Anda di halaman 1dari 5

BAB II

ANALISIS JURNAL DENGAN FORMAT PICO

A. Population (P)
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan case control, ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR (
berdasarkan diagnose dokter yang dituliskan pada rekam medik) pada tahun 2015 dan terdaftar di rekam medik RSUP
Prof.Dr.R.D.Kandou Manado sebanyak 184 dan di wilayah Puskesmas Minggir Sleman sebanyak 55 orang.

B. Intervensi
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dilakukan dengan cara mengunjungi lokasi
penelitian dan mengambil data sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan penelitian yang di dasarkan pada data dari rekam
medic pasien di RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou Manado dan di wilayah Puskesmas Minggir Sleman. Data yang diperoleh
kemudian dianalisis dengan menggunakan SPSS, dan dilakukan uji statistic Chi-Square untuk melihat hubungan variabel
dengan kejadian BBLR pada bayi baru lahir. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar checklist.
C. Compare
NO JUDUL PENELITI METODE HASIL
1 Hubungan umur Veronica Penelitian ini adalah deskriptif 1.Distribusi responden dengan
dan paritas ibu Magdalenaf analitik dengan pendekatan case presentase terbanyak terdapat pada
dengan angka Vinontoan,Sandra control. Pelaksanaan penelitian ini umur tidak beresiko (20-35 tahun)
kejadian BBLR GJ Tombokan
pada bulan Maret 2014 sampai dengan jumlah 120 responden
Agustus 2014 di ruangan NICU (65,22%). distribusi responden
RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou dengan presentasi terbanyak
Manado. Variabel bebas dalam terdapat pada paritas beresiko
penelitian ini adalah umur ibu waktu (paritas 1 dan ≥4) yaitu 148
melahirkan dan paritas, variabel responden (80,43%).
terikat. Populasi dalam penelitian ini
adalah semua bayi yang dirawat 2. Umur ibu Beresiko67,19 %
ruangan neonatal intensive care unit dibanding Tidak Beresiko40,80 %,
(NICU) RSUP Prof. Dr. R.D.
hasil uji statistik diperoleh nilai ρ
Kandou Manado periode Januari
2013 sampai Desember 2013 yaitu value = 0,001 berarti ada hubungan
1111 bayi. Sampel kasus (case) yaitu antara umur ibu dengan kejadian
92 bayi yang BBLR, selanjutnya
BBLR. Sementara Paritas Ibu
sampel kontrol (control) diambil 92
bayi yang tidak BBLR. Teknik Beresiko 47,30% dibanding Tidak
pengambilan sampel dengan Beresiko 61,11%, hasil uji statistik
menggunakan purposive sampling.
diperoleh nilai ρ value = 0,137,
Kriteria inklusi yaitu: Bayi dengan
BBLR berarti tidak ada hubungan antara
(sampel kasus) maupun tidak BBLR paritas ibu dengan kejadian BBLR.
(sampel kontrol), umur ibu saat
melahirkan, Ibu dengan primipara,
multipara, maupun grandemultipara.
Kriteria eksklusi sampel/tidak diteliti
yaitu: ibu dengan anemia, ibu dengan
preeklampsia/eklampsia ibu dengan
placenta previa, solusio placenta dan
kehamilan ganda.
2 Hubungan Status Siti Indrawati Penelitian ini menggunakan 1.ibu hamil berdasarkan status gizi
Gizi Ibu Hamil
deskriptif korelasi yaitu untuk ibu hamil menunjukkan bahwa
Dengan Kejadian
BBLR mencari hubungan antara variabel sebanyak 39 ibu hamil atau(38,2%)
bebas ( status gizi ibu hamil ) dengan dengan status gizi berisiko KEK
variabel terikat ( kejadian BBLR ). mengalami kejadian BBLR,
Desain penelitian case control atau sedangkan sebanyak 16 ibu hamil
kasus kontrol yaitu suatu penelitian atau (15,6 %)dengan status gizi
survei analitik yang menyangkut berisiko tidak mengalami BBLR.
bagaimana faktor resiko dipelajari Hal tersebut menunjukkan bahwa
dengan menggunakan pendekatan status gizi yang berisiko memiliki
retrospective adalah penelitian yang kecenderungan yang lebih besar
berusaha melihat kebelakang ( dalam mengalami kejadian BBLR.
backward looking), artinya Untuk ibu hamil dengan status gizi
pengumpulan data dimulai dari efek ibu hamil yang tidak berisiko KEK
atau akibat yang telah terjadi. sebanyak 35 ibu hamil
Kemudian efek tersebut ditelusuri atau(34,4%)tidak mengalami
kebelakang tentang penyebabnya BBLR, sedangkan status gizi ibu
atau variabel – variabel yang hamil dengan tidak berisiko KEK
mempengaruhi akibat tersebut. yang mengalami BBLR sebesar 12
Dalam penelitian ini mencari ibu hamil atau (11,8%). Hal ini
hubungan antara status gizi ibu hamil menunjukkan sudah banyak
dengan kejadian BBLR. .Tehnik masyarakat di wilayah Puskesmas
pengambilan sampel pada penelitian Minggir sadar bahwa status gizi ibu
ini adalah total sampling yaitu hamil yang berisiko dapat
seluruh populasi adalah merupakan mengakibatkan kejadian BBLR
sampel penelitian. Sampel yang
diambil adalah seluruh Berat Bayi
Lahir Rendah sebanyak 102 bayi di
Wilayah Puskesmas Minggir
Kabupaten Sleman pada Januari
2013 – Desember 2014.Anggota
sampel terlebih dahulu
dikelompokkan menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok kasus dan
kontrol. Jumlah sampel penelitian ini
sebanyak 51 bayi yang terdiri dari
kelompok kasus 51 bayi yang
mengalami BBLR dan kelompok
kontrol 51 bayi tidak mengalami
BBLR perbandingan
D. Outcome (O)

1. Umur ibu saat kehamilan erat kaitannya dengan berat badan bayi. Kehamilan dibawah umur 20 tahun merupakan
kehamilan beresiko tinggi karena sistim reproduksi belum optimal, peredaran darah menuju serviks dan juga menuju uterus
masih belum sempurna sehingga hal ini dapat mengganggu proses penyaluran nutrisi dari ibu ke janin. Kehamilan pada ibu
dengan umur diatas 35 tahun mempunyai problem kesehatan seperti hipertensi, diabetes melitus, anemia dan penyakit
kronis lainnya. Fungsi reproduksi mengalami penurunan dibandingkan reproduksi normal sehingga kemungkinan
terjadinya komplikasi.
2. Ibu hamil berdasarkan status gizi ibu hamil menunjukkan bahwa sebanyak 39 ibu hamil atau(38,2%) dengan status gizi
berisiko KEK mengalami kejadian BBLR, sedangkan sebanyak 16 ibu hamil atau (15,6 %)dengan status gizi berisiko tidak
mengalami BBLR. Hal tersebut menunjukkan bahwa status gizi yang berisiko memiliki kecenderungan yang lebih besar
dalam mengalami kejadian BBLR. Untuk ibu hamil dengan status gizi ibu hamil yang tidak berisiko KEK sebanyak 35
ibu hamil atau(34,4%)tidak mengalami BBLR, sedangkan status gizi ibu hamil dengan tidak berisiko KEK yang
mengalami BBLR sebesar 12 ibu hamil atau (11,8%). Hal ini menunjukkan sudah banyak masyarakat di wilayah
Puskesmas Minggir sadar bahwa status gizi ibu hamil yang berisiko dapat mengakibatkan kejadian BBLR.

Anda mungkin juga menyukai