Anda di halaman 1dari 10

PEMANFAATAN TOGA DI MASYARAKAT

I. IDENTIFIKASI MASALAH
Nenek moyang Bangsa Indonesia sejak dahulu telah menekuni
pengobatan dengan memanfaatkan aneka tanaman terdapat dialam. Warisan
yang berharga ini secara turun temurun diajarkan oleh generasi terdahulu ke
genarasi selanjutnya. Didaerah pedesaan, tradisi ini sebagian masih
dipertahankan. Namun, masyarakat perkotaan umumnya sudah
melupakannya. Selain jenis tanaman tersebut sudah tidak banyak ditanam
diperkotaan, umumnya masyarakat kota lebih memilih cara praktis, yaitu
pergi kedokter.
Pemerintah telah menetapkan kebijaksanaan dalam upaya
pelayanan kesehatan yaitu Primary Health Care (PHC) sebagai suatu strategi
untuk mencapai kesehatan semua pada tahun 2000. Salah satu unmsur penting
dalam PHC antara lain penerapan teknologi tepat guna dan peran serta
masyarakat.
Perluasan pemanfaatan obat tradisional di dunia kedokteran
modern semakin menunjukan perananya, walaupun seiring dengan itu
pembatasan penggunaan berbagai obat tradisional yang membahayakan atau
tidak bermanfaat juga terus dikembangkan. Perluasan dan pembatasan
tersebut senantiasa tentunya diharapakan senantiasa didukung dengan hasil-
hasil riset dan pengalaman klinis terbaru yang dapat dipercaya. Fenomena ini
terjadi tidak hanya di Indonesia saja tetapi di seluruh dunia. Bahkan di
negara-negara maju sekalipun.
Luasnya pemanfaatan obat tradisional di Indonesia sudah barang
tentu tidak diragukan lagi. Hasil survei yang dilakukan oleh Badan Penelitian
Dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) pada tahun 1978 terhadap
rumah-rumah tangga di Jawa dan Sumatera Selatan menunjukan bahwa
47,9% anggota rumah tangga memanfaatkan jamu (obat tradisional
Indonesia). Dalam penelitian di Jawa dan Bali berdasar SKRT 1995, Jamal

1
dan Suhardi menunujkan bahwa obat tradisional Indonesia digunakan oleh
30,7% anggota rumah tangga.
Saat ini yang patut menjadi perhatian adalah bagaimana
memanfaatkan obat tradisional yang ada (yang sebagian besar adalah herbal)
secara amah dan serasional mungkin. Untuk mencapainya, tentu dibutuhkan
dukungan data-data penelitian laboratoris dan klinis yang seluas-luasnya dan
dapat dipertanggungjawabkan. Perhatian mungkin juga perku ditujukan pada
adanya perilaku yang kurang tepat sehubungan dengan pemanfaatan obat
tradisioanal. Pada satu sisi seringkali masyarakat terlalu mudah menerima dan
memanfaatkan suatu produk obat tradisional tanpa sebelumnya mendapatkan
informasi-informasi yang dapat dipertanggungjawabkan tentang
keamanandan khasiat produk tersebut. Untuk itu, penyebarluasan referensi-
referensi mengenai tanaman obat, yang tentunya harus memiliki cukup bobot
alami namun dapat dimengerti oleh masyarakat awam, merupakan suatu
usaha yang dapat diharapkan dapat menunjang tercapainya pemanfaatan obat
tradisional atau tanaman obat secara aman dan rasional.

II. PENGANTAR

Topic : Tanaman Obat Keluarga

Subtopic : Pemanfaatan TOGA dimasyarakat

Sasaran : Ibu-ibu dasawisma

Jam : 15.00 WIB

Hari / tanggal : Jumat, 9 Desember 2011

Waktu : 15 menit

Tempat :

III. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM

2
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 15 menit ini, di
harapkan bagi masyarakat desa Sawahan dapat mengoptimalkan
pemanfaatan TOGA.

IV. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 15 menit, di harapkan
masyarakat desa Sawahan mengetahui tentang:
1. Pengertian TOGA
2. Jenis-jenis TOGA
3. Kegunaan TOGA dalam pengobatan
4. Cara pemanfaatan TOGA

V. MATERI
Terlampir

VI. MEDIA
LEAFLET

VII. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab

VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta


1 2 Menit Pembukaan : Menjawab salam
1. Memberi salam Mendengarkan dan
2. Menjelaskan tujuan
memperhatikan
penyuluhan
3. Menyebutkan materi /
pokok bahasan yang akan
di sampaikan
2 8 menit Pelaksanaan : Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan
memperhatikan
secara berurutan dan teratur.
Materi :
1. Pengertian TOGA
2. Jenis-jenis TOGA
3. Kegunaan TOGA dalam
pengobatan
4. Cara pemanfaatan TOGA
3 3 menit Evaluasi Menyimak dan

3
- Menyimpulkan inti mendengarkan
penyuluhan
- Menyampaikan secara
singkat
- Memberi kesempatan
kepada responden untuk
bertanya
- Memeberi kesempatan
kepada responden untuk
menjawab pertanyaan
yang di lontarkan

4. 2 menit Penutup Menjawab salam


- Menyimpulkan materi
yang telah di sampaikan
- Menyampaikan terima
kasih atas perhatian dan
waktu yang telah di
berikan kepada peserta
- Mengucapkan salam

IX. EVALUASI
Metode evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
Jenis pertanyaan : Lisan
Jumlah soal : 2 soal
1. Sebutkan kriteria tanaman yang bisa dijadikan tanaman
obat?
2. Tanaman apa saja yang dapat dijadikan obat?
X. PENGESAHAN

Yogyakarta,13 Juni 2011

Sasaran Penyuluh

Ketua Dasawisma Upik Batari aji

4
Mengetahui

Pembimbing

Dwi Ernawati,S.Si.T

XI. LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian TOGA
Toga adalah singkatan dari tanaman obat keluarga. Taman obat
keluarga pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun
ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang
berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan
obat-obatan. Kebun tanaman ohat atau bahan ohat dan selanjutnya dapat
disalurkan kepada masyarakat , khususnya obat yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan.

Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat


keluarga adalah jenis-jenis tanaman yang memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a) Jenis tanaman disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman obat.
b) Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah
pemukiman.
c) Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah
pemukiman.
d) Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain
misalnya: buah-buahan dan bumbu masak.
e) Jenis tanaman yang hampir punah.
f) Jenis tanaman yang masih liar.
Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan
tanaman adalah tanaman yang sudah lazim di tanam di pekarangan rumah
atau tumbuh di daerah pemukiman.

5
B. Jenis, Kegunaan dan Cara Pemanfaatan TOGA
Berbicara tentang pemanfaatan tanaman obat atau bahan obat
alam pada umumnya sebenarnya bukanlah merupakan hal yang baru.
Sejak terciptanya manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam
sekitarnya mulai dari Baru itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan
alam sekitarnya untuk memenuhi keperluan alam kehidupannya, termasuk
keperluan akan obat-obatan dalam angka mengatasi masalah-masalah
kesehatan yang dihadapinya.
Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obat-obatan
asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah
kesehatan yang dihadapinya terutama masalah-masalh kesehatan yang
bersifat ringan. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber
bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam
penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat. Adapun
pemanfaatan TOGA yang digunakan untuk pengobatan gangguan
kesehatan keluarga:
1. Belimbing Wuluh
Budidaya
Tanaman Belimbing wuluh dapat diperbanyak dengan menyemai
bijinya. Selain itu, teknik penyetekan dapat dapat pula dilakukan
meskipun agak sulit.
Khasiat untuk Pengobatan
a. Gusi Berdarah
Cara : Mengkonsumsi belimbing wuluh baik segar maupun
manisannya sacara rutin tiap hari
b. Jerawat
Cara : Buat parutan belimbing wuluh diberi sedikit garam.
Tempelkan pada kulit yang berjerawat. Lakukan 2x sehari

2. Jahe
Budidaya
Tanaman jahe dapat diperbanyak dengan rimpang ( Dengan
memotong rimpangnya, tiap potongan rimpang minimal atau
pemisahan sebagian anakan dari rumpunnya.
Khiat untuk Pengobatan

6
Rematik
Siapkan 1 -2 rimpang jahe. Panas kan rimpang tersebut diatas api atau
bara, kemudian ditumbuk. Tempelkan tumbukan jahe tersebut pada
bagian tubuh yang rematik

3. Jambu Biji
Budidaya:
Untuk menanam jambu biji, dapat dilakukan lewat biji, atau cangkok
Khasiat untuk pengobatan:
1. Diare
Rebus daun jambu biji segar seberat 30 gram bersama dengan
segenggam tepung beras dan air 1-2 gelas. Air rebusan ini
diminum sehari 2 kali. Atau 3 lembar daun biji muda segar
dikunyah dengan sedikit garam, lalu ditelan. Lakukan pengobatan
2 kali sehari
2. Sariawan
Rebus 1 genggam daun biji segar dan 1 jari kulit batangnya
dengan 1 liter air. Saring air hasil rebusan . Minum air hasil
saringan sebanyak 2 kali sehari
3. Kencing manis
Ambil sebuah jambu biji yang masih mangkal, lalu potong-
potong. Selanjutnya, rebus potongan jambu biji dengan 3 gelas air
hingga airnya tersisa 1 gelas. Saring rebusan terlebih dahulu
sebelum diminum 2 kali sehari

4. Jeruk Nipis
Budidaya
Untuk menanam tanaman jeruk nipis dapat dipilih hasil semaian dari
biji maupun cangkok
Khasiat untuk pengobatan
1. Demam
Petiklah 2-4 daun jeruk nipis. Rebus daun tersebut dengan
menggunakan air 2-4 gelas. Gunakan air dari rebusan ini untuk
mengompres pasien yang demam
2. Batuk
Peraslah sebuah jeruk nipis tua. Ambil persaannya sebanyak 1
sendok teh. Campur air perasan tersebut dengan kecap manis.
Minumlah 3 kali sehari.

7
3. Flu
Peraslah jerk nipis. Selanjutnya tambahkan air hangat kedalam
perasan. Minum air jek nipis yang hangat tesebut
4. Bau ketiak tidak sedap
Siapkan jeruk nipis yang dicampur kapur sirih. Sebelum mandi,
usapkan campuran ini pada ketiak dan biarkan beberapa waktu
sebelum dibasuh. Lakukan pengobatan pagi dan sore

5. Katuk
Budidaya
Diperbanyak dengan stek batang. Batang yang digunakan sebaiknya
batang yang belum terlalu tua. Apabila produksi daun sudah sedikit,
tanaman katuk dapat diremajakan dengan pemangkasan batang utama
Khasiat Untuk Pengobatan
1. Pelancar ASI bagi ibu-ibu yang baru melahirkan serta
membersihkan darah kotor.
Daun katuk dapat diolah menjadi sayur atau dikonsumsi sebagai
lalapan. Dimakan secara teratur
2. Bisul atau Borok
Cuci bersih daun katuk. Tumbuk daun katuk hingga halus.
Tempelkan daaun katuk yang sudah halus pada bagian yang sakit
3. Susah kencing
Cuci bersih daun katuk. Minum air hasil rebusan daun katuk
secara teratur

6. Sirih
Budidaya
Dapat diperbanyak dengan setek batang. Batang yang dipilih adalah
batang yang sudah agak tuadan terdiri 4-6 ruas. Batang terlebih dahulu
disemaikan ditempat yang teduh, baru ditanam dipekarangan
Khasiat untuk pengobatan
1. Menghilangkan bau badan
Cuci hingga bersih 5 lembar daun sirih. Rebuslah daun sirih segar
tersebut dengan 2 gelas air hingga menindih. Biarkan rebusan
hingga air rebusan tersisa hanya 1 gelas. Selanjutnya saring air
hasil rebusan. Minum air ramuan tersebut pada siang hari
2. Mimisan
Siapkan 1 lembar daun sirik yang agak muda., lalu cuci hingga
bersih. Daun ditekuk dua. Lalu tekukan nya digulung sebesar

8
lubang hidung. Selanjutnya gulungan daun sirih dimasukkan
kedalam hidung yang berdarah dan biarkan sampai darah berhenti
mengalir
3. Koreng dan gatal-gatal
Rebus 20 lembar daun sirih yang cukup tua dengan 3-4 gelas air
( daun sirih sudah dicuci bersih). Gunakan air rebusan yang masih
hangat untuk mencuci bagian badan yang terkena koreng atau gatal

7. Serai
Budidaya
Pisahkan sebagian rumpunya dengan mengikutkan akarnya, lalu
menanamnya.
Khasiat untuk pengobatan
1. Badan terasa pegal
Siapkan ± 600 gr batang serai serai berikut akarnya. Rebus bahan
tersebut dengan air. Gunakan air hasil rebusan untuk mandi.
Mandilah saat air masih hangat
2. Obat batuk
Siapkan 600 gram serai segar. Kemudian keringkan. Setelah itu
rebuslah serai kering dengan iar secukupnya. Minum air rebusan
serai ini.

9
Daftar Pustaka

Hargono, Djoko.1995.Pemanfaatan Tanaman Obat Untuk Kesehatan


Keluarga.Jakarta:Rineka Cipta
Sjabana, Dripa, dkk.2002.Seri Referensi Herbal Pesona Tradisional & Ilmiah.
Jakarta:Salemba Medika
Wijayakusuma, Hembing.2006.Tanaman Obat untuk Penyakit
Anak.Jakarta:Pustaka Populer Obor
http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-tukiman.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai