Anda di halaman 1dari 12

PANDUAN PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN

RUMAH SAKIT ISLAM PURWOKERTO

RUMAH SAKIT ISLAM PURWOKERTO


Jl.H. Masyhuri Rejasari No.39 Purwokerto
Telepon (0281) 630019 Fax. (0281) 635394.
Kotak POS 144. Kode Pos 53134
PANDUAN PELAYANAN PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

A. Pengertian

Sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor


1114/MENKES/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Daerah, prinsip dasar promosi kesehatan rumah sakit adalah upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya
setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

Menolong diri sendiri artinya masyarakat mampu menghadapi masalah-


masalah kesehatan potensial (yang mengancam) dengan cara mncegahnya, dan
mengatasi masalah-masalah kesehatan yang sudah terjadi dengan cara
menanganinya secara efektif serta efesien. Dengan kata lain, masyarakatmampu
berperilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka memecahkan masalah-masalah
kesehatan yang dihadapinya (problem solving), baik masalah-masalah kesehatan
yang sudah diderita maupun yang potensial (mengancam), secara mandiri (dalam
batas-batas tertentu).

Jika definisi itu diterapkan di rumah sakit, maka dapat dibuat rumusan sebagai
berikut: Promosi Kesehatan oleh Rumah Sakit (PKRS) adalah upaya untuk
meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok masyrakat, agar
pasien dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, klien dan
kelompok-kelompok masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan,
mencegah maslaah-maslaah kesehatan, dan mengembangkan upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat,melalui pmebelajaran dari, oleh, untuk dan bersama
mereka, sesuai sosial budaya mereka, serta didukung kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan.
B. Ruang Lingkup promosi kesehatan

Pada dasarnya banyak tersedia peluang untuk melaksanakan promosi kesehatan di


RS. Secara umum peluang itu dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Di Dalam Gedung
Di dalam gedung RS, PKRS dilaksanakan seiring dengan pelayanan yang
diselenggarakan rumah sakit, Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa didalam
gedung, terdapat peluang-peluang :
a. Di ruang pendaftaran/adminsitrasi, yaitu di ruang dimana pasien/klien harus
melapor/mendaftar sebelum mendapatkan pelayanan RS.

b. PKRS dalam pelayanan Rawat Jalan bagi pasien,yaitu di poliklinik-poliklinik


seperti poliklinik kebidanan dan kandungan, poliklinik anak, poliklinik mata,
poliklinik bedah, poliklinik penyakit dalam,THT, poli syaraf dan lain-lain.

c. PKRS dalam pelayanan Rawat Inap bagi pasien, yaitu di ruang gawat darurat,
rawat intensif dan rawat inap.

d. PKRS dalam pelayanan Penunjang Medik bagi pasien yaitu pelayanan


obat/apotik, pelayanan laboratorium, dan pelayanan rehabilitasi medik.

e. PKRS dalam pelayanan bagi klien (Orang sehat), yaitu seperti di pelayanan
KB, konseling gizi, bimbingan senam, pemeriksaan kesehatan jiwa, konseling
kesehatan remaja, dan lain-lain.

f. PKRS di ruang Pembayaran rawat inap, yaitu di ruang di mana pasien rawat
inap harus menyelesaikan pembayaran rawat inap, sebelum meninggalkan RS.

Promosi kesehatan oleh panitia PKRS dalam pelayanan-pelayanan diatas


ditangani oleh unit unit Panitia PKRS yaitu: medical information, keperawatan
(bidan dan perawat), rehabilitasi medik, Customer service, gizi, farmasi dan
rekam medis.

2. Di Luar Gedung

Kawasan luar gedung RS yang dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk PKRS,
yaitu:
a. PKRS di tempat parkir, yaitu pemanfaatan ruang yang ada di lapangan/gedung
parkir sejak dari bangunan gardu parkir sampai ke sudut-sudut lapangan/
gedung parkir.

b. PKRS di taman RS, yaitu baik taman-taman yang ada didepan,


samping/sekitar maupun di dalam/halaman dalam RS.

c. PKRS di kantin/warung-warung/kios-kios yang ada di kawasan RS.

d. PKRS di tempat ibadah yang tersedia di sekitar RS.

e. PKRS di pagar pembatas kawasan RS.

f. PKRS di dinding luar RS.

Panitia PKRS berada dibawah naungan direktur berkoordinasi dengan DPJP,


dokter ruangan dan seluruh jajaran unit pelayanan Rumah Sakit dalam
menyampaikan informasi medis kepada pasien. Informasi medis tertulis yang
diberikan meliputi 10 penyakit terbanyak di RS Islam Purwokerto yaitu: stroke,
diabetes melitus, hipertensi, paska operasi appendiks, paska operasi hernia, paska
operasi hemoroid, paska operasi sumbing , demam berdarah, demam tiphoid dan
diare. Pemberian promosi kesehatan dapat dilaksanakan di setiap instalasi rumah
sakit dan oleh personel medis yang berkompetensi di bidang tersebut terutama
rawat inap, rawat jalan, penunjang medis, fisioterapi, farmasi dan lain-lain.
Informasi diluar kategori 10 penyakit terbanyak disampaikan secara lisan oleh
subunit panitia PKRS baik di seluruh instalasi rumah sakit maupun di suatu
ruangan PKRS khusus.

3. Denah ruangan

Ruang penyuluhan PKRS dapat digunakan oleh setiap unit PKRS dan terletak di
sebelah admission rawat jalan dan customer service unit. Suasana dalam ruang
PKRS dibina sedemikian rupa sehingga tenang dan kondusif dalam
menyampaikan informasi dan promosi kesehatan bagi pasien dan klien.
Kursi Meja Lemari Materi Edukasi

Ruang penyuluhan
PKRS Admission Rawat Jalan

E
X
I
T

Kasir Customer service


BAB III

Tatalaksana

Promosi kesehatan Rumah sakit adalah suatu tim rumah sakit yang terdiri dari tim
medis dan non medis yang berperan dalam menyediakan, menyampaikan informasi
medis serta mengedukasi pasien rumah sakit mengenai kondisi yang berhubungan
dengan penyakit pasien di area rumah sakit yaitu rawat inap (saat dirawat dan sebelum
pasien pulang), rawat jalan, IGD dan penunjang medis. Tim tersebut merupakan titik
akhir pelayanan tim medis RS Islam Purwokerto. Pelayanan panitia PKRS terdiri dari
pelayanan promosi kesehatan dan informasi yang berhubungan dengan pasien dari 7
subunit panitia PKRS yang terintegrasi. Unit- unit tersebut adalah Customer Service
(CS), Medical Information for Patient Care (MIPC), Gizi, Keperawatan ( perawatan
dan bidan), Fisioterapi (Ft), Farmasi, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan
Rekam Medis (RM).

1. Tujuan:

a. Tujuan Umum
Memberikan edukasi dan informasi kepada pasien yang perlu penjelasan lebih dalam
tentang penyakitnya secara holistik.

b. Tujuan Khusus

1) Rawat Inap : memberikan edukasi dan informasi kepada pasien yang perlu
penjelasan lebih dalam mengenai penyakitnya pada saat awal perawatan,
selama perawatan dan ketika pasien akan pulang.

2) Rawat Jalan :

a) Memberikan edukasi dan informasi kepada pasien mengenai kondisi


penyakitnya dan memberikan saran medis dan pemeriksaan diagnostik
(laboratorium atau radiologi) yang menunjang ketepatan diagnosis pada
pasien tersebut.

b) Merujuk pasien kepada dokter spesialist yang berkompeten menangani


penyakit pasien tersebut.

c) Membuatkan resume medis pasien


2. Rawat inap

a. Apabila pasien baru masuk kedalam kategori 10 penyakit terbanyak di ruang


rawat inap, perawat mengidentifikasi kebutuhan informasi dan edukasi yang
dibutuhkan oleh pasien sebagai edukasi kolaboratif yaitu pemberian edukasi
kepada pasien yang membutuhkan informasi dari lebih dari satu subunit PKRS
yaitu Customer service, Medical Informasi, farmasi, fisiotererapi, keperawatan,
PPI dan Gizi. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan informasi dan edukasi yang
diberikan kepada pasien baik di rawat inap maupun rawat jalan, sesuai dengan
kondisi penyakitnya dan diberikan secara holistik. Maka perawat memberikan
edukasi sesuai SPO pemberian edukasi kolaboratif.
b. Apabila pasien baru tidak masuk kedalam kategori 10 penyakit terbanyak maka
edukasi diserahkan kepada DPJP atau dokter ruangan atau subunit PKRS yang
terkait.
c. Apabila pasien dan/ keluarga yang sedang dirawat di ruang rawat inap
membutuhkan informasi yang lebih dalam mengenai perjalanan penyakit,
evaluasi, rencana terapi dan lain-lain, maka perawat dapat meminta bantuan
DPJP/ dokter ruangan atau subunit panitia PKRS yang terkait.
d. Apabila pasien sudah diperbolehkan pulang oleh DPJP, maka pemberian
informasi akan diberikan sesuai dengan poin 1-3 diatas ( apabila masih
membutuhkan).
e. Pemberi informasi medis dan edukasi yang berhubungan dengan Clinical
pathway adalah dokter ruangan/ DPJP dan informasi pulang pasien dapat
diberikan oleh perawat.
f. Setiap pasien yang diedukasi WAJIB di catat nama, no rekam medik, DPJP,
diagnosa dan kode pamflet pemberian edukasi (bila tersedia) atau ringkasan poin-
poin edukasi secara tertulis abaila tidak terdapat dalam pamflet yang tersedia.
g. Pemberian edukasi dan informasi dilaksanakan sesuai dengan SPO pemberian
edukasi dan SPO pemberian edukasi kolaboratif.
h. Pencatatan pasien yang teredukasi sesuai dengan SPO pencatatan LOGBOOK
i. Pemberian edukasi harus dilakukan selambat-lambatnya 1 x 24 jam dari waktu
DPJP mendiagnosis pasien
j. Apabila ada pertanyaan pasien yang tidak dapat dijawab saat itu juga oleh DPJP,
PPJP, dokter ruangan atau subunit panitia PKRS terkait, maka jawaban standard
yang akan diberikan adalah sebagai berikut: “Saya belum ada jawaban mengenai
pertanyaan tersebut namun akan saya konfirmasikan kepada dokter spesialis yang
merawat anda dan akan saya sampaikan jawaban pertanyaan anda secepatnya.
Mohon memberikan nomer telpon yang dapat dihubungi”.
k. Disetiap unit terkait akan disediakan 1 folder berisi lembar edukasi dari unit yang
bersangkutan, dijaga agar tetap tersedia ( 50 lembar per materi/bulan).
ALUR PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

Pasien masuk

10 Penyakit Terbanyak Penyakit Lainnya

Diagnosis DPJP Diagnosis DPJP

PROMOSI KESEHATAN

Dokter Ruangan Unit PKRS Terkait Unit PKRS


DPJP Dokter ruangan
Terkait

Clinical Materi Edukasi


pathway Edukasi Pulang Formulir Pemberian
Edukasi

Formulir Edukasi LOGBOOK


Kolaboratif
Unit terkait

Logbook
Edukasi Kolaboratif

LAPORAN BULANAN
3. Rawat jalan

a. Apabila pasien rawat jalan yang datang berobat masuk kedalam kategori 10
penyakit terbanyak, maka di ruang rawat jalan, perawat mengidentifikasi
kebutuhan informasi dan edukasi yang dibutuhkan oleh pasien sebagai edukasi
kolaboratif yaitu pemberian edukasi kepada pasien yang membutuhkan informasi
lebih dari satu subunit PKRS yaitu Customer service, Medical Informasi, farmasi,
fisiotererapi, keperawatan, PPI dan Gizi. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan
informasi dan edukasi yang diberikan kepada pasien baik di rawat inap maupun
rawat jalan, sesuai dengan kondisi penyakitnya dan diberikan secara holistik. Maka
perawat memberikan edukasi sesuai SPO pemberian edukasi kolaboratif.
b. Apabila pasien datang pada saat jam kerja (Senin- kamis, pkl 07.00-14.00 WIB dan
jumat – sabtu pukul 07.00 – 13.00 WIB) maka pasien dapat dijelaskan verbal dan
diberikan leaflet edukasi sesuai dengan penyakitnya oleh subunit PKRS terkait.
c. Apabila pasien datang diluar jam kerja seperti tertera diatas, maka pasien akan
mendapatkan informasi tertulis (leaflet) dan verbal oleh perawat unit terkait.
d. Apabila pasien ini dijelaskan lebih dalam mengenai informasi terkait penyakitnya
oleh subunit tertentu, maka pasien diharuskan membuat perjanjian pada hasi kerja
berikutnya. Apabila pasien tidak masuk kedalam 10 penyakit terbanyak maka
informasi akan diberikan oleh DPJP terkait/ dokter jaga atau dokter medical
information (pada jam kerja)
e. Apabila pasien rawat jalan datang untuk menanyakan rencana diagnosis atau
konsulatasi awal mengenai kondisi penyakitnya tanpa berobat, maka informasi
akan diberikan oleh dokter medical information sesuai dengan SPO pemberian
edukasi.
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi PKRS berisi :


1. Materi Edukasi
2. Standar Prosedur Operasional (SPO) Edukasi
3. Formulir Edukasi
4. Lembar Permintaan Edukasi
Semua dokumen ini disertakan dalam lembar rekam medik dan digunakan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan, penerapan pelayanan PKRS ditujukan bagi setiap
pasien.

BAB V
PENUTUP
Panduan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) ini disusun agar menjadi acuan
dalam pengembangan kegiatan PKRS dan pengembangan Akreditasi Rumah Sakit yang
berhubungan dengan promosi kesehatan. Panduan ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan upaya meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan Rumah Sakit.
Sebagai penutup kiranya dapat diingatkan kembali bahwa PKRS bukanlah urusan
mereka yang bertugas di unit PKRS saja, PKRS adalah tanggung jawab dari Direksi RS, dan
menjadi urusan (tugas) bagi hampir seluruh jajaran RS. Yang paling penting dilaksanakan
dalam rangka upaya-upaya pemberdayaan, baik pemberdayaan terhadap pasien (rawat jalan
dan rawat inap) maupun terhadap klien sehat.
Namun demikian, upaya-upaya pemberdayaan ini akan lebih berhasil, jika didukung
oleh upaya-upaya bina suasana dan advokasi. Bina suasana dilakukan terhadap mereka yang
paling berpengaruh terhadap pasien/klien. Sedangkan advokasi dilakukan terhadap mereka
yang dapat mendukung dan membantu RS dari segi kebijakan (peraturan perundang-
undangan) dan sumber daya lain dalam rangka memberdayakan pasien/klien.
Banyak sekali peluang untuk melaksanakan PKRS, dan peluang-peluang tersebut harus
dapat dimanfaatkan dengan baik, sesuai dengan fungsi dari peluang yang bersangkutan.
Ditetapkan di: Purwokerto
pada Tanggal: 11 Sya’ban 1438 H

8 Mei 2017 M

Direktur,

M. Hidayat Budi Kusumo

Anda mungkin juga menyukai