DISUSUN OLEH :
Susi Kurnia Sari
(1820161115)
I. LATAR BELAKANG
ISPA merupakan suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik
dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka
perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran
pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada
masa dewasa.
ISPA masih menjadi masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan
kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.
Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % - 60 % dari
kunjungan diPuskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang
disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % - 30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah
karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan
ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar
ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran
pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah.
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang
dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung
paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput
paru.
Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk
pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan
menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat
mengakibat kematian.
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang
mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Infeksi
saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada
semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-
keluhan dan gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala
menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan
pernapasan dan mungkin meninggal. Bila sudah dalam kegagalan pernapasan maka
dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih rumit, meskipun demikian angka kematiannya
masih tinggi, maka perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang
sudah berat cepat-cepat ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan
pernapasan
II. TUJUAN
III. SASARAN
METODE
1) Ceramah
2) Tanya Jawab
IV. MATERI
Terlampir
V. MEDIA
Leaflet
VI. KEGIATAN
Penyaji Observer
Pasien
Keluarga
pasien
VIII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kontrak waktu dengan yang bersangkutan.
b. 1 hari sebelum proses pembelajaran, SAP, Leaflet, PPT sudah siap.
c. Penentuan waktu dan tempat
d. Materi
2. Evaluasi Proses
a. 10 menit sebelum proses pembelajaran, penyaji siap atau sudah datang.
b. 10 menit sebelum proses pembelajaran peralatan audiens sudah datang.
c. keluarga paien aktif bertanya dan memperhatikan.
3. Evaluasi Hasil
a. Pertanyaan audien
1. Bagaimana cara mengatasi batuk yang dahaknya susah keluar?
2. Bagaimana cara yang efektif untuk menurunkan panas pada penderita yang
mengalami demam?
b. Jawaban
1. Cara yang paling efektif yaitu dengan melakukan tehknik batuk efektif.
Caranya yaitu minum air hangat terlebih dahulu, setelah itu melakukan nafas
dalam yaitu menarik nafas secara dalam melalui hidung, selanjutnya ditahan
sebentar selama 3 hitungan, lalu hembuskan secara perlahan seperti bersiul,
lakukan nafas dalam selama 3 kali, dan kemudian batukkan sampai dahaknya
bisa keluar.
2. Cara mengompres yang baik yaitu dengan air hangat karena air hangat mampu
membuka pori-pori sehingga panas tubuh dapat keluar dengan optimal. Dan
tempat yang paling efektif yaitu di area ketiak dan lipatan paha karena terdapat
pembuluh darah yang besar sehingga panas bisa berkurang dengan cepat.
1. Pengertian ISPA
ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, istilah ini diadaptasi dari
istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI). Istilah ISPA meliputi tiga unsur
yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dengan pengertian sebagai berikut:
Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan
berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ
adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis
mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk jaringan
paru-paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. Dengan batasan ini, jaringan paru termasuk
dalam saluran pernafasan (respiratory tract)
Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari diambil
untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan
dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.
ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan infeksi
jasad remik atau bakteri, virus maupun rikitsia tanpa atau disertai radang parenkim
paru.(Vietha,2009)
ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap bagian saluran
pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad remik atau bakteri, virus
maupun riketsin tanpa atau disetai radang dari parenkim. ( Whaley dan Wong, 2000 ).
3. Gejala ISPA
Demam
Batuk
Pilek, hidung tersumbat, atau bersin-bersin
Nyeri tenggorokan/nyeri menelan
Suara serak
Sakit kepala, badan pegal-pegal, atau nyeri sendi
Lesu, lemas
Sesak napas
Frekuensi napas cepat
Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisa minum,
kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk.
Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum
(kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya),
kejang, kesadaran menurun, mendengkur, mengi, demam dan dingin.
4. Penanganan ISPA
10. Adapula penanganan secara herbal untuk meredakan batuk yaitu menggunakan larutan
jeruk nipis kecap, dengan cara pembuatan sebagai berikut :
a) Peras jeruk nipis dan tempatkan dalam gelas
b) Campurkan dengan ½-1 sendok kecap manis, aduk rata
c) Segera diminumkan pada pasien
d) Bagi anak-anak minumkan 3x1/2 sdm tanpa dicampur air