuk Umum Tabel Distribusi Frekuensi
Nilai Data Frekuensi
a-b f1
c-d f2
e-f f3
g-h f4
i-j f5

Jumlah

Dari bentuk umum di atas, maka tabel distribusi frekuensi dapat dideffinisikan
sebagai sebuah tabel yang berisi nilai-nilai data, dengan nilai-nilai tersebut dikelompokkan ke
dalam interval-interval dan setiap interval nilai masing-masing mempunyai frekuensinya.
Mungkin ada orang yang akan mendefinisikan tabel distribusi frekuensi berbeda dari
definisi di atas. Hal ini tidak menjadi masalah, asalkan pemberian definisi tersebut harus
sesuai dengan bentuk umumnya.
Jadi, kesimpulannya, tabel frekuensi merupakan sebuah tabel yang berisi nilai-nilai data,
dengan nilai-nilai tersebut dikelompokkan ke dalam interval-interval dan setiap interval
masing-masing mempunyai frekuensinya.

II.Diagram

1.PENGERTIAN DIAGRAM

Diagram adalah gambaran tentang suatu data yang lebih memntingkan hasil
penelitian. Biasanya diagram diurutkan dari data sedikit ke banyak atau sebaliknya. Berbeda
dengan grafik yang lebih mementingkan dinamika pada data yang disajikan. Diagram ini
dapat berupa diagram lingkaran ataupun diagram batang.

2.UNSUR UNSUR DIAGRAM

10
1.Judul Diagram
2.Titik,garis,dan unsur lain yang membentuk diagram,

 sumbu horizontal penunjuk keterangan jumlah,tempat,dll


 sumbu vertikal penunjuk jumlah,keterangan tempat,hari,dll
 Garis bantu sebagai bantuan akurat dalam membaca diagram

3.Penunjuk Keterangan :angka,keterangan waktu,tahun,bulan,hari,nama orang,produk,dll


4.Sumber(data kutipan jika diperlukan)

3.CONTOH DIAGRAM DAN INTERPRESTASINYA

Diagram Batang
Perhatikan diagram batang di samping. Diagram batang disamping menunjukan jumlah siswa
di sebuah sekolah dasar. Dari diagram tersebut dapat ditafsirkan sebagai berikut :
 Banyak siswa kelas I adalah 20 orang;

 Banyak siswa kelas II adalah 15 orang;

 Banyak siswa kelas III adalah 30 orang;

 Banyak siswa kelas IV adalah 25 orang;

 Banyak siswa kelas V adalah 10 0rang;

 Banyak siswa kelas VI adalah 35 orang;

11
 Kelas dengan jumlah siswa terbanyak adalah kelas VI (35 orang);

 Kelas dengan jumlah siswa paling sedikit adalah kelas V (10 orang);

 Jumlah siswa di sekolah tersebut adalah 135 siswa ( 20 + 15 + 30 + 25 + 10 + 35 );

 Selisih antara jumlah siswa terbanyak dengan paling sedikit adalah 25 ( 35-10).

Diagram dibuat agar suatu data lebih mudah dipahami atau diinterpretasikan. Ada beberapa
jenis diagram contoh yang biasa digunakan yaitu:

• Diagram batang

Diagram batang menggunakan persegi panjang (batang) untuk menyatakan banyaknya data
pada kategori tertentu (bisa waktu, tempat, dan lain-lain). Banyaknya data dinyatakan sebagai
tinggi batang sedangkan lebar dari tiap batang dibuat sama. Letak batang disusun berjajar dan
diberi jarak antar batang. Untuk lebih jelasnya lihat contoh berikut:

• Diagram garis

12
Ada kalanya data dicatat pada waktu-waktu tertentu secara berurutan. Dengan menempatkan
waktu pada sumbu horizontal dan nilai-nilai data dicatat pada sumbu vertikal akan diperoleh
titik-titik. Jika titik-titik tersebut dihubungkan oleh garis lurus maka terbentuklah suatu
diagram garis seperti di bawah ini.

Salah satu kelebihan dari diagram garis, perubahan lulusan dari tahun ke tahun mudah dilihat.
Dengan diagram jenis ini, kita juga dapat mengetahui kecenderungan data yang kita amati.
Kemudian kita dapat memperkirakan waktu selanjutnya, tentunya dengan hati-hati. Ada dua
istilah mengenai perkiraan data menggunakan diagram garis, yaitu:

1. Interpolasi adalah membuat perkiraan nilai data di antara waktu berurutan yang
diketahui. Misalnya kita kehilangan data mengenai banyaknya lulusan SMA jaya
Selalu tahun 2004. Kita bisa memperkirakan data melalui data tahun 2003 dan 2005.
2. Ekstrapolasi adalah membuat perkiraan nilai data untuk waktu yang akan datang (di
luar waktu-waktu yang diketahui). Misalnya kita memperkirakan banyaknya lulusan
tahun 2008 dengan menggunakan data tahun 2005 dan 2006. Biasanya kita melakukan
ekstrapolasi dengan memperpanjang diagram tersebut.

• Diagram lingkaran

13
Diagram lingkaran adalah diagram yang digunakan untuk menunjukkan perbandingan (rasio)
nilai data tertentu terhadap semua data.

Diagram lingkaran disajikan dengan membagi lingkaran menjadi beberapa sektor atau juring.
Banyaknya sector tergantung dari banyaknya data. Setiap sector menunjukkan satu datum
atau satu jenis data. Besar sector merupakan prosentase dari nilai datum terhadap keseluruhan
nilai data. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat contoh berikut ini:

Gambarkan diagram lingkaran yang menyatakan jumlah siswa yang bersekolah di SD, SMP,
dan SMA dalam Sekolah Jaya Selalu. Diketahui banyaknya siswa SD 750, siswa SMP 450,
siswa SMA 600.

• Diagram kotak-garis

Diagram kotak-garis atau (box-plot) merupakan suatu diagram yang menggambarkan letak
statistika lima serangkai (ukuran terbesar, ukuran terkecil, media, kuartil atas, kuaartil bawah)

14
dalam bentuk kotak yang berekor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah
ini.

Untuk membuat diagram kotak-garis, kita haya perlu mencari statistika lima serangkai dari
data dan kemudian menempatkannya sesuai dengan contoh diagram di atas.

• Diagram batang-daun

Diagram batang-daun terdiri atas batang-batang dan setiap btang terdiri dari beberapa daun.
Diagram ini dapat digunakan untuk melihat seberapa jauh nilai median terhadap statistik
ekstrim (Xmin atau Xmaks).

Untuk membuat diagram batang-daun, pertama data diurutkan terlebih dahulu dari kecil ke
besar. Kemudian data dibagi atas selang-selang dan satu selang dinyatakan sebagai satu
batang. Datum yang masuk ke dalam suatu selang merupakan daun dari selang/batang
tersebut.

Contohnya jika kita memiliki data 7, 8, 10, 10, 14, 16, 18, 18, 19, 20, 21, 22, 27, 29, 30;
diagram batang-daunnya ialah sebagai berikut

15
4.Cara membaca Diagram
Diagram merupakan sketsa untuk menunjukkan atau menerangkan sesuatu. Data disampaikan
melalui gambar. Diagram memiliki bentuk yang beraneka ragam. Bentuk diagram, antara lain
diagram gambar, diagram lingkaran, diagram batang, diagram garis, dan diagram pohon. Cara
membaca diagram adalah:
1. membaca judul diagram,
2. membaca informasi/data yang terdapat pada diagram,
3. mengajukan pertanyaan tentang isi diagram, dan
4. membuat simpulan isi diagram berdasarkan jawaban pertanyaan tentang diagram.

16
Contoh soal

1. Salah Istilah dalam diagram garis adalah membuat perkiraan nilai data di antara waktu
berurutan yang diketahui. Apakah nama istilah tersebut...

a. Ekstrapolarisasi
b. Interpolarisasi
c. Intrapolarisasi
d. Polarisasi
e. Monopolarisasi

2.Langkah ke 3 dalam cara membaca diagram adalah...

a. Membaca informasi
b. Membaca judul
c. Mengajukan pertanyaan
d. Membaca Tabel
e. Membaca diagram

3. Langkah ke 4 dalam cara membaca diagram adalah...


a. Membaca informasi
b. Membaca judul
c. Mengajukan pertanyaan
d. Membaca Tabel
e. Membaca diagram

4. Kegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasilkan data angka-angka yang


disebut...
a. Data kasar
b. Skor
c. Data kualitatif
d. Data kuantitatif
e. Data awal

5. Diagram lingkaran adalah diagram yang digunakan untuk menunjukkan


a. Hasil Perbandingan
b. Hasil Perhitungan
c. Hasil Perkiraan
d. Hasil tabel
e. Hasil diagram batang

17
6. Gambaran tentang suatu data yang lebih memntingkan hasil penelitian merupakan
pengertian dari...
a. Tabel
b. Diagram
c. Interpretasi diagram
d. Isi diagram
e. Diagram batang

7. Format penulisan judul tabel meliputi...


a. Ditengah dan simetris di atas tabel yang bersangkutan
b. Didamping kiri dan simetris diatas tabel yang bersangkutan
c. Dibawa tulisan kata “Tabel” yang bersangkutan
d. Dibawah tabel yang bersangkutan
e. Disamping tabel yang bersangkutan

8. Penomoran tabel menggunakan penomoran...


a. Angka Sansekerta
b. Angka Arab
c. Angka Romawi
d. Angka biasa
e. 1,2,3,4

9. Tabel yang menggunakan urutan penomoran sendiri, jadi tidak menyambung nomor tabel
dan teks...
a. Tabel angka
b. Tabel persentase
c. Tabel dalam lampiran
d. Tabel dalam teks
e. Tabel dalam naskah

10. Hal yang membedakan tabel dengan teks tulis lainnya..


a. Sinopsis, kurva,diagram
b. Kurva, novel, grafik
c. Peta, globe, kurva
d. Diagram, wacana, Sinopsis
e. Diagaram, kurva, peta

18
Daftar Pustaka
Aditya setyawan dodiet. 2013. Statistik deskriptif: Penyajian Data Statistik. Diambil Dari:
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://akupunktursolo.files.wordpress.com/2013/03/handout_
penyajian-data-statistik.pdf&ved=2ahUKEwjYu9Lm-
ZPdAhVKK48KHcDtB8EQFjABegQIARAB&usg=AOvVaw3UcG88TM6K9hwSjh7uxTcy.
diakses pada 31 agustus 2018.

Kusnendi. 2007. Statistika deskriptif penyajian data tabel dan grafik. Diambil dari:
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://adejuve.files.wordpress.com/2011/06/statistika-
deskriptif-penyajian-data.pdf&ved=2ahUKEwjYu9Lm-
ZPdAhVKK48KHcDtB8EQFjAFegQICBAB&usg=AOvVaw0TosR9Ota26SCB5DWQ45Ks.
Diakses pada 31 agustus 2018.

Herrhyanto Nar dan H.M. Akib Hamid. 2007. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.

19
LAMPIRAN

20
21
22
23
24
25
26

Anda mungkin juga menyukai