Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)

DISUSUN OLEH :
Susi Kurnia Sari
(1820161115)

PROGAM STUDI D3 KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS
Jl. Ganesha 1 Purwosari Kudus (59316) 437218

TAHUN AJARAN 2018/2019


SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

Pokok Bahasan : Sistem Pernapasan


Sub Pokok bahasan : ISPA
Waktu : 30 Menit
t Penyuluh : Susi Kurnia Sari
Tempat : Puskesmas Kaliwungu
Hari/Tgl Pelaksanaan : Sabtu, 06 Oktober 2018
Jam Pelaksanaan : 11.00-11.30 WIB

I. LATAR BELAKANG
ISPA merupakan suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik
dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka
perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran
pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada
masa dewasa.
ISPA masih menjadi masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan
kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.
Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % - 60 % dari
kunjungan diPuskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang
disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % - 30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah
karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan
ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar
ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran
pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah.
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang
dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung
paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput
paru.
Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk
pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan
menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat
mengakibat kematian.
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang
mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Infeksi
saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada
semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-
keluhan dan gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala
menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan
pernapasan dan mungkin meninggal. Bila sudah dalam kegagalan pernapasan maka
dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih rumit, meskipun demikian angka kematiannya
masih tinggi, maka perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang
sudah berat cepat-cepat ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan
pernapasan

II. TUJUAN

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami
dan mengerti tentang ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Akut )

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelaskan kembali :
1. Pengertian ISPA
2. Etiologi ISPA
3. Gejala ISPA
4. Penanganan ISPA

III. SASARAN

Pasien Puskesmas Kaliwungu

METODE
1) Ceramah
2) Tanya Jawab
IV. MATERI
Terlampir

V. MEDIA
Leaflet

VI. KEGIATAN

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan


Peserta
1. Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1.Menjawab
pembuka salam
2. Memperkenalkan diri
2.Mendengark
3. Menjelaskan TIK
an
4. Menjelaskan proses KBM
5. Melakukan kontrak waktu 3.Perkenalan
6. Melakukan Apersepsi
2. Interaksi 15 menit 1. Menjelaskan materi 1.Mendengark
penyuluhan secara an dan
berurutan dan teratur menyimak
2. Materi :
Pengertian ISPA
Etiologi ISPA
Gejala ISPA
Penanganan ISPA

3. Penutup 10 menit 1. Memberikan kesempatan 1. Memberi


untuk bertanya tanggapan
2. Mengevaluasi peserta 2. Menjawab
tentang ISPA pertanyaan
3. Menyimpulkan materi yangdiaju
4. Salam Penutup kan
3. Menjawab
salam
penutup

VII. SETTING TEMPAT

Penyaji Observer

Pasien

Keluarga
pasien

VIII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kontrak waktu dengan yang bersangkutan.
b. 1 hari sebelum proses pembelajaran, SAP, Leaflet, PPT sudah siap.
c. Penentuan waktu dan tempat
d. Materi
2. Evaluasi Proses
a. 10 menit sebelum proses pembelajaran, penyaji siap atau sudah datang.
b. 10 menit sebelum proses pembelajaran peralatan audiens sudah datang.
c. keluarga paien aktif bertanya dan memperhatikan.
3. Evaluasi Hasil
a. Pertanyaan audien
1. Bagaimana cara mengatasi batuk yang dahaknya susah keluar?
2. Bagaimana cara yang efektif untuk menurunkan panas pada penderita yang
mengalami demam?
b. Jawaban
1. Cara yang paling efektif yaitu dengan melakukan tehknik batuk efektif.
Caranya yaitu minum air hangat terlebih dahulu, setelah itu melakukan nafas
dalam yaitu menarik nafas secara dalam melalui hidung, selanjutnya ditahan
sebentar selama 3 hitungan, lalu hembuskan secara perlahan seperti bersiul,
lakukan nafas dalam selama 3 kali, dan kemudian batukkan sampai dahaknya
bisa keluar.
2. Cara mengompres yang baik yaitu dengan air hangat karena air hangat mampu
membuka pori-pori sehingga panas tubuh dapat keluar dengan optimal. Dan
tempat yang paling efektif yaitu di area ketiak dan lipatan paha karena terdapat
pembuluh darah yang besar sehingga panas bisa berkurang dengan cepat.

IX. DAFTAR PERTANYAAN


1. Apa itu ISPA ?
2. Apa saja penyebab ISPA?
3. Sebutkan gejala-gejala ISPA pada anak !
4. Bagaimana penanganan ISPA yang baik?
Lampiran
MATERI
ISPA

1. Pengertian ISPA
ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, istilah ini diadaptasi dari
istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI). Istilah ISPA meliputi tiga unsur
yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dengan pengertian sebagai berikut:
Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan
berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ
adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis
mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk jaringan
paru-paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. Dengan batasan ini, jaringan paru termasuk
dalam saluran pernafasan (respiratory tract)
Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari diambil
untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan
dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.
ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan infeksi
jasad remik atau bakteri, virus maupun rikitsia tanpa atau disertai radang parenkim
paru.(Vietha,2009)
ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap bagian saluran
pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad remik atau bakteri, virus
maupun riketsin tanpa atau disetai radang dari parenkim. ( Whaley dan Wong, 2000 ).

2. Etiologi, Menurut Vietha ( 2009 ) :


Etiologi ISPA adalah lebih dari 200 jenis bakteri, virus dan jamur. Bakteri penyebabnya
antara lain genus streptococus, Stafilococus, hemafilus, bordetella, hokinebacterium. Virus
penyebabnya antara lain golongan mikrovirus, adnovirus, dan virus yang paling sering
menjadi penyebab ISPA di influensa yang di udara bebas akan masuk dan menempel pada
saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung. Biasanya bakteri dan virus tersebut
menyerang anak – anak di bawah usia 2 tahun yang kecepatan tubuhnya lemah atau belum
sempurna. Peralihan musim kemarau ke musim hujan juga menumbulkan resiko serangan ISPA.
Beberapa faktor lain yang diperkirakan berkontrubusi terhadap kejadian ISPA pada anak adalah
rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya sanitasi lingkungan.

3. Gejala ISPA

Berikut ini adalah gejala ISPA:

 Demam
 Batuk
 Pilek, hidung tersumbat, atau bersin-bersin
 Nyeri tenggorokan/nyeri menelan
 Suara serak
 Sakit kepala, badan pegal-pegal, atau nyeri sendi
 Lesu, lemas
 Sesak napas
 Frekuensi napas cepat

Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisa minum,
kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk.
Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum
(kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya),
kejang, kesadaran menurun, mendengkur, mengi, demam dan dingin.

4. Penanganan ISPA

Berikut ini beberapa tips untuk penanganan ISPA secara umum:

1. Istirahat yang cukup


2. Berikan anak minum lebih banyak, terutama bila anak batuk dan demam
3. Berikan obat penurun panas bila demam
4. Hindari penularan ke orang lain. Cara untuk menghindari penularan: menutup mulut dan
hidung bila batuk/bersin, cuci tangan dengan sabun setelah batuk/bersin, gunakan masker
(bila anak cukup kooperatif), hindari kontak terlalu dekat dengan bayi atau manular.
5. Jangan memberikan antibiotik tanpa intruksi dokter. Antibiotik tidak diperlukan apabila
ISPA yang disebabkan infeksi virus. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat
meningkatkan kekebalan bakteri terhadap antibiotik tersebut.
6. Hindari pemberian obat batuk/pilek pada anak. Diskusikan dengan dokter anda mengenai
manfaat dan risiko obat tersebut apabila akan diberikan pada anak anda
7. Kenali tanda-tanda gawat darurat .
8. Kompres Hangat :
Kompres air hangat dapat membuka pori-pori, sehingga panas pada tubuh bisa keluar
melalui pori-pori tersebut. Kompres dapat dilakukan selama sekitar 15 menit. Kompres
juga tidak efektif jika diletakkan pada kening maupun kepala anak. Kompres yang benar,
yaitu diletakkan pada daerah lipatan seperti ketiak dan daerah paha. Kepala kurang
efektif karena terhalang tulang tengkorak. Jadi yang efektif di lipatan-lipatan pembuluh
darah besar. Di situ pembuluh darah lewat terjadi penguapan. Tujuannya, agar panas
keluar lewat pori-pori tubuh.
9. Berikan pakaian tipis
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah menyelimuti anak yang menggigil saat demam.
Padahal, menggigil saat demam berbeda dengan menggigil karena kedinginan. Tindakan
itu justru akan meningkatkan suhu tubuh anak. Jika suhu tubuh makin meningkat, anak
bisa mengalami kejang-kejang hingga hilang kesadaran. Pakaikan baju tipis saja, lengan
pendek sehingga kalau demam, panasnya keluar lewat pori-pori.

10. Adapula penanganan secara herbal untuk meredakan batuk yaitu menggunakan larutan
jeruk nipis kecap, dengan cara pembuatan sebagai berikut :
a) Peras jeruk nipis dan tempatkan dalam gelas
b) Campurkan dengan ½-1 sendok kecap manis, aduk rata
c) Segera diminumkan pada pasien
d) Bagi anak-anak minumkan 3x1/2 sdm tanpa dicampur air

Anda perlu segera memeriksakan anak ke dokter apabila:

1. Sesak napas atau frekuensi napas menjadi lebih cepat


2. Napas berbunyi mengi (wheezing) atau seperti merintih (grunting)
3. Dinding dada/sela-sela iga tampa tertarik ke dalam bila anak bernapas
4. Bibir berwarna kebiru-biruan
5. Leher anak kaku
6. Kesulitan menelan
7. Muntah terus menerus
8. Anak tampak sangat lemah
Daftar Pustaka

Prawirohardjo,Sarwono.2011.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT. Bina Pustaka SarwonoPrawirohardjo

DepKes RI.1992. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran PernafasanAkut

(ISPA). Jakarta:Direktorat Jenderal PPM & PLP

Anda mungkin juga menyukai