PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Obat dan perbekalan kesehatan merupakan komponen yang tak tergantikan dalam
pelayanan kesehatan. Akses terhadap obat terutama obat esensial merupakan salah satu
hak azasi manusia. Dengan demikian penyediaan obat esensial merupakan kewajiban bagi
pemerintah dan lembaga pelayanan kesehatan baik publik maupun swasta. Sistem
Kesehatan Nasional (SKN) 2004 memberikan landasan, arah dan pedoman
penyelenggaraan pembangunan kesehatan bagi seluruh penyelenggara kesehatan, baik
pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/ kota, maupun masyarakat dan dunia usaha,
serta pihak lain yang terkait.
Semua obat yang beredar harus terjamin keamanan, khasiat dan mutunya agar
memberikan manfaat bagi kesehatan. Bersamaan dengan itu masyarakat harus dilindungi
dari salah penggunaan dan penyalahgunaan obat.
B. Tujuan.
1. Tujuan Umum.
Tersedianya pedoman teknis sebagai acuan perencanaan dan pengadaan obat dan
perbekalan kesehatan di Rumah Sakit Permata Hati.
2. Tujuan Khusus.
a. Terlaksananya perencanaan kebutuhan dan pengadaan obat dan perbekalan
kesehatan secara tepat waktu, jenis dan jumlah.
b. Tercapainya penggunaan alokasi dana obat dan perbekalan kesehatan untuk unit
pelayanan kesehatan dasar secara efektif dan efisien.
c. Terjaminnya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di unit pelayanan
kesehatan dasar
C. Ruang Lingkup.
Ruang lingkup pedoman teknis ini meliputi perencanaan dan pengadaan obat dan
perbekalan kesehatan di lingkungan Rumah Sakit Permata Hati
Berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2007 tentang
Pengendalian dan Pengawasan Atas Pengadaan dan Penyaluran Bahan Obat, Obat
Spesifik dan Alat Kesehatan yang Berfungsi Sebagai Obat, Menteri Kesehatan melakukan
pengendalian dan pengawasan dengan :
a. Menunjuk BUMN, BUMD dan/atau Badan Usaha Milik Swasta; atau
b. Menugaskan BUMN yang bergerak di bidang farmasi
Rumah Sakit Permata Hati menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan
ketentuan yang berlaku. Perbekalan farmasi yang diterima bersumber dari distributor
utama yaitu: PT.BSP (Bina San Prima), APL (Anugerah Parmindo Lestari), MBS (Mensa
Bina Sukses), AAM (Anugerah Antar Mitra), ENSEVAL, TEMPO, DOSNIROHA,
PENTAVALEN, MERAPI, dst.
Sebagain besar perbekalan farmasi yang diterima mempunyai MSDS (Material Safety
Data Sheet)
Perbekalan farmasi yang diterima dari distributor utama dengan kriteria Expire date
minimal 2 tahun.
Selain pengaturan menurut Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007, terdapat hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pengadaan obat dan perbekalan kesehatan sebagaimana disebutkan
dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 1121/MENKES/SK/XII/2008 tentang
Pedoman Teknis Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Untuk Pelayanan Kesehatan
Dasar yaitu :
Untuk mutu harus sesuai dengan persyaratan mutu yang tercantum dalam
Farmakope Indonesia edisi terakhir dan persyaratan lain sesuai peraturan
yang berlaku serta adanya pemeriksaan mutu (Quality Control) oleh industri
farmasi selaku penanggung jawab mutu obat hasil produksinya.
Kebenaran dan keabsahan Surat Ijin Edar (Nomor Registrasi) tiap produk
yang ditawarkan, terdapat fotokopi sertifikat CPOB untuk masing-masing
jenis sediaan yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang dari Industri
Farmasi,
Terdapat Surat Dukungan dari Industri Farmasi untuk obat yang diproduksi
dalam negeri yang ditandatangani oleh pejabat berwenang dari Industri
Farmasi (asli),
Terdapat Surat Dukungan dari sole agent untuk obat yang tidak diproduksi di
dalam negeri yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang darisole
agent (asli),
Terdapat Surat Pernyataan bersedia menyediakan obat dengan masa
kadaluarsa minimal 24 (dua puluh empat) bulan sejak diterima oleh panitia
penerimaan,
Serta Surat Keterangan (referensi) pekerjaan dari Instansi Pemerintah/swasta
untuk pengadaan obat.
D. Landasan Hukum
Beberapa peraturan telah diterbitkan sebagai landasan hukum dalam panduan pelayanan
tentang pengadaan sediaan farmasi
1. Peraturan Pemerintah no 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi
dan Alat Kesehatan
2. Peraturan Presiden no 94 tahun 2007 tentang Pengendalian dan Pengawasan atas
Pengadaan dan Penyaluran bahan Obat
3. Peraturan Menteri Kesehatan no 63 taun 2014 tentang Pengadaan obat
berdasarkan catalog elektronik ( E-Catalogue )
E. Definisi
1. Obat adalah bahan atau paduan bahan-bahan yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan pemulihan, peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi termasuk produk biologi
2. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan.
3. Instalasi farmasi adalah Unit Pengelola Obat atau Unit Pengelola Teknis yang
mengelola obat dan perbekalan kesehatan di Rumah Sakit Permata Hati
4. Buffer Stok adalah obat dan perbekalan kesehatan yang disediakan sebagai stok
penyangga di Gudang Farmasi yang diprioritaskan untuk mengatasi kekosongan
obat di unit pelayanan
5. Sisa Stok adalah jumlah sisa obat yang masih tersedia di unit pengelola obat pada
akhir periode distribusi.
6. Stok Awal Persediaan adalah sisa stok pada akhir bulan sebelumnya pada periode
tertentu.
7. Kekosongan Obat adalah lamanya kekosongan obat dihitung dalam hari.
8. Pemakaian Rata-Rata adalah jumlah pemakaian obat di unit pengelola obat dalam
periode waktu tertentu Misalnya pemakaian rata-rata per minggu
9. Waktu Tunggu adalah waktu yang dihitung mulai dari permintaan obat oleh unit
pengelola obat sampai dengan penerimaan obat.
BAB III
DOKUMENTASI
1. Direktorat Pengawasan Distribusi Produk Terapetik Dan PKRT BADAN POM RI,
Pedoman Monitoring Efek Samping Obat (Meso) Bagi Kesehatan, Jakarta, 2012
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal, Standar Pelayanan
Farmasi Di Rumah Sakit, 2006
3. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah
Sakit, Jakarta, 2014