GPM +
GPM +
ABSTRAK
Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba
diharapkan cukup kaya dalam merepresentasikan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Dengan tingkat laba yang memadai, menjamin pendapatan untuk para kreditor dan
pemegang saham. Semakin besar tingkat laba, maka akan menambah kepercayaan pihak
deposan dan investor. Rasio keuangan (DER, ROA, ROE, NPM, OPM, GPM, TATO dan
DR) adalah pengukur kemampuan untuk memprediksi perubahan laba mendatang.
Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh rasio-rasio
keuangan terhadap perubahan laba pada bank umum konvensional yang terdaftar di BEI.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi pengaruh analisis rasio-rasio keuangan
terhadap perubahan laba pada bank umum konvensional yang terdaftar di BEI.
Populasi dalam penelitian ini adalah bank umum konvensional yang terdaftar di BEI
periode 2002-2010. Penelitian ini menggunakan purposive sampling, dimana diperoleh 50
perusahaan bank umum konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik
analisis data yang digunakan adalah regresi linier dengan persamaan kuadrat terkecil dan
uji hipotesis menggunakan Eviews software versi 6.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel DER, ROA, ROE, NPM, OPM,
GPM, TATO, dan DR mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba sebesar 66,93% dan
sisanya sebesar 33,07% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Dari uji parsial variabel yang mempunyai pengaruh signifikan positif
terhadap perubahan laba adalah return on asset, return on equity, net profit margin,
operating profit margin, gross profit margin. Dan yang mempunyai pengaruh tidak
signifikan positif terhadap perubahan laba adalah total asset turnover, sedangkan yang
mempunyai pengaruh tidak signifikan negatif terhadap perubahan laba adalah debt to equity
ratio, dan debt ratio. Pada pengujian sampel secara keseluruhan hanya variabel ROA,
ROE, NPM, OPM, dan GPM yang dapat mempengaruhi perubahan laba, untuk kategori
bank persero hanya variabel ROA, NPM, OPM, GPM, TATO, dan DR yang dapat
mempengaruhi perubahan laba dan untuk kategori BUSN hanya variabel ROA, ROE,
NPM, OPM, dan GPM yang dapat mempengaruhi perubahan laba.
Kata Kunci : Perubahan Laba, Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Return on Equity,
Net Profit Margin, Operating Profit Margin, Gross Profit Margin, Total Asset Turnover,
Debt Ratio.
ABSTRACT
Profit is an element of concern most users because earnings figures are expected to
be rich enough to represent the company's overall performance. With an adequate level of
profit, revenue guarantees to the creditors and shareholders. The greater the rate of profit,
it will increase confidence in the depositors and investors. Financial ratios (DER, ROA,
ROE, NPM, OPM, GPM, tattoo and DR) are a measure of the ability to predict future
earnings changes. Issues to be examined in this study is how the influence of financial
ratios to changes in earnings in the conventional commercial banks listed on the Stock
Exchange. The purpose of this study to evaluate the effect of the analysis of financial ratios
to changes in earnings in the conventional commercial banks listed on the Stock Exchange.
The population in this study is a conventional commercial bank listed on the Stock
Exchange the period 2002-2010. This study used purposive sampling, which acquired 50
companies a conventional commercial bank listed on the Indonesia Stock Exchange. Data
analysis technique used is linear regression with least squares equation and hypothesis
testing using Eviews software version 6.0.
The results of this study indicate that DER variable, ROA, ROE, NPM, OPM, GPM,
tattoo, and DR have an influence on change in a profit of 66,93% and the balance of
33,07% influenced by other factors not examined of this study. Partial test of variables that
have a significant positive effect on earnings change is return on assets, return on equity,
net profit margin, operating profit margin, and gross profit margin, and who have no
significant positive effect on earnings change is total asset turnover, while having no
significant negative impact on earnings change is debt to equity ratio, and debt ratio. In the
overall sample testing only variable ROA, ROE, NPM, OPM, and GPM which can affect
change in income, for the category of limited company banks only variable ROA, NPM,
OPM, GPM, tattoo, and DR that can affect changes in income and for the category BUSN
only variable ROA, ROE, NPM, OPM, and GPM which could affect earnings change.
Keywords : Change In Earnings, Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Return on Equity,
Net Profit Margin, Operating Profit Margin, Gross Profit Margin, Total Asset Turnover,
Debt Ratio.
PENDAHULUAN
Sebagai suatu perusahaan atau entitas ekonomi, bank memberi laporan keuangan
untuk menunjukkan informasi dan posisi keuangan yang disajikan untuk pihak-pihak yang
berkepentingan. Informasi akuntansi seperti yang tercantum dalam pelaporan keuangan
dapat digunakan oleh investor sekarang dan potensial dalam memprediksi penerimaan kas
dari deviden dan bunga di masa yang akan datang. Deviden yang akan diterima oleh
investor tergantung pada jumlah laba yang diperoleh perusahaan pada masa yang akan
datang. Oleh karena itu, prediksi perubahan laba perusahaan dengan menggunakan
informasi laporan keuangan menjadi sangat penting untuk dilaksanakan. Laba dipakai
sebagai suatu dasar pengambilan keputusan investasi, dan prediksi untuk meramalkan
perubahan laba yang akan datang. Investor mengharapkan dana yang diinvestasikan ke
dalam perusahan akan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi sehingga laba yang
diperoleh jadi tinggi pula. Laba yang diperoleh perusahaan untuk tahun yang akan datang
tidak dapat dipastikan, maka perlu adanya suatu prediksi perubahan laba. Perubahan laba
akan berpengaruh terhadap keputusan investasi para investor dan calon investor yang akan
menanamkan modalnya ke dalam perusahaan.
Berkaitan dengan kesinambungan dan stabilitas bisnis lembaga keuangan, laba
menjadi faktor yang penting. Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian
pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya dalam merepresentasikan kinerja
perusahaan secara keseluruhan. Dengan tingkat laba yang memadai, menjamin pendapatan
untuk para kreditor dan pemegang saham. Semakin besar tingkat laba, maka akan
menambah kepercayaan pihak deposan dan investor.
Hasil penelitian mengenai pengaruh Deb to Equity Ratio (DER), Return on Asset
(ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Operating Profit Margin
(OPM), Gross Profit Margin (GPM), Total Asset Turnover (TATO), dan Deb Ratio (DR)
terhadap perubahan laba menunjukkan hasil yang berbeda-beda.
Semakin tinggi Debt to Equity Ratio (DER) maka semakin besar risiko yang
dihadapi dimana menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai
aktiva, dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi terhadap
perubahan laba, yang berarti setiap penambahan rasio ini akan mengurangi laba yang
diperoleh (Sartono, 2001). Suatu bank yang mempunyai Return on Asset (ROA) yang besar,
maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin lebih
baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset sehingga kemungkinan suatu
bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil yang nantinya berpengaruh dalam
pertumbuhan laba di masa depan (Dendawijaya, 2000). Kenaikan dalam rasio Return on
Equity (ROE) berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan sehingga
akan menyebabkan kenaikan harga saham bank. ROE yang tinggi akan menunjuk pada
tingkat efisiensi manajemen modal perusahaan, begitu pula sebaliknya rasio yang rendah
akan menunjuk pada tingkat inefisiensi manajemen modal (Siamat, 1993:274). Ukuran Net
Profit Margin (NPM) yang tinggi menandakan adanya kemampuan perusahaan yang tinggi
untuk menghasilkan laba bersih pada penjualan tertentu. (Slamet, 2003). Semakin tinggi
nilai Operating Profit Margin (OPM) menunjukkan semakin efisiensi perusahaan
mengelola biaya operasi dan semakin efektif meningkatkan tingkat penjualannya. Jika
OPM semakin tinggi menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, dan pada akhirnya
berdampak pada kenaikan harga saham di pasar modal. Ukuran Operating Profit Margin
(GPM) yang tinggi menandakan adanya kemampuan perusahaan yang tinggi untuk
menghasilkan laba kotor pada penjualan tertentu (Slamet, 2003). Semakin tinggi rasio Total
Asset Turnover (TATO) menunjukkan semakin efektif perusahaan dalam penggunaan
aktivanya untuk menghasilkan total penjualan bersih. Semakin efektif perusahaan
menggunakan aktivanya menghasilkan penjualan bersihnya menunjukkan semakin baik
kinerja yang dicapai oleh perusahaan. Debt Ratio (DR) yang tinggi berarti perusahaan
menggunakan leverage keuangan yang tinggi, dimana debt ratio yang tinggi maka semakin
besar risiko yang dihadapi, dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin
tinggi (Slamet, 2003).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka pokok
permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana pengaruh Debt to Equity
Ratio (DER) terhadap perubahan laba? (2) Bagaimana pengaruh Return on Asset (ROA)
terhadap perubahan laba? (3) Bagaimana pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap
perubahan laba? (4) Bagaimana pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap perubahan
laba? (5) Bagaimana pengaruh Operating Profit Margin (OPM) terhadap perubahan laba?
(6) Bagaimana pengaruh Gross Profit Margin (GPM) terhadap perubahan laba? (7)
Bagaimana pengaruh Total Asset Turnover terhadap perubahan laba? (8) Bagaimana
pengaruh Debt Ratio (DR) terhadap perubahan laba?
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi investor dan
kreditur dalam mengambil keputusan dengan melihat Deb Equity to Ratio (DER), Return
on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Operating Profit
Margin (OPM), Gross Profit Margin (GPM), Total Asset Turnover (TATO), dan Deb Ratio
(DR). Dijadikan sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran dalam mengambil
kebijakan perbankan khususnya mengenai perubahan laba yang akan datang. Mendukung
penelitian selanjutnya dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan rasio keuangan
dan perubahan laba pada perusahaan perbankan dan sebagai bahan masukan dan sumber
informasi untuk melakukan penelitian selanjutnya.
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Return on Equity (ROE) adalah perbandingan antara laba bersih bank dengan modal
sendiri. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih melalui
penggunaan modal sendiri (Dendawijaya, 2000). Menurut Siamat (1993:274), kenaikan
ROE berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan sehingga akan
menyebabkan kenaikan harga saham bank. ROE yang tinggi akan menunjukkan tingkat
efisiensi manajemen modal perusahaan. Mubraroh (2004) dalam penelitiannya menyatakan
bahwa ROE berpengaruh positif terhadap perubahan laba. Hal senada juga diungkapkan
dalam penelitian Suhardito, dkk (2000) dimana ROE berpengaruh positif signifikan dan
mampu digunakan untuk memprediksi perubahan laba industri perbankan. Berdasarkan
penjelasan di atas maka hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Hipotesis 3 : Return on Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perubahan laba.
Net Profit Margin (NPM) menunjukkan kemampuan bank untuk menghasilkan laba
bersih yang memiliki hubungan dengan pendapatan perusahaan yang akan datang, yang
nantinya akan bermanfaat dalam memprediksi pertumbuhan laba bagi perusahaan
perbankan. Menurut Slamet (2003), ukuran NPM yang tinggi menandakan adanya
kemampuan perusahaan yang tinggi untuk menghasilkan laba bersih pada penjualan
tertentu. Ang (1997), apabila NPM meningkat, maka pendapatan pada masa yang akan
datang diharapkan meningkat, hal ini disebabkan pendapatan laba bersihnya lebih besar
dari pendapatan operasionalnya sehingga kemampuan menghasilkan laba bersih meningkat
yang akhirnya akan meningkatkan pendapatan bank. Zainuddin dan Jogiyanto (1999) dalam
penelitiannya mengatakan bahwa net profit margin berpengaruh positif signifikan dalam
memprediksi pertumbuhan laba perusahaan perbankan untuk periode satu tahun ke depan.
Sejalan dengan hasil penelitian dari Zainuddin dan Jogiyanto (1999), maka hipotesis
keempat yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Hipotesis 4 : Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perubahan laba.
Debt Ratio (DR) adalah untuk menghitung seberapa besar dana yang disediakan
oleh kreditor untuk perusahaan (Slamet, 2003:35). Ang (1997) mengatakan semakin tinggi
debt ratio akan berdampak buruk karena tingkat hutang yang semakin tinggi sehingga
beban bunga akan semakin besar yang berarti mengurangi keuntungan. Asyik dan Sulistyo
(2000) dalam penelitiannya menujukkan bahwa semakin meningkatnya debt ratio (dimana
beban hutang juga semakin besar) maka hal tersebut berdampak terhadap profitabilitas yang
diperoleh perusahaan, karena sebagian digunakan untuk membayar bunga pinjaman.
Dengan biaya bunga yang semakin besar, maka profitabilitas (earning after tax) semakin
berkurang karena sebagian digunakan untuk membayar bunganya. Berdasarkan penjelasan
di atas hipotesis yang dikemukakan di sini adalah :
Hipotesis 8 : Debt Ratio (DR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perubahan
laba.
METODOOGI PENELITIAN
Populasi penelitian ini adalah lembaga keuangan yaitu bank umum konvensional
yang terdaftar di direktori Bank Indonesia selama periode 2002-2010. Pemilihan sampel
berdasarkan metode purposive sampling yaitu sampel ditarik sejumlah tertentu dari
populasi emiten dengan menggunakan pertimbangan atau kriteria tertentu (Sugiyono, 1999)
dengan tujuan mendapatkan sampel yang representative sesuai dengan kriteria yang
ditentukan. Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bank-bank umum konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
periode 2002-2010.
2. Mempublikasikan bank umum yang melaporkan laporan kuartal secara berturut-
turut selama periode pengamatan 2002-2010.
3. Menggunakan rupiah sebagai mata uang pelaporan.
4. Bank sampel memiliki semua data yang dibutuhkan secara lengkap selama periode
pengamatan.
Berdasarkan kriteria tersebut maka jumlah jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 50 perusahaan bank umum konvensional, yang terdiri dari 4
perusahaan bank persero, 46 perusahaan Bank Umum Swasta Nasional (BUSN).
Pengukuran Variabel
1. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perubahan laba yang diukur dengan :
Yn -Yn-1
∆Y= ---------------------------------------------------------------------- (1)
Yn-1
DER = X 100% ----------------------------------- (2)
ROA = X 100% ------------------------------------- (3)
ROE = X 100% ------------------------------------- (4)
NPM = X 100% ----------------------------------------- (5)
OPM = X 100% ------------------------------------------ (6)
GPM = X 100% ------------------------------------------ (7)
TATO = X 100% ---------------------------------------- (8)
DR = X 100% -------------------------------------------------- (9)
Uji Hipotesis
1. Granger Causality Test
Granger causality test dilakukan untuk melihat adanya hubungan sebab akibat
(kausalitas) dan arah kausalitas diantara variabel-variabel yang digunakan dalam analisis.
2. Koefisien Determinasi (Adjusted )
Koefisien determinasi (adjusted ) berfungsi untuk melihat sejauh mana keseluruhan
variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen.
3. Uji F (Uji Kelayakan Model)
Uji F Menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006).
4. Uji Statistik t (Uji Parsial)
Pengujian secara parsial menggunakan uji t. Uji statistic digunakan untuk menguji
pengaruh masing-masing variabel independen yang digunakan secara parsial
5. Uji Stasioneritas
Uji stasioneritas digunakan untuk mengetahui apakah data runtut waktu yang digunakan
sudah stasioner.
6. Analsis Vector Auto Regression (VAR)
Analsis Vector Auto Regression (VAR) biasanya digunakan untuk memproyeksikan
sistem variabel-variabel runtut waktu dan untuk menganalisis dampak analisis dari faktor
gangguan yang terdapat dalam sistem variabel tersebut.
7. Uji Kointegrasi
Kointegrasi adalah suatu hubungan jangka panjang antara variabel-variabel yang secara
individual tidak stasioneritas, tapi kombinasi linier antar variabel tersebut dapat menjadi
stasioner.
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa dari hasil penelitian dengan
menggunakan sampel secara keseluruhan, hanya hipotesis 2,3,4,5,6 yang terbukti
berpengaruh.Variabel ROA, ROE, NPM, OPM, dan GPM terbukti berpengaruh positif
terhadap perubahan laba. Ini berarti, apabila variabel tersebut meningkat, maka laba juga
akan meningkat.
Dari tabel diatas, terlihat bahwa pengujian hipotesis dengan menggunakan Vector
Auto Regression (VAR). Pada hipotesis 1, hubungan timbal balik antara variabel DER dan
LABA secara statistik tidak signifikan. Dengan demikian, hubungan timbal balik antara
variabel DER dengan varibel LABA menjadi tidak jelas. Pada hipotesis 2, 3, 4, 5, hanya
satu variabel saja yang yang memiliki pengaruh yaitu pada variabel ROA t-4, NPM t-4,
OPM t-2 berpengaruh signifikan terhadap LABA dan LABA t-1 berpengaruh signifikan
terhadap ROE Dengan demikian, hubungan timbal balik antara variabel ROA, ROE, NPM,
dan OPM dengan variabel LABA menjadi tidak jelas. Pada hipotesis 6, variabel GPM t-1
tidak berpengaruh terhadap variabel LABA, sedangkan variabel LABA pada t-1
berpengaruh terhadap variabel GPM. Pada hipotesis 7 dan 8, masing-masing variabel di
masa lampau berpengaruh signifikan hanya terhadap dirinya sendiri, namun tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel lainnya. Dengan demikian, hubungan
timbal balik antara variabel TATO dan DR terhadap variabel LABA menjadi tidak jelas.
Setelah dilakukan pengujian stasioneritas data, ternyata data tidak stasioner. Dalam
membuat regresi kita harus berhati-hati terhadap regresi data time series yang variabel
terikat dan bebasnya tidak stasioner. Menurut Grager dan Newold, jika > Statistik.
Naum setelah dilakukan uji kointegrasi dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja terkointegrasi terhadap perubahan laba, yang berarti terdapat
hubungan jangka panjang antar keduanya.
Tabel Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis Sampel Antar Kategori Bank
Kategori
Hipotesis Prob Coef Keterangan
Bank
Hipotesis 1 0,5277 -0,208539 Tidak Berpengaruh
Hipotesis 2 0,0492 0,882275 Berpengaruh Positif
Hipotesis 3 0,8292 0,000255 Tidak Berpengaruh
Bank Persero Hipotesis 4 0,0000 6,142971 Berpengaruh Positif
Hipotesis 5 0,0000 0,486682 Berpengaruh Positif
Hipotesis 6 0,0000 0,404921 Berpengaruh Positif
Hipotesis 7 0,0018 0,240546 Berpengaruh Positif
Hipotesis 8 0,0014 -0,095154 Berpengaruh Negatif
Hipotesis 1 0,7077 -3,310005 Tidak Berpengaruh
Bank Umum Hipotesis 2 0,0000 0,126018 Berpengaruh Positif
Swasta Nasional Hipotesis 3 0,0075 0,004584 Berpengaruh Positif
(BUSN) Hipotesis 4 0,0000 0,024143 Berpengaruh Positif
Hipotesis 5 0,0000 0,023884 Berpengaruh Positif
Hipotesis 6 0,0000 0,082128 Berpengaruh Positif
Hipotesis 7 0,5061 0,036677 Tidak Berpengaruh
Hipotesis 8 0,2157 -0,047601 Tidak berpengaruh
Dari tabel diatas, terlihat bahwa pengujian hipotesis pada kategori bank persero,
hipotesis 8 terbukti berpengaruh negatif dan hipotesis 2, 4, 5, 6, dan 7 terbukti berpengaruh
positif. Sedangkan pada hipotesis 1, ini menunjukkan bahwa hasil DER pada bank persero
besar laba yang akan diperoleh bank akan semakin berkurang, karena semakin besarnya
DER maka menunjukkan tingkat komposisi hutang yang semakin besar dibandingkan
dengan total modal sendiri, sehingga akan menjadi berdampak bertambah besar beban
perusahaan terhadap pihak luar (kreditur).
Pada kategori bank BUSN, hipotesis 2, 3, 4, 5, dan 6 berpengaruh positif.
Sedangkan hipotesis 1, 7, dan 8 tidak berpengaruh.
Penelitian ini meneliti pengaruh DER, ROA, ROE, NPM, OPM, GPM, TATO, dan
DR terhadap perubahan laba pada bank umum konvensional yang terdaftar di direktori
Bank Indonesia selama periode 2002-2010. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan
analisis regresi sederhana (uji parsial) dengan variabel independen DER, ROA, ROE, NPM,
OPM, GPM, TATO dan DR dan variabel dependen perubahan laba menunjukkan bahwa :
1. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel yang
mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap perubahan laba adalah ROA, ROE,
NPM, OPM, dan GPM. Sedangkan yang mempunyai pengaruh tidak signifikan
positif terhadap perubahan laba adalah TATO, dan yang mempunyai pengaruh tidak
signifikan negatif terhadap perubahan laba adalah DER dan DR.
2. Dari hasil penelitian pada pengujian sampel secara keseluruhan diperoleh bahwa
hanya variabel ROA, ROE, NPM, OPM, dan GPM yang dapat mempengaruhi
perubahan laba. Pada pengujian sampel untuk kategori bank persero diperoleh
bahwa hanya variabel ROA, NPM, OPM, GPM, TATO dan DR yang dapat
mempengaruhi perubahan laba. Pada pengujian sampel untuk kategori Bank Umum
Swasta Nasional (BUSN) diperoleh bahwa hanya variabel ROA, ROE, NPM, OPM,
GPM yang dapat mempengaruhi perubahan laba. Oleh karena itu untuk penelitian
selanjutnya dalam memilih model dapat memakai acuan ini.
3. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel independen
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dapat
dibuktikan dari nilai signifikansi 0,0000. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05
atau 5% maka DER, ROA, ROE, NPM, OPM, GPM, TATO dan DR dapat
digunakan untuk memprediksi perubahan laba. Besarnya pengaruh antara DER,
ROA, ROE, NPM, OPM, GPM, TATO dan DR terhadap perubahan laba pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI adalah 66,93% dan sisanya 33,07
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini
mungkin dikarenakan perusahaan perbankan yang menjadi sampel dalam penelitian
ini dapat menggunakan dan memanfaatkan asset yang dimilikinya secara tepat dan
efisien dalam menghasilkan laba, mempunyai kinerja perusahaan yang bagus, serta
kondisi perekonomian Indonesia yang stabil yang mungkin berpengaruh pada
stabilitas keuangan perbankan.
Pada penelitian ini tidak tertutup kemungkinan terjadi kesalahan yang menyebabkan
hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi. Beberapa keterbatasan beserta saran untuk
pengembangan penelitian selanjutnya adalah :
1. Data yang tersedia baik yang terdapat pada direktori Bank Indonesia maupun yang
disajikan pada situs yang dimiliki Bank Indonesia memiliki kekurangan dalam
penyajian laporan keuangan bank-bank secara lengkap, sehingga penulis kesulitan
dalam memperluas sampel penelitian maupun periode pengamatan.
2. Sampel yang digunakan hanya berada pada kelompok bank umum konvensional
saja, sehingga tidak dapat dilakukan perbandingan dengan kelompok bank lainnya
misalnya kelompok bank syariah atau unit syariah maupun kelompok bank
perkreditan rakyat.
Afanasief, Tarsila Segala dan Priscilla Maria Villa Lhacer dan Marcio L Nakane. 2004.
“The Determinants of Bank Interest Spread in Brazil,” JEL Classification:
G21;E43; E44.
Ariyanti, Lilis Erna. 2010. “Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, ROA, dan Kualitas
Aktiva Produktif Terhadap Perubahan Laba pada Bank Umum di Indonesia”.Tesis
Program Pascasarjana Magister Manajemen UNDIP.
Artwienda, Nur. 2009. “Analisis Pengaruh Capital Adequancy Ratio, Non Performing
Loan, BOPO, Net Interest Margin, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Perubahan
Laba”. Tesis Program Pascasarjana Magister Manajemen UNDIP.
Asyik, Nur Fadjrih dan Sulistyo. 2000. ”Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi
Laba (Penetapan Rasio Keuangan sebagai Discriminator)”. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Indonesia. Vol 15, No 3 pp 313-331.
Chariri, Anis dan Imam Ghozali. 2001. Teori Akuntansi. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Ediningsih, Sri Isworo. 2004. “Rasio Keuangan dan Prediksi Pertumbuhan Laba: Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEJ.” Wahana, Vol.7, No.1 Februari.
FASB. 1978. SFAC No. 1 Objective Financial Reporting by Business Enterprises. FASB:
USA.
FASB. 2002. SFAC NO. 1 Statement of Financial Accounting Concept. FASB: USA
Fuad dan Rustam. 2005. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Teori Akuntansi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Harianto, Farid dan Sudomo, Siswanto. 2001. Perangkat dan Teknik Analisis Investasi di
Pasar Modal Indonesia. Jakarta: PT. Bursa Efek Jakarta.
Husnan, Suan. 1998. Dasar-dasar Teori Portofolio dan analisis Sekuritas. Yogyakarta:
UPP AMP YKPN.
Jannah, Luluk nur. 2008. “Kegunaan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan
Laba (Studi Empiris : Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI)”.
Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Unversitas Airlangga
Jusup, Jopie. 2000. Analisis Kredit untuk Account Officer. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Mabruroh. 2004. “Manfaat dan Pengaruh Rasio Keuangan dalam Analisis Kinerja
Keuangan Perbankan”. Benefit, Vol. 8, No. 1 pp 37-51.
Machfoedz, Mas’ud. 1994. “Financial Ratio Analysis and The Prediction of Earning
Changes in Indonesia”. Kelola. No III pp 114-137.
Mamduh M, Hanafi dan Abdul Halim. Analisis Laporan Keuangan. 2003. Yogyakarta:
UPP AMP YKPN.
Muljono, Teguh Pudjo. 1999. Analisa Laporan Keuangan Untuk Perbankan. Jakarta: Edisi
revisi 1999, Cetakan 6, Djambatan.
Prastowo, Dwi dan Rifka Julianty. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: AMP
YKPN.
Roma, Uly Juliana dan Sulardi. 2003. “Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi
Perubahan Laba Perusahaan Manufaktur”. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol. 3,
No. 2 : 108-126.
Robbert Ang. 1997. Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia. Mediasoft Indonesia.
Sartono, R. Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Suhardito Bambang, Sonny Johannes Angwijaya Irot, Laurentia Dwi Wahyuni. 1999.
“Analisis Kegunaan Rasio-Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan laba
Emiten dan Industri Perbankan Di PT Bursa Efek Surabaya.” Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia. Vol.2, No.3, Maret.
Suwarno, Agus Endro. 2004. “Manfaat Informasi Rasio keuangan Dalam Memprediksi
Perubahan Laba (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Manufaktur Go Publik di
Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 3 No. 2.
Weston, J. Fred dan Copeland, Thomas E. 1989. Manajemen Keuangan. Edisi VIII, Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
www.bi.go.id
www.idx.co.id