Anda di halaman 1dari 45

BAB I

JARINGAN KOMPUTER

1.1 Definisi dan Fungsi

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya
yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau
tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar
dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan
hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal
yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki
dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

A. Sejarah Perkembangan Teknologi Jaringan


Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek
pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University
yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin
memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk
mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses
beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah
komputer dengan dengan kaidah antrian.
Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super
komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. (Lihat Gambar 1.)
Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama
TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer
diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host
komputer. Dalam proses TSS mulai Nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi
telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.

Gambar 1. Jaringan komputer model TSS.


Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga
perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep
proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2,dalam proses ini beberapa
host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani
beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dalam proses
distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer
dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer
wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.

Gambar 2. Jaringan komputer model distributed processing.

Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses
distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam
dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer
System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi
jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai
diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan
terbentuklah jaringan raksasa WAN.

B. Jenis atau Tipe Jaringan Komputer

Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu :

1. Local Area Network (LAN)


Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah
gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali
digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam
kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya
(resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan
atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau
umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan
jaringan televisi kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang
luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan
mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
4. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan
perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda . Orang yang terhubung ke
jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung
ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang
seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan
sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan
terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya.
Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.
5. Jaringan Tanpa Kabel
i. Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang
tidak bias dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan
komunikasi walaupun sedang berada diatas

A. Cara Kerja atau Mekanisme


Cara kerja atau mekanisme dalam jaringan di sebut juga dengan topologi
jaringan, ada beberapa topologi jaringan yaitu:

1. Topologi BUS
Keuntungan topologi BUS
• Hemat kabel
• Layout kabel sederhana
• Mudah dikembangkan

Kerugian topologi BUS


• Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
• Kepadatan lalu lintas
• Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
• Diperlukan repeater untuk jarak jauh

2. Topologi TokenRING

Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer
sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama.
Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi
yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.

Keuntungan topologi TokenRING


• Hemat Kabel
Kerugian topologi TokenRING
• Peka kesalahan
• Pengembangan jaringan lebih kaku

3. Topologi STAR

Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data
tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan
stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client
server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server
sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu
perintah dari server.

Keuntungan topolgi STAR


• Paling fleksibel
• Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian
jaringan lain
• Kontrol terpusat
• Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
• Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian topolgi STAR
• Boros kabel
• Perlu penanganan khusus
• Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

4. Topologi Peer-to-peer Network

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang
terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2
printer).

Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data
dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai
program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke
printer yang sama pada saat yang bersamaan. Sistem jaringan ini juga dapat dipakai
di rumah. Pemakai komputer yang memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin
memberli komputer baru, katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer
lamanya. Ia cukup memasang netword card di kedua komputernya kemudian
dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan.
Dibandingkan dengan ketiga cara diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana
sehingga lebih mudah dipejari dan dipakai.

B. Trend ke Depan Teknologi Jaringan

Trend ke depan teknologi jaringan saat ini di lihat dari berkembangnya teknologi
jaringan nirkabel atau jaringan tanpa kabel seperti wi-fi (wireless fidelity). Wi fi sangat pesat
perkembangannya yaitu di lihat peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga
kecepatan transfernya. Salah satu keluaran terbaru hardware wi-fi seperti ASUS DSL N13
Wireless Router Plus Access Point.
Selain mampu mentransfer data hingga 100 Mbps banyak fitur lain yang di beri oleh
Wireless Router Plus Access Point ini, bias kita lihat dalam tebel di bawah ini.

Spesifikasi ASUS DSL N13 Wireless Router plus Access Point

Standar 802.11b/g/n
Konektor 1 konektor RJ-11 untuk WAN (internet), 4 konektor RJ45
untuk LAN, 2 konektor USB 2.0 untuk printer dan file
storage.
Mode operasi Access point, router, bridge.
Kecepatan transfer 100 Mbps.
data
Fitur DHCP server.

NAT (network address translation).

Firewall SPI ( Stateful Packet Inspection).

Port Forwarding.

Virtual DMZ (Demilitarized Zone).

URL/Web filtering.
Dimensi 215 x 156 x 34 mm.
Bobot 540 gram.
Kelengkapan Power adapter AC/DC 5 Volt, 2 Ampere.

CD & buku user manual.

Kabel RJ45.

Kabel RJ11

C. Manfaat Jaringan Komputer


Resource Sharing, dapat menggunakan sumberdaya yang ada secara
bersamasama. Misal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak
mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut
berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mangatasi masalah
jarak.
Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang
tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua file dapat
disimpan atau dicopy ke dua, tiga atu lebih komputer yang terkoneksi kejaringan. Sehingga
bila salah satu mesin rusak, maka salinan di mesin yang lain bisa digunakan.
Menghemat uang. Komputer berukutan kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang
lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe
memiliki kecapatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil/pribadi. Akan tetap,
harga mainframe seribu kali lebih mahal dari komputer pribadi. Ketidakseimbangan rasio
harga/kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang sistem untuk membangun
sistem yang terdiri dari komputerkomputer pribadi.

1.2 Pengertian Intranet, Ekstranet ,Internet

Komputer yang berdiri sendiri atau stand alone mempunyai keterbatasan, di


antaranya tidak dapat berhubungan dengan computer lain. Untuk itu diperlukan perangkat
tambahan sehingga kita dapat menghubungkan computer lainnya atau disebut juga jaringan.

Sebuah kantor atau perusahaan dapat menggunakan jaringan computer untuk mengatasi
permasalahan yang mungkin timbul sehubungan dengan penggunaan computer. Model
jaringan yang dapat digunakan adalah internet, intranet, dan ekstranet.

1. Internet

Internet adalah singkatan dari Interconnected Network, yaitu sistem jaringan kerja
yang menghubungkan jutaan komputer di seluruh dunia.Secara sederhana, Internet dapat
didefinisikan sebagai jaringan dari jaringan (network of network).Sedangkan secara luas,
Internet memiliki arti yaitu sebagai jaringan atau sambungan yang menghubungkan
komputer satu dengan komputer lainnya.Oleh sebab itu, internet dapat diartikan sebagai
sambungan-sambungan /hubungan antar PC (personal komputer), baik di rumah-rumah,
perusahaan, maupun lembaga pemerintahan.

Internet disebut dengan jaringan internasional, karena internet menghubungkan


komputer-komputer dan jaringan-jaringan computer yang ada di seluruh dunia menjadi
sebuah jaringan computer yang sangat besar. Internet dapat diibaratkan seperti jaring laba-
laba yang menyelimuti bumi dan terdiri atas titik-titik (node) yang saling berhubungan.
Node tersebut dapat berupa PDA (Personal Data Assistance). Node tersebut dapat berfungsi
sebagai pusat informasi atau sebagai pengguna yang mencari dan bertukar informasi
melalui Internet.

Untuk dapat menghubungkan semua jenis, tipe, dan system computer yang ada di
seluruh dunia, Internet harus memiliki standar yang memungkinkan computer dapat saling
berbicara satu sama lain dalam bahasa yang sama. TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol) menjadi standar utama jaringan Internet yang dapat menyatukan
bahasa dank ode berbagai computer di dunia.

2. Intranet

Intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet
hanya saja digunakan dalam internal perusahaan, kantor, bahkan warung internet
(WARNET) pun dapat di kategorikan Intranet. Intranet menggunakan jaringan pengaman
sehingga hanya computer yang memiliki izin saja yang dapat terhubung ke intranet.

Untuk melakukan akses ke internet, perusahaan akan menghubungkan intranet ke


jaringan internet, dengan dilengkapi firewall. Firewall merupakan suatu metode yang
menempatkan suatu piranti di antara jaringan dan internet yang berfungsi untuk memantau
lalu lintas antara dunia luar dan jaringan local.

Khoe Yao Tung (1997) mengatakan bahwa Intranet adalah LAN (Local Area
Network) atau jaringan computer local yang menggunakan standar komunikasi dan segala
fasilitas Internet.

3. Ekstranet

Istilah extranet berasal dari extended intranet

a. Extranet atau Ekstranet adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet dan
sistem telekomunikasi publik untuk membagi sebagian informasi bisnis atau operasi
secara aman kepada penyalur (supplier), penjual (vendor), mitra (partner), pelanggan dan
lain-lain.

b. Extranet adalah jaringan yang menghubungkan mitra bisnis yang satu dengan yang
lainnya melalui internet dengan menyediakan akses keberbagai area tertentu dari intranet
perusahaan satu ke yang lainnya.

Extranet atau Ekstranet adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet
dan sistem telekomunikasi publik untuk membagi sebagian informasi bisnis atau operasi
secara aman kepada penyalur (supplier), penjual (vendor), mitra (partner), pelanggan dan
lain-lain.

Extranet dapat juga diartikan sebagai intranet sebuah perusahaan yang dilebarkan
bagi pengguna di luar perusahaan. Perusahaan yang membangun extranet dapat bertukar
data bervolume besar dengan EDI (Electronic Data Interchange), berkolaborasi dengan
perusahaan lain dalam suatu jaringan kerjasama dan lain-lain. Contoh aplikasi yang dapat
digunakan untuk extranet adalah Lotus Notes.

Suatu extranet dapat dilihatsebagai bagian dari perusahaan intranet yang diperluas
ke pengguna di luar perusahaan. Inijuga telah digambarkan sebagai "keadaan pikiran" di
mana internet dianggap sebagai carauntuk melakukan bisnis dengan perusahaan lain serta
untuk menjual produk kepadapelanggan. Perusahaan yang membangun extranet dapat
bertukar data bervolume besar dengan EDI (Electronic Data Interchange), berkolaborasi
dengan perusahaan lain dalam suatu jaringan kerjasama dan lain-lain.

B. Sejarah Inernet, Intranet, dan Ekstranet

1. Di dunia

 Internet
Internet awalnya merupakan jaringan computer yang dibentuk oleh
Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969 melalui proyek ARPA
(Advanced Research Project Agency) yang memutuskan untuk mengadakan riset
tentang cara menghubungkan sejumlah computer sehingga membentuk jaringan
organic. Program riset ini, dikenal dengan nama ARPANet. Mereka menghubungkan
beberapa computer berbasis UNIX melalui saluran telepon dalam jarak yang jauh,
sehingga computer-komputer tersebut dapat saling berkomunikasi.
Jaringan pertama yang dibangun menghubungkan 4 tempat, yaitu UCLA
(University of California Los Angeles), UCSB (University of California Santa Barbara),
University of Utah, dan SRI (Stanford Research Institute). Hingga tahun 1972
jaringan ini telah menghubungkan lebih dari 20 komputer.ARPANet
menjadi backbone Internetworking untuk institusi pendidikan, penelitian, industry, dan
kontraktor, terutama yang berkaitan dengan jaringan militer.
Berikut beberapa perkembangan Internet:
a. Pada tahun 1972, Roy Tomlinson menyempurnakan program e-mail yang
telah ia ciptakan setahun sebelumnya untuk ARPANet dengan
memperkenalkan ikon @ sebagai lambang penting yang berarti “at”.
b. Pada tahun 1973, jaringan ARPANet mulai dikembangkan keluar Amerika
Serikat. Computer University College di London merupakan computer
pertama diluar Amerika Serikat yang terhubung pada jaringan ARPANet.
c. Pada tahun 1979, Tom Truscott, Steve Bellovin, dan Jim Ellis
membuat newgroups pertama yang diberi nama USENet.
d. Pada tahun 1982, TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Procol)
mulai digunakan sebagai sebuah protocol resmi yang diakui oleh semua
jaringan.
e. Pada tahun 1982, di Eropa muncul jaringan computer tandingan yang dikenal
dengan Eunet, yang menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENet.
f. Pada tahun 1984, diperkenalkan system nama domain, yang sekarang
dikenal dengan DNS (Domain Name System) yang berfungsi untuk
menyeragamkan system pemberian nama alamat di jaringan computer.
g. Pada tahun 1986, NSFNET (National Science Foundation Network) dibangun
dengan kecepatan backbone 56 Kbps. Banyak jaringan internasional mulai
dibangun di beberapa Negara dan dihubungkan ke NSFNET.
h. Pada tahun 1988, Jarco Oikarinen dari Finland membuat dan
memperkenalkan program IRC (Internet Relay Chat), yaitu program untuk
chatting.
i. Pada tahun 1989, jumlah computer yang terhubung ke jaringan kembali
melonjak 10 kali lipat. Lebih dari 100.000 komputer telah membentuk sebuah
jaringan.
j. Pada tahun 1990, Timothy Berners Lee seorang ahli computer dari Inggris
menciptakan program editor dan browser yang dapat menjelajah antara 1
komputer, dengan computer lainnya. Program inilah yang disebut WWW
(World Wide Web).
k. Pada tahun 1990, DoD (Departement of Defence) membubarkan ARPANet.
l. Pada tahun 1992, computer yang saling terhubung ke jaringan sudah
melampaui 1.000.000 komputer lebih, dan ditahun yang sama muncul istilah
surfing the internet.
m. Pada tahun 1994, pertama kalinya virtual-shopping/e-retail muncul di
internet. Pizza Hut on-line merupakan contoh pertama dari aplikasi tersebut.
ditahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga kelahiranNetscape Navigator
1.0.
n. Pada tahun 2001, Internet mendapatkan QOS (Quality of Services) untuk
suara dalam video. Seiring dengan berjalannya waktu, layanan kualitas, dan
keamanan Internet terus ditingkatkan sampai sekarang.
Jaringan tanpa kabel (nirkabel) berkembang dengan pesat, mulai dari teknologi wifi
(Wireless Fidelity), GPRS (General Packet Radio Service), hingga 3G (third generation
technology) sudah dapat kita nikmati saat ini. Jaringan tanpa kabel tersebut memiliki
kecepatan akses yang sangat tinggi dibandingkan dengan jaringan kabel.

 Intranet

Dahulu, organisasi-organisasi menemukan tantangan bagaimana cara agar


bisa melakukan komunikasi antara perusahaan dan antar perusahaan secara efektif
dengan biaya yang efisien, tantangan itu sekarang sudah terjawab dengan kehadiran
intranet dan internet. Sejarah awalnya dimulai pada tahun 1970-an, ARPANET
menemukan ide untuk membuat sistem jaringan untuk berbagi informasi dengan
dikembangkannya Telnet dan FTP (File Tranfer Protocol) dimana para penggunanya
bisa mengirim dan menerima data.Akan tetapi perkembangannya tidak bisa
diharapkan sampai kehadiran PC ditahun 1980-an.

Tahun 1992 menjadi tonggak sejarah baru bagi teknologi ini dengan Internet
Protocol (IP) barunya, yaitu Hipertext Transfer Protocol (HTTP). Teknologi ini
didesain untuk meningkatkan efektivitas dalam hal mendokumentasi dan menjadi
sebuah aplikasi handal di internet (red: perkembangan intranet tak pernah lepas dari
perkembangan internet). Pengguna web semakin meningkat ketika diperkenalkannya
sebuah internet browser yang bernama Mosaic, dimana para pengguana dapat
membuat, mengakses dan berbagi informasi. Hal ini sangat memudahkan pengguna
sehingga internet semakin berkembang.

Selama terjadinya evolusi internet, banyak organisasi (utamanya perusahaan-


perusahaan) yang menyadari betapa besar kekuatan dan potensi teknologi ini jika
digunakan didalam perusahaan.Teknologi ini diharapkan dapat menyelesaikan
berbagai macam persoalan yang ada didalam perusahaan seperti efektivitas dan
efisiensi. Dengan teknologi intranet, perusahaan dapat membangun kerjasama tim
dan juga berbagi berbagai macam informasi walaupun dengan platform yang
berbeda-beda. Intinya, teknologi ini bisa diterapkan dibanyak perusahaan karena
sifatnya yang easy to use atau user friendly.

Teknologi intranet ini sangat menguntungkan bagi perusahaan karena


teknologi tersebut sangat bermanfaat dengan biaya yang lebih murah dibandingkan
dengan telepon dan teknologi jaringan pribadi lainnya. Teknologi intranet ini bisa
merubah cara orang bekerja, belajar dan berbagi informasi. Keuntungan lainnya dari
intranet adalah ketersediaan informasi, kemudahan dokumentasi dan aksesibilitas,
mengurangi biaya operasional dan perbaikan serta meningkatkan efisiensi.Semakin
hari tantangan semakin komplek, diharapkan teknologi intranet bisa diganti dengan
teknologi baru yang lebih baik lagi.

 Ekstranet
Extranet adalah jaringan yang menghubungkan mitra bisnis yang satu dengan
yang lainnya melalui internet dengan menyediakan akses keberbagai area tertentu
dari intranet perusahaan satu ke yang lainnya. Suatu extranet dapat dilihat sebagai
bagian dari perusahaan intranet yang diperluas ke pengguna di luar perusahaan. Ini
juga telah digambarkan sebagai "keadaan pikiran" di mana internet dianggap sebagai
cara untuk melakukan bisnis dengan perusahaan lain serta untuk menjual produk
kepada pelanggan. Persahaan yang membangun extranet dapat bertukar data
bervolume besar dengan EDI (Electronic Data Interchange), berkolaborasi dengan
perusahaan lain dalam suatu jaringan kerjasama dan lain-lain.

C. Manfaat Internet, Intranet, dan Ekstranet


 Internet
Berikut ini adalah beberapa manfaat internet:
a. Untuk mendapatkan informasi.
b. Untuk mengirim surat.
c. Untuk mengaakan komunikasi langsung (chatting).
d. Untuk melakukan transaksi dagang.
e. Untuk berdiskusi.
f. Untuk memasang iklan.
g. Untuk mengadakan pertukaran data.
 Intranet
Ada beberapa alas an mengapa suatu organisasi menggunakan Intranet,
diantaranya sebagai berikut:
a. Memungkinkan keterpaduan yang mudah antara e-mail internal dan eksternal.
b. Memungkinkan dipergunakannya perangkat lunak yang mudah, berkemampuan
cukup, serta terjangkau biayanya maupun teknologi penyimpanan, pencarian
kembali, mengomunikasikan, dan mengolah sumber-sumber informasi organisasi.
c. Memungkinkan kemudahan alam akses pada berbagai sumber yang menarik dari
internet, khususnya materi yang dipublikasikan pada World Wide Web.

3. Ekstranet
Jadi, ekstranet merupakan perluasan dari jaringan intranet yang biasanya
menghubungkan jaringan satu jaringan lokal dengan jaringan lokal lainnya. Ekstranet
memiliki security yang lebih aman dibandingakan dengan internet.

D. Kelebihan & Kekurangan Internet,Intranet, dan Ekstranet

1. Internet

Kelebihan:
o Konektivitas dan jangkauan global.
o Akses 24 jam sehari.
o Kecepatan.
o Interaktivitas dan fleksibilitas.
o Mengurangi biaya kertas dan biaya distribusi.

Kekurangan:

 Ancaman virus, Trojan, dan sejenisnya.


 Ancaman pencurian data dan informasi.
 Memasuki, memodifikasi, atau merusak situs web.
 Menyebarnya budaya negative secara luas.
 Ketergantungan pada jaringan telepon, satelit, dan penyedia layanan internet.

2. Intranet

Kelebihan:

 Tampilan WEB (grafis, multimedia) pada system operasi, navigasi, aplikasi,


maupun database-nya.
 Fasilitas standar internet: e-mail, transfer file (FTP), emulasi terminal jarak
jauh (telnet), dan pengendalian peralatannetwork jarak jauh (SMNP).
 Aplikasi internet yang kaya.
 Script Programming Universal Common Gateway Interface (CGI), Perl, Visual
Basic, C, dan Java yang mendukung operasidatabase.
 Dukungan integrasi database dan kompatibilitas dengan perangkat lunak
yang telah ada seperti dengan Foxpro, SQL, maupun Oracle.
 Teknolohi LAN seperti manajemen database, system terdistribusi, client
server, sharing resource, and peripheral tetap dipertahankan.
1.3 Jaringan bawah laut
Komunikasi kabel bawah laut pertama membawa data telegrafi. Generasi berikutnya
membawa komunikasi telepon, dan kemudian data komunikasi. Seluruh kabel modern
menggunakan teknologi optik fiber untuk membawa data digital, yang kemudian juga untuk
membawa data telepon, internet, dan juga data pribadi. Operator telekomunikasi di
Indonesia pada era 1990-an sudah menggunakan kabel laut untuk menghubungkan pulau-
pulau di Nusantara. Penggunaan kabel laut serat optik memiliki banyak keuntungan
dibandingkan menggunakan Digital Micro wave (Radio Terrestrial) yang memiliki
keterbatasan pada bandwidth, sehingga trend kedepan penggunaan kabel serat optik akan
semakin banyak baik di darat maupun di laut. Penggelaran kabel laut dilakukan oleh kapal
kabel (Cableship) yang dirancang khusus untuk menggelar kabel laut, Cableship memiliki
keistimewaan, karena tidak dapat menggelar pada lokasi air dangkal, sehingga untuk area
air dangkal (Shore End) biasanya menggunakan Barge Cable, yang mampu sampai pada ke
dalam air 1 meter.

Karakter utama dari kabel fiber optik adalah bagian intinya terbuat dari serat kaca
dengan beberapa lapisan yang masing-masing lapisan memiliki fungsi sendiri-sendiri. Selain
inti, karakteristik fiber optik adalah terdapat insulator atau coating dengan berbagai macam
warna dalam satu kabel. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah komponen yang membentuk
karakteristik kabel fiber optik atau serat optik:

Inti

Tergantung dari jenisnya, inti serat kaca pada kabel fiber optik memiliki diameter
antara 2 μm – 50 μm. Semakin besar diameter inti atau core pada fiber optik, maka semakin
baik pula kemampuan dan kualitas dari fiber optik.

Jaket atau cladding

Lapisan yang melindungi inti disebut dengan jaket atau cladding yang terbuat dari
kaca. Diameter jaket ini berkisar antara 5 μm – 250 μm yang berfungsi sebagai pelindung inti
sekaligus memancarkan cahaya dari luar kepada inti.

Mantel

Setelah cladding, lapisan selanjutnya adalah mantel atau coating yang tidak terbuat
dari kaca melainkan terbuat dari plastik. Fungsi mantel adalah untuk melindungi kabel dari
luar seperti lengkungan kabel atau kelembaban udara agar kabel tidak rusak. Untuk
mempermudah penyusunan urutan core, diberikan warna yang berbeda-beda pada setiap
mantel.

Strength member dan outer jacket


Lapisan terluar dari fiber optik ini merupakan lapisan pelindung pertama yang
melindungi agar tidak terjadi kerusakan pada inti dari sebuah kabel fiber.

 Fungsi fiber optik

Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut konektivitas atau networking


yang terjamin kekuatannya agar tetap bisa mengikuti arus tanpa hambatan sepele. Maka
dari itulah fiber optik ini banyak digunakan di perusahaan-perusahaan besar maupun instansi
yang membutuhkan akses network yang kuat, cepat, dan stabil untuk menjaga kinerja
perusahaan yang bergantung dengan struktur jaringan yang cepat dan mampu diandalkan.
Dalam perkembangannya sekarang ini, jaringan dengan kabel fiber optik tidak hanya
digunakan untuk jaringan menengah ke atas tapi sudah mulai diterapkan untuk jaringan
tingkat ke bawah seperti rumah tangga.

Fungsi jaringan kabel fiber optik adalah untuk melindungi jaringan biasa seperti LAN
(Local Area Network), WAN (Wide Area Network), atau MAN. Karena dibuat dari serat kaca
dan dilindungi dengan lapisan kuat agar tidak mudah rusak, kabel fiber optik sangat baik
untuk menjaga stabilitas jaringan di instansi atau perusahaan dengan gedung bertingkat,
bahkan sudah banyak digunakan sebagai kabel jaringan bawah laut yang menjamin
hubungan antara satu negara dengan negara lain.

Cara kerja fiber optik

Fiber optik memiliki cara kerjanya sendiri yang membedakannya dengan kabel
twisted pair atau kabel coaxial. Kabel fiber optik dibuat dari serat kaca dan dilapisi dengan
kaca bukan tanpa sebab karena kabel ini mengubah sinyal listrik menjadi gelombang cahaya
dengan fungsi cermin di dalam kabel. Dengan kemampuan untuk mengkonversi sinyal listrik,
maka fiber optik memiliki kelebihan untuk mengurangi efek terhadap gangguan gelombang
frekuensi elektrik. Maka dari itu fiber optik sangat cocok digunakan untuk ditempatkan di
area dengan gelombang elektrik tinggi.

Menggunakan gelombang cahaya yang dilakukan oleh fiber optik juga bisa
mengirimkan informasi yang lebih banyak dan menyalurkannya ke jarak yang lebih jauh.
dibandingkan dengan kabel yang menggunakan transmisi sinyal listrik. Hal ini dikarenakan
cahaya yang memantul pada kabel fiber optik dipantulkan ke dalam jaringan kabel dan
menghasilkan total internal reflection di mana cahaya dipantulka ke serat dengan sudut yang
rendah. Dengan demikian penggunaan kabel fiber optik akan sangat menguntungkan bagi
perusahaan atau instansi Anda, atau bahkan koneksi rumah jika Anda membutuhkan
koneksi yang lebih stabil dan dapat diandalkan.
1.4 Radio Frequency Identification (RFID)
Radio Frequency Identification (RFID) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah
sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau
transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu RFID adalah
sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau
bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label
RFID terdiri atas mikrochip slikon dan antena. Label yang pasif tidak membutuhkan sumber
tenaga, sedangkan label yang aktif membutuhkan sumber tenaga untuk dapat berfungsi.

Teknologi RFID menjadi jawaban atas berbagai kelemahan yang dimiliki teknologi
barcode yaitu selain karena hanya bisa diidentifikasi dengan cara mendekatkan barcode
tersebut ke sebuah reader, juga karena mempunyai kapasitas penyimpanan data yang
sangat terbatas dan tidak bisa deprogram ulang sehingga menyulitkan untuk menyimpan
dan memperbaharui data dalam jumlah besar untuk sebuah item. Salah satu solusi menarik
yang kemudian muncul adalah menyimpan data tersebut pada suatu silikon chip, teknologi
inilah yang dikenal dengan RFID. Kontak antara RFID tag dengan reader tidak dilakukan
secara kontak langsung atau mekanik melainkan dengan pengiriman gelombang
electromagnet. Berbeda dengan smart card yang biasa dipakai di kartu telepon atau kartu
bank yang juga menggunakan silikon chip, kode-kode RFID tag bisa dibaca pada jarak yang
cukup jauh.

 Komponen RFID
Suatu sistem RFID secara utuh terdiri atas 3 komponen yaitu :
1. Tag RFID, dapat berupa stiker, kertas atau plastik dengan beragam ukuran. Didalam
setiap tag ini terdapat chip yang mampu menyimpan sejumlah informasi tertentu.
2. Terminal Reader RFID, terdiri atas RFID-reader dan antena yang akan
mempengaruhi jarak optimal identifikasi. Terminal RFID akan membaca atau
mengubah informasi yang tersimpan didalam tag melalui frekuensi radio. Terminal
RFID terhubung langsung dengan sistem Host Komputer.
3. Host Komputer, sistem komputer yang mengatur alur informasi dari item-item yang
terdeteksi dalam lingkup sistem RFID dan mengaturkomunikasi antara tag dan
reader. Host bisa berupa komputer stand-alonemaupun terhubung ke jaringan LAN /
Internet untuk komunikasi denganserver.
Gambar 1.2 Gambar Komponen pada RFID

Label RFID
Label RFID atau yang biasa disebut RFID tag sendiri, pada dasarnya merupakan
suatu microchip berantena, yang disertakan pada suatu unit barang. Dengan piranti ini,
perusahaan bisa mengidentifikasi dan melacak keberadaan suatu produk. Seperti halnya
barcode, yang memiliki Universal Product Code(UPC), sebuah tag RFID memiliki Electronic
Product Code (EPC) berisiidentitas produk tersebut, mulai dari nomor seri, tanggal produksi,
lokasi manufaktur, bahkan tanggal kadaluarsa. EPC adalah identifikasi produk generasi
baru, mirip dengan UPC atau barcode. Seperti halnya barcode, EPC terdiri dari angka-angka
yang menunjukkan kode produsen, produk, versi dan nomor seri. Namun, EPC memiliki digit
ekstra untuk mengidentifikasi item yang unik. Ukuran bit EPC yang mencapai 96-bit
memungkinkannya secara unik mengidentifikasi lebihdari 268 juta produsen, masing-masing
memiliki lebih dari satu juta jenis produk, sementara sisanya masih mencukupi untuk melabel
seluruh produk individualnya. Informasi EPC inilah yang tersimpan di dalam chip RFID.

Type RFID
RFID tag dapat bersifat aktif atau pasif.

 RFID Pasif

RFID tag yang pasif tidak memiliki power supply sendiri. Dengan hanya
berbekal induksi listrik yang ada pada antena yang disebabkan oleh adanya frekuensi
radio scanning yang masuk, sudah cukup untuk memberi kekuatan yang cukup bagi
RFID tag untuk mengirimkan respon balik. Sehubungan dengan power dan biaya,
maka respon dari suatu RFID yang pasif biasanya sederhanya, hanya nomor ID saja.
Dengan tidak adanya power supply pada RFID tag yang pasif maka akan
menyebabkan semakin kecilnya ukuran dari RFID tag yang mungkin dibuat.
Beberapa RFID komersial yang saat ini sudah beredar di pasaran ada yang bisa
diletakkan di bawah kulit. Pada tahun2005 tercatat bahwa RFID tag terkecil
berukuran 0.4 mm x 0.4 mm dan lebih tipis daripada selembar kertas. Dengan ukuran
sekian maka secara praktis benda tersebut tidak akan terlihat oleh mata. RFID tag
yang pasif ini memiliki jarak jangkauan yang berbeda mulai dari 10 mm sampai
dengan 6meter. RFID tag yang pasif harganya bisa lebih murah untuk diproduksi dan
tidak bergantung pada baterai.
 RFID aktif

RFID tag yang aktif, di sisi lain harus memiliki power supply sendiri dan
memiliki jarak jangkauan yang lebih jauh. Memori yang dimilikinya juga lebih besar
sehingga bisa menampung berbagai macam informasi didalamnya. Jarak jangkauan
dari RFID tag yang aktif ini bisa sampai sekitar100 meter dan dengan umur baterai
yang bisa mencapai beberapa tahun lamanya. Perbedaan sifat antara RFID aktif dan
pasif dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 1.1 perbedaan RFID aktif dan RFID pasif

 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penulisan tentang RFID adalah :
Penelitian difokuskan pada bagaimana cara kerja RFID dan kegunaannya pada
kehidupan sehari hari :
1. Menjelaskan bagaimana cara kerja RFID
2. Penerapan RFID pada perpustakaan
3. Penerapan RFID pada supermarket seperti hero

Tujuan dan Manfaat


 Tujuan
Penggunaan RFID untuk maksud tracking pertama kali digunakan sekitar tahun 1980
an. RFID dengan cepat mendapat perhatian karena kemampuannya dalam men-tracking
atau melacak object yang bergerak. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka
teknologi RFID sendiripun juga berkembang sehingga nantinya penggunaan RFID bisa
digunakan untuk kehidupan sehari-hari.
 Manfaat
1. RFID lebih cepat dalam proses pengidentifikasiannya. RFID lebih tahan terhadap
kondisi seperti kotoran kimiawi debu dan lainnya dalam pembacaannya
2. RFID memiliki pembaca yang tidak bergerak sehingga lebih awet untuk investasi
kepemilikan aset jangka panjang
3. RFID lebih susah digandakan atau di tiru serta di copy.
1.5 Pengertian Cloud Computing
Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan
teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan
(cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di
diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut,
awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks
yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait
teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat
mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada
didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang
membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet
Computing" Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen
tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna
(client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok,
handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain."

Cloud computing pada dasarnya adalah menggunakan Internet-based service untuk


mensupport business process. Kata-kata “Cloud” sendiri merujuk kepada simbol awan
yangdi dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet cloud ).

 Keunggulan Cloud Computing

Uraian mengenai keuntungan (sisi potensial) yang didapat dalam penggunaan Cloud
Computing. Namun, secara spesifik, merujuk kepada (Thia, 2008) keuntungan Cloud
Computing antara lain: (1) Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya
investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek
fungsionalitasnya, (2) Bagiapplication developer, layanan PaaS memungkinkan
pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan
produktivitas, (3) Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya
pasar baru bagi industri jasa pengembangan teknologi informasi, (4) Bagi pebisnis di bidang
infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya
penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet, (5)
Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat. Keunggulan lainnya adalah :

o Tanpa Investasi Awal


Dengan cloud computing, kita dapat menggunakan sebuah layanan tanpa
investasiyang signifikan di awal. Ini sangat penting bagi bisnis, terutama bisnis
pemula(startup). Mungkin di awal bisnis, kita hanya perlu layanan CRM untuk 2
pengguna.Kemudian meningkat menjadi 10 pengguna.Tanpa model cloud
computing, maka sejak awal kita sudah harus membeli hardware yang cukup untuk
sekian tahun ke depan. Dengan cloud computing, kita cukupmembayar sesuai yang
kita butuhkan.
o Mengubah CAPEX menjadi OPEX
Tanpa cloud computing, investasi hardware dan software harus dilakukan di
awal,sehingga kita harus melakukan pengeluaran modal (Capital Expenditure,
atau CAPEX). Sedangkan dengan cloud computing, kita dapat melakukan
pengeluaranoperasional (Operational Expenditure, atau OPEX). Jadi, sama persis
dengan biaya utilitas lainnya seperti listrik atau telepon ketika kita cukup membayar
bulanan sesuai pemakaian. Hal ini akan sangat membantu perusahaan secara
keuangan.
o Lentur dan Mudah Dikembangkan
Dengan memanfaatkan Cloud Computing, bisnis kita dapat memanfaatkan TI
sesuaikebutuhan. Perhatikan Gambar di bawah untuk melihat beberapa skenario
kebutuhan bisnis. Penggunaan TI secara bisnis biasanya tidak datar-datar
saja. Dalam skenario “Predictable Bursting”, ada periode di mana penggunaan
TImeningkat tajam. Contoh mudah adalah aplikasi Human Resource (HR) yang
padaakhir bulan selalu meningkat penggunaannya karena mengelola gaji
karyawan. Untuk skenario “Growing Fast”, bisnis meningkat dengan pesat sehingga
kapasitas TI jugaharus mengikuti.Contoh skenario “Unpredictable Bursting” adalah
ketika sebuah website berita mendapat pengunjung yang melonjak karena ada
berita menarik. Skenario “On and Off” adalah penggunaan TI yang tidak
berkelanjutan. Misalnya, sebuah layanan pelaporan pajak, yang hanya digunakan
di waktu-waktu tertentu setiap tahun.
Dengan cloud computing, karena sifatnya yang lentur dan mudah
dikembangkan(elastic and scalable), maka kapasitas dapat ditingkatkan pada saat
dibutuhkan,dengan biaya penggunaan sesuai pemakaian.
o Fokus pada Bisnis, bukan TI
Dengan menggunakan Cloud Computing, kita dapat fokus pada bisnis utama
perusahaan, dan bukan berkecimpung di dalam pengelolaan TI. Hal ini
dapatdilakukan karena pengelolaan TI dilakukan oleh penyedia layanan, dan bukan
olehkita sendiri. Misalnya, melakukan patching, security update, upgrade
hardware,upgrade software, maintenance, dan lain-lain. Apabila kita memiliki tim TI,
maka tim tersebut dapat fokus pada layanan TI yang spesifik untuk bisnis kita,
sedangkan hal-hal umum sudah ditangani oleh penyedialayanan.

 Kekurangan Cloud Computing

Merujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi userdalam


penggunaan Cloud Computing ini antara lain: (1) service level, artinya
kemungkinan service performance yang kurang konsisten dariprovider. Inkonsistensi cloud
provider ini meliputi, data protection dan datarecovery, (2) privacy, yang berarti adanya
resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-
sama, (3) compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level
compliance dariprovider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user, (4) data
ownershipmengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan
dalam cloud, (5) data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share
data antar cloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saatuser melakukan
proses terminasi terhadap layanan cloud Computing.Beberapa pertimbangan lain yang
menjadi resiko Cloud Computing adalah:

o Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan keamanan pada provider


o Kurang memadainya pelatihan dan audit TI
o Patut dipertanyakan kendali akses istimewa pada situs provider
o Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data
o Kedekatan data pelanggan lain sehingga kemungkinan tertukar
o Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator
o Ketidakpastian keberlanjutan keberadaan provider
o Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap peraturan.

 Sistem Security Cloud Computing

Sebelum layanan Cloud computing menjadi begitu diinginkan, pelanggan harus


merasa aman dengan informasi yang mereka transfer. Pada jurnal tersebut dijelaskan model
pertama yang menjelaskan (model privasi) dengan mengimplementasikan secara ekonomi
efisien metode sedangkan intrusi CP sistem deteksi memfokuskan upaya lebih terhadap
pencegahan serangan. Ketika merancang sebuah skema keamanan untuk layanan Cloud
computing, ada yang mendasari dilema dimana keamanan tidak bisa datang pada biaya
aspek yang diinginkan seperti kecepatan data atau keterjangkauan. untuk mengatasi dilema
ini, beberapa skema keamanan seperti sistem Reputasi Dirichlet memungkinkan pengguna
untuk mengontrol tingkat keamanan yang besar.
BAB II

SUBNETTING

2.1 Konsep Internet Protokol Versi 4

Internet Protocol (IP) address adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk
sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet
Protocol untuk komunikasi antara node-nya. Walaupun alamat IP disimpan sebagai angka
biner, mereka biasanya ditampilkan agar memudahkan manusia menggunakan notasi,
seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6). Peran
alamat IP adalah sebagai berikut: "Sebuah nama menunjukkan apa yang kita mencari.
Sebuah alamat menunjukkan di mana ia berada. Sebuah route menunjukkan bagaimana
menuju ke sana."

Perancang awal dari TCP/IP menetapkan sebuah alamat IP sebagai nomor 32-bit,
dan sistem ini, yang kini bernama Internet Protocol Version 4 (IPv4), masih digunakan hari
ini. Namun, karena pertumbuhan yang besar dari Internet dan penipisan yang terjadi pada
alamat IP, dikembangkan sistem baru (IPv6), menggunakan 128 bit untuk alamat,
dikembangkan pada tahun 1995 dan terakhir oleh standar RFC 2460 pada tahun 1998.

Internet Protocol juga memiliki tugas routing paket data antara jaringan, alamat IP
dan menentukan lokasi dari node sumber dan node tujuan dalam topologi dari sistem
routing. Untuk tujuan ini, beberapa bit pada alamat IP yang digunakan untuk menunjuk
sebuah subnetwork. Jumlah bit ini ditunjukkan dalam notasi CIDR1, yang ditambahkan ke
alamat IP, misalnya, 208.77.188.166/24.

Dengan pengembangan jaringan pribadi / private network, alamat IPv4 menjadi


kekurangan, sekelompok alamat IP private dikhususkan oleh RFC 1918. Alamat IP private ini
dapat digunakan oleh siapa saja di jaringan pribadi / private network. Mereka sering
digunakan dengan Network Address Translation (NAT) untuk menyambung ke Internet
umum global.

2.1.1 Subnetting IP versi 4


Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis
pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang
menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat
mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di
seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat
4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamat IP versi 4 tersebut adalah
255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat
ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada
diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.

Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

 Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka
jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat Unicast digunakan dalam
komunikasi point-to-point atau one-to-one.
 Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap
node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam
komunikasi one-to-everyone.
 Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau
beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast
digunakan dalam komunikasi one-to-many.

1. Representasi Alamat
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik
(dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit.
Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap
oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu,
terdapat beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan
subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
 Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan
khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
Template:BrSemua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki
alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam
sebuah internetwork. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
 Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk
mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh
bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier di mana ia
berada.
2. Alamat Unicast IP versi 4
Dalam RFC 791, alamat Unicast IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas,
dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi
pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama
(utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya,
akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.

Kelas Oktet pertama Oktet pertama


Digunakan oleh
Alamat IP (desimal) (biner)

Alamat unicast untuk jaringan skala


Kelas A 1–126 0xxx xxxx
besar

Alamat unicast untuk jaringan skala


Kelas B 128–191 1xxx xxxx
menengah hingga skala besar

Alamat unicast untuk jaringan skala


Kelas C 192–223 110x xxxx
kecil

Alamat multicast (bukan alamat


Kelas D 224–239 1110 xxxx
unicast)

Direservasikan;umumnya digunakan
Kelas E 240–255 1111 xxxx sebagai alamat percobaan
(eksperimen); (bukan alamat unicast)

 Kelas A
Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor
urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit
berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network
identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini
mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap
jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk
mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

 Kelas B
Alamat-alamat unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah
hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu
diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama),
akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir)
merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan
65,534 host untuk setiap network-nya.

 Kelas C
Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit
pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit
selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network
identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host
identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host
untuk setiap network-nya.
 Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast,
sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D
selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang
dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat
pada bagian Alamat Multicast IPv4.

 Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental"
atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit
pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai
alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.

2.2 Pengertian IP ADDRESS


IP adalah protokol di internet / jaringan komputer yang mengurusi masalah pengalamatan dan

mengatur pengiriman paket data sehingga ia sampai ke alamat yang benar. Setiap komputer jaringan
atau terkoneksi internet harus memiliki alamat yang unik. Satu alamat hanya boleh dimiliki satu
komputer.
IP Adders adalah identitas satu komputer dalam jaring computer / internet, seperti halnya
rumah kita memupnyai nomer rumah yang tertempel pada dinding. Penulisan IP Adders terbagi 4
kelompok 8 bit yang dituliskan dalam bilangan biner. Dimana setiap kelompok dalam IP Adders
dipisahkan oleh titik (red;Dot). Nilai terbesar dari bilangan biner 8 bit adalah 255. Oleh karena itu
jumlah IP Adders yang tersedia ialah 255.255.255.255 IP Adders yang sebanyak ini harus dibagi
bagikan keseluruh pengguna jaringan komputer / internet di seluruh dunia.IP Address memiliki 2
fungsi, yakni:
1. Sebagai alat identifikasi host atau antarmuka pada jaringan. Fungsi ini diilustrasikan seperti
nama orang sebagai suatu metode untuk mengenali siapa orang tersebut dalam jaringan
komputer berlaku hal yang sama
2. Sebagai alamat lokasi jaringan. Fungsi ini diilustrasikan seperti alamat rumah kita yang
menunjukkan lokasi kita berada. Untuk memudahkan pengiriman paket data, maka IP
Address memuat informasi keberadaannya. Ada rute yang harus dilalui agar dapat sampai ke
komputer yang dituju.

2.2 Network ID dan Host ID

Pembagian kelas IP address didasarkan pada 2 hal, yakni Network ID dan Host ID.

Network ID adalah bagian dari IP address yangmenunjukkan lokasi jaringan komputer


tersebut berada. Sedangkan Host ID menunjukkan seluruh Host TCP/IP yang lain dalam
jaringan tersebut.

2.3 Format IP ADDRESS

IP address dinyatakan dalam struktur bilangan biner yang terdiri atas 32 bit dengan

bentuk sebagai berikut.


xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Misalnya
11000000000010100001111000000010
Agar kita mudah membaca IP address, maka 32 bit bilangan itu dibagi ke
dalam 4 segmen yang masing-masing berisii 8 bit. Kedelapan bit itu bisa disebut oktat.
Selanjutnya, setiap oktat diterjamahkan ke dalam bilangan decimal. Misalnya :
11000000 = 192
00001010 = 10
00011110 = 30
00000010 = 2

Adapun nilai dari 8 bit adalah 11111111 atau sama dengan 225. Dengan
demikian, jumlah IP address seluruhnya adalah 225 x 225 x 225 x 225.
Struktur IP Address terdiri atas dua bagian yaitu bagian NetworkID dan hostID.
NetworkID menunjukkan ID alamat jaringan tempat host-host berada, sedangkan hostID
adalah bagian yang menunjukkan host itu berada. Sederhananya, NetworkID seperti nama
jalan sedangkan HostID adalah nomor rumah dijalan tersebut.

2.4 Konversi biner ke desimal dan sebaliknya

Pada dasarnya, yang dimaksud dengan konversi bilangan adalah proses mengubah
bentuk bilangan yang satu ke bentuk bilangan lainnya yang masih memiliki nilai yang sama.
Konversi bilangan desimal ke bilangan biner berarti mengubah bentuk bilangan desimal
menjadi bentuk bilangan biner yang hasilnya tetap masih memiliki nilai yang sama.

Cara konversi bilangan desimal ke bilangan biner cukup mudah, yaitu dengan
membagi bilangan desimal ke basis bilangan biner yaitu 2, hasilnya kemudian dibulatkan
kebawah dan sisa hasil pembagiannya disimpan atau dicatat. Lakukan pembulatan kebawah
tersebut hingga nilainya mencapai nol. Sisa pembagiannya tersebut kemudian diurutkan dari
yang paling akhir hingga yang paling awal. Sisa pembagian yang diurutkan inilah merupakan
hasil konversi bilangan desimal menjadi bilangan biner.

Contoh Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Biner

Contoh 1

Konversikan bilangan desimal nilai 50 menjadi bilangan biner :

50/2 = 25 sisa bagi adalah 0


25/2 = 12 sisa bagi adalah 1
12/2 = 6 sisa bagi adalah 0
6/2 = 3 sisa bagi adalah 0
3/2 = 1 sisa bagi adalah 1
1/2 = 0 sisa bagi adalah 1

Hasil pembagian tersebut kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga paling awal
menjadi 1100102.
Jadi Hasil Konversi bilangan desimal 50 menjadi bilangan biner adalah 1100102.

Contoh 2

Konversikan bilangan desimal 105 menjadi bilangan biner :

105/2 = 52 sisa bagi adalah 1


52/2 = 26 sisa bagi adalah 0
26/2 = 13 sisa bagi adalah 0
13/2 = 6 sisa bagi adalah 1
6/2 = 3 sisa bagi adalah 0
3/2 = 1 sisa bagi adalah 1
1/2 = 0 sisa bagi adalah 1
Hasil pembagian tersebut kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga paling awal
menjadi11010012.
Jadi Hasil Konversi bilangan desimal 105 menjadi bilangan biner adalah 11010012.

Untuk membuktikan apakah hasil konversi kita benar, kita dapat konversi balik dari hasil
bilangan biner ini menjadi bilangan desimal. Silakan lihat contoh konversi bilangan biner ke
bilangan desimal dibawah ini.

Cara Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal

Untuk Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal, Kita hanya perlu mengalikan
Bilangan Biner yang ingin dikonversikan tersebut ke basis bilangan biner itu sendiri yaitu 2
yang dipangkatkan 0, 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya yang dimulai dari kanan. Silakan lihat
contoh berikut ini :

Contoh Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal

Contoh 1

1100102 = (1 x 25) + (1 x 24) + (0 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20)


1100102 = 32 + 16 + 0 + 0 + 2 + 0
1100102 = 5010

Jadi hasil konversi bilangan biner 1100102 ke bilangan desimal adalah 5010.

Contoh 2

11010012 = (1 x 26) + (1 x 25) + (0 x 24) + (1 x 23) + (0 x 22) + (0 x 21) + (1 x 20)


11010012 = 64 + 32 + 0 + 8 + 0 + 1
11010012 = 10510

Jadi hasil konversi bilangan biner 11010012 ke bilangan desimal adalah 10510.
2.5 Prefix dan Subnet Mask

Prefix IP Address adalah suatu metode yang digunakan didalam dunia jaringan komputer
khususnya untuk masalah pengalamatan IP (IP Address) yang berfungsi sebagai peninjuk
seberapa banyak bit yang terdapat didalam ip address dimana ip address tersebut merupakan
porsi dari netword-id.
Pada pembahasan sebelumnya, saya telah mengulas tentang IP address dan
pembagian kelasnya. Telah kita ketahui semuanya bahwa IP Address ini terbagi ke dalam
32 bit angka biner dan didalamnya sudah terdapat Network-id dan host-id. Kedua bagian ini
sama-sama mempunyai fungsi, berikut adalah fungsi dari kedua bagian tersebut :

 Network-id digunakan untuk melakukan identifikasi alamat jaringan, sehingga jika ada
jaringan lain yang ingin melakukan komunikasi, kita tinggal menuju network-id tersebut

 Host-id merupakan suatu identitas komputer yang berada didalam jaringan

2.5.1 Penjelasan Prefix IP Address


Prefix merupakan media didalam jaringan komputer yang berfungsi sebagai
penunjuk berapa banyak suatu Bit dari sebuah IP Address tang merupakan porsi dari
Network-ID

Dengan adanya prefix ini, kita sudah bisa mengetahui host mana saja yang bisa kita
gunakan dalam jaringan tersebut, prefix ini umumnya digunakan dalam melakukan sebuah
konfigurasi pada router. Dibawah ini adalah contoh penulisan format prefix :

192.168.3.0/24
Pada penulisan format diatas bisa diketahui bahwa "/24" tersebut adalah prefix dari
jaringan yang mempunyai ip address 192.168.3.0, dan jika alamat ip 192.168.3.0 ini dirubah
kedalam format 32 bit angka biner makaangka 24 pertamanya adalah network-id,
sedangkan sisa 8 bitnya adalah nilai untuk host-id. Untuk lebih jelasnya silahkan kalian lihat
gambar berikut ini :

Penjelasan diatas bisa kita simpulkan, bahwa prefix/24 ini akan menghasilkan
sebuah jaringan dengan jumlah host 254. Untuk lebih meyakinkan kalian, sekarang kita akan
membuat contoh prefix lainnya dengan nilai /29 dengan ip address 192.168.3.130/29

Dengan menggunakan prefix/29, sudah bisa kita lihat kesimpulan gambar diatas
menunjukkan bahwa prefix diatas hanya menghasilkan jumlah host sebanyak 6.

2.5.2 Pengertian Dan Penjelasan Subnet Mask


Sama halnya dengan Prefix, Subnet mask juga merupakan suatu penentu nilai
Network-id serta nilai Host-Id pada deretan bilangan binner. Nilai subnet mask ini biasanya
akan mengikuti nilai prefix. Dengan dasar inilah kenapa saya lebih menjelaskan prefix diawal
pembahasan ini.

Bisa juga subnet mask ini didefinisikan sebagai suatu istilah teknologi informasi
dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk
membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di
jaringan lokal atau jaringan luar.

Dalam hal ini juga, kalian tentunya harus bisa membedakan antara subnet mask
dengan prefix IP. Perbedaan diantara keduanya terletak pada bagian penulisannya, seperti
apa yang telah saya bahas diawal bahwa subnet mask dituliskan didalam bentuk bilangan
biner

 Fungsi Subnet Mask


Pada dasarnya, setelah kita mengetahui beberapa penjelasan diatas, subnet mask
mempunyai 2 (dua) fungsi (peranan) yang cukup penting didalam suatu jaringan
komputer, fungsi subnet mast tersebut diantaranya adalah :
1. Untuk membedakan antara Network ID dengan Host ID.
2. Untuk menentukan alamat tujuan paket data, apakah local atau remote.

3. Subnet mask dapat juga digunakan untuk membuat suatu jaringan lebih tertata

4. Subnet mask dapat juga diartikan sebagai suatu identitas (penanda) sebuah jaringan

2.5.3 Network ID Host ID


Network ID dan Host ID Pembagian kelas-kelas IP address didasarkan pada dua hal,
yaitu network ID dan host ID. Network ID adalah bagian dari IP address yang menunjukkan
di jaringan mana komputer tersebut berada sedangkan host ID menunjukkan workstation,
server, router, dan semua host TCP/IP lainnya dalam jaringan tersebut. Contoh
pengalokasian IP address adalah sebagai berikut. Akan dibuat sebuah jaringan yang
menghubungkan tiga buah komputer. Langkah yang dilakukan adalah menentukan network
ID dan host ID. Network ID digunakan untuk menunjukkan host TCP/IP yang terletak pada
jaringan yang sama. Semua host pada satu jaringan harus memiliki network ID yang sama.
Dengan begitu, sebagai contoh pemberian network ID untuk jaringan tersebut adalah
192.168.1.xxx. Host ID digunakan untuk menunjukkan suatu host dalam jaringan. Setiap
antarmuka jaringan harus memiliki host ID yang unik.

2.5.4 Broadcast
Broadcast adalah sebuah metode pengiriman data, dimana data dikirim ke banyak
titik sekaligus, tanpa melakukan pengecekan apakah titik tersebut siap atau tidak, atau tanpa
memperhatikan pakah data itu sampai atau tidak. Salah satunnya, contoh penggunaan
sistem ini adalah siaran televisi dan radio. Dimana statsiun siaran melakuakan siaran terus
menerus tanpa mempedulikan apakah ada pesawat televisi ataupu radio yang memonitori
siaran tersebut. Adapun analogi yang dapat digunakan adalah kartu ucapan lebarab di
bagikan kepada siapa saja yang lewat disebuah ajalan, tanpa mempedulikan siapa
penerimanya. Pengirim data dengan tujuan semua alamat yang berada dalam satu jaringan.
Aplikasi yang menggunakan metode ini akan mengirimkan ke alamat broadcast.

2.5.5 Subnetting

Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang lebih
kecil yang disebut “subnet.” Setiap subnet deskripsi non-fisik (atau ID) untuk jaringan-sub
fisik (biasanya jaringan beralih dari host yang mengandung satu router -router dalam
jaringan multi).

Subnet Mask Notasi Ada dua bentuk notasi subnet, notasi standar dan CIDR
(Classless Internet Domain Routing) notasi. Kedua versi dari notasi menggunakan alamat
dasar (atau alamat jaringan) untuk menentukan titik awal jaringan, seperti 192.168.1.0. Ini
berarti bahwa jaringan dimulai di 192.168.1.0 dan host mungkin pertama alamat IP di subnet
ini akan 192.168.1.1.

Dalam standar subnet mask notasi, empat oktet nilai numerik digunakan sebagai
dengan alamat dasar, misalnya 255.255.255.0. Topeng standar dapat dihitung dengan
menciptakan empat biner oktet nilai untuk masing-masing, dan menempatkan biner digit .1.
dengan ramuan jaringan, dan menempatkan digit biner 0. dengan ramuan jaringan. Pada
contoh di atas nilai ini akan menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000. Dalam
kombinasi dengan alamat dasar yang Anda memiliki definisi subnet, dalam hal ini subnet
dalam notasi standar akan 192.168.1.0 255.255.255.0.

Dalam notasi CIDR, jumlah 1.s dalam versi biner dari topeng dihitung dari kiri, dan
jumlah yang ditambahkan ke akhir dari alamat dasar setelah slash (/). Pada contoh di sini
subnet akan dicatatkan dalam notasi CIDR sebagai 192.168.1.0/24. Subnet dibuat untuk
membatasi ruang lingkup lalu lintas siaran, untuk menerapkan keamanan jaringan tindakan,
untuk memisahkan segmen jaringan berdasarkan fungsi, dan / atau untuk membantu dalam
menyelesaikan masalah kemacetan jaringan subnet A biasanya terdiri dari router jaringan,
sebuah switch atau hub, dan setidaknya satu host. Untuk menghitung jumlah maksimum
host untuk subnet mask, mengambil dua dan meningkatkan itu dengan jumlah bit yang
dialokasikan untuk subnet (menghitung jumlah 0.s nilai subnet mask biner) dan kurangi dua.
Anda harus kurangi dua dari nilai yang dihasilkan karena nilai pertama dalam kisaran alamat
IP (semua 0s) disediakan untuk alamat jaringan, dan nilai terakhir dalam kisaran alamat IP
(semua 1s) disediakan untuk alamat broadcast jaringan. Misalnya, DSL jaringan biasa
digunakan 8 bit untuk subnet mereka. Jumlah host diijinkan untuk suatu jaringan DSL dapat
dihitung dengan rumus berikut: host max = (2 ^ 8) -2 = 254 host. Ketika Anda subnet
jaringan, jumlah bit diwakili oleh subnet mask akan berkurang. Anda mengurangi oktet dalam
rangka mulai dari nilai paling kanan dan lanjutkan kiri saat Anda mencapai nilai nol. Topeng
nilai turun sebesar kelipatan dari dua setiap kali Anda memisahkan jaringan ke dalam subnet
yang lebih. Nilai adalah 255, 254 *, 252, 248, 240, 224, 224, 192, 128. Setiap penurunan
menunjukkan bahwa sedikit tambahan telah dialokasikan. Setelah 128, bit berikutnya
dialokasikan akan mengurangi oktet keempat ke 0, dan oktet ketiga akan mengikuti
perkembangan yang sama 8-angka. Sebagai contoh, subnet mask angka desimal bertitik
dari 255.255.255.255 menunjukkan bahwa tidak ada bit telah dialokasikan dan jumlah
maksimum host adalah 1 (0 ^ 1 = 1). Subnet mask 255.255.255.128 menunjukkan bahwa
jumlah maksimal host adalah 128. Dan subnet mask 255.255.128.0 menunjukkan bahwa
jumlah maksimum host 32.786. * 254 bukan angka yang benar untuk oktet keempat karena
tidak ada alamat yang tersedia untuk host. yaitu (2 ^ 1) -2 = 0.

2.5.6 Gateway

Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu


jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol
komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan
kepada jaringan komputer lain yang protokolnya berbeda. Definisi tersebut adalah definisi
gateway yang utama. Seiring dengan merebaknya internet , definisi gateway seringkali
bergeser. Tidak jarang pula pemula menyamakan “gateway” dengan “router” yang
sebetulnya tidak benar. Kadangkala, kata “gateway” digunakan untuk mendeskripkan
perangkat yang menghubungkan jaringan komputer besar dengan jaringan komputer besar
lainnya. Hal ini muncul karena seringkali perbedaan protokol komunikasi dalam jaringan
komputer hanya terjadi di tingkat jaringan komputer yang besar. Gateway adalah sebuah
perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan komputer dengan satu atau
lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi yang berbeda sehingga
informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan komputer lain yang
protokolnya berbeda. Istilah gateway merujuk kepada hardware atau software yang
menjembatani dua aplikasi atau jaringan yang tidak kompatibel, sehingga data dapat
ditransfer antar komputer yang berbeda-beda.
Salah satu contoh penggunaan gateway adalah pada email, sehingga pertukaran
email dapat dilakukan pada sistem yang berbeda. Host yang digunakan untuk mengalihkan
lalu lintas jaringan dari satu jaringan ke jaringan lain, juga digunakan untuk melewatkan lalu
lintas jaringan dari satu protokol ke protokol lain. Dipergunakan untuk menghubungkan dua
jenis jaringan komputer yang arsitekturnya sama sekali berbeda. Jadi gateway lebih
kompleks daripada bridge. Gateway dapat diaplikasikan antara lain untuk menghubungkan
IBM SNA dengan digital DNA, LAN (Local Area Network) dengan WAN (Wide Area
Network). Salah satu fungsi poko gateway adalah melakukan protocol converting, agar dua
arsitektur jaringan komputer yang berbeda dapat berkomunikasi. Gateway juga bisa diartikan
sebagai komputer yang memiliki minimal 2 buah network interface untuk menghubungkan 2
buah jaringan atau lebih.

Di Internet suatu alamat bisa ditempuh lewat gateway-gateway yang memberikan


jalan/rute ke arah mana yang harus dilalui supaya paket data sampai ke tujuan. Kebanyakan
gateway menjalankan routing daemon (program yang meng-update secara dinamis tabel
routing). Karena itu gateway juga biasanya berfungsi sebagai router. Gateway/router bisa
berbentuk Router box seperti yang di produksi Cisco, 3COM, dll atau bisa juga berupa
komputer yang menjalankan Network Operating System plus routing daemon. Misalkan PC
yang dipasang Unix FreeBSD dan menjalankan program Routed atau Gated. Namun dalam
pemakaian Natd, routing daemon tidak perlu dijalankan, jadi cukup dipasang gateway saja.

2.6 IP Address

IP Address merupakan alat yang digunakan agar paket data dapat mencapai tujuan.
Di dalam Jaringan, pengiriman suatu paket data membutuhkan alamat sebagai identitas
suatu data akan dikirimkan (Destination Address) dan berasal (Source Address).

Agar unik setiap computer yang terkoneksi ke Internet diberi alamat yang berbeda.
Alamat ini supaya seragam seluruh dunia maka pemberian alamat IP address diseluruh
dunia diberikan oleh badan internasional Internet Assigned Number Authority (IANA), dimana
IANA hanya memberikan IP address Network ID nya saja sedangkan host ID diatur oleh
pemilik IP address tersebut. Contoh IP address untuk cisco.com adalah 202.93.35.9 untuk
www.ilkom.unsri.ac.id dengan IP nya 202.39.35.9 Alamat yang unik terdiri dari 32 bit yang
dibagi dalam 4 oktet (8 bit)

00000000 . 00000000 . 00000000 . 00000000

o1 o2 o3 o4

Ip address dibagi menjadi 2 bagian yaitu Network ID dan Host ID, Network ID yang akan
menentukan alamat dalam jaringan (network address), sedangkan Host ID menentukan
alamat dari peralatan jaringan yang sifatnya unik untuk membedakan antara satu mesin
dengan mesin lainnya. Ibaratkan Network ID Nomor jalan dan alamat jalan sedangkan Host
ID adalah nomor rumahnya. IP address dibagi menjadi kelas yaitu ;

a. Kelas A ( 1-126)
b. Kelas B ( 128 – 192)
c. Kelas C ( 192 – 223)
d. Kelas D (224 – 239)
e. Kelas E (240 – 255)

2.6.1 IP Address Private & Public

Jumlah IP Address sangat terbatas, apalagi jika harus memberikan alamat semua
host diJaringan Local Area Network (LAN). Sehingga perlu dilakukan efisiensi dalam
penggunaan IP Address. Konsep subnetting IPAddress merupakan teknik yang umum
digunakan di Jaringan Internet untuk efisiensi alokasi IP Address dalam sebuah
jaringan. Selain Konsep Subnetting, cara lain adalah dengan mengalokasikan beberapa IP
Address khusus yang digunakan untuk lingkungan LAN dikenal dengan IP Private.
Sedangkan IP Address yang dapat dikenal di Internet dikenal dengan IP Public. IP Private
antara lain adalah :

 Class A: 10.0.0.0/8
 Class B: 172.16.0.0/16 s/d 172.31.0.0/15
 Class C: 192.168.0.0/24 s/d 192.168.255.0/24

2.7 Perhitungan Subneting

Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat


masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host-
Broadcast. Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya
ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2
dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari
penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain,
subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep
ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama
kali tahun 1992 oleh IEFT.

Nilai
Subnet Mask Subnet Mask Nilai CIDR
CIDR

255.255.240.0 /20
255.128.0.0 /9

255.255.248.0 /21
255.192.0.0 /10

255.255.252.0 /22
255.224.0.0 /11

255.255.254.0 /23
255.240.0.0 /12

255.255.255.0 /24
255.248.0.0 /13

255.255.255.128 /25
255.252.0.0 /14

255.255.255.192 /26
255.254.0.0 /15

255.255.255.224 /27
255.255.0.0 /16

255.255.255.240 /28
255.255.128.0 /17

255.255.255.248 /29
255.255.192.0 /18

255.255.255.252 /30
255.255.224.0 /19

 Subnetting Pada IP Address Class C


Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK
ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti
11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting
akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat
host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir
subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A).
Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet

2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah
26 - 2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 - 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet
berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet
lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat
tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan
broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192

Host
192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Pertama

Host
192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Terakhir

Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

 Subnetting Pada IP Address Class B


Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class
B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah
seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena
masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan
blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class
C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti
Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30
(kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet
ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.

Subnet Mask Nilai CIDR Subnet Mask Nilai CIDR

255.255.128.0 /17 255.255.255.128 /25


255.255.192.0 /18 255.255.255.192 /26

255.255.224.0 /19 255.255.255.224 /27

255.255.240.0 /20 255.255.255.240 /28

255.255.248.0 /21 255.255.255.248 /29

255.255.252.0 /22 255.255.255.252 /30

255.255.254.0 /23

255.255.255.0 /24

Mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24.
Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti
11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:

1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi
Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 - 2 =
16.382 host
3. Blok Subnet = 256 - 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan
128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?

Subnet 172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0

Host
172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1
Pertama

Host
172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.254 172.16.255.254
Terakhir

Broadcast 172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16..255.255


Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan
subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti
11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:

1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet


2. Jumlah Host per Subnet = 27 - 2 = 126 host
3. Blok Subnet = 256 - 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
4. Alamat host dan broadcast yang valid?

Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 … 172.16.255.128

Host
172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 … 172.16.255.129
Pertama

Host
172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 … 172.16.255.254
Terakhir

Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 … 172.16.255.255

 Subnetting Pada IP Address Class A


Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua
sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau
Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class
A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan
untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti
11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host
3. Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?

Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0 10.255.0.0

Host 10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.254.0.1 10.255.0.1


Pertama

Host
10.0.255.254 10.1.255.254 … 10.254.255.254 10.255.255.254
Terakhir

Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 … 10.254.255.255 10.255.255.255

Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes


(dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga
CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-
Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita
bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam
beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus
penghitungan Jumlah Subnet = 2x - 2

 Konsep Subnetting
Tujuan Subnetting:
1. Menghemat penggunaan IP Public.
2. Mengurangi tingkat kongesti (kemacetan) komunikasi data didalam Jaringan.
3. Mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu
network.
4. Memecah Broadcast Domain.

Proses subnetting adalah “memindahkan” atau menggeser garis pemisah antara bagian
network dan bagian host dari suatu IP Address. Beberapa bit dari bagian host-ID
dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian network-ID. Network Address pada satu
Jaringan Tunggal dipecah menjadi beberapa subnetwork. Proses Subnetting dapat membuat
sejumlah network tambahan dengan mengurangi jumlahmaksimum host yang ada dalam tiap
network tersebut.
BAB III

TOOL JARINGAN

3.1 Konsep Virtualisasi


Virtualisasi merupakan suatu aplikasi perangkat lunak untuk mensimulasikan sumber
daya perangkat keras seperti server, perangkat penyimpanan atau sumber daya jaringan.
Salah satu cara mudah untuk memahami virtualisasi adalah dengan melihat ke mesin virtual.
Pada mesin virtual, sistem operasi dan aplikasi dikemas bersama-sam untuk selanjutnya
dilakukan hosted pada server fisikal yang menjalankan sistem operasi host atau virtual layer.
Virtual layer adalah sebuah layer perangkat lunak tipis yang menyediakan basic interface
dengan perangkat keras.

Konsep yang terpenting untuk memudahkan pemahaman adalah bahwa mesin virtual
dioperasikan secara independen dari OS pada server fisikal seakan-akan berada pada
discrete hardware-nya sendiri. Hal ini memungkinkan beberapa mesin virtual diajalankan
pada sebuah server fisikal.

Konsep virtualisasi dapat diaplikasikan pada enterprise storage, network, aplikasi,


dan desktop. Virtualisasi merupakan cara yang digunakan untuk mengurangi server fisikal.
Penggunaan masing-masing virtualisasi dijelaskan sebagai berikut :

o Virtualisasi Server Pada teknologi virtualisasi server ini memungkinkan beberapa


sistem operasi server berjalan di satu mesin fisik yang sama. Tujuan utama
penggunaan teknologi ini adalah fungsi infrasuktur yang dapat diandalkan dan
memungkinkan penggunaan yang maksimal dari sebuah mesin server.
o Virtualisasi Desktop Konsep pada virtualisasi desktop ini adalah melakukan host
desktop pada mesin virtual dalam data center, memungkinkan tiap end user
menentukan akses melalui sebuah remote graphics protocol Sebagai pilihan,
virtualisasi desktop dimungkinkan juga dibuat OS environment yang terpisah
dalam desktop user, dimana beberapa OS dan aplikasi-aplikasi yang berkaitan
dapat berjalan secara simultan pada desktop user. c. Virtualisasi Aplikasi
Virtualisasi ini dilakukan dengan mengisolasi aplikasi yang berjalan pada sistem
operasi yang sama seihingga membantu untuk meniadakan konflik yang potensial
terjadi dan memungkinkan provisioning dengan cepat.

3.2 Virtual Machine


Konsep Virtual Machine Virtual machine (VM) adalah suatu environment, biasanya
sebuah program atau system operasi, yang tidak ada secara fisik tetapi dijalankan dalam
environment lain. Dalam konteks ini, VM disebut “guest” sementara environment yang
menjalankannya disebut “host”. Ide dasar dari virtual machine adalah mengabtraksi
perangkat keras dari satu komputer (CPU, memori, disk, dst) ke beberapa environment
eksekusi, sehingga menciptakan illusi bahwa masing-masing environment menjalankan
komputernya [terpisah] sendiri. VM muncul karena adanya keinginan untuk menjalankan
banyak sistem operasi pada satu komputer.

Teknologi virtual machine memiliki banyak kegunaan seperti memungkinkan


konsolidasi perangkat keras, memudahkan recovery sistem, dan menjalankan perangkat
lunak terdahulu. Salah satu penerapan penting dari teknologi VM adalah integrasi lintas
platform. Beberapa penerapan lainnya yang penting adalah:

 Kosolidasi server Perkembangan perusahaan dan organisasi yang bergantung pada


IT berakibat meningkatkan kebutuhan kapasitas komputasi, salah satunya adalah
penambahan jumlah server yang ada. Di sisi lain pernambahan jumlah server akan
mengakibatkan anggaran yang dikeluarkan untuk biaya.
Perangkat akan semakin bertambah, untuk mengatasi hal ini dibutuhkan sebuah
proses yang dinamakan kosolidasi server. Kosolidasi server adalah sebuah proses
dalam melakukan sentralisasi beban kerja komputasi untuk mengurangi biaya,
kompleksitas , jalur, komunikasi, managemen biaya dan untuk mengoptimalisasi dan
simplikasi infrastruktur IT yang sedang berjalan. Secara khusus konsilidasi server
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pemenfaatan sumber daya komputer dengan
salah satu caranya yaitu mengurangi jumlah server. Jika beberapa server
menjalankan aplikasi yang hanya memakan sedikit sumber daya, makan VM dapat
digunakan untuk menggabungkan aplikasi-aplikasi tersebut sehingga berjalan hanya
pada satu server saja, meskipun aplikasi tersebut memerlukan system operasi yang
berbeda-beda.

Otomatisasi dan konsolidasi lingkungan pengembangan dan testing Setiap VM dapat


berperan sebagai lingkungan yang berbeda, ini memudahkan pengembangan sehingga tidak
perlu menyediakan lingkungan tersebut secara fisik. Dengan begitu maka VM dapat
memudahkan kita dalam melakukan pengembangan dan testing.

Menjalankan perangkat lunak terdahulu Dengan adanya VM ini maka sistem operasi dan
perangkat lunak terdahulu dapat dijalankan pada sistem yang lebih baru, tentunya hal ini
dapat memudahkan kita dalam memperlajari sistem operasi yang terdahulu tanpa harus
menyiapkan perangkat keras untuk di install dengan sistem operasi tersebut.

• Memudahkan dalam hal recovery sistem VM dapat dipakai untuk rencana recovery sistem
yang memerlukan probabilitas dan fleksibilitas antar platform yang ada.

• Demonstrasi perangkat lunak Dengan adanya teknologi VM, sistem operasi yang bersih
dan semua konfigurasinya dapat disediakan secara cepat. Hal ini dikarenakan dalam
melakukan instalasi OS pada VM tidak memerlukan waktu yang lama.

Macam-macam Virtual Machine Ada beberapa macam-macam dari virtual machine,


diantaranya adalah:

a. Virtual Machine Sistem VM sistem memungkinkan pembagian sumber daya perangkat


keras yang ada ke dalam VM-VM yang berbeda masing-masing menjalankan sistem
operasinya sendiri. Lapisan perangkat lunak yang menyediakan virtualisasi disebut virtual
machine monitor atau hypervisor. Sebuah hypervisor bisa berjalan pada perangkat keras
(Tipe 1 atau native VM) atau diatas sebuah sistem operasi (Tipe 2 atau hosted VM).

Keunggulan utama dan VM sistem adalah :

• Berbagai lingkungan sistem operasi dapat berjalan pada komputer sama, dalam isolasi
antar lngkungan yang kuat.

• VM dapt menyediakan instruction set architecture (ISA) yang berbeda dengan yang ada
pada perangkat keras. Sistem operasi guest tidak harus merupakan sistem operasi yang
sama. Penggunaan VM untuk mendukung berbagai sistem operasi yang berbeda menjadi
populer pada embedded system dimana sistem operasi real time digunakan bersamaan
dengan sistem operasi high level seperti Linux atau Windows. Kegunaan lainnya adalah
untuk men-sandbox dari OS yang belum bisa dipercaya, karena masih dalam tahap
pengembangan. VM memiliki manfaat lain pada pengembangan sistem operasi seperti
akses debugging yang lebih baik dan reboot yang lebih cepat.

b. Virtual Machine Proses Suatu VM proses, kadang disebut application virtual machine,
berjalan sebagai applikasi normal di dalam sebuah sistem operasi dan mendukung suatu
proses. VM proses diciptakan saat proses tersebut dimulai dana dihancurkan ketika proses
exit. Tujuannnya adalah meyediakan environment pemrograman yang platform-independen
yang mengabstraksi detil-detil perangkat lunak atau sistem operasi, dan mengizinkan suatu
program tereksekusi dengan cara yang sama pada platform manapun. VM proses
menyediakan abstraksi tingkat-tinggi-yaitu abstarksi bahasa pemrograman tingkat tinggi. VM
proses diimplementasi menggunakan interpreter. Tipe VM ini menjadi populer dengan
bahasa x pemrograman Java, yang diimplementasi dengan Java Virtual Machine. Contoh
lainnya adalah NET Framework, yang berjalan atas VM disebut Common Language
Runtime. Kasus istimewa dari VM proses adalah sistem yang mengabstraksi mekanisme
komunikasi dari cluster komputer VM nya tidak terdiri dari suatu proses, melainkan suatu
proses per mesin fisik di dalam cluster. VM tersebut dirancang untuk mempermudah
pekerjaan memrogramkan aplikasi paralel dengan membiarkan programmer fokus pada
algoritma daripada mekanisme komunikasi yang disediakan oleh interconnect dan sistem
operasi. Kenyataan bahwa komunikasi terjadi tidak disembunyikan, dan cluster tidak
diusahakan direpresentasi sebagai satu mesin.

Anda mungkin juga menyukai