Anda di halaman 1dari 1

Patogenesis (IMHA) melibatkan produksi immunoglobulin (Ig) yang mengenali self antigen

(autoimun) atau antigen asing (immune mediated) yang terkait dengan sel darah merah (RBCs).
Hal ini menimbulkan dampak yakni terjadi sensitisasi atau opsonisasi sel darah merah dan
penghancuran berikutnya oleh sistem komplemen, sistem fagosit mononuklear, atau keduanya.
Interaksi permukaan sel darah merah yang terikat dengan Ig dengan protein reseptor fragmen pada
sel-sel yang berbeda dalam sistem kekebalan tubuh menyebabkan timbulnya berbagai tanggapan
kekebalan, termasuk sitotoksisitas seluler yang tergantung antibodi, fagositosis, aktivasi
komplemen, degranulasi sel mast, proliferasi limfosit , sekresi antibodi, dan peningkatan presentasi
antigen. Tanggapan ini juga mendukung terjadinya fagositosis dan penghancuran sel darah merah
opsonisasi oleh sel-sel sistem fagosit mononuklear dan menyebabkan hemolisis intravaskular
dengan aktivasi komplemen penuh. Dalam kasus yang parah, tanda-tanda klinis anemia
berkembang dengan cepat, dan hewan dapat mengalami syok. Sebagian besar anjing yang
menyerah pada IMHA melakukannya dalam 2 minggu pertama setelah onset (fase akut). Sebuah
penelitian retrospektif terhadap 60 anjing dengan IMHA menunjukkan angka kematian 52%,
dengan hasil jangka panjang yang baik pada anjing yang selamat dari 2 minggu pertama penyakit

Patogenesa IMHA yakni terjadi anemia adalah jumlah sel darah merah yang rendah,
autoagglutination adalah penggumpalan sel darah merah yang disebabkan oleh reaksi imun, IMHA
ekstravaskuler terjadi ketika sel-sel merah dihancurkan di dalam organ-organ sistem kekebalan
tubuh; ini adalah bentuk yang paling umum, IMHA intravaskular terjadi ketika sel-sel merah
dihancurkan di dalam pembuluh darah dan sindrom Evans adalah gabungan penghancuran sel
darah merah dan trombosit yang dimediasi oleh kekebalan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai