SUKARJI
Stb. 1 102 08 113
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2011
1. ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKANMANAJEMEN
KELOMPOK KERJA GURU (KKG) TERHADAP
EFEKTIFITAS KINERJA PENDIDIK PADA SD
GUGUS II KECAMATAN PALU TIMUR
KOTA PALU
Oleh
Sukarji
Stb. 1 102 08 113
2. ABSTRAK
Hasil yang diharapkan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini adalah
mempunyai dua kata kunci, yaitu:
1. Untuk menganalisis Implementasi Kebijakan Manajemen KKG terhadap Efektifitas
Kinerja Pendidik pada SD Gugus II Kecamatan Palu Timur Kota Palu.
2. Untuk melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
Implementasi kebijakan Manajemen KKG Terhadap Efektifitas Kinerja Pendidik pada
SD Gugus II Kecamatan Palu Timur Kota Palu.
Sebagai alur pikir dalam penelitian analisis implementasi kebijakan manajemen KKG
terhadap efektifitas kinerja pendidik pada SD Gugus II Kecamatan Palu Timur, adalah
dimulai dengan adanya kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan yang meliputi
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen yang ditindak lanjuti oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional. Kebijakan tersebut
kemudian menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan di daerahnya, salah satunya adalah melalui kegiatan kelompok kerja guru (KKG).
Kemudian melalui melalui KKG dilakukan berbagai berbagai kegiatan pelatihan, workshop
dan seminar tujuannya agar para guru mempunyai kualitas profesional pendidikan yang
tinggi sehingga akan berpengaruh terhadap meningkatnya prestasi belajar murid. Namun
dalam implementasinya kebijakan KKG ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor
pendukung maupun faktor penghambat.
5. METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian bertempat di Sekolah Dasar Gugus II Kecamatan Palu Timur yang
meliputi 3(tiga) Sekolah Dasar yaitu: SDN Inti yaitu SDN 15 Palu, dan 2 SD Imbas yaitu
SD Inpres Bumi Sagu, dan SDN 25 Palu. Jumlah Populasi untuk penelitian ini terdiri atas :
Pengawasan 1orang , Kepala Sekolah 3orang, Guru 60 orang dan Komite 21 orang, dengan
jumlah keseluruhan populasi 85 orang. Penarikan sampel secara purposive sampling dengan
jumlah responden ada 35 orang ditambah 1 orang pengawas jumlahnya 36 orang serta
didukung oleh key Person (informan kunci), yaitu Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah
(Kepala UPTD) Kecamatan Palu Timur dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu.
Pendapat diatas menunjukkan bahwa komunikasi yang terjadi pada KKG Gugus II
Kecamatan Palu Timur telah berjalan baik dalam melaksanakan kebijakannnya.
2) Faktor Sumberdaya
Untuk mencapai tujuan kebijakan tersebut KKG membutuhkan sumberdaya yang
mempunyai kualitas dan kompetensi dibidangya serta jumlahnya secara kuantitas cukup
memadai. Berdasarkan jawaban responden setelah dilakukan analisis menunjukkan 68,2
persen yang berarti bahwa faktor sumberdaya cukup baik dalam mendukung
implementasi kebijakan manajemen kelompok kerja guru (KKG) terhadap efektifitas
kinerja pendidik pada SDN Gugus II Kecamatan Palu Timur. Artinya bahwa kemampuan
sumberdaya yang dimiliki oleh KKG Gugus II Kecamatan Palu Timur secara kualitas dan
kuantitas sudah baik, tapi belum maksimal seperti belum adanya dukungan sumberdaya
keuangan dari Pemerintah Kota Palu.
3) Faktor Disposisi
Berdasarkan jawaban responden setelah dilakukan analisis menunjukkan 74,1 persen
yang berarti bahwa faktor disposisi pelaksana cukup baik dalam mendukung
implementasi kebijakan manajemen kelompok kerja guru (KKG) terhadap kinerja
pendidik pada SD Negeri Gugus II Kecamatan Palu Timur. Hal ini dipengaruhi oleh
adanya sikap para pengurus KKG dan Anggota KKG yang selalu melakukan musyawarah
dalam usulan penetapan program, pemberitahuan sebelum kegiatan dilaksanakan dan
adanya kemauan yang kuat dalam membuat laporan pertanggungjawaban setelah selesai
dilaksanakan kegiatan serta sebagai tempat menampung masalah-masalah yang dihadapi
para dan dipecahkan secara bersama. Namun hal tersebut masih juga dipengaruhi oleh
sikap para guru dalam hal disiplin, komiten dan motivasi seperti yang disampaikan oleh
hasil wawancara dengan Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Palu Timur ((Drs. H.
Amran Muis tanggal 25 Oktober 2010) mengatakan bahwa:
“menurut saya wadah KKG sangat membantu dalam peningkatan kinerja
guru, wadah memecahkan masalah guru, pelatihan tematik, penggunaan dan
pembuatan alat peraga sederhana, wadah sosialisasi hasil diklat guru. Faktor
penghambatnya saya lihat, kurang disiplin guru, kurang komitmen guru dan
motivasi saya rasa juga masih kurang”
Jadi ini menunjukkan bahwa KKG sebagai lembaga yang mempunyai peranan yang
sangat penting dalam upaya peningkatan profesi guru agar prestasi belajar murid
meningkat sehingga mutu pendidikan juga meningkat, seyogyanya para pengurus dan
anggota KKG mempunyai komitmen dan motivasi serta disiplin yang tinggi agar tujuan
kebijakan bisa dicapai secara bersama-sama.
4) Faktor Struktur Birokrasi
Berdasarkan jawaban dari responden setelah dilakukan analisis menunjukkan 67,1 persen
yang berarti bahwa faktor struktur birokrasi cukup baik dalam mendukung
implementasi kebijakan manajemen KKG terhadap kinerja pendidik pada SDN Gugus II
Kecamatan palu Timur. Hasil analisis ini memberikan gambaran bahwa KKG pada
Gugus II Kecamatan Palu Timur telah bekerja bersama-sama dalam menjalankan
kebijakan KKG dengan menjalankan fungsinya sebagai lembaga yang berorientasi kepada
peningkatan kinerja pendidik.
Pernyataan itu menunjukkan bahwa dukungan sumberdaya keuangan dari dinas terkait
belum maksimal, hanya dana BOS yang dipakai untuk operasional kegiatan KKG.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu (Wawancara Tanggal 21 Oktober 2010),
yang juga menyatakan bahwa:
“menurut saya faktor penghambat KKG adalah: belum ada biaya operasional
KKG dari pemerintah, pemberian motivasi masih kurang, belum ada bantuan
sapras untuk KKG, masih kurang pembinaan dari pihak dinas maupun
pengawas”
Jadi jelas bahwa dukungan dana operasional belum maksimal dari Pemerintah Kota
maupun instansi terkait lainnya namun karena kegiatan tetap berjalan walaupun dana yang
digunakan adalah dana BOS yang relatif sangat kecil.
Tanggapan responden tentang program/kegiatan KKG pada Gugus II Kecamatan Palu
Timur bisa meningkatkan kemampuan profesional guru/pendidik. Berdasarkan hasil
analisis data menunjukkan bahwa responden menyatakan sangat meningkat ada 80,6 % .
Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa kebijakan KKG pada SDN Gugus II
Kecamatan Palu Timur sudah sesuai dengan tujuan KKG. Meningkatnya profesionalisme
pendidik pada Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Palu Timur juga dapat
dibuktikan melalui hasil pengamatan terhadap data sekunder tentang beberapa guru yang
telah mempunyai kualifikasi pendidikan yang telah sesuai dengan kompetensi dimana ada
27 orang dari jumlah keseluruhan guru yang ada di Gugus II Kecamatan Palu Timur yang
sudah mempunyai pendidikan setara S1. Data tersebut juga didukung oleh adanya
beberapa guru yang telah mendapatkan sertifikasi 30,16 persen serta tunjangan profesi
yang mencapai 28 guru.
Tanggapan responden tentang materi pelatihan sudah sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi guru dalam meningkatkan profesionalisme guru/pendidik. Hasil analisis terhadap
jawaban responden menunjukkan 77,8 persen responden menyatakan bahwa materi
pelatihan yang disampaikan sudah sesuai dengan tupoksi guru/pendidik dalam upaya
meningkatkan profesionalisme. Hasil ini dipengaruhi oleh adanya komunikasi yang
dilakukan oleh pengurus KKG sebelum dilaksanakan pelatihan dan adanya dukungan
sumberdaya manusia yang dimiliki oleh setiap komponen KKG yang sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya. Disamping dukungan kedua faktor tersebut para pengurus KKG
juga menunjukkan sikap baik dalam melaksanakan setiap kebijakan/program kegiatan
pelatihan serta adanya prosedur yang dijalankan sesuai dengan struktur birokrasi yang ada.
Tanggapan responden tentang kesesuaian antara bidang studi yang diajarkan dengan
kompetensi yang dimiliki para guru/pendidik. Hasil analisis terhadap jawaban responden
menunjukkan ada 74,3 persen menyatakan bahwa para anggota KKG mengajarkan bidang
studi cukup sesuai dengan kompetensinya. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa
berbagai kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh pengurus KKG telah bersinergi
dengan pendidikan yang dimiliki oleh para anggota KKG sehingga tupoksi guru yang
menjadi tanggung jawabnya telah bisa berjalan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
yaitu meningkatnya profesionalisme guru/pendidik yang ada pada SD Negeri Gugus II
Kecamatan Palu Timur.
2. Meningkatnya prestasi belajar murid
Upaya peningkatan profesionalisme pendidik bisa tercapai karena adanya intensitas dan
konsistensi komunikasi yang dilakukan oleh KKG terhadap para anggotanya sangat baik
dan didukung oleh kegiatan-kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh KKG dimana
materinya sangat sesuai dengan tugas pokok dan fungsi pendidik serta adanya ketersediaan
kompetensi yang dimiliki para anggota KKG yang sesuai dengan bidang studi yang
diajarkan, sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik yang pada akhirnya
prestasi belajar murid menjadi meningkat. Indikator prestasi belajar murid meningkat
adalah adanya persentase tingkat kelulusan pada Sekolah Dasar Negeri Gugus II
Kecamatan Palu Timur, yaitu tahun 2008 ada 100 persen , tahun 2009 ada 100 persen
Untuk mengetahui lebih jauh apakah seorang pendidik yang profesional bisa memberikan
dampak kepada prestasi belajar murid, maka akan dibahas lebih lanjut berdasarkan hasil
jawaban responden.
Tanggapan responden tentang kegiatan belajar mengajar yang dilakukan para
pendidik/guru dalam upaya peningkatan prestasi belajar murid. Hasil analisis data jawaban
responden menunjukkan 79,2 persen respoden menyatakan sangat sesuai proses belajar
mengajar yang dilakukan para pendidik/guru pada Sekolah Dasar Negeri Gugus II
Kecamatan Palu Timur dalam upaya meningkatkan prestasi belajar murid. Meningkatnya
prestasi belajar murid sangat tergantung oleh keprofesionalan seorang pendidik/guru
dalam menyampaikan materi-materi pembelajaran di dalam kelas, karena guru yang
mempunyai kemampuan dibidangnya akan mengajar dengan berbagai metode
pembelajaran.
Tanggapan responden tentang tingkat kelulusan setelah adanya kelompok kerja guru
(KKG). Hasil analisis terhadap jawaban responden menunjukkan bahwa 75 persen
responden menjawab sangat meningkat setelah adanya kelompok kerja guru (KKG) pada
Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Palu Timur. Hasil ini membuktikan bahwa
kinerja pendidik telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan walaupun secara
keseluruhan belum menunjukkan hasil yang maksimal dalam pelaksanaan implementasi
kebijakan karena faktor sumberdaya khususnya dana dan sarana prasarana belum
mendukung dalam kegiatan pelatihan.
Tanggapan responden tentang kompetensi tenaga pendidik pada SDN Gugus II Kecamatan
Palu Timur dapat menpengaruhi peningkatan prestasi belajar murid. Hasil analisis
terhadap jawaban responden menunjukkan bahwa 79,9 persen responden menyatakan
sangat mempengaruhi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kompetensi seorang
pendidik/guru akan memberikan dampak yang sangat baik terhadap prestasi belajar murid,
karena seorang pendidik/guru yang mempunyai kompetensi yang tinggi akan memberikan
berbagai metode melalui pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan (Pakem).
3. Meningkatnya mutu pendidikan
Tanggapan responden tentang implementasi kebijakan KKG pada SD Negeri Gugus II
Kecamatan Palu Timur apakah telah berjalan efektif dalam pelaksanaan program/kegiatan.
Jawaban responden menunjukkan 80,6 % responden menyatakan bahwa implementasi
kebijakan KKG pada Gugus II Kecamatan Palu Timur telah efektif dalam melaksanakan
program/kegiatan. Hasil tersebut merupakan cerminan bahwa kebijakan yang telah
ditetapkan bersama antara pengurus dan anggota KKG telah berjalan sesuai dengan tujuan
kebijakan yang akan dicapai para guru/pendidik yaitu meningkatnya mutu pendidikan.
Tanggapan responden tentang implementasi kebijakan KKG yang mengutamakan kualitas
pendidikan. Hasil analisis menunjukkan 77,8 persen responden menyatakan bahwa KKG
dalam mengimplemtasi kebijakan selalu mengutakan kualitas pendidikan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa KKG mempunyai komitmen yang tinggi terhadap peningkatan mutu
pendidikan yang ada pada SDN Gugus II Kecamatan Palu Timur.
Tanggapan responden tentang KKG dalam memberikan materi pelatihan untuk
peningkatan kualitas pendidikan. Hasil analisis menunjukkan 74,3 % responden
menyatakan bahwa materi-materi pelatihan telah sesuai dengan upaya KKG dalam
meningkatan profesionalisme guru/pendidik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa KKG
dalam menyelenggarakan pelatihan selalu memperhatikan materi-materi yang akan
disampaikan dalam upayanya meningkatkan kualitas pendidikan terutama pada SDN
Gugus II Kecamatan Palu Timur.
7. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Abdul Wahab, Solichin, 2002, Pengantar Analisis Kebijakan Negara, Rineka Cipta, Jakarta.
Dunn, N. William, 2003, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, dalam Muhadjir Darwin
(Penyunting), Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Koryati Nyimas. D., Wisnu Hidayat dan Hessel Nogi S. Tangkilisan,. Kebijakan dan
Manajemen Pembangunan Wilayah, Yayasan Pembaharuan Administrasi Publik
Indonesia, Yogyakarta
Sedarmayanti, 2001. Manajemen Personalia, BPFE, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian, 1995, Methode Penelitian Survey, Cetakan II,
Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta.
Subarsono, 2003, Analisis kebijakan Publik, Program Magister Administrasi Publik
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Adminitrasi, CV. Alfabeta, Bandung
Sukanto, Reksonadiprodjo. 1988. Analisis Materi Pokok Organisasi Perusahaan. Karunika
UT. Jakarta
Sunggono, Bambang, 1994, Hukum dan Kebijakan Publik, Sinar Grafika, Jakarta.
Wibawa, Samudra, 1994, Kebijakan Publik Proses dan Analisis, Intermedia, Jakarta
B. Dokumen
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Naional.
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005, Tentang Standar nasioanl Pendidikan.
4. Renstra Dinas Kota palu, Tahun 2006 - 2011
C. Sumber lain
1. Depdikbud.1994/1995. Peran dan Fungsi Pusat Kegiatan Guru (PKG) dalam Sistem
Pembinaan Profesional Guru. Jakarta: Depdikbud.
2. Depdikbud. 1995/1996. Pedoman Pengelolaan Gugus Sekolah. Jakarta
3. Depdikbud. 1996. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kelompok Kerja Guru Mata
Pelajaran PPKn SD. Jakarta: Depdikbud.