Anda di halaman 1dari 16

Junrunl Peruotorxaru Er Ssanau

September 2012, Vol. P €r


DI NAMIKA KETATANEGARAAN INDONESIA
Zu lka rna in

MODEL NTEGRATED DI KOM BI NASI VALU E CLARI F rcANON

rE(HNIQUEDALAM PEMBELAJARAN IP5 STJARAI-i


ldrus & Anna Sylvia lbrahim

KONSEP DEWA RAJA DALAM NEGARATRADISIONAL


ASIA TENG6ARA
Sudrajat

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS AGAMA DAN BUDAYA


Dyah Kumalasari

STUDI EKsPLORASI PTRSTPSI CURU IP5 5MP KABUPATEN


SLEMAN TERHADAP IPS TERPADU
Anik Widiastuti & Satriyo Wibowo

KEBIJAKAN EKONOMI AUSTRALIA MASA PAUL KEATING:


HUBUNGANNYA DENGAN INDONESIA
Danar Widiyanta

FAKTOR-FAKTOR PENDORONG MU N(ULNYA REVOLUSI


SOSIAL DI KABUPATEN BREBES
Aman

KLAIM MITOS HAK BIBLIKAL B

AIASTANAH PALESTINA
DINAMIKA KETATANEGARAAN I N DONESIA

ZULKARNAIN

Juruvn Pendidikan Sejanh, Fakultas Llmu Sosiai,


Uni\/e6itas Neqeri Yoqyakarta

Abstract
ln terms of constitutionol law, the Declaration of lndependence in 1945 meant that
lndonesio has severed ties with the previous legal order, either by Dutch East lndies and
Jopan. ln other words, lndonesio hos established a new legal order, which contains lndo-
nesian la, which is determined and implemented by the people of lndonesia. This paper
will discuss about the history of lndonesia's post-independence constitution divided
into periodization or regimes of power, namely the earlier period of independence, the
Constitution of RIS 1949 period, the period of UUDS 1950, the debotes of the Constituent
Assembly ond the Presidential Decree of July 5, 1959, to the killings of the generals and
the desttuction of the Communist Porty in 1965 thot dominated by the Indonesian Army
during Suharto era or Orde Baru regime until 1998.
Keywords: state structure, politic, law

Abstrak
Proklamasi Kemerdekaan 1945, dilihat dari segi hukum tata negara, berarti bahwa
bangsa lndonesia telah memutuskan ikatan dengan tatanan hukum sebelumnya, baik
dengan Hindia Belanda maupun Jepang. Dengan kata lain, lndonesia telah mendirikan
tatanan hukum yang baru, yaitu tatanan hukum lndonesia, yang berisikan hukum
lndonesia, yang ditentukan dan dilaksanakan sendiri oleh bangsa lndonesia. Tulisan ini
akan membahas Sejarah ketaanegaraan lndonesia pasca kemerdekaan lndonesia yang
dibagi ke dalam periodisasi atau rezim kekuasaan, yakni periode awal kemerdekaan,
periode Konstitusi RIS 1949, periode UUDS 1 950, perdebatan Konstituante dan Dekrit
Presiden 5 Juli 1959, hingga terbunuhnya para jenderal dan penghancuran partai
komunis di tahun 1965 yang dominasi TNI-AD pada massa Suharto atau rezim Orde
Baru sampai tahun 1998.
Kata Kunci: tatanegara, politik, hukum
l5TORlA,Vol. 2, SePtember 2012 |

baik sistem Presidensia lis me maupun


PENDAHULUAN
Pa rlementarisme.
Membahas sejarah tata negara, baik
Pacla masa awal kemerdekaan atau
secara makro maupun mikro, berarti
masuk ke kawasan politik. Sedangkan lebih dikenal dengan istilah masa re-
wilayah politik itu sendiri dapat dikaji volusi kemerdekaan, khususnYa an-
dari berbagai sudut pandang, di anta- tara bulan Agustus sampai November
ranya sejarah politik, sosiologi politik, 1945, fungsi MPR, DPR, dan DPA di-
antropologi politik, ilmu politik dan jalankan sepenuhnya oleh Presiden
kajian dari sisi hukum tatanegara' Soekarno, sesuai dengan Pasal 4 Aturan
Peralihan UUD 1945 yang berlaku saat
Dimensi ini saling mengoreksi dan itu, sehingga menimbulkan kesan ada-
melengkapi dalam pembahasannya, se- nya diktator konstitusional dari Presi-
hingga ditemukan fenomena yang utuh den, karena DPR dan MPR berada di
tentang konsep sejarah tata negara' tangan Presiden. Kesan munculnYa
Oleh karena itu, dalam Pembahasan- "Totaliterisme baru" jelas tidak meng-
nya, sejarah tata negara tidak dapat untungkan citra Republik lndonesia
berdiri sendiri, sehingga memerlukan di mata negara-negara Sekutu peme-
terminologi serta pendekatan yang nang Perang Dunia ll, yang justru ingin
mu ltid imensiona l. diraih simpatinya oleh negara kita.

Walaupun lndonesia sudah mende-


klarasikan diri sebagai sebuah negara PERIODE REVOLUSI KEMERDEKAAN
merdeka yang ditandai dengan diku- (18 AGUSTUS 1945 - 27 DESEMBER
mandangkannYa Proklamasi Kemer- 1949)
dekaan 1945, lndonesia masih gamang
dalam menjalankan roda pemerintah- Sehari setelah proklamasi, para pe-
an. Hal inilah yang melata rbelakangi mimpin bekerja keras membentuk lem-
para pemimpin bangsa bekerja keras baga pemerintahan sebagaimana layak-
membentuk lembaga kepemerintahan nya suatu negara merdeka. Dalam ke-
sebagaimana layaknya suatu negara sempatan ini, PPKI menyelenggaraka n
merdeka. rapat pada tanggal i7 Agustus 1945'
sebagai rapat yang pertama setelah
Para tokoh tokoh bangsa berhasil proklamasi kemerdekaan.
menetapkan dasar negara, konstitusi
negara, dan memilih pemimpin bangsa Atas inisiatif Soekarno dan Hatta,
seiara aklamasi yakni lr' Soekarno mereka merencanakan menambah 9
sebagai Presiden dan Drs' Moh' Hatta orang sebagai anggota baru Yang
sebagai Wakil Presiden. Dalam peri- terdiri dari para pemuda seperti Chairul
ode politik yang penting ini, berlaku Saleh dan Sukarni. Namun, karena
lZulkarnain

para pemuda menganggap bahwa dan dengan sedikit perubahan disah-


PPKIbentukan Jepang, akhirnya para kan menjadi UUD yang terdiri atas
pemuda meninggalkan temPat. Pembukaan, Batang Tubuh yang terdiri
dari 37 Pasal,4 Pasal Aturan Peralihan,
dan 2 Ayat Aturan Tambahan disertai
1. PENGESAHAN UUD 1945
dengan penjelasan. Dengan demikian,
Rapat pertama PPKI dilaksanakan di lndonesia memiliki landasan hr.ikum
Pejambon, Jakarta. Sebelumnya, Soe- yang kuat dalam hidup bernegara de-
karno dan Hatta meminta Ki Bagus ngan menentukan arahnya send iri.
Hadikusumo, K.H. Wachid Hasjim, Mr.
Kasman Singodimedjo, Mr. Teuku Mo- 2. PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL
hammad Hassan, untuk mengkaji pe- PRESIDEN
rihal rancangan pembukaan UUD se-
bagaimana tercantum dalam Piagam Dalam rapat untuk memilih presiden
Jakarta yang dibuat oleh BPUPKI pada dan wakil presiden, tampil Otto lskan-
tanggal 22 Juni 1945, khususnya ber- dardinata yang mengusulkan bahwa
kaitan dengan kalimat "Ketuhanan pemilihan dilakukan secara mufakat.
dengan kewajiban menjalankan sya- la sendiri mengajukan Soekarno dan
riat lslam bagi para pemeluk-peme- Hatta masing-masing sebagai presi-
luknya". den dan wakil presiden. Tentunya hal
ini sesuai dengan UUD yang baru saja
Hal ini perlu dikaji karena pemeluk disahkan.
agama lain merasa keberatan jika ka-
Iimat itu dimasukkan dalam UUD. Dalam musyawarah untuk mufakat,
Akhirnya, setelah dilakukan pembica- secara aklamasi peserta sidang me-
raan yang dipimpin oleh Hatta, dicapai nyetujui dan menetapkan Soekarno
kata sepakat bahwa kalimat tersebut dan Hatta sebagai presiden dan wakil
d ihilangkan dalam rangka menjaga presiden pertama Republik Indonesia,
persatua n dan kesatuan bangsa. diiringi dengan lagu kebangsaan lndo-
nesia Raya. Dengan demikian, secara
Rapat pleno dimulai pada pukul konstitusi Negara Republik lndonesia,
11.30 di bawah pimpinan Soekarno Soekarno resmi sebagai Presiden Re-
dan Hatta. Dalam membicarakan UUD publik lndonesia Pertama.
ini rapat berlangsung lancar, yakni se-
kitar dua jam rapat telah berhasil me-
nyepakati bersama rancangan Pembu- 3. PEMBAGIAN WILAYAH INDONESIA
kaan dan UUD Negara Republik Indo-
Rapat PPKI pada tanggal 19 Agustus
n es ia.
1945 memutuskan pembagian wila-
Rancangan yang dimaksud adalah yah lndonesia menjadi 8 provinsi di
Piagam Jakarta yang dibuat oleh BPU PKl, seluruh bekas jajahan Hindia Belanda.
Kedelapan provinsi tersebut adalah
15T0R|A,Vol.2, SePtember 2012 |

Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat,


. Ketua KNIP: Mr. Kasman Singo-
Borneo (Kalimantan), Maluku, Sula- dimejo
wesi, Sunda Kecil (Nusa Tenggara), . Wakil Ketua l: Sutarjo Kartoha-
dan Sumatera, serta Daerah lstimewa dikusu mo
Yogyakarta dan Surakarta.
. Wakil Ketua ll: Mr. J. LatuharharY
4. PEMBENTUKAN KEMENTERIAN . Wakil Ketua lll: Adam Malik
Setelah raPat menetaPkan wilaYah, Adapun tugas dan wewenang KNIP
Panitia Kecil yang dipimpin oleh Mr' adalah menjalankan fungsi Penga-
Ahmad Soebardjo menYamPaikan la- wasan dan berhak ikut serta dalam
porannya. Diajukan oleh Panitia Kecil menetapkan GBHN.
itu adanya I2 kementerian dan 4 Ke-
menterian Negara (DePartemen Da-
lam Negeri, Luar Negeri, Kehakiman, 6. MEMBENTUK KEKUATAN
Keuangan, Kemakmuran, Kesehatan, PERTAHANAN DAN KEAMANAN
Pengajaran, Pendidikan, dan Kebuda-
Berdasarkan kePutusan raPat Pada
yaan, Departemen Penerangan, De-
tanggal 22 Agustus 1945 Yang telah
partemen Sosial, Pertahanan, Perhu-
menetapkan.berdirinya KNIP dan BKR,
bungan, dan DePartemen Pekerjaan
maka pada tanggal 23 Agustus Pre-
Umum
siden Soekarno mengesahkan secara
resmi berdirinya BKR sebagai badan
5. PEMBENTUKAN KNIP kepolisian yang bertugas menjaga kea-
manan. Kebanyakan anggota BKR ter-
Tanggal 22 Agustus 1945 PPKI me- diri dari mantan anggota PETA, KNIL,
nyelenggarakan rapat pembentukan dan Heiho. Terpilih sebagai pimpinan
KNIP (Komite Nasional lndonesia Pu- BKR pu sat adalah KaPrawi.
sat) yang akan mengantikan PPKI.
Soekarno-Hatta mengangkat 1 35 orang Dalam perkembangan nya, kebutuh-
anggota KNIP yang mencerminkan ke- an membentuk tentara tidak daPat
adaan masyarakat lndonesia. diabaikan lagi setelah Sekutu mem-
bebaskan para serdadu Belanda bekas
Seluruh anggota PPKI, kecuali Soe- tawanan Jepang dan mengancam Per-
karno dan Hatta, menjadi anggota tahanan dan keamanan. Soekarno
KNIP yang kemudian dilantik Pada kemudian memanggil mantan mayor
tanggal 29 Agustus 1945. Adapun su- KNIL, Oerip Soemohardjo, dari Yog-
sunan pengurus KNIP adalah sebagai yakarta ke Jakarta untuk meribentuk
berikut. tenta ra nasional.
lZulkarnain

Berdasarkan maklumat Presiden Rl, Berdasarkan pertimbangan itu, maka


maka pada tanggal 5 Oktober diben- Wakil Presiden Hatta mengeluarkan
tuklah TKR (Tentara Keamanan Rak- Maklumat Nomor X, tanggal 16 Okto-
yat). Terpilih sebagai pimpinan TKR Soe- ber 1945. Maklumat itu mencakup dua
priyad i (tokoh perlawanan tentara hal.
PETA terhadap Jepang di Blitar), Karena
Soepriadi tidak aktif menduduki ja- Pertama, izin pembentukan parta i-
partai. Negara State Porty yang meru-
batannya, maka diadakan pemilihan
pimpinan tertinggiTKR yang baru. Yang pakan partai tunggal dibatalkatr. Ke-
terpilih adalah Kolonel Soedirman. dua, lquan Maklumat Wakil Presiden
Komandan Divisi V/ Banyu mas. itu adalah pembentukan Komite Na-
sional lndonesia Pusat (KNIP) sebagai
Pada tanggal 18 Desember 1945 pengganti MPR. Tujuannya adalah 'di-
Soedirman dilantik sebagai Panglima vision of power" sehingga DPR dan
Besar TKR dengan pangkat Jenderal. MPR tidak lagi dirangkap Presiden.
Sedangkan Oerip Soemohardjo tetap Kemudian, mulai tanggal 1 November
menduduki jabatannya sebagai Kepala 1945, kabinet bertanggung jawab
Staf Umum TKR dengan pangkat Letnan kepada Badan Pekeja KNIP sehingga
Jenderal. dalam praktiknya yang terjadi adalah
sistem parlementer di mana BP KNIP
Dalam periode politik yang penting berperan sebagai Parlemen (Magenda
ini, berlaku baik sistem Presidensialisme dalam Gloria Juris, 2007:1 19)
maupun Parlementarisme. Pada masa-
masa awal kemerdekaan atau lebih Tanggal '14 November 1945, Soekar-
dikenal dengan istilah masa revolusi no sebagai kepala pemerintahan re-
kemerdekaan, khususnya anta ra bulan publik diganti oleh Sutan Sjahrir yang
Agustus sampai November 1945, seorang sosialis. Sjahrir dianggap se-
fungsi MPR, DPR, dan DPA dijalankan bagai figur yang tepat untuk dijadikan
sepenuhnya oleh Presiden Soekarno, ujung tombak diplomatik, bertepatan
sesuai dengan Pasal 4 Aturan Peralihan dengan naik daunnya partai sosialis di
UUD 1945 yang berlaku saat itu. Belanda.

Hal ini menimbulkan kesan ada- Terjadinya perubahan besar dalam


nya diktator konstitusional dari Presi- sistem pemerintahan Republik lndo-
den, karena DPR dan MPR berada di nesia (dari sistem Presidensiil menjadi
tangan Presiden. Kesan munculnya sistem Parlementer) memungkinkan
"Totaliterisme baru" jelas tidak meng- perundingan antara pihak Rl dan Be-
untungkan citra Republik lndonesia landa. Dalam pandangan lnggris dan
di mata negara-negara Sekutu peme- Belanda, Sutan Sjahrir dinilai sebagai
nang Perang Dunia ll, ya ng justru ingin seorang moderat, seorang intelek, dah
diraih simpatinya oleh negara kita. seorang yang telah berperang selama
pemerintahan Jepang.
201 2
ISTORIA, Vol. 2, SePtember |

lndo- Sementara untuk tugas pemerintah-


Sementara itu, pihak Republik DPR'
un, t"rmuruk b"rhadaPan dengan
nesia memillki alasan politis
untuk
sepenuhnya dijalankan oleh wapres
."nqrfun sistem Pemerintahan dari men-
pr"ri-a"ntiit menjadi Parlementer' ka- vanq sekaliqus sebagai perdana
ini ti-
i"ri.-Suyung-nyu, format kabinet
runu ,"tninggu sebelum Perubahan Itri u"tr""girng lama seiring hasil
pemerintahan itu, Den Haag mengu- Republik
te- fruf S dun UJrtat unya Negara
mumkun dasar rencananYa' akan lndonesia Serikat.
tuoi So"kutno menolak hal ini' Se-

Pada tanggal 4
Desember
tulir.nuu,
'Slut'ttit Perjalanan negara Republik lndone-
r SaS mengumumkan bahwa sia tidak luput dari rongrongan
pihak
lnl
oemerintahnya menerima tawaran g"tunau yang ingin menjajah kembali
Belanda
i""qu" sYarat Pengakuan lndonesia. Belanda berusaha meme-
atas RePublik lndonesia' .ui'-U"luf' bangsa lndonesia de-
sis- ngan cara membentuk negara nega-
Alasan lain dengan Perubahan
ke ra'"boneka", seperti Negara Sumatera
t"m pem"rintahan dari presidensiil Timur, Negara Indonesia Timur'
Nega-
ourlua"nt"t karena lndonesia ingin ra Pasundin, dan Negara Jawa
Timur
Lenunjutkan pada negara lain bahwa Ji dulut negara Republik lndonesia'
merdeka
i"J"""ii" adalah negarademokrasi Bahkan, gelanda kemudian melakukan
yung d"toLtutis' Negara
uqreri utuu Pendudukan terhadaP
t",iurut negara-negara barat Pada ib'ukota Jakarta, yang dikenal dengan
*utu itu selllu identik dengan mul- Agresi Militer Belanda lpada tahun
tifartai dan sistem parlementer' lni l6q danAgresi Militer Belanda ll atas
adalah strategi yang sengaja
dimun-
saat itu kota YogYakarta Pada tahun 1948'
culkan oleh tokoh-tokoh pada
agar kemerdekaan Indonesia segera Untuk menyelesaikan pertikaian Be-
mlendaPat Pengakuan dari negara- landa dengan RePublik lndonesia'
negara barat' (PBB) tu-
Perserikatan Bangsa-Bangsa
run tangan dengan menYelenggara-
(KMB) di
kan Konlerensi Meja Bundar
PERIODE BERLAKUNYA KONSTITUSI
Den Haag (Belanda) tanggal 23 Agus-
Rls 1949 (27 DESEMBER 1949-
17 AGUSTUS 1950)
tus-2 No-vember 1949' Konferensi ini
dihadiri oleh wakil-wakil dari Repu-
Naiknya Hatta sebagai Perdana
Men- blik lndonesia, BFO (Bijeenkomst voor
ne-
teri bila'dilihat dari perspektif sejarah- Federal overleg, yaitu gabungan
,"f"nutnyu suatu solusi konstru ktif gara-negara
-nelanauj,
boneka Yang dibentuk
dlri sistem presidentil menurut UUD dan Belanda, serta sebuah
is+s. Hur inl membebaskan Presiden komisi PBB untuk lndonesia' KMB ter-
auiitugut+ugus rutin tapi tetap aktif sebut menghasilkan tiga buah Per-
dalam tugas kenegaraan' setujuan Pokok, Yaitu:
lZulkamain

1. Didirikannya Negara Republik Su materaTimur, dan Su matera Selatan.


Indonesia Serikat. Selain itu, terdapat pula satuan-satuan
kenegaraan yang berdiri sendiri, yaitu:
2. Penyerahan kedaulatan kepada Jawa Tengah, Bangka, Belitung, Riau,
Republik lndonesia Serikat. Kalimantan Barat, Dayak Besar, Daerah
Banjar, Kalimantan Tenggara, dan Kali-
3. Didirikan uni antara RIS dengan
rnantan Timur-
Kerajaan Belanda.
Sementara itu, di bidang militer juga
Perubahan bentuk negara dari ne-
gara kesatuan menjadi negara serikat
telah tercapai persetujuan, yaitu: (1)
Angkatan Perang RIS adalah angkatan
mengharuskan adanya penggantian
perang nasional. Presiden RIS adalah
UUD. Oleh karena itu, disusunlah nas-
Panglima Tertinggi Angkatan Perang
kah UUD Republik lndonesia Serikat.
RIS; (2) Pertahanan Negara adalah se-
Rancangan UUD tersebut dibuat oleh
delegasi Rl dan delegasi BFO pada mata-mata hak Pemerintah RIS; ne-
gara-negara bagian tidak akan me-
Konferensi Meja Bundar. Setelah kedua
belah pihak menyetujui rancangan miliki angkatan perang sendiri; (3)
Pembentukan angkatan perang Rl5
tersebut, maka mulai 27 Desember
adalah semata-mata untuk kedaulatan
1949 diberlakukan suatu UUD yang
diberi nama Konstitusi Republik ln- bangsa lndonesia. Angkatan perang
RIS akan dibentuk RlS dengan inti
donesia Serikat. Konstitusi tersebut
terdiri atas Mukadimah yang berisi angkatan perang Rl. (4) Pada masa
4 alinea, Batang Tubuh yang berisi permulaan RIS menteri pertahanan
6 bab dan 197 pasal, serta sebuah dapat merangkap sebagai Panglima
Besar APRl5.
la mpiran.

Mengenai bentuk negara dinyata- Pada tanggal 30 Juli 1949 Konfe-


kan dalam Pasal 1 ayat (1) Konstitusi rensi antara lndonesia dilanjutkan di
RIS yang berbunyi "Republik lndo- Jakarta dan dipimpin oleh PM Hatta.
nesia Serikat yang merdeka dan ber- Konferensi ini membahas masalah pe-
daulat adalah negara hukum yang laksanaan dari pokok persetujuan yang
demokratis dan berbentuk federasi.' telah disepakati di Yogyakarta. Kedua
Dengan berubah menjadi negara se- belah pihak setuju untuk membentuk
rikat (federasi), maka di dalam RIS panitia Persiapan Nasional yang bertu-
gas menyelenggarakan suasana tertib
terdapat beberapa negara bagian yang
masing-masing memiliki kekuasaan sebelum dan sesudah Konferensi Meja
pemerintahan di wilayah negara bagi- Bundar (KMB).
annya. Sesudah berhasil menyelesaikan ma-
Negara-negara bagian itu adalah: salahnya sendiri dengan musyawa-
Negara Republik lndonesia, lndonesia rah di dalam Konferensi Antar lndo-
Timur, Pasundan, Jawa Timur, Madura, nesia, kini bangsa lndonesia sebagai
keseluruhan siap menghadapi KMB.
l5T0RlA, Vol. 2, September 2012 |

Delegasi lndonesia terdiri dari Dr. Tepat pada tanggal 27 Desember


Mohammad Hatta, Mr. Moh Roem, 1949 di lndonesia dan di Belanda ter-
Prof. Mr. Supomo, dr. J. Leimena, Mr. Ali jadi upacara penandatanganan nas-
Sastroamidjojo, lr. Djuanda, dr. Suki- kah "penyerahan" kedaulatan dari Pe-
man, Mr. Suyono Hadinoto, Dr. Sum- merintah Belanda kepada RlS. lstilah
itro Djojohadikusumo, Mr. Abdul Ka-. penyerahan perlu diberi tanda kutip
rim Pringgodigdo, Kol. T B. Simatu- karena sebenarnYa Bela nda tidak
pang, dr. Mr. Sumardi. Sedangkan dari perlu menyerahkan kedaulatan ke-
BFO dipimpin oleh Sultan Hamid ll pada Republik lndonesia karena ne-
dari Pontianak. gara ini telah memiliki kedaulatannya
secara de jure pada tanggal 1 7 Agustus
Pada tanggal 23 Agustus 1949, KMB 1945.
dimulai di Den Haag dan berlangsung
sampai tanggal 2 November 1949. Ha- "Penyerahan" kedaulatan bera rti
sil kesepakatan tersebut kemudian secara formal pemerintah Belanda te-
diajukan kepada KNIP untuk diratifi- lah mengakui kedaulatan Indonesia.
kasi. Berdasarkan hasil sidang KNIP Dengan demikian, perang kemerde-
yang berlangsung tanggal 6 Desem- kaan yang berlangsung sejak tahun
ber 1949, berhasil menerima KMB de- 1945 telah berakhir berkat perjuangan
ngan 226 pro lawan 62 kontra, dan 31 militer serta diplomasi yang terus-
meninggalkan sidang. Dengan demi- menerus dilakukan oleh bangsa lndo-
kian, hasil KMB dinyatakan diterima nesia.
untuk d iratifikasi atau disahkan.
Selama berlakunya Konstitusi Rl5
Sebagai realisasi dari KMB, Pada 1949, UUD 1945 tetap berlaku tetaPi
tanggal 15 Desember 1949 diadakan hanya untuk negara bagian Republik
pemilihan Presiden RlS. Calon yang di- lndonesia. Wilayah negara bagian itu
ajukan adalah Soekarno dan terpilih meliputi Jawa dan Sumatera dengan
sebagai Presiden RIS Pada tanggal ibukota Yogyakarta. Sistem Peme-
16 Desember 1949. Selanjutnya pada rintahan yang digunakan Pada masa
tanggal 17 Desember Presiden RlS di- berlakunya Konstitusi RIS adalah sis-
ambil sumpahnya. tem parlementer.

Pada tanggal 20 Desember 1949 Dengan berdirinya RIS pada tanggal


Kabinet RlS yang pertama di bawah 27 Desember 1949, maka negara kita
pimpinan Hatta selaku Perdana Men- hanya merupakan.: salah satu negara
teri, dilantik oleh Presiden' Akhirnya bagian saja dari RlS. Begitu pula de-
pada tanggal 23 Desember delegasi RIS ngan UUD 1945, hanya meruPakan
yang dipimpin oleh Drs. Mohammad Undang-Undang Dasar Negara Bagian
Hatta berangkat ke Netherland untuk Republik lndonesia. Sedangkan RIS
menandatangani akte "PenYerahan" menggunakan Konstitusi Rl5 1949.
kedaulatan dari Pemerintah Belanda' Adapun yang menjadi negara-negara
llulkarnain

bagian selain Rl berdasarkan Pasal 2 RIS benarbenar dianggap tidak sesuai


Konstitusi RIS adalah Negara lndonesia dengan jiwa dan semangat Proklamasi
Timur, Negara Sumatera Timur, Negara 17 Agustus 1945. Pemerintahan RIS
Sumatera Selatan, Negara Madura, din ilai sebagai bentu k warisan penjaja h
Negara Jawa Timur, dan Negara Pa- yang dimaksudkan untuk dapat mem-
su nda n. pertahankan kekuasaannya di lndo-
hesia.
Selain dari pembagian wilaYah ne-
gara, dalam konstitusi RIS juga me- Pada awal Mei 1950 terjadi pengga-
ngatur tentang sistem pemerintahan bungan negara-negara bagian dalam
yang digunakan, yakni sebagai beri- negara RlS, sehingga hanya tinggal
kut. tiga negara bagian, yaitu negara Re-
publik Indonesia, Negara lndonesia
1. Perdana menteri diangkat oleh Timur, dan Negara Sumatera Timur.
presiden, bukan oleh parlemen Perkembangan berikutnya adalah mun-
sebagaimana lazimnya. culnya kesepakatan antara RIS yang
mewakili Negara lndonesia Timur dan
2. Kekuasaan perdana menteri ma-
Negara Sumatera Timur dengan Repu-
sih dikendalikan oleh Presiden.
blik lndonesia untuk kembali ke ben-
3. Kabinet dibentuk oleh presiden, tuk negara kesatua n.
bukan oleh parlemen.
Kesepakatan tersebut kemudian ditu-
4. Kabinet tidak dapat menyatakan angkan dalam Piagam Persetujuan
mosi tidak percaya pada kabinet. tanggal 19 Mei 1 950. Untukmengubah
negara serikat menjadi negara kesa-
5. Presiden RIS menduduki jabatan tuan diperlukan suatu UUD Negara
rangkap, yakni sebagai kepala Kesatuan. UUD tersebut akan dipero-
negara sekaligus sebagai pre- leh dengan cara memasukkan isi UUD
siden RlS. 1945 ditambah bagian-bagian yang
baik dari Konstitus i RlS.
6. Presiden adalah kepala negara
yang kekuasaannya tida k dapat Tanggal 15 Agustus 1950 ditetap-
diganggu gugat dan dipilih oleh kanlah Undang-Undang Federal No. 7
orang-orang yang dikuasakan tahun 1950 tentang Undang-Undang
oleh pemerintah daerah-daeiah Dasar Sementara (UUDS) 1950, yang
bagian. berlaku sejak 17 Agustus 1950. De-
ngan demikian, sejak itu, Konstitusi
Usia RlS baru enam bulan, mulai
RIS 1949 diganti dengan UUDS 1950,
timbul berbagai pergerakan di nega-
dan terbentuklah kembali Negara Ke-
ra-negara bagian. Negara-negara ini
sa tua n Republik lndonesia.
hendak bergabung dengan Rl untuk
mewujudkan Negara Kesatuan Repu-
blik lndonesia (NKRI). Terbentuknya
lST0RlA,Vol. 2, SePtember 2012 |

PERIODE UUDS 1950 Menurut UUDS 1950, kekuasaan


(17 AGUSTUS 19sO - s JULI 19s9) legislatif dipegang oleh presiden,
kabinet dan DPR. Pemerintah mem-
Pada tanggal 17 Agustus 1950 Pem- punyai hak untuk mengeluarkan un-
bentukan Negara Kesatuan terla ksa na dang-undang darurat atau peraturan
setelah ditandatanganinya Piagam Per- pemerintah, walaupun kemudian per-
setujuan antara Pemerintah RIS dan lu juga disetujui oleh DPR pada sidang
Pemerintah Rl. Kesepakatan antara RIS berikutnya.
dan Rl (sebagai negara bagian) untuk
membentuk negara kesatua n, terca pai Presiden juga daPat mengeluarkan
pada tanggal 19 Mei 1950. dekritnya kalau diperlukan. Meskipun
demikian, kabinet, baik secara kese-
Setelah selama kurang-lebih 2 bulan luruhan maupun Perorangan, masih
bekerja, Panitia Gabungan RIS-Rl yang bertanggung jawab Pada DPR Yang
bertugas merancang UUD Negara Ke- mempunYai hak untuk menjatuhkan
satuan menyelesaikan tugasnya pada kabinet seluruhnya atau memberhen-
tanggal 20 Juli 1950' Kemudian sete- tikan menteri-menterinya secara indi-
lah pembahasan di masing-masing vid ua l.
DPR, rancangan UUD negara kesa-
tuan diterima, baik oleh Senat dan Sistem Pemerintahan Yang dianut
Parlemen RIS mauPun oleh Komite pada masa berlakunYa UUDS 1950
Nasional lndonesia Pusat (KNIP). Pada adalah sistem pemerintahan parle-
15 Agustus 1950 Presiden Soekarno menter. Dalam Pasal 83 ayat (1) UUDS
menandatangani rancangan UUD 1950 ditegaskan bahwa "Presiden dan
tersebut yang kemudian dikenal se- Wakil Presiden tidak dapat diganggu-
bagai Undang-Undang Dasar Semen- gugat.'
tara Republik lndonesia 1950 (UUDS Kemudian Pada aYat (2) disebutkan
19so).
bahwa "M e nte ri- m e nte ri bertanggung
UUDS 1950 terdiri atas Mukadi- jawab atas seluruh kebijaksanaan pe-
mah dan Batang Tubuh, Yang meli- merintah, baik bersama-sama untuk
puti 6 bab dan 146 Pasal. Mengenai seluruhnya maupun masing-masing un-
dianutnya bentuk negara kesatuan tuk bagiannya sendiri-send iri." Hal ini
dinyatakan dalam Pasal 1 AYat (1) berarti yang bertanggung jawab atas
UUDS 1950 Yang berbunYi "RePublik seluruh kebijaksanaan pemerintahan
lndonesia Yang merdeka dan berda- adalah para menteri. Mereka bertang-
ulat ialah suatu negara hukum Yang gung jawab kePada Parlemen atau
demokratis da.n berbentuk kesatuan '" DPR. Presiden dan waPres tidak me-
UUDS 1950 ini meruPakan kombinasi miliki fungsi pemerintahan sehari-hari,
antara unsur-unsur dari UUD 1945 tetapi hanyalah sebagai simbol, misal-
maupun dari Kon stitu si RIS' nya dengan menyetujui perdana men-
teri baru.

'10
llulkarnain

Sistem parlementerisme memiliki Perubahan konstitusi RIS menjadi


dua kelemahan pokok, yakni: Pertama, UUDS 1950 dilakukan melalui cara
fragmentasi parlemen lndonesia, di penetapan Undang-Undang Perubahan
mana tidak adanya kursi mayoritas yang Konstitusi RlS, yakni Undang-U ndang
menguasai separuh kursi parlemen se- Federal No.7 tahun 'l 950. Pasal I

hingga mudah terjadi goncangan po- .berbunyi bahwa konstitusi Rl5 diubah
litik karena perbedaan kebijaksanaan menjadi UUDS 1 950 Rl.
politik. Kedua, memarginalkan lem-
baga-lembaga n ega ra seperti TNI/ Sedangkan Pasal ll berisi tentang
ABRI. Lembaga-lembaga TNI yang se-
penetapan berlakunya UUDS 1950,
belumnya ikut aktif dalam kegiatan yakni pada tanggal 17 Agustus 1950.
nasional tiba-tiba dipolitisasi dan ber- Jadi UUDS 1950 hanyalah bagian dari
ada di bawah kontrol sipil sehingga Undang-Undang Federal No. 7 tahun
menimbulkan gejolak politik. 1950 yang terdiri dari Mukadimah,
Batang Tubuh yang mencakup 146
Sesuai dengan namanya, UUDS 1950 pasal dan 1 pasal penutup. UUDS ini
bersifat sementara. Sifat kesemen- disahkan pada tanggal 15 Agustus
taraan ini nampak dalam rumusan 1950, dan mulai berlaku pada tanggal
Pasal 134 yang menyatakan bahwa 17 Agustus 1950. Dengan demikian,
"Konstituante (Lembaga Pembuat mulai saat itu bergantilah susunan
UUD) bersama-sama dengan peme- Negara Serikat menjadi bentuk su-
rintah se le ka s-le kas nya menetapkan sunan Negara Kesatuan, di mana
UUD Republik lndonesia yang akan Soekarno tetap menjadi Presiden Rl
menggantikan UUDS ini.' Anggota negara kesatuan dan Hatta menjadi
Konstituante dipilih melalui pemi- wakil presiden.
lihan umum bulan Desember 1955
dan diresmikan tanggal 10 November Setelah lndonesia kembali men-
1956 di Bandung.
jadi negara kesatuan Rl sampai tahun
1959, demokrasi lndonesia meng-
Sekalipun konstituante telah be- anut Demokrasi Liberal. Sistem pe-
kerja kurang lebih selama dua sete- merintahannya juga liberal. Semenjak
ngah tahun, namun lembaga ini masih tahun 1950 lndonesia dibagi menjadi
belum berhasil menyelesaikan sebuah 10 daerah provinsi yang otonom.
UUD. Faktor penyebab ketidakber-
hasilan tersebut adalah adanya per- Dalam kurun waktu ini telah terjadi
tentangan pendapat di antara partai- jatuh bangun kabinet hampir setiap
partai politik di badan konstituante tahun. Sampai berakhirnya UUDS ta-
dan juga di DPR serta di badan-badan hun 1950, terdapat 7 kabinet yang
pemerintahan. memerintah. Kabinet tersebut adalah
kabinet Natsir (September 1950-Maret
1951), Ka binet Su kima n (April

11
|STORIA,Vol. 2,SePtember 2012 |

1951 -Februari 1952), Kabinet Wilopo Badan Konstituante yang sudah ter-
(April 1952-1953), Kabinet Ali Sastro- pilih melalui pemilihan umum dilan-
amidjojo I (Juli 1953- 1955), Kabinet tik pada tanggal 10 November 1956.
Burhanuclin Harahap (1 955-1 956), Kabi- Tugas badan ini bersama-sama de-
net Ali Sastroamidjojo ll (Maret 1955- ngan pemerintah menetaPkan Un-
1957), dan Kabinet Juanda (1957-1959).
dang-Undang Dasar Yang tetap, dan
sedianya untuk menggantikan UUDS
Pergantian Pemerintahan dalam 1950. Besar harapan rakyat terhadap
waktu yang singkat menyadarkan elit kinerja badan ini untuk segera meng-
bangsa bahwa sistem Parlementer hasilkan UUD baru Yang mamPu
memberi peluang terhadap ketidak- memberikan suatu sistem politik yang
sta bilan politik. Dalam peringatan stabil. Namun, nampaknya harapan ini
'1957, Presiden pun harus runtuh di tengah jalan.
Sumpah Pemuda tahun
Soekarno menyatakan bahwa segala ke-
sulitan yang dihadapi negara disebab- Badan Konstituante telah bersidang
kan oleh banyaknya partai-partai po- hampir dua setengah tahun, tetapi
litik. ternyata belum juga daPat mengha-
silkan sebuah Undang-Undang Da-
Partai politik yang saling bersaing sar. Perbedaan pendapat yang sangat
untuk memperoleh kedudukan Yang mencolok, menyulitkan badan ini un-
kuat di parlemen berPengaruh ter- tuk menyetujui sebuah kesepakatan.
hadap terjadinya perpecahan dalam
tubuh pemerintahan. Untuk menyela- Pertentangan pendapat di anta ra
matkan negara dari perpecahan, maka partai-partai politik itu sendiri tidak
partai-partai politik tersebut harus di- hanya di parlemen, melainkan juga
bubarkan. Dalam pemikiran Soekarno, di badan-badan pemerintahan. Per-
model pemerintahan yang baik adalah tentangan semakin meluas dalam ba-
Demokrasi TerPimPin. dan-badan swasta dan di kalangan
masyarakat. Dalam hal perbedaan ini
paling tidak dapat digolongkan men-
BATAN KON STITUANTE
P ER D E jadi dua kubu, yakni sebagai berikut.
DAN DEKRIT PRESIDEN 5 JULI I959
(MASA DEMOKRASI TERPIMPIN) 1. Kelompok Yang menghendaki
kembalinYa kePada Undang-Un-
Sejak Dekrit 5 Juli 1959, negara dang Dasar 1945. KelomPok ini
lndonesia berdasarkan UUD 1945' Ma- dimotori oleh Soekarno dan A.H.
sa ini disebut dengan masa Orde Lama Nasution
(ORLA). Pada masa itu diPaksakan
doktrin seolah-olah negara berada da- 2. Kelompok yang menghendaki
lam keadaan revolusi dan presiden se- Undang-Undang Dasar Yang se-
bagai kepala negara otomatis menjadi suai dengan Piagam Jakarta
pemimpin besar revolusi. yang secara tidak terperinci me-

1)
llulkarnain

masukkan prinsiP-PrinsiP lslam. Soekarno dengan mengatasnamakan


Kelompok ini dimotori oleh Pra- pemerintah, menganjurkan kepada si-
woto Mangkusaswito dan Hamka dang badan ini untuk menerima ber-
yang tergabung dalam solida- lakunya kembali UUD 1945. Amanat
ritas kelompok Islam. ini dikenal denga n judul"Res Publica,
sekali lagi Res Publica'i
Untuk mengatasi masalah perten-
tangan ini, maka timbullah ide untuk Sesudah diselenggarakan sidang ini,
melaksanakan Demokrasi Terpimpin. maka Badan Konstituante bersidang
Demokrasi jenis ini dianggap sesuai untuk menentukan sikapnya terhadap
dengan karakter dan kePribadian anjuran Presiden Soekarno. Setelah
bangsa lndonesia. Untuk melaksana- melalui pem bahasan, maka akhirnya
kan Demokrasi Terpimpin ini, maka di- diadakan lah pemungutan suara me-
perlukan Undang-Undang Dasar baru, ngenai penerimaan kembali UUD
karena UUDS 1950 sisternnya meng- 1945.
gunakan asas Demokrasi Liberal. De-
ngan demikian, UUDS 1950 mutlak Sidang berlangsung sampai 3 kali,
yakni pada tanggal 30 Mei 1959, 1 Juni
ha rus diganti.
'1959, dan 2 )uni 1959. Dari ketiga kali
Setelah Badan Konstituante diang- sidang tersebut, ternyata tidak dapat
gap tidak dapat bekerja dengan baik, memperoleh suara yang diperlukan.
maka Kabinet Juanda tepatnya pada
tanggal 10 Februari 1959 menyeleng- Perbedaan pandangan antara yang
garakan sidang kabinet, dan meng- setuju dan yang tidak setuju sangat
hasilkan suatu keputusan untuk me- kuat sehingga suaranya seimbang,
laksanakan ide Demokrasi Terpimpin, dan tidak dapat memenuhi jumlah
yakni melalui cara kembali kepada yang diharuskan karena banyak pula
UUD 1945. Kabinet kemudian menge-
peserta yang tidak hadir dan tidak
luarkan keputusan resmi pada tanggal memilih. Dengan hasil yang selalu
'l
9 Februari 1959 dengan nama: Pu- buntu ini, banyak pernyataan dari pa-
tusan Dewan Menteri mengenai pe- ra anggota Konstituante yang tidak
laksanaan Demokrasi Terpimpin dalam mau lagi menghadiri sidang-sidang
rangka kembali ke Undang-Undang berikutnya.
Dasar 1 945.
Presiden Soekarno menyatakan
Dalam rangka memutuskan kepu- bahwa segala kesulitan yang dihada-
tusan Dewan Menteri tersebut, maka pi negara disebabkan oleh banyak-
pemerintah meminta diselenggara- nya partai politik. Partai politik yang
kannya sidang pleno Badan Kons- saling bersaing untuk memperoleh ke-
tituante. Tanggal 22 April 1959, sidang dudukan yang kuat di parlemen ber-
Konstituante dilaksanakan. Presiden pengaruh terhadap terjadinya perpe-
cahan dalam tu buh pemerintahan.

i3
lST0RlA,Vol. 2, September 2012 |

Melihat keadaan demikian, Konsti- DAFTAR PUSTAKA


tuante yang semula menjadi harapan Adam, Asviwarman. 2007 Pelurusan Se'
rakyat untuk menciptakan sta bilitas jaroh tndonesia. Yogyakarta: Ombak
politik, sudah tidak diharapkan lagi Press.
untuk menyusun sebuah UUD meng-
gantikan UUDS 1950. Keadaan demi- Alam, Wawan Tunggul. 2O03. Demi
kian sangat mengganggu stabilitas Bangsaku Pertentangan Sukorno Vs
politik dan pemerintahan dan diang- Hatto. Jakafta: Gramedia Pustaka
gap sangat membahaYakan bagi ke- Utama
langsungan ketatanegaraan Rl. Oleh Amin, SM. 1967. lndonesia di Bawah
karenanya dibutuhkan model Peme- Rezi m Demokra si Ter pi m pi n, Jakarta:
rintahan yang baik, Yakni model de- Bulan Bintang.
mokrasi terpimPin.
Amos, Abraham. 200'1. Sistem Ketota-
Atas dasar itulah Presiden Soekarno negoraan lndonesia. Jakarta: Grafi n-
mengeluarkan dekrit pada tanggal 5 do Persada.
Juli 1959. Adapun isi dari Dekrit Pre- As'yari, Musa dalam Sarbini. 2OO5.lslam
siden 5 Juli 1959 adalah sebagai beri- Tepian Revolusi: ldiologi Pemikiran
kut. dan Gerakan.Yogyakarta: Pilar Media.
1. Dibubarkannya Konstituante Block, March. 1961. SociolSociety. Chica-
go: University of Chicago.
2. BerlakunYa kembali UUD 1945
dan tidak berlakunYa UUDS 1950. Dahm, B. 1969. Sukarno and the Struggle
for Indonesia lndependence. llhaca
3. DibentuknYa MPRS dan DPAS' and London: Cornell University Press.

Berlakunya kembali UUD 1945 me- Gouda, Frances. 2OO2. I ndo nesi a Merd eka
lalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959, ter- karena Amerika. Jakarta: Serambi llmu
nyata diterima baik oleh rakyat lndo- Semesta.
nesia, bahkan DPR secara aklamasi me- Hakiem, Lukman. 2oo8. M. Natsir di Pang'
nyatakan diri bersedia untuk bekerja gung Sejorah Republik. Jakarta: Re-
atas dasar UUD 1945. Dengan demi- publika Press.
kian, maka dimulailah babak baru
ketatanegaraan Rl di bawah PaYung Hatta, Moh. 1974. Detik-Detik Sekitar Pro'
Demokrasi TerPimPin' klamasi 1945. )akarta: YaPerna.
.Joeniarto. 1 984. Seiarah Ketatan ega roan
Dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959,
Rep u b I i k t n do n esla. Yogyakarta: Gad-
berarti Kabinet Parlementer yang se- jah Mada Press.
belumnya memerintah di bawah Pim-
pinan Perdana Menteri Djuanda di- Joeniarto. 2000. Seia rah Ketoto negaraan
nyatakan demisioner dan diganti oleh Republik lndonesio. Jakarta: Bumi
Kabinet Presidensial yang langsung Aksara.
dipimpin oleh Presiden Soekarno.

14
lZulkarnain

Kahin, G. 1963. Nationalism ond Revolu- Poesponegoro, Marwati Djoened &


tion in Indonesia. lthaca, New York: Notosusanto, Nu groho. 1 99O. Sejarah
Cornell University Press Nasional lndonesio y/. Jakarta: Balai
Pustaka.
Kartodirdjo, Sart ono. 1 966. The Peo sa nts,
Revolt of Bonten in 1 888: lts Condition, Ricklel M.C. 1993. Sejorah lndonesio
Course ond Sequel: A Case Study of Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada
Social Movements in lndonesia. fhe University Press.
Hague: Martinus Nijgoft.
Rukiyati. 2OO8 Pendidikan Pancasila.Yog-
Koentjaran ingrat. 1964. Tokoh-tokoh An- yakarta : UNY Press
tropologi. Jakarta: Universitas lndo- Siegel, J.T. 2OOO. A New Criminal Type in
nesia Press.
Jakarta: Counter Revolution Today,
Koentjaraningrat. 1990. Pengantor llmu Alih Bahasa: Noor Cholis. Yogyakarta:
Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta LKiS.
Press.
Soekarno. 1 960. Manusia dan Masyarakat

Kohn, Hans. 1965. Nationolism: lts Mea- Baru lndonesia. Jakarta: P dan K.
ning and Hlstory. New York: D Van Wineburg, 5am. 2006 Berfikir Historis: Me-
Nostrand Company.
metakan Mosa Depan, Mengajarkan
Legge, J.D. 1993. Kaum lntelektual dan Masa Lalu, Alih Bahasa: Masri Maris.
Perjuangon Kemerdekaan; Peranan Ja karta: Yayasan Obor lndonesia.
Kelompok Sutan Sjahrir. terj. Hasan
Zulkarnain. 2009. Jurnal lstoria VoL 7,
Basri. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
No.7. Yogyakarta: Prodi Pendidikan
Leirisa, R.Z. 1986. Sejarah Perekonomian Sejarah UNY.
lndonesia. Jakarta: Depdikbud.
Maarif, Ahmad Syafii. 1985. Masolah
Ken egaraa n. )akarta: LP3 ES.

Maarif, Ahmad Syafii. 2002. Refleksi 50


Tahun lndonesia Merdeka. Yogya-
karta: UNY.
Mahendra, Ihza, dalam http//setneg.
go.id, diakses tanggal 24 Oktober
2011 .

Muhaimin, Yahya. '1971


. Perkembangan
Militer dalam Politik di lndonesia
1 945-1 966. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.
Mulyana, Slamet. 1986. Nasionalisme
Sebogoi Modal Perjuangon Bangsa
I ndonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

15

Anda mungkin juga menyukai