TTD
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
BAB I......................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Dasar Hukum..................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................ 4
Konsep, Prinsip, Jenis dan Model Pembelajaran.......................................................4
A. Konsep Pembelajaran....................................................................................4
B. Prinsip-prinsip Pembelajaran..........................................................................4
C. Jenis-jenis Pembelajaran................................................................................4
D. Model Layanan Pembelajaran........................................................................5
E. Pelaksanaan Pembelajaran............................................................................6
F. Penilaian dalam Pembelajaran.......................................................................9
G. Jenis Penilaian............................................................................................9
H. Alat Penilain..................................................................................................11
BAB IV..................................................................................................................... 12
PENUTUP............................................................................................................... 12
LAMPIRAN 1........................................................................................................... 13
PANDUAN MOPJJ..................................................................................................13
Tujuan MOPJJ untuk:.........................................................................................13
Materi MOPJJ - SMA Terbuka..............................................................................13
LAMPIRAN 2........................................................................................................... 14
TUGAS GURU BINA, GURU PAMONG/ TUTOR DAN PESERTA DIDIK................14
A. Guru Bina.....................................................................................................14
B. Guru Pamong/ Tutor.....................................................................................14
C. Peserta Didik................................................................................................15
LAMPIRAN 3........................................................................................................... 16
LAMPIRAN CONTOH FORMAT PENGOLAHAN NILAI...........................................16
PENGETAHUAN, KETERAMPILAN DAN JURNAL SIKAP.....................................16
DAN MODEL RAPOR..............................................................................................16
LAMPIRAN 4........................................................................................................... 18
CONTOH MODEL RAPOR......................................................................................18
LAMPIRAN 5........................................................................................................... 19
KALENDER PENDIDIKAN SMA TERBUKA............................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Provinsi Jawa Barat dalam Rencana pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) tahun
2013-2018, memiliki “visi Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua dan Misi
Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing.
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat telah
mencanangkan kemudahan akses pendidikan dari jenjang pendidikan dasar sampai
dengan pendidikan menengah.
Kondisi saat ini provinsi Jawa Barat masih belum berhasil mencapai angka partisi murni
(APM), yang secara nasional Provinsi Jawa Barat nilai APM menduduki posisi 6
terendah. Data pada tahun 2013-2014 capaian APK pendidikan menengah provinsi Jawa
Barat memiliki kesenjangan 10% dari target pencapain APK SM yang ditetapkan, hal ini
ditunjukan masih terdapatnya 247.067 siswa yang tidak melanjutkan ke tingkat sekolah
menengah. Pada tahun 2014-2015 Berdasarkan data lulusan SMP/MTs sebanyak 703.747
siswa sedangkan daya tampung sekolah menegah hanya 469.567 sehingga terdapat
kesenjangan sebesar 234.180 peserta didik yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke
sekolah menengah. Data APK-APM SMA/MA/SMK tahun 2016-2017 Provinsi Jawa
Barat adalah 81, 70 - 62.02.
Untuk mengatasi kesenjangan dari segi daya tampung sekolah Pemerintah Provinsi Jawa
Barat melalui Dinas Pendidikan telah melaksanakan beberapa program ungulan
diantaranya pembanguan ruang kelas baru (RKB), pembangunan unit sekolah baru
(USB), sekolah petang dan program Paket C, tetapi hasilnya belum dapat memenuhi
target pencapian APK-APM sekolah menengah.
Selain karena kondisi fisik sekolah menengah di Jawa Barat yang belum memiliki daya
tampung yang sesuai dengan kebutuhan, ada faktor lain yang menyebabkan angka
partisipasi sekolah menengah ini belum sesuai dengan harapan, diantaranya rendahnya
status ekonomi orang tua atau masyarakat dan keterpencilan tempat tinggal siswa, baik
secara sosial maupun geografis yang sulit untuk dijangkau oleh pelayanan pendidikan,
baik melalui SMA/SMK Reguler maupun jenis pendidikan lainnya yang setingkat.
Untuk mempercepat pencapaian APK-APM SM, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat,
mengembangkan model Sekolah Menengah Atas Terbuka (SMA Terbuka). SMA
TERBUKA dikembangkan dari SMA dan SMK yang sudah ada dengan membuka
Tempat Kegiatan Belajar (TKB) di daerah-daerah tertentu yang tidak dapat terjangkau
oleh SMA/SMK reguler.
Program SMA TERBUKA merupakan program baru dan dibutuhkan sebuah panduan
yang dapat dijadikan pedoman pelaksanaan yang wajib difahami oleh semua pihak yang
terlibat dalam penyelenggaraan SMA TERBUKA.
B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah jo Undang
-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang
1
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang No. 23
tahun 2014;
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
9. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2017 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 tahun 2009 tentang Pemenuhan
Beban Kerja Guru dan Pengawas Sekolah sebagaimana telah diubah menjadi
Permendiknas Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan
Pengawas Sekolah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Penjaminan
Mutu Pendidikan;
15. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 26 Tahun 2011 tentang Pedoman Perhitungan Jumlah Kebutuhan Pegawai
Negeri Sipil untuk Daerah;
16. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan,
dan Menteri Agama Nomor 05/X/PB/2011, Nomor SPB/03/M.PAN-RB/10/2011,
Nomor 48 Tahun 2011, Nomor 158/PMK.01/2011, Nomor 11 Tahun 2011 tentang
Penataan dan Pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 72 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 119 Tahun
2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh Pada Jenjang Pendidikan Dasar
dan Menengah;
19. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan nomor 20 Tahun 2017 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar
Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 23 Tahun
2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan;
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2017 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh
Satuan Pendidikan;
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 8 Tahun 2017 tentang Juknis
BOS Tahun 2017 untu SD SMP SMA dan SMK;
25. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional,
Menteri Negara Pendayagunan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri
2
Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Agama Nomor 05/X/PB/2011, Nomor
SPB/03/M.PAN-RB/10/2011, Nomor 48 Tahun 2011, Nomor 158/PMK.01/2011,
Nomor 11 Tahun 2011 tentang Penataan dan Pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil.
26. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 1670/D/LK/2014 tentang Pelaksanaan Sekolah Terbuka pada
jenjang Pendidikan Menengah
C. Tujuan
Tujuan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Sekolah Menengah Terbuka ini
disusun sebagai acuan bagi
BAB II
Konsep, Prinsip, Jenis dan Model Pembelajaran
A. Konsep Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses pemberian bantuan dan bimbingan belajar dari
seseorang kepada orang lain, baik secara perorangan maupun kelompok. Dalam konsep
ini, Pembelajaran merupakan layanan belajar yang memungkinkan terjadinya proses
pembelajaran dengan karakteristik yang berbeda, seperti guru pamong yang berfungsi
sebagai fasilitator kegiatan belajar, bukan sebagai pengajar. Sementara itu, tugas peserta
didik pada saat Pembelajaran bukan hanya datang ke tempat Pembelajaran untuk
mendengarkan penjelasan guru pamong, melainkan sudah mengkaji materi yang akan
3
dibahas dan membawa masalah yang ditemukan. Oleh karena itu, peserta didik
diharapkan telah memiliki bekal pengetahuan.
B. Prinsip-prinsip Pembelajaran
Sebelum terlaksananya kegiatan pembelajaran seyogyanya sekolah mengadakan Masa
Orientasi Pembelajaran Jarak Jauh (MOPJJ) untuk menjelaskan prinsip-prinsip
pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Terbuka.
Pada dasarnya, konsep SMA Terbuka berbeda dengan kegiatan pembelajaran di SMA
Reguler. Prinsip Pembelajaran Sekolah Menengah Atas Terbuka antara lain:
1. Mandiri
2. Terbuka: tidak terbatas waktu dan tempat
3. Menggunakan pendidikan jarak jauh
4. Menggunakan berbagai jenis bahan aj/ar
C. Jenis-jenis Pembelajaran
Jenis-jenis Pembelajaran yang disediakan adalah:
2. Pembelajaran Mandiri
b. Pembelajaran Online
Pembelajaran ini dilakukan dengan bantuan jaringan komputer menggunakan
Learning Management System (LMS) dengan alamat http://Jass.disdik.jabarprov.go.id
Guru Bina menyediakan materi, tugas, evaluasi dan materi diskusi sesuai dengan
kurikulum dan kebutuhan peserta didik. Peserta didik mempelajari materi pelajaran,
menjawab tugas berbentu essay, yang selanjutnya dikirim kembali ke guru bina untuk
diperiksa dan diberikan umpan balik, lalu mengerjakan evaluasi yang berbentuk
Pilihan Ganda (PG). Siswa juga diharapkan dapat melakukan diskusi dengan topik
yang diberikan oleh guru bina.
Pembelajaran Online dapat dilakukan dengan 2 cara:
1) Sinkronous
Bimbingan belajar sinkronous dilaksanakan secara online, yaitu Guru melakukan
kegiatan pembelajaran di TKB menggunakan fasilitas TIK dalam waktu yang
bersamaan dengan peserta didik.
4
2) Asinkronous
Bimbingan belajar asinkronous dilaksanakan secara online, yaitu siswa
melakukan belajar secara mandiri dengan memanfaatkan bahan ajar elektronik
(e-book) dengan menggunakan fasilitas TIK.
Keterangan:
Apabila selama kegiatan Pembelajaran yang dilakukan seperti pada model tersebut
peserta didik masih mengalami kesulitan dalam memahami materi, maka disarankan
bertanya kepada guru bina atau guru pamong baik melalui e-mail, media sosial dan atau
media lainnya maupun langsung secara tatap muka.
E. Pelaksanaan Pembelajaran
1. Beban Belajar
Alokasi waktu tatap muka sesuai dengan Permendikbud no 22 tahun 2016, untuk tiap
1 jam pelajaran adalah 45 menit yang didistribusikan menjadi kegiatan belajar
mandiri (BM), belajar online (BOL), dan tatap muka (TM).
Dalam struktur kurikulum SMA/MA ada penambahan jam belajar per minggu sebesar
4-6 jam sehingga untuk kelas X bertambah dari 38 jam menjadi 42 jam belajar, dan
untuk kelas XI dan XII bertambah dari 38 jam menjadi 44 jam belajar.
2. Struktur Kurikulum
5
1) Kelompok mata pelajaran wajib yaitu kelompok A dan kelompok B. Kelompok A
adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi lebih kepada aspek
kognitif dan afektif sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih
menekankan pada aspek afektif dan psikomotor.
2) Kelompok Mata Pelajaran Peminatan terdiri atas 3 (tiga) kelompok yaitu
Peminatan Matematika dan Sains, Peminatan Sosial, dan Peminatan Bahasa.
3) Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat yaitu mata pelajaran yang dapat diambil oleh
peserta didik di luar Kelompok Mata Pelajaran Peminatan yang dipilihnya tetapi
masih dalam Kelompok Peminatan lainnya. Misalnya bagi peserta didik yang
memilih Kelompok Peminatan Bahasa dapat memilih mata pelajaran dari
Kelompok Peminatan Sosial dan/atau Kelompok Peminatan Matematika dan
Sains.
4) Mata Pelajaran Pendalaman dimaksudkan untuk mempelajari salah satu mata
pelajaran dalam kelompok Peminatan untuk persiapan ke perguruan tinggi.
5) Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan Mata Pelajaran Pendalaman bersifat
opsional, dapat dipilih keduanya atau salah satu.
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8 3 3 3
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Kelompok C (Peminatan)
1 Matematika 3 4 4
2 Bilogi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Lintas Minat
1 LINTAS MINAT 1 3 2 2
2 LINTAS MINAT 2 3 2 2
Jumlah Jam Pelajaran 42 44 44
6
PROGRAM PEMINATAN IPS ALOKASI WAKTU PER
MINGGU
Nomor Mata Pelajaran X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8 3 3 3
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Kelompok C (Peminatan)
1 Sejarah 3 4 4
2 Sosiologi 3 4 4
3 Ekonomi 3 4 4
4 Geografi 3 4 4
Lintas Minat
1 LINTAS MINAT 1 3 2 2
2 LINTAS MINAT 2 3 2 2
Jumlah Jam Pelajaran 42 44 44
7
PROGRAM PEMINATAN BAHASA ALOKASI WAKTU PER
MINGGU
Nomor Mata Pelajaran X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8 3 3 3
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Kelompok C (Peminatan)
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
Bahasa Asing lain (Arab, Mandarin,
3 3 4 4
Jepang, Korea, Jerman Perancis)
4 Antropologi 3 4 4
Lintas Minat
1 LINTAS MINAT 1 3 2 2
2 LINTAS MINAT 2 3 2 2
Jumlah Jam Pelajaran 42 44 44
8
F. Penilaian dalam Pembelajaran
Penilaian yang dilakukan saat Pembelajaran, baik Pembelajaran tatap muka maupun
Pembelajaran mandiri, meliputi: tes, tugas pembelajaran (disampaikan secara mandiri
dan tatapmuka), dan nilai partisipasi pembelajaran diberikan pada saat pembelajaran
tatap muka dan mandiri. Usaha ini dilakukan guru bina untuk membantu siswa dalam
menguasai konsep-konsep esensial suatu mata pelajaran (termasuk tugas praktik).
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar Sekolah Menengah Terbuka
mengacu kepada penilaian yang diselenggarakan sekolah induk.
G. Jenis Penilaian
1. Penilaian Mandiri
2. Penilaian oleh Guru bina
3. Penilaian yang diselenggarakan Sekolah
9
4. Penilaian yang diselenggarakan Negara
1. Penilaian Mandiri
• Penilaian yang dilakukan oleh siswa sendiri setelah mempelajari bahan ajar
• Dilakukan dengan mengerjakan asesmen mandiri yang terdapat pada setiap akhir unit.
• Tersedia kunci asesmen mandiri di akhir bagian bahan ajar untuk menghitung tingkat
penguasaan.
10
5. Ujian Nasional
H. Alat Penilain
Jenis:
• Tes
• Pedoman Pengamatan
• Daftar Cek
• Skala Penilaian
• Tugas (Task) dan Rubrik (Rubric)
Pemilihan jenis alat ukur disesuaikan dengan kompetensi yang akan diukur.
11
BAB IV
PENUTUP
Demikian Petunjuk Pelaksanaan SMA TERBUKA ini dibuat, agar menjadi pedoman bagi
pihak terkait dalam memahami dan melaksanakan kegiatan pembelajaran di SMA
TERBUKA dapat berjalan dengan baik sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
dan peningkatan APK/APM di Jawa Barat
LAMPIRAN 1
12
PANDUAN MOPJJ
Sejak tahun pelajaran 2016/2017 agar tercipta kondisi yang kondusif saat masa Orientasi
Siswa Baru (MOS) pemerintah menerbitkan Permendikbud Nomor (No) 18 Tahun
2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah. Dengan diterbitkannya Permendikbud ini
secara resmi kegiatan MOS di lingungan pendidikan dasar dan menengah diganti dengan
kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
Sekolah adalah satuan pendidikan formal yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah
daerah, dan masyarakat dalam bentuk sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah
menengah atas, sekolah menengah kejuruan, sekolah pada jalur pendidikan khusus, termasuk
satuan pendidikan kerja sama.
Pengenalan lingkungan sekolah adalah kegiatan pertama masuk sekolah untuk pengenalan
program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan
pembinaan awal kultur sekolah. Untuk SMA Terbuka selanjutnya MPLS akan disebut Masa
Orientasi Pembelajaran Jarak Jauh (MOPJJ).
LAMPIRAN 2
13
TUGAS GURU BINA, GURU PAMONG/ TUTOR DAN PESERTA DIDIK
A. Guru Bina
Guru Bina adalah Guru mata pelajaran dari sekolah induk yang diberi SK oleh Kepala
Sekolah Induk, bertugas sebagai pengajar di TKB sesuai dengan bidang studi-nya,
14
7. mencatat pertanyaan dan masalah yang tidak bisa dipecahkan di TKB dan
menginformasikannya ke guru bina;
8. membimbing proses belajar peserta didik di TKB;
9. menyampaikan laporan bulanan kegiatan belajar di TKB ke pengelola sekolah induk;
10. membantu melakukan tes akhir modul/ KD, penilaian akhir semester, penilaian akhir
tahun, US atau UN bila diminta oleh guru bina.
Tugas Guru pamong/Tutor Keterampilan di TKB sbb.:
1. membaca buku petunjuk untuk mengetahui hal-hal yang harus dilakukan;
2. Mencari potensi sekitar TKB untuk menentukan jenis keterampilan yang akan
diberikan pada peserta didik SMA Terbuka;
3. mencari UMKM atau SMK setempat yang memiliki potensi sesuai dengan
keterampilan yang akan dikembangkan;
4. Membimbing peserta didik untuk mengembangkan keterampilannya sampai
menghasilkan produk bersama mitra usaha /SMK setempat
5. Membimbing peserta didik untuk dapat memasarkan produk yang dihasilkannya, serta
membuat laporan pembukuannya;
6. Menyampaikan laporan bulanan tenteng perkembangan kegiatan peserta didik di TKB
yang berkaitan dengan keterampilan yang dikembangkan ke pengelola sekolah induk
C. Peserta Didik
Tugas Peserta Didik di TKB antara lain:
LAMPIRAN 3
15
16
LAMPIRAN 4
17
CONTOH MODEL RAPOR
18
LAMPIRAN 5
KALENDER PENDIDIKAN SMA TERBUKA
19
20
21