Anda di halaman 1dari 7

SISTEM INTEGUMEN

A. PENGERTIAN

Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas terdiri atas kulit, kuku, rambut,
jaringan ikat subkutan dan kelenjar dibawahnya. Kulit adalah suatu organ pembungkus
seluruh permukaan dalam tubuh dan merupakan organ terberat dan terbesar dalam tubuh.

B. Fungsi

System integument berfungsi; melindungi struktur internal, mencegah masuknya kuman


penyebab penyakit, mengatur suhu tubuh, melakukan proses ekskresi melalui keringat,
melindungi bahaya sinar matahari dan memproduksi vitamin D.

1. KULIT
Kulit terdiri atas tiga lapisan yang terdiri dari berbagai jenis sel dan mempunyai fungsi
bemacam-macam. Ketiga lapisan tersebut adalah Epidermis, dermis dan subkutis.

a) Epidermis
Epidermis adalah lapisan kuit terluar. Sel-sel epidermis terus menerus mengalami
mitosis dan diganti yang baru sekitar 30 hari. Epidermis terbagi atas: stratum korneum,
stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum dan stratum basal.

- Stratum korneum; Mempunyai sel yang tipis, datar seperti sisik dan terus menerus
dilepaskan.
- Stratum lusidum: Selnya mempunyai batas tegas tapi tidak mempunyai inti. Sel-sel
ini hanya terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki.
- Stratum granulosum: Terdiri dari sel-sel pipih seperti kumparan. Sel-sel tersebut
terdapat hanya dua sampai tiga lapis yang sejajar dengan permukaan kulit.
- Stratum spinosum; lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat
mencapai 0,2mm.Terdiri dari 5 – 8 lapisan. Sel-selnya disebut spinosum yang
berbentuk polygonal (banyak sudut dan mempunyai tanduk/spina) disebut
akantosum karena sel-selnya berduri. Ternyata spina atau tanduk tersebut adalah
hubungan antara sel yang lain yang disebut interselular bridges atau jambatan
interselular.
- Stratum basal/ germinatifum: Disebut stratum basal karena sel-selnya terletak
dibagian basal, bentuknya slinder dengan inti yang menonjol, didalamnya terdapat
butir-butir halus yang disebut butir melanin warna.
Epidermis tidak berisi pembuluh darah. Saluran kelenjar keringat menembus epidermis
dan mendampingi rambut. Sel epidermis membatasi folikel rambut. Diatas permukaan
epidermis terdapat garis lekukan yang berjalan sesuai dengan papil dermis dibawahnya.
Garis-garis ini berbeda-beda pada ujung jari berbentuk ukuran yang jelas dan pada setiap
orang berbeda. Maka atas hal ini studi sidik jari dalam kriminalogi dilandaskan.

b) Dermis

Dermis adalah lapisan kulit yang berada dibawah epidermis. Penyusun utama dari
dermis adalah kolagen/ protein penguat, serat retikuler/ serat protein yang berfungsi
sebagai penyokong, dan serat elastic/ protein yang berperan dalam elastisitas kulit. Lapisan
kulit dermis terdiri atas 2 macam, yaitu lapisan papiler ( lapisan jaringan ikat longgar) dan
lapisan retikuler ( lapisan jaringan ikat padat). Kedua lapisan ini sangat sulit untuk di
bedakan. Di dalam dermis juga terdapat jaringan lemak yang merupakan tempat cadangan
energy padat yang sewaktu-waktu digunakan tubuh untuk beraktifitas ( ketika didalam
tubuh tidak ada glukosa).

Di dalam lapisan kulit dermis terdapat :

1. Kelenjar keringat yang berfunfsi sebagai penghasil keringat untuk pencegah kulit
kering dan juga pengatur suhu tubuh.
2. Kelenjar minyak, berfungsi dalam menghasilkan minyak yang berperan sebagai
pelindung kulit dari kekeringat.
3. Bagian akar rambut yang merupakan tempat membelahnya sel-sel rambut .

c) Sub Kutis

Adalah bagian kulit yang paling bawah yang terdiri dari kumpulan-kumpulan sel-sel lemak
dan diantara gerombolan ini berjalan serabut-serabut jaringan ikat dermis. Sel-sel lemak ini
bentuknya bulat dengan intinya terdesak ke pinggir sehingga membentuk seperti cincin.
Lapisan lemak ini disebut penikulus adiposus yang tebalnya tidak sama pada setiap tempat
dan juga pembagian antara laki-laki dan perempuan tidak sama. Fungsinya adalah shock
breaker atau pegas bila tekanan trauma mekanis menimpa pada kulit isolator panas atau
untuk mempertahankan suhu, penimbunan kalori dan untuk kecantikan tubuh. Di bawah
sub kutis terdapat selaput otot kemudian terdapat otot.
1) Pembuluh darah dan saraf
o Pembuluh darah.

Pembuluh darah kulit terdiri dari 2 anyaman pembuluh darah nadi yaitu :

a. Anyaman pembuluh nadi kulit atas atau luar, terdapat antara stratum papilaris dan
stratum retikularis, dari anyaman ini berjalan arteriole-arteriola pada tiap-tiap papilla
kori.
b. Anyaman pembuluh darah nadi kulit bawah atau dalam. Anyaman ini terdapat antara
korium dan subkutis. Anyaman ini memberikan cabang-cabang pembuluh nadi ke alat-
alat tambahan yang terdapat di korium.

Dalam hal ini percabangan juga membentuk anyaman pembuluh nadi yang terdapat pada
lapisan sub kutis. Cabang-cabang ini kemudian akan menjadi pembuluh darah balik/vena
yang akan membentuk anyaman yaitu anyaman pembuluh darah balik yang ke dalam.
Diperkirakan 1/5 dari darah yang beredar melalui kulit. Disamping itu, pembuluh dara pada
kulit sangat cepat menyrmpit/ melebar oleh pengaruh atau rangsangan panas, dingin,
tekanan sakit, nyeri dan emosi. Penyempitan dan pelebaran ini terjadi secara reflex.

o Persarafan kulit.

Kulit terdiri dari saraf motorik dan saraf sensorik. Ujung saraf motorik berguna untuk
menggerakan sel-sel otot yang terdapat pada kulit. Sedangkan saraf sensorik berguna untuk
menerima rangsangan yang terdapat dari luar atau kulit. Pada kulit ujung-ujung saraf
sensorik ini membentuk bermacam-macam kegiatan untuk menerima rangsangan. Ujung-
ujung saraf yang bebas untuk menerima rangsangan sakit / nyeri banyak terjadi di
epidermis.

2) Kelenjar kulit

Kelenjar kulit mempunyai lobulus yang bergulung-gulung dengan saluran keluar merupakan
jalan untuk mengeluarkan berbagai zat dari badan ( kelenjar keringat). Ada dua kelenjar
yang terdapat pada kulit yaitu kelenjar keringat yang menghasilkan kelenjar sudorivera dan
kelenjar yang menghasilkan kelenjar sebasea.

Kelenjar keringat adalah alat untuk mengendalikan suhu tubuh, berkurang pada waktu
iklim dingin dan meningkat pada waktu suhu panas. Kelenjar keringat terdiri atas 2 yaitu
kelenjar keringat ekrin dan apokrin. Kelenjar ekrin berfungsi terutama untuk mendinginkan
tubuh melalui evaporasi panas. Kelenjar apokrin mengeluarkan keringat kedalam saluran
folikel rambut.

Kelenjar sebasea menyertai folikel rambut. Kelenjar ini mengeluarkan bahan berminyak
yang disebut sebum ke saluran di sekitarnya. Kelenjar sebasea terdapat diseluruh tubuh,
terutama di wajah, dada dan punggung. Testosteron meningkatkan ukuran sebasea dan
pembentukan sebum. Kadar testosterone meningkat pada pria dan wanita selama pubertas.

2. Rambut

Folikel rambut dibatasi oleh epidermis sebelah atas, dasarnya terdapat papil tempat
rambut tumbuh. Akar rambut berada di dalam folikel pada ujung paling dalam dan bagian
sebelah luar disebut batang rambut. Pada folikel rambut terdapat otot polos kecil sebagai
penegak rambut .

Rambut terdiri dari;

a. Rambut panjang di kepala, dan jenggot


b. Rambut pendek di lubang hidung, liang telinga dan alis
c. Rambut bulu lanugo di seluruh tubuh
d. Rambut seksual di pubis dan axilla.

Warna kulit dipengaruhi oleh pembuluh darah pada kulit, banyak sedikitnya lemak, dan
pigmen kulit yang disebut melanin. Banyak sedikitnya melanin dipengaruhi oleh ras atau
suku bangsa, hormon, dan pengaruh sinar ultraviolet dan infra merah.
3. Kuku

Kuku adalah adalah kulit yang telah berubah. Kuku tertanam di dalam palung kuku,
dermisnya memuat garis-garis lekukan dan bukan papil-papil seperti pada kulit. Kuku
tumbuh di jari tangan dan kaki dan melindungi bagian ujung jari. Palung kuku mendapat
pelayanan persyarafan berlimpah dan mengandung banyak pembuluh darah. Bagian
proksimal kuku terletak di dalam lipatan kulit yang merupakan bagian yang paling tipis
dalam daerah ini. Bagian putih yang disebut lunula karena bentuknya seperti setengah bulan
merupakan awal kuku tumbuh maju. Badan kuku adalah bagian yang tak ditutupi dan yang
dengan kuat terikat dalam palung kuku. Ujung distal kuku bebas dan di setiap sisi di batasi
lipatan kulit.
DAFTAR PUSTAKA

 Eevelyn c.Pearce. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan, EGC 2009


 Eevelyn c.Pearce Anatomi dan fisiologi untuk paramedis, EGC 2009
 Elizabeth J. Corwin Patofisiologi, EGC 2001

Anda mungkin juga menyukai