Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2. MARUBOZU
Sinyal : Bullish atau Bearish tergantung posisi harga Open dan Close pada candle.
Akurasi : Tinggi.
Secara harfiah, Marubozu artinya "si kepala botak". Di
jenis pola candlestick yang satu ini, kita akan bertemu
dengan body candle yang tidak mempunyai shadow,
baik atas ataupun bawah. Sehingga hanya terlihat
seperti kepala tanpa rambut. Marubozu menunjukkan
sinyal pergerakan kuat dari salah satu sisi
(buyer atau seller) yang kemungkinan akan
berlangsung sampai beberapa periode ke depan.
Pada Marubozu Bullish, harga Close selalu lebih tinggi
dari Open, dan candle sama sekali tak bersumbu.
Sedangkan pada Marubozu Bearish, harga Close selalu
lebih rendah dari Open, tanpa sumbu.
3. Doji
Sinyal : Konsolidasi.
Akurasi : Moderat-Tinggi.
Mirip dengan pola candlestick Spinning Top, tetapi pola Doji
memiliki karakteristik yang lebih kompleks. Candlestick Doji
memiliki body yang sangat tipis, bahkan hanya terlihat seperti
garis, lantaran harga Open dan Close yang sama. Hal ini
disebabkan karena antara seller dan buyer tidak ada yang
mampu memegang kendali.
Doji dibagi menjadi empat tipe, yaitu: Long Legged Doji,
Dragonfly Doji, Gravestone Doji serta Four Price Doji. Namun,
secara umum, Doji merupakan sinyal konsolidasi, dan untuk mengetahui kepastian arah pergerakan harga
selanjutnya diperlukan konfirmasi dari bar candlestick berikutnya setelah doji.
4. Hammer
Sinyal : Bullish.
Akurasi : Moderat.
Dari poin keempat ini sampai dengan poin ke tujuh, kita akan
berkenalan dengan pola candlestick yang memiliki bentuk sekilas
sama. Dibutuhkan ketelitian untuk membacanya. Perhatikan gambar
di bawah ini:
Sesuai namanya, pola candlestick Hammer memiliki bentuk seperti
palu. Dengan lower shadow yang panjang dan body yang kecil, pola
ini mengindikasikan kondisi reversal bullish (pembalikan harga dari
menurun menjadi naik) pada saat downtrend.
Yang perlu diingat, banyak indikasi lain yang perlu diperhatikan
sebelum kita gegabah mengambil aksi order buy saat melihat
candlestick Hammer. Antara lain:
Perhatikan panjang lower shadow, apakah 2-3x ukuran body candle yang asli?
Perhatikan sepanjang apa upper shadow. Untuk memenuhi syarat pola Hammer, upper shadow harus
sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali.
5. Hanging Man
Sinyal : Bearish.
Akurasi : Rendah.
Sekilas mirip, tetapi posisinya tidak sama dengan candlestick Hammer; itulah
pola candlestick Hanging Man. Berbentuk seperti orang yang digantung dan
terletak di bagian atas sebuah chart, candlestick Hanging Man menunjukkan
sebuah pembalikan harga bullish menjadi bearish, tetapi akurasinya rendah.
Jangan buru-buru mengambil sikap setelah melihat pola candlestick ini; tunggu
dulu bagaimana Close pada candle berikutnya. Jika harga Close pada candle
berikutnya memang lebih rendah lagi, maka dapat mengkonfirmasi
kecenderungan reversal bearish.
6. Inverted Hammer
Sinyal : Bullish.
Akurasi : Rendah.
Ada Hammer, ada pula Inverted Hammer alias palu
terbalik. Pola candlestick ini lazimnya menunjukkan
sinyal Bullish, karena meski harga telah jatuh,
tetapi buyer masih berhasil menutup sesi dekat
dengan harga open. Namun, akurasinya rendah karena
agak kontradiktif. Inverted Hammer memiliki upper
shadow lebih panjang dari body yang secara intuitif
seharusnya menginformasikan tekanan seller, tetapi di
sini malah mensinyalkan harga akan naik
7. Shooting Star
Sinyal : Bearish.
Akurasi : Moderat.
Sesuai dengan namanya, penampakan pola candlestick yang satu ini
mirip seperti bintang jatuh. Shooting Star memiliki upper shadow yang
panjang, dengan body berisi yang menghadap ke bawah. Jenis pola
candlestick Shooting Star menunjukkan pembalikan harga menjadi
menurun.
POLA CANDLESTICK DOUBLE
Setelah mempelajari pola candlestick single, kita beralih ke pembahasan yang lebih kompleks yaitu pola
candlestick double. Di sini yang kita lakukan adalah memperhatikan tidak hanya 1 ruas body candle, tapi juga
penampakan candle di sebelahnya.
Ada banyak sekali pola candlestick double. Dua diantaranya
yang paling terkenal memiliki kemiripan dan bersifat
"engulfing" (menelan). Perhatikan gambar di bawah ini:
1. Bullish Engulfing
Sinyal : Bullish.
Akurasi : Moderat.
Ide nama pola candlestick ini muncul dari sifat bull yang "menelan" para bear. Perlu diingat kembali bahwa istilah
dalam forex, bull artinya buyer, bear adalah seller. Bullish Engulfing Candles memberikan sinyal akan terjadinya
uptrend, ketika ada candle bearish yang diikuti oleh candle bullish yang lebih besar.Ini dikarenakan bahwa para
bull (buyer) lebih kuat daripada bear (seller).
2. Bearish Engulfing
Sinyal : Bearish.
Akurasi : Moderat.
Dari namanya tentu kita dapat memperoleh pandangan awal bahwa Bearish Engulfing memiliki sifat yang
berkebalikan dengan candlestick yang kita bahas sebelumnya. Bearish Engulfing mengindikasikan terjadinya
downtrend. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah: candle bearish yang lebih besar, akan mengikuti candle
bullish yang lebih kecil. Penyebabnya, para sellersanggup menahan laju buyer.